Disusun Oleh:
Akbar Aulia Hidayat G4B015007
Aninda Cahyaningtyas G4B015024
i
i
Disusun Oleh:
AKBAR AULIA HIDAYAT G4B015007
ANINDA CAHYANINGTYAS G4B015024
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
ii
iii
laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik moral maupun material.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih, penghargaan, serta
observasi ini
2. drg. Helmi Hirawan, Sp.BM selaku Ketua Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas
3. drg. Fitri Diah Octa Dewi selaku Pembimbing Akademik dan dr. Hendro
4. drg. Susi Aprilianti dan Ibu Mara Shalihah yang telah memberikan bimbingan,
ilmu, perhatian serta kasih sayang yang sangat berarti bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
menjadi lebih baik dan memberi manfaat bagi yang membaca. Aamiin.
Purwokerto, ..
iii
iv
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
PRAKATA iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
iv
v
v
vi
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 4.1 Peta wilayah Kecamatan Rawalo 35
vi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap manusia yang ada di dunia
ini. Indonesia sebagai negara hukum pun mengatur bahwa sehat merupakan
hak bagi setiap orang yang ada di Indonesia, salah satunya tertera dalam
berbunyi Setiap orang berhak atas kesehatan, bahkan ketentuan ini juga
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada Pasal 28H ayat (1) yang
berbunyi Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
yang sehat menjadi semakin sehat dan tidak menjadi sakit, oleh sebab itulah
kegiatan promotif dan preventif akan lebih dikedepankan dan salah satu
1
2
puskesmas.
Herujito (2006), menyebutkan manajemen merupakan suatu
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Oleh sebab itu, sistem
2
3
pelayanan kesehatan dengan baik. Hal ini yang mendorong peneliti untuk
Kecamatan Rawalo.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan gambaran umum wilayah kerja Puskesmas Rawalo
3
4
D. Manfaat Observasi
Manfaat dari observasi ini adalah:
1. Sebagai sarana mahasiswa untuk mengetahui gambaran umum wilayah
Rawalo
4. Sebagai sarana mahasiswa untuk mengetahui sistem manajemen umum
Puskesmas Rawalo
5. Sebagai sarana mahasiswa untuk mengetahui sistem manajemen
Puskesmas Rawalo
9. Sebagai sarana mahasiswa untuk mengetahui sistem manajemen
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan unit pelaksana
5
6
kerjanya.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
6
7
RI, 2014).
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
7
8
2014).
2) Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang
RI, 2014).
b. Pertanggungjawaban wilayah
Puskesmas menggerakkan dan bertanggungjawab terhadap
8
9
penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta
7. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dapat dibedakan berdasarkan keterkaitannya
9
10
berupa Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan
2014).
8. Tata Kerja Puskesmas
Tata kerja Puskesmas dilaksanakan berdasarkan keterkaitan dan
2014):
a. Kantor Kecamatan
Puskesmas dalam melaksanakan fungsinya berkoordinasi dengan
10
11
2014).
d. Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Puskesmas dalam menyelenggrakan upaya kesehatan perorangan
11
12
12
13
Dasar, 2014):
a.Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Undang-Undang No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
c. Peraturan Presiden No.27 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
d. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
e. Peraturan Menteri Kesehatan No.64 Tahun 2015 tentang Organisasi
13
14
periode lima tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi ke dalam rencana
2015).
Seluruh rangkaian kegiatan baik upaya kesehatan perorangan dan
14
15
a. Model PIE
b. Model POAC
(Suparyanto, 2009):
c. Model ARRIF
Model manajemen ARRIF meliputi analisis, rumusan, rencana,
15
16
d. Model ARRIME
Model manajemen ARRIME meliputi analisis, rumusan, rencana,
berikutnya
(1)Upaya kesehatan puskesmas wajib
Upaya kesehatan ini mencakup program kesehatan dasar
16
17
diantanaynya adalah:
(a)Pelaksanaannya disesuaikan dengan masalah kesehatan
kabupaten/kota
(c)Upaya laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat)
pengembangan.
b) Dapat disusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) untuk tahun
prioritas masalah:
17
18
puskesmas (P2)
Pengorganisasian merupakan langkah kegiatan pertama untuk
18
19
2015).
Lokakarya mini puskesmas merupakan suatu pertemuan antar
19
20
satu tahun sekalu melalui alat atau instrumen yang telah ditentukan
(Khaulah, 2015).
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat puskesmas sebagai
20
21
dari layanan pasien secara langsung, tanpa harus disetor dahulu ke kas
21
22
dan dapat dilakukan koneksi data base secara online melalui jaringan
meliputi:
dll)
b) Pelayanan UGD
22
23
keuangan puskesmas
2) Manajemen Mutu
Mekanisme atau metode untuk manajemen mutu puskesmas
23
24
g. Manajemen Limbah
Limbah puskesmas menurut Permenkes No.1204 Tahun 2004
cair dan gas. Selain itu merupakan bahan bungan yang tidak berguna,
medis dan non medis dan dikategorikan limbah benda tajam, limbah
24
25
BAB III
METODE PENELITIAN
kualitatif yang lebih menekankan makna dan proses daripada hasil suatu
Banyumas.
C. Sampel Penelitian
Sampel penelitian dipilih berdasarkan teknik purposive sampling, yaitu
pemilihan sampel yang dilakukan dengan cermat dan relevan dengan desain
dan tujuan penelitian sesuai ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel.
Sampel atau subjek dalam penelitian ini adalah bidang tata usaha,
(UKM).
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
meliputi:
1. Data mengenai gambaran umum mengenai objek penelitian
2. Data lain yang bukan berupa angka.
25
26
Data tersebut terbagi menjadi sumber data primer dan sumber data
sekunder. Sumber data primer diperoleh dari informan yaitu orang yang
berpengaruh dalam proses perolehan data atau orang yang mengerti atau
Puskesmas, karyawan TU, administrasi, bagian UKP dan UKM. Sumber data
laporan.
G. Teknik Pengumpulan Data
26
27
untuk mendapatkan data secara luas dan menyeluruh sesuai kondisi saat
ini.
2. Observasi langsung
Observasi langsung untuk mengumpulkan data dilakukan dengan
3. Dokumen
Data dapat juga diambil melalui dokumen yang ada berupa buku
kesimpulan.
I. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Agar diperoleh tingkat keabsahan data, teknik yang digunakan meliputi:
1. Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan merupakan rangkaian kegiatan yang dibuat
pengamatan mendalam.
2. Triangulasi data
Teknik ini dilakukan dengan membandingkan hasil wawancara dan
27
28
perbedaan tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran umum lokasi observasi
Puskesmas Rawalo merupakan puskesmas yang berfungsi sebagai
Puskesmas Rawalo.
a. Keadaan Geografis
Kecamatan Rawalo merupakan salah satu kecamatan yang ada di
28
29
adalah:
Sebelah Utara : Kecamatan Purwojati
Sebelah Selatan :Kecamatan Kebasen dan Kabupaten Cilacap
Sebelah Barat : Kecamatan Jatilawang
Sebelah Timur : Kecamatan Patikraja
b. Keadaan Demografis
Kelurahan Tritih Kulon memiliki jumlah penduduk sebanyak
56.878 jiwa, yang terdiri atas 21.046 jiwa merupakan penduduk usia
produktif.
c. Keadaan Sosial Ekonomi
Sebagian besar masyarakat yang berumur diatas 15 tahun
(1%).
29
30
30
31
6) Kesehatan lingkungan
7) Posbindu
3. Program kerja Puskesmas Rawalo
Harjito, kepala Puskesmas Rawalo (2016), menyebutkan:
Program kerja di Puskesmas Rawalo ini ada dua macem, pertama
hal seperti promosi kesehatan, KIA dan KB, perbaikan gizi, kesehatan
31
32
ditujukan supaya para petugas tau bahwa pasien tersebut adalah lansia.
medis, cap Lansia pada map rekam medis, warna lembar resep obat,
rekam medis, cap Lansia pada map rekam medis, warna lembar resep
obat, dan huruf pada karcis pendaftaran. Hal ini dilakukan dengan tujuan
lansia
Harjito, Kepala Puskesmas Rawalo (2016), menyebutkan:
penentuan kesehatan lansia sebagai program itu berdasarkan jumlah
lansia yang ada di Kecamatan Rawalo, yaitu sekitar 19.000 dari total
penduduk 56.878. Selain itu juga dikarenakan angka kunjungan dari lansia
kondisi dari masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rawalo, hal
32
33
33
34
akan disusun menjadi PTP yang kemudian PTP ini akan dicatat
34
35
hasil tahapan yang dilakukan pada bulan januari berupa PTP akan
35
36
dengan baik.
Harjito, kepala Puskesmas Rawalo (2016), menyebutkan sistem
BLUD yang mulai diberlakukan bulan Juni 2014. Sistem ini bikin
36
37
BLUD jadi semua rencana anggaran jadi lebih mandiri jadi bisa
yang didapat. Pendapatan pada sistem ini berasal dari surplus tahun
Puskesmas.
Kuswanto, bendahara Puskesmas Rawalo (2016), menyebutkan:
37
38
dan tepat.
Andriana, kesehatan masyarakat Puskesmas Rawalo (2016),
Rawalo.
Berdasarkan pernyataan narasumber diatas, diketahui bahwa
38
39
Rawalo:
1) Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Aprilianti, ketua bidang UKP Puskesmas Rawalo (2016),
menyatakan:
UKP yang ada di Puskesmas Rawalo ini membawahi tiap-tiap
39
40
UKP.
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Fitriani, ketua bidang UKM Puskesmas Rawalo (2016),
menyatakan:
UKM yang ada di Puskesmas Rawalo ini kurang lebih sama
dengan kegiatan UKP, hanya saja kegiatan UKM ini terfokus pada
lintas sektoral.
Berdasarkan peryataan narasumber di atas, diketahui bahwa
40
41
Puskesmas Rawalo.
Harjito, kepala Puskesmas Rawalo (2016), menyebutkan:
penentuan indikator keberhasilan itu disesuaikan dengan bagian
41
42
menyatakan:
Tenaga kerja yang ada di Puskesmas Rawalo terbagi menjadi 2, yaitu
PNS dan Non-PNS. Tenaga kerja PNS itu tenaga yang berasal dari
yaitu tenaga PTT, tenaga kontrak, dan tenaga kontrak BLUD. Tenaga
terbagi lagi jadi dua, yaitu tenaga kerja honorer kategori 1 yang
42
43
kerja PNS dan tenaga kerja Non-PNS. Tenaga kerja PNS ditempatkan
terbagi menjadi 3, yaitu tenaga kerja yaitu tenaga kerja PTT, tenaga
puskesmas.
43
44
(2016), menyatakan:
sistem penyimpanan informasi pasien di Puskesmas Rawalo ada 2,
yaitu melalui rekam medis dan melalui sistem online. Sistem rekam
berwarna hijau untuk pasien usia 1-59 tahun dan rekam medis
rekam medis untuk pasien dengan usia 1-59 tahun dan rekam medis
berwarna putih merupakan rekam medis untuk pasien lansia, hal ini
44
45
menyatakan:
sistem informasi antar puskesmas sama dinas kesehatan di
Kabupaten Banyumas.
(2016), menyatakan:
pengadaan obat di Puskesmas Rawalo ini dilakukan oleh Unit
45
46
dipertengahan antara 3 bulan itu ada obat yang habis, puskesmas bisa
Terdapat suatu kondisi ketika ada jenis obat yang habis dan UPKF
46
47
dan dilemari pendingin yang dapat mengatur suhu sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Setyowati, Penanggung Jawab Pengelola Obat Puskesmas Rawalo
(2016), menyatakan:
pendistribusian obat di Puskesmas Rawalo terbagi menjadi 2, yaitu
ataupun di pustu.
Berdasarkan pernyataan narsumber diatas diketahui bahwa
menyatakan:
jenis limbah di Puskesmas Rawalo ini dibagi ke dalam limbah padat
mengandung bahan kimia serta limbah padat yang infeksius itu kita
47
48
infeksius itu kita bekerja sama dengan Dinas Cipta Karya Kebersihan
limbah padat non infeksius, limbah cair infeksius, dan limbah cair non
bekerja sama dengan Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang
Puskesmas Rawalo.
B. Pembahasan Hasil Observasi
1. Program kerja Puskesmas Rawalo
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan
wajib yang ada di Puskesmas Rawalo terdiri atas 6 poin, hal ini sesuai
puskesmas berupa basic six yaitu upaya kesehatan ibu, anak dan KB,
48
49
SMD dan MMD terlebih dahulu. Hal ini juga sesuai, program
usaha kesehatan kerja, usaha kesehatan gigi dan mulut masyarakat desa
Puskesmas Rawalo masih sedikit. Hal ini sudah tepat karena penentuannya
49
50
hasil usulan pada kotak saran, rapat lintas sektoral, survei mawas diri
menjadi PTP yang kemudian PTP ini akan dicatat sebagai jadwal
50
51
tahapan yang dilakukan pada bulan januari berupa PTP akan disusun
51
52
2015).
3) Pengevaluasian (P3)
Berdasarkan pernyataan narasumber diketahui bahwa proses
52
53
Rawalo pada sistem ini berasal dari surplus tahun sebelumnya, dana
53
54
2010).
Berdasarkan pernyataan narasumber diketahui juga bahwa peran
Hal ini sudah sesuai dengan pola pengelolaan keuangan BLUD yang
2010).
c. Manajemen Sarana dan Prasarana Puskesmas Rawalo
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber diketahui bahwa
54
55
tiap unit yang ada di dalam bagian UKP. Begitu juga dengan sistem
dilakukan setiap 1 bulan sekali dalam mini lokakarya dan setiap 3 bulan
sekali bersama pihak-pihak lintas sektoral terkait. Hal ini sudah sesuai,
55
56
(Khaulah, 2015).
e. Manajemen Mutu Puskesmas Rawalo
Berdasarkan pernyataan narasumber diketahui bahwa penentuan
UKM dan UKP. Hal ini sudah sesuai karena mutu pelayanan puskesmas
ibu dan anak, aspek keamanan harus dijaga, baik untuk keamanan ibu,
56
57
PNS dan tenaga kerja Non-PNS. Tenaga kerja PNS ditempatkan oleh
menjadi 3, yaitu tenaga kerja yaitu tenaga kerja PTT, tenaga kontrak,
dan tenaga kontrak BLUD. Tenaga kerja PTT merupakan tenaga kerja
Keputusan (SK) bupati. Tenaga kerja honorer terbagi menjadi dua, yaitu
57
58
c) Keuangan
kesehatan perorangan.
4) Jaringan pelayanan puskesmas Unit puskesmas pembantu, Unit
rekam medis untuk pasien dengan usia 1-59 tahun dan rekam medis
berwarna putih merupakan rekam medis untuk pasien lansia, hal ini
(SIMPUS). Hal ini sudah sesuai dan tepat karena SIMPUS yang
58
59
proses sinkronisasi data yang berbentuk soft copy yang berasal dari
59
60
Terdapat suatu kondisi ketika ada jenis obat yang habis dan UPKF juga
ataupun agen obat lainya. Pengadaan obat diluar UPKF harus dilakukan
dan dilemari pendingin yang dapat mengatur suhu sesuai dengan yang
harus dalam suhu tertentu dan listrik tidak boleh terputus sehingga
Obat yang terbukti rusak harus dikumpulkan dan disimpan terpisah dan
60
61
posyandu, PKD, dan pustu. Hal ini juga sudah sesuai, distribusi
2010).
i. Manajemen Limbah Puskesmas Rawalo
Hasil wawancara dengan narasumber telah diketahui bahwa jenis
limbah padat non infeksius, limbah cair infeksius, dan limbah cair non
bahan kimia anorganik), limbah padat non medis (sampah padat di luar
61
62
sampah medis), dan limbah cair non medis (kotoran manusia dan air
Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) milik Puskesmas Rawalo. Hal ini
juga dengan limbah cair medis, tidak dapat langsung dibuang dengan
62
63
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
1. Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Rawalo terdiri atas
pengevaluasian.
4. System manajemen keuangan yang diterapkan sejak tahun 2014 adalah
kesehatan.
63
64
PNS.
9. Manajemen system informasi di Puskesmas Rawalo terdiri atas system
berbasis online yaitu SIMPUS, dan system berbasis rekam medis yang
kimia serta limbah padat yang infeksius, Puskesmas Rawalo bekerja sama
Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR). Limbah cair yang non infeksius
B. Saran
Secara keseluruhan, Puskesmas Rawalo sudah melakukan tugas sebagai
penyedia fasilitas kesehatan dengan sangat baik dan sesuai dengan aturan
yang ada, namun terdapat beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan
64
65
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, 2014, Permenkes No.75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI; Jakarta.
65
66
A. Identitas responden
1. Nama :
2. Usia :
3. Alamat:
B. Pertanyaan
1. Apakah responden tinggal terus-menerus di lokasi penelitian dalam 5
tahun terakhir?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah responden mengkonsumsi air dari serapan Sungai Donan sebagai
66
67
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah responden juga mengkonsumsi air selain dari air serapan Sungai
67