Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Pengamatan industri rumah tangga dilakukan di dua rumah di Kecamatan Neglasari, yaitu
industri rumah tangga pembuat tempe dan industri rumah tangga pembuat keripik ubi.
Pengamatan pertama kami lakukan pada industri rumah tangga pembuat tempe. Secara
keseluruhan dari hasil pengamatan kami di industri rumah tangga tersebut sudah baik,
terlebih industri ini telah memiliki perizinan industri rumah tangga (PIRT) dari Dinas
Kesehatan setempat dan juga telah melalui uji BPOM dan memiliki sertifikat halal dari MUI.
Industri yang pengelola dan pekerjanya adalah dari anggota keluaganya sendiri ini bisa
dibilang cukup maju karena hasil industrinya sudah didistribusikan di pasar-pasar dan
swalayan bahkan keluar daerah seperti Garut pun sudah menjadi target pemasaran tempenya.
Hanya terdapat beberapa kekurangan dari pengamatan yang kami lakukan yang masih
memungkinkan terjadinya masalah kesehatan. Diantara kekurangannya yaitu kemungkinan
timbulnya penyakit muskuloskeletal pada para pekerja, seperti penyakit sendi, nyeri otot dan
tulang belakang, yang disebabkan lamanya waktu paruh kerja yang dialami para pekerja dan
posisi yang sama dalam waktu yang lama dan tidak memakai alat pelindung diri saat bekerja.
Selain itu dapat menimbulkan masalah pencemaran sungai dan lingkungan karena limbah air
yang dihasilkan industri langsung dialirkan ke sungai.

Pengamatan yang selanjutnya yaitu industri rumah tangga pembuat keripik ubi. Industri
rumah tangga pembuat ubi ini dapat dikatakan masih memiliki cukup banyak kekurangan
sebagai industri rumah tangga yang baik. Industri rumah tangga ini masih belum memiliki
perizinan seperti PIRT, uji dari BPOM dan MUI. Walaupun demikian, pemilik industri ini
sudah mulai mendisitribusikan produknya itu ke beberapa toko dan pasar-pasar. Selain itu,
insidensi para pekerja untuk mengalami penyakit muskuloskeletal tinggi karena pekerjaan
yang statis dan menggunakan otot yang sama dalam waktu dan frekuensi yang lama. Para
pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja dapat pula mencemari
atau mengkontaminasi bahan produksi, terlebih lagi tidak ada bagian atau penangung jawab
higeinitas sehingga hanya bergantung pada kesadaran masing-masing pekerja. Sarana dan
prasarana yang ada masih minim dengan tingkat kebersihan yang masih kurang baik dapat
menyebabkan kontaminasi yang buruk terhadap produk industri tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Faktor Resiko Terjadinya Penyakit di Industri


Industri Rumah Tangga Pembuat Tempe

Industri tempe ATN Super ini merupakan industri rumah tangga yang dikembangkan
oleh keluarga Ibu Kapsiatin yang beralamat di jalan Cikutra Dalam no 16 RT 09/ RW
02 kecamatan Neglasari, Bandung. Industri ini sudah cukup maju dengan memiliki
PIRT, melewati uji BPOM dan cap halal dari MUI. Para pekerja dari industri ini adalah
beranggotakan lima orang yang merupakan anggota keluarganya sendiri.

Teori Blum :

a) Faktor lingkungan

Rumah industri ini memiliki akses yang cukup sulit karena rumahnya terletak
didaerah yang tidak dapat dilalu mobil, hanya motor, sepeda dan pejalan kaki.
Kondisi rumahnya sangat terawat dengan cukup minimnya kotoran dan debu di
dalam dan di sekitar rumah. Luas rumah tersebut sekitar 7 bumbak atau 98 m2 .
Dinding dan langit-langitnya bersih dan tidak lembab, ventilasi ada 7 buah dan
jendela 4 buah. Terdapat toilet atau wc yang bersih dan tempat cuci tangan dengan
terdapat sabun dan pengeringnya yang biasa digunakan para pekerja seusai bekerja.
Kekurangan yang ada pada industri ini dari segi lingkungan hanya terdapat pada
pencahayaannya yang masih kurang terang dari cahaya alami (cahaya yang masuk
melalui jendela atau pintu).

b) Faktor perilaku/ gaya hidup

Kebiasaan yang dilakukan para pekerja sebelum dan sesusai bekerja adalah
mencuci tangan dan memberskan juga membersihkan tempat kerja kembali. Tidak
terlihatnya sampah ditempat kerja menunjukkan telah tingginya kesadaran akan
kebersihan dari para pekerja. Limbah industri berupa sampah langsung dikumpulkan
dan dibuang langsung ke tempat penampungan sampah. Kekurannya dari faktor
perilaku ini adalah sering melakukan gerakan yang diam/statis dalam waktu yang
lama dan berulang kali, juga tidak memakai alat pelindung diri pada saat bekerja.
c) Faktor pelayanan kesehatan

Industri ini memiliki asuransi untuk pekerjanya karena merupakan anggota


keluarganya sendiri berupa tunjangan bila sakit. Kemudian selain itu juga para
pekerja mendapatkan tunjangan pendidikan.

d). Penyakit yang bisa timbul akibat faktor risiko

Penyakit akibat kerja : penyakit tulang belakang, myalgia, arthritis,


penurunan visus mata
Penyakit akibat hubungan kerja : hipertensi, alergi
Kecelakaan kerja yang mungkin timbul : luka bakar, keracunan
Penyakit yang bisa timbul pada konsumen : diare, amebiasis
Industri Rumah Tangga Pembuat Keripik Ubi Ungu

Industri keripik ubi gandola merupakan industri rumah tangga yang dikembangkan
oleh keluarga bapak Dede Try Andana, dengan bermodalkan sumber daya manusia yang
seadanya industri rumah tangga ini dikerjakan oleh 4 orang anggota keluarga bapak
Dede Try Andana sendiri. Industri rumah tangga yang berlokasi di Jln. Cikutra No 11,
RT 03 RW 02, Gang 3, Kelurahan Neglasari, Cibeunying Kaler, Cikutra ini
memproduksi kurang lebih 24 kg keripik ubi setiap satu kali produksi, disamping itu
juga terdapat 2 varian jenis dari keripik ubi gandola ini, yaitu keripik ubi original dan
keripik ubi cistik yang kesemuanya itu dikemas dengan sedemikian rupa sehingga
menarik para konsumen.

Teori Blum :

a) Faktor lingkungan

Industri rumah tangga yang dinamai Citra Rasa snack ubi gandola ini terletak di
Jln. Cikutra No 11, RT 03 RW 02, Gang 3, Kelurahan Neglasari, Cibeunying Kaler,
Cikutra. Lokasi tempat tinggal produksi ini berada di dalam gang yang cukup sempit
dan cukup jauh dari jalan raya, dengan luas area sekitar 98m2 rumah ini dibangun
dengan menggunakan bahan batu-bata, beton, dan di cat sedemikian rupa, namun
tembok/dinding di dalam rumah terlihat agak kotor dikarenakan dinding jarang
dibersihkan, langit-langit terbuat dari asbes, dan di bagian dapur terbuat dari triplek
terlihat atapnya kotor dikarenakan kepulan asap hasil produksi. Ventilasi rumah
cukup banyak di bagian pintu masuk ada sekitar 2 dengan jendela dan ventilasi di
atas pintu, di bagian tengah ruangan yang berdekatan dengan dapur terdiri dari 3
ventilasi, 2 pintu, dan jendela 3. Sarana penyediaan air berasal dari air ledeng yang
tidak berbau, tidak berwarna, dan jernih. Pembuangan limbah hasil
pencucian/pemroresan ubi dibuang langsung ke selokan yang letaknya tidak jauh dari
rumah tempat produksi, ditempat produksi ini tidak terdapat sarana pembuangan air
limbah (SPAL). Lantai rumah terbuat dari keramik. Di dekat dapur terdapat 1 toilet
atau jamban yang memilik satu pintu dan terlihat kotor, dan terdapat 1 ruangan untuk
pencucian ubi, terdapat satu tempat sampah dari palstik yang tidak tertutup di dekta
dapur tempat penggorengan. Kehidupan sosial para pekerja industri rumah tangga ini
termasuk menengah dan berpendidikan minimal SMA.

b) Faktor perilaku/gaya hidup

Dari segi produksinya, jumlah sumber daya manusia yang ada dalam pembuatan
industri rumah tangga ini cenderung sedikit yaitu hanya 4 orang, dalam proses
pembuatan produksi para pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri yang
notabene digunakan semata-mata untuk menghindari adanya kontaminasi dari bahan-
bahan lain, air hasil cucian selalu dibuang ke selokan jika sudah penuh, hasil
produksi dikemas rapih ke dalam plastik kemudian diberi label. Dari produksi
industri rumah tangga ini dikhawatirkan akan timbul beberapa penyakit bagi
konsumen diantaranya diare yang dikarenakan hasil produksi ubi terkontaminasi atau
pengemasan yang tidak sempurna, sedangkan untuk para pekerja karena pekerjaan
produksi ini lebih banyak statis (diam) maka dikhawatirkan akan timbul penyakit
kelainan tulang belakang seperti kifosis, skoliosis, dan lordosis, sedangkan waktu
istirahat biasanya bila waktu solat telah tiba paling sering pada saat solat dhuhur.

c) Faktor pelayanan kesehatan

Industri rumah tangga ini tidak menjamin kesehatan para pekerjanya dengan
asuransi dan atau lain sebagainya, tetapi rumah industri ini menyediakan alat-alat
P3K apabila ada salah satu pegawai yang mengalami luka yang masih bisa
tertangani. Disamping itu Kapasitas Kerja sudah sesuai dengan peraturan dari
perusahaan (seperti keterampilan, kesegaran jasmani & rohani, status kesehatan/gizi,
usia, jenis kelamin, ukuran tubuh karena pelaku/pekerja home industri ini berjumlah
4 orang dan semua keterampilan, kesehatan, baik status gizi bisa langsung terawasi.
d). Penyakit yang bisa timbul akibat faktor risiko

Penyakit akibat kerja : kifosis, lordodsis, skoliosis


Penyakit akibat hubungan kerja : hipertensi
Kecelakaan kerja yang mungkin timbul : fraktur tangan, luka bakar
Penyakit yang bisa timbul pada konsumen : diare, amebiasis
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
a) Industri rumah tangga keripik ubi ungu gandola dan tempe ATN super
merupakan industri rumah tangga yang sudah cukup sehat karena sudah
memperhatikan aspek kesehatan dasar seperti penyediaan tempat khusus untuk
masing-masing langkah produksi meskipun tidak sepenuhnya bersih atau
dibersihkannya jarang.
Saran:
Untuk Pemilik Usaha:
a. Melakukan pengadaan alat pelindung diri bagi para pekerja
b. Menyediakan sarapan atau makan siang dan jeda waktu istirahat yang lebih
lama atau diperpanjang.
c. Menambah sumber daya manusia untuk mengantisipasi pesanan produksi yang
tinggi pada industri rumah tangga tersebut.
Untuk karyawan:
a. Melakuakn gerakan-gerakan yang dinamis seperti merubah posisi duduk atau
bersandar pada saat bekerja agar tidak selalu statis.

b. Memakai alat pelindung diri untuk keamanan pekerja

Untuk puskesmas:
a. Melakukan kunjungan rutin dari pihak puskesmas terkait pemantauan
pelaksanaan industri rumah tangga secara berkala.
b. Mengadakan pelatihan secara berkala yang diadakan oleh puskesmas ataupun
instansi terkait untuk para pekerja agar menghindari kesalahan dalam produksi
dan menambah wawasan para pekerja mengenai industri rumah tangga.
Lampiran foto :

A. Industri rumah tangga pembuat tempe

B. Industri rumah
tangga
pembuat
keripik ubi

Anda mungkin juga menyukai