SKRIPSI
Oleh:
IRFAN BANDA
F1D311120
Sesuai Standard Operating Procedure (SOP) Di Rang Rawat Inap Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe Tahun 2015 sebagai salah satu
hambatan yang penulis dapatkan. Namun, atas bantuan dan bimbingan serta
motivasi yang tiada henti-hentinya disertai harapan yang optimis sehingga dapat
mengatasi semua masalah tersebut. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan penghargaan, rasa hormat, dan ucapan terima kasih yang tidak
terhingga kepada Bapak Pitrah Asfian S.Sos., M.Sc. sebagai pembimbing I dan
Ucapan terima kasih penulis persembahkan pula kepada kedua orang tua
tercinta, Ayahanda Drs. Dema Banda M,Si dan Ibunda Suharni, S.Pd yang telah
membina, mendidik, memberikan semangat, serta doa restu yang tak terhingga
v
kepada penulis selama menempuh pendidikan. Tak lupa kepada kakakku Freni
Oktiani Banda S.ST.,M.Kes dan Ulfa Ultriani Banda Amd. Keb atas waktunya
dalam menemani penulis melakukan penelitian serta untuk kasih sayang, doa,
sebesar-besarnya kepada:
5. Bapak Dr. Yusuf Sabilu, M.Si. Ibu arum dian pratiwi, S.K.M., M.Sc. dan
Noe, Fahmi, Herlan, Azrin, Vivi, Desi, Riri, Saban, Rani, Indah, yang
vi
telah memberikan banyak warna dalam hidupku, selalu ada dalam suka
Aril Genezaret, Erit Eripin, Hasmar Noe, Dimas Reza Prayoga, dan
menyelesaikan penelitian.
Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
Irfan banda
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGAJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
DAFTAR ISTILAH xiv
DAFTAR LAMBANG xvi
ABSTRAK xvii
ABSTRAC xviii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 4
E. Ruang Lingkup Penelitian 4
F. Definisi Dan Istilah 5
G. Organisasi Penelitian 6
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Umum K3 7
B. Tinjauan Tentang Alat Pelindung Diri 13
C. Tinjauan Tentang Perilaku 21
D. Tinjauan Tentang Kepatuhan 31
E. Kerangka Konsep 34
F. Hipotesis 37
viii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian 47
B. Hasil Penelitian 55
C. Pembahasan 66
IIV. PENUTUP
A. Simpulan 78
B. Saran 79
DARTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
11. Hubungan pengetahaun perawat BLUD Rumah 62
Sakit Konawe dengan kepatuhan menggunakan
APD sesuai SOP Rumah Sakit Tahun 2015
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. KerangkaTeori 34
2. KerangkaKonsep 36
xii
DAFTAR LAMPIRAN
NO Lampiran
1 Informed Consent
2 Kuisioner
3 Master Tabel
4 Output SPSS
5 Dokumentasi
xiii
DAFTAR ISTILAH
Singkatan Arti/Keterangan
RI Republik Indonesia
UK United Kingdom
Per Peraturan
X Variabel Bebas
xiv
Y Variabel Terikat
UU Undang-undang
SK Surat Keputusan
SD Sekolah Dasar
S-O-R Stimulus-orgisme-respon
SS Sangat Setuju
S Setuju
TS Tidak Setuju
xv
DAFTAR LAMBANG
LAMBANG Arti/Keterangan
= Samadengan
- Pengurangan
+ Penambahan
/ Pembagian
< Kurangdari
Lebihbesaratausamadengan
% Persentase
xvi
HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DENGAN KEPATUHAN
MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SESUAI
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DI RUANG
RAWAT INAP BLUD RUMAH SAKIT
KONAWE TAHUN 2015
Oleh:
Irfan Banda
F1D3 11 120
ABSTRAK
xvii
ASSOCIATION BETWEEN NURSE BEHAVIOR AND PURSUANCE
OF NURSES IN UTILIZING SELF PROTECTION DEVICE (APD)
APPROPRIATELY BASED ON STANDARD OPERATING PROCEDURE
(SOP) IN INPATIENT CARE ROOM OF BLUD
HOSPITAL KONAWE IN 2015
BY:
Irfan Banda
F1D3 11 120
ABSTRACT
xviii
I. PENDAHULUAN
kerja termasuk di dalamnya 360.000 kecelakaan fatal dan diperkirakan 1,95 juta
menurut catatan World Health Organization (WHO) dari jumlah tenaga kerja
sebesar 35% sampai 50% di dunia terpajan bahaya fisik, kimia dan biologi
(Milyandra, 2010).
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Bertitik tolak dari konsep kesehatan secara umum, maka konsep kesehatan
perlu diterapkan pada semua lini kehidupan. Kesehatan kerja misalnya, merupakan
1
2
sebagainya), dan yang menjadi subjek dari kesehatan kerja adalah pekerja dan
tersebut juga menjadi ciri pokok dalam kesehatan kerja (Notoatmodjo, 2007).
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di ruang rawat inap BLUD Rumah Sakit
Kabupaten Konawe tahun 2015 bahwa ditemukan masih banyaknya perawat yang
perawat memiliki potensi untuk terpapar penyakit dan juga terjadinya kecelakaan
kerja.
Berdasarkan data pada tahun 2013, terdapat kejadian kecelakaan kerja baik
ringan sebanyak 16 kasus atau sekitar 25%, seperti kecelakaan tertusuk jarum
suntik dan terkena pecahan botol suntik dll, dan untuk kecelakaan berat sebanyak
13 kasus atau sekitar 22%, seperti kecelakaan terjatuh, tertindis alat kerja (Profil
Dari uraian di atas, penulis tertarik ingin melakukan penelitian dengan judul,
Diri (APD) Sesuai Standard Operating Procedure (SOP) Di Rang Rawat Inap
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe Tahun 2015 .
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Perilaku Perawat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai SOP di ruang rawat inap
2. Tujuan Khusus
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai SOP di ruang rawat inap
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai SOP di ruang rawat inap
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai SOP di ruang rawat inap
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan dan evaluasi kepala BLUD Rumah Sakit Konawe
2. Manfaat Ilmiah
kepatuhan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Selain itu, penelitian ini
sikap dan tindakan serta lembar observasi. Penelitian ini hanya mengambil tiga
5
variabel yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Adapun variabel lain tidak
2. Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman
penyakit.
4. Hepatitis B virus adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B.
5. Hepatitis C virus adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C.
dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi
G. Organisasi Penelitian
Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe Tahun 2015. Penyusunan tugas akhir
ini dibimbing oleh Bapak Pitrah Asfian, S.Sos., M.Sc. selaku pembimbing I dan
bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis
dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan yang
mungkin terjadi. Dengan kata lain hakekat dari Keselamatan dan Kesehatan
risiko (risk management) agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
(Milyandra, 2010)
1. Kesehatan Kerja
7
8
kenikmatan kerja.
tersebut.
tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tercapai, apabila
(Notoatmodjo, 2007).
evaluasi dan kontrol faktor lingkungan dan stress yang muncul di tempat
2. Keselamatan Kerja
atau kerusakan atau dengan risiko yang relatif sangat kecil di bawah
misi sukses, hilangnya jam kerja, atau luka pada pekerja. Sedangkan
(Lukmannul, 2004)
hari sering disebut dengan safety, secara filosofi diartikan sebagai suatu
pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan
1993).
1993).
pengaturan penerangan.
3. Kecelakaan Kerja
Bandung, 2010).
11
(Anizar, 2009).
a. Unsafe Action
b) Cacat fisik
c) Cacat Sementara
2) Kurang Pendidikan
a) Kurang pengalaman
c) Kurang terampil
b. Unsafe Condition
4) Terpapar bising
5) Terpapar radiasi
disebabkan oleh kedua faktor utama yakni faktor fisik dan faktor manusia.
Oleh sebab itu, kecelakaan kerja juga merupakan bagian dari kesehatan
kerja. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak
alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang
baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya
(OSHA, 2009).
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
para pekerja.
tahap tenaga kerja baru tentang alat-alat pelindung diri bagi tenaga kerja
yang bersangkutan.
(Anizar, 2009).
menyediakan APD secara cuma-cuma terhadap tenaga kerja dan orang lain
dihadapi.
dipakai oleh tenaga kerja harus memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan
sertifikat. Tenaga kerja berhak menolak untuk memakai jika APD yang
pekerja;
bahaya;
harga terjangkau.
3. Jenis-Jenis APD
berikut :
a. Masker
2) Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau asap.
oksigen di udara.
2) Masker berhidung
ukuran 0.5 mikron, bila kita sulit bernapas waktu memakai alat ini
3) Masker Bertabung
b. Kacamata
Sebaliknya, jika mereka merasa bahwa bahaya itu kecil, mereka tidak
c. Sepatu Pengaman
kaki, paku-paku atau benda tajam lain yang mungin terinjak, logam pijar,
baja dan lapisan baja di dalam solnya. Lapis baja di dalam sol perlu
untuk melindungi tenaga kerja dari tusukan benda runcing dan tajam
d. Sarung Tangan
berkaitan dengan benda kerja yang panas, tajam ataupun benda kerja
pengerjaan listrik.
19
mungkin tertimpa pada kepala oleh benda jatuh atau melayang atau
benda-benda lain yang bergerak. Topi demikian harus cukup keras dan
kokoh, tetapi ringan. Bahkan plastik dengan lapisan kain terbukti sangat
pada umumnya dipakai oleh wanita. Rambut wanita yang memiliki risiko
ditarik oleh mesin. Oleh karena itu, penutup kapala harus dipakai agar
rambut tidak terbawa putaran mesin dengan cara rambut diikat dan
f. Pelindung Telinga
telinga merupakan salah satu bentuk alat pelindung diri yang digunakan
mungkin berbentuk gas, uap logam, kabut, debu dan lainnya. Kekurangan
h. Pakaian Pelindung
dada atau punggung, tidak berdasi dan tidak ada lipatan-lipatan yang
panjang, jala rambut, baju yang pas dan tidak memakai perhiasan-
digolongkan menurut bagian tubuh yang dilindungi, maka jenis alat proteksi
1. Kepala : Pengikat rambut, penutup rambut, topi dari berbagai jenis yaitu
topi pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala, tutup kepala.
4. Tangan dan jari : Sarung tangan (sarung tangan dengan ibu jari terpisah,
sarung tangan biasa (gloves); pelindung telapak tangan (hand pad), dan
21
(sleeve).
respon).
1. Bentuk pasif adalah respons internal, yaitu yang terjadi di dalam diri
manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya
2. Bentuk aktif, yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
2009).
tokoh masyarakat.
23
hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut oleh
a) Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2007).
b) Sikap
terhadap obyek.
1) Menerima (Receiving)
2) Merespon (Responding)
3) Menghargai (Valuing)
c) Tindakan
(practice) yaitu:
a) Ketersediaan Fasilitas
b) Kenyamanan Fasilitas
(toma), tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk
dengan kesehatan.
a) Pola Pengawasan
tenaga kerja itu sendiri dan orang lain disekitarnya. Antara lain
pemakaian APD yang tidak semestinya dan cara memakai yang salah.
kap, apron dan alas kaki. APD yang sangat efektif terbuat dari kain
yang diolah atau bahan sintetis yang dapat menahan air, darah dan
1) Sarung Tangan
2) Masker
petugas kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk, bersin dan juga
3) Pelindung Mata
4) Gaun Penutup
tubuh lainnya.
6) Apron
Apron dibuat dari karet atau plastik sebagai suatu pembatas air di
bagian depan dari tubuh petugas kesehatan. Apron harus dipakai kalau
7) Alas Kaki
Alas kaki dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda
tajam atau dari cairan yang jatuh atau menetes ke kaki. Sepatu bot dari
karet atau kulit lebih melindungi, tapi harus selalu bersih dan bebas
Kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti suka menurut, taat
intruksi atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang
dengan :
sebagai berikut :
posyandu.
dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak
tokoh masyarakat.
berikut:
2. Perilaku sakit (illness behavior), yakni segala tindakan atau kegiatan yang
mencegah penyakit.
3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior), yakni tindakan atau kegiatan
kesembuhan.
34
E. Kerangka Konsep
praktis dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan
Alat Pelindung Diri (APD) yaitu alat yang digunakan untuk melindungi
pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan
bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi,
menggunakan APD ketika sedang bekerja atau ketika sedang berada di dalam
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
Fisik
Perilaku Kimia
Biologi
Psikologi
Ergonomi
Pengetahuan
berbagai hal. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga yaitu melalui proses pengalaman dan proses belajar dalam pendidikan,
baik yang bersifat formal maupun informal. Jadi pengetahuan tidak tercipta
Demikian juga dengan cara bersikap dan tindakan para perawat yaitu
selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (ADP). Hal ini membantu para
petugas dalam bekerja serta akan mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat
produktivitas kerja.
36
Faktor perilaku
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
Kepatuhan
Menggunakan
Faktor Fisik (APD) sesuai SOP
Faktor Kimia K3
Faktor Biologi
Faktor Psikologi
Faktor Ergonomi
Keterangan:
F. Hipotesis Penelitian
A. Rancangan Penelitian
kuantitatif.
Penelitian ini telah dilaksanakan di ruang rawat inap BLUD Rumah Sakit
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat Inap
2. Sampel
D. Instrumen Penelitian
39
40
2010).
secara deskriptif.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diambil atau diperoleh dari
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait yang
ada hubungannya dengan penelitian ini. Dalam hal ini data yang diperoleh
1. Pengetahuan
tentang penggunaan APD serta risiko bila tidak menggunakan pada saat
pertanyaan positif dengan jawaban benar diberi skor 1 dan untuk jawaban
dengan jawaban benar diberi skor 0 dan untuk jawaban salah diberi skor
1 (Riduwan, 2008).
I=
Keterangan :
I = Interval
R = Range/kisaran
100 0
I=
2
I = 50
= (100 50)
= 50%
2. Sikap
nilai 0 (nol) jika setuju dengan pernyataan yang salah dan nilai 1 (satu) jika
% %
= =
= 50 %
43
Keterangan:
I = interval
K = jumlah kategori
Kriteria Objektif :
50 %.
3. Tindakan
nilai 0 (nol) jika setuju dengan pernyataan yang salah dan nilai 1 (satu) jika
% %
= = = 50 %
44
Keterangan:
I = interval
K = jumlah kategori
Kriteria Objektif :
50 %.
4. Kepatuhan
Kepatuhan adalah patuh dalam mengerjakan sesuatu yang menjadi tugas dan
Kriteria obyektif:
1. Pengolahan Data
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
rawat inap BLUD Rumah Sakit Kabupaten Konawe tahun 2015, dengan
menggunakan uji Chi square dengan tabel kontingensi 2x2, pada tingkat
menggunakan koefisien phi (). Hasil uji statistik yang bermakna atau
diketahui adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat akan
Rumus :
=
( + )( + )( + )
ketentuan:
3. Penyajian Data
Data yang telah diolah dan dianalisis, disajikan dalam bentuk tabel
Kabupaten Konawe didirikan pada tahun 1988 dan diresmikan pada tanggal
RI No.1240/MENKES/SK/X/1997.
yang awalnya dengan nama RSU Unaaha Kabupaten Kendari menjadi RSU
Daerah telah menempatkan RSU Unaaha sebagai salah satu aset daerah yang
47
48
diembannya.
berubah status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit
1. Visi
2. Misi
5) Kecamatan : Unaaha
6) Kabupaten : Konawe
b. Letak Geografis
Kendari Kolaka)
4. Lingkungan Fisik
rawat jalan, rawat inap, Unit Gawat Darurat, Kamar Operasi (OK), ICU Unit
Mayat)
a. Sarana Fisik
b. Lantai I :
Konawe
c. Lantai II :
7. Gedung Laboratorium
8. Gedung IGD
9. Gedung ICU
b. Prasarana
1. Listrik
2. Air
3. Pembuangan Limbah
4. Peralatan Medis
b) Peralatan Radiologi
c) Peralatan Anaestesi
a) Peralatan Loundry
b) Peralatan Dapur
Syaraf dan Jiwa, 10) Poliklinik Ortopedi, 11) Poliklinik KIA / KB, 12)
5)Loundry
Adapun fasilitas tempat tidur yang berdasarkan ruangan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 1. Fasilitas Tempat Tidur di BLUD Rumah Sakit Konawe Tahun 2015
2 Delima (Kebidanan) 13 17 17 11
3 Anggrek (Interna) 21 24 24 24
4 Asoka ( Bedah) 20 24 24 24
5 Melati (Anak) 18 16 14 16
6 Mawar (Isolasi) 13 13 13 13
7 ICU 4 6 6 8
8 Neonati 0 0 0 10
ditunjang oleh sarana dan prasarana serta anggaran yang memadai dalam
pencapaian Visi, Misi, tujuan dan sarana tetapi juga ditunjang dengan tenaga
yang berkualitas baik tenaga medis, paramedis non perawatan maupun tenaga
non medis.
Jumlah
1 S2 Manajemen Rumah
1 0 1 0 0 0 1 0
Sakit
4 Dokter Spesialis 3 0 3 0 2 0 4 0
5 Dokter Gigi 1 1 1 1 2 0 2 0
6 Dokter umum 0 5 5 2 5 0 7 0
7 Apoteker 3 2 4 1 4 0 6 0
8 S1 Keperawatan/Ns 3 2 2 2 5 0 15 0
9 S1 Farmasi 0 3 1 4 1 0 4 0
10 S1 Kesehatan
10 1 16 2 16 0 19 0
Masyarakat
11 D3 Keperawatan 33 5 34 17 34 0 52 0
55
12 D3 Farmasi 2 0 2 0 2 0 2 0
13 D3 Gizi 4 2 4 2 4 0 6 0
14 D3 Kesling 2 0 1 1 1 0 3 0
15 D3 Fisioterapi 2 2 2 1 2 0 4 0
16 D3 Analisis
2 0 1 1 1 0 4 0
Kesehatan
17 D3 Tekniker Gigi 2 0 2 0 2 0 2 0
18 D3 Kebidanan 7 1 8 1 8 0 10 0
19 D3 Rekam Medik 1 0 1 0 1 0 0 0
20 D3 Keuangan 1 0 1 0 1 0 0 0
21 D3 Anaestesi 2 0 2 0 2 0 1 0
22 D1 Bidan 2 0 1 0 1 0 1 0
23 D1 Kesling 1 0 1 0 1 0 0 0
24 SPK 20 1 22 0 22 0 17 0
Sumber ; Data sekunder 2015
1. Hasil Penelitian
laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku (Paramadina,
keberadaan suatu makhluk, baik yang hidup maupun yang mati, yang
diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung (Philip, 2003).
1. 20 25 3 7,3
2. 26 30 14 30,5
3. 31 35 24 33,5
4 36 40 7 20,2
5. 41 45 3 7,7
6. 46 50 1 3,8
Total 52 100
Sumber : Data Primer, Agustus 2015
57
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
seseorang.
Pendidikan
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Terakhir
1. D I/ SPK 7 7,3
2. D III Akper 25 68,3
3. S1 Keperawatan 20 24,4
Total 52 100
Sumber : Data Primer, Agustus 2015
pendidikan DI/ SPK sebanyak 7 orang (7,3 %), sedangkan D III/ Akper
terhitung sejak diterima secara resmi yang ditandai dengan keluarnya surat
Lama Kerja
No. Jumlah (n) Persentase (%)
(tahun)
1. <5 5 12,2
2. 5 10 22 36,6
3. > 10 25 51,2
Total 52 100
Sumber: Data Primer, Agustus 2015
2. Analisis Univariat
perlindungan baik dari aspek ekonomi, politik, sosial, teknis, dan medis
59
Pelindung Diri (APD) yang sesusi dengan SOP rumah sakit di BLUD
APD di BLUD Rumah Sakit Konawe Tahun 2015 dapat dilihat pada
tabel 7.
b. Pengetahuan
APD sesuai dengan SOP serta risiko bila tidak menggunakan pada saat di
BLUD Rumah Sakit Konawe yaitu sebanyak 38 orang (80,6%), dan yang
c. Sikap
APD sesuai SOP kesehatan kerja. Sikap perawat adalah reaksi atau
Konawe.
responden (29,1%).
d. Tindakan
perawat diruang rawat inap Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 10.
62
3. Analisis Bivariat
APD sesuai SOP di BLUD Rumah Sakit Konawe dapat dilihat pada tabel
11.
Dengan menggunakan = 0,05 dan Value < 0,05, maka H0 ditolak dan H1
tahun 2015, dengan hasil uji keeratan sebesar 0,637 (hubungan kuat). Dari
sesuai SOP di BLUD Rumah Sakit Kabupaten Konawe dapat diliat pada
tabel 12.
64
tahun 2015.
65
sesuai SOP di BLUD Rumah Sakit Konawe dapat diliat pada tabel 13.
C. Pembahasan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
Konawe, dengan hasil uji keeratan sebesar 0,637 (berhubungan kuat). Dari
belum mengerti fungsi dan manfaat dari menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) yang sesuai dengan SOP di ruang rawat inap, karena berdasarkan
belum atau tidak menggunakan alat pelindung diri yang sudah ditetapkan
dalam SOP di BLUD Rumah Sakit Konawe. Salah satu perilaku yang
salah satu jenis APD yang penting di rumah sakit dan berfungsi untuk
pernapasan. Namun masker jika ini tidak berfungsi dengan baik karena
(SOP) yang harus diketahui oleh setiap perawat yang bekerja dalam ruang
rawat inap. Menurut Bloom dalam Marlina (2010), bahwa perilaku dibagi
Dalam hal ini perilaku baru dimulai dari perawat tahu dahulu apa isi
didasari oleh pengetahuan dan sikap sehingga tidak diperoleh bahwa sikap
Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa
dengan masa kerja <5, dan 22 responden (36,6%) dengan masa kerja <10
ruang rawat inap di BLUD Rumah Sakit Konawe dan juga merupakan
pegawai lama yang bekerja lebih dari 10 tahun keatas (Asruddin, 2012).
manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak
suatu keputusan yang salah, dalam hal ini perilaku penggunaan APD. Hasil
pada ruang rawat inap di BLUD Rumah Sakit Konawe adalah dengan cara
Oleh sebab itu sebaiknya rumah sakit lebih berusaha untuk meningkatkan
karena pengetahuan dalam penggunaan alat pelindung diri yang baik dan
perawat dalam menggunakan alat pelindung diri. Bird tahun 1972, dengan
tindakan dan kondisi yang tidak aman. Penyebab langsung ini timbul
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
(Notoatmodjo, 2003).
apabila cukup kuat akan memberi dasar efektif dalam menilai sesuatu hal
telah diperoleh bahwa hasil analisis Chi-Square (2), diperoleh hasil Value
= 0,027 sehingga Value > 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yaitu ada
dapat bertahan lebih lama apabila didasari oleh pengetahuan dan kesadaran
APD diharapkan akan mempunyai sikap tentang APD yang baik juga.
(80,3%) tidak menggunakan APD yang sesuai SOP di BLUD Rumah Sakit
Konawe.
kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau
lembaga pendidikan, serta faktor emosi dalam diri individu itu sendiri
yang kemudian akan memberikan bentuk dan struktur terhadap apa yang
72
bersikap dan bertindak. Hal ini didasarkan pada pengalaman kerja para
(29,1%). Para perawat yang bekerja di ruang rawat inap BLUD Rumah
Sakit Konawe sangat setuju bahwa penggunakan APD sesuai SOP saat
bekerja adalah satu cara menciptakan lingkungan kerja yang aman dan
sehat. Namun ketika bekerja sebagian besar masih banyak yang tidak
selalu digunakan ketika sedang bekerja di ruang rawat inap. Hal ini
masih kurangnya.
perlengkapan harus tepat guna dan tidak mewah. Setiap alat dan
terjadinya kecelakaan.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marlina
(2010) yang didapatkan hasil value 0,05 yaitu 0,907. Hasil uji statistik
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa data yang terkumpul dalam
73
18 responden (78,3%).
yang sesuai SOP yang sudah ditentukan ketika sedang berada di ruang
sesuai SOP di ruang rawat inap. Dari beberapa item pertanyaan yang
bakteri yang ada diruang rawat inap pasien. Ketersediaan APD seharusnya
peralatan kerja yang aman. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Haris,
namun tetap tidak menggunakan APD karena tidak tersediah APD secara
mata, gaun, kap, apron dan alas kaki. Namun perawat ruang inap tidak
APD yang digunakan oleh perawat yang bekerja di ruang rawat inap
akan berbeda dengan APD yang digunakan oleh perawat yang bekerja di
APD wajib digunakan pada saat bekerja harus sesuai kebutuhan untuk
yang ditangani.
bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan ketika berada dalam
ruangan pasien.
terutama apabila dipakai pada jangka waktu yang lama, karena pemakai
merasa tertutup dan terisolasi. Oleh karena itu seseorang cenderung untuk
mempunyai struktur dan desain yang aman. Pemilihan APD yang tepat
meskipun seseorang tahu dan mampu manfaat dan fungsi APD, namun
yang tidak menggunakan APD. Rekan kerja akan pempengaruhi sikap dan
tidakan yang dilakukan oleh seseorang. Apabila ada salah satu perawat
yang lain.
dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal
balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap
A. Simpulan
berikut:
Rawat Inap Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe
Tahun 2015.
78
79
B. Saran
menggunakan APD sesuai SOP di ruang rawat inap yang baik dan benar
2. Diharapkan kepada para prawat untuk selalu bekerja dengan aman dan
selalu menggunakan APD yang sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
Anizar, 2009, Teknik keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri, Graha ilmu,
Yogyakarta.
Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekataan Praktek, PT. Rineka
Cipta, Yogyakarta.
Azwar, S., 1997, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Edisi ke 2. Penerbit
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Budiono A. M.S., dkk, 1992, Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja,
PT. Tri Tunggal Tata Fajar, Solo.
Johny, 2000, Studi Tentang Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan APD
di bagian Drayer dan Gluing Pabrik Kayu Lapis PT. Jati Darma Indah
Kota Ambon Tahun 2000 (Tesis), Universitas Indonesia, Jakarta.
Kreitner dan Kinicki, 2005. Perilaku Organisasi, buku 1 dan 2, Salemba Empat,
Jakarta.
Notoatmodjo, 2003, Promosi kesehatan dan Ilmu Prilaku, Rineka Cipta, Jakarta.
__________, 2007, Promosi kesehatan dan Ilmu Prilaku, Rineka Cipta, Jakarta.
Stanley, M., & Beare, P. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik, EGC,
Jakarta.
Wawan, A., dkk., 2010, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia, Nuhamedika, Yogyakarta.
1
LAMPIRAN 1
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak keberatan diikut sertakan dalam penelitian
(APD) Sesuai Standard Operating Procedure (SOP) Di Ruang Rawat Inap BLUD Rumah
Sakit Konawe Tahun 2015. Dan saya bersedia untuk ikut aktif membantu demi kelancaran
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa ada paksaan
(Responden)
No. Responden
LAMPIRAN 2
KUESIONER
Petunjuk pengisian :
1. Bacalah setiap pernyataan secara baik dan teliti sebelum anda menjawab pertanyaan.
2. Isilah setiap pernyataan sesuai dengan kemampuan anda dan dengan sebenar-benarnya.
3. Setelah melakukan pengisian, mohon Bapak/Ibu mengembalikan kepada yang
menyerahkan kuesioner.
DAFTAR PERTANYAAN
I. Identitas Responden
1. Nama : ...............................................
2. Usia : ...........tahun
3. Jenis Kelamin :L/P
4. Pendidikan terakhir : 1. DIPLOMA Keperawatan
5. S1 6. S2
A. Pengetahuan
Beri tanda () pada kotak yang telah disediakan!
Jawab
(Diisi oleh Responden)
Pernyataan
Benar Salah
A4. Program penggunaan APD bertujuan untuk melindungi pekerja agar tetap
selamat dan sehat dalam bekerja.
B. Sikap K3
Berilah tanda () pada salah satu jawaban yang sesuai menurut Bapak/Ibu!
1. SS = Sangat Setuju 3. TS = Tidak Setuju
2. S = Setuju 4. STS= Sangat Tidak Setuju
Pernyataan SS S TS STS
C5. Rekan kerja yang tidak menggunakan APD sewaktu bekerja perlu
ditegur dan diingatkan.
C7. Saya ikut menjaga kebersihan, dan kerapian APD agar selalu
dalam kondisi baik demi terciptanya lingkungan kerja yang
minim dari risiko bahaya.
D4. Saya tidak menggunakan APD sesuai dengan petunjuk yang semestinya.
D5. Saya selalu merasa tidak nyaman menggunakan APD pada saat bekerja.
D7. Saya tidak menjaga peralatan keselamatan /APD agar tetap berfungsi
dengan baik.
D8. Saya selalu menggunakan APD sesuai petunjuknya dan kegunaannya
No. Responden
Lembar observasi kepatuhan penggunaan APD sesuai SOP di BLUD Rumah Sakit
Konawe
Chek list Cukup Patuh jika penggunaan APD sesuai dengan SOP dan chek list
Kurang Patuh Jika penggunaan APD tidak Sesuai dengan APD
No. Jenis APD yang digunakan Keterangan
Cukup Patuh Kurang Patuh
1. Masker digunakan setiap melayani pasien
dan harus menutupi hidung dan mulut.
2. Sarung tangan, gunakan saat melakakan
kotak langsung dengan pasien.
3. Gaun atau Pakaian kerja
4. Alas Kaki
5. Kaki Pelindung Mata
6. Kap
7. Apron
LAMPIRAN 3
MASTER TABEL PENELITIAN
Ket:
1.) 1 = Kurang
2.) 2 = Cukup
3.) S1 = Sarjana
4.) D3 = Diplomat
5.) SPK =Sekolah Pendidikan Kesehatan
LAMPIRAN 4
OUPUT SPSS
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 17 36.3 36.3 46.3
Perempuan 35 63.7 63.7 100.0
Total 52 100.0 100.0
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-25 Tahun 3 7.3 7.3 7.3
26-30 Tahun
14 30.5 30.5 44.2
31-35 Tahun
24 36.5 36.5 63.4
36-40 Tahun
7 20.2 20.2 85.4
41-45 Tahun
3 7.7 7.7 95.1
46-50Tahun
1 3.8 3.8 100.0
Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid D1 7 7.3 7.3 7.3
D3 25 68.3 68.3 75.6
S1 20 24.4 24.4 100.0
Total 25 100.0 100.0
Lama Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <5 tahun 5 12.2 12.2 12.2
5 - 10 tahun 22 36.6 36.6 87.8
> 10 tahun 25 51.2 51.2 100.0
Total 25 100.0 100.0
B. Analisis Univariat
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 38 80,6 33,6 80,6
Cukup 14 19,4 67,4 100.0
Total 52 100.0 100.0
Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 33 70.9 70,9 70,9
Cukup 19 29.1 29.1 100.0
Total 52 100.0 100.0
Tindakan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 14 21,7 21,7 21,7
Cukup 38 78,3 78,3 100.0
Total 52 100.0 100.0
Kepatuhan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 30 80,3 80,3 80,3
Cukup 22 19,7 19,7 100.0
Total 52 100.0 100.0
C. ANALISIS BIVARIAT
Crosstabulasi
Pengetahuan * Kepatuhan
Crosstab
Kpatuhan
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square a
3.444 1 .010
b
Continuity Correction 2.138 1 .020
Likelihood Ratio 4.160 1 .011
Fisher's Exact Test .024 .012
Linear-by-Linear Association 3.255 1 .011
b
N of Valid Cases 52
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.0.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Kepatuhan
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square a
5,175 1 .023
b
Continuity Correction 3.984 1 .024
Likelihood Ratio 5,284 1 .022
Fisher's Exact Test .0277 .022
Linear-by-Linear Association 5,076 1 .024
b
N of Valid Cases 52
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.08.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Kepatuhan
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square 2.534a
1 .111
b
Continuity Correction 1.634 1 .201
Likelihood Ratio 2.548 1 .110
Fisher's Exact Test .100 .10
Linear-by-Linear Association 2.486 1 .115
b
N of Valid Cases 52
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.46.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
DOKUMENTASI PENELITIAN