Anda di halaman 1dari 15

DISKUSI 8 FRAKSINASI

1. apa yg dimaksud dengan fraksinasi ?


Fraksinasi adalah suatu metode pemisahan komponen senyawa dari ekstrak
berdasarkan tingkat kepolaran hasil dari fraksinasi disini di sebut fraksi bukan isolat .
setelah di lakukan fraksinasi kita belum mendapatkan senyawa murni atau isolat ya , masih
ada proses selanjutnya untuk mendapatkan isolate.

Note :
iya fraksinasi dilakukan 2x, fraksinasi 1 dan fraksinasi 2 , saat kita melakukan
fraksinasi pertama , kita hanya memisahkan senyawa sesuai kepolarannya, senyawa non
polar akan terdapat di fraksi non polar , senyawa semi polar akan terdapat di fraksi semi
polar , begitupun senyawa polar akan di fraksi polar

untuk fraksinasi kedua , kita memisahkan lebih lanjut dari fraksi , hasilnya adalah
subfraksi , kita mengecek dimanakah senyawa kita berada ? apakah di non polar ? atau semi
? atau polar ? , misalkan senyawa ada di semi polar , maka hanya fraksi semi polar saja yg
dilanjutkan untuk fraksinasi yg kedua

dari sini kita masih harus melakukan pemurnian , untuk mendapatkan isolat ya

2. nah jadi kemarin kan hasil ekstraksinya sudah pekat , otomatis tidak bisa langsung
dilakukan fraksinasi , tetapi harus dilarutkan terlebih dahulu . ada yg tau menggunakan
apa ?
Pelarut yg digunakan untuk farksinasi
Menggunakan Metanol air 80 20
Note :
kenapa menggunakan methanol .. pada Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelarut metanol merupakan pelarut terbaik yang bisa digunakan dalam proses ekstraksi.
Metanol dikenal sebagai pelarut universal. Astarina, dkk. (2013), menyatakan bahwa gugus
hidroksil dan metil pada methanol memberikan kecenderungan menarik analit-analit yang
bersifat polar maupun nonpolar.-------- Pelarut polar itu bisa melarutkan sebagian besar
senyawa , jadi senyawa non polar dan semi polar , bisa terbawa disitu.. namun methanol
lebih toxic dibandingkan dengan etanol..
kalau kenapa pake metanol air , kenapa metanolnya 80 airnya 20 , kalau airnya yg
banyak , kita akan kesulitan untuk pemekatan . makannya pelarut yg mudah menguap yg
banyak nya .
kenapa campur pake air ? mungkin ada senyawa yg larut di pelarut organik dan
pelarut anorganik . makannya ada 2 pelarut yg digabung
kenapa digunakan metanol air ? kalau menggunakan etanol , nanti saat pas ecc ketiga ,
untuk fraksi etanol , akan bersatu ditambah air untuk merubah bj nya , supaya berbeda
dengan pelarut yang digunakan dalam ecc . kalau sama , nantinya akan menyatu dan kita
sulit untuk memisahkan
3. kenapa ya kita mulai dari pelarut non polar dulu kemudian semipolar dan polar
untuk di ecc ?
Karena pelarut non polar itu lebih selektiv , hanya bisa melarutkan senyawa yang
non polar. Kemudian semi polar dia melarutkan senyawa yang semi polar dan sebagian
kecil senyawa yang non polar. Pelarut polar melarutkan sebagian besar senyawa polar dan
bisa melarutkan sedikit senyawa yang semi polar.

4. Note :
untuk ECC kita hanya memisahkan komponen senyawa sesuai kepolarannya saja ,
jadi nanti hasilnya ada fraksi non polar , semi polar dan polar

kalau kromatografi ada kcv dan KK

kalau kcv atau kromatografi cair vakum , dia itu kalau dibutuhkan pemisahan secara cepat ,
maka dari itu di bantu oleh vakum . tapi namanya dibantu vakum , hasilnya masih agak
berdempetan karena dipaksa keluar

kalau kromatografi kolom , KK , dia pemisahannya ya ngikutin gravitasi , ga dibantu apaapa ,


tapi hasilnya lebih misah karena tidak ada paksaan .

darisini , bisa tau ga mana urutannya ??


ecc - kcv - kk

kita lakuin ecc , buat memisahkan senyawa ke dalam pelarut yg sesuai kepolarannya
, dilanjutkan ke kcv untuk memisahkan secara kasar menggunakan fraksi yg mengandung
senyawa yg kita inginkan tadi , lalu dilanjutkan KK untuk memisahkan lebih lanjut .
bila dari hasil KK belum misah , dilakukan KK kembali . hingga terpisah,
5. ecc prosedurnya gimana ya ?

Prosedur ECC
1. Siapkan seperangkat alat dan bahan ECC
2. sejumlah ekstrak kental dimasukan kedalam gelas kimia, tambahkan pelarut (sampel ini
sidebut rafinat)
3. aduk
4. Masukan larutan ekstrak kedalam corong pisah
5. tambahkan pelarut (ekstraktan)
6. lakukan pengocokan secara perlahan dan teratur (sekali-kali kran corong pisah dibuka
untuk mengeluarkan gas pelarut, gas dibuang dilemari asap)
7. taruh corong pisah datas ring, diamkan ad kedua pelrut terpisah sempurna
8. Tampung bagian ekstraktan
9. ulangi tahap 4-7 samapi ekstraktan tak berwarna atau min. dilakukan 3x
10. pekatkan dan timbang fraksi yang diperoleh
11. lakukan pemantauan fraksi dengan KLT atau Kromatografi kertas

DISKUSI 9 KCV & KK

6. apa perbedaan dari KCV dan KK ?


KCV = pemisahan senyawa dengan bantuan vakum, senyawa di paksa keluar
KK = pemisahan senyawa berdasarkan gravitasi, senyawa turun dengan sendirinya
Note :
gradien berarti eluaennya berbeda (perbandingannya) sedangkan isokratik itu dari
awal menggunakan eluen dan konsentrasi yg sama

7. Kelebihan dan kekurangannya

 KCV
kelebihannya : waktunya cepat , pelarutnya lebih sedikit dibanding KK
kekurangannya : alatnya lebih ribet dibanding KK , pemisahan tidak sempurna

 KK
Kelebihannya : hasil lebih baik dibanding KCV (lebih terpisah) , alat lebih sederhana
kekurangan : waktu lama , eluen lebih banyak

Note :
jadi kalau kcv ini , ngelakuinnya satusatu ,
pertama setelah ekstrak udh di dalam kolom , dimasukan lah si eluen yg pertama yg paling
non polar , lalu buka keran dan nyalakan vakum , tampung, tunggu sampe kering . kalau
eluen sudah habis , tutup dan matikan lagi ..
lalu masukan eluen kedua , begitu seterusnya-------dari non polar , menuju semipolar , lanjut
polar.
8. bagaimana cara membuat kolom kcv ? kalau bisa sama perhitungan silica

caranya itu ,
1. pasang vakum
2. masukkan silika gel ke dalam kolom, sesuai perhitungan
3. nyalakan vakum untuk memadatkan silica, bila belum padat , bisa di ketuk ketuk untuk
memadatkan (jgn sampai ada rongga)
4. masukksn kertas saring keatas silica
5. masukkan sampel yg telah digerus dengan silika ke atas kertas saring
6. masukkan pelarut pertama
7. buka keran , nyalakan vakum
Perhitungan

9. kalau pembuatan kolom yg untuk KK gimana ?


1. Metode Kering
Fase diam dimasukan ke dlm Kolom
2. Metode Basah
 Fase gerak dimasukan dlm kolom
 Fase diam + Fase gerak → bubur
 Masukan bubur dari fase diam → kolom
3. Kombinasi Kering & Basah
 Eluen dimasukan dlm kolom
 Masukan fase diam dlm kolom

4. ketika ditengah jalan nih , lalu ternyata ada gelembung di dalam kolom ?
bagaimana cara menghilangkan gelembung , tanpa mengganggu isi kolom ?

tisu dibasahi dengan aseton , lalu tutup bagian yg teedapat gelembung dengan tisu teesebut
Note :
Aseton yang menguap dengan menyerap energi panas dari tabung menyebabkan
kolom akan kehilangan energi dan mengalami penurunan suhu sehingga gelembung udara
akan naik ke permukaan.
5. Silika yg digunakan untuk kcv dan kk masing masing silika yg mana ya ?
KK = silika gel 60
KCV = silika gel 60 H
yg kcv lebih halus , karena tidak boleh ada rongga
silika gel 60 serbuk mirip pasir, silika gel 60 h mirip tepung halus
6. kenapa kita gapake silika yg ada pengikat nya ya ?
senyawanya akan terikat di silika dan tidak akan turun

DISKUSI 10 PEMURNIAN
7. apa ya perbedaan antara pemurnian dan uji kemurnian?
Pemurnian itu suatu proses untuk memurnikan senyawa atau disebut isolasi , kalau Uji
kemurnian adalah suatu metode untuk memastikan kemurnian dari senyawa tersebut .

8. Apa saja metode pemurnian ?

Metode pemurnian
- Kristalisasi
- Pengendapan
- KLT/KkT preparatif
- Sublimasi
- Kolom kromatografi
- KCKT preparatif

Note :
kalau klt kualitatif : itu klt yg biasa kita gunakan untuk pemantauan senyawa , klt yg
yg hanya untuk melihat ada atau tidaknya senyawa
kalau klt kuantitatif : klt videodensitometri , kita sambil mencari tahu kadarnya . pipa
kapilernya pun beda , ada skala nya
kalau klt preparatif : untuk pemurnian senyawa
kenapa di kerok , itu pengambilan senyawa . jadi pita yg muncul , dikerok disimpan
di wadah , kemudian dilakukan pencucian
9. Kenapa lebar pita nya 5 mm
karena kalau kita notol kan gaboleh meluber ya , dia akan ngaruh saat di elusi nanti . lalu
kalau di preparatif , kita kan tidak melakukan penotolan terpisah pisah , tapi membentuk
pita , nah totolannya harus lurus tidak boleh naik turun , kalau misalkan melebihi 5 mm
atau 0.5 cm , nanti yg muncul bisa 2 bercak.

Note :
Kerokan tsb diambil dan dicuci, disini maksudnya hasil kerokan tadi , dilarutkan dengan
pelarut tertentu , kemudian di saring , maka silika akan tertahan di kertas saring , lakukan
berulang sampai tidak ada silika yg ikut . lalu filtrat di biarkan menguap hingga membentuk
kristal atau serbuk . kristal atau serbuk ini lah yg dilakukan uni kemurnian
--pemilihan pelarut untuk pencucian berdasarkan kepolaran sampel juga bu?
iyaap , tapi karena disitu kan sudah murni yaa , tidak bercampur dengan senyawa lain . kita
hanya memisahkan senyawa dengan silika, jadi sebenarny tidak masalah menggunakan
etanol juga, tapi biasanya kalau dulu saya sama pak dadang , di coba dulu pake n heksan
10. lalu kenapa ya kita membuat penotolan tidak terputus sampai membentuk pita ?
tidak melakukan penotolan dengan diberi jarak ?
Agar mempermudah kita dalam mengerok , dan kita membutuhkan senyawa nya
dalam jumlah banyak untuk uji kemurnian yg bermacam macam

11. lalu , silika yg digunakan untuk preparatif ini yg mana ya ?


iya , bisa silica gel GF254 atau PF 254 + 366 ,

12. kenapa ya kita tidak menggunakan silika yg untuk KCV (silica gel 60H?
karena kalo yang 60h tidak mengandung pengikat, jadinya takut ikut keatast, itu
---karena kalo ngga ada nanti semua senyawa ikut keatas, dan ga ada deh yg namanya
emisahann
13. lalu , kenapa tebal plat untuk klt preparatif lebih tebal dibandingkan klt analitik
(yg biasa)?
karena , semakin tebal semakin banyak senyawa yg dapat dipisahkan , sehingga
isolat akan lebih banyak. karena preparatif kan isolasi , kita butuh banyak . jadi harus lebih
tebal , karena semakin tebal , semakin banyak senyawanya , semakin banyak isolatnya

14. cara menyemprotkan penampak bercaknya nya gimana ya ?


caranya menyemprotkan hanya di bagian kiri kanan saja , lalu bagian tengahnya fi
tuurp.

15. Lalu ketika dilihat dibawah UV 254 dan 366 , apa yg terlihat ?
ketika kita lihaiya , untuk di 254 , maka bercak gelap , dan plat yg berfluoresensi ,
kebalikan di 366 , plat yg gelap , bercak yg fluoresensi ..t dibawah UV 254 dan 366 , apa yg
terlihat ?
KUIS https://forms.gle/CrtMNnNPyxXgRTCe8

DISKUSI 11 UJI KEMURNIAN


hari ini diskusi mengenai uji kemurnian menggunakan KLT 2D dan KLT pengembangan tunggal.
seperti telah dibahas minggu lalu, uji kemurnian adalah suatu metode untuk memastikan
kemurnian suatu senyawa.
16. Tujuan Uji Kemurnian?
untuk mengetahui tingkat kemurnian isolat yang telah dimurnikan

17. Metode yg dpt digunakan pada uji kemurnian?


metode KLT/KKt, Uji titik lebur, KCKT

18. apa perbedaan klt 2D dengan KLT pengembangan tunggal ?


KLT 2D dengan 2 sistem pengembang berbeda dan dikembangkan dari 2 sisi berbeda
KLT pengembang tunggal minimal dengan 3 pengembang yang polar, semipolar, nonpolar
dikerjakan 1/1
klt tunggal pergerakan senyawa/ bercaknya
hanya ke satu arah, kalau klt 2 dimensi pergerakan senyawa/bercaknya 2 arah setelah
diputar 90 derajat

19. kalau sari plat kltnya kaya gimana ?, dari platnya bagaimana perbedaannya ?
Klt 2D itu bentuknya segi empat
Klt pengembang tunggal itu berbentuk persegi panjang.

20. kenapa menggunakan pengembangnya hanya 2 sisi saja?


jadi pada klt 2 D ini diharapkan bercak hanya 1 ditengah tengah plat, jadi untuk
pengembangan pertama , totolan di kiri bawah plat, setelah dikembangkan akan naik ke
tengah kiri plat. lalu diputar 90 ke kiri dan dikembangkan ke pengembang kedua,
maka bercak akan naik jadi di tengah tengah plat.

21. kalau misalkan hasil 2D sudah bagus apa harus dilakukan lagi klt pengembangan
tunggal ?
perlu, karena ketika kita klt 2D hasilnya bagus. bisa jadi pada saat klt pengembangan
tunggal masih tidak muncul 1 bercak . ataupun sebaliknya, jadi kedua metode ini harus
tetap dilakukan untuk mmemastikan kemurnian senyawa tersebut.

DISKUSI 12 IDENTIFIKASI ISOLAT


22. Karakterisasi isolat, untuk apa kita melakukan karakterisasi? dan metode apa
sajakah yang dapat digunakan untuk karakterisasi isolat ?
Untuk mengidentifikasi karakteristik isolat (ciri khas) dengan mengenali dari (sifat kimia,
fisika, kromatografi, dan fisikokimia) metodenya : Spektro uv-vis, IR, spektrometri massa
dan NMR

23. Kelompokan apasaja sifat fisika, dan sifat kimia itu, sehingga anda faham
kaitannya dengan spektrofotometri
1. sifat fisika ( titik leleh, titik didih, berat jenis, rotasi optik, dll)
2. sifat kimia ( gugus fungsi OH, asam , basa, ester, dll)
Kaitannya : panjang gelombang

24. apa hubungan panjang gelombang dengan sifat fisikokimia

25. sekarang senyawa seperti apa yang dapat dideteksi oleh Spektro UV-Vis
Senyawa yang mempunyai gugus kromosom dan auksorom

26. Apa itu Gugus Kromofor...Apa itu gugus Auksokrom.


1.Kromofor = gugus fungsional yang mengabsorpsi radiasi ultraviolet dan tampak.
2.auksokrom = gugus jenuh yang bila terikat pada gugus kromofor mengubah panjang
gelombang dan intensitas serapan.
MPBA TEORI
PERTEMUAN 1.

1. Apa pertimbangan UTAMA. memilih metode ekstraksi ?? Apa pertimbngan UTAMA


memilih pelarut untuk Ekstraksi??
-Dengan melihat sifat senyawa nya apakah tahan panas atau tidak, jika belum diketahui sifat
nya langsung metode dingin
-Dengan melihat dari sifat kepolaran senyawa yg akan di ekstraksi,mudah didapatkan
Note :
Pertimbangan :
*karakteristik senyawa PERTIMBANGAN UTAMA
senyawa stabil panas (termostabil ) --> gunakan cara panas
senyawa tidak satabil panas (termolabil) --> gunakan car dingin
*karakteristik bahan
karakteristik bahan, mengandung gom musilago, --> hidari cara panas
bahan baru tidak ditemukan terkait stabilitas senyawanya -->cara dingin
bahan keras --> cara panas
terkait kepolaran
metode --> fokus ke senyawa bukan simplisia apalagi tanaman, yg kita inginkan adalah
senyawa yg terdapat dalam bahan --> berkaitan dengan kelarutan senyawa yagn akankita
isolasi.
kalau senyawa non polar --> guna pelarut nonpolar
kalau senyawa polar --> guna pelarut polar
semua senyawa akan diekstraksi --> pelarut univrsal --> etanol
di atas adalah pertimbangan utama
pertimbangan lain mengikuti seperti, harga murah dll.
Etanol dipilih karena memiliki sifat yang mampu melarutkan senyawa non, semi, dan
polar berkaitan dengan struktur molekuk etanol ( cek kimia) kalau metanol, cenderung
sudah lebih polar dari pada etanol
CH3OH (metanol)
CH3CH2OH (etanol)
Penggunaan pelarut seletif biasanya kalau senyawa target yg akan diisolasi sudah
diketahui misal kan isolasi sinensetin dari daun kumis kucing, maka kita lakukan kajian
pustaka pearut yg dapat melarutkan maksimal sinensetin pakai apa ( taunya dari kadar
senyawa yang terambil) tapi kalau senyawa yg akan kita ketahui belum diketetahui secara
pasti, biasnya pake pel. universal missal etanol, misa yg uji aktivitas farmakologi, biasnya
digunakan etanol sebagi pelarutnya, etanol punya kemampuan melarutkan senyawa non,
smei sampai yg polar (cek struktur --> kidas, kimor)
Senyawa hasil ekstraksi (dalam ekstrak) sangat banyak.... sedangkan kita akan
mengisolasi satu senyawa (senyawa murni).. sehingga kita melakukan fraksinasi
kita masuk ECC. meskipun namanya ekstraksi, tetapi ecc disebut sebagai metode fraksinasi.
2. Syarat EEC apa?
Jadi ECC syaratnya harus terbentuk 2 lapisan --> tidak saling campur
Kalau satu fase berarti tidak ada pemisahan, Pemisahan yg awalnya satu jadi dua fase.
Supaya tidak saling campur pelarutnya harus berbeda kepolarannya

3. (PPT 1 slide 14)Ekstrak pekar dilarutkan dalam apa?


Bagaimana cara menghitung rendemen ekstrak ?
Baragaimana cara menghitung rendemen fraksi ?
Senyawa dalam ekstrak terbagai menjaadi 3, pasangkan antara pelarut dan
polaritas : N-heksana, etil-asetat, Etannol-air, Polar, semi polar, non polar.
1)Dilarutkandalam pelarut tertentu agar menjadi ekstrak yg encer lagi
2)rendemen ekstrak = bobot ekstrak yang dihasilkan / bobot simplisia x 100%
3)rendemen fraksi = bobot fraksi yang dihasilkan / bobot ekstrak yang diECC x 100 %
4)n heksana = non polar
etanol = polar
etil asetat = semipolar
4. (PPT 1 slide 18)Senyawa stevoids ada dalam ekstrak, ekstrak difraksi terbagi
menjadi : Fraksi etil asetat, fraksi aseton, fraksi butanol, fraksi air.
Stevoids ada difraksi mana ?
Bagaimana pengujian adanya steviods dalam fraksi ?
Ekstrak --> menjadi beberapa fraksi
karena kita tidak tau senyawa itu pindah ke fraksi manamana,
maka kita lakukan pematauan dengan KLT atau KKt
Nanti dihitung nilai Rf nya dan bisa dibandungkan dengan standar
5. (PPT 1 slide 18)
solut = senyawa dalam ekstrak yang akan di ECC
rafinat = pelarut yang digunakan untuk melarutkan ekstrak (sebelum di ECC)
ekstratan = pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi/pengekstraksi (digunakan untuk
ECC)
6. (PPT 1 slide 22)
ECC 1 x dengan 600 ml vs ECC 3 x @200ml, lebih baik mana ?
Masuk ke hitungan, dengan hitungan ini kita dapat mengetahui banyaknya senyawa yang
akan terekstraksi, secara umum yang ditanyakan adalah q --> %q.
umus yang wajib faham adalah
Kp, U
untuk rumus p dan q itu bebas mau pake yang mana
karena kita tau bahwa p+q =1
Ekstraksi 1x 160 dibandungkan dengan 4x40
Nanti akan terbukti dari hitungan bahwa yg 4x@ 40ml %q nya lebih besar dari pada yang
1x160 ml
oke ada pertanyaan terkait tugas nya
tugas 1
1x80 ml
tugas 2
pertanyaannya 2
1. 1x160
2. 4x40
ditanya %q (solut yang terekstraksi) dari sini akan tau bahwa 4x40 ml -->%q lebih besar

PERTEMUAN 2

7. FASE DIAM BUKAN PLAT KLT --> TAPI SILIKA GEL (BAGIAN PUTIH PADA PLAT KLT)
ALUMINIUM --> SEBAGAI PENYANGGA
FASE GERAK = ELUEN= PEMGEMBANG --> CAMPURAN PELARUT 2 SAMPAI 3

8. (Slide 2) TERKAIT PENGERTIAN KROMATOGRAFI, BISA MENURUT MARTIN ATAU STAHLL


KESIMPULANNYA : SENYAWA AKAN TERPISAH DIANTARA DUA FASA, APAKAH TERIKAT
PADA FASE DIAM ATAU TERBAWA OLEH FASE GERAK

NOTE :
METODE KROMATOGRAFI YG BIASA DIPAKAI UTNTUK FRAKSINASI BIASANYA YG PALING
UMUM ADALAH KROMATOGRAFI KOLOM KLASIK (KK) DAN KROMATOGRAFI CAIR VAKUM
(KCV)

9. Mekanisme KLT ? Adsorpsi, desorpsi, elusi


FASE DIAM SILIKA GEL
 KALAU KROMATOGRAFI KOLOM KLASIK (KK) = ADSORPSI, DESORPSI, ELUSI,
FASE GERAK AKAN MENETES KELUAR DARI KOLOM SEARAH GRAVITASI (SEHINGGA
MEKANISMENYA +GRAVITASI
 KALAU KLT = ADSORPSI, DESORPSI, ELUSI
KLT MELAWAN GRAVITASI (KARENA FASE GERAK AKAN BERGERAK DARI BAWAH KE
ATAS) ----- INGAT2 KLT YG PERNAH DILAKUKAN.

Note :
JADI KOLOM MIRIP BURET UNTUK TITRASI
TAPI UMUMNYA LEBIH BESAR DAN PENDEK
SETIAP FASE DIAM DIGUNAKAN UNTUK TUJUAN BERBEDA2... TERGANTUNG DARI
SENYAWA YG AKAN DIPISAHKAN
TERDAPAT BANYAK JENIS SILIKA GEL
SILIKA GEL YG DIGUNAKAN UNTUK KK ADALAH SILIKA GEL 60

10. ADA YG BISA JAWAB SLIDE 10, PELAJARI SLIDE 9 --> SUPAYA BISA JAWAB SLIDE 10
KALAU DARI SLIDE 9 --> YANG KK SENYAWA ADA ATAS ATAU BAWAH?
KESIMPULANNYA SLIDE 10
(SOAL a) -->HASIL KLT RF 0,8 FASE GERAK TERSEBUT DIGUNAKAN UNTUK KOLOM
DAMPAKNYASENYAWA AKAN CEPAT KELUAR (TERELUSI DARI KOLOM)WAKTU
SINGKAT FASE GERAK LEBIH HEMAT TETAPI PEMISAHAN KURANG BAIKKARENA
SENYAWA LANGSUNG TURUN, BISA JADI TURUN DENGAN SENYAWA YG LAIN MASIH
BERCAMPUR SEBALIKNYA KALAU DIGUNAKAN
(SOAL b)

HASIL KLT RF 0,1  FASE GERAK TERSEBUT DIGUNAKAN UNTUK KOLOM SENYAWA
AKAN LAMA TURUN, FASE GERAK PERLU LEBIH BANYAK, BISA JADI PEMISAHAN LEBIH
BAIK SEHINGGA SEBAIKNYA KITA GUNAKAN FASE GERAK UNTUK KOLOM YG
MEMBERIKAN RF 0,2-0,3

Note : KOLOM SUDAH KITA SIAPKAN, SILIKA SUDAH SIAP


UNTUK MEMASUKAN SILIKA KE KADALAM KOLOM --> ADA 3 CARA -->CARA KERING , BASAH DAN
KOMBINASI
CARA BASAH SILIKA DITAMBAHKAN FASE GERAK (HASIL ORIENTASI DENGAN KLT--> RF 0.2-0.3)
DIADUK SAMPAI TERBENTUK SEPERTI BUBUR, --> KEMUDIAN DIMASUKAN KE KOLOM
YANG LEBIH BAIK ADALAH CARA BASAH
KARENA DENGAN CARA BASAH KITA SUDAH MENGHILANGKAN GELEMBUNG (KETIKA
SILIKA+FASE GERAK--> MENGHASLKAN GELEMBUNG)
KALAU DIMASUKAN DALAM KEADAAN KERING --> AKAN BANYAK TERBENTUK GELEMBUNG
DALAM KOLOM
SEHINGGA GELEMBUNG --> MEMBENTUK RONGGA DALAM KOLOM --> PEMISAHAN TIDAK
TERJADI
KITA LANJUT
CEK SLIDE 18
KK MIRIP DENGAN BURET NANTI AKAN MENETES, DAN TETESAN DITAMPUNG, KAREN AFASE
FASEGERAK YG KELUAR DARI KOLOM MEMBAWA SENYAWA
BISA DITAMPUNG DALAM VIAL ATAU TABUNG REAKSI
CARA AMPUNG BISA BERDASAR WARNA, VOLUME ATAU WAKTU
KALAU BERDASAR VOLUME, MISAL AKAN NAMPUNG @ 10 mL. MAKA VIAL DIISI 10 mL,
KEMUDIAN DIGANTI VIAL YG LAIN
11. ADA PENDAPAT? + ALASANNYA APA
milih warna pak, karena lebih mudah dapat dilihat dari kontras warnanya,
jika fraksinya berwarna maka menggunkan metode warna, seperti yg dapat dilihat di slide
18 pa kontras warnya bisa digunakan metode warna, namun jika fraksi tidak berwarna bisa
digunakannya metode lain

Note :
PENAMPUNGAN FRAKSI HASIL KKDISESUAIKANTERGANTUNG SAMPEL YG AKAN
DIISOLASI, KALAU SAMPEL BERWARNA, BISA BERDASARKAN WARNAMISAL MAU
NAMPUNG WARNA MERAHSELAMA FRAKSI YG KELUAR BERWANA MERAH TERUS SAJA
DITAMPUNG, TAPI BEBERAPA SENYAWA BAHAN ALAM WARNANYA BENING
SEHINGGA YAG BISA DILAKUKAN MENAMPUNG BERDASARKAN VOLUME
YANG PALING UMUMMENAMPUNG FRAKSI KOMBINASI WARNA DAN VOLUME

12. SLIDE 28 ADA YG PUNY APENDAPAT


PEMANTAUAN FRAKSI HASIL FRAKSINASI DILAKUKAN UNTUK MENGETAHUI SENYAWA
TARGET YG AKAN DIISOLASI TURUN DI FRAKSI NO BERPA
NO 1 ADALAH SAMPEL AWAL SEBEKUM DI Kk

BASED SLIDE NO 26--> GINGEROL TURUN DI NO 23 ( BERCAK SEJAJAR DENGAN STANDA)

SAMPAI KAPAN KOLOM DILAKUKAN --> SAMPAI SEMUA SENYAWA TARGET TURUN
SEMUA (TAU DARI MANA SUDAH TURUN SEMUA) DARI DATA PEMANTAUAN

Note :
METODE LAIN ADALAH KCV, BERBEDA DENGAN… KALAU KK TIDAK ADA BANTUAN ALAT
HANYA PELARUT MENETES KELUAR KOLOM MENGANDALKAN GRAVITASI, KALAU KCV
DIBANTU DENGAN VAKUM
 YANG HARUS DIKETAHUI BEDA MEKANISME
KK,KCV,MPLC

13. KEUNTUNGAN KERUGIAN ECC, KCV DAN KK


Di NO7

PERTEMUAN 3
Note di awal pertemuan :
Tahapan pemurnian jarang dilakukan pada tahapan setelah ekstraksi. Target dari pemurnian
Mendapatkan senyawa Target dalam keadaan murni (tunggal/tidak ada pengotor senyawa lain)
Kalau ekstrak langsung masuk ke tahap pemurnian --> kemungkinan besar, senyawa target yang
akan diambil belum murni (bercampur degan senyawa lain), karena senyawa dalam ekstrak masih
banyak, Jadi umumnya pemurnian dilakukan terhadap fraksi atau subfraksi Kita mengetahui bahwa
senyawanya masih banyak atau tidak --> dari hasil pemantauan (KLT/Kkt). Misal pemantauan
dengan KLT untuk setiap bercak yg muncul itu mewakili minimal satu senyawa, jadi kalau hasil
pemurnian sudah murni ketika di KLT/pemantauan --> satu bercak.
SLIDE 2
TERDAPAT BERBAGAI METODE PEMURNIAN METODE DIPILIH BERDASARKAN KARAKTERISTIK
FISIKA DAN KIMIA DARI SENYAWA TARGET YANG AKAN DIISOLASI MISAL:

KALAU DARI HASIL FRAKSINASI TERBENTUK KRISTAL --> DAPAT DILAKUKAN KRISTALISASI.
SENYAWA MUDAH MENGUAP --> BISA DENGAN DESTILASI.
SENYAWA DAPAT MENYUBLIM --> DENGAN SUBLIMASI DLL.
SETIAP SENYAWA PUNYA KARAKTER MASING2,TIDAK SEMUA SENYAWA DAPAT MENGKRISTAL
DLL

14. (Slide 3)
PEMURNIAN/ISOLASI PROSES YANG DILAKUKAN UNTUK MENDAPATKAN SENYAWA
MURNI, HASIL ISOLASI=ISOLAT
UJI KEMURNIANMETODE PENGUJIAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENGETAHUI
TINGKAT KEMURNIAN DARI SUATU SEYAWA

TARGET PEMURNIAN MENDAPATKAN SENYAWA MURNI, TETAPI HASILNYA BELUM


TENTU MURNI, SEHINGGA UNTUK MENGETAHUINYA DILAKUKAN UJI KEMURNIAN
KALAU DARI HASIL UJI KEMURNIAN, SENYAWA MURNI (SATU SENYAWA), LANJUT KE
TAHAP BERIKUTNYA KARAKTERISASI-IDENTIFIKASI. TAPI KALAU TIDAK MURNIà HARUS
DILAKUKAN PEMURNIAN LAGI… METODE UJI KEMURNIAN AKAN KITA BAHAS PEKAN
DEPAN

LANJUT KE KRISTALISASI………TERKADANG HASIL FRAKSINASI DIPEROLEH KRISTAL (CONTOH


SLIDE 21.. KERJAAN SAYA TAHUN 2018 SEBAGAI ASISTEN PENELITIAN, ISOLASI STEVIOSID
SFITB, HASIL KCV TERBENTUK KRISTAL). KALAU TERBENTUK KRISTAL --> SENYAWA TERSEBUT
MEMILIKI KEMURNIAN LEBIH DARI 90% MAKA UNTUK MENINGKATKAN KEMURNIAN NYA-->
DIMURNIKAN LEBIH LANJUT DENGAN REKRISTALISASI BISA JUGA DENGAN PENCUCIAN.
BISA JADI KRISTAL YANGTERBENTUK SUDAH MURNI --> COBA KLT SAJA DULU, KALAU HASILNYA
SATU BERCAK --> MURNI. KALAU BELUM MURNI BISA DILAKUKAN PEMURNIAN DENGAN
REKRISTALISASI. REKRISTALISASI = DIKRISTALISASI KEMBALI TAHAPAN UTAMA KRISTALISASI
ADA PADA SLIDE 7
SYARAT TERBENTUK KRISTAL --> HARUS TERBENTUK KONDISI LEWAT JENUH
LARUTAN INDUK (MOTHER LIQUOR) -->PELARUT DIMANA KRISTAL TERLARUT --> HARUS
DIBUAT LEWAT JENUH
SEHINGGA UNTUK TERBENTUK KRISTAL HARUS DIBANTU DENGAN PENGUAPAN ATAU
KELARUTAN DIKURANGI DENGAN CARA LARUTAN INDUK DILETAKAN DALAM ICE BATH UNTUK
PENGUPAPAN --> HARUS PERLAHAN PENGUAPAN LANGSUNG, AKAN MENYEBABKAN PENGOTOR
NEMPEL PADA KRISTAL ATAU BAHKAN KRISTAL TIDAK TEBENTUK.
…..
PADA PEMBUATAN GARAM
AIR LAUT YG AWALNYA HOMOGEN TIDAK ADA SERBUK GARAM, KEMUDIAN DIUPAKAN DENGAN
SINAR MATAHARI, AIRNYA MENGUAP--> TERBENTUK GARAM

PENGENDAPAN SERBUK DAN PENCUCIAN SUDAH JELAS DI SLIDE


PILIHANNYA --> APAKAH INGIN PENGOTOR YANG LARUT SENYAWA TARGET TIDAK LARUT ATAU
SEBALIKNYA
KETERBATASANNYA--> PENCUCIAN DAPAT DILAKUKAN KALAU SENYAWA TAGET DAN
PENGOTOR MEMILIKI KEPOLARAN YG BERBEDA JAUH...
AKAN TERLIHAT DARI KLT JARAK ANTAR BERCAK CUKUP JAUH (MISAL SENYAWA TAGET DI
BAWAH (RF 0,2), SEDANGKAN PENGOTOR MISAL DI RF 0.8/0,9) --> BISA DILAKUKAN PENCUCIAN
KITA MASUK KE KROMTOGRAFI LAPIS TIPIS
KLT UNTUK TUJUAN ISOLASI -->DISEBUT KLT PREPARATIF (LAPISAN SILIKALEBIH TEBAL)
KROMATOGRAFI KERTAS (Kkt) UNTUK TUJUAN ISOLASI --> Kkt PREPARATIF
15. Diskusi 4 (slide 28) , Berikan contoh penggunaan KLT
ULASAN :
PENGUNAAN KUALITATIFUNTUK IDENTIFIKASI ADA TIDAKNYA SUATU SENYAWA
DALAM SUATU SAMPEL/EKSTRAK, DAPAT DILAKUKAN DENGAN MEMBANDINGKAN
NILAI RF DAN WARNA BERCAK ADA KLT (RF YANG SAMA BISA DIDUGA ADALAH
SENYAWA YG SAMA), SYARAT SISTEM KROMATOGRAFINYA SAMA (FASE GERAK. FASE
DIAM DLL)
PENGGUNAAN KUANTITATIFKLT DIGUNAKAN UNTUK PENETAPAN KADAR,
MENGGUNAKAN ALAT (DENSITOMETRI), STANDAR BERBAGAI KONSENTRASI DAN
SAMPEL DIPANTAU DALAM PLAT KLT YG SAMA KEMUDIAN DIBACA OLEH ALAT
-->SEHINGGA KITA TAHU BERAPA BANYAK SEYAWA YG TERDAPAT PADA BERCAK
TERSEBUT
PENGGUNAAN ISOLASIKLT UNTUK TUJUAN ISOLASI, KLT PREPARATIF, UNTUK
MENDAPATKAN SEYAWA MURNI, SAMPEL DITOTOLKAN DALAM BENTUK PITA
(MEMANJANG) KEMUDIAN DIKEROK (GAMBAR KLT PREPARATIF PADA SLIDE 42)

16. KETIKA KLT/KKLT…… SEBELUM PLAT DIMASUKAN KE DALAM CHAMBER (BEJANA KLT),
KITA HARUS JENUHKAN DULU.. CHAMBERNYA BIASANYA DIPERINTAHKAN ASISTEN
KETIKA PRAKTIKUM

PERNAH BERTANYA KE ASISTEN KETIKA PRAKTIKUM.. KENAPA CHAMBER PERLU


DIJENUHKAN DULU, KENAPA HARUS TAMBAHAKAN KERTAS SARING?? JANGAN ASAL
NURUT, HARUS KRITIS--> AJAK DISKUSI ASISTENNYA...

SEHARUSNYA HAL TERSEBUT DIDISKUSIKAN..... KETIKA PRAKTIKUM

DISKUSI
A. APA YG DIMAKSUD CHAMBER JENUH
B. FUNGSI KERTAS SARING DALAM CHAMBER UNTUK APA
C. KENAPA CHAMBER PERLU DIJENUHKAN DULU SEBELUM DIPAKAI UNTUK
PEMANTAUAN

Ulasan :
a. Chamber yang sudah tidak mengandung uap air/gas lain yang tidak dibutuhkan
b. Untuk menjenuhkan eluen yang akan dipakai, dan mempercepat penjenuhan
c. Untuk menghilangkan uap air/gas yang terkandung dalam chamber

CHAMBER PADA BAGIAN ATASNYA --> ISINYA UDARA (O2, CO2, O2)-->BUKAN HANYA
UAP AIR
KETIKA CHAMBER DIISI FASE GERAK --> FASE GERAK AKAN MENGUAP
CHEMBER JENUH = KALAU SUDAH BERISI DENGAN UAP DARI FASE GERAK
MAKANYA CHAMBER JANGAN DIBUKA --> DITUTUP SUPAYA JENUH DENGAN UAP
FASE GERAK
KERTAS SARING UNTUK MEMEPRCEPAT PROSES PENJENUHAN CHAMBER
(PERMUKAAN KERTAS SARING MEMPERLUAS PENGUAPAN FASE GERAK)
KETIKA TANPA KERTAS SARING --> HANYA DASAR CHAMBER SAJA YG
MENGHASILKAN UAP FASE GERAK
KETIKA DI TAMBHAKAN KERTAS SARING --> KERTAS SARING AKAN BASAH OLEH
FASE GERAK, --> SEHINGGA MENGHASILKAN UAP FASE GERAK --> MEMPERCEPAT
PENJENUHAN
KETIKA SUDAH JENUH --> PROSES PEMISAHAN AKAN LEBIH BAIK (KARENA FASE
GERAK AKAN DENGAN MUDAH MELEWATI FASE DIAM) DAN WAKTU ELUSI AKAN
LEBIH CEPAT

Anda mungkin juga menyukai