Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KESELAMATAN

KESEHATAN KERJA (K3) PADA


PEKERJA ANAK DIBAWAH
UMUR
KELOMPOK 6

Erista Putri Fajriani


Imam Nuryana
M. Baqir
Siti Rochmah
Studi Kasus 1
Bulan Maret Tahun 2016 yang lalu, Polisi
Jakarta Selatan telah membebaskan anak
dengan rentang usia 5-10 tahun yang
dipekerjakan sebagai pengemis. Anak-anak
tersebut dipaksa bekerja dari pagi hingga
malam dan harus menyetorkan uang sebesar
200 ribu rupiah, bila tidak mereka akan
mendapatkan penyiksaan.

Sumber :
https://metro.sindonews.com/read/1095737/
170/paksa-anak-di-bawah-umur-mengemis-pol
Beberapa jenis eksploitasi anak menurut Karundeng (2005),
diantaranya adalah :

a. Perdagangan Manusia (Trafficking in


Person)
b. Perbudakan (Slavery)
c. Prostitusi Anak (Child Prostitution)
d. Buruh Anak/Pekerja Anak (Child
Labour)
e. Anak Jalanan (Children Of The
Street)
UU No. 13 thn 2003
ttg Ketenagakerjaan
Pasal 71
(1) Anak dapat melakukan pekerjaan untuk mengembangkan bakat dan
minatnya.
(2) Pengusaha yang mempekerjakan anak sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) wajib memenuhi
syarat :
a. di bawah pengawasan langsung dari orang tua atau wali;
b. waktu kerja paling lama 3 (tiga) jam sehari; dan
c. kondisi dan lingkungan kerja tidak mengganggu perkembangan fisik,
mental, sosial, dan waktu
sekolah.
(3) Ketentuan mengenai anak yang bekerja untuk mengembangkan bakat
dan minat sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Keputusan
Menteri.
Bentuk pekerjaan terburuk untuk anak
menurut pasal 74 ayat 2 UU. No 13/ 2003

1. Segala pekerjaan dalam bentuk perbudakan atau


sejenisnya.
2. Segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan,
atau menawarkan anak untuk pelacuran, produksi
pornografi, pertunjukan porno atau perjudian.
3. Segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan
atau melibatkan anak untuk produksi dan
perdagangan minuman keras, narkotika ,
psikotropika dan zat adiktif lainnya
4. Semua pekerjaan yang membahayakan kesehatan,
keselamatan atau moral anak.
ANALISIS KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJA
DIBAWAH 10 TAHUN
Menurut UU No. 13 th 2003 Pasal 70, usia
minimal untuk bekerja adalah 14 tahun.
Pada kasus ini, anak yang dipaksa untuk
mengemis dari pagi hingga malam adalah
tidak diperbolehkan karena pekerjaan tsb
tidak mendidik dan dalam Pasal 74
termasuk jenis pekerjaan terburuk. Selain
dari itu, dari pekerjaan tsb terdapat faktor
bahaya (hazard), risiko yang ditimbulkan
dan dampak kesehatan keselamatan kerja.
Sumber Hazard dan Hazard
No. SUMBER HAZARD HAZARD
1. Manusia Anak berada disekitaran
kendaraan yang berlalu lalang

2. Faktor Ekonomi Kurang memperhatikan asupan


makanan

3. Kendaraan Bermotor Menghirup karbondioksida


setiap harinya

4. Jam kerja Jam kerja yang terus menerus


yaitu pagi hingga malam
RISIKO
Tertabrak kendaraan
Menghirup karbondioksida dengan
kadar yg tinggi karena sepanjang hari
ada di jalanan
Kelelahan
Kelaparan
Dampak K3
1. Cedera ringan sampai berat. (luka lebam
akibat tertabrak sampai cacat tubuh)
2. Badan lemas sampai kematian
3. Keadaan fisik lemah karena kekurangan
asupan makanan
4. Pertumbuhan anak bisa terganggu karena
asupan makanan yang kurang
KESIMPULAN
Untuk kasus anak yang dipekerjakan sbg pengemis,
jelas ini tidak diperbolehkan karena pekerjaan ini
tidak mendidik anak dan merupakan jenis pekerjaan
terburuk karena bisa mengganggu perkembangan
dan kesehatan fisik, mental, dan sosial.
Dalam upaya-upaya pengembangan bakat
sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 13 tahun
2003 bekerja diperbolehkan untuk bentuk persiapan
mental anak-anak agar tidak kaget dalam
menempuh dunia kerja kedepannya. Yang perlu
dipahami bahwa hal tsb dilakukan dalam konteks
pengembangan diri anak dan dilakukan sewajarnya.

Anda mungkin juga menyukai