Anda di halaman 1dari 8

5 PENDEKATAN UNTUK MENGENAL SAFETY LEBIH DEKAT

Oleh: Andi Balladho Aspat Colle

Tulisan ini sebenarnya sebagai wujud kepedulian terhadap keselamatan di tengah


masyarakat yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Bukan bermaksud sok tahu
apalagi menggurui.

Perhatikanlah betapa banyaknya sumber bahaya dalam kehidupan kita yang


mengancam keselamatan pekerja, keselamatan anak-anak, keselamatan warga
masyarakat lainnya. Ribuan korban kecelakaan dan bencana berjatuhan setiap tahun
yang mengakibatkan penderitaan bagi semua pihak. Ratusan rumah dan bagunan
terbakar atau hancur akibat bencana yang semuanya akan dapat dihindarkan jika
masyarakat mempedulikan aspek safety dalam kehidupannya. Untuk mengenal lebih
dekat tentang K3 atau kalau saya sih lebih senang nyebutnya dengan istilah Safety
agar cakupannya lebih luas. Jadi kalau ada Istilah K3 atau Safety dalam tulisan saya
dibawah jangan bingung yaa. Intinya bahwa, K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)
bertujuan melindungi dan mencegah PEARL agar tidak mengalami kerugian.

1. PEOPLE, mencegah agar manusia tidak mengalami cidera, sakit bahkan


meninggal.
2. ENVIRONMENT, mencegah dan melindungi agar tidak terjadi pencemaran
lingkungan.
3. ASSET, mencegah agar perusahaan tidak mengalami kerugian dari peralatan
dan bahan bahan yang digunakan karena rusak sebelum waktunya.
4. REPUTATION, mencegah agar reputasi perusahaan rusak akibat kejadian yang
tidak diinginkan.
5. LEGAL, tuntutan hukum akibat kelalaian dalam penerapan safety di perusahaan.

Ingat PEARL yaa! Setelah tahu tujuan dari K3. Yuk kita kembali menelaah sejarah.
JASMERAH: JANGAN SEKALI KALI MELUPAKAN SEJARAH!

SEJARAH SAFETY

Sejarah keselamatan dimulai dengan perjuangan untuk melindungi pekerja yang


tertindas ketika revolusi industri melanda dunia. Kaum buruh dijadikan alat produksi
semata, bahkan saat itu terjadi sistem perbudakan di mana pekerja dapat dibeli di pasar
bebas. Dalam masa ini kondisi keselamatan sangat memprihatinkan. Pengusaha
menutup mata terhadap keselamatan pekerjanya karena Dengan mudah akan
mengganti pekerja yang celaka seperti mereka mengganti suku cadang peralatan yang
rusak. Kondisi inilah yang mendorong terjadinya gerakan perlindungan tenaga kerja
khususnya dalam bidang keselamatan. Gerakan ini tercermin dalam simbol
keselamatan yang berupa palang hijau (green cross) yang melambangkan
kemanusiaan.

1
Logo Green cross

Palang hijau adalah untuk mencegah dan palang merah adalah untuk menanggulangi
setelah kejadian. Namun gerakan palang hijau kurang memasyarakat, tidak seperti
gerakan palang merah yang kemudian berkembang di seluruh dunia.

iika seseorang membangun perusahaan, pabrik, tempat kerja dan kemudian untuk
kepentingannya, mereka mengangkat para pekerja untuk menjalankan roda
produksinya, sudah sewajarnya mereka bertanggung jawab secara moral terhadap
keselamatan para pekerjanya.

Mereka harus melihat keselamatan pekerja tersebut akan membawa dampak terhadap
kesejahteraan keluarga di rumah, anak dan istrinya.

Untuk mengenal safety setidaknya ada 5 pendekatan dari sekian banyaknya


pendekatan yang bisa kita telaah bersama. Pendekatan ini adalah pendekatan secara
umum, tidak hanya menekankan pada keselamatan di tempat kerja. Namun, di
berbagai aspek kehidupan kita.

1. Pendekatan Yuridis

Mengenali K3 dengan pendekatan Yuridis, Artinya pahami K3 lewat aturan hukum,


undang-undang, peraturan pemerintah dsb, karna pada dasarnya pedoman penerapan
K3 telah diatur di dalam perundang-undangan. Di Indonesia sendiri kita punya dasar
hukum tentang Keselataman kerja yaitu UU. No. 1 tahun 1970. Dan dijabarkan kedalam
beberapa peraturan perundang-undangan lainnya, semuanya telah diatur mulai dari
proses penerimaan karyawan harus memperhatikan aspek K3, proses pekerjaan harus
sesuai standar operasional, pekerjaannya harus mengutamakan aspek keselamatan
dan hasilnya pun harus aman dan terjamin mutunya.

2
Aturan K3 sudah jelas aturanya yah, tinggal kita sebagai masyarakat ikut andil dalam
melakukan pengawasan peraturan perundang-undangan tersebut. Apakah dijalan kan
atau tidak? Dan yang terpenting adalah ikut melaksanakanya.

Seringkali kita abai terhadap keselamatan diri sendiri, Misal: Ke Sekolah atau ke
Kampus tidak menggunakan helm dengan alasan “santai saja coyy, gak ada polisi kok”.
Tak ada polisi bukan berarti hukum dapat di kesampingkan. Toh menggunakan helm
untuk keselamatan kita sendiri, bukan untuk keselamatan pak polisi.

Ilustrasi pentingnya keselamatan

2. Pendekatan Kemanusiaan

Selanjutnya kenali K3 dengan pendekatan kemanusiaan. Setelah kita pahami K3


dengan pendekatan peraturan perundang undangan, jangan hanya menerapkan K3
hanya karna ada aturan saja. Namun, kita harus meluruskan niat, menerapkan K3
Karna memang ingin melindungi manusia dari penyakit dan kecelakaan. INGAT
PEARL!

3
Menerapkan K3 karena kesadaran atas pentingnya perlindungan kemanusiaan maka
itu adalah kesadaran K3 high level. Ingat sejarah Palang hijau yaaa! Ada tanggung
jawab moral untuk selalu melakukan tindakan selamat dan saling peduli.

Kita adalah team. Keluarga. Saling peduli dalam hal kebaikan.


Pun dalam safety!

3. Pendekatan Keilmuan

Kemudian coba kita pahami K3 dengan pendekatan keilmuan. Pahami K3 dan fokus
dengan ilmu K3. Hal ini pula yang harus dilakukan disemua bidang keilmuan, dengan
fokus meningkatkan kapasitas diri, ada bonus yang akan kita dapatkan, dimana
pekerjaan akan mencari kita dengan sendirinya. Mulai sekarang kita harus perbanyak
investasi leher ke atas yang artinya selalu siap untuk investasi (mengisi otak kita
dengan ilmu pengetahuan).

Di era kekinian sangat banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mempelajari ilmu K3,
selain banyak membaca buku, ikut pelatihan dan seminar-seminar, kita juga dapat
memanfaatkan phone kita agar benar-benar menjadi smartphone. Mencari referensi via
internet (Katigaku.top, worldsafety.org dan situs-situs kredibel semacamnya). Kita juga
dapat masuk ke grup-grup K3 yang ada di WA, Linkedin, Telegram dsb.

Berbahagialah teman-teman semua, yang rela meluangkan waktunya untuk membaca


tulisan receh ini sebagai perwujudan investasi leher atas. Semangat belajar harus tinggi
walau bukan di bidang kita (ability to learn). Lakukan dengan konsisten, insyaallah
itulah kunci keberhasilan. Pun dalam memahami safety.

4
Ilustrasi pemanfaatan medsos untuk meningkatkan pengetahuan
dan menyasar masyarakat awam untuk melek safety!

5
4. Pendekatan Spiriual

Selanjutnya pahami K3 dalam pendekatan spritual. Tak bisa dipungkiri, kita selamat
memang karena usaha dan doa, tentu itu tidak terlepas dari berkat Tuhan YME.

So, selalu utamakan ibadah dan keselamatan kerja. Setiap manusia harus menjaga
keselamatan dirinya. Kita sebagai Manusia, hanya meminjam tubuh dari Sang pemilik,
Yang Maha Kholik. Tubuh ini akan dikembalikan kelak sejalan dengan kembalinya sang
ruh kepada pemiliknya. Jika pinjaman ini tidak dijaga dengan baik, rusak dan hancur
akibat kecelakaan, tentu pemiliknya akan kecewa dan gusar menerimanya dan kita pun
harus mempertanggungjawabkan kelalaian tersebut.

Inilah hakikat dari doa khusyu yang diucapkan setiap insan ”mohon keselamatan dunia
dan akhirat” Keselamatan di dunia dapat dicapai dengan menerapkan prinsip safety
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berhati-hati dan selalu menjaga keselamatan, kita
akan terhindar dari segala macam bahaya dan bencana yang bisa mencederai tubuh
dan bahkan mencerabut ruh dari raga manusia.

“Usaha tanpa doa adalah sombong, doa tanpa usaha adalah sia-sia”

Ilustrasi perusahaan kontraktor yang menerapkan pendekatan spiritual

6
5. Pendekatan Standar

Pendekatan standar, jadikan K3 sebagai standar. Selalu berupaya melakukan tidakan


selamat disetiap hembusan nafas kita. Menjadikan K3 sebagai standar untuk diri
pribadi, seperti: selalu mengecek kondisi kendaraan sebelum digunakan, selalu
sarapan pagi sebelum beraktivitas dll.

Bisa kita bayangkan jika kendaraan yang kita gunakan remnya tidak berfungsi. Apa
yang dapat terjadi? KECELAKAAN!. Jika kecelakaan terjadi bukan hanya kita yang
dirugikan tetapi orang lain, termasuk keluarga kita. Loh, kok bisa? Ketika kecelakaan
terjadi, ibarat sebuah gunung es (iceberg). Acapkali bagian atas gunung es saja yang
sering kita perhatikan (orang yang celaka: luka, patah, meninggal; kerusakan
kendaraan), Namun, tidak jarang dari kita yang memikirkan, berapa biaya yang keluar
untuk memperbaiki kendaraan misalnya, kerugian akibat pekerjaan yang tertunda
akibat kecelakaan, rekan atau keluarga kita yang menghabiskan waktu hanya untuk
merawat kita dan lain sebagainya.

Ilustrasi Fenomena Iceberg dalam kecelakaan

Menurut penelitian, bahwa ketika kita investasi 1$ untuk keselamatan maka kita akan
menghemat pengeluaran sebesar 6$. Betapa pentingnya keselamatan. Berarti tanpa K3
produktivitas akan menurun dan tidak efektif, kecelakaan akan meningkat dan
kerugiannya sangat banyak.

7
Yuhuuuu, Temen temen juara, Kurang lebih 5 pendekatan tersebut dapat kita gunakan
untuk lebih mengenali aspek safety.

Keselamatan dan Kesehatan tidak hanya di tempat kerja. Tetapi juga di rumah, di
sekolah, di perjalanan, bahkan di tempat rekreasi, yang berarti disetiap aktivitas kita
sehari hari. Nah, Keselamatan dan Kesehatan cakupannya luas yaa. Olehnya itu,
sebagai masyarakat yang baik, keselamatan dan Kesehatan harus ditanamkan dan
dimulai dari diri sendiri, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang ingin celaka dan
tentu ingin selamat dalam kehidupannya bekerluarga, bermasyarakat dan berbangsa.

Keselamatan dan kesehatan adalah unsur penting dalam pembangunan bangsa untuk
menuju kehidupan yang sejahtera aman dan selamat.

Semoga tulisan receh ini dapat bermanfaat dan menggugah kita bersama untuk
menjalankan dan memperhatikan keselamatan dan kesehatan dalam setiap sendi
kehidupan.

Mulailah dari diri sendiri, dari hal yang kecil dan hari ini juga.
Safety! Mulai dari saya

Anda mungkin juga menyukai