Anda di halaman 1dari 26

Standar dan Uji Mikrobiologi

untuk Sediaan Farmasi


Apt. Alvina Arum Puspitasari, M.Clin.Pharm.
Prodi S1 FIKES UMM
Kualitas mikrobiologi dalam produk
farmasi, harus?

Pencemaran mikrobiologi menjadi masalah ketika mengakibatkan hal-


hal yang tidak diinginkan terjadi pada efek dari penggunaan sediaan
farmasi

Produk harus EFEKTIF dan AMAN


Kualitas mikrobiologi
dalam produk farmasi
Dalam menggambar penilaian risiko terminologi, mikrobiologi farmasi
berpusat pada:
1. pemahaman kemungkinan kontaminasi produk yang timbul;
2. memahami tingkat keparahan kontaminasi tersebut;
3. mempertimbangkan cara untuk meminimalkan kontaminasi; dan,
4. di mana kontaminasi tidak dapat dimitigasi secara memuaskan,
5. menggunakan metode baru yang sudah mapan dan berkembang untuk
mendeteksi kontaminasi
Kualitas mikrobiologi
dalam produk farmasi

Mikroorganisme patogen → Bagaimana mendeteksi


mikroorganisme patogen → Bagaimana menghitung jumlahnya
→ Analisis kualitatif dan kuantitatif → Bagaimana
mikroorganisme patogen dapat mengkontaminasi produk →
Bagaimana cara meminimalkan kontaminasi
Bahan Farmasi

✓ Bahan baku

✓ Air murni (Purified Water)

✓ Produk Farmasi Steril (Sterile Pharmaceuticals)

✓ Produk Farmasi Non-Steril (Non-Sterile Pharmaceuticals)

✓ Produk kosmetik, alat kesehatan, PKRT, suplemen makanan


Sampel Uji Mikrobiologi
Penilaian kualitas mikrobiologis dari proses manufaktur farmasi
meliputi pemilihan, pengambilan sampel, dan pengujian:
1. Bahan baku

2. Sampel dalam proses atau produk antara

3. Pemeriksaan formulasi produk akhir

4. Pengujian produk akhir


Bahan Baku

✓ Mayoritas bahan baku akan memiliki monografi farmakope


yang akan menunjukkan jenis pengujian mikrobiologi yang
diperlukan
✓ Tergantung pada sifat bahan, langkah proses yang dimaksud,
dan persyaratan produk akhir, pengujian tambahan mungkin
perlu dipertimbangkan
✓ Bahan baku untuk produk farmasi dapat berupa bahan kimia
atau bahan yang berasal dari alam
✓ Bahan yang berasal dari alam cenderung terkontaminasi
mikroorganisme lebih berat dibandingkan bahan sintetik
kimia
Mikroorganisme kontaminan
dalam bahan baku farmasi
1. bile-tolerant Gram-negative bacteria;
2. Salmonella;
3. Escherichia coli;
4. Pseudomonas aeruginosa;
5. Staphylococcus aureus;
6. Candida albicans;
7. Clostridia
Mikroorganisme kontaminan
dalam bahan baku alam
1. Bacillus
2. Enterobacteriaceae
3. Staphylococcus
4. Aspergillus
5. Penicillium
6. Mucor
7. Rhizopus
Air Murni (Purified Water)
Uji batas mikroba <51> Angka lempeng total tidak lebih dari 100 koloni per mL. [Gunakan
metoda tuang atau penyaringan membran dengan porositas tidak lebih besar dari 0,45μm,
volume sampel 1,0 mL, media biakan Plate Count Agar, waktu inkubasi 48-72 jam dan suhu
inkubasi 30-35℃]
• Air minum (portable water)
• tidak boleh ada bakteri Coliform per 100 ml
• Air untuk injeksi
• < 0,25 endotoksin unit (EU) per ml
• Batas mikroba < 10 cfu per 100 ml
• Tidak ada Pseudomonas
• Air untuk sediaan non-steril
• Kisaran dari <10 sampai < 100 cfu per 100 ml
• Tidak ada Pseudomonas
Produk Farmasi Steril
Untuk produk parenteral, sediaan obat mata, termasuk larutan lensa kontak,
dan produk-produk yang diberikan pada luka terbuka atau untuk proses
irigasi rongga tubuh, uji sterilitas perlu dilakukan.

1. Syarat steril :
Sterility Assurance Level dengan probabilitas sama atau lebih baik dari 10-6,
artinya dalam satu juta sediaan steril hanya boleh maksimum 1 yang tidak steril
2. Analisis sterilitas :
Tidak adanya pertumbuhan mikroba pada media Fluid Thioglycollate (FTM) dan
Soyabean Casein Digest (SCD) pada 30-35°C (bakteri) dan 20-25°C (fungi) selama 7
dan 14 hari
Produk Farmasi Non-Steril

✓ Tidak ada aturan tunggal yang mengatur, tergantung pada farmakope negara
masing-masing.
✓ Tidak mengandung mikroba yang dapat menyebabkan infeksi akibat
penggunaan obat tersebut (medication-borne infection)
✓ TVC (Total Viable Count) dalam jumlah tertentu dan tidak adanya patogen
enterik dalam bahan bakunya
Persyaratan Kualitas Mikrobiologi
Sediaan Farmasi
Batas kontaminan mikroba pada bahan dan
sediaan obat asal tanaman
Persyaratan Keamanan Dan Mutu
Obat Tradisional
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 32 Tahun 2019
Uji Mikrobiologi yang Tercantum pada
Farmakope Indonesia edisi VI
Uji secara Mikrobiologi
<51> Uji Batas Mikroba
<61> Uji Efektivitas Pengawet Antimikroba
<65> Uji Kinerja Resistensi Indikator Biologi
<71> Uji Sterilitas

Uji dan Penetapan secara Biologi


<91> Penetapan Aktivitas Vitamin B12
<121> Penetapan Kadar Kalsium Pantotenat
<131> Penetapan Potensi Antibiotik secara Mikrobiologi
Uji Batas Mikroba
• Dilakukan untuk memperkirakan jumlah mikroba aerob viabel di dalam semua
jenis perbekalan farmasi, mulai dari bahan baku hingga sediaan jadi
• Untuk menyatakan bahwa perbekalan farmasi tersebut bebas dari spesies
mikroba tertentu
• Pengerjaan harus dilakukan secara aseptik
• Jika tidak dinyatakan lain, “inkubasi” adalah menempatkan wadah di dalam
ruang terkendali secara termostatik pada suhu 30 – 35°C selama 24 – 48 jam
• Istilah “tumbuh” ditujukan untuk pengertian adanya dan kemungkinan adanya
perkembangan mikroba viabel
Uji Efektivitas Pengawet
Pengertian Pengawet Antimikroba : zat antimikroba yang ditambahkan pada sediaan farmasi
non-steril bentuk larutan, untuk melindungi sediaan terhadap pertumbuhan mikroba yang ada atau
yang masuk secara tidak sengaja selama ataupun sesudah proses produksi

✓ Pengawet terutama digunakan pada wadah dosis ganda


✓ Pengawet tidak boleh digunakan semata-mata untuk menurunkan jumlah mikroba viabel
sebagai pengganti cara produksi yang tidak baik
✓ Kadar yang digunakan harus serendah mungkin
✓ Pengujian dalam farmakope dimaksudkan untuk menguji efektivitas pengawet yang
ditambahkan pada sediaan dosis ganda yang dibuat dengan dasar atau bahan pembawa cairan
✓ Pengujian dan persyaratan hanya berlaku pada produk di dalam wadah asli yang belum dibuka,
yang didistribusikan oleh produsen
Uji Sterilitas
• Pengujian digunakan untuk bahan, sediaan, alat sesuai dengan farmakope yang
dipersyaratkan harus steril. Hasil yang diterima menunjukkan bahwa tidak ada
kontaminasi mikroba ditemukan dalam sampel di bawah kondisi pengujian.
• Untuk penggunaan prosedur uji sterilitas sebagai bagian dari pengawasan mutu
di industri, tertera pada <1371> Sterilisasi dan Jaminan Sterilitas Bahan
Kompendia
• Mengingat kemungkinan hasil positif dapat disebabkan oleh pengerjaan yang
salah atau kontaminasi lingkungan, diberlakukan pengujian 2 tahap seperti yang
tertera pada bagian Penafsiran Hasil Uji Sterilitas
• Jika timbul perbedaan dan terdapat kontaminasi pada hasil dari prosedur
Farmakope, maka hasil harus dinyatakan sebagai tidak memenuhi syarat
Penetapan Aktivitas Vitamin B12
✓ Dilakukan menggunakan bakteri uji Lactobacillus leichmanii dengan metode
turbidimetri
✓ Pembanding larutan baku Sianokobalamin BPFI berkisar antara 0,01 – 0,04 ng
per mL. Blanko menggunakan air.
✓ Metode spektrofotometri pada Panjang gelombang 530 nm.
✓ Penetapan kadar dihitung melalui kurva baku

*Turbidimetri: Cara pengukuran kekeruhan di dalam larutan


Penetapan Kadar Kalsium Pantotenat
• Dilakukan menggunakan bakteri uji Lactobacillus plantarum dengan
metode turbidimetri
• Pembanding larutan baku Kalsium pantotenat. BPFI berkisar antara
0,01 – 0,04 μg per mL. Blanko menggunakan air.
• Metode spektrofotometri pada panjang gelombang 660 nm.
• Penetapan kadar dihitung melalui kurva baku
Penetapan Potensi Antibiotik secara
Mikrobiologi
✓ Aktivitas (potensi) suatu antibiotik dapat ditunjukkan pada kondisi
sesuai dengan efek daya hambatnya terhadap mikroba uji
✓ Perbedaan kadar dan potensi
✓ Dua metode umum : cara lempeng dan cara tabung
• Cara lempeng :
Menggunakan kertas cakram atau selinder baja, efek difusi antibiotik pada
medium agar
• Cara tabung :
Turbidimetri, efek larutan antibiotik terhadap turbiditas mikroba
Tahapan analisis mikrobiologi
Penyiapan metode, alat dan bahan pereaksi

Identifikasi sampel

Sampling

Analisis kualitatif

Analisis kuantitatif

Kesimpulan
Daftar Pustaka

Anonim, 2020, Farmakope Indonesia, Edisi VI, Departemen


Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Tim Sandle. 2016. Pharmaceutical Microbiology Essentials for
Quality Assurance and Quality Control. Elsevier Ltd

Anda mungkin juga menyukai