Mikroteknik
BIP2220|BIP223
Kunci jawaban : A
Test Dekalsifikasi
Untuk menentukan bahwa proses dekalsifikasi telah
berjalan sempurna
• Sinar-X cara ini tdk sll dgnk, hanya u/ tulang yg
padat
• Penusukan dg jarumbbrp bagian dr jaringan
ditusuk dg jarum bila tlh lunakdekalsifikasi
berjalan dg baikjelk !! Krn dpt merusak jaringan
• Dengan deteksi kalsiumdasar dr metode ini
ialah cairan dekalsifikan yg habis dipakai dideteksi
kandungan kalsiumnya. Dekalsifikasi dikatakan
bejalan dg sempurna bila dlm cairan dekalsifikan
yg dipakai td sdh tdk mgd kalsium lagi
Cara Deteksi Calcium
• Ambil 5 ml cairan dekalsifikan dr jaringan &
masukkan ke dlm tabung gelas
• Cairan ini hrs diambil dr jaringan yg telah
didekalsifikasi minimal 24 jam
• Selanjutnya ambil kertas litmus biru & celupkan
pd cairan tadishg berwarna merah
• Dg hati-hati tambahkan amonia kuat (0,880) &
kocoklah berlang kalishg kertas litmus yg tadi
sdh menjadi merah, dlm lart baru ini kembali
menjadi biru
• Ini berarti ada reaksi alkalis
Cara Deteksi Calcium
• Sekarang tambahkan 0.5 ml lart amonia
oksalat jenuh & biarkan selama 30 menit
1. Bila pd penambahan amonia kuat, cairan
dekalsifikan mjd keruh berarti di situ
Hasil masih banyak kalsium. Oleh krn itu
dekalsifikasi perlu dilanjutkan
2. Jika tidak keruh, berarti tidak terbentuk
endapan calcium oxalat; ttp perpanjangan
dekalsifikasi sebentar masih diperlukan shg
cairan dekalsifikan betul-betul jernih yg
berarti proses dekalsifikasi telah sempurna
Menghilangkan Dekalsifikan dari Jaringan
• Setelah dekalsifikasi sempurna asam
harus dihilangkanbila msh ada dekalsifikan
dlm jaringan, mk tdk akan diperoleh
pemulasan inti yg bagus
1. Nitric acid, dpt dihilangkan dg mercuri 2 kali dlm
alkohol 70% setiap 6 jam.Volume alkohol kira-
kira setengah dari jumlah dekalsifikan yg dgnk
2. Formic acid, dpt dihilangkan dg sodium sulfat 5%
atau Lithium sulfat 5%, kemudian dicuci dlm air
mengalir
Dehidrasi & Embeding/Penanaman
• Spt jaringan pd umumnya, yaitu bhw dehidrasi
dikerjakan dg mgnk alkohol bertingkat, misal alkohol
70%, alkohol 95% selanjutnya alkohol absolut 2 kali
• Clearing/penjernihan dilakukan dg chloroform, tdk
dg xylol (Clayden, 1951)
• Proses infiltrasi parafin dlm oven seyogyanya
secepat mungkin. Ttp menurut Clayden u/
memperoleh hasil yg baik dlm proses infiltrasi
jaringan hrs ditinggal dlm parafin cair selama lebih
kurang 8 – 10 jamakan terpotong dg mudah bila
pisau mikrotom baik
Prinsip pewarnaan Tulang (Clayden,1951)
1. Deparafinisasi dg mgnk xylol dingin, selama 1 – 2
menit
2. Cuci dg alkohol absolut, selama 10 – 20 detik
3. Tutuplah irisan jaringan dg 0.5 – 1% seloidin
4. Hilangkan kelebihan seloidin, & kemudian kering di
udara atau dg alkohol : eter = 40 : 60kmd dg
alkohol absolut clear dg xylol
5. Masukkan irisan dlm air dingin u/ mengeraskan
seloidin
6. Irisan siap diwarnai
Pewarnaan Tulang
Figure : (a) Mayer’s hematoxylin and eosin. (b) Ehrlich’s hematoxylin and
eosin. Epiphyseal growth plate from proximal femur of an 11-week-old rat.
Pewarnaan Tulang
Gambar A,B,C, Preparat Gosok Tulang Pewarna kulit Buah Naga Merah (warna Ungu)
Gambar Larva gurami tahap umur 40 hari dengan pewarnaan Haematoxylin eosin;
perbesaran 100 – 1000 (Setyawan P., 2008).
Pewarnaan Tulang
Pembuatan Preparat Histologi pada femur Katak Sawah
(Fejervarya cancrivora), proses dekalsifikasi dengan larutan Asam
Format 10% selama 3-4 hari.