Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat dari

karunianya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas besar ini. Pada Program

Studi Teknik Perencanaan Perumahan Pemukiman Jurusan Teknik Sipil dan

Perencanaan dengan judul “Kerusakan Lingkungan Akibat Pembunagan Sampah

Sembarangan Di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya”

Dengan telah seleainya tugas besar ini tentu lepas dari partisipasi serta

bimbingan dari berbagai pihak maka pada kesempatan ini penyusun mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Ibu Indah Rosanti, S.ST.,MT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil dan

Perencanaan.

2. Ibu Dr. Hj. Iin Arianti, ST., MSI. Selaku pengajar mata kuliah Rekaya Lingkungan

3. Kedua Orang tua yang selalu mendukung, memberikan semangat dan doa

sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

4. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Perencanaan Perumahan

Pemukiman Politeknik Negeri Pontianak atas partisipasi nya dalam pembuatan

laporan tugas akhir ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan tugas akir ini masih banyak kekurangan dan

tentu saja jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis selalu terbuka menerima

saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan tugas ini sehingga bermanfaat

i
ii

bagi semua pihak dan sebagai bahan untuk meningkatkan dan membantu penulis

dimasa yang akan datang.

Pontianak, 15 Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB  I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Batasan Masalah....................................................................................................4
1.4 Tujuan.....................................................................................................................4
1.4.1 Tujuan Umum................................................................................................4
1.4.2 Tujuan Khusus...............................................................................................5
1.5 Manfaat...................................................................................................................5
1.6 Pengambilan Data..................................................................................................6
1.6.1 Data Sekunder................................................................................................6
1.6.2 Data Primer....................................................................................................7
1.7 Metodologi..............................................................................................................7
1.7.1 Metode Kuantitatif.........................................................................................7
1.7.2 Metode Kualitatif...........................................................................................8
1.8 Sistematika Penulisan............................................................................................8
BAB II DASAR TEORI......................................................................................................10
2.1 Lingkunagn...........................................................................................................10
2.2 Lingkungan Hidup...............................................................................................10
2.3 Ilmu Lingkugan....................................................................................................10
2.4 Definisi Sampah....................................................................................................11
2.5 Jenis-jenis Sampah...............................................................................................13
2.6 Bahaya Sampah Pada Kesehatan dan Lingkungan...........................................17
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................20
3.1 Permasalahan Lingkungan..................................................................................20

iii
iv

3.2 Dampak Yang Ditimbulkan Dari Sampah.........................................................23


3.3 Cara Menanggulangi Sampah.............................................................................24
3.4 Manfaat Sampah..................................................................................................27
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................29
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................29
4.2 Saran.....................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................31
BAB  I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Sampah, masalah yang tidak pernah terselesaikan di kota-kota besar Indonesia.

Untuk mengatasi masalah sampah, banyak program pemerintah yang dijadikan acuan

setidaknya mengurangi sedikit sampah. Kita lebih senang menyampah dari pada

mengurangi sampah dan membersihkannya. Logikanya, masyarakat lebih banyak

yang membuang sampah dimana saja dari pada masyarakat yang membuang sampah

sesuai tempatnya.

                Berdasarkan Undang-Undang No.18 Tahun 2008, sampah adalah  sisa

kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah

adalah zat, energi/makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai, guna dan cenderung

rusak. Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai

saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor

pembuangan limbah sampah plastik. Sampah merupakan hasil sisa dari sebuah

proses, baik yang sengaja dibuang atau terbuang dengan sendirinya.

            Negara Indonesia mempunyai masalah yang sangat besar mengenai sampah,

terutama di daerah yang padat penduduk seperti di daerah khusus ibukota Jakarta,

dalam 1 hari dapat menghasilkan milyaran sampah yang tertumpuk, bahkan dapat

dibandingkan dengan besarnya Candi Borobudur.

1
2

Jika sampah dibuang secara sembarangan hingga tertumpuk tanpa ada

pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang

sangat serius, juga dapat menimbulkan terjadinya banjir, serta sampah plastik yang

tertimbun di dalam tanah tidak dapat terurai sehingga tanah menjadi tandus.

Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampak

kesehatannya yang berjangka panjang, membuatnya lepas dari perhatian kita. Kita

lebih risau dengan ganguan yang langsung bisa dirasakan oleh panca indra kita. Hal

ini terlebih dalam kasus sampah,dimana gangguan bau yang menusuk dan

pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik perhatian panca indra kita.

Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang telah

mengalihkan kita dari bahaya racun dari sampah, yang lebih mengancam

kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita.

Sungai Raya adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi

Kalimantan Barat, Indonesia. Kecamatan ini langsung berbatasan dengan Kota

Pontianak. Kubu raya yang memiliki luas yang cukup besar dan semakin besarnya

sampah di daerah Kubu Raya tidak tertangani oleh pihak terkait. Sebagai bagian dari

masyarakat setidaknya kita melakukan sesuatu hal yang mampu menangani masalah

sampah. Dari sekian masyarakat, lebih banyak yang acuh terhadap masalah sampah

dibandingkan yang peduli dengan lingkungan akibat sampah. Kita sering menjumpai

sampah di berbagai tempat, seperti di rumah, di sekolah, di rumah sakit, di kursi


3

restoran, di hotel berbintang, di tempat penyebrangan, di bawah pos satpam, di ruang

sidang, di bawah tiang bendera, bahkan di perkantoran.

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan IPTEK di bidang kesehatan

mengakibatkan permasalahan di bidang kesehatan berkembang kompleks. Di

samping itu meningkatkan pendidikan masyarakat secara keseluruhan dan kesadaran

masyarakat tentang pelaksanaan kesehatan.

Jika dianalisa kemajuan dan perkembangan IPTEK di bidang kesehatan yang

telah dicapai dewasa ini, seharusnya semakin memberi kepuasan untuk hidup sehat

sehingga menghasilkan ketenangan yang lebih layak kepada individu dalam

hidupnya. Akan tetapi, kenyataan tidaklah demikian, individu dan keluarga masih

diliputi oleh berbagai macam permasalahan-permasalahan akibat kurangnya

pengetahuan tentang kebersihan lingkungan serta hidup yang sehat dan kebiasaan

yang menunjang syarat kesehatan, salah satunya adalah radang akut saluran

pernapasan atas yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, dan virus.

Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan

baik tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana

bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat.

Kemanfaatan sampah ini tidak lepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam menanganinya dan juga kesadaran dari masyarakat untuk

mengelolanya.
4

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas maka saya sebagai penulis

mengambil judul Kerusakan Lingkungan Akibat Pembunagan Sampah

Sembarangan Di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya.

1.2 Rumusan Masalah

Menurut penulis Dampak dari Pembuangan Sampah di Lingkungan Masyarakat

Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang banyak memiliki masalah yang harus

diselesaikan, maka dari itu penulis akan menambahkan 5 masalah untuk membatasi

masalah tersebut.

1.3 Batasan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sampah?

2. Apa saja jenis-jenis sampah?

3. Bagaimana bahaya sampah plastik bagi kesehatan dan lingkungan?

4. Bagaimana cara menanggulangi sampah?

1.4 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah Rekayasa Lingkungan ini diantaranya

adalah:

1.4.1 Tujuan Umum

1. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam penerapan

dan pengembangan ilmu, khususnya dalam ruang lingkup Teknik Sipil.


5

2. Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Rekayasa

Lingkungan pada jurusan Teknik Sipil Program Studi Perencanaan Perumahan dan

Pemukiman.

1.4.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan dibuatnya karya tulis ini  adalah untuk :

1. Mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan oleh sampah.

2. Mengetahui cara penanggulangannya.

3. Mengetahui bahaya racun-racun dari sampah.

4. Mengetahui jenis-jenis sampah.

1.5 Manfaat

Hasil dari penulisan tugas makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

beberapa pihak yaitu:

1. Penulis dapat mengetahui pentingnya tidak membuang sampah secara

sembarangan

2. Penulis dapat memberikan solusi menjalani hidup sehat.

3. Agar lebih memahami pentingnya dalam menjaga lingkungan.

4. Memberikan petunjuk bagi masyarakat ketika ingin menyelesaikan suatu masalah

yang berkaitan dengan makalah ini.


6

1.6 Pengambilan Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari

datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam

penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pegamatan suatu variabel yang

bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data

kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat

dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini

dinamakan deskripsi. Pemilihan banyak data sesuai dengan persamaan atau

perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi. Menurut sumber data di

bagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu data primer, dan data sekunder :

1.6.1 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan,

2002:58). Data ini digunakan untuk mendukung informasi primer yang telah

diperoleh yaitu dari bahan pustaka, literature, penelitian terdahulu, buku, dan

lain sebagainya. Data sekunder juga bisa di dapat melalui berbagai sumber

yaitu, situs di intermet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.


7

1.6.2 Data Primer

Menurut Hasan (2002:82) data primer adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau

yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer di dapat dari sumber

informan yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang

dilakukan oleh penulis. Dan Data primer yang penulis dapat dalam tugas akhir

ini adalah gambar layout lapangan, dokumentasi, dan hasil observasi lapangan.

1.7 Metodologi

Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh

kebenaran menggunakan penulusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan

kebenaran, tergantung dari realitas tang sedang dikaji. Metodologi tersusun dari cara-

cara yang terstruktur untuk memperoleh ilmu. Metodologi penelitian dapat diambil

dengan dua cara, yakni metode kuantitatif dan metode kualitatif.

1.7.1 Metode Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2012), Metode penelitian kuantitatif juga dapat

diartikan sebagai suatu metode penelitian dengan landaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel. Umumnya teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak, teknik pengumpulan data

menggunakan instrumen metode penelitian kuantitatif, analisa data yang


8

bersifat kuantitatif atau statistik bertujuan untuk menguji hipotesis yang

ditetapkan.

1.7.2 Metode Kualitatif

Menurut Sugiyono (2012), Metode penelitian kualitatif adalah suatu

metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) yang dimana peneliti merupakan sebagai instrumen kunci, dari

pengambilan sampel sumber data yang dilakukan dengan cara purposive dan

snowbaal, teknik pengumpulan trianggulasi, analisa data yang bersifat induktif

atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan pada makna dari

generalisasi.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan yang digunakan dalam Makalah Rekayasa Lingkungan

ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam Bab I ini membahas tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, serta sistematika

penulisan.

BAB II : DASAR TEORI


9

Dalam Bab II ini menguraikan tentang teori-teori yang menunjang

dan mendukung dalam penulisan Makalah Rekaysa Lingkungan ini.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam Bab III ini membahas tentang masalah yang diajukan yaitu,

bagaimana upaya penanggulangan pencemaran udara dan dampak

dari pencemaran udara yang diakibatkan oleh pembakaran sampah

secara sembarangan, serta memberikan pengetahuan dan penerapan

yang baik dalam menjalankan hidup sehat di lingkungan masyarakat.

BAB IV : PENUTUP

Dalam Bab IV ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat diambil

dari penulisan Makalah Rekayasa Lingkungan ini.

DAFTAR PUSTAKA :

Berikan tentang sumber data yang diambi


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Lingkunagn

Lingkungan adalah kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam

seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas

tanah di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti

keputusan keputusan bagaimana menggunakan lingkungan tersebut. Lingkungan juga

dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada disekitar manusia dan mempengaruhi

perkembangan kehidupan manusia.

2.2 Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan

dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi

kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lain.

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan usaha untuk memelihara atau dan

memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita terpenuhi dengan sebaik-

baiknya.

2.3 Ilmu Lingkugan

Ilmu lingkungan atau Environmental Science (ES) merupakan suatu ilmu yang

mempelajari interaksi antara komponen – komponen fisik, kimia, dan biologi yang

ada di lingkungan serta merupakan suatu displin ilmu yang saling melengkapi dengan

10
11

ilmu alam, ilmu teknik dan ilmu sosial. Dalam keterkaitannya dengan ilmu

lingkungan, ES berfokus pada polusi dan penurunan kualitas lingkungan yang

berhubungan dengan aktivitas manusia yang berpengaruh pada perubahan biologis

dan lingkungan berkelanjutan, serta melibatkan aspek ilmu ekonomi, ilmu hukum dan

ilmu – ilmu sosial. Keseluruhan aspek ilmu tersebut merupakan satu kesatuan yang

saling berhubungan dan berpengaruh pada lingkungan.

2.4 Definisi Sampah

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang/dibuang dari sumber hasil aktivitas

manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah juga

dapat diartikan dengan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu

proses. Sampah berdasarkan bentuknya dapat diartikan dengan bahan, baik padat atau

cair yang tidak dipergunakan lagi dan telah dibuang.

Sampah manusia istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan

manusia, seperti feses dan urine. Sampah manusa dapat menjadi bahaya serius bagi

kesehatan, karena dapat digunakan sebagai faktor (sarana perkembangan) penyakit

yang disebabkan virus dan bakteri salah satu perkembangan utama pada dialekta

manusia. Penguraian penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang

higenis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran

pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya

melalui sistem urinoir tanpa air.


12

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)

pengguna barang. Dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat

sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikiran manusia. meskipun demikian,

jumlah sampah kategori inipun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah

yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Limbah radio aktif sampah nuklir merupakan hasil dari fusi dan fisi nuklir yang

menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup

dan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan di tempat-tempat yang

tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas, tempat-tempat yang dituju

biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang  masih

dilakukan). sampah plastik dibuat dari bahan sintetis umumnya menggunakan bahan

minyak bumi, sehingga bahan dasar, ditambah bahan tambahan yang umumnya

merupakan logam berat(kadnium,timbal&nikel) atau bahan beracun lainnya seperti

chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada saat terurai atau terbakar. (European

Environmental Agency, 2005/01/05 di URI ybs.)

Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun

1982, polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat energi, dan/atau komponen lain kedalam lingkungan atau

berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga

kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan

menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
13

Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran dinamakan bahan

pencemar atau polutan. Syarat-syarat suatu zat atau bahan dapat disebut polutan

adalah jika keberadaannya dapat merugikan makhluk hidup karena jumlahnya

melebihi batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat, atau berada pada tempat

yang tidak tepat (Witoelar, 1990)

2.5 Jenis-jenis Sampah

A. Berdasarkan sumbernya :

1. Sampah alam

2. Sampah manusia

3. Sampah konsumsi

4. sampah nuklir

5. sampah industry

6. sampah pertambangan

B. Berdasarkan sifatnya :

1. Sampah organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan di

buang oleh pemilik atau pemakai sebelumnya,tetapi masih bisa di pakai kalau

dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah organik adalah sampah yang

bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang

lebih kecil dan tidak berbau(sering disebut dengan kompos)kompos

merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami,


14

alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses

pelapukannya dipercepat oleh bantuan oleh manusia.

Jenis sampah organik :

sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun

tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi :

a) Sampah organik basah. istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah

mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya : kulit buah dan

sisa sayuran.

b) Sampah organik kering. Sementara bahan yang termasuk sampah organik

kering adalah bahan organik-organik lain yang kandungan airnya kecil.

Contohnya : kertas, kayu, atau ranting pohon, dan dedaunan kering.

Kelebihan Mengolah Sampah Organik :

Berikut ini beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah

rumah tangga.

1.      Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan.

2.      Mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan disekitar tempat

kita.

3.      Membantu pengelolahan sampah secara dini dan cepat.

4.      Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir

(TPA)

5.      Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan akhir (TPA)


15

6.      Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau,

selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh

serangga dan binatang pengerat.

Kekurangan Mengolah Sampah Organik :

Setelah menjadi pupuk kompos, pupuk siap digunakan sebagai penyubur

tanah. Adapun kekurangan pupuk kompos adalah unsur hara relatif lama

diserap tumbuhan, dan pembuatannya lama, sulit dibuat dalam sekala besar.

Oleh karena itu, mendukung peningkatan hasil pertanian diperlukan pupuk

buatan.

2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai

secara biologis, sehingga penggancurannya membutuhkan waktu yang sangat

lama. Sampah anorganik berasal dari Sumber Daya Alam tak terbarui seperti

mineral dan minyak bumi, atau proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak

terdapat dialam seperti plastik dan alumunium. Sebagian zat organik secara

keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedangkan sebagian lainnya hanya

dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat

rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik,tas plastik dan kaleng.

Cara pengolahan sampah anorganik :

1. Sampah kertas
16

Sampah kertas dapat dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari

sampah lainnya. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan

tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur

ulang lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke

pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan atau karya seni.

2. Sampah botol

Botol beling memiliki nilai tinggi,terutama yang masih utuh. Jika sudah tidak bisa

utuh akan didaur ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak

menjadi botol baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena

bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol

kecap lebih mahal karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha

botol bekas juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.

3. Sampah plastik

Sampah plastik dijadikan menjadi satu. Dipisahkan dari plastik basah dan plastik

kering. Plastik yang kering bisa dibakar dan yang basah bisa dibakar pula.

C. Berdasarkan bentuknya :

1. Sampah padat yaitu segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan

sampah cair dapat berupa sampah rumah tangga seperti sampah dapur, sampah

kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.


17

2. Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan

kembali dan dibuang ketempat pembuangan sampah. Maka dapat dibagi lagi

menjadi :

Limbah hitam : sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah

ini   mengandung patogen yang berbahaya.

Limbah rumah tangga : sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi &

tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

2.6 Bahaya Sampah Pada Kesehatan dan Lingkungan

Salah satu factor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang saat ini

masih tetap menjadi  "PR" besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan

limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan

sulit di kelola. Diperlukan waktu puluhan tahun bahkan ratusan tahun untuk membuat

sampah bekas kantong plastik itu benar-benar di lenyapkan. Namun  yang menjadi

persoalan adalah dampak negatif dari sampah plastik sangat besar sekali.

Jika di bakar, sampah plastic akan menghasilkan asab beracun yang berbahaya

bagi kesehatan yaitu jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastic akan

mengurai d udara sebagai diloksin, senyawa ini sangat berbahaya jika terhirup

manusia. Dampaknya akan memicu penyakit kanker,hepatitis,pembengkakan hati,

gangguan sistem saraf dan memicu depresi. Kantong plastik juga dapat menyebabkan

banjir, karena menyumbat saluran-saluran air. Sehingga dapat menyababkan banjir.


18

Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu di lakukan

alternatif pengolahan yang benar, teknologi landfill yang di harapkan dapat

menyelesaikan masalah lingkungan akibat sampah, justru malah memberikan

permasalahan  lingkungan yang baru. Seperti kerusakan tanah, air tanah, dan air

permukaan akibat air lindi, sudah mencapai tahap yang dapat membahaykan

masyarakat  sekitar, khususnya dari segi sanitasi lingkungan.

Berdasarkan pertimbangan di atas, dapat di perkirakan bahwa teknologi yang

paling tepat untuk pemecahan masalah di atas, adalah dengan teknologi pemusnahkan

sampah yang hemat dalam penggunaan lahan. Konsep utama dalam pemusnahan

sampah selaku buangan apadat adalah reduksi volume secara maksimum. Jadi

teknologi yang tepat untuk memusnahkan sampah adalah dengan cara pembakaran

yang terkontrol atau insinerasi, dengan menggunakan insineriator.

Teknologi insineriasi ini membutuhkan luas lahan yang lebih hemat dan di

serti dengan reduksi volume residu yang tersisa ( fly ash dan bodtom ash ) di

bandingkan dengan sampah semula.akan tetapi teknologi ini masih tetap memberikan

dampak negative terhadap lingkungan berupa pencemaran udara.

Belajar dari kegagalan program pengolahan sampah di atas, maka

pemecahannya  terhadap penanganan sampah sebagai suatu produk yang tidak lagi

bermanfaat dan cendrung untuk di buang begitu saja harus di ubah. Yaitu dengan cara
19

produksi bersih ( clean production ) produk ini merupakan salah satu pendekatan

untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan

produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan

menciptakan produk-produk samping yang berbahaya , produk- produk dan limbah-

limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis.

Dari perkembangan kehidupan masyarakat dapat di simpulkan bahwa

penanganan sampah tidak dapat semata-mata di tangani oleh pemerintah daerah,

kabupaten, atau kota. Pada tingkat kehidupan masyarakat dewasa ini memerlukan

pergeseran pendekatan ke pendekatan sumber dan perubahan paradigm yang pada

gilirannya memerlukan adanya campur tangan dari pemerintah.


20
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Permasalahan Lingkungan

Permasalahan Lingkungan dibagi menjadi Tiga kelompok yaitu :

1. Permasalahan Lingkungan Alam

a. Sumber Daya Lahan

- Bertambahnya jumlah penduduk disertai dengan meningkatnya

pembangunan berdampak pada lingkungan karena semakin banyak aktivitas

semakin banyak pula sampah yang dihasilkan

- Pola penggunaan lahan tidak sesuai dengan kemapuan lahan

- Degradasi lahan karena penggunaan bahan – bahan kimia untuk pertanian

b. Sumber Daya Air

- Pencemaran air, membuang sampah di parit dan sungai sehingga air menjadi

kotor dan bau sedangkan air sungai atau parit biasa digunakan sehari – hari

pada masyarakat untuk mandi, mencuci dan lainnya akibat dari pencemaran

tersebut bisa dapat menimbulkan beberapa penyakit

c. Sumber Daya Hutan

- Kebakaran hutan, perambahan hutan, perladangan berpindah, tumpang tindih

penggunaan lahan hutan dengan kegiatan pembangunan seperti perkebunan,

transmigrasi, pertambngan, pembangunan jalan dan prasarana lainnya

21
22

d. Keanekaragaman Hayati

- Pulau-pulau di Indonesia bervariasi dari yang sempit sampai yang luas, dari

datarsampai berbukit serta bergunung tinggi, sehingga mampu menunjang

kehidupanflora, fauna dan mikroba yang beranekaragam. Ditambah lagi

dengan kekayaanhayati yang ada di laut. Oleh karena itu Indonesia dikenal

sebagai negara yang mempunyai mega diversityjenis hayati.Namun

demikian keanekaragaman hayati Indonesia cenderung menyusut

karenatersebut diperkirakanlingkungan yang mendukung kehidupan mega

diversitymenyusut seluas 15 000-20 000 ha/tahun, karena konversi lahan,

pertanianmonokultur, perindustrial, dll.

e. Pesisir Lautan

- Permasalahan di Indonesia terutama karena eksploitasi yang berlebihan

tanpaterkendali terhadap sumberdaya alam di wilayah pesisir dan lautan,

seperti hutanmangrove, terumbu karang, pasir laut, dll. Hal ini menyebabkan

degradasi ekosistem pesisir dan lautan. Selain itu juga terjadipencemaran

oleh logam berat dan tumpahan minyak.

f. Udara

- Udara merupaka bagian atmosfer yang peka terhadap pengaruh lingkungan.

Pencemaran udara akan mempengaruhi kualitas udara, cuaca dan iklim.

Peningkatan konsentrasi gas-gas akibat aktifitas manusia untuk


23

memenuhikebutuhannya akan menyebabkan menipisnya lapisan ozon

yangmenyebabkan pemanasan global.

2. Permasalahan Lingkungan Buatan

Permasalahan yang terjadi terutama adalah kualitas lingkungan perkotaan yang

cenderung menurun, seperti kurangnya ruang terbuka hijau, tempat bermain

anak, dan lapangan olah raga, banyaknya pemukiman kumuh, harga tanah yang

semakin mahal serta masalah yang timbul karena sampah kota dan pencemaran

3. Permasalahan Lingkungan Sosial

Perubahan masyarakat yang berersifat tradisional agraris ke masyarakat era

industri (modernisasi) menyebabkan perubahan-perubahan sosial antara lain :

a. Perubahan pranata (pranata keluarga, pemerintahan, ekonomi, agama,

pendidikan, dll

b. Perubahan Nilai (gotomg royomg, kesetiakewanan sosial, loyalitas dan

kebersamaan menjadi kebebasan,individual, materialistik, liberal, dll.)

c. Kenekaragaman kelompok. Berkembangnnya pranata dan niali-nilai

masyarakat membawa semakin berkembangnya ragam kelompok sosial dan

kelas ekonomi.

d. Kontrol sosial. Melemahnya kontrol sosial dalam masyarakat dan keluarga

telah banyak memunculkan masalah – masalah sosial psikologis dalam

masyarakat.
24

3.2 Dampak Yang Ditimbulkan Dari Sampah

 Adapun dampak sampah bisa dalam bentuk negatif ataupun positif.

Dari  jaman dahulu, sampah yang kita hasilkan ternyata berdampak negatif terhadap

manusia. Dampak terhadap manusia dan lingkungan sebagai berikut :

a). Dampak bagi kesehatan

Tempat pengelolaan sampah yang kurang memadai dapat menjadi tempat

yang cocok bagi berbagai binatang, seperti lalat yang dapat menimbulkan penyakit,

seperti diare, kolera, tifus, & penyakit jamur  menyebar dengan cepat karena virus

yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur

dengan air minum, penyakit demam berdarah dapat juga meningkatkan penyakit

dengan cepat didaerah yang kurang memadai.

b).  Dampak terhadap lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan

mencemari air.

c). Dampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi

Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat

kesehatan masyarakat.
25

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang

kurang menyenangkan bagi masyarakat.

Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak

memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana

penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang

sampahnya dijalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan

diperbaiki. Penanganan sampah yang tidak tepat justru dapat menimbulkan dampak

negatif terhadap manusia, namun dibalik dampak negatif yang sudah melekat

disampah, ternyata sampah memiliki dampak positif juga, seperti :

a) Menjadi lapangan kerja untuk sebagian orang, seperti pemulung, pengepul barang

bekas, supi truk sampah sampai ke dinas kebersihan kota.

b) Pengelolaan sampah yang tepat dapat menghasilkan manfaat, seperti sampah

organik dapat diolah menjadi pupuk kompos, bahkan dapat menjadi bahan bakar

gas, dan manfaat lainnya.

3.3 Cara Menanggulangi Sampah

Akibat dari sampah yang tidak pada tempatnya dibuang yaitu bisa

menyebabkan penyakit, bencana alam seperti banjir yang akhir-akhir ini bisa

dirasakan akibatnya dikarenakan kurang disiplinnya cara pembuangan sampah ke

tempat yang lebih pantas. Jadi pertama yang bisa dilakukan dulu dari sisi terdekat

dalam menanggulangi sampah yang berserakan tersebut awalnya berasal dari dalam
26

kesadaran diri masing - masing. Jika dari kesadaran diri sudah susah untuk

melakukan yang namanya disiplin membuang sampah ya untuk seterusnya akan

sulitnya juga nantinya.

Setelah dari kesadaran diri juga bisa kontrol untuk membuang sampah dengan

baik. Sebagian dari sampah-sampah ini juga bisa atau masuk ada yang layak untuk di

jadikan sebuah hiasan atau seni yang bernilai indah, namun untuk melakukan hal itu

perlu memang banyak latihan didalamnya .

Seperti membuat tas dari plastik sabun colek atau dari apapun itu tetapi dari

barang yang masih bisa untuk di daur ulang sehingga dapat dipergunakan walau tidak

dalam jangka waktu yang lama karna memang dasarnya itu berasal dari sampah yang

tak bisa untuk di jadikan barang permanen.

Jadi intinya, sampah itu memang berdampak buruk jika tidak dipergunakan

dengan baik dengan cara daur ulang tadi. Penanggulangan sampah juga dapat dibagi

dengan 3 cara, antara lain :

a. secara kimiawi melalui proses pembakaran

b. secara biologis melalui proses composing

c. daur ulang (pemanfaatan kembali) juga dapat diartikan dengan proses mengambil

dan menggunakan kembali benda-benda yang dipakai sebelumnya. Dengan

melakukan daur ulang, berarti anda memilih untuk mengumpulkan dan


27

menggunakan kembali benda-benda dari pada membuangnya sebagai sampah

(Amos,2001).

Ada beberapa hal yang bisa kita dilakukan oleh masyarakat untuk meminimalkan

timbunan sampah yang dihasilkan, yaitu:

1. Kurangi pola konsumsi / belanja yang berlebihan.

2. Usahakan untuk tidak membungkus makanan dan membawa pulang kerumah.

3. Menggunakan produk dengan sistem sewa/pinjam.

4. Menggunakan produk dengan sistem refill.

5. Melakukan pemilahan sampah. Sediakan tempat khusus untuk sampah

plastik/kertas/kaca/kaleng yang mungkin masih bernilai ekonomis yang nantinya

bisa anda jual.

6. Memanfaatkan kembali barang bekas. Misal, botol kaca bekas syrup bisa

digunakan untuk tempat air atau mungkin anda bisa melakukan hal-hal kreatif

terhadap barang tersebut.

7. Sebisa mungkin melakukan komposting terhadap sampah kebun dan sampah basah

sehingga bisa digunakan sebagai pupuk untuk kebun/taman sendiri atau dijual.

8. Jangan pernah bosan mengingatkan diri sendiri, teman, dan keluarga untuk

melakukan hal-hal diatas.

9. Jangan pernah merasa bahwa apa yang anda lakukan ini sia-sia. Memang dampak

bagi anda mungkin kecil, tapi jika setiap orang melakukan hal ini, maka bisa jadi

apa yang kita lakukan diatas dapat mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang
28

ke TPA. Tanpa mengubah persepsi tentang sampah maka peran serta masyarakat

dalam menanggulangi masalah sampah akan terbatas. Sebab masalah sampah

hanya mampu diatasi lewat sinergi antara kebijakan pemerintah bersama

kepedulian masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan terdekat

dan terkecil.Namun, untuk merubah hal luar biasa ini harus dengan cara yang luar

biasa pula. Dimulai dengan penambahan sarana kebersihan dengan penambahan

tempat sampah di tempat-tempat yang strategis dan memberikan Pendidikan sejak

usia dini, karena akan lebih mudah untuk membentuk karakter cinta lingkungan.

Penyuluhan akan pentingnya menjaga kebersihan, disertai dampak negatif yang

dihasilkan karena membuang sampah sembarangan, sampai dengan penetapan

sanksi walaupun hal ini terasa berat namun hal ini penting untuk dilaksanakan

untuk kebaikan bersama.

3.4 Manfaat Sampah

Manfaat sampah untuk manusia, antara lain :

1.   Sebagai pupuk organik untuk tanaman. Limbah dari sampah organik dapat

dijadikan sebagai pupuk penyubur tanaman dengan menyulap sampah menjadi

kompos. Kompos dapat memperbaiki struktur tanah, dengan meningkatkan

kandungan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk

mempertahankan kandungan air dalam tanah.


29

2.   Sumber humus. Sampah organik yang telah membusuk seperti dapat menjadi

humus yang dibutuhkan untuk tanah menjaga kesuburan tanah. Serta menjadi

sumber makanan yang baik bagi tumbuh-tumbuhan, meningkatkan kapasitas

kandungan air tanah, encegah pengerukan tanah, menaikan aerasi tanah, menikan

fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik racun.

3.    Sampah dapat didaur ulang. Limbah sampah dari plastik dan kertas dapat didaur

ulang menjadi berbagai barang yang bermanfaat seperti menjadi produk furniture

yang cantik. Atau didaur ulang kembali menjadi bahan baku pembuatan produk

plastik atau kertas.

4.    Dijadikan bahan bakar alternatif. Pembusukan sampah dapat menghasilkan gas

yang bernama gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif

untuk kebutuhan rumah tangga atau industri kecil.

5.    Menjadi sumber listrik. Secara tidak langsung sampah dapat dijadikan sumber

listrik alternatif dengan cara merubah sampah agar menghasilkan gas metana, di

mana gas ini dapat dijadikan bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik.
30
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1.   Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain

kedalam air atau udara yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Pencemaran

juga bisa dikatakan dengan berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh

kegiatan manusia dalam proses alam, sehingga kualitas air atau udara menjadi

berkurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntuknya.

2.   Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu

proses.

3.    Jenis-jenis sampah secara umum terbagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan

anorganik.

4.   Sampah menimbulkan beberapa masalah terhadap lingkungan hidup di mana

sampah menyebabkan kerusakan lingkungan, munculnya penyakit, terjadinya

banjir, sampai terjadinya kerugian ekonomi.

5.   Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari sampah, ialah

dengan mendaur ulang sampah, melakukan penimbunan sampah, dan tentunya

kesadaran dari masing-masing individu.

31
4.2 Saran

Diharapkan kepada para siswa dan pembaca makalah ini khususnya program

studi bahasa Indonesia untuk lebih mendalami ilmu tentang upaya-upaya pengelolaan

sampah untuk pelestarian lingkungan hidup. Karena  pencemaran oleh sampah sudah

sangat mengkhawatirkan di mana lingkungan yang kita huni ini sudah tercemar oleh

berbagai jenis sampah, baik yang berbahaya maupun tidak, baik yang dimanfaatkan

maupun tidak.

Agar terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman maka diharapkan

kesadaran dari seluruh warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, selain itu juga

diharapkan agar sampah-sampah tersebut diolah sehingga memberikan manfaat dan

menghindari pencemaran lingkungan.

32
33
DAFTAR PUSTAKA

- UURI No. 23 Tahun 1997

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999, tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

- UU No. 18 Tahun 2008, Tentang Pengelolaan Sampah

35

Anda mungkin juga menyukai