Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

LIFE SUPPORT & SAVING


“CENTRIFUGE”
Dosen pengampu: Vivi Willyanti BE, TE

Disusun oleh
Kelompok 3 :

1. Ardian Sandi Situmorang (22204011380)


2. Boy Zola Sembiring (22204011382)
3. Fito Tripaldi Siallagan (22204011390)
4. Iqbal A Telaumbanua (22204011395)
5. Irfansyah H. Nst. (22204011396)
6. Justicia Simanjuntak (22204011398)
7. Jonathan Sihombing (22204011399)
8. M. Mumtazd Lubis (22204011404)
9. Mutiara Gebi S. D. Girsang (22204011407)
10. Raka Tri Atala Paundra (22204011411)

PRODI TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS


STIKES BINALITA SUDAMA MEDAN
TAHUN 2023/2024
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Salah satu alat yang banyak digunakan dalam melakukan pemisahan pada urin dan darah
adalah centrifuge. Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan suatu
senyawa yang memiliki berat molekul yang berbeda dengan memanfaatkan gaya
sentrifugal. Kecepatan pada sentrifugal sangat berpengaruh pada pemisahan larutan dan
hasil pengukuranya. Protein yang terkandung dalam urin dan darah memiliki molekul yang
cukup besar sehingga ketika sampel urin dan darah ini diputar dengan menggunakan
centrifuge protein tersebut akan mengendap dan menyisakan cairan bening/jernih yang
disebut dengan serum. Melalui cairan serum inilah dilakukan pendiagnosaan suatu
penyakit. Karena banyaknya sampel yang harus dipisahkan dan tuntutan harus didapatkan
hasil secepatnya, banyak laboran yang merasa kesulitan apabila harus mengganti setting
kecepatan dan waktu untuk tiap sampel yang berbeda seperti contohnya darah, urine, dahak,
dan sampel-sampel lain yang membutuhkan kecepatan dan waktu yang berbeda untuk
dilakukan-nya proses pemisahan sampel. Sebagai contoh, untuk sampel urine pada
pemeriksaan Sedimen Urine membutuhkan kecepatan 2000 RPM selama 5 menit dan pada
sampel darah pada pemeriksaan Fibrinogen membutuhkan kecepatan 1500 RPM selama 15
menit dengan suhu 20℃.
Seiring dengan perkembangan teknologi pada saat ini terutama pada bidang elektronika
dan bidang kesehatan, maka akan berpengaruh pula pada bidang-bidang kesehatan lainnya.
Namun, alat centrifuge yang sebelumnya masih memiliki kekurangan yaitu belum ada fitur
mode preset yang mempermudah user laboran. Oleh karena itu penulis ingin menyajikan
suatu alat refrigrated centrifuge yang berfungsi untuk memisahkan sample tertentu dengan
tambahan mode preset. Mode preset berfungsi untuk mempermudah user laboratorium
dalam pemisahan sampel, dimana user tinggal memilih preset yang diinginkan sesuai 2
sampel yang ingin di diagnosa. Didalam mode preset sudah ada pilihan kecepatan dan timer
yang sudah ditentukan sebelumnya sehingga pada pemisahan sampel user tidak perlu
menyetting kecepatan dan timer kembali dan hanya cukup memilih preset yang diinginkan.
Rentang kecepatan putaran pada mode preset ini dari 1500 RPM – 4000 RPM dan pada
timer mulai dari 1 – 60 menit.
1.2 Tujuan

1. Dapat memahami tentang alat centrifuge


2. Dapat mengetahui fungsi dari centrifuge
3. Mengetahui bagian-bagian dari centrifuge
4. Mengetahu prinsip kerja dari centrifuge
5. Mengetahui SOP pengoperasian alat centrifuge
6. Mengetahui SOP pemiliharaan alat centrifuge
7. Meningkatkan wawasan atau pengetahuan pada bidang teknik elektromedik,
khususnya pada alat laboratotium dan lebih fokus ke alat centrifuge.

1.3 Teori Dasar

Centrifuge didasarkan pada prinsip gaya sentrifugal yang timbul akibat rotasi
berkecepatan tinggi dari sebuah wadah atau rotor. Ketika bahan cair atau campuran zat
dimasukkan ke dalam wadah dan diputar dengan cepat, gaya sentrifugal yang dihasilkan
menyebabkan partikel atau substansi dengan massa jenis yang berbeda-beda akan bergerak
ke arah luar dari sumbu rotasi, membentuk lapisan-lapisan yang terpisah berdasarkan berat
jenisnya. Dengan demikian, centrifuge memungkinkan pemisahan efisien antara
komponen-komponen berbeda dalam suatu larutan atau campuran, menjadi dasar untuk
aplikasinya dalam berbagai bidang, mulai dari laboratorium kimia dan biologi hingga
industri pengolahan bahan kimia, farmasi, makanan, dan energi.
BAB 2
ALAT & BAHAN
2.1 Alat

Centrifuge Hettich EBA 20


Spesifikasi alat :
 Small, economy benchtop centrifuge
 Non-refrigated
(Tanpa pendingin)
 Kapasitas : 8 x 15 mL
 RPM/RCF Maks: 6.000/3.421 (sudut tetap)
 Dimensi (Panjang*Lebar*Tinggi): 216 mm (8,5 inci) x 231 mm (9,0 inci) x
292 mm (11,5 inci)
 One multi-functional 8-place angled rotor included supporting: blood tubes
up to 10 mL, round bottom glass & plastic tubes up to 15 mL; conical tubes up
to 15 mL
(Satu rotor bersudut 8 tempat multifungsi termasuk pendukung: tabung darah
hingga 10 mL, tabung kaca & plastik alas bulat hingga 15 mL; tabung
berbentuk kerucut hingga 15 mL)
 Berat: 4 kg (8,75 pon)
 Sesuai CE/Conformit Europene (Kesesuaian Eropa)
BAB 3
PROSEDUR KERJA
3.1 SOP Penggunaan

Prosedur umum untuk menggunakan alat medis centrifuge melibatkan


serangkaian langkah yang dirancang untuk memastikan operasi yang aman dan
hasil yang akurat. Berikut adalah langkah-langkah umum yang biasanya diterapkan:

1. Persiapan Sampel:
Persiapkan sampel yang akan dipisahkan dengan memastikan bahwa sampel
berada dalam wadah yang sesuai dan tidak melebihi kapasitas maksimum
centrifuge. Pastikan juga bahwa semua tutup dan penutup wadah tertutup rapat
untuk mencegah tumpahan selama proses sentrifugasi.
2. Pemilihan Kecepatan dan Waktu:
Tentukan kecepatan putar dan waktu sentrifugasi yang sesuai dengan
karakteristik fisik sampel yang akan dipisahkan. Informasi ini dapat ditemukan
dalam panduan pengguna alat atau berdasarkan pengetahuan yang ada mengenai
jenis sampel yang akan diproses.
3. Pengaturan Alat:
Atur parameter sentrifugasi pada panel kontrol alat. Pastikan bahwa alat berada
dalam kondisi operasional yang baik dan bahwa rotor (bagian yang berputar)
terpasang dengan aman.
4. Pemuatan Sampel:
Tempatkan wadah sampel dalam rotor sesuai dengan instruksi alat. Pastikan
bahwa beban wadah di rotor seimbang untuk mencegah ketidakseimbangan selama
sentrifugasi.
5. Pengamatan Keamanan:
Periksa dan pastikan semua tutup dan penutup tertutup dengan rapat untuk
mencegah tumpahan. Kenakan perlengkapan keamanan seperti sarung tangan dan
pelindung mata jika diperlukan.
6. Jalankan Sentrifuge:
Jalankan alat sentrifuge sesuai dengan parameter yang telah diatur sebelumnya.
Pastikan untuk memulai dan menghentikan proses sentrifugasi dengan hati-hati.
7. Berhenti dan Aman Keluarkan Sampel:
Setelah sentrifugasi selesai, matikan alat dan tunggu hingga rotor berhenti
sepenuhnya sebelum membuka pintu atau tutup. Hati-hati keluarkan sampel
dengan menggunakan alat pengambilan sampel yang sesuai untuk menghindari
kontaminasi atau tumpahan.
8. Evaluasi Hasil:
Setelah sampel dikeluarkan, evaluasi hasil sentrifugasi dengan memeriksa
pemisahan lapisan atau partikel. Catat hasil dengan seksama.
9. Perawatan Alat:
Bersihkan alat dan rotor setelah digunakan sesuai dengan panduan perawatan
yang diberikan oleh produsen. Pastikan bahwa alat selalu dalam kondisi baik untuk
pemakaian berikutnya.
BAB 4
HASIL & PEMBAHASAN

4.1 Pengertian

Centrifuge adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memisahkan
komponen-komponen dalam suatu cairan atau campuran berdasarkan perbedaan massa
jenis mereka. Prinsip kerjanya didasarkan pada penerapan gaya sentrifugal yang
dihasilkan oleh putaran berkecepatan tinggi. Dengan cara ini, partikel atau substansi
dengan massa jenis yang berbeda akan dipaksa bergerak ke arah luar, memungkinkan
pemisahan yang efektif. Centrifuge memiliki berbagai aplikasi dalam berbagai bidang,
termasuk laboratorium, industri kimia, farmasi, dan makanan. Dalam laboratorium, alat
ini digunakan untuk memisahkan dan menganalisis komponen biologis atau kimia dalam
sampel. Sementara itu, di industri, centrifuge digunakan dalam proses pemisahan bahan
kimia, pengolahan minyak, dan produksi berbagai produk. Dengan kemampuannya
untuk memisahkan komponen dalam skala mikro maupun makro, centrifuge menjadi
instrumen penting dalam penelitian dan produksi.

4.2 Fungsi

Centrifuge memiliki fungsi utama sebagai alat pemisah yang menggunakan prinsip
gaya sentrifugal untuk memisahkan partikel atau substansi dengan massa jenis yang
berbeda dalam suatu cairan atau campuran. Dengan cara ini, centrifuge dapat digunakan
untuk memisahkan komponen-komponen dalam sampel biologis atau kimia, seperti sel
darah, protein, atau bahan kimia berdasarkan berat molekulnya. Fungsi ini sangat
penting dalam konteks laboratorium untuk analisis dan penelitian. Di sisi lain, dalam
industri, fungsi centrifuge mencakup pemisahan fase cair dan fase padat, pengolahan
minyak, produksi farmasi, dan berbagai aplikasi lainnya. Dengan memberikan
kemampuan untuk memisahkan dengan cepat dan efisien, centrifuge mendukung
proses-produksi yang akurat dan efektif dalam berbagai sektor, menjadikannya alat yang
kritis dalam pengembangan ilmiah, diagnostik medis, dan berbagai industri lainnya.
4.3 Bagian-bagian

1. Chamber: Bagian ini merupakan bagian yang berfungsi untuk menampung


sampel. Dan merupakan bagian terluar dari motor dan rotor.
2. Motor: Bagian ini berfungsi untuk meletakkan tabung sampel yang akan diputar.
Motor ini juga yang akan melakukan proses pemutaran dengan prinsip gaya
sentrifugal.
3. Rotor: Merupakan komponen yang berisi tombol seperti on/off, pengatur
kecepatan dan timer (pengatur waktu).
4. Lid/Penutup: Merupakan bagian atas centrifuge. Penutup ini bersifat otomatis.
Jadi, penutup tidak bisa dibuka jika proses pemisahan belum selesai.
5. Sample: Sample merupakan bagian yang digunakan untuk menempatkan sampel
atau bahan yang akan dipisahkan.
6. Body: Bentuk dari body alat ini berbeda-beda sesuai jenisnya. Ada yang
berbentuk kotak, silinder, atau juga setengah bola. Fungsi dari body ini adalah
untuk melindungi bagian dalam (motor/rotor/sampel) juga komponen lainnya.
4.4 Prinsip Kerja

Prinsip kerja centrifuge didasarkan pada penerapan gaya sentrifugal yang dihasilkan
oleh putaran berkecepatan tinggi. Secara umum, centrifuge bekerja dengan prinsip dasar
sebagai berikut:

1. Putaran Berkecepatan Tinggi:


Centrifuge memiliki rotor yang dapat berputar dengan kecepatan tinggi. Ketika
rotor ini berputar, gaya sentrifugal yang timbul membuat partikel atau zat dalam
sampel bergerak ke arah luar rotor.

2. Gaya Sentrifugal:
Gaya sentrifugal adalah gaya yang timbul karena benda yang bergerak dalam
lintasan melingkar. Dalam konteks centrifuge, gaya sentrifugal mendorong partikel-
partikel dengan massa jenis yang berbeda ke arah luar rotor. Partikel yang lebih berat
akan cenderung bergerak lebih jauh ke luar dibandingkan dengan partikel yang lebih
ringan.

3. Pemisahan Komponen:
Akibat gaya sentrifugal, terjadi pemisahan komponen-komponen dalam sampel
berdasarkan perbedaan massa jenisnya. Sebagai contoh, dalam pemisahan sel darah,
sel-sel yang lebih berat seperti eritrosit akan bergerak ke arah luar, sedangkan
plasma atau cairan yang lebih ringan akan tertinggal di bagian tengah.

4. Tingkat Pemisahan Bergantung pada Kecepatan Putar:


Tingkat pemisahan dalam centrifuge dapat diatur dengan mengontrol kecepatan
putar rotor. Semakin tinggi kecepatan putar, semakin besar gaya sentrifugal yang
dihasilkan, dan pemisahan komponen akan semakin efisien.
4.5 SOP Pengoperasian

Berikut adalah contoh singkat dari Standard Operating Procedure (SOP) untuk
pengoperasian centrifuge:

1. Persiapan Sampel:
a. Persiapkan sampel sesuai dengan protokol eksperimen atau prosedur laboratorium.
b. Pastikan sampel berada dalam wadah yang sesuai dan ditutup dengan rapat.

2. Pemilihan Rotor dan Wadah Sampel:


a. Pilih rotor yang sesuai berdasarkan jenis sampel dan kebutuhan sentrifugasi.
b. Pastikan wadah sampel terpasang dengan aman di dalam rotor.

3. Penyesuaian Parameter Sentrifugasi:


a. Setel kecepatan dan waktu sentrifugasi sesuai dengan petunjuk eksperimen atau
protokol yang berlaku.
b. Pastikan parameter sentrifugasi sesuai dengan kebutuhan spesifik sampel.

4. Pengaturan Keamanan:
a. Kenakan perlengkapan keamanan seperti sarung tangan dan pelindung mata.
b. Periksa tutup wadah sampel dan rotor untuk memastikan tertutup rapat.

5. Pengoperasian Centrifuge:
a. Nyalakan centrifuge sesuai petunjuk produsen.
b. Masukkan wadah sampel ke dalam rotor dengan hati-hati.
c. Tutup pintu atau tutup centrifuge dan pastikan terkunci dengan baik.
d. Mulai proses sentrifugasi.

6. Pemantauan Proses:
a. Amati sentrifugasi untuk memastikan tidak ada tanda-tanda ketidakseimbangan
atau masalah lainnya.
b. Jika diperlukan, hentikan sentrifugasi dan periksa kondisi sampel atau rotor.

7. Penghentian dan Pemulihan Sampel:


a. Setelah proses selesai, matikan centrifuge.
b. Tunggu hingga rotor berhenti sepenuhnya sebelum membuka pintu atau tutup.
c. Hati-hati keluarkan sampel dengan menggunakan alat pengambilan sampel yang
sesuai.

8. Perawatan dan Pembersihan:


a. Bersihkan centrifuge sesuai dengan petunjuk produsen.
b. Pastikan tidak ada sisa sampel atau kontaminan di dalam centrifuge.
c. Matikan alat dan pastikan semua perlengkapan keamanan kembali ditempatkan
dengan benar.
4.6 SOP Perawatan & Pemeliharaan

Berikut adalah contoh singkat dari Standard Operating Procedure (SOP) untuk
perawatan dan pemeliharaan centrifuge:

1. Periksa Visual:
a. Inspeksi fisik keseluruhan centrifuge untuk memastikan tidak ada kerusakan atau
komponen yang longgar.
b. Perhatikan tanda-tanda keausan atau kebocoran pada rotor dan bagian-bagian
kritis lainnya.

2. Perawatan Rotor:
a. Bersihkan rotor dengan hati-hati menggunakan bahan pembersih yang sesuai.
b. Periksa rotor untuk memastikan tidak ada retak atau deformasi yang dapat
mempengaruhi keseimbangan.

3. Pemeriksaan Keamanan:
a. Periksa fungsi sistem pengaman dan interlock untuk memastikan beroperasinya
fitur keamanan.
b. Pastikan bahwa tutup atau pintu centrifuge terkunci dengan baik sebelum dan
selama operasi.

4. Pemeriksaan Kecepatan:
a. Verifikasi kecepatan sentrifuge menggunakan alat pengukur kecepatan yang
terkalibrasi.
b. Koreksi kecepatan jika perlu sesuai dengan petunjuk produsen.

5. Pembersihan Alat Kontrol:


a. Bersihkan panel kontrol dari debu atau kontaminan dengan menggunakan kain
bersih dan kering.
b. Pastikan semua tombol dan indikator berfungsi dengan baik.

6. Pengecekan Kondisi Listrik:


a. Periksa kabel daya dan colokan untuk memastikan tidak ada kerusakan atau
konsleting.
b. Pastikan tegangan listrik sesuai dengan spesifikasi alat.

7. Pelumasan:
a. Periksa sistem pelumasan dan pastikan bahwa semua bagian berputar dilumasi
sesuai dengan petunjuk produsen.
b. Tambahkan pelumas jika diperlukan.
BAB 5
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Centrifuge telah membuktikan dirinya sebagai alat yang sangat berperan dalam
berbagai aspek ilmiah dan industri. Dengan prinsip dasar gaya sentrifugal, alat ini
mampu memisahkan komponen-komponen dalam cairan atau campuran dengan
tingkat akurasi yang tinggi. Dari perspektif laboratorium, centrifuge menjadi alat
yang tak tergantikan dalam pemisahan dan analisis berbagai jenis sampel,
memungkinkan penelitian dan pengembangan di bidang biologi, kimia, dan rekayasa
genetika. Di sektor industri, aplikasinya yang luas dari pemrosesan bahan kimia
hingga produksi farmasi dan pengolahan minyak menunjukkan kontribusinya yang
signifikan terhadap efisiensi proses produksi dan inovasi dalam pengembangan
produk.

Dalam implementasinya, SOP pengoperasian, perawatan, dan pemeliharaan


memainkan peran krusial dalam memastikan kinerja optimal serta keamanan
penggunaan centrifuge. Pentingnya pemeliharaan rutin dan pelatihan operator tidak
hanya memastikan keandalan alat tetapi juga menjamin bahwa hasil yang dihasilkan
tetap konsisten dan dapat diandalkan. Melalui kombinasi antara teknologi tinggi dan
pemahaman yang baik tentang prinsip kerjanya, centrifuge tetap menjadi pilar dalam
upaya manusia untuk pemisahan bahan dan pemahaman yang lebih mendalam
terhadap dunia mikro.

Anda mungkin juga menyukai