Skripsi
Oleh:
DESI ARWANTI
J1A1 12 019
selain beribu rasa syukur yang memenuhi seluruh jiwa penulis yang lemah tanpa
daya atas segala nikmat dan kehendak-Nya. Jika bukan karena rahmat, kehendak,
hidayah dan karunia-Nya, maka tentulah tugas akhir ini tidak akan terselesaikan
dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda kekasih
peradaban manusia.
se-Kota Kendari Tahun 2016 yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat
pengarahan, petunjuk dan doa dari berbagai pihak yang memungkinkan skripsi ini
dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
M.Kes selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam
v
Dari lubuk hati terdalam penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak
terhingga, cinta, kasih dan sayang yang terdalam kepada kedua orang tua penulis,
Ayahanda yang tersayang Ansari dan Ibunda yang tercinta Warniti, S.Pd yang
dengan sabar, ikhlas dan penuh pengorbanan serta tanpa rasa lelah merawat dan
serta harapan, cinta dan kasih sayangnya, yang selalu memanjatkan doa kepada
sang pencipta agar perjalanan studi putra-putrinya serta masa depan berjalan
dengan lancar dan sukses. Ketahuilah, anakmu ini sungguh mencintai dan
menyayangi ayah dan ibu lebih dari apapun di dunia ini. Selain itu, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada saudara dan saudariku terkasih Mujahdin, ST.,
Makhlukddin, ST., Wafiq Asizah dan Alipya Aziziy yang dengan penuh
kepada penulis. Semoga penulis menjadi salah satu alasan kalian tersenyum dan
Kendari.
vi
5. Ibu Hariati Lestari, SKM., M.Kes, Bapak Sahrudin, SKM., M.Kes, dan Ibu
Karma Ibrahim, SKM., M.Kes selaku penguji yang telah memberikan banyak
8. Ibu dr. Hj. Maryam Rufiah MR., M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota
Kendari dan ibu Erny, SKM., M.Kes selaku kepala seksi P2PL Dinkes Kota
Kendari yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk pengambilan data
sekunder terkait penelitian dan ibu Sitti Israwati Aga, SKM selaku
Puskesmas se-Kota Kendari atas waktu yang diluangkan dan telah banyak
Hastuti, S.KM, Nur Tri Fitriani Ahmad Putri, S.KM, Ratih Dewi Anggraeni,
S.KM., Putri Puspita Dewi, S.KM, Ismawati, S.KM, Dina Wunari Wa Ode,
S.KM, Dita Anugrah Pratiwi, S.KM, Ardillah Fauziah, S.KM. Terima kasih
atas canda tawa selama ini, dan terima kasih telah menjadi sahabatku dari
vii
10. Teman-teman peminatan epidemiologi 2012 yang penulis tidak bisa sebutkan
namanya satu per satu. Terima kasih banyak atas segala bentuk dukungan
moril dan materil serta doa dan semangatnya. Tetap semangat meraih
kesuksesan.
11. Seluruh senior dan adik-adik junior yang telah memberikan motivasi kepada
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGAJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN xiv
ABSTRAK xvi
ABSTRACT xvii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 8
E. Ruang Lingkup Penelitian 7
F. Defini dan Istilah, Glosaruim 7
G. Organisasi dan Sistematika 8
ix
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 45
B. Hasil Penelitian 61
C. Pembahasan 82
V. PENUTUP
A. Kesimpulan 93
B. Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 98
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Pedoman Wawancara 100
2. Lembar Observasi 104
3. Content Analisis 106
4. Informed consent 140
5. Distribusi informan pada Puskesmas se-Kota Kendari tahun 141
2016
6. Dokumentasi 143
7. Surat izin penelitian dari Badan Riset Daerah Provinsi 151
Sulawesi Tenggara
8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 152
xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
( Kurung Pembuka
) Kurung Penutup
0
C Derajat Celsius
% Persen
< Lebih Kecil
> Lebih Besar
Sama dengan Lebih Besar
/ per
Kurang Lebih
A
ARI Acute Respiratory Infections
AC Air Conditioner
B
BPS Badan Pusat Statistik
BAPPEDA Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah
D
Ditjen Direktur Jendral
Dkk Dinas Kesehatan Kota
Depkes Departemen Kesehatan
Dinkes Dinas Kesehatan
K
Kemenkes Kementerian Kesehatan
KIA Kesehatan Ibu dan Anak
KLB Kejadian Luar Biasa
M
MENKES Menteri Kesehatan
xiv
Lambang dan singkatan Arti
P
P2 Pemberantasan Penyakit
P2MPL Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan
Permenkes Peraturan Menteri Kesehata
Polindes Poliklinik Desa
Pustu Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat
PWS Pemantauan Wilayah Setempat
R
RI Republik Indonesia
Riskesdas Riset Kesehatan Dasar
S
Sultra Sulawesi Tenggara
SKD Sistem Kewaspadaan Dini
STP Surveilans Terpadu Penyakit
SP2TP Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Penyakit
T
TCG Tim Gerak Cepat
U
UPT Unit Pelayanan Terpadu
W
WHO World Health Organization
W2 Laporan Mingguan
xv
PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS
SE-KOTA KENDARI TAHUN 2016
Oleh :
Desi Arwanti
J1A1 12 019
ABSTRAK
xvi
IMPLEMENTATION OF EPIDEMIOLOGICAL SURVEILLANCE THROUGHOUT
LOCAL GOVERNMENT CLINIC OF KENDARI CITY IN 2016
By :
Desi Arwanti
J1A1 12 019
ABSTRACT
PHC is a technical implementation unit of the City Health Office that responsible for organizing
the health development in one or a part of the district area. Epidemiological surveillance
implementation is one of effort to overcome the problem of communicable diseases and non-
communicable diseases, reducing the pain, death preventing, healing the patients and preventing
of disease progression. The purpose of this study was to describe the implementation of the
Epidemiological Surveillance of diseases and its problems Throughout Local Government Clinic
of Kendari City In 2016 views of data collecting, data processing, data analysis and
interpretation and dissemination of information. The type of this study was qualitative study with
case study approach. Informants in this study were all of surveillance officer of Local
Government Clinic in 2016 in Kendari and surveillance coordinator of Kendari City Health
Office. The results showed the surveillance implementation includes data collected cover only
morbidity data in the form of reports of illness and drug use from the General Clinic, sub local
government clinic, and local communities report. Surveillance data processing manually and
only use the computer that presented in form of tables, charts, and text of the report is not yet at
the presentation of the data mapping with utilization the program of Geographic Information
System (GIS). Data Analysis and interpretation conducted manually based on epidemiological
variables (people, time and place). Dissemination of data was not effective yet because its
implementation is not fully utilizing the existing technology and was not routinely performed
every month. However, the availability of officer, training in support of surveillance officers
skill, and facilities and infrastructures in every local government clinic was not effective yet thus
hampering surveillance implementation.
xvii
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seperti program Safe Motherhood Initiative, program Kesehatan Ibu dan Anak
1
2
(Kemenkes, 2003).
(SP2TP), dan Sistem Pelaporan Rumah Sakit (SPRS), yang telah mengalami
beberapa kali perubahan dan perbaikan. Disamping keberadaan SST telah juga
2003).
pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang diperoleh dari berbagai unit
program serta sektor terkait yang dapat melakukan tindakan pencegahan dan
kesulitan padahal surveilans ini tidak mengenal batas wilayah sehingga sistem
padahal idealnya suatu data surveilans bisa langsung diakses kapan saja. Hal
kepala daerah. Oleh karena itu, diperlukan suatu surveilans epidemiologi yang
informasi yang dihasilkan dalam surveilans penyakit yang sekarang ini belum
surveilans yang dilakukan tiap Puskesmas Kota Kendari belum maksimal, dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pengumpulan data.
pengolahan data.
penyebarluasan informasi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
penelitian ini.
Kota Kendari.
2. Pada penelitian ini variabel bebas yang digunakan yaitu pengumpulan data,
kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.
G. Organisasi / sistematika
M.kes serta tim penguji oleh Hariati Lestari, SKM., M.Kes, Sahrudin, SKM.,
Petugas Poli Umum, dan staf P2M Puskesmas. Hasil dari penelitian ini bahwa
yang meliputi pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu secara aktif
dan pasif, pengolahan data menggunakan komputer, analisis data yang belum
menggunakan dua media yaitu pelaporan rutin dan minlok, proses umpan
balik belum tepat sasaran yaitu hanya berupa undangan, investigasi penyakit
9
10
dilakukan ketika terjadi KLB berupa pemberian obat dan evaluasi kegiatan
Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif
dan informan dalam penelitian ini adalah petugas pelaksana surveilans dan
92,9% memiliki tugas rangkap, dan 85,7% memiliki lama kerja <5 tahun serta
telah dilakukan oleh semua petugas surveilans sesuai dengan buku pedoman,
1. Pengertian
2011).
2011).
yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang
a. Tujuan umum
dan pusat penelitian serta unit surveilans yang lain untuk bisa
ditindaklanjuti.
b. Tujuan khusus
Penyakit (STP).
Ditjen P2MPL.
meliputi :
kesehatan tertentu.
kesehatan matra.
sebesar 100%.
setahun.
d. Studi epidemiologi
g. Umpan balik
20
lainnya.
21
pada ketentuan yang berlaku untuk keadaan di luar KLB dan atau
1) Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara aktif dan pasif. Jenis data
faktor risiko.
22
dan sebagainya.
diperlukan.
2) Pengolahan data
proporsi).
3) Analisis data
4) Diseminasi Informasi
dari Polindes dan Pustu. Polindes dan Pustu memberikan data penderita baik
a. Pengorganisasian
berikut:
2) Analisis KLB.
b. Sasaran
paru, kusta PB, kusta MB, campak, difteri, batuk rejan, tetanus,
kelamin
kunjungan pelayanan.
26
Desember 2015).
dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik dan peta yang bermakna
Puskesmas
berikut :
kesehatan.
kerjanya.
28
berbatasan.
data berasal dari Polindes dan Pustu. Polindes dan Pustu memberikan data
sampai kepada laporan tahunan. Proses penataan SP2TP ini dimulai dari
penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi menurut waktu, tempat atau
orang.
29
menular, baik yang berisiko KLB atau tidak sehingga bisa dilakukan
diharuskan:
penyakit di wilayahnya.
30
Kementerian
Kesehatan
1. Mengolah
Profil Distribusi SKD Data STP
(tahun) Data Ke KLB 2. Analisis dan
Provinsi Dinas Kesehatan Provinsi Rekomendasi
(bulan) 3. Umpan Balik
4. Distribusi
Data STP
Data STP
1. PWS Mingguan
2. STP bulanan
3. STP Sentinel (bl) Puskesmas Lab
RS
4. STP KLB
5. STP
alur laporan Pemanfaatan data STP
(Imari, 2011)
bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu,
dalam Pasal 4 yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu
daerah.
penyakitnya.
dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu
serta adanya penyajian dan analisis data yang teratur secara periodic dari
puskesmas meliputi :
surveilans yakni (1) pengumpulan data, (2) pengelolaan data, (3) analisis
penyakit tidak menular secara khusus telah dimulai sejak tahun 1987
angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi seperti yang
dapat berjalan secara optimal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Surveilans
Epidemiologi
Analisis Data dan
Interpretasi Data
Diseminasi Informasi
2. Definisi konsep
a. Pengumpulan Data
b. Pengolahan data
Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk mentah (row data)
c. Analisis data
d. Diseminasi InformasI
pendekatan berupa studi kasus dengan tujuan agar peneliti dapat memperoleh
wawancara dan alat rekam suara dan video (kamera digital/HP). Peneliti
dilapangan.
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
Sumber data penelitian ini berasal dari informan kunci dan informan
37
38
menjadi sumber informasi yang baik dan jelas karena dia terlibat langsung
pengumpulan data .
6. Masalah dan kendala yang
terjadi dalam proses
pengumpulan data surveilans.
Pengolahan Data 1. Sistematika pengolahan data
surveilans epidemiologi
berdasarkan orang, waktu dan
tempat.
2. Teknik pengolahan data Wawancara
surveilans (teks, tabel dan 1. Koordinator dan
grafik serta spot map). surveilans
3. Metode pengolahan data puskesmas Observasi
surveilans ( manual dan
komputerisasi).
4. Kendala dan masalah yang
terjadi dalam pengolahan data
surveilans.
Analisis dan 1. Mengetahui seberapa lama
Interpretasi Data bergelut dalam bidang analisis
data surveilans.
2. Data yang disediakan dalam
keadaan siap dianalisis dan apa
yang dianalisis setelah data
siap untuk di analisis (terjadi
peningkatan atau penurunan
kasus setiap bulan/tahun dan
membandingkan kasus yang
tercatat pada tahun-tahun 1. Koordinator Wawancara
sebelumnya). surveilans dan
3. Hubungan kasus dengan faktor puskesmas
Observasi
risiko.
4. Alat bantu yang digunakan
dalam menganalisis data dan
jenis pengukuran data yang
digunakan (rate, proporsi, dan
rasio).
5. Masalah dan kendala yag
terjadi dalam menganalisis data
surveilans.
Penyebarluasan 1. Waktu yang tepat untuk
Data/Informasi penyebaran hasil kegiatan 1. Koordinator
surveilans epidemiologi. surveilans
2. Metode penyebaran hasil Dinkes Kota
kegiatan surveilans Kendari
41
data/informasi yaitu :
langsung.
3. Pemeriksaan dokumen dan arsip, hal ini ditujukan kepada peneliti dalam
manual sesuai dengan petunjuk pengelolaan data kualitatif serta sesuai dengan
1. Reduksi data
digunakan di lapangan. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan analisis
2. Penyajian data
Alur analisis yang kedua ini adalah menyajikan data yang telah
dianalisis pada alur pertama dan kemudian disajikan dalam bentuk teks
narasi.
3. Penarikan kesimpulan
Analisis pada alur ini adalah mencari makna benda-benda dan peristiwa
yang muncul dari data (Klarifikasi data), serta memfokuskan pada abstraksi data
berlangsung. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang besar atau tidakya hasil
proses transferability (temuan dapat ditransfer ke latar lain), atau dengan kata
relevan.
triangulasi yakni:
teori-teori relevan.
44
Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Studi
1
kepustakaan
Penyusunan
2
Proposal
Konsultasi
3
Proposal
4 Seminar Proposal
Perbaikan
5
Proposal
Pelaksanaan
6
Penelitian
7 Analisis Data
8 Konsultasi Hasil
9 Seminar Hasil
10 Perbaikan Hasil
11 Ujian Skripsi
12 Perbaikan Skripsi
Keterangan :
: Proposal
: Hasil
: Skripsi
45
a. Letak Geografi
1) Luas Wilayah
wilayah daratan Kota Kendari 267,37 Km2 atau 0,7 persen dari
45
46
2) Ketinggian Wilayah
b. Iklim
Kendari hanya dikenal dua musim yakni musim kemarau dan musim
Kendari tahun 2014 terjadi 172 hari hujan dengan curah hujan
c. Kependudukan
tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Metode pengumpulan
pengungsi.
1) Jumlah penduduk
335.889 jiwa.
perempuan.
d. Fasilitas Kesehatan
spesialis gigi.
Fasilitas Kesehatan
Tahun
Rumas Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu
2010 12 14 18
2011 13 14 16
2012 13 15 17
2013 12 15 17
2014 12 15 17
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Kendari, 2015
Kecamatan Puskesmas
Mandonga Labibia
Baruga Lepo-lepo
Puuwatu Puuwatu
Kadia Perumnas dan Jatiraya
Wua-wua Mekar dan Wua-wua
Poasia Poasia
Abeli Abeli dan Nambo
Kambu Mokoau
Kendari Mata dan Kadia
Kendari Barat Benu-benua dan Kemaraya
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Kendari, 2015
53
Informan kunci dalam penelitian ini terdiri dari satu orang yaitu
Kesehatan Masyarakat.
Kesehatan Masyarakat.
Kesehatan Masyarakat.
Masyarakat.
Kesehatan Masyarakat.
54
Kesehatan Masyarakat.
Kesehatan Masyarakat.
Masyarakat.
Kesehatan Masyarakat.
Keperawatan.
Kesehatan Masyarakat.
Kesehatan Masyarakat.
55
Keperawatan.
Kesehatan Masyarakat.
Keperawatan.
3. Gambaran Penelitian
datang lebih siang sebab berdasarkan informasi bahwa Kepala Tata Usaha
Puskesmas Nambo biasanya datang pukul 09.00 WITA. Dan tidak lama
56
kemudian ruangan tata usaha terbuka, tetapi kata seorang Staf Tata Usaha
dikarenakan ada urusan lain yang mendesak, dan Staf Tata Usaha
Nambo. Dan pada hari itu juga setelah di konfirmasi oleh Kepala
tempat dan peneliti membuat janji untuk kembali pada hari senin.
Kepala Tata Usaha untuk memasukkan surat izin penelitian dan mengantar
ruangan Tata Usaha untuk bertemu Kepala Tata Usaha, hanya saja kata
seorang staf Tata Usaha bahwa beliau tidak berada ditempat dan meminta
peniliti untuk kembali pada hari senin. Kemudian peneliti kembali lagi ke
ruangan P2M untuk bertemu dengan petugas Surveilans. Tetapi, saat itu
lebih awal agar bisa bertemu petugas Surevilans lebih cepat. Tidak lama
59
menyerahkan surat izin penelitian, tetapi Kepala Tata Usaha tidak berada
di ruangan yang ada hanya petugas Surveilans dan staf Tata Usaha
2016 berhubung keesokan harinya pada tanggal 25 Maret 2016 adalah hari
dengan petugas Surveilans, hanya saja kata staf di ruangan P2M petugas
untuk diwawancarai.
surat izin penelitian ke Kepala Tata Usaha Puskesmas Mata dan bertemu
wawancarai pada saat itu walaupun dengan keadaan kurang enak badan.
Kepala Sub Bagian P2PL untuk mendisposisi surat izin penelitian. Setalah
ini.
B. HASIL PENELITIAN
1. Surveilans Epidemiologi
mendalam berikut:
Hmm surveilans ya.. menurut saya sendiri dia itu kayak semacam
kegiatan pencatatan secara terus menerus begitu dan ini penting
sekali(WS, 37 tahun, wc : 23 Maret 2016).
terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau
2. Pengumpulan Data
Kalau ada kasus ispa bisa langsung turun atau lapor dulu sama
kita atau setelah turun pi baru melapor kita juga tetap turun
karena dinas juga tetap juga ada pembinaannya toh pada
puskesmas jadi sama-sama ji kita turun tapi kalau puskesmas dia
rutin turunnya jadi untuk penyakit-penyakit tertentu puskesmas dia
turun terus kan tupoksinya merekan kan begitu. Jadi jenis datanya
itu penyakit-penyakit rawat jalan, data kesakitan ISPA, data
kematian juga kalau ada tetap dikumpulkan dan itu data harus
dikirim setiap bulannya jadi harus tetap dikumpulkan, misalnya
LB1 kan setiap bulan harus lengkap pengiriman dan untuk kota
kendari itu tidak gajian kalau tidak ada ada laporan masuk dari
puskesmas dan itu sudah komitmen memang( SIA, 34 tahun, wc:
31 Maret 2016).
Terus data primer ji semua ini toh yang masuk itu pasien yang
datang berkunjung kan dipoli toh. Sudah pernahkah jalan2 dipoli
umum? Kan kalau disitu ada jenis penyakitnya apa terus kita
masukkan dalam, kan dipuskesmas itu ada yang namanya lb1
laporan bulan disitu semua penyakit di Lb1. Ini data kesakitan toh
jadi ispa 1304 kodenya itu 1302 pale disinimi dia muncul datanya
toh dari golongan umur ini dibawah 1 toh dari 0 sampe diatas 7
tahun digolongkan, diklasifikasi dalam umur begini toh
65
dimasukkan mi. Untuk nama tempat dan waktu ispa kita tidak catat
dia kecuali pnemoni. Adaji kalau mau liat itu nama penderitanya
toh tapi dibukunya mi poli umum. Buku daftar kunjungan
pasiennya poli umum toh disitu kalau mau liat detil namanya
alamatnya toh. Kalau kita merekap jumlahnya berdasarkan seperti
ini kan berdasarkan kelurahan toh, berdasarkan kelurahan kita
puskesmas ada 4 wilayah kerja berdasarkan kelurahan itu
jumlahnya saja yang dihitug toh tapi untuk pencatatan identitas
nama alamat jeniskelaminnya itu toh ada dibuku poli untuk itu
programaer da tidak catat kecuali itu pnemoni. Ada ji juga
tercatat tapi khusus untuk ispa yang balita harus dicatat dia
namanya. Kalau diatas 5tahun nda nda tercatat toh. Bukan artinya
tidak tercatat maksudnya programernya da tidak dicatat terus tapi
tetatp tercatat dipoli tapi untuk laporannya formatnya tidak
diminta namanya toh. (AK, 32 tahun, wc: 18 Maret 2016).
Data yang saya ambil dari hasil diagnosa dokter yang berada di
poli kemudian saya masukkan di buku saya tinggal
memindahkan(JK, 32 tahun, wc : 19 Maret 2016).
Kita ambil dari poli umum kemudian kita adakan disini kan
surveilans biasa melakukan penyaringan berarti disamping kita
ambil data dari poli berarti kita ambil door to door kalau ada
keluhan dari masyarakat toh (K, 32 tahun, wc : 21 Maret 2016).
Sumber data itukan data primer dan data sekunder. Data itu
biasanya kita ambil dari orang yang data pasien yang berobat
dan register pasien yang berobat disini secara apa data primer
dan sekunder terus kalau yang sekunder biasanya kita turun
kelapangan, biasa diposyandu, penyuluhan dari rumah ke rumah
jadi kalau misalnya ada yang sakit ispa atau kita curigai ispa itu
biasanya kita rujuk ke pukskesmas(Y, 34 tahun, wc : 21 Maret
2016).
umur balita. Kita ambil nama lengkapnya dimana tapi ispa ada
golongannya ispa ringan, ispa sedang, atau ispa berat toh haa
kalau misalnya yang mau diambil ispa berat kita liat tempat
alamatnya dimana umurnya juga berapa terus kita kunjungi
tempatnya maksudnya dia tinggal dimana terus nanti pada saat
kita sudah kunjungi kita amati kan kita amati kondisinya bemana
kondisinya pada saat terkena penyakit itu toh haa terus pada kita
saat itu pantau terus kondisinya itu kita ambil mi data lengkapnya
namanya umurnya alamatnya terus kita bikin mi kita isi mi di
format(H, 34 tahun, wc : 22 Maret 2016).
Kalau sumber pasif kami ambil dari klinik buku register pasien
kemudian kalau yang aktif kami dapat informasi dari warga
setempat dari pak lurah pak RT(RL, 51 tahun, wc : 22 Maret
2016).
Seperti data dari Pustu, dari Pustu yang mereka liat gejala. Ada
juga yang dari masyarakat kalau orang sudah rasa gejala
klinisnya seperti itu mereka datang sendiri disini, dan ada juga
kita ambilkan ke Puskesmas, kita ketemu perorangan. Ada jenis
penyakit begitu, kita anu suruh ambilkan kesini, kita lihat gejala-
gejalanya. Mendaftar di kartu langsungmasuk di Poli umum (SR,
26 tahun, wc : 24 Maret 2016).
umur) rawat jalan dan rawat inap di poli umum, Pustu, Polindes,
lurah, pak RT, maupun masyarakat yang ada di daerah tersebut yang
Terus iya dilaporkan ji toh. Iya tetapji dilaporkan. Kapan ini tiap
bulan dia laporan bulanan, laporan itu tanggal 3 paling lama mi
sudah masuk laporan didinas toh (AK, 32 tahun, wc: 18 Maret
2016).
bisa mengetahui trennya dia naik apa turun jadi kita ambil di
akhir bulan kemudian kita rekapitulasi kita tabulasi itu data dia
mengalami peningkatan atau penurunan. Sama mi juga kalau
dengan data primer yang kita langsung turun ke lapangan. Haa
kalau turun lapangan dia tidak menentu harus akhir bulan bisa
awal bulan bisa akhir bulan yang penting pada saat akhir bulan
kita adakan rekapitulasi data itu yang penting semua terkumpul
kita bisa mi tabulasi. Terus untuk ke dinkes pada awal bulan
misalkan kita merekap data untuk bulan 3 dilaporkan awal bulan 4
paling lambat tanggal 3 itu laporan sudah masuk(K, 32 tahun,
wc : 21 Maret 2016).
Ini dia tiap minggu laporan W2. Tiap hari paling lambat hari
senin kita kasi kirim lewat sms. Kalau bulan dia tanggal 4 itu
dalam bentuk fisik fisikkan begini dalam bentuk grafik (IF, 36
tahun, wc : 21 Maret 2016).
Kalau kita dari puskesmas itu kan tanggal 1 keatas sibuk jadi
pengumpulan datanya dilakukan tanggal 25 keatas, pokoknya 27
keatas itu sudah apa membuat rekapan karena tanggal 1 itu
sudah harus masuk laporan di dines kota(HKT, 33 tahun, wc : 23
Maret 2016).
69
Bagusnya setiap hari setiap ada kalau kita posyandu biasa turun
biasa promkes penyuluhan disitu. Posyandunya disini ada 12.
Perbulan per tanggal 5 terus kalau laporan w2 nanti programer
yg kirim lewat sms setiap hari sabtu. Fisiknya nanti menyusul tiap
bulan ke dinkes toh (AS, 35 tahun, wc : 28 Maret 2016).
ke Puskesmas, setiap minggu yang disebut laporan W2, dan laporan LB1
3. Pengolaha Data
dan waktu dalam bentuk tabel dan grafik serta dibuat dalam angka persen
atau permil. Hasil penelitian dapat dilihat dengan wawancara berikut ini :
Secara manual. Hitung pake itu karena kita kan hitung itu data
ispa kita bagi berdasarkan kelurahan kebetulan kita disini ada 4
kelurahan gunung jati, jati mekar, kampong salo, kandai itu kita
adakan itu jumlah penderita ispa itu kita bagi berdasarkan
kelurahan jadi kita adakan kayak semacam hitung manual. Dalam
bentuk tabel. Ada tabel ada pws (K, 32 tahun, wc : 21 Maret
2016).
Mengolah jadi data itu setelah saya kumpulkan saya catat saya
olah di dalam bentuk tabel ditabulasi kemudian dianalisa melalui
spss. Berbentuk tabel dan grafik kayak yang disana ispa itu (Y,
34 tahun, wc : 21 Maret 2016).
alamat dalam bentuk fisik (teks), tabel, dan kadang-kadang setiap 6 bulan
Biasanya itu kalau ada kasus biasa itu kan kita analisis bersama-
sama orang promkes dengan orang kesling toh maksudnya kita
kerjasama begitu kan tidak bisa kerja sendiri kita butuh juga
teman (HKT, 33 tahun, wc : 23 Maret 2016).
sampe seperti begini saja ada golongan umur nanti ada tabel
tersendiri juga untuk kelurahan ini yang dikumpulkankan didinas
belum diolah anu Cuma dalam bentuk begini saja (AS, 35 tahun,
wc : 28 Maret 2016).
manual, sama halnya dalam pengolahan data dan tidak ada teknik khusus
5. Diseminasi Informasi
Ooh,sama ini tiap bulan kita adakan minlok toh untuk kita bahas
tentang kasus penyakit yang ada (AK, 32 tahun, wc: 18 Maret
2016).
Haa.. itu penyebaran data, tadi saya sudah katakan kasus yang
sifatnya emergensi secepatnya, pada waktu 24 jam kita harus
76
Perbulan itupun juga kalo adakan MINLOK, tapi kalo tidak ada
itupun juga secara informasi biasa-biasa saja pada saat mereka
datang mengumpulkan laporan itu, itupun kita adakan tidak
secara apa namanya rutin begitu cuman datang menyetor kepada
kita disini datanya(HKT, 33 tahun, wc : 23 Maret 2016).
Apakah itu yang pamlet atau apakah namanya itu yang dilipat2
bukan pamflet kayaknya itu sa lupa mi namanya (M, 33 tahun, wc
: 18 Maret 2016).
Media yang kita kasih itu yang kita berikan itu seperti gambar-
gambar kita sebar di masyarakat kemudian kita penyuluhan, tetapi
penyuluhannya tidak kelompok tapi individu informasi kita sebar,
masyarakat memang seperti itu (HKT, 33 tahun, wc : 23 Maret
2016).
Pake poster . dia itu promkes biasa dia gabung (AS, 35 tahun,
wc : 28 Maret 2016).
Hal yang sedikit berbeda yang dikemukan oleh pihak Dinkes Kota
Kesling) melalui penyuluhan dan maping yang disebut GIS. Akan tetapi,
program maping saat ini di Kota Kendari hanya terbatas pada penyakit
DBD saja.
C. PEMBAHASAN
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara aktif dan pasif. Jenis data
risiko. Pengumpulan data dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain
sebagai alat bantu. Instrumen dibuat sesuai dengan tujuan surveilans yang
(Permenkes, 2014).
umur, dan jenis kelamin), waktu (tanggal, bulan, dan tahun kunjungan
83
umum, dari pustu, dari ruang perawatan serta UGD dan laporan dari
masyarakat.
umur, dan jenis kelamin), waktu (tanggal, bulan, dan tahun kunjungan
yakni jika ada kasus dicatat berdasarkan periode bulanan secara manual.
secara komputerisasi dan ada juga beberapa format yang dibuat secara
84
dapat dibedakan atas dua yaitu pengumpulan data secara manual, bentuk
formulir harusnya dirancang agar konsisten dengan isi data reka medis
kurva dari data surveilans yang akan dianalisis. Waktu pengumpulan data
awal bulan yaitu pada tanggal 1 sampai tanggal 5 dari hasil wawancara
hari dari buku register kunjungan pasien, pustu, dan laporan masyarakat
Kendala yang dihadapi oleh petugas puskesmas di Kota Kendari dari hasil
2. Pengolahan Data
kesehatan masih berupa data mentah yang bersumber dari daftar register
data tersebut direkapitulas, diolah, dan diringakas menjadi tabel dan grafik
dengan baik jika didukung oleh sarana dan prasarana yang sesuai dengan
tabel, grafik, dan peta menurut variabel golongan umur, jenis kelamin,
tempat dan waktu, atau berdasarkan faktor risiko tertentu. Setiap variabel
adalah penyajian hasil olahan data dalam bentuk yang informatif, dan
menarik. Hal ini akan membantu pengguna data untuk memahami keadaan
adanya suatu kalainan yang terjadi di wilayah kerja kita dapat segera
laporan tidak dilakukan dengan alasan dilakukan pada saat rekapan data
umur (golongan balita dan semua umur). Namun, penentuan pemetaan dan
pada analisis data biasanya digunakan pada saat evaluasi program, dan
4. Diseminasi Informasi
memanfaatkan teknologi seperti layanan internet dan sms. Akan tetapi hal
ini hanya terbatas pada pelaporan kasus-kasus tertentu, untuk saat ini
yang dikemukan oleh Imari (2011), yang menyatakan bahwa hasil analisis
lanjut berupa suatu penarikan kesimpulan dari suatu tabel, grafik, atau peta
1116/MENKES/SK/VIII/2003).
dari data epidemiologi yang telah dikumpulkan dan diolah idealnya dapat
sebagai deteksi Dini dalam Proteksi terhadab kejadian KLB dan Wabah.
data. Sehingga fungsi dan manfaatnya menjadi lemah bahkan tak berarti
epidemiologi sudah berjalan secara baik sesuai dengan format yang ada.
Akan tetapi, jumlah kasus penyakit yang terjadi tiap tahun di Puskesmas
yang harus dilakukan secara sistematis dan terus menerus agar diketahui
peningkatan dan penurunan kasus setiap bulan atau setiap tahun dan
D. KETERBATASAN PENELITIAN
1. Lambatnya penerbitan surat dari instansi. Hal ini disebabkan karena tidak
mencari waktu yang tepat serta suasana yang kondusif untuk melakukan
penelitian.
3. Tempat informan yang berbeda-beda dan jarak tempuh yang cukup jauh
V. PENUTUP
A. SIMPULAN
sebagai berikut:
Kendari yakni jenis data yang dikumpulkan berupa laporan penyakit (data
kesakitan) dan laporan pemakaian obat yang bersumber dari petugas Pustu
dan data Puskesmas. Untuk pengumpulan data laporan mingguan (W2) dan
laporan W2 via-sms dan laporan Lb1 via-email sesuai dengan format yang
bulan dengan format laporan disajikan dalam bentuk tabel dan teks
bentuk grafik.
93
94
B. SARAN
berikut:
dimasyarakat.
penularannya.
penyakit.
sampel yang akan diteliti lebih berbeda agar hasil yang diperoleh lebih
signifikan.
96
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, Ridwan. 2012. Surveilans Kesehatan Masyarakat. IPB Press. Bogor.
Badan Pusat Statistik Kota Kendari. 2015. Kota Kendari Dalam Angka. Kendari.
Buton, La Djabo. 2008, Bahan Ajar Mata Kuliah Surveilans Kesmas, Unhalu, Kendari.
Depkes RI, 2010. Profil Kesehatan Kesehatan Indonesia 2009, Depkes RI Direktorat
Jenderal PPM & PLP, Jakarta.
96
97
Http://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/pengembangan-surveilans-penyakit-
berbasis-masyarakat, diakses tanggal 16 Desember 2015
PEDOMAN WAWANCARA
PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS
SE-KOTA KENDARI TAHUN 2016
LEMBAR OBSERVASI
INFORMED CONSENT
(SURAT PERNYATAAN)
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Peneliti Informan
(Desi Arwanti) ()
Lampiran 5
DISTRIBUSI INFORMAN DI DINAS KESEHATAN KOTA KENDARI DAN
PUSKESMAS SE-KOTA KENDARI
TAHUN 2016
Informan Kunci
No Tempat Tanggal wawancara Kode Umur Pendidikan Jabatan
informan
1. Dinkes Kota 31 Maret 2016 SIA 34 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Koordinator Surveilans
Kendari Dinkes Kota Kendari
Informan Biasa
No Puskesmas Tanggal Kode Umur Pendidikan Jabatan
wawancara informan
1. Nambo 17 Maret 2016 HS 33 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
2. Abeli 18 Maret 2016 M 33 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
3. Poasia 18 Maret 2016 AK 32 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
4. Mekar 19 Maret 2016 IV 36 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
5. Benu-benua 19 Maret 2016 JK 32 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
6. Kandai 21 Maret 2016 K 32 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
7. Jati Raya 21 Maret 2016 Y 34 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
8. Mokoau 21 Maret 2016 IF 36 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
9. Lepo-lepo 22 Maret 2016 H 34 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
10. Perumnas 22 Maret 2016 RL 51 tahun D-3 Keperawatan Petugas Surveilans
11. Kemaraya 23 Maret 2016 WS 37 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
12. Puuwatu 23 Maret 2016 HKT 33 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
13. Wua-wua 24 Maret 2016 SR 26 tahun D-3 Keperawatan Petugas Surveilans
14. Labibia 28 Maret 2016 AS 35 tahun S-1 Kesehatan Masyarakat Petugas Surveilans
15. Mata 31 Maret 2016 HA 34 tahun S-1 Keperawatan Petugas Surveilans
Lampiran 6. Dokumentasi
L
Gambar 1. Buku kunjungan pasien di Poli umum Puskesmas
Gambar 2. Penyajian data dalam bentuk grafik