Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM 1 ( FRAKSINASI )

-Fraksinasi adalah suatu metode pemisahan komponen senyawa dari ekstrak berdasarkan tingkat
kepolaran hasil dari fraksinasi disini di sebut fraksi bukan isolat . setelah di lakukan fraksinasi kita belum
mendapatkan senyawa murni atau isolat ya , masih ada proses selanjutnya untuk mendapatkan isolat.

-Fraksinasi dilakukan 2x, fraksinasi 1 dan fraksinasi 2 , saat kita melakukan fraksinasi pertama , kita
hanya memisahkan senyawa sesuai kepolarannya, senyawa non polar akan terdapat di fraksi non polar ,
senyawa semi polar akan terdapat di fraksi semi polar , begitupun senyawa polar akan di fraksi polar

untuk fraksinasi kedua , kita memisahkan lebih lanjut dari fraksi , hasilnya adalah subfraksi , kita
mengecek dimanakah senyawa kita berada ? apakah di non polar ? atau semi ? atau polar ? , misalkan
senyawa ada di semi polar , maka hanya fraksi semi polar saja yg dilanjutkan untuk fraksinasi yg kedua
dari sini kita masih harus melakukan pemurnian , untuk mendapatkan isolat ya

-nah jadi kemarin kan hasil ekstraksinya sudah pekat , otomatis tidak bisa langsung dilakukan fraksinasi ,
tetapi harus dilarutkan terlebih dahulu . ada yg tau menggunakan apa ? methanol:air = 80:20, kalau
kenapa pake metanol air , kenapa metanolnya 80 airnya 20 , kalau airnya yg banyak , kita akan kesulitan
untuk pemekatan . makannya pelarut yg mudah menguap yg banyak nya .kenapa campur pake air ?
mungkin ada senyawa yg larut di pelarut organik dan pelarut anorganik . makannya ada 2 pelarut yg
digabung. kenapa digunakan metanol air ? kalau menggunakan etanol , nanti saat pas ecc ketiga , untuk
fraksi etanol , akan bersatu ditambah air untuk merubah bj nya , supaya berbeda dengan pelarut yang
digunakan dalam ecc . kalau sama , nantinya akan menyatu dan kita sulit untuk memisahkan. kalau ga
dilarutkan dulu , nanti ekstrak akan larut dalam pelarut ecc nya

-nah jadi , nanti dari hasil ekstrak pekat , kalian larutkan dulu dalam metanol:air sebelum dilakukan ecc ,
nanti setelah ecc dilakukan fraksinasi lanjutan , maka hasilnya nambah kesini pastinya nambah sedikit

- pelarut polar itu bisa melarutkan sebagian besar senyawa , jadi senyawa non polar dan semi polar ,
bisa terbawa disitu

-Kenapa etanol? Ga methanol? Meoh bagus tp lbh toxic dibanding etoh

- kenapa ya kita mulai dari pelarut non polar dulu kemudian semipolar dan polar untuk di ecc ? Karena
pelarut non polar itu lebih selektiv , hanya bisa melarutkan senyawa yang non polar. Kemudian semi
polar dia melarutkan senyawa yang semu polar dan sebagian kecil senyawa yang non polar. Pelarut
polar melarutkan sebagian besar senyawa polar dan bisa melarutkan sedikit senyawa yang semi polar.

- untuk ECC kita hanya memisahkan komponen senyawa sesuai kepolarannya saja , jadi nanti hasilnya
ada fraksi non polar , semi polar dan polar kalau kromatografi ada kcv dan KK kalau kcv atau
kromatografi cair vakum , dia itu kalau dibutuhkan pemisahan secara cepat , maka dari itu di bantu oleh
vakum . tapi namanya dibantu vakum , hasilnya masih agak berdempetan karena dipaksa keluar kalau
kromatografi kolom , KK , dia pemisahannya ya ngikutin gravitasi , ga dibantu apaapa , tapi hasilnya lebih
misah karena tidak ada paksaan . Untuk urutannya ecc - kcv – kk, kita lakuin ecc , buat memisahkan
senyawa ke dalam pelarut yg sesuai kepolarannya , dilanjutkan ke kcv untuk memisahkan secara kasar
menggunakan fraksi yg mengandung senyawa yg kita inginkan tadi , lalu dilanjutkan KK untuk
memisahkan lebih lanjut . bila dari hasil KK belum misah , dilakukan KK kembali . hingga terpisah .
- mplc itu kan medium ya tekanannya , hplc tingkat tinggi dan khusus untul cairan ya . kalau kita kan
pakenya padatan , makannya pake nya kcv dan KK

- tapi kalau kcv gini ya si sampelnya yg fraksi tadi hasil ecc kan di pekatkan , kemudian di keringkan
dengan cara di gerus dengan silika , yg digunakan utk fase diam di kcv ..sebelumnya , silika gel
dimasukan dulu ke dalam kolom kcv nya , lalu mampatkan jangan sampe ada rongga , setelah itu ,
simpan kertas saring diatasnya , lalu simpen sampel yg telah dikeringkan tadi . lalu pelarutnya di alirkan
dibantu vakum , nanti si senyawa senyawa nya turun ke bawah , hasilnya ditampung .

-Alat KCV

-Prosedur ECC
hasil ekstrkasi di larutkan di etanol, . terus dimasukkan ke dalam corong pisah dan ditambah pelarut (n
heksan). lalu digojog larutan dalam corong pisah, sambil sesekali udara dalam corong pisah dikeluarkan
kemudian dikocok kembali dan didiamkan hingga kedua pelarut terpisah sempurna. Pisahkan lapisan n
heksana, kemudian masukkan kembali n heksan kedalam corong pisah. ulangin proses ini sebanyak 3x
untuk memperoleh fraksi n heksana yang hampir tidak berwarna. lakukan cara yang sama seperti tadi
dengan menggunakan pelarut etil asetat. Setelah didapat fraksi yaitu : fraksi n heksan, etil asetat, dan
air, di hitung rendemen masing masing fraksi dengan KLT(pemantauan)

- sama seperti ekstraksi , kenapa harus dilakukan penggantian pelarut 3x, untuk memaksimalkan hasil yg
di dapatkan . misal yg pertama di dapatkan 94% , lalu ditambahkan yg kedua jadi 96% , tambah kan lagi
yg ketiga jadi 97% gitu. bisa aja lebih tapi yg tertarik nambahnya ga banyak , paling 0.sekian %. 3x itu
paling optimal
PRAKTIKUM 2 ( FRAKSINASI 2 )
-Fraksinasi 2 ini , setelah diketahui senyawa yg kita inginkan terdapat di fraksi yg mana , misalkan di semi
polar . Maka , fraksi semi polar yg dilanjutkan , metode fraksinasi 2 yg biasa digunakan adalah KCV dan
KK . Apa perbedaan dari KCV dan KK ?

-Jadi kcv (kromatografi cair vakum) , metode ini dilakukan bila kita membutuhkan pemisahan secara
cepat , hasil yg di dapatkan pun secara kasar . dengan bantuan vakum saat melakukannya elusi secara
gradient

-KK (kromatografi kolom) suatu pemisahan menggunakan sebuah kolom , dengan prinsip berdasarkan
gravitasi . elusi secara isokratik

-untuk KCV

kelebihannya : waktunya cepat , pelarutnya lebih sedikit dibanding KK

kekurangannya : alatnya lebih ribet dibanding KK , pemisahan tidak sempurna

-KK

Kelebihannya : hasil lebih baik dibanding KCV (lebih terpisah) , alat lebih sederhana

kekurangan : waktu lama , eluen lebih banyak

-kalau kcv , pemisahan secara kasar , setelah kcv biasanya tetap dilanjutkan untuk dilakukan KK . karena
hasil dari KCV biasanya masih agak dempet .

lebih baik pake KK , tapi biasanya kita melakukan kcv dulu untuk memisahkan secara kasar , baru
dilanjutkan KK

-
PRAKTIKUM 3 ( PEMURNIAN, KLT PREPARATIF )

-kalau klt kualitatif : itu klt yg biasa kita gunakan untuk pemantauan senyawa , klt yg yg hanya untuk
melihat ada atau tidaknya senyawa

-kalau klt kuantitatif : klt videodensitometri , kita sambil mencari tahu kadarnya . pipa kapilernya pun
beda , ada skala nya

-kalau klt preparatif : untuk pemurnian senyawa

-kenapa di kerok , itu pengambilan senyawa . jadi pita yg muncul , dikerok disimpan di wadah , kemudian
dilakukan pencucian. dicuci disini maksudnya hasil kerokan tadi , dilarutkan dengan pelarut tertentu ,
kemudian di saring , maka silika akan tertahan di kertas saring , lakukan berulang sampai tidak ada silika
yg ikut . lalu filtrat di biarkan menguap hingga membentuk kristal atau serbuk . kristal atau serbuk ini lah
yg dilakukan uni kemurnian. pelarut sesuai senyawa kalian .. kalau misalkan senyawanya non polar lebih
baik menggunakan n heksan agar lebih selektif .

-Kenapa lebar pita maksimum 5 mm? karena kalau kita notol kan gaboleh meluber ya , dia akan ngaruh
saat di elusi nanti . lalu kalau di preparatif , kita kan tidak melakukan penotolan terpisah pisah , tapi
membentuk pita , nah totolannya harus lurus tidak boleh naik turun , kalau misalkan melebihi 5 mm
atau 0.5 cm , nanti yg muncul bisa 2 bercak

-Tujuan pengerokan klt : pengerokan untuk pengambilan isolate. Setelah dikerok dilakukan pencucian
terlebih dahulu kemudian hasilnya untuk uji kemurnian

-klt preparatif ini kita tidak menggunakan klt seperti biasa yg menggnakan alumuniun , tapi
menggunakan kaca . silikanya juga kita buat sendiri baru di simpan ke lempeng kaca mnggunskan klt
spreader. knpa pke kaca ? karena akan dilakukan pengerokan , kalau aluminiun ditakutkan ada yg
terbawa. ini tadi karena kalau pake alumunium , kita kan nanti mengerok , ditakutkan ada yg terbawa
.dan kita butuh jumlahnya banyak , kalau menggunakan klt biasa , yg dikerok tidak akan banyak .

-fungsi dimasukan ke dalam oven disini untuk menghilangkan air . sebelumnya kan silika dibuat bubur
terlebih dahulu lalu di masukan je klt spreader dan di sebarkan di plat kaca . lalu didiamkan semalaman ,
ditakutkan belum benar benar kering , jadi di oven dulu . dan untuk mengaktivasi. plat nya ,
mengaktivasi itu maksudnya menghilangkan air di dalam silika , supaya tidak mempengaruhi elusi nanti
jadi nanti silikanya harus benar benar kering

-Pita yang bagaimana yang seharusnya diambil pada saat KLT Preparatif? pita senyawa yg kalian
inginkan , sebelumnya kan kalian sudah tau senyawa kalian di rf berapa dengan menggunakan
pengembang yg sama . nah pada saat klt preparatif , yg di kerok ya yg pita senyawa kalian saja .. kalau
mau ambil senyawa yg lain terus diuji juga tidak masalah

-[12:57 PM, 4/20/2020] Asdos MPBA Bu Kania Fajarwati: iyaap , tapi karena disitu kan sudah murni yaa ,
tidak bercampur dengan senyawa lain . kita hanya memisahkan senyawa dengan silika, jadi sebenarny
tidak masalah menggunakan etanol juga

[12:58 PM, 4/20/2020] Asdos MPBA Bu Kania Fajarwati: tapi biasanya kalau dulu saya sama pak dadang ,
di coba dulu pake n heksan
-kenapa ya kita membuat penotolan tidak terputus sampai membentuk pita ? tidak melakukan
penotolan dengan diberi jarak ? Agar mempermudah kita dalam mengerok , dan kita membutuhkan
senyawa nya dalam jumlah banyak untuk uji kemurnian yg bermacam macam

-silika yg digunakan untuk preparatif ini yg mana ya ? iya , bisa silica gel GF254 atau PF 254 + 366 ,

kenapa ya kita tidak menggunakan silika yg untuk KCV (silica gel 60H? iya benar , karena yg 60 H tidak
mengandung pengikat , jadi kemungkinan si senyawa ikut keatas terus bersama eluen

-jadi untuk klt preparentif ini menggunakan silika yg mengandung pengikat ya bu? harus yg mengandung
pengikat? IYA!

-lalu , kenapa tebal plat untuk klt preparatif lebih tebal dibandingkan klt analitik (yg biasa)?

-silika apa aja yg mengandung pengikat selain itu ? silika gel GF 254 , atau PF 254 + 366 , yg PF di
wadahnya ada tulisan mengandung gypsum. karna pengikatnya adalah gypsum

- kenapa tebal plat untuk klt preparatif lebih tebal dibandingkan klt analitik (yg biasa)? karena , semakin
tebal semakin banyak senyawa yg dapat dipisahkan , sehingga isolat akan lebih banyak

Anda mungkin juga menyukai