Laporan PBB: Dua Juta Orang Per Tahun Tewas Karena Kecelakaan Kerja
05/05/2003
Kata sebuah laporan PBB, dua juta orang, termasuk 12,000
orang pekerja anak-anak, mati tiap tahun karena kecelakaan
ketika bekerja. Kata laporan itu, kira-kira lima ribu kematian tiap
hari sebetulnya bisa dihindarkan. Jukka Takala, jurubicara
organisasi perburuhan sedunia, ILO mengatakan, pekerjaan yang
dianggap paling berbahaya adalah di bidang pertanian,
pertambangan, konstruksi dan perikanan. Laporan itu
menyimpulkan bahwa kecelakaan atau sakit yang disebabkan
pekerjaan, turun di negara-negara industri, karena adaya peraturan pencegahan yang lebih
baik dan adanya fasilitas rumah sakit darurat yang baik, dan juga karena banyak
pekerjaan yang berbahaya itu telah diekspor ke negara-negara berkembang. Kata laporan
ILO itu, kecelakaan yang mengakibatkan kematian ketika melakukan pekerjaan paling
banyak di Asia Tenggara dan Cina.
Selebihnya, antara lain klaim jaminan hari tua (JHT)satu tahun antara 600-700 kasus,
kata Direktur Perencanaan Pengembangan dan Informasi PT Jamsostek HD Suyono,
seusai pelantikan Kepala Cabang PT Jamsostek Surakarta di Gedung Balai Kota
Surakarta, Selasa (4/11).
Rasio klaim JKK lebih tinggi sebab angka kecelakaan kerja di Indonesia juga tinggi.
Sedangkan, jumlah klaim untuk jaminan kematian akibat kecelakaan kerja dan lainnya
satu tahun sekitar Rp3 triliun.
Saat ini, peserta Jamsostek yang aktif mencapai delapan juta orang sementara sebanyak
17 juta orang lainnya non-aktif. Sedangkan jumlah perusahaan yang aktif menjadi peserta
Jamsostek 93 ribu perusahaan dan yang tidak aktif sebanyak 70 ribu perusahaan.
Peserta jamsostek yang tidak aktif tersebut ada yang belum mengambil JHT karena
persyaratannya masih kurang. Sementara, perusahaan yang tidak aktif itu antara lain
disebabkan karena perusahaan melakukan merger serta perusahaan pailit.
Jumlah karyawan yang terserap menjadi peserta jamsostek baru sekitar 35 persen dari
jumlah karyawan. Kondisi ini terjadi hampir semua kantor wilayah PT Jamsostek yang
berjumlah delapan Kanwil dan 119 cabang di Indonesia.
Sementara itu, di Kanwil Wilayah Surakarta hingga saat ini baru tercatat 120.570
karyawan peserta Jamsostek dari 1.246 perusahaan. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan
dengan potensi yang ada.
"Wilayah Jateng secara keseluruhan target peserta Jamsostek tahun 2008 sebanyak 254
ribu dan bulan Desember ini kami yakin bisa tercapai," kata Kepala Kantor Wilayah V
PT Jamsostek Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, M. Sarjan Lubis.
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar disiplin dalam melaksanakan aturan kerja bisa
diterapkan di setiap bidang pekerjaan hingga akhirnya disiplin bisa menjadi budaya.
Bahkan Kalla menegaskan tidak ada toleransi untuk penerapan disiplin agar angka
kecelakaan kerja di Indonesia bisa terus menurun tiap tahunnya.
"Tiga hal yang harus dilakukan adalah membuat aturan kerja yang jelas, menjadikan
disiplin kerja sebagai budaya dan pemilihan tekhnologi," kata Kalla usai menyampaikan
penghargaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) kepada perusahaan yang dinilai
berhasil menekan angka kecelakaan kerja didampingi Menteri Dalam Negeri Mardiyanto
dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Soeparno di Istana Wakil Presiden,
Jakarta, Rabu (12/3/2008).
Untuk itu, Kalla meminta agar K3 harus disosialisasikan dengan baik melalui media. Para
pejabat juga harus terjun langsung ke lapangan untuk memperhatikan jika ada kelalaian
dan memberikan penghargaan jika di lapangan ditemukan prestasi.
"Kalau begitu kita bisa menciptakan lingkungan kerja yang baik," tandasnya. (mbs)
Kusman Yuliadi - Jakarta, Angka kecelakaan kerja tahun 2008 mengalami penurunan
50 persen sebanyak 36.986 kecelakaan dibanding tahun 2007 yang mencapai 65.474
kecelakaan.
Ia menuturkan, meski sulit untuk mencapai angka kecelakaan kerja nol tiap tahunnya,
namun ada kecenderungan penurunan dari tahun ke tahun. Pada 2006 jumlah angka
kecelakaan sebanyak 95.624 kecelakaan, pada 2007 sebanyak 65.474 kecelakaan dan
pada 2008 menjadi 36.986 kecelakaan atau berkurang hingga 50 persen.
Namun, Erman mengakui, meski terjadi penurunan angka kecelakaan kerja tapi kuantitas
dan kualitas tenaga pengawas ketenagakerjaan dinilai masih rendah.
Untuk mengawasi 207.433 perusahaan, rasio ideal tenaga pengawas yang dibutuhkan
adalah 4.149 orang. Tetapi saat ini yang tersedia hanya 1.846 orang pengawas dan 505
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Ketenagakerjaan. Menurut Erman, hal ini terjadi
akibat perluasan dan pengembangan otonomi daerah. (der)
"Dalam tahun 2006 terjadi 92 kasus kecelakaan kerja, terdiri dari 15 kecelakaan lalu lintas
dengan 1 korban meninggal dunia dan 77 kecelakaan di tempat kerja. Pada tahun 2007
terjadi 63 kasus, dengan 14 kasus kecelakaan lalu lintas dan 49 kasus ditempat kerja,"
paparnya.
Diungkapkan Basuki Rachmat, dari keseluruhan angka kecelakaan kerja yang berada di
tempat kerja, 80 persen didominasi oleh faktor manusia atau human error sedangkan
faktor mesin 20 persen. "Dari data banyaknya kecelakaan kerja yang disebabkan human
error, Disnakertran akan melakukan pembinaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
semua perusahaan, " terangnya.
Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pantauan angka kasus kecelakaan kerja,
serta memberikan penghargaan bagi perusahaan yang nihil kecelakaan kerja (zero
accident).
Dia juga menjelaskan bahwa Tahun 2008 ini, pihaknya mentargetkan menempatkan
minimal 6.000 pencari kerja. Untuk mendukung program ini, Disnakertran meluncurkan
beberapa program seperti Antar Kerja Antar Negara (AKAN), Antar Kerja Antar Daerah
(AKAD) dan Antar Kerja Lokal (AKL).
Untuk program ini, Disnakertran berencana menggelar Bursa Kerja setiap 3 bulan sekali.
"Bursa kerja akan dimulai pada awal April mendatang. disamping menggelar bursa kerja,
kami juga mensosialisasikan bursa kerja online," terangnya.
Dalam tahun ini, setidaknya sudah ada perusahaan elektronik di Batam yang
menginformasikan membuka lowongan pekerjaan untuk 250 tenaga kerja. Sedangkan
dalam wilayah Kabupaten Purbalingga, dalam tahun ini pula berdiri dua perusahaan
sektor rambut di Desa Penolih Kejobong dan Kelurahan Karangsentul Padamara.
"Pertengahan tahun 2008, akan dikirim pula peserta transmigrasi sejumlah 65 Kepala
Keluarga (KK). Terdiri dari Transmigrasi Umum (TU) 15 KK ke Kabupaten Ogan Ilir
Sumatera Selatan dan 50 KK ke kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur," tambahnya.
ST/Pr
Opini Tentang Kasus Kecelakaan Kerja :
Kecelakaan kerja memang tidak bisa dihindari. Dalam kecelakaan kerja ada beberapa hal
yang menyebabkan kecelakaan kerja itu terjadi, seperti :
a. Perilaku pekerja itu sendiri (faktor manusia/human error) yang tidak memenuhi
keselamatan, misalnya karena kelengahan, kecerobohan, ngantuk, kelelahan, dan
sebagainya. Menurut hasil penelitian yang ada, 85% dari kecelakaan yang terjadi
disebabkan faktor manusia ini.
b. Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau unsafety condition
misalnya lantai licin, pencahayaan kurang, silau, mesin yang terbuka, dan
sebagainya.
Dalam contoh di atas mengenai kasus kecelakaan kerja yang terjadi di PT Toyota Motor,
pihak PT Toyota Motor memberikan pertanggungjawaban kepada keluarga korban
dengan cara memberikan beasiswa pendidikan kepada anak korban.
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan kerja adalah
membuat aturan kerja yang jelas, menjadikan disiplin kerja sebagai budaya dan pemilihan
teknologi.