psikotropika
uji Konfirmasi
kkromatografi lapis
kromatografi gas, imunoassay test
tipis
spektrometri massa
1.
A. Metamfetamin merupakan dua simpatomimetik amin yang memiliki
hubungan yang erat dan keduanya juga banyak disalahgunakan.
Metamfetamin yang dikenal sebagai sabu-sabu berbentuk kristal bening
seperti butiran gula tetapi ukurannya sedikit lebih besar. Metamfetamin lebih
banyak dipilih oleh para penyalahguna karena norepinefrin yang dibebaskan
lebih sedikit dibandingkan amfetamin. Selain itu metamfetamin lebih mudah
dibakar dan dihirup. Efek yang dihasilkan dengan cara menghirup shabu-
shabu lebih besar dibandingkan efek yang dihasilkan dengan cara
mengkonsumsi secara oral, hal ini mungkin dikarenakan oleh cepatnya
peningkatan kadar dopamin di dalam otak.
2. 1. Penyiapan Sampel
Spesimen untuk analisis toksikologi
forensik biasanya diterok oleh dokter, misalnya pada
kasus kematian tidak wajar spesimen dikumpulkan
oleh dokter forensik pada saat melakukan otopsi.
Spesimen dapat berupa cairan biologis, jaringan,organ tubuh.
9. Kondisi: (ADHD)
Dewasa: Dosis awal 2,5 atau 5 mg, 1 kali sehari, di pagi hari. Dosis maksimal
tidak lebih dari 20 mg per hari.
Anak-anak usia 3–5 tahun. Dosis awal 2,5 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat
ditingkatkan sesuai kebutuhan.
Kondisi: Narkolepsi
Dewasa dan anak-anak usia di atas 12 tahun: Dosis awal 10 mg, 1 kali seharidi
pagi hari. Dosis maksimal tidak lebih dari 60 mg per hari.
Anak-anak usia 6–11 tahun: Dosis awal 5 mg, 1 kali sehari, di pagi hari. Dosis
dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.
Kondisi: Penurunan berat badan pada pasien obesitas
Dewasa: 5–10 mg, per hari, diminum 30–60 menit, sebelum makan. Dosis
maksimal 30 mg per hari.
Step 5: LO
Step 7 : Jawaban LO
2. Pada umumnya kromatografi gas memiliki prinsip kerja yang didasari dari
pemisahan fisik senyawa organic pada suhu tertententu, dimana senyawa
tersebut dibawa oleh suatu gas pembawa menuju kolom partisi. Setiap
senyawa memiliki kecepatan yang berbeda-beda dalam melewati kolom
sesuai dengan nilai kepolaran.
ada dua macam sampel yang berkaitan pada metode identifikasi dari Gas
Chromatography ini, yang pertama adalah Sampel gas. Sistem injektor
sampel yang terbaik untuk sampel berbentuk gas adalah sistem katub (gas
sampling valve). Untuk operasi katub sampling gas dengan instrumen yang
sangat sensitif, laju alir dan tekanan dalam sistem harus dalam keadaan
seimbang. Reproduksibilitas bila digunakan sistem katub dapat mencapai
lebih dari 0,5%. Disamping sistem katub juga dikenal sistem jarum injeksi
kedap gas (gas tight syringe) dengan reproduksibilitas hingga 1%.
Sedangkan yang kedua, ada Sampel cair. Sampel cair menggunakan sistem
injeksi langsung merupakan sistem yang umum digunakan pada kromatografi
gas dengan kolom packing. Sampel diinjeksikan dengan jarum suntik mikro
(microsyringe) melalui septum karet silikon yang dapat menutup lagi ke
dalam ruang injeksi (injection port) yang dilapisi gelas. Penguapan sampel
dengan segera di dalam ruang injeksi (flash vaporatisation) adalah metode
yang umum digunakan untuk mendapatkan reproduksibilitas waktu retensi
yang baik serat menjaga efisiensi kolom. Tetapi sistem injeksi tersebut tidak
sesuai untuk sampel yang mengandung senyawa termolabil misalnya sampel
biomedik, juga bila volume sampel yang harus diinjeksikan besar. Sampel cair
yang diinjeksikan segera dijadikan bentuk uap, kemudian dicampur dengan
gas pembawa dan dibawa sampai mencapai split point, sebagian akan masuk
ke dalam kolom dan sebagian dihembuskan keluar. Perbandingan gas yang
masuk ke dalam kolom terhadap gas yang dihembus keluar (split ratio)
digunakan untuk memperkirakan volume sampel yang masuk ke dalam kolom
kapiler.
Dalam pemisahan dengan GC cuplikan harus dalam bentuk fase uap. Tetapi
kebanyakan senyawa organik berbentuk cairan. Oleh karena itu, senyawa
yang berbentuk cairan harus diuapkan. Hal ini membutuhkan pemanasan
sebelum masuk dalam kolom. Panas itu terdapat pada tempat injeksi. Namun
demikian suhu tempat injeksi tidak boleh terlalu tinggi, sebab kemungkinan
akan terjadi perubahan karena panas atau penguraian dari senyawa yang
akan dianalisa. Kita juga tidak boleh menginjeksikan cuplikan terlalu banyak,
karena GC sangat sensitif. Biasanya jumlah cuplikan yang diinjeksikan pada
waktu kita mengadakan analisa 0,5 -50 ml gas dan 0,2 – 20 ml untuk cairan.