Anda di halaman 1dari 2

Ananda Septiani Yunus

A31116039

Pada kegiatan Pra BKMA 15 Desember 2016 kemarin, membahas tentang materi Landasan
Kerangka Berpikir Ilmiah. Yang saya tangkap dari penjelasan materi tersebut adalah pengertian
LKBI itu sendiri yaitu suatu dasar tempat berdirinya suatu susunan atau penopang gerak akal
yang dilakukan secara keilmuan. Kemudian, pengertian Filsafat yang bersal dari bahasa Yunani,
Philo yang berarti cinta dan Sophia yang berarti arif atau pandai. Filsafat terbagi atas 3 aspek
yaitu Epistemologi, Ontology dan Aksilogy. Epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang
sumber pengetahuan. Ontology adalah membahasa tentang hakekat suatu dalam hal eksistensi
dan esensi atau keberadaan dan keapakan sesuatu. Aksilogy adalah membahas tentang kegunaan
sesuatu.
Epistemologi ini juga membahas tentang bagaimana sesuatu dapat dicerna dalam pemahaman
menggunakan indera, khayal, akal dan hati. Selanjutnya sumber ilmu dengan beberapa mazhab
pemikiran yaitu Empiris, Skriptualis, Rasionalisme, dan Metafisika. Empiris yaitu menangkap
sesuatu berdasarkan pada pengalaman indera dimana kebenaran ditangkap melalui pengalaman
indera. Tetapi mazhab ini memiliki kelemahan yaitu indera kita yang terbatas dan hanya material
saja, misalnya mata yang memiliki daya jangkau yang terbatas dan setiap orang juga memiliki
perbedaan daya jangkau penglihatan. Skriptualis yaitu melandaskan menilai suatu kebenaran itu
berdasarkan kitab suci, sehingga kita menilai sesuatu itu harus sesuai dengan teks kita karena
teks dalam kitab sendiri itu mutlak adanya. Dan mazhab ini memiliki kelemahan yaitu tidak
memiliki kejelasan lebih lanjut mengapa kita harus mempercayai kitab suci tersebut, kemudian
bersifat subjektif yang berarti kebenaran sebuah kitab sangat bergantung pada umatnya dan
kelemahan pada symbol-simbol pada itab yang membutuhkan penafsiran. Rasionalisme yaitu
pemahanam yang menjadikan akal sebagai suatu ukuran sebuah kebenaran. Namun bagi
sebagian orang, akal tidak dapat digunakan untuk menilai suatu kebenaran, karena akal itu
terbatas dimana penggunaan akal sangat dekat dengan mengakal-akali sesuatu. Ada yang perlu
dipertanyakan pada pernyataan ini yaitu kita mengaka-akali sesuatu tetapi memiliki kesan negatif
dalam aspek bahasanya. Dan apabila kita tidak menggunakan akal, maka kita akan menggukan
apa? Dan apabila akal itu terbatas, di mana batasnya? Kemudian yang terakhir adalah Metafisika
yaitu menilai suatu kebenaran menggunakan indera, khayal, akal dan hati. Pada mazhab
metafisika ini sama dengan wilayah epistemology. Di mana menggunakan indera untuk
menangkap hal-hal yang material dan non material. Khayal untuk membandingkan bentuk-
bentuk, manangkap bentuk dan imajinasi. Akal untuk menilai kebenaran atau baik dan buruk
sesuatu. Kemudian terakhir hati untuk mengungkapkan perasaan atau rasa cinta.

Anda mungkin juga menyukai