PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Penelitian ini menggambarkan faktor resiko penyakit tuberculosis (TBC) . Penelitian ini dilakukan pada
sampel yang diambil di wilayah kerja Puskesmas Neglasari yang berjumlah 3 orang pasien positif TBC
dengan wawancara secara langsung . Analisis dilakukan berdasarkan teori Blum dapat dilihat dalam tabel 1 di
bawah ini.
Tabel 1. Analisis Faktor Risiko Berdasarkan Teori Blum
LINGKUNGAN PERILAKU PELAYANAN
KESEHATAN
PASIEN 1 Ventilasi kurang memadai Pasien tidak meludah Pasien tidak pernah
Bapak TF, Kotoran dan debu hanya sedikit sembarangan mendapat kunjungan rumah
Setiap ruangan mendapat penerangan Pasien merupakan perokok aktif
28 Tahun dari puskesmas.
dari lampu sebesar 25 watt Pasien selalu minum obat dan Pasien mendapat edukasi
Lingkungan rumah tidak lembab follow up ke puskesmas secara dan penyuluhan di
Seluruh bagian rumah berlantaikan
rutin puskesmas
keramik Pasien selalu membuka
Luas kamar pasien 4 X 2 meter Pasien mendapat pelayanan
jendelanya setiap hari yang ramah dari pihak
hanya memiliki ventilasi kecil. Pasien menggunakan masker saat
Pasien berasal keluarga yang puskesmas
batuk dan selalu menutup Pasien Selalu mendapat obat
berekonomi cukup dan memiliki
mulutnya. yang teratur dari puskesmas.
pandidikan yang cukup tinggi.
Tidak memiliki pendapatan tetap Stok obat tidak pernah
Tidak adanya debu di lantai atau kosong
dinding
Tinggi lanit langit cukup
Dinding tembok terhindar dari basah
Lantai stabil dan tidak licin
Air yang digunakan untuk minum
dan mandi bersih, tidak berbau, dan
tidak berasa
Tempat sampah memakai keresek
dan tidak mempunyai tutup
PASIEN 2 Rumah hanya berdindingkan tembok Pasien selalu menggunakan pasien tidak pernah
Bapak P, 32 di bagian samping, tetapi di bagian masker setiap hari baik di rumah mendapatkan penyuluhan
Tahun depan, belakang dan sekat sekat maupun di luar. Istri pasien juga dari puskesmas
pasien selalu mendapatkan
rumah pasien terbuat dari kayu. selalu menggunakan masker
Rumah lembab dan tidak memiliki Ibu pasien tidak menggunakan obat setiap hari, pada pagi
paparan sinar matahari langsung masker. hari diberi injeksi
Rumah selalu dibersihkan setiap pasien selalu membuang streptomycin dan obat oral
harinya ludahnya sembarangan Mendapat pelayanan yang
Setiap ruangan diterangi oleh lampu keluarga pasien tidak ada yang ramah dari pihak puskesmas
5 watt merokok Selalu berobat dan
Luas kamar berukuran 4 x 2 meter Pasien setiap 2 minggu selalu mendapat obat yang teratur
dan hanya terdapat 1 ventilasi yang kontrol ke RSHS dari puskesmas.
selalu terbuka Pasien memiliki kakak yang
Cahaya matahari dapat masuk mempunyai sakit yang sama
langsung ke setiap kamar namun sudah meninggal, karena
Lantai terbuat dari kayu yang dilapisi tidak meminum obatnya secara
oleh plastik. teratur
Dinding kamar ditempeli debu debu Pasien ketika pertama kali
dan lembab terkena TBC tidak meminum
Pasien lulusan SD dan tidak bekerja
Pendapatan pasien tidak tetap obatnya secara teratur namun
Lantai stabil dan tidak licin ketika terkena tb ke2 kalinya dan
Air yang digunakan untuk minum sudah mencapai tahap MDR
dan mandi bersih, tidak berbau dan pasien menjadi rutin berobat ke
tidak berasa puskesmas selama 2 bulan
Tempat sampah memakai keresek
terakhir ini.
dan tidak mempunyai tutup istri pasien berperan sebgai
Jarak dari jamban ke sumur > 10m
pengawas menelan obat (PMO)
PASIEN 3 Rumah pasien khususnya kamar Pasien tidak meludah pasien tidak pernah
Ibu Y, 49 pasien tidak memiliki ventilasi baik sembarangan mendapatkan penyuluhan
Tahun untuk udara maupun untuk sinar Suami pasien seorang perokok dari puskesmas
aktif, sedangkan pasien tidak pasien selalu mendapatkan
matahari langsung
Ventilasi kurang memadai merokok obat setiap hari pada pagi
Kotoran dan debu sangat sedikit Pasien selalu follow up yang rutin hari.
Lingkungan tidak lembab Selalu membuka jendela setiap Mendapat pelayanan yang
Seluruh bagian rumah berlantaikan hari ramah dari pihak puskesmas
keramik. Selalu membuang sampah ke Selalu berobat dan
Pasien berasal keluarga dengan tempatnya mendapat obat yang teratur
perekonomian cukup Pasien menggunakan masker saat
Tidak ada riwayat TB di keluarga dari puskesmas
batuk dan selalu menutup
Tidak ada debu di lantai atau dinding
Tinggi langit langit cukup mulutnya dan memakai masker
Dinding tembok terhindar dari basah sehari hari
Tembok tidak lembab, hanya saja
kamar pasien lembab karena tidak
mendapat sinar matahari langsung
Lantai stabil dan tidak licin
Air yang digunakan untuk mandi dan
minum bersih, tidak berbau dan tidak
berasa
Tempat sampah memakai keresek
dan tidak mempunyai tutup
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan, maka simpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Faktor risiko terbesar seseorang terinfeksi TBC ialah kurang baiknya ventilasi rumah sehingga paparan
sinar mataharinya pun minimal, rumah yang lembab dan perilaku seperti merokok.
2. Kepatuhan meminum obat bagi pasien TB sangat penting untuk menunjang kesembuhan pasien.
3. Tidak adanya penyuluhan kesehatan yang diterima warga cakupan wilayah puskesmas Neglasari
sehingga pengetahuan masyarakat cakupan wilayah rendah mengenai penularan penyakit TB.
B. Saran
1. Melakukan penyuluhan kesehatan disertai pembuatan poster/ spanduk/ leaflet mengenai penyakit
Contohnya dengan membuat sistem pembersihan rumah dan lingkungan rumah minimal setiap 2
hari sekali.
5. Bagi penderita TB hendaknya mengetahui dan melaksanakan cara batuk dan bersin yang benar
guna mengurangi penularan TB. Selain itu penderita hendaknya memiliki kesadaran untuk
jendela baru agar sinar matahari langsung bisa masuk atau dengan sistem penerangan buatan