Anda di halaman 1dari 8

SOAL 1

Teori kecelakaan kerja merupakan teori-teori yang menguraikan penyebab dari kecelakaan di
tempat kerja agar dapat disusun tindakan pengendalian.
Teori Kecelakaan Kerja Model Simple Linear :
-Teori Domino Heinrich
Teori Domino Heinrich merupakan teori penyebab kecelakaan pertama yang menggunakan prinsip
sekuensial (berurutan). Model ini menyatakan bahwa faktor-faktor penyebab kecelakaan tersusun
secara berurutan dalam satu garis seperti domino. Menurut Heinrich, kecelakaan adalah salah satu
faktor dari 5 faktor yang akan membawa kepada luka.

• Lingkungan sosial/asal (ancestry)


• Kesalahan manusia
• Perilaku tidak aman, bahaya mekanik dan fisik
• Kecelakaan
• Luka

-Teori Bird and Germain's Loss Causation


Teori Domino dilanjutkan oleh Bird dan Germain (1985) yang menyatakan bahwa urutan teori
domino Heinrich telah mendukung pemikiran keselamatan kerja selama 30 tahun. Mereka
menyadari kebutuhan dari manajemen untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan di mana
manajemen telah menjadi situasi yang kompleks disebabkan oleh perkembangan tekhnologi.
Mereka memperbaharui teori domino yang ditambahkan dengan hubungan manajemen kepada
penyebab dan efek kecelakaan.
CONTOH KASUS:
Ledakan Ketel Uap di Lepas Pantai Brazil
Pada 9 Juni 2017, sebuah ledakan di kapal terjadi dari ruang ketel uap (boiler) pada sebuah kapal
yang sedang berlayar di lepas pantai Brazil. Ledakan tersebut menyebabkan 3 pekerja meninggal
dan 1 orang terluka. Korban yang terluka merupakan tim dari kontraktor yang diperkerjakan oleh
perusahaan minyak dan gas terkemuka asal Brazil. Laporan menyebutkan bahwa kejadian terjadi
ketika ada aktivitas pemeliharaan, inspeksi dan pengetesan. Ada live saving rule yang dilanggar
dalam kejadian ini yaitu system override.
Penyebab Kecelakaan :

• Kegagalan dalam pemilihan kontraktor


• Kegagalan dalam menyiapkan dan mengendalikan prosedur operasional
• Kurangnya analisa bahaya dan risiko serta kondisi keselamatan sebelum eksekusi dari
aktivitas di tempat kerja
• Kegagalan untuk memastikan performa dari aktivitas yang sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan
• Komunikasi antara kelompok kerja tidak cukup atau terjadi kesalahan dalam memahami –
kegagalan untuk mengidentifikasi perubahan atau ketidaksesuaian dalam manajemen
perubahan
Rekomendasi dan Pelajaran :

• Menyediakan orang yang terkualifikasi untuk memonitor operasi dan pemeliharaan mesin
ketel uap
• Melakukan analisa kritis untuk sistem kontrak termasuk untuk skup teknis, normatif dan
kriteria dari servis serta membuat kriteria inspeksi untuk layanan dari sistem kontrak
• Melakukan pemeriksaan pengapian dari boiler dengan mempertimbangkan alat instrument
dan outlet dari kontrol dan sistem perlindungan
• Mempertimbangkan prosedur untuk melaksanakan pematian kontrol sistem serta
perlindungan dari boiler

SOAL 2
-Jenis-Jenis Vaksin untuk mengatasi virus Corona :
1. Vaksin Sinovac

• Nama vaksin: CoronaVac


• Negara asal: China
• Bahan dasar: virus Corona (SARS-CoV-2) yang telah dimatikan (inactivated virus)
• Uji Klinis: fase III (selesai)
o Lokasi: China, Indonesia, Brazil, Turki, Chile
o Usia peserta: 18–59 tahun
o Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 14 hari
o Efikasi vaksin: 65,3% (di Indonesia), 91,25% (di Turki)

Vaksin Sinovac telah melampaui standar minimal 50% yang ditetapkan oleh WHO dan FDA.
Vaksin ini juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of
authorization (EUA) dari BPOM, serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Setelah disuntikkan, virus yang tidak aktif pada vaksin ini akan memicu sistem kekebalan tubuh
untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus Corona secara spesifik. Dengan begitu,
jika sewaktu-waktu tubuh terserang virus Corona, sudah ada antibodi yang bisa melawannya dan
mencegah terjadinya penyakit.
2. Vaksin Oxford-AstraZeneca

• Nama vaksin: AZD1222


• Negara asal: Inggris
• Bahan dasar: virus hasil rekayasa genetika (viral vector)
• Uji klinis: fase III (hampir selesai)
o Lokasi: Inggris, Amerika, Afrika Selatan, Colombia, Peru, Argentina
o Usia peserta: >18 tahun hingga >55 tahun
o Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 4–12 minggu
o Efikasi vaksin: 70,4% (sementara)
Efikasi vaksin dari Oxford-AstraZeneca tidak jauh berbeda dengan vaksin Sinovac. Vaksin ini
terbukti aman dan efektif dalam mengurangi risiko terinfeksi Corona dan risiko terjadinya penyakit
yang berat atau perlu dirawat di rumah sakit.
Vaksin ini mengandung virus yang tidak berbahaya. Setelah disuntikkan, virus ini akan masuk ke
dalam sel tubuh, kemudian memicu sistem imun tubuh untuk menghasilkan antibodi dan
mengaktifkan sel imun yang dapat melawan virus Corona.
Dalam uji klinisnya, sebagian besar efek samping vaksin hanya bersifat ringan hingga sedang dan
bisa sembuh dalam beberapa hari. Gejala yang banyak dialami, yaitu >10%, antara lain nyeri otot,
kemerahan, gatal, bengkak atau benjol di tempat suntikan, demam, lelah, menggigil, sakit kepala,
mual, muntah, radang tenggorokan, flu, dan batuk.
3.Vaksin Sinopharm

• Nama Vaksin: BBIBP-CorV


• Negara asal: China
• Bahan dasar: virus Corona yang dimatikan (inactivated virus)
• Uji klinis: fase III (selesai)
o Lokasi: China, Uni Emirat Arab, Maroko, Mesir, Bahrain, Jordan, Pakistan, Peru,
Argentina
o Usia peserta: 18–85 tahun
o Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 21 hari
o Efikasi vaksin: 79,34% (di Uni Emirat Arab)

Cara kerja.Vaksin Sinopharm sama dengan vaksin Sinovac, yaitu memicu sistem kekebalan tubuh
untuk menghasilkan antibodi terhadap virus Corona menggunakan virus yang telah dimatikan.
Vaksin ini juga telah melewati uji klinis fase 3 dan mendapatkan izin penggunaan darurat dari
otoritas kesehatan di China dan Arab. Sejauh ini, pemberian vaksin Sinopharm aman dan tidak
menimbulkan efek samping yang serius.
4. .Vaksin moderna

• Nama Vaksin: mRNA-1273


• Negara asal: Amerika Serikat
• Bahan dasar: messenger RNA (mRNA)
• Uji klinis: fase III (selesai)
o Lokasi: Amerika Serikat
o Usia peserta: >18 tahun hingga >55 tahun
o Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 28 hari
o Efikasi vaksin: 94,1%

Vaksin mRNA bekerja dengan cara mengarahkan sel tubuh untuk memproduksi protein yang
berbentuk sama seperti protein pada virus Corona. Selanjutnya, sel-sel tubuh akan menghasilkan
antibodi untuk melawan protein tersebut. Antibodi inilah yang kemudian akan melindungi tubuh
dari virus Corona.
Pada uji klinis, efek samping yang terjadi pada 50% peserta berupa kelelahan, sakit kepala, nyeri
otot dan sendi. Namun, efek samping ini hilang paling lama setelah 2 hari. Selain itu, nyeri di
tempat suntikan, bengkak, kemerahan juga terjadi, tapi derajatnya ringan hingga sedang.
5. Vaksin Pfizer-BioNTech

• Nama vaksin: BNT162b2


• Negara asal: Amerika Serikat
• Bahan dasar: messenger RNA (mRNA)
• Uji klinis: fase III (selesai)
o Lokasi: Amerika Serikat, Jerman, Turki, Afrika Selatan, Brazil, Argentina
o Usia peserta: >16 tahun hingga >55 tahun
o Dosis: 2 dosis (0,3 ml per dosis) dengan jarak 3 minggu
o Efikasi vaksin: 95%

Meski menggunakan bahan dasar yang sama, hasil uji klinis fase 3 vaksin Pfizer sedikit lebih
tinggi daripada vaksin Moderna. Namun, terlepas dari perbedaan efikasi vaksin Moderna dan
vaksin Pfizer, kedua vaksin COVID-19 ini secara umum memiliki tingkat keamanan dan efek
samping yang hampir sama.
6. Vaksin Nofafax

• Nama vaksin: NVX-CoV2372


• Negara asal: Amerika Serikat
• Bahan dasar: protein subunit
• Uji klinis: fase III (belum selesai)
o Lokasi: Inggris, India, Afrika Selatan, Meksiko
o Usia peserta: 18–59 tahun
o Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 21 hari
o Efikasi vaksin: belum diketahui

Protein subunit yang digunakan pada vaksin Novavax adalah protein yang dibuat khusus untuk
meniru protein alami pada virus Corona. Setelah masuk ke dalam tubuh, protein tersebut akan
memicu reaksi antibodi untuk melawan virus Corona dan mencegah infeksi.
Hasil uji klinis awal yang diterbitkan oleh Novavax menunjukkan reaksi antibodi yang kuat pada
manusia tanpa efek samping yang serius. Uji klinis fase 3 untuk memastikan keamanan dan
keefektifan vaksin Novavax diperkirakan akan selesai dalam waktu dekat.
7. Vaksin Merah Putih- Bio Farma
Bekerja sama dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman, PT BioFarma masih terus melakukan
pengembangan dan penelitian terhadap vaksin COVID-19. Uji klinis terhadap vaksin ini
rencananya baru akan dimulai sekitar bulan Juni 2021.

- Varian terbaru dari virus corona


1. Varian B.1.1.7 Strain Inggris, yang disebut B.1.1.7, pertama kali dilaporkan di AS pada akhir
Desember. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), B.1.1.7 menyebar lebih
cepat dan mudah daripada varian lain virus corona. Anthony Fauci, dokter penyakit menular
terkemuka di negara itu mengatakan, mutasi virus itu bisa menjadi strain dominan di AS pada
akhir Maret. “Pasalnya pada 23 Februari, ada 1.881 kasus yang dilaporkan dari varian ini di 45
negara bagian AS. Itu juga menyebar di Denmark dan Skandinavia,” kata Lopman.

2. Varian B.1.351 Varian B.1.351 atau dikenal dengan varian Afrika Selatan, muncul secara
independen dari strain Inggris, tetapi memiliki beberapa mutasinya yang sama. Data menunjukkan,
varian virus itu pertama kali muncul di Afrika Selatan pada bulan Oktober dan sejak itu menyebar
ke negara lain, termasuk AS. Varian virus corona ini juga dapat meningkatkan kemungkinan
terjadinya infeksi ulang. Sebuah studi vaksin di Afrika Selatan menemukan, 2% orang yang pernah
memiliki versi virus corona ini telah terinfeksi ulang.

3. Varian P1 Varian P.1 dari Brasil, pertama kali terdeteksi di pertengahan Januari, pada pelancong
dari negara bagian Amazonas di Brasil yang pergi ke Jepang. Tampaknya varian baru virus corona
ini mengandung mutasi yang meningkatkan kekhawatiran tentang penularan dan potensi infeksi
ulang. Manaus, kota terbesar di wilayah Amazon, mengalami lonjakan kasus pada bulan
Desember, meskipun 75% populasi sudah terinfeksi pada bulan Oktober. Lima kasus varian baru
virus corona ini telah dilaporkan oleh CDC di AS di Minnesota, Oklahoma, Maryland dan Florida.

4. Varian CAL.20C
Varian baru virus corona lainnya adalah CAL.20C, yang mana saat ini menyumbang
setengah dari kasus COVID-19 di California Selatan. Menurut penelitian dari Cedars-Sinai
Medical Center di LA Untuk mendeteksi strain tersebut, para peneliti awalnya melihat 10.000
sampel Covid-19 dari negara bagian pada bulan Maret dan menemukan sampel paling awal dari
strain tersebut pada bulan Juli, kata Plummer, rekan penulis penelitian tersebut. Pada pertengahan
hingga akhir Januari, jenis baru ini mewakili lebih dari 30% kasus di seluruh negara bagian dan
lebih dari 40% di California Selatan. Pada pertengahan Februari, para peneliti telah menemukan
CAL.20C di 19 negara bagian, Washington, D.C., dan enam negara asing. Data pada tahap ini
menunjukkan, bahwa varian baru virus corona ini lebih mudah menyebar daripada strain lain. Di
Ohio, para peneliti di Wexner Medical Center di Columbus telah menemukan dua galur baru
SARS-CoV-2. Para peneliti masih melacak prevalensi keduanya, tetapi mereka telah menemukan
bahwa salah satu strain menjadi dominan di Columbus, Ohio, selama tiga minggu antara Desember
dan Januari dan mencurigai kemungkinan lebih menular.

-Logo K3
Bentuk lambang berupa palang berwarna hijau dengan roda bergerigi sebelas dengan warna dasar
putih.
-Arti (Makna) Tanda Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
-Arti (Makna) Roda Gigi
Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
-Arti (Makna) Warna Putih
Bersih dan suci.
-Arti (Makna) Warna Hijau Selamat, sehat dan sejahtera.
-Arti (Makna) 11 (sebelas) Gerigi Roda
Sebelas Bab Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

SOAL 3
Kondisi gambar :
Kondisi pada gambar tidak sepenuhnya mencerminkan 5R dalam melakukan pekerjaan tersebut.
Dimana 5R terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Pada gambar tersebut masih terlihat
barang-barang tidak tersusun dengan rapi dalam arti lain barang-barang tersebut tidak diletakkan
sesuai dengan yang seharusnya demi kelancaran keberlangsungan pekerjaan. Masih terlihat plastic
yang tergeletak begitu saja dekat dengan pekerja yang sedang melakukan pekerjaan, serta bungkus
makanan kotak sera gelas kotor yang terpampang jelas. Terlihat bahwa pekerja tidak ringkas dalam
memilah barang antara barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan selain itu memilah barang
antara barang yang harus dibuang atau tidak. Pekerja juga tidak resik, terbukti dnegan tidak
terlihatnya pekerja membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah, tidak juga
terlihat pekerja menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja. Dengan demikian
pekerja tidak mempertahankan 3 kondisi dari unsur ringkas, rapi, resik yang membuktikan bahwa
pekerja tidak melakukan unsur merawat dan unsur rajin. Tidak terlaksananya unsur rajin
dibuktikan dengan pekerja tidak mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 unsur lainnya yaitu
ringkas, rapi, resik, dan rawat.

Solusinya ada 2 yaitu solusi external dan solusi internal. Pekerja sebaiknya di training terlebih
dahulu tentang arti pentingnya penerapan 5R dalam melakukan pekerjaan dan atasan pekerja
sebaiknya melakukan pendekatan terhadap karyawan karyawannya dengan membangun
komunikasi yang baik satu sama lain. Solusi internalnya adalah pekerja wajib memiliki keinginan
terus belajar, mencari tau hal baru, serta memperbaiki segala kekurangan ataupun kesalahan yang
telah di lalui oleh pekerja tersebut.

SOAL 4
Alasan mengapa manusia berani mengambil risiko akan bahaya terjadinya kecelakaan, walaupun
sudah mengetahui akan bahaya tersebut namun tetap dilakukan adalah karena pada umumnya
seseorang miliki ego dan ambisi yang tinggi untuk mencapai suatu hal. Ketika hal tersebut telah
mengalahi diri seseorang, disitulah seseorang berani untuk mengambil risiko. Kebanyakan orang
memiliki sudut pandang bahwa segala sesuatu harus dan wajib di ikhtiarkan sementara hasil
akhirnya Allah yang akan menentukan. Dengan sikap berani mengambil risiko ada kepuasan
tersendiri pada diri seseorang. Ketika seseorang bisa melakukan segala sesuatu dengan benar dan
mencapai tujuan serta kesuksesannya, adrenalin yang terasa saat seseorang melakukan suatu hal
baru adalah sensasi yang sangat istimewa. Dan hal ini sangat menyenangkan dan membuat
seseornag merasa lebih tenang dikarenakan sudah mengusahakn suatu hal dan tidak hanya diam
begitu saja.
Jika dikaitkan dengan K3 yang termasuk perbuatan yang tidak aman adalah:
- Melakukan pekerjaan tanpa wewenang lupa mengamankan memberi tanda/peringatan
- Bekerja dengan cepat tanpa pertimbangan
- Membuat alat pengaman tidak berfungsi (melepaskan, mengubah)
- Memakai peralatan yg tidak aman
- Memuat, membongkar, menempatkan, mencampur, menggabungkan dsb dgn tidak aman
- Mengambil posisi/sikap tubuh yg tdk aman
- Bekerja pd proyek yg berputar/berbahaya (membersihkan, mengatur, memberi pelumas)
- Mengalihkan perhatian, menggangu,sembrono, dan mengagetkan.

SOAL 5
Penyebab terjangkitnya virus corona ini adalah coronavirus jenis baru yang disebut dengan
novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Penyakit ini termasuk dalam golongan virus yang sama
dengan virus penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory
syndrome (MERS). Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan,
misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau
kontak langsung dengan droplet.
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok
ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab
Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang
sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS,
antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala. COVID-19 awalnya ditularkan
dari hewan ke manusia. Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini juga bisa menular dari manusia ke
manusia. Penularannya bisa melalui cara-cara berikut:
-Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 bersin
atau batuk
-Memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh
benda yang terkena droplet penderita COVID-19
-Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita COVID-19 tanpa mengenakan masker\
COVID-19 memiliki kaitan dengan sanitasi, karena sanitasi yang baik juga dapat ikut mencegah
pertumbuhan mikroorganisme seperti penyebab virus corona penyebab COVID-19. Kita juga
harus gunakan air bersih, sehat dan aman, tidak ada pencemaran sampah. Limbah ini sumber
yang mengundang mikroorgansime bisa karena perilaku kita perlu Tindakan dalam
mengantisipasinya.
SOAL 6
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumoniayang tidak
diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina
mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru
coronavirus (coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah
menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/Public Health
Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC). Penambahan jumlahkasus COVID-19
berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.Sampai dengan tanggal 25
Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 18.440 kematian (CFR 4,4%)
dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah. Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa
petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi. Virus Covid-19 ini berbahaya dan menyebar dengan
cepat. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan sakit parah dan bahkan kematian.Untuk
menjaga supaya orang-orang di sekitar kita tidak tertular dan memudahkan petugas kesehatan
untuk memantau kesehatan orang yang dikarantina/isolasi.Berkaitan dengan hal tersebut,
Kementerian Kesehatan RI menerbitkan sebuah buku Panduan Singkat Pelacakan Kontak (Contact
Tracing) untuk Kasus Covid-19. Pelacakan Kontak (contact tracing) sendiri merupakan proses
untuk mengidentifikasi, menilai dan mengelola orang-orang yang berkontak erat dengan kasus
konfirmasi/probable untuk mencegah penularan selanjutnya. Kegiatan ini penting karena kasus
konfirmasi dapat menularkan penyakit sejak 2 hari sebelum hingga 14 hari sesudah timbulnya
gejala. Buku Panduan ini berisi ini berisi bagan pelacakan kontak, koordinasi dan komunikasi, alat
yang dibutuhkan, identifikai kontak erat, wawancara kasus, hingga petunjuk isolasi dan karantina
mandiri.

Anda mungkin juga menyukai