Note :
iya fraksinasi dilakukan 2x, fraksinasi 1 dan fraksinasi 2 , saat kita melakukan
fraksinasi pertama , kita hanya memisahkan senyawa sesuai kepolarannya, senyawa non
polar akan terdapat di fraksi non polar , senyawa semi polar akan terdapat di fraksi semi
polar , begitupun senyawa polar akan di fraksi polar
untuk fraksinasi kedua , kita memisahkan lebih lanjut dari fraksi , hasilnya adalah
subfraksi , kita mengecek dimanakah senyawa kita berada ? apakah di non polar ? atau semi
? atau polar ? , misalkan senyawa ada di semi polar , maka hanya fraksi semi polar saja yg
dilanjutkan untuk fraksinasi yg kedua
dari sini kita masih harus melakukan pemurnian , untuk mendapatkan isolat ya
2. nah jadi kemarin kan hasil ekstraksinya sudah pekat , otomatis tidak bisa langsung
dilakukan fraksinasi , tetapi harus dilarutkan terlebih dahulu . ada yg tau menggunakan
apa ?
Pelarut yg digunakan untuk farksinasi
Menggunakan Metanol air 80 20
Note :
kenapa menggunakan methanol .. pada Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelarut metanol merupakan pelarut terbaik yang bisa digunakan dalam proses ekstraksi.
Metanol dikenal sebagai pelarut universal. Astarina, dkk. (2013), menyatakan bahwa gugus
hidroksil dan metil pada methanol memberikan kecenderungan menarik analit-analit yang
bersifat polar maupun nonpolar.-------- Pelarut polar itu bisa melarutkan sebagian besar
senyawa , jadi senyawa non polar dan semi polar , bisa terbawa disitu.. namun methanol
lebih toxic dibandingkan dengan etanol..
kalau kenapa pake metanol air , kenapa metanolnya 80 airnya 20 , kalau airnya yg
banyak , kita akan kesulitan untuk pemekatan . makannya pelarut yg mudah menguap yg
banyak nya .
kenapa campur pake air ? mungkin ada senyawa yg larut di pelarut organik dan
pelarut anorganik . makannya ada 2 pelarut yg digabung
kenapa digunakan metanol air ? kalau menggunakan etanol , nanti saat pas ecc ketiga ,
untuk fraksi etanol , akan bersatu ditambah air untuk merubah bj nya , supaya berbeda
dengan pelarut yang digunakan dalam ecc . kalau sama , nantinya akan menyatu dan kita
sulit untuk memisahkan
3. kenapa ya kita mulai dari pelarut non polar dulu kemudian semipolar dan polar
untuk di ecc ?
Karena pelarut non polar itu lebih selektiv , hanya bisa melarutkan senyawa yang
non polar. Kemudian semi polar dia melarutkan senyawa yang semi polar dan sebagian
kecil senyawa yang non polar. Pelarut polar melarutkan sebagian besar senyawa polar dan
bisa melarutkan sedikit senyawa yang semi polar.
4. Note :
untuk ECC kita hanya memisahkan komponen senyawa sesuai kepolarannya saja ,
jadi nanti hasilnya ada fraksi non polar , semi polar dan polar
kalau kcv atau kromatografi cair vakum , dia itu kalau dibutuhkan pemisahan secara cepat ,
maka dari itu di bantu oleh vakum . tapi namanya dibantu vakum , hasilnya masih agak
berdempetan karena dipaksa keluar
kita lakuin ecc , buat memisahkan senyawa ke dalam pelarut yg sesuai kepolarannya
, dilanjutkan ke kcv untuk memisahkan secara kasar menggunakan fraksi yg mengandung
senyawa yg kita inginkan tadi , lalu dilanjutkan KK untuk memisahkan lebih lanjut .
bila dari hasil KK belum misah , dilakukan KK kembali . hingga terpisah,
5. ecc prosedurnya gimana ya ?
Prosedur ECC
1. Siapkan seperangkat alat dan bahan ECC
2. sejumlah ekstrak kental dimasukan kedalam gelas kimia, tambahkan pelarut (sampel ini
sidebut rafinat)
3. aduk
4. Masukan larutan ekstrak kedalam corong pisah
5. tambahkan pelarut (ekstraktan)
6. lakukan pengocokan secara perlahan dan teratur (sekali-kali kran corong pisah dibuka
untuk mengeluarkan gas pelarut, gas dibuang dilemari asap)
7. taruh corong pisah datas ring, diamkan ad kedua pelrut terpisah sempurna
8. Tampung bagian ekstraktan
9. ulangi tahap 4-7 samapi ekstraktan tak berwarna atau min. dilakukan 3x
10. pekatkan dan timbang fraksi yang diperoleh
11. lakukan pemantauan fraksi dengan KLT atau Kromatografi kertas
KCV
kelebihannya : waktunya cepat , pelarutnya lebih sedikit dibanding KK
kekurangannya : alatnya lebih ribet dibanding KK , pemisahan tidak sempurna
KK
Kelebihannya : hasil lebih baik dibanding KCV (lebih terpisah) , alat lebih sederhana
kekurangan : waktu lama , eluen lebih banyak
Note :
jadi kalau kcv ini , ngelakuinnya satusatu ,
pertama setelah ekstrak udh di dalam kolom , dimasukan lah si eluen yg pertama yg paling
non polar , lalu buka keran dan nyalakan vakum , tampung, tunggu sampe kering . kalau
eluen sudah habis , tutup dan matikan lagi ..
lalu masukan eluen kedua , begitu seterusnya-------dari non polar , menuju semipolar , lanjut
polar.
8. bagaimana cara membuat kolom kcv ? kalau bisa sama perhitungan silica
caranya itu ,
1. pasang vakum
2. masukkan silika gel ke dalam kolom, sesuai perhitungan
3. nyalakan vakum untuk memadatkan silica, bila belum padat , bisa di ketuk ketuk untuk
memadatkan (jgn sampai ada rongga)
4. masukksn kertas saring keatas silica
5. masukkan sampel yg telah digerus dengan silika ke atas kertas saring
6. masukkan pelarut pertama
7. buka keran , nyalakan vakum
Perhitungan
4. ketika ditengah jalan nih , lalu ternyata ada gelembung di dalam kolom ?
bagaimana cara menghilangkan gelembung , tanpa mengganggu isi kolom ?
tisu dibasahi dengan aseton , lalu tutup bagian yg teedapat gelembung dengan tisu teesebut
Note :
Aseton yang menguap dengan menyerap energi panas dari tabung menyebabkan
kolom akan kehilangan energi dan mengalami penurunan suhu sehingga gelembung udara
akan naik ke permukaan.
5. Silika yg digunakan untuk kcv dan kk masing masing silika yg mana ya ?
KK = silika gel 60
KCV = silika gel 60 H
yg kcv lebih halus , karena tidak boleh ada rongga
silika gel 60 serbuk mirip pasir, silika gel 60 h mirip tepung halus
6. kenapa kita gapake silika yg ada pengikat nya ya ?
senyawanya akan terikat di silika dan tidak akan turun
DISKUSI 10 PEMURNIAN
7. apa ya perbedaan antara pemurnian dan uji kemurnian?
Pemurnian itu suatu proses untuk memurnikan senyawa atau disebut isolasi , kalau Uji
kemurnian adalah suatu metode untuk memastikan kemurnian dari senyawa tersebut .
Metode pemurnian
- Kristalisasi
- Pengendapan
- KLT/KkT preparatif
- Sublimasi
- Kolom kromatografi
- KCKT preparatif
Note :
kalau klt kualitatif : itu klt yg biasa kita gunakan untuk pemantauan senyawa , klt yg
yg hanya untuk melihat ada atau tidaknya senyawa
kalau klt kuantitatif : klt videodensitometri , kita sambil mencari tahu kadarnya . pipa
kapilernya pun beda , ada skala nya
kalau klt preparatif : untuk pemurnian senyawa
kenapa di kerok , itu pengambilan senyawa . jadi pita yg muncul , dikerok disimpan
di wadah , kemudian dilakukan pencucian
9. Kenapa lebar pita nya 5 mm
karena kalau kita notol kan gaboleh meluber ya , dia akan ngaruh saat di elusi nanti . lalu
kalau di preparatif , kita kan tidak melakukan penotolan terpisah pisah , tapi membentuk
pita , nah totolannya harus lurus tidak boleh naik turun , kalau misalkan melebihi 5 mm
atau 0.5 cm , nanti yg muncul bisa 2 bercak.
Note :
Kerokan tsb diambil dan dicuci, disini maksudnya hasil kerokan tadi , dilarutkan dengan
pelarut tertentu , kemudian di saring , maka silika akan tertahan di kertas saring , lakukan
berulang sampai tidak ada silika yg ikut . lalu filtrat di biarkan menguap hingga membentuk
kristal atau serbuk . kristal atau serbuk ini lah yg dilakukan uni kemurnian
--pemilihan pelarut untuk pencucian berdasarkan kepolaran sampel juga bu?
iyaap , tapi karena disitu kan sudah murni yaa , tidak bercampur dengan senyawa lain . kita
hanya memisahkan senyawa dengan silika, jadi sebenarny tidak masalah menggunakan
etanol juga, tapi biasanya kalau dulu saya sama pak dadang , di coba dulu pake n heksan
10. lalu kenapa ya kita membuat penotolan tidak terputus sampai membentuk pita ?
tidak melakukan penotolan dengan diberi jarak ?
Agar mempermudah kita dalam mengerok , dan kita membutuhkan senyawa nya
dalam jumlah banyak untuk uji kemurnian yg bermacam macam
12. kenapa ya kita tidak menggunakan silika yg untuk KCV (silica gel 60H?
karena kalo yang 60h tidak mengandung pengikat, jadinya takut ikut keatast, itu
---karena kalo ngga ada nanti semua senyawa ikut keatas, dan ga ada deh yg namanya
emisahann
13. lalu , kenapa tebal plat untuk klt preparatif lebih tebal dibandingkan klt analitik
(yg biasa)?
karena , semakin tebal semakin banyak senyawa yg dapat dipisahkan , sehingga
isolat akan lebih banyak. karena preparatif kan isolasi , kita butuh banyak . jadi harus lebih
tebal , karena semakin tebal , semakin banyak senyawanya , semakin banyak isolatnya
15. Lalu ketika dilihat dibawah UV 254 dan 366 , apa yg terlihat ?
ketika kita lihaiya , untuk di 254 , maka bercak gelap , dan plat yg berfluoresensi ,
kebalikan di 366 , plat yg gelap , bercak yg fluoresensi ..t dibawah UV 254 dan 366 , apa yg
terlihat ?
KUIS https://forms.gle/CrtMNnNPyxXgRTCe8
19. kalau sari plat kltnya kaya gimana ?, dari platnya bagaimana perbedaannya ?
Klt 2D itu bentuknya segi empat
Klt pengembang tunggal itu berbentuk persegi panjang.
21. kalau misalkan hasil 2D sudah bagus apa harus dilakukan lagi klt pengembangan
tunggal ?
perlu, karena ketika kita klt 2D hasilnya bagus. bisa jadi pada saat klt pengembangan
tunggal masih tidak muncul 1 bercak . ataupun sebaliknya, jadi kedua metode ini harus
tetap dilakukan untuk mmemastikan kemurnian senyawa tersebut.
23. Kelompokan apasaja sifat fisika, dan sifat kimia itu, sehingga anda faham
kaitannya dengan spektrofotometri
1. sifat fisika ( titik leleh, titik didih, berat jenis, rotasi optik, dll)
2. sifat kimia ( gugus fungsi OH, asam , basa, ester, dll)
Kaitannya : panjang gelombang
25. sekarang senyawa seperti apa yang dapat dideteksi oleh Spektro UV-Vis
Senyawa yang mempunyai gugus kromosom dan auksorom
PERTEMUAN 2
7. FASE DIAM BUKAN PLAT KLT --> TAPI SILIKA GEL (BAGIAN PUTIH PADA PLAT KLT)
ALUMINIUM --> SEBAGAI PENYANGGA
FASE GERAK = ELUEN= PEMGEMBANG --> CAMPURAN PELARUT 2 SAMPAI 3
NOTE :
METODE KROMATOGRAFI YG BIASA DIPAKAI UTNTUK FRAKSINASI BIASANYA YG PALING
UMUM ADALAH KROMATOGRAFI KOLOM KLASIK (KK) DAN KROMATOGRAFI CAIR VAKUM
(KCV)
Note :
JADI KOLOM MIRIP BURET UNTUK TITRASI
TAPI UMUMNYA LEBIH BESAR DAN PENDEK
SETIAP FASE DIAM DIGUNAKAN UNTUK TUJUAN BERBEDA2... TERGANTUNG DARI
SENYAWA YG AKAN DIPISAHKAN
TERDAPAT BANYAK JENIS SILIKA GEL
SILIKA GEL YG DIGUNAKAN UNTUK KK ADALAH SILIKA GEL 60
10. ADA YG BISA JAWAB SLIDE 10, PELAJARI SLIDE 9 --> SUPAYA BISA JAWAB SLIDE 10
KALAU DARI SLIDE 9 --> YANG KK SENYAWA ADA ATAS ATAU BAWAH?
KESIMPULANNYA SLIDE 10
(SOAL a) -->HASIL KLT RF 0,8 FASE GERAK TERSEBUT DIGUNAKAN UNTUK KOLOM
DAMPAKNYASENYAWA AKAN CEPAT KELUAR (TERELUSI DARI KOLOM)WAKTU
SINGKAT FASE GERAK LEBIH HEMAT TETAPI PEMISAHAN KURANG BAIKKARENA
SENYAWA LANGSUNG TURUN, BISA JADI TURUN DENGAN SENYAWA YG LAIN MASIH
BERCAMPUR SEBALIKNYA KALAU DIGUNAKAN
(SOAL b)
HASIL KLT RF 0,1 FASE GERAK TERSEBUT DIGUNAKAN UNTUK KOLOM SENYAWA
AKAN LAMA TURUN, FASE GERAK PERLU LEBIH BANYAK, BISA JADI PEMISAHAN LEBIH
BAIK SEHINGGA SEBAIKNYA KITA GUNAKAN FASE GERAK UNTUK KOLOM YG
MEMBERIKAN RF 0,2-0,3
Note :
PENAMPUNGAN FRAKSI HASIL KKDISESUAIKANTERGANTUNG SAMPEL YG AKAN
DIISOLASI, KALAU SAMPEL BERWARNA, BISA BERDASARKAN WARNAMISAL MAU
NAMPUNG WARNA MERAHSELAMA FRAKSI YG KELUAR BERWANA MERAH TERUS SAJA
DITAMPUNG, TAPI BEBERAPA SENYAWA BAHAN ALAM WARNANYA BENING
SEHINGGA YAG BISA DILAKUKAN MENAMPUNG BERDASARKAN VOLUME
YANG PALING UMUMMENAMPUNG FRAKSI KOMBINASI WARNA DAN VOLUME
SAMPAI KAPAN KOLOM DILAKUKAN --> SAMPAI SEMUA SENYAWA TARGET TURUN
SEMUA (TAU DARI MANA SUDAH TURUN SEMUA) DARI DATA PEMANTAUAN
Note :
METODE LAIN ADALAH KCV, BERBEDA DENGAN… KALAU KK TIDAK ADA BANTUAN ALAT
HANYA PELARUT MENETES KELUAR KOLOM MENGANDALKAN GRAVITASI, KALAU KCV
DIBANTU DENGAN VAKUM
YANG HARUS DIKETAHUI BEDA MEKANISME
KK,KCV,MPLC
PERTEMUAN 3
Note di awal pertemuan :
Tahapan pemurnian jarang dilakukan pada tahapan setelah ekstraksi. Target dari pemurnian
Mendapatkan senyawa Target dalam keadaan murni (tunggal/tidak ada pengotor senyawa lain)
Kalau ekstrak langsung masuk ke tahap pemurnian --> kemungkinan besar, senyawa target yang
akan diambil belum murni (bercampur degan senyawa lain), karena senyawa dalam ekstrak masih
banyak, Jadi umumnya pemurnian dilakukan terhadap fraksi atau subfraksi Kita mengetahui bahwa
senyawanya masih banyak atau tidak --> dari hasil pemantauan (KLT/Kkt). Misal pemantauan
dengan KLT untuk setiap bercak yg muncul itu mewakili minimal satu senyawa, jadi kalau hasil
pemurnian sudah murni ketika di KLT/pemantauan --> satu bercak.
SLIDE 2
TERDAPAT BERBAGAI METODE PEMURNIAN METODE DIPILIH BERDASARKAN KARAKTERISTIK
FISIKA DAN KIMIA DARI SENYAWA TARGET YANG AKAN DIISOLASI MISAL:
KALAU DARI HASIL FRAKSINASI TERBENTUK KRISTAL --> DAPAT DILAKUKAN KRISTALISASI.
SENYAWA MUDAH MENGUAP --> BISA DENGAN DESTILASI.
SENYAWA DAPAT MENYUBLIM --> DENGAN SUBLIMASI DLL.
SETIAP SENYAWA PUNYA KARAKTER MASING2,TIDAK SEMUA SENYAWA DAPAT MENGKRISTAL
DLL
14. (Slide 3)
PEMURNIAN/ISOLASI PROSES YANG DILAKUKAN UNTUK MENDAPATKAN SENYAWA
MURNI, HASIL ISOLASI=ISOLAT
UJI KEMURNIANMETODE PENGUJIAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENGETAHUI
TINGKAT KEMURNIAN DARI SUATU SEYAWA
16. KETIKA KLT/KKLT…… SEBELUM PLAT DIMASUKAN KE DALAM CHAMBER (BEJANA KLT),
KITA HARUS JENUHKAN DULU.. CHAMBERNYA BIASANYA DIPERINTAHKAN ASISTEN
KETIKA PRAKTIKUM
DISKUSI
A. APA YG DIMAKSUD CHAMBER JENUH
B. FUNGSI KERTAS SARING DALAM CHAMBER UNTUK APA
C. KENAPA CHAMBER PERLU DIJENUHKAN DULU SEBELUM DIPAKAI UNTUK
PEMANTAUAN
Ulasan :
a. Chamber yang sudah tidak mengandung uap air/gas lain yang tidak dibutuhkan
b. Untuk menjenuhkan eluen yang akan dipakai, dan mempercepat penjenuhan
c. Untuk menghilangkan uap air/gas yang terkandung dalam chamber
CHAMBER PADA BAGIAN ATASNYA --> ISINYA UDARA (O2, CO2, O2)-->BUKAN HANYA
UAP AIR
KETIKA CHAMBER DIISI FASE GERAK --> FASE GERAK AKAN MENGUAP
CHEMBER JENUH = KALAU SUDAH BERISI DENGAN UAP DARI FASE GERAK
MAKANYA CHAMBER JANGAN DIBUKA --> DITUTUP SUPAYA JENUH DENGAN UAP
FASE GERAK
KERTAS SARING UNTUK MEMEPRCEPAT PROSES PENJENUHAN CHAMBER
(PERMUKAAN KERTAS SARING MEMPERLUAS PENGUAPAN FASE GERAK)
KETIKA TANPA KERTAS SARING --> HANYA DASAR CHAMBER SAJA YG
MENGHASILKAN UAP FASE GERAK
KETIKA DI TAMBHAKAN KERTAS SARING --> KERTAS SARING AKAN BASAH OLEH
FASE GERAK, --> SEHINGGA MENGHASILKAN UAP FASE GERAK --> MEMPERCEPAT
PENJENUHAN
KETIKA SUDAH JENUH --> PROSES PEMISAHAN AKAN LEBIH BAIK (KARENA FASE
GERAK AKAN DENGAN MUDAH MELEWATI FASE DIAM) DAN WAKTU ELUSI AKAN
LEBIH CEPAT