Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SAUNG DALANG: Penanaman Budaya Pengolahan Sampah Kreatif


Berbasis Teknologi Bagi Anak Pemulung

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh:

Rival Ramadhan 1805181 2018


Fadel Daulatullail 1702701 2017
Cahya Karisma Pertiwi 1702041 2017
Rifa Nurhanifa 1702547 2017
Deden Eka Purwanto 1904428 2019

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


2020
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


PENGESAHAN USULAN PKM ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................v
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Potret, Profil dan Kondisi Khalayak Sasaran .................................................... 2
1.4 Kondisi dan Potensi Wilayah ............................................................................ 3
1.5 Tujuan ............................................................................................................... 3
1.6 Luaran .............................................................................................................. 3
1.7 Manfaat ............................................................................................................ 4
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ..............................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .....................................................................5
3.1 Perencanaan....................................................................................................... 5
3.2 Persiapan ........................................................................................................... 6
3.3 Pelaksanaan ....................................................................................................... 6
Gambar 4. Diagram alur pelaksanaan ......................................................................6
3.4 Evaluasi ............................................................................................................. 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ......................................................9
4.1 Anggaran Biaya .............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10
LAMPIRAN ...........................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ............................ 12
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ......................................................... 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............... 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan ketua ..................................................................... 23
Lampiran 5. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja ..................................................... 24
Lampiran 6. Surat Mitra ........................................................................................ 25

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 TPA Cikolotok .....................................................................................1
Gambar 1.2 TPA Cikolotok .....................................................................................3
Gambar 3.1 Diagram alur persiapan ........................................................................6
Gambar 3.2 Diagram alur pelaksanaan ....................................................................6
Gambar 3.3 Sampah Kreatif Wayang ......................................................................8
Gambar 3.4 Barcode dan Blog .................................................................................8
Gambar 3.5 Diagram Progres yang Diharapkan dari Program Saung Dalang. ........9

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Gagasan Besar Tahap Pelaksanaan ..........................................................5


Tabel 3.2 Skema pembelajaran SAUNG DALANG................................................7
Tabel 4.1 Anggaran Biaya........................................................................................9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan .....................................................................................10

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cikolotok merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bertempat di Desa
Margasari, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta. Menurut Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta, tempat pembuangan akhir
(TPA) sampah Cikolotok memiliki total luasan areal pembuangan sampah sekitar
10 hektare.
Kondisi pengelolaan sampah di Kawasan Perkotaan Kecamatan Purwakarta
secara umum masih menggunakan sistem konvensional dengan cara kumpul,
angkut, buang, dari sumber sampah ke TPA Cikolotok, tanpa adanya usaha
pengurangan, pengolahan dan atau pemakaian kembali sampah yang masih bisa
digunakan untuk fungsi tertentu.
Senada dengan Imansyah (2012) yang menjelaskan bahwa, pemerintah dan
berbagai pihak terkait harus berupaya untuk memberikan pengetahuan yang benar
kepada masyarakat, terutama mengenai kelestarian lingkungan hidup. Contoh
langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pengetahuan
tersebut kepada lingkungan terdekat dari tempat pengolahan sampah.
Masyarakat di sekitar TPA Cikolotok, juga harus mendapatkan penyuluhan
perihal pengelolaan sampah yang baik dan benar. Tentu selain menjualnya ke
pengadah, sampah pun memiliki potensi yang besar untuk dapat di olah menjadi
hal-hal yang lebih bermanfaat.
Selain itu, masyarakat di sekitar tempat pengelolaan sampah, seringkali
kurang melek perihal budaya. Utamanya budaya sunda, yang sudah semestinya
melekat dalam jati diri masyarakat yang berdomisili di wilayah Jawa Barat

Gambar 1.1 TPA Cikolotok


Pengabdian pada masyarakat dalam bidang pendidikan pengolahan sampah
belum banyak yang melakukannya hanya ada beberapa yang melakukannya,
seperti pada pengabdian yang dilakukan oleh Ady Wahyudi dan kawan-kawan
dengan tema Kelas Apik yang dilaksanakan di Bantaran Sungai Citarum, yang
dilaksanakan pada tahun 2019 pada bulan Juni-Agustus lalu. Namun pendidikan
pengolahan sampah dan lingkungan di lingkungan TPA masih sangat jarang
dilakukan, dalam pengabdian masyarakat ini yang kami berikan lebih berbeda,
meskipun kami berfokus pada permasalahan yang sama yaitu sampah, namun
kami menggunakan media yang berbeda yaitu wayang yang terbuat dari sampah
yang dikolaborasikan dengan IT untuk lebih mengangkat budaya lokal yang ada,
selain itu kami lebih berfokus pada masyarakat dan anak-anak pemulung di daerah
2

TPA. Selain itu penulis menawarkan satu gagasan yang selain dapat mengatasi
masalah pengelolaan sampah, juga dapat membentuk pola pikir baru dalam
masyarakat dalam pelestarian nilai-nilai budaya dengan menggunakan produk
daur ulang sampah sebagai medianya. Gagasan tersebut dinamai SAUNG
DALANG.
SAUNG DALANG ini terinspirasi dari kurangnya minat dari para pemuda
bangsa untuk menggeluti dan mendalami mengenai sejarah budaya daerah
terutama budaya daerah pewayangan. Wayang juga merupakan seni pertunjukan
asli dari Indonesia yang selalu menceritakan nilai-nilai, norma, tradisi dan budaya
yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat lokal. Menurut
Mubah (2011), Jati diri bangsa sebagai nilai identitas masyarakat harus dibangun
secara kokoh dan diinternalisasikan secara mendalam. Maka dari itu dengan
SAUNG DALANG ini mampu mengangkat potensi lokal di Indonesia. Apabila
dilihat kembali, anak-anak pemulung di TPA Cikolotok kabupaten Purwakarta
memiliki potensi, yaitu banyaknya volume sampah di sekitar pemukiman
menjadikan mereka harus melek tentang pemanfaatan pengolahan sampah,
sehingga semua itu bisa dimanfaatkan menjadi sumber untuk melatih kreatifitas
anak dalam mendaur ulang sesuatu yang menurut khalayak umum tidak
mempunyai nilai keuntungan. Mengingat hal tersebut perlu dikembangkan, kami
mahasiswa UPI Kampus Purwakarta menginiasiasi dibentuknya suatu program
yang dapat mengembangkan potensi tersebut. Oleh karenanya, program SAUNG
DALANG ini diharapkan menjadi salah satu alternatif solusi dalam
mengembangkan potensi anak di TPA Cikolotok Kabupaten Purwakarta.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui program ini pada dasarnya
tidak lepas dari ruang lingkup permasalahan di atas, yaitu:
1. Bagaimana memanfaatkan potensi daerah TPA Cikolotok melalui SAUNG
DALANG ?
2. Bagaimana cara mengembangkan minat dan bakat anak secara langsung
melalui SAUNG DALANG?
3. Apakah hasil pembelajaran dari penerapan SAUNG DALANG dapat
meningkatkan minat dan bakat anak dan meningkatkan kualitas budaya
local pewayangan dan pelestarian alam di TPA Cikolotok?
1.3 Potret, Profil dan Kondisi Khalayak Sasaran
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bertempat di Cikolotok di Desa Margasari,
Kecamatan Pasawahan, selama ini menjadi satu-satunya tempat pembuangan
sampah akhir yang mencangkup seluruh Kabupaten Purwakarta. Menurut Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta, tempat pembuangan akhir
(TPA) sampah Cikolotok memiliki total luasan areal pembuangan sampah sekitar
10 hektare. Desa Margasari sebagai tempat keberadaan TPA Cikolotok ini tentu
perlu membutuhkan banyak perhatian, mengingat adanya pemukiman di sekitaran
sana yang masih perlu diberdayakan.
3

(Media Advokasi, 2018)


Gambar 1.2 TPA Cikolotok
Bila musim penghujan tiba, mata pencaharian penduduk sekitar TPA
berubah menjadi bertani, itu dikarenakan tumpukan basah sampah yang
menggunung seringkali sulit dipisah guna dijual kembali.
1.4 Kondisi dan Potensi Wilayah
Desa Margasari memiliki tanah yang cukup luas. Sebagian besarnya,
dimanfaatkan untuk dijadikan tempat pembuangan akhir (TPA). TPA tersebut
bernama TPA Cikolotok. Memiliki luas kurang lebih 10 hektar. Dengan letak
pemukiman yang cukup dekat dengan lokasi TPA, cukup banyak warga, bahkan
yang masih berusia sekolah dasar pun ikut bekerja sebagi pemulung seperti orang
tuanya.
Menurut penelusuan penulis, potensi anak-anak di sekitar TPA dapat
dimanfaatkan dengan maksimal terutama dalam bidang pendidikan. Kami melihat
pula bahwa potensi kearifan budaya lokal disana cukup jarang diterima, bahkan
mungkin anak tidak mengenal budaya lokal apa yang ada di suku sunda. Maka
dengan adanya SAUNG DALANG ini, kami harap dapat mengenalkan sekaligus
menumbuhkan rasa cinta anak kepada budaya lokal.
1.5 Tujuan
Adapun Tujuan PKM ini adalah untuk:
1. Memanfaatkan media pembelajaran berbahan sampah daur ulang sebagai
model baru dalam metode penanaman budaya daerah sejak dini.
2. Mengembangkan minat dan bakat anak secara langsung melalui SAUNG
DALANG
3. Mengetahui hasil pembelajaran SAUNG DALANG sebagai kecintaan anak
untuk tetap melestarikan nilai-nilai budaya.
1.6 Luaran
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan minat anak di pemukiman sekitar TPA (Tempat Pembuangan
Akhir) terhadap nilai-nilai budaya lokal.
2. Menumbuhkan rasa kepedulian anak terhadap lingkungan melalui suatu
karya berbahan sampah daur ulang.
3. Menjadikan wilayah sekitar TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Cikolotok
sebagai media belajar bagi anak, dalam hal pengolahan sampah.
4. Menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dalang yang mulai terkikis di era
modern.
4

5. Anak dapat menularkan rasa cinta tersebut kepada tiap orang yang ada di
sekitarnya.
6. Hasil PKM akan ditulis dalam bentuk artikel yang akan diseminarkan di
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(Universitas Negeri Surabaya).
7. Karya wayang yang dihasilkan akan di jadikan hak karya intelektual.
1.7 Manfaat
1. Manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar terkhusus anak-anak.
2. Sebagian sampah plastik di sekitar TPA dapat di daur ulang.
3. Tersalurkannya bakat dan minat anak-anak melalui program SAUNG
DALANG.
4. Menyalurkan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal pada anak.
5. Manfaat bagi mahasiswa.
6. Bertambahnya hak kekayaan intelektual .
7. Terobosan bagi kehidupan bermasyarakat.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Program pengabdian yang akan kami jalankan berlokasi di RT.10 RW.05
Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta. Desa margasari
adalah desa yang sangat dikenal oleh masyarakat Purwakarta, karena di desa
tersebut terdapat TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah dari kota Purwakarta
yang membuat desa ini identik dengan sampah, kotor, kumuh, dan keterbelakangan
pendidikan maupun kebudayaan. Berdasarkan pernyataan bapak Syarifudin selaku
ketua RT, jumlah masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut kurang lebih sebanyak
130 orang, dengan jumlah orang dewasa sebanyak 100 orang dan anak-anak kurang
lebih sebanyak 30 orang. Kondisi sosial masyarakat desa Margasari rata-rata
berekonomi menengah kebawah, karena mata pencaharian mayoritas
masyarakatnya adalah pemulung.
Kondisi ini juga menyebabkan tidak terlestarikannya kebudayaan yang
seharusnya sudah tertanam sejak anak-anak. Anak-anak di desa Margasari
kebanyakan menjalani pendidikan formal di SDN Jayamukti. Selain itu, di desa
tersebut juga terdapat yayasan tempat anak-anak mengaji dan menerima pendidikan
non formal yang didirikan oleh salah satu pemuka agama di desa tersebut. Bapak
ustadz Yahya sebagai pengelola dari yayasan tersebut juga selalu memberikan
motivasi kepada murid-muridnya untuk memiliki semangat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan meraih kesuksesan.
Kami mahasiswa UPI Purwakarta berupaya untuk menjalankan sebuah
program SAUNG DALANG. Program ini mengajak anak-anak untuk mempelajari
segala hal tentang wayang dan menjadi dalang cilik sebagai pelestarian kebudayaan
yang ada di Jawa Barat khususnya Purwakarta, bertempat di salah satu saung di
tengah sawah sebagai sarana taman bermainnya. Program ini juga menawarkan
sebuah solusi atau alternatif pengelolaan sampah yang nantinya bisa dijual, bahkan
memiliki daya jual yang tinggi, yaitu dengan cara menjadikan sampah kertas dan
5

plastik menyerupai bentuk tokoh pewayangan, yang dilengkapi dengan barcode.


Ketika barcode tersebut discan dengan HP android, maka langsung terhubung ke
sebuah blog yang didalamnya terdapat mengenai kebudayaan wayang yang juga
dilengkapi dengan animasi-animasi menarik. Sehingga, anak-anak tidak hanya
belajar sambil bermain dengan wayang, namun juga mendapatkan edukasi
mengenai sampah dan teknologi ramah anak yang mampu memberikan
pengetahuan mengenai kebudayaan yang dimiliki oleh daerah tempat tinggalnya.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam program ini yaitu edukasi dan pelatihan.
Edukasi budaya lokal amat diperlukan sebagai langkah awal penanaman rasa cinta
anak usia sekolah dasar pada nilai-nilai budaya lokal. Pelatihan pengolahan sampah
kreatif juga menjadi poin yang amat penting bagi pembentukan mindset anak untuk
memberi tahu pentingnya menjaga lingkungan melalui pemanfaatan sampah.
Tabel 3.1 Gagasan Besar Tahap Pelaksanaan
No Tahap
Uraian Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan
1. Perencanaan Membentuk tim pengabdian Terbentuknya tim pengabdian
masyarakat yang beranggotakan masyarakat
lima orang.
2. Persiapan Langkah yang dilakukan oleh Tim pengabdian mampu
tim untuk mematangkan konsep mematangkan konsep dan
dan segala hal yang berkaitan segala hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan. dengan pelaksanaan kegiatan.
3. Pelaksanaan Dalam tahap ini ada berbagai Tim pengabdian melaksanakan
agenda yang akan dilaksanakan semua agenda kegiatan sesuai
oleh tim pengabdian, di antaranya, dengan yang telah disepakati
sosialisasi program, perekrutan dan dirancang bersama.
masa, hingga aplikasi
kegiatan yang akan dilaksanakan.
4. Evaluasi Tim pengabdian mengadakan Terlihatnya progres yang
evaluasi atas kegiatan yang telah positif, meningkatnya minat
dilaksanakan selama 4 bulan. dan tumbuhnya rasa kepedulian
anak terhadap nilai-niai budaya
dan lingkugan.
Dari tabel di atas, dapat dijabarkan ke dalam penjelasan berikut ini:
3.1 Perencanaan
Pada tahap ini kita melakukan pembentukan tim pengabdian. Tim ini ber-
anggotakan lima orang dengan satu orang di antaranya adalah penanggung jawab
kegiatan yang siap berkomitmen untuk mengabdi di daerah TPA Cikolotok
selama lebih kurang lima bulan.
6

3.2 Persiapan
Dalam tahap persiapan terdapat lima alur yang akan dipenuhi oleh tim
pengabdian masyarakat. Alur tersebut digambarkan dalam bagan di bawah ini:
Kesepakatan Penyusunan Pembelian Peninjauan Pengabdian
Kerjasama jadwal Peralatan & bahan Lokasi

Gambar 3.1 Diagram alur persiapan


3.3 Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, ada beberapa agenda yang dapat dipenuhi
oleh tim pengabdian yang tergambar dalam diagram berikut ini:
Orientasi
Sosialisasi Perekrutan Aplikasi
Program Masa
PBM Permulaan

Gambar 3.2 Diagram alur pelaksanaan Tindak lanjut


Penjelasan :
a. Sosialisasi program
Tim pengabdian melakukan sosialisasi program SAUNG DALANG
kepadawarga sekitar serta mempersuasi warga untuk dapat mendukung serta
berpartisipasidalam mensukseskan program SAUNG DALANG. Selain itu,
sembari tim pengabdian melakukan sosialisasi program, maka, disaat itu pulalah,
timpengabdian mendata kondisi warga, mulai dari jumlah anak-anak yang berlokasi
di TPA Cikolotok Purwakarta, keadaan ekonomi orang tua, jumlah putus sekolah,
hingga mempelajari kultur budaya yang berkembang dimasyarakat, data yang lebih
terinci mengenai program yang dilaksanakan, terdapat pada halaman berikutnya
mengenai program SAUNG DALANG disetiap minggunya.
Karena target utama program SAUNG DALANG adalah anak-anak, maka
kami melakukan sosialisasi ke tempat-tempat pengajaran di sekitar lokasi.
Kamijuga melakukan pendekatan terhadap anak-anak dengan menarik minatnya
menggunakan media pembelajaran yang akan kami gunakan nanti. Selain
itu,tempat pengajarannya pun kami dirikan di “saung” yang berdekatan dengan
pemukiman warga. Sehingga, sosialisasi program kami dapat terlihat oleh warga
sekitar secara langsung.
b. Perekrutan massa
Tim pengabdian membuka pendaftaran bagi warga yang ingin belajar di
SAUNG DALANG. Peserta yang akan disertakan dalam program SAUNG
DALANG adalah anak-anak yang berusia antara 6-12 tahun. Pada periode ini, tim
pengabdian masih terus mengajak masyarakat agar dapat turut serta. Jumlah peserta
yang akan disertakan ditahun pertama maksimal 20 peserta. Mengingat untuk
memudahkan jalannya evaluasi diakhir program.
c. Aplikasi
Setelah masa perekrutan selesai, kegiatan ruang belajar SAUNG DALANG
pun dimulai. Pembelajaran akan disentralkan di yaitu di Saung dekat persawahan
7

TPA Cikolotok Purwakarta. Ada 3 tahap kegiatan yang akan terlaksana di SAUNG
DALANG, di antaranya :
1) Orientasi
Tim pengabdian yang sekaligus berperan sebagai kakak mentor akan
melakukan orientasi/pengenalan terhadap program yang akan dilaksanakan. Tim
pengabdian akan memberikan motivasi dan semangat terhadap peserta SAUNG
DALANG melalui permainan pendidikan, pengenalan lingkungan dan budaya,
serta pengenalan antar individu peserta. Harapannya, akan terbangun skemata
mengenai pembelajaran yang akan disampaikan, bersama dengan itu, tumbuh pula
kemistri antara peserta SAUNG DALANG.
2) Proses belajar mengajar permulaan.
Kakak mentor akan mengajak peserta SAUNG DALANG untuk mengikuti
pembelajaran dengan seksama. Pembelajaran akan dilangsungkan dengan
memadupadankan teknik dan gaya mengajar inovatif dan kreatif sehingga dapat
membangkitkan gairah belajar peserta SAUNG DALANG.
Dalam periode ini terdapat skema pembelajaran ruang belajar SAUNG
DALANG yang disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.2 Skema pembelajaran SAUNG DALANG
Bulan ke-1
Waktu
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
15.00-15.30 Sholat Ashar Berjamaah
15.30-17.00 Kelas Ngabolang Kelas Rajin Kelas Olah Kelas budaya

Bulan ke-2
Waktu
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
15.00-15.30 Sholat Ashar Berjamaah
15.30-17.00 Kelas Nyunda Kelas Wayang Kelas dongeng Kelas dongeng

Keterangan:
a. Kelas Ngabolang merupakan kelas dimana anak-anak di ajak untuk
berkelililing disekitaran TPA Cikolotok untuk diberi pengetahuan mengenai
sampah baik membuang, memilah dan mengolah yang dipandu oleh saudara
Deden.
b. Kelas Rajin merupakan kelas lanjutan dari kelas sebulumnya, di kelas rajin
ini anak-anak membersihkan sampah yang sebelumnya sudah dipilah untuk
segera diolah yang dipandu oleh saudari Rifa.
c. Kelas Olah merupakan kelas dimana anak-anak siap untuk mengolah sampah
yang sudah dibersihkannya untuk dikreasikan menjadi boneka wayang dari
sampah yang didalamnya terdapat barcode yang dapat diakses menuju blog
yang berisi gambar, bahan bacaan, dan vidio untuk mengenal sejarah
pewayangan di Indonesia yang dipandu oleh saudara Fadel.
8

d. Kelas Budaya merupakan kelas dimana anak-anak akan di beri pengetahuan


budaya lokal sambil bermain yang dipandu oleh saudari Cahya.
e. Kelas Nyunda merupakan kelas yang didalamnya anak-anak akan belajar dan
bermain mengenai budaya dan bahasa Sunda yang dipandu oleh saudara
Rival.
f. Kelas Wayang merupakan kelas yang di dalamnya anak-anak akan belajar
menjadi seorang pewayang yang dipandu oleh saudara Fadel.
g. Kelas Dongeng merupak kelas yang di dalamnya anak-anak akan belajar dan
bermain mengenai dongeng-dongeng wayang dan mempraktikannya yang
dipandu oleh saudari Cahya.
3) Proses belajar tindak lanjut.
Pada proses ini, siswa dipersilakan untuk memilih kelas yang ia sukai, pada
akhir program peserta SAUNG DALANG akan di perlihatkan karya mereka untuk
menambah semangat dan motivasi dalam belajar. Selain itu, peserta SAUNG
DALANG juga akan diajak untuk berkomitmen dalam menjaga lingkungan
terutama dalam membuang, memilah dan mengolah sampah yang ada di TPA
Cikolotok Purwakarta.
Dalam tindak lanjut kegiatan pula, anak akan diarahkan untuk membuat
kerajinan berbentuk wayang yang terbuat dari sampah, seperti pada gambar berikut:

Gambar 3.3 Sampah Kreatif Wayang


Nanti juga wayang tersebut akan diberi barcode, yang mana barcode tersebut
dapat diakses ke website yang berisi tentang pengetahuan tokoh-tokoh pewayangan
yang ada di tanah pasundan. Berikut kami lampirkan barcode serta blog yang telah
kami buat:

Gambar 3.4 Barcode dan Blog


3.4 Evaluasi
Dalam tahap ini, sudah dipastikan seluruh agenda kegiatan yang disusun tim
telah terlaksana. Tim pengabdianakan melakukan evaluasi di akhir program. Dalam
evaluasinya diharapkan adanya progres yang positif dari terlaksananya program
SANDAL Cilik ini. Progres yang diharapkan tim pengabdi tergambar dalam skema
berikut ini :
9

Meningkatnya Minat Tumbuhnya rasa


Tumbuhnya rasa cinta
anak ter-hadap nilai kepedulian anak
anak terhadap budaya
budaya terhadap lingkungan

Gambar 3.5 Diagram Progres yang Diharapkan dari Program Saung Dalang.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


Kegiatan dapat dinilai baik apabila mempunyai perencanaan yang baik pula,
beberapa jenis perencanaan dari sekian macam perencanaan kegiatan yang
seyogyanya dipenuhi adalah membuat anggaran biaya kegiatan dan jadwal
kegiatan.
4.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya adalah suatu Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dimana
setiap itemnya telah disurvei terlebih dahulu untuk mendapatkan harga (nominal
uang) yang diharapkan. Bertindak sebagai surveyor adalah penulis. Lalu, hasil
survei tersebut dituangkan ke dalam tabel yang kemudian dikelompokkan menjadi
kelompok besar sesuai dengan jenis pengeluarannya. Adapun pengelompokkan
jenis pengeluaran yang dipakai dalam proposal ini dibagi menjadi empat macam,
di antaranya; 1) peralatan penunjang; 2) bahan habis pakai; 3) perjalanan; dan 4)
biaya lain-lain. Berikut ini disajikan daftar anggaran biaya kegiatan yang
dibutuhkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, di antaranya:
Tabel 4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 5.890.000
2 Bahan Habis Pakai 2.110.000
3 Perjalanan 3.800.000
4 Biaya lain-lain 700.000
Jumlah 12.500.000
Dari justifikasi anggaran sederhana tersebut, kemudian dikembangkan secara
terpe rinci seperti pada Lampiran 2.

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan adalah salah satu jenis perencanaan yang dibuat oleh tim
penulis sebagai target dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Jadwal kegiatan dibuat
agar tim pengabdian masyarakat mempunyai acuan dan target dari pelaksanaan
kegiatan pengabdian masyarakat yang digagasnya. Berbagai macam kegiatan akan
dilaksanakan selama lebih kurang lima bulan dengan target frekuensi ke lapangan
adalah minimal 6 kali.
10

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan


Bulanan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Kegiatan 1 : Perencanaan
Pembentukan tim
2 Kegiatan 2: Persiapan
Kesepakatan kerjasama
Penyusunan jadwal
Pembelian peralatan dan bahan
Peninjauan lokasi
3 Kegiatan 3: Pelaksanaan
Sosialisasi program
Perekrutan massa
4 Kegiatan 4: Pengaplikasian
Orientasi
Proses belajar mengajar permulaan
Tindak lanjut 1
Tindak lanjut 2
5 Kegiatan 5: Evaluasi
6 Penulisan Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang No 18 tahun 2008
Fajrie, N. 2013. Media Pertunjukan Wayang untuk Menumbuhkan Karakter Anak
Bangsa. PGSD-FKIP Universitas Muria Kudus. Jawa Tengah.
Ni’mah, S. 2016. Respon Generasi Muda Jawa terhadap Seni Pertunjukan Wayang
Kulit. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Fajarini, U. 2014. Peranan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter. Education
Journal. 1 (2):128.
Bachtiar, Y. 2018. Pemkab Purwakarta Siapkan 10 Hektare Lahan TPA. URL:
https://www.mediaadvokasi.com/2018/09/pemkab-purwakarta-siapkan-10-
hektare.htnl?m=1. Diakses tanggal 1 Oktober 2019.
Wahyudi, M.A. Sutiasih, E. Septianingrum, L.D. Pratama, N. Mauludin, M.R.
2019. Restorasi Sungai Citarum melalui Penerapan Pengelolaan Kelas Apik
(Apung yang Inovatif, Kreatif). Universitas Pendidikan Indonesia.
11

LAMPIRAN
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
Terpal 3 lembar (2x3 m) 250.000 750.000
Bambu 4 batang 25.000 100.000
White Board 1 set 250.000 250.000
Buku Bacaan 20 buah 100.000 2.000.000
Layar 1 buah 350.000 350.000
Kain Hitam 1 lembar (1x3 m) 120.000 120.000
Paku 20 buah 1.000 20.000
Terminal listrik 1 buah 100.000 100.000
Karpet 2 buah 325.000 650.000
Lemari Buku 3 buah 350.000 700.000
Bantal duduk 2 buah 50.000 100.000
Papan kayu jati Belanda (100x14x1,5 cm) 20 papan 25.000 500.000
Buku read aloud 10 buah 100.000 1.000.000
SUB TOTAL (Rp) 5.890.000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
Spidol White Board 12 buah 5.000 60.000
Gunting 5 buah 5.000 25.000
Ballpoint 40 buah 2.000 80.000
Pensil 20 buah 3.000 60.000
Buku Tulis 50 buah 4.000 200.000
Lem Tembak 50 buah 2.000 100.000
Lilin 20 buah 5.000 100.000
Korek Api 10 buah 1.000 10.000
Benang Kasur 10 buah 10.000 20.000
Cat kayu warna coklat 4 kaleng 60.000 240.000
Cat kayu warna merah 2 kaleng 60.000 120.000
Cat kayu warna kuning 2 kaleng 60.000 120.000
Cat kayu warna putih 2 kaleng 60.000 120.000
Cat kayu warna hitam 2 kaleng 60.000 120.000
Kuas kayu 5 buah 25.000 225.000
Lampu Sorot 2 buah 200.000 400.000
Tiner 3 buah 30.000 90.000
Lem Kayu 2 buah 10.000 20.000
SUB TOTAL 2.110.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
Biaya perjalanan pergipulang dari UPI 5 orang X 20 200.000 3.000.000
kampus Purwakarta menuju lokasi sasaran hari
Biaya perjalanan pergipulang dari UPI 5 orang X 4 hari 200.000 800.000
kampus Purwakarta menuju pasar
SUB TOTAL 3.800.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
Biaya pembelian kuota untuk scan 10 GB 100.000 100.000
barcode dan masuk ke blog
Hak Kekayaan Intelektual Program 600.000 600.000
Komputer (HKI)
SUB TOTAL 700.000
TOTAL 1+2+3+4 12.500.000
Terbilang, “Duabelas juta lima ratus ribu rupiah”
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang waktu
No. Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/mi
nggu)
1. Rival S1 PSTI Ilmu 2 Jam/ 1. Bertanggung
Ramadhan Kampus Pendidikan minggu jawab mengatur
Purwakarta dan keberlangsungan
Keguruan program Kelas SADALANG
2. Mengawasi
kinerja managermanager
di
bawahnya.
3. Menjalin
koordinasi yang
baik antar
sesama anggota,
mitra, dan
masyarakat
4. Mengajukan
kerjasama
dengan mitra
terkait
5. Penanggungjawab program
kelas nyunda.
2. Cahya S1 PGSD Ilmu 2 Jam/ 6. Membuat segala
Kharisma Kampus Pendidikan minggu bentuk
Pertiwi Purwakarta dan penyuratan yang
Keguruan diperlukan
7. Menginventarisir
segala bentuk
harta kelompok
baik fisik
(barang/alat)
maupun non-fisik
(berkas soft file
kelompok).
8. Membuat jurnal
harian
9. Menyusun
laporan kegiatan
pengabdian
10. Penanggung
jawab program
kelas dongeng dan budaya.
21

3. Deden Eka S1 PSTI Ilmu 2 Jam/ 11. Mendata


Purwanto Kampus Pendidikan Minggu keperluan
Purwakarta dan kelompok.
Keguruan 12. Melakuksn
survei harga
pasar terhadap
kebutuhan
kelompok yang
harus
dikeluarkan.
13. Membuat jadwal
pembelajaran
sederhana dalam
penggunaan
Kelas SADALANG.
14. Menjaga harta
kelompok dalam
bentuk fisik
(benda, barang,
atau alat)
kelompok.
15. Penanggung
jawab program
kelas ngabolang
4. Fadel S1 PGSD Ilmu 2 Jam/ 16. Melakukan
Daulatullail Kampus Pendidikan Minggu survei lokasi
Purwakarta dan kegiatan.
Keguruan 17. Menjadi
penghubung
antara pelaksana
kegiatan dan
segala
elemen/pihak
yang terlibat.
dalam program
Kelas SADALANG.
18. Mendokumentasi
kan setiap
agenda Kelas
SADALANG.
19. Penanggung
jawab program
kelas wayang dan kelas olah.
20. Mempublikasikan setiap
agenda
kegiatan ke
22

dalam akun
media sosial,
atau alat
periklanan
lainnya yang
bersifat
persuasif.
5. Rifa S1 PSTI Ilmu 2 Jam/ 21. Membuat
Nurhanifa Kampus Pendidikan Minggu proposal
Purwakarta dan pendanaan.
Keguruan 22. Membuat jurnal
keuangan
23. Mendata dan
mentabulasi
nominal dari tiap
keperluan
kelompok.
24. Turut serta
dalam survei
harga pasar atas
tiap kebutuhan
kegiatan.
25. Penanggung
jawab program
kelas rajin
24

Lampiran 5. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Anda mungkin juga menyukai