Anda di halaman 1dari 9

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan begitu banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan
berasal dari pihak yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan baik anggapan maupun materi yang telah mereka
kontribusikan.

Dan saya berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu
bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk
maupun tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi makalah yang miliki
wawasan yang luas dan lebih baik lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman saya, Saya percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat berharap saran dan
kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tanah Grogot, Oktober 2020

Adit Nur Rahim

ii
Daftar Isi
JUDUL....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar belakang masalah ................................................................... 1


B. Rumusan masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan pembahasan ......................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................ 2

A. Sejarah singkat awal mula kesehatan dan keselamatan kerja .......... 2


B. Tujuan dari Undang - Undang no 1 tahun 1970 .............................. 4

BAB 3 PENUTUPAN................................................................................ 6

A. Kesimpulan ...................................................................................... 6

DAFTAR PUSTA...................................................................................... 7

iii
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar belakang masalah
Setiap individual pasti memiliki resiko dalam menjalankan aktivitas
hidupnya. Dengan adanya (K3), maka diharap semua aktivitas dapat
dilakukan dengan aman atau terjaga maksimal sehingga mendapatkan
hasil yang baik. Sebuah organisasi maupun perusahaan tentunya
membutuhkan adanya K3 kepada para karyawannya agar dapat mencapai
tujuan yang diinginkan dan mendapatkan hasil yang kerja yang baik tanpa
adanya masalah. K3 adalah suatu prosedur penting yang harus ditaati oleh
semua perusahaan atau organisiasi
B. Rumusan Masalah
1. Dari mana asal mula K3 ?
2. Berujuan unuk apa UU no 1 tahun 1970 ?

C. Tujuan
1. Mengeahui asal mula K3 terbenuk
2. Mengetahui tujuan dibentuknya UU no 1 tahun 1970

1
BAB 2
Pembahasan
A. Sejarah singkat kesehatan dan keselamatan kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebenarnya telah ada sejak
dahulu. Dari jaman mesir purba (Firaun), hingga kerajaan babilonia
(Hamurabi), ada bukti2 prasasti bahwa para pekerja mereka telah memakai
alat2 pelindung diri saat bekerja. Namun semuanya pada saat itu, mereka
belum mempunya sistem, jadi memakai APD (Alat Pelindung Diri) pun
hanya kebijakan temporer saja. Hingga revolusi industri pada abad ke 16,
di Eropa terutama Perancis dan Inggris, masih belum ada aturan untuk
perlindungan tenaga kerja. Bahkan, pada saat tersebut, banyak karyawan
yang dipekerjakan hingga 16 jam sehari !!! Juga anak2 dibawah umur,
yang seharusnya masih menikmati masa2 sekolah, telah dipekerjakan
dipabrik pabrik sebagai buruh.
Karyawan yang sakit harus menanggung resikonya sendiri dan
hanya ada beberapa perusahaan yang peduli dan bertanggungjawab untuk
mengobati karyawannya hingga sembuh. Itupun bersifat sporadis dan
temporer, atau tergantung kebijakan manajemen yang memimpin
diperusahaan tersebut pada saat itu. Jadi, jika manajernya berganti,
berganti pula kebijakannya. Akhirnya, keluarlah undang-undang pertama
pada awal tahun 1800-an di Perancis, lalu diikuti Inggris, yang berisi
perlindungan terhadap tenaga kerja yang bekerja di pabrik pabrik,
perkebunan dan pertambangan. Di Amerika sendiri, UU mengenai K3
baru keluar pada 1872, itupun baru disatu negara bagian yaitu
Massachusets. Jadi, awan kelam bagi tenaga kerja adalah dibawah tahun
1900 dan diawal tahun 1900. Karena banyaknya insiden dan kecelakaan
kerja yang terjadi dan adanya protes dan tuntutan dari pihak keluarga
korban, akhirnya pemerintah di negara2 eropa barat dan Amerika Serikat
mulai membenahi hukum dan regulasi tentang perlindungan tenaga kerja.

2
Namun kembali, masalah implementasi belum tuntas hingga akhir tahun
1960 an. Sejak tahun 1970, di Eropa dan Amerika Serikat, kesadaran akan
pentingnya K3 sudah tinggi. Keadaan sebaliknya terjadi Asia dan Afrika.
Bagaimana Indonesia?
Indonesia sendiri sudah mempunyai UU tentang K3 ditahun 1970,
yaitu UU no.1 tahun 1970 yang resmi diberlakukan tanggal 12 Januari
tahun 1970 yang juga dijadikan hari lahirnya K3. Namun, implementasi
nyata K3 di Indonesia baru mulai membaik sekitar awal tahun 2000 an.
Jadi butuh waktu 30tahun untuk sosialisasi!!! Kenapa begitu lama? karena
masih kurangnya kesadaran pekerja dan pengusaha. Disatu pihak,
pengusaha menganggap penerapan K3 adalah cost tambahan berbiaya
tinggi, sedangkan dari pihak pekerja, penerapan K3 adalah bagai birokrasi
yang mengganggu pekerjaan mereka, membuat tidak nyaman, membuat
pekerjaan menjadi lambat dsb. Asumsi itu akhirnya sedikit demi sedikit
terkikis, karena pengusaha sadar, biaya jika terjadi insiden adalah sangat
tinggi, jauh lebih tinggi biaya penerapan K3 itu sendiri, sehingga banyak
pengusaha sekarang benar2 K3 minded, walau masih ada saja yang masih
memakai pola pikir lama. Sedangkan bagi karyawan, kesadaran pun timbul
karena menyadari jika terjadi insiden, maka yang paling menderita adalah
diri mereka sendiri, juga keluarga yang mereka kasihi. Sehingga pola pikir
dan habit mulai bergeser. Kesadaran K3 semakin tinggi, apakah ini berarti
mengurangi angka kecelakaan kerja? Belum tentu. Dari statistik secara
nasional, angka kecelakaan kerja ditanah air masih tetap tinggi, walau laju
kenaikannya agak tertahan. Hal ini disebabkan karena pertambahan tenaga
kerja yang meningkat dari tahun ke tahun, sifat kerja yang berisiko tinggi
seperti banyaknya pekerjaan2 dipertambangan dan pabrik2.
Juga belum sepenuhnya kesadaran akan pentingnya K3 itu tumbuh.
Masih banyak perusahaan2 yang belum menerapkan K3. Bahkan jika
dibandingkan, perusahaan yang belum menerapkan K3 bisa tiga atau
empat kali lipat daripada yang sudah menerapkannya. Itulah sebabnya,
angka kecelakaan kerja masih tinggi dan ini menjadi PR bagi pemerintah

3
tentunya. Sebagai masyarakat dan warga negara yang baik, kita tentu
wajib mendukung kampanye K3 yaitu melalui kesadaran thd diri sendiri
dahulu, baru kita ikut menyadarkan teman sekerja, mengikuti pelatihan2
K3 secara rutin, menerapkan wawasan dan skill tentang K3 yang telah
didapatkan langsung ditempat kerjanya dan senatiasa mematuhi sistem K3
yang ada diperusahaan tempatnya bekerja. Jika sistem belum ada, maka
bisa diusulkan kepada manajemen untuk membentuknya. Jika mampu,
membentuk sistem itu secara swadaya. Jika belum mampu, dapat
menyewa tenaga konsultan.
B. Tujuan dari undang – undang no 1
UU 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah Undang-
Undang yang mengatur tentang keselamatan kerja dalam segala tempat
kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun
di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia.
Dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja diatur tentang : Keselamatan Kerja yang di dalamnya antara lain
memuat tentang istilah-istilah, ruang lingkup, syarat-syarat keselamatan
kerja, pengawasan, pembinaan, Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja; kecelakaan; kewajiban dan hak tenaga kerja; kewajiban
bila memasuki tempat kerja; dan kewajiban pengurus. Dalam Undang-
Undang ini diadakan perubahan prinsipil untuk diarahkan menjadi pada
sifat preventif. Peraturan baru ini dibandingkan dengan yang lama, banyak
mendapatkan perubahan-perubahan yang penting, baik dalam isi, maupun
bentuk dan sistimatikanya. Pembaruan dan perluasannya adalah mengenai:
1. Perluasan ruang lingkup;
2. Perubahan pengawasan represif menjadi preventif;
3. Perumusan teknis yang lebih tegas;
4. Penyesuaian tata usaha sebagaimana diperlukan bagi
pelaksanaan pengawasan;

4
5. Tambahan pengaturan pembinaan Keselamatan Kerja bagi
management dan Tenaga Kerja;
6. Tambahan pengaturan mendirikan Panitia Pembina
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja; dan
7. Tambahan pengaturan pemungutan retribusi tahunan.

Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu untuk


seluruh manusia yang sedang melakukan pekerjaan. Tujuan dan sasaran
meliputi sebagai berikut:

 Sasaran Undang-undang
 Tanggung jawab perusahaan (industri)
 Tanggungjawab Pegawai
 Rehabilitasi
 Kewajiban Perusahaan dan Pegawal

Tujuan daripada UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah:

 Agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya yang berada


dalam tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan
sehat.
 Agar sumber produksi dapat dipakai dan digunakan
secara efisien.
 Agar proses produksi dapat berjalan tanpa hambatan
apapun.

5
BAB 3
Penutupan
A. Kesimpulan
Kesimpuan yang dapa kita dapat pada makalah ini adalah bahwa kesehatan
dan keselamatan kerja (K3) itu sangat penting di dalam dunia
perindustrian, karena K3 tersebutlah yang menjamin kita dapat pulang
dengan selamat tanpa menimbulkan masalah yang serius bahkan sudah
dibuat dalam Undang – Undang sendiri tentang Kesehaan dan
Keselamatan kerja tersebut

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Jogloabang. 2020. “UU 1 tahun 1970 enang keselamatan kerja”,


https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-1-1970-keselamatan-kerja,
diakses pada 3 Oktober 2020 pukul 01.20
2. Brife history of OHS. “Sejarah singkat keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)”, https://allaboutsafetyid.wordpress.com/2016/01/27/sejarah-singkat-
keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3/, diakses pada 2 Oktober 2020 pukul
23.50

Anda mungkin juga menyukai