Toilet dan fasilitas mencuci sangat penting disediakan di tempat kerja. Akses ke toilet adalah kebutuhan
dasar. Dalam sebuah tempat kerja dengan jumlah staf yang besar, perlu memiliki beberapa toilet dan
urinal, fasilitas terpisah bagi pekerja wanita dan laki-laki. Fasilitas ini harus ditempatkan untuk
menghindari berjalan jauh menuju tempat tersebut dan tidak menunggu lama serta tidak boleh
terhubung langsung dengan tempat kerja dan letaknya harus dinyatakan dengan jelas. Adapun jumlah
toilet adalah sebagai berikut:
Toilet dapat menjadi tempat beresiko penyakit menular dan, di beberapa negara, penyakit dari nyamuk
seperti Malaria. Untuk mengurangi risiko ini, toilet perlu cukup terang dan berventilasi, harus
ditempatkan jauh dari makanan dan area kerja dan dibersihkan secara teratur. Sabun harus disediakan
untuk mencuci tangan (dengan pemberitahuan pengingat) dan perusahaan harus proaktif dalam
mendorong kebersihan dasar.
Sesuai Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 Tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja. Dijelaskan pada pasal 6 di tiap
butir ayatnya, antara lain (1) Kakus-kakus yang terbuat dari bahan yang kuat harus
disediakan untuk kaum buruh. (2) Kakus-kakus tersebut harus terpisah untuk laki-laki
dan perempuan sehingga tidak memungkinkan terjadinya gangguan kesusilaan. (3)
Kakus-kakus itu tidak boleh berhubungan langsung dengan tempat kerja dan
letaknya harus dinyatakan dengan jelas. (4) Kakus-kakus itu selalu dibersihkan oleh
pegawai-pegawai tertentu. (5) Kakus-kakus harus mendapat penerangan yang cukup
dan pertukaran udara yang baik. Kemudian pada ayat (6) Jumlah kakus adalah
sebagai berikut: untuk 1 15 orang buruh = 1 kakus, 16 30 = 2 kakus, 31 45 = 3
kakus, 46 60 = 4 kakus, 61 80 = 5 kakus, 61 100 = 6 kakus dan untuk selanjutnya
untuk tiap 100 orang buruh harus disediakan minimal enam kakus.
https://portalhr.com/people-management/employee-relations/rasio-jumlah-toilet-vs-jumlah-karyawan/
www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo.