Anggota Kelompok :
TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.Untuk mengetahui tindakan tidak aman yang dilakukan pekerja pada saat bekerja di
home industry tersebut?
2.Untuk mengetahui permasalahan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terdapat
dalam home industry tersebut?
3.Untuk mengetahui pengendalian dan perlindungan yang akan diterapkan dan dilakukan
dalam home industry tersebut?
1.3 Rumusan Masalah
1.Bagaimana tindakan tidak aman yang dilakukan pekerja pada saat bekerja di home
industry tersebut?
2.Apa saja permasalahan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terdapat
dalam home industry tersebut?
3.Bagaimana pengendalian dan perlindungan yang akan diterapkan dan dilakukan
dalam home industry tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kondisi lingkungan kerja di Industri makanan
bakpia pathok 25 masih kurang baik, hal ini disebabkan karena industri ini termasuk industri
menengah dan bergantung pada kondisi lingkungan alami. Untuk penerangan dan ventilasi
hanya mengandalkan kondisi ruang yang terbuka, untuk kebersihan masih sangat kurang
karena banyaknya bahan baku yang diletakkan secara tidak teratur. Tidak adanya posisi kerja
ergonomi di Industri ini dikarenakan kurangnya pengetahuan pemilik industri akan ergonomi,
hal ini dapat menimbulkan gangguan penyakit akibat kerja.
F. Upaya Pengendalian
Dalam upaya pegendalian dapat dilakukan dengan hirarki pegendalian k3
1. Eliminasi
Tujuan dari eliminasi ini adalah Menghilangkan bahaya dilakukan pada saat
desain, tujuannya adalah untuk menghilangkan kemungkinan kesalahan manusia
dalam menjalankan suatu sistem karena adanya kekurangan pada desain. Hal yang
dapat dilakukan adalah :
a. membersihkan Hasil adonan bakpia yang masih berserakan di lantai yang dapat
menyebabkan terjadinya jatuh akibat terinjak nya bahan adonan dan
pengendaliannya dengan cara menyapu dan pembersihan ruangan secara
berkala.
2. Substitusi
Metode pengendalian ini bertujuan untuk mengganti bahan, proses, operasi ataupun
peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih tidak berbahaya. Hal yang dapat
dilakukan adalah :
a. Memberikan tempat duduk yang bersandaran serta ber busa
b. Mengganti alat yang sudah tak layak pakai serta perawatan dan pemeriksaan
alat yang berkala.
3. Rekayasa engineering
Pengendalian ini dilakukan bertujuan untuk memisahkan bahaya dengan
pekerjaserta untuk mencegah terjadinya kesalahan manusia. Hal yang dapat
dilakukan adalah :
a. Dalam proses penggergajian dibuatkan tempat tersediri
b. Dalam proses pengovenan dibuatkan blower atau cerobong asap
c. Memisahkan antara tempat barang jadi dengan proses pembuatan.
d. Merapihkan tempat kerja.
e. Membuat ventilasi pada tempat kerja.
f. Memberikan penerangan yang cukup
4. Administratif
Kontrol administratif ditujukan pengandalian dari sisi orang yang akan
melakukan pekerjaan, dengan dikendalikan metode kerja diharapkan orang akan
mematuhi, memiliki kemampuan dan keahlian cukup untuk menyelesaikan
pekerjaan secara aman. Hal yang dapat dilakukan adalah :
a. Setiap proses yang dilakukan harus memiliki SOP
b. Dilakukan jadwal pembersihan tempat kerja atau pemeliharaan
c. Dan juga membuat shift kerja.
d. Membuat jadwal istirahat yang cukup untuk para pekerja serta makanan
yang bergizi.
5. APD (alat pelindung diri)
Pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri merupakan merupakan hal yang
paling tidak efektif dalam pengendalian bahaya,dan APD hanya berfungsi untuk
mengurangi seriko dari dampak bahaya. Apd yang harus digunakan adalah :
a. Masker, untuk menutupi hidung dan mulut agar terhindar dari bahaya debu yang
dapat terhirup kedalam paru – paru
b. Sarung tangan, untuk menutupi tangan agar steril pada saat pemegangan bahan
adonan
c. Memakai sepatu tertutup, agar arang ataupun bahan yang berat tidak melukai
kaki khusus nya
d. Penutup kepala agar rambut yang ada tidak jatuh kedalam adonan
G. Dokumentasi
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kunjungan yang telah dilakukan pada Home industri
khususnya pada industri makanan bakpia pathok 25 dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
a) Kondisi lingkungan kerja memberikan kontribusi terhadap beberapa potensial
bahaya bagi Keselamatan Kerja. Seperti : kebisingan, pencahayaan, debu, potensi,
ergonomic, dan kondisi dari lingkungan kerja buruk.
b) Pada penggunaan alat pelindung diri, para pekerja tidak menggunakan jenis APD
apapun. Padahal, banyak sekali potensi bahaya yang dapat terjadi pada mereka.
c) Pencegahan/pengendalian Kecelakaan kerja di tempat ini yaitu dapat menggunakan
hirarki pengendalian K3.
DAFTAR PUSTAKA
Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: Gunung Agung.