Dalam
klinik
umumnya
kortikosteroid
dibagi
menjadi
Mekanisme Kerja
Pada beberapa jaringan seperti hepar hormon steroid merangsang
transkripsi dan sintesis protein spesifik. Pada jaringan lain, seperti
sel-sel limfoid dan fibroblast, hormon steroid merangsang sintesis
protein spesifik yang sifatnya menghambat atau toksik terhadap selsel limfoid, hal ini menimbulka efek katabolik
steroid
Molekul
hormon
sel target
Kompleks
memasuki sel
Reseptor
inaktif
melewati
kompleks
reseptor
teravktivasi
steroidreseptor
melekat pada
membran
plasma
secara difusi
sitoplasma
kromatin,
nukleus
mengaktivasi
mRNA
transkripsi
RNA dan
Protein
spesifik
sintesis
Efek
1. Glukokortikoid
Metabolisme
- Meningkatkan
kadar
glukosa
dalam
darah
sehingga
sekali
menghambat
lipolisis
sehingga
tejadi
dan
metabolisme
asam
amino
yang
ketakutan, trauma.
Merubah kadar sel darah dalam plasma
Glukokortikoid akan menyebabkan penurunan eosinofil, basofil,
monosit, dan limfosit dengan jalan meredistribusinya ke dalam
mempercepat mobilisasi
as. Amino
Mempercepat pembentukan
kolagen
Mempercepat menutup luka
memperoduksi
sedikit tumor
memfagosit dan membunuh
necrosis
interleukin-1,
mikoorganisme
faktor,
metallopreiteinase,
dan
plasminogen aktivator
glukokortikoid akan menyebabkan makrofag dan sel limfosit
memproduksi sedikit interleukin-12 dan interferon gamma
(penginduksi aktivitas sel T-H1 yang penting dalam imunitas
selular.
Glukokortikoid
Peningkatan aliran masuk
penurunan
dari pembuluh
ke dalam darah dari sumsum tulang
darah
peningkatan neutrofil
penurunan
pada
migrasi
jumlah
tempat
sel
inflamasi
2. Mineralkortikokoid
Membantu kontrol volume cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit,
terutama
natrium
peningkatan
dan
reabsobsi
kalium.
natrium,
Aldosteron
bikarbonat
berperan
dan
air
dalam
dan
Immunosupression
Hiperglikemi
Weight gain
Adrenal insufisiensi
Growth failure
Weakness
Indikasi
1. Terapi Substitusi
- Insufisiensi adrenal akut : Bila insufiensi primer diberikan 2030mg hidrokortison per hari dan dinaikkan dalam kedaan
stress. Perlu diberikan mineralkortikooid untuk retensi natrium
-
dan air.
Insufisiensi adrenal kronik : Kelainan akibat operasi atau lesi
korteks adrenal diberikan 20-30mg perhari dalam dosis terbagi
ekuivalen.
Penyakit ginjal (sindrom nefrotik) : Prednison 60mg sehari
Kontraindikasi
-
DM
Ulkus peptic / duodenum
Hipertensi
Gangguan kardiovaskular
Infeksi berat seperti tuberkulosis, herpes simplex, varizella.
Farmakokinetik
Absorbsi di GI tract. Metabolisme di hati oleh enzim microsomal
oxidizing. Metabolitnya dikonjugasi menjasi asam glukoronat dan
sulfat, produknya dieksresikan melalui ginjal.
Dosage
Jika dosis besar dengan jangka lama (lebih dari 2 minggu) akan
terjadi Hypothalamic Pititary Adrenal supression. Perlu dibeikan
regimen selang sehari (alternate-day) untuk mencegah efek ini.
EPINEPHRINE
Action
a. Cardiovascular
- Konstriksi arteriol di kulit, membran mukosa, dan viscera ( effect)
- Meningkatkan renal blood flow
- Dilatasi vessel ke liver dan skeletal muscle ( effect)
b. Respiratory
- Merupakan powerful bronchodilatasi dengan bekerja langsung pada bronchial
smoot muscle (2 action)
c. Hyperglycemia
- Memiliki efek hyperglicemic karena meningkatkan glycogenolysis di liver (2
effect)
- Meningkatkan pengeluaran glucagon (2 effect)
- Menurunkan insulin (2 effect)
d. Lipolysis
- Mengaktivasi adenylis cyclase untuk meningkatkan level cyclic AMP yang
akan menstimulasi hormon sensitive lypase
Therapeutic Uses
a. Bronchospasme
b. Glaucoma
c. Anaphylactic shock
d. In anasthetics
Mechanism Of Action
Dengan memberikan stimulus kepada adrenoreceptor pada simpatetic effector
cell seperti 1,2,1,2 yang nantinya akan mengaktifkan G protein yang akan
menstimulus adenyl cyclase untuk mengubah ATP menjadi cAMP, lalu menghasilkan
protein kinase yang akan diphosphorilasi lalu akan menghasilkan biologic effect.
Advers Effect
a. CNS disturbances
Anxiety
Fear
Tension
Headache
Tremor
b. Hemorrhage
-
Cerebral hemorrhage
c. Cardiac arrhytmias
d. Pulmonary edema