CROSS DOCKING
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Supply Chain
Management
Dosen pengampu : Ibu Iis Ismiati, S.Sos., M.Si
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT. karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, serta berbagai upaya tugas menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai “Cross Docking”.
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya,
tugas makalah mata kuliah Supply Chain Management yang membahas tentang
“Cross Docking” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kesimpulan ..................................................................................................
Saran ......................................................................................................................
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasok) dalam
industri manufakturing, kegiatan utamanya adalah mengkonversikan berbagai
bahan mentah serta bahan-bahan penduungny menjadi barang jadi dan
mendistribusikannya kepda pelanggan. Dengan menjalankannya kegiatan tersebut,
maka apa yang disebut dengan Supply Chain atau Rantai Pasokan pada dasarnya
telah terbentuk. Namun bagi sebuah perusahaan manufakturing, kegiatan Supply
chain atau Rantai Pasokan ini perlu dijalankan dengan efektif dan efisisen sehingga
diperlukan Manajemen yang Profesional dalam pelaksanaannya. Manajemen
tersebut biasanya disebut dengan Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain
Management yng sering disingkat dengan singkatan SCM.
Cross docking merupakan salah satu teknik logistik dimana produk dikirim
ke Distribution Center dan segera dikirim ke pelanggan. Sistem cross docking
sudah banyak diaplikasikan di berbagai industri karena sistem ini mampu
meminimalkan biaya distribusi yang secara simultan mampu meningkatkan service
level pelanggan. Dalam perencanaan cross docking, salah satu permasalahan yang
muncul adalah bagaimana penjadwalan truk masuk dan truk keluar secara simultan
sehingga dapat mencapai total waktu operasi.
Sebagai sebuah industri farmasi penyediaan logistik dalam hal ini infus
sangat memerlukan teknik agar dalam proses pendistribusiannya hingga sampai ke
tangan pelanggan dapat berjalan baik. Kemudian sebagai bentuk peningkatan
pelayanan untuk pelanggan yakni rumah sakit atau apotek yang membutuhkan
dengan cepat prihal infus ini. Karena Cross docking secara potensial
dapatmengontrol biaya logistik dan distribusi karena menghilangkan beberapa
proses dalam pergudangan tradisional seperti penyimpanan dan pengambilan
produk ketika pelanggan membutuhkan. Disamping mampu menurunkan biaya
distribusi, cross docking secara simultan meningkatkan service level pelanggan
(Apte & Viswanathan, 2000).
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Iis Ismiati, S.Sos.,M.Si yang
mengampu Mata Kuliah Supply Chain Management
2. Mengetahui pengertian Cross Docking
3. Mengetahui kapan berlakunya Cross Docking
4. Mengetahui apa saja kriteria & faktor Cross Docking
5. Mengetahui apa saja macam-macam Cross Docking
6. Mengetahui apa tujuan Cross Docking
7. Mengetahui bagaimana pelaksanaan Cross Docking
8. Mengetahui apa persyaratan Cross Docking
9. Mengetahui apa saja Industri yang yang diterapkan Cross Docking
10. Mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian Cross Docking
11. Mengetahui apa saja masalah dan tantangan Cross Docking
BAB II
PEMBAHASAN
.
2. Intermediate Handling Cross Docking
Kemasan (Pallet, peti dll) diterima, lalu dibuka kemudian diberi label
kembali kedalam kemasan baru olch distribution center untuk dikirimkan kembali
ke toko. Kemasan baru ini kemudian dikirim ke outbound dock untuk digabungkan
dengan kemasan yang serupa dari supplier lain di dalam kendaraan pengiriman
5. Cross docking mencampur (Mixed Cross Docking): Dalam cross docking ini,
berbagai jenis produk dan pesanan yang berbeda dikonsolidasikan untuk dikirim ke
tujuan akhir. Cross docking mencampur menggabungkan berbagai muatan dan
pesanan untuk mengoptimalkan penggunaan kendaraan dan mengurangi biaya
pengiriman.
Pilihan jenis cross docking yang digunakan tergantung pada kebutuhan dan
karakteristik operasional dari setiap rantai pasok. Pemilihan yang tepat dapat
membantu meningkatkan efisiensi dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
lebih baik.
Cross docking berlaku dalam skenario di mana barang-barang yang tiba dari
pemasok langsung dikonsolidasikan dan langsung dikirimkan ke tujuan akhir tanpa
disimpan di gudang untuk jangka waktu yang lama. Berikut adalah beberapa faktor
atau persyaratan yang mendukung penerapan cross docking:
1. Pengaturan logistik yang baik: Sistem logistik yang efisien diperlukan untuk
mengoordinasikan dan mengelola proses cross docking dengan baik. Ini termasuk
mengoordinasikan jadwal kedatangan barang dari pemasok, jadwal pemuatan dan
pengiriman ke tujuan akhir, dan pemantauan inventarisasi untuk memastikan
ketersediaan barang yang tepat pada waktu yang tepat.
3. Koordinasi yang baik antara pemasok, pengangkut, dan tujuan akhir: Komunikasi
yang lancar dan sinkronisasi waktu antara pemasok, pengangkut, dan tujuan akhir
sangat penting untuk memastikan aliran barang yang lancar dan tepat waktu melalui
proses cross docking.
5. Teknologi informasi yang baik: Sistem yang baik untuk memantau inventarisasi,
melacak pengiriman, dan berbagi informasi antara pemasok, pengangkut, dan
tujuan akhir sangat penting untuk mendukung operasional yang mulus dalam cross
docking. Penerapan cross docking yang berhasil membutuhkan perencanaan dan
koordinasi yang baik antara semua stakeholder terkait dalam rantai pasok.
1. Jumlah pesanan: Cross docking lebih efektif ketika terdapat volume pesanan
yang besar dan konsisten. Semakin banyak pesanan yang masuk, semakin efisien
proses cross docking akan berjalan.
3. Keandalan dan ketepatan pemasok: Pemasok yang dapat diandalkan dan akurat
dalam pengiriman sangat penting dalam cross docking. Penundaan atau kesalahan
pemasok dapat mengganggu proses cross docking dan mengakibatkan penundaan
atau masalah lebih lanjut dalam rantai pasok.
4. Sistem informasi yang canggih: Sistem informasi yang canggih dan terintegrasi
sangat penting dalam cross docking. Ini memungkinkan visibilitas stok yang akurat,
pelacakan pengiriman dan pemrosesan pesanan, serta memungkinkan kolaborasi
yang efisien antara semua pihak yang terlibat.
1. Penanganan palet
2. Freight mix
3. Jumlah forklift
4. Jumlah gerbang penerima
5. Gates layout dan ukuran cross dock
5. TUJUAN CROSS DOCKING
Tujuan dari Cross Docking adalah untuk menghilangkan penyimpanan yang
tidak produktif pada distribution center retailer atau wholesaler. Keuntungan yang
diperoleh dari hilangnya biaya dan waktu, dibutuhkan untuk memindahkan produk
kedalam atau keluar lokasi warehouse, termasuk data entry yang dihubungkan
kedalam sistim informasi manajemen inventory Tujuan dari cross docking adalah
untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya dalam rantai pasok. Beberapa
tujuan utama dari cross docking meliputi:
1. Waktu pengiriman
2. Keterbatasan Ruang
Jumlah dan jenis MHE pada distribution center akan sering kali menentukan
seberapa cepat dan efi siennya muatan kendaraan dapat diproses
4. Human Ressources
Jika seluruh barang yang diterima gudang merupakan barang yang akan
dikirimkan, dengan kata lain, barang yang diorder adalah barang yang sedang
diterima digoods receiving, maka ini adalah kondisi ideal untuk melakukan cross
docking. Untuk mencapai kondisi ini diperlukan kerja sama yang erat antara bagian
order barang, purchasing dan distributor/principal dalam menentukan jenis dan
kuantiti barang yang dikirim. Bagian yang paling 'direpotkan jika kondisi ini akan
dicapai adalah si distributor/principal dalam menyiapkan barangnya. Bisa saja
gudang mengatur untuk 1 truck penerimaan akan di cross dockingkan kepada 2
atau 3 tujuan dengan 2 atau 3 truck yang berbeda, syaratnya adalah barang
disiapkan oleh distributor/principal dalam satuan yang sudah tepat sesuai satuan
ordemya
Cross docking akan semakin efektif jika jenis barang yang akan di cross
dockingkan tidak terlalu banyak, tetapi dalam kuantitas yang banyak.
Hal ini yang terkadang sulit diatur. Untuk mencapai kondisi ini sekali lagi-
diperlukan kerja sama yang erat dengan konsumen dan distributor/principal.
Pengaturan jadual yang sesuai antara kedatangan dan keberangkatan sangat
mungkin Jika outlet yang dikirimkan tidak terlalu banyak.
Ini penting dikarenakan cross docking yang murni adalah pemindahan antar
truck Pastikan bahwa dokumen keberangkatan mempunyai dala kuantitas harang
yang sama dengan barang yang datang, tetapi bertujuan berbeda.
8. INDUSTRI YANG DITERAPKAN CROSS DOCKING
Beberapa industri yang sukses menerapkan sistem cross docking dalam
menghasilkan competitive advantage antara lain: Wal Mart, UPS, Toyota, dan
penyedia jasa less-than-truckload logistic
Meskipun cross docking memiliki banyak keuntungan, ada beberapa kerugian yang
perlu diperhatikan:
1. Ketergantungan pada waktu yang tepat: Cross docking memerlukan waktu yang
sangat tepat dalam pengiriman barang dan koordinasi yang ketat antara pemasok,
transportasi, dan penerima. Jika ada keterlambatan atau ketidaksesuaian dalam
jadwal, dapat mengganggu seluruh proses cross docking dan menyebabkan
kegagalan dalam memenuhi permintaan pelanggan.
2. Kompleksitas koordinasi: Cross docking melibatkan koordinasi yang rumit
antara pemasok, transportasi, dan penerima, serta pengaturan yang cermat untuk
memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Kesalahan dalam koordinasi dapat
mengakibatkan pencampuran atau kehilangan barang, yang dapat menyebabkan
kegagalan dalam penyediaan stok yang tepat dan akurat.
3. Risiko kualitas: Jika ada kegagalan dalam mendeteksi kerusakan atau cacat pada
barang saat proses cross docking, barang cacat atau rusak bisa tetap dikirim ke
pelanggan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan, pengembalian
produk, dan kerugian reputasi bagi perusahaan.
1. Scheduling problem
Scheduling problem (masalah penjadwalan) terjadi ketika suatu organisasi atau
sistem harus menentukan urutan dan alokasi sumber daya untuk menyelesaikan
tugas-tugas atau aktivitas dengan efektivitas dan efisiensi yang maksimal.
Beberapa masalah umum yang mungkin ditemui dalam penjadwalan adalah
sebagai berikut:
4. Penjadwalan tugas: Ketika individu atau tim harus mengatur urutan dan
alokasi waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan
efektivitas dan efisiensi yang tinggi.
3. Konflik sumber daya: Jika sumber daya yang sama diperlukan untuk
melaksanakan beberapa tugas pada waktu yang sama, konflik sumber daya
dapat terjadi, menghasilkan penundaan atau kegagalan dalam menyelesaikan
tugas-tugas tersebut.
4. Complexity: Semakin kompleks jadwal yang harus dibuat, semakin sulit
menemukan solusi optimal yang memenuhi semua persyaratan dan batasan
yang ada.
2. Transshipment problem
Masalah transshipment adalah kasus khusus dari masalah transportasi dimana
jalur pelayaran dapat mencakup titik tengah. Misalnya, pengiriman dari Los
Angeles ke New York melalui Denver mungkin lebih murah daripada
pengiriman langsung (nonstop) ke New York.
3. Dock door assignment problem
Dock assignment problem adalah masalah optimisasi yang terjadi ketika perlu
menentukan aliran barang yang optimal di antara beberapa dok untuk
meminimalkan biaya atau waktu pemrosesan. Dalam masalah ini, terdapat
beberapa dok yang tersedia dan beberapa barang yang harus diproses di dok
tersebut. Tujuan dari masalah ini adalah untuk menentukan penugasan dok
yang optimal untuk setiap barang, dengan mempertimbangkan berbagai faktor
seperti biaya, waktu pemrosesan, jarak, dan kapasitas dok.
Dalam dock assignment problem, setiap barang harus diberi penugasan ke dok
tertentu untuk diproses. Namun, ada batasan kapasitas pada setiap dok, yang
berarti dok tersebut tidak dapat memproses barang lebih dari kapasitasnya.
Selain itu, biaya atau waktu yang diperlukan untuk memindahkan barang dari
satu dok ke dok lain juga perlu dipertimbangkan.
Penyelesaian dock assignment problem melibatkan pencarian penugasan
barang ke dok dengan memperhatikan berbagai kriteria dan batasan yang ada.
Pendekatan yang umum digunakan dalam masalah ini adalah menggunakan
algoritma optimisasi, seperti metode Hungarian atau metode pencocokan yang
menggunakan blok penalti. Selain itu, teknik pemrograman linier dan
pemrograman bilangan bulat juga dapat digunakan untuk merumuskan dan
memecahkan dock assignment problem.
Tujuan utama dari VRP adalah untuk merencanakan rute yang efisien untuk
kendaraan agar dapat mengunjungi semua titik tujuan dengan biaya minimal
atau waktu minimal, sambil memenuhi semua batasan yang ada. VRP termasuk
dalam kelas masalah NP-sulit, yang berarti tidak ada algoritma yang efisien
untuk menyelesaikannya dalam waktu polinomial.
3. Batasan kapasitas: Ada batasan kapasitas dalam jumlah produk yang dapat
diakomodasi dalam setiap pasar atau pelanggan. Ini bisa berkaitan dengan
batasan kapasitas produksi, kapasitas penyimpanan, atau batasan logistik
lainnya.
Ada beberapa tantangan yang dapat dihadapi dalam implementasi cross docking,
antara lain
Pemahaman dan manajemen yang baik terhadap tantangan ini sangat penting untuk
sukses dalam implementasi cross docking.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Kami sadar bahwa madih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan sarannya bagi
kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memehami setiap pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
https://devrhisetiawan24.wordpress.com/2017/05/31/cross-docking/
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/07/pengertian-proses-dan-tipe-tipe-cross-
docking.hcml
https://merytriani87gmailcom.wordpress.com/cross-docking/
https://id.wikipedia.org/wiki/Cross_dock
https://kargo.tech/artikel/apa-itu-cross-docking-gudang-transit-di-logistik/
https://onkypanduwinata.wordpress.com/2017/05/14/cross-docking/
http://www.lincgrp.com/id/cross_docking