Oleh :
YUSTINA ALEDA RUMBEWAS
NIM: 2281A1558
OLEH :
YUSTINA ALEDA RUMBEWAS
NIM: 2281A1558
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh :
Mengetahui
Dekan Fakultas Keperawatan & Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
PANITIA PENGUJI
Ketua : (.....……….……….)
Anggota : 1. (.....……….……….)
Mengetahui
Dekan Fakultas Keperawatan & Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada TYME yang telah memberikan rahmat dan
PAPUA “ dapat diselesaikan. Usulan penelitian ini merupakan salah satu syarat
STRADA Indonesia
ini.
v
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Usulan Penelitian ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak sangatlah
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya. Amin.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Surat Pernyataan ii
Halaman Persetujuan iii
Halaman Penetapan Panitia Penguji iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi viii
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
1. Manfaat teoritis 7
2. Manfaat praktis 7
E. Keaslian Penelitian 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 11
1. Konsep Dasar Anemia Pada Ibu Hamil 11
2. Konsep Dasar Kepatuhan Suplementasi Tablet Tambah Darah 27
3. Konsep Dasar Antenatal Care 37
4. Konsep Dasar Paritas 41
5. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Anemia Pada Ibu Hamil 43
B. Kerangka Konsep 46
C. Hipotesis 47
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 48
B. Kerangka Kerja 49
C. Populasi, Sampel, dan Sampling 50
1. Populasi 50
2. Sampel 50
3. Sampling 51
D. Variabel Penelitian 51
E. Definisi Operasional 52
F. Lokasi Penelitian 53
G. Teknik Pengumpulan Data 54
H. Analisis Data 56
I. Etika penelitian 58
DAFTAR PUSTAKA
vii
LAMPIRAN 7
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
viii
DAFTAR TABEL
HALAMAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maupun berkembang. Sekitar 32,4 juta ibu hamil di seluruh dunia menderita
Asia Selatan, disusul Afrika, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika
(masing-masing 46,3, 38,9, 25,6, dan 24,9 persen) dan jumlah terendah (24,3
kasus anemia pada ibu hamil masuk dalam kategori berat yaitu 44,2% (Who,
2019).
Prevalensi Anemia di Provinsi Papua adalah 81% dari 3.087 ibu hamil
dan tahun 2019 ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 79,3% dari 3063
ibu hamil, sedangkan data cakupan tablet besi untuk ibu hamil di Provinsi
Papua (2018). dari 3.087 ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe (Fe3) hanya
1.631 ibu hamil (52,1%), selebihnya 1.456 ibu hamil hanya mendapat 30
tablet Fe (Fe1) dan cakupan Fe3 tahun 2019 sebesar 61,0% (Dinas Kesehatan
Papua, 2019).
dengan anemia memiliki durasi rawat inap yang lebih lama dan rawat inap
yang lebih banyak pada saat antenatal, dan tingkat preeklamsia, plasenta
1
previa, dan persalinan sesar lebih tinggi. Tingkat transfusi darah intrapartum-
dikaitkan dengan kelahiran prematur, angka kelahiran hidup kecil untuk usia
kehamilan prematur, skor Apgar 5 menit yang rendah, kematian neonatal, dan
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat
BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan mordibitas
dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Pada
ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko mordibitas
maupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan
yang dipengaruhi oleh ekologi, iklim dan geografi. Ekonomi Negara dapat
berdampak pada subyek rentan seperti ibu hamil dan paritas tinggi (Angraini,
suplemetasi besi, akses pengetahuan terhadap anemia, akses air bersih dan
2
menurunkan produksi sel darah merah yang menyebabkan anemia (Gibore et
al., 2021).
seringnya konsumsi teh setiap hari diidentifikasi sebagai faktor risiko anemia.
berat. Anemia berhubungan secara signifikan dengan usia ibu 20-25 tahun,
suplemen zat besi. Hasilnya menunjukkan bahwa ibu hamil harus menerima
ANC secara rutin dan mengenali suplementasi zat besi selama kehamilan.
Pada akhirnya, hasil penelitian ini sangat relevan bagi wanita hamil yang
menerima ANC
haemoglobin ibu hamil. Ibu hamil yang rutin mengkonsumsi tablet tambah
ibu hamil yang tidak patuh konsumsi tablet tambah darah. Oleh sebab itu
3
zat besi dan anemia pada ibu hamil. Dan berdasarkan hasil uji statistik (uji
kondisi ibu yang melahirkan lebih dari 2x atau terlalu sering sangat
mempengaruhi kondisi tubuh ibu baik dalam fisik maupun batin, pada saat
ibu melahirkan anak lebih dari 2x, kondisi fisik ibu masih membutuhkan zat
besi lebih banyak, baik itu untuk pertumbuhan kondisi ibu sendiri maupun
melahirkan menyebabkan zat besi yang belum terbentuk secara optimal dalam
tidak berhubungan dengan kejadian anemia apda ibu hamil (Anggreni, 2020).
prevalensi ibu hamil yang menderita anemia sebanyak 33,6% di tahun 2020,
4
penurunan yaitu 21, 71%. Hasil wawancara dengan 42 ibu hamil anemia
orang ibu memili KI paritas grande multipara dan sebanyak 10 ibu hamil
makanan sehat mengandung zat besi serta makanan tambahan berupa telur.
Nabire Papua
B. Rumusan Masalah
masalahnya, yaitu :
Nabire Papua
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Nabire Papua
2. Tujuan Khusus
Papua
6
6. Menganalis hubungan kepatuhan konsumsi suplementasi besi dengan
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Papua
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Responden
7
Diharapkan dapat menjadikan factor risko paritas, ANC dan
E. Keaslian Penelitian
8
No Nama Peneliti, Judul Nama Jurnal Variabel Metode Desain Hasil
Tahun Independe Dependen Penelitian Sampling
n
1 (Ramadhini & Hubungan Umur, Indonesia Umur, Kejadian Kuantitatif Tidak Hasil penelitian ini menunjukkan
Dewi, 2021) Paritas dan Paritas Anemi crossectional dijelaskan bahwa ada hubungan umur
(p=0,001), paritas (p=0,006) dan
Kepatuhan dan a pada kepatuhan konsumsi tablet
Konsumsi Tablet Kepatuha Ibu tambah darah (p=0,001) dengan
Tambah Darah n Hamil kejadian anemia pada ibu hamil.
Dengan Kejadian Konsumsi
Anemia pada Ibu Tablet
Hamil di Tambah
Puskesmas Darah
Batunadua Kota
Padangsidimpuan
Tahun 2021
2 (Latief et al., Hubungan Jurnal umur, anemia metode case Tidak Adanya hubungan bermakna yang
2023) Determinan Keperawatan paritas, pada ibu control dengan dijelaskan bermakna antara umur, paritas,
pengetahuan hamil pengetahuan, frekuensi
Dengan Peta , frekuensi kunjungan ANC, pola konsumsi,
Anemia Pada kunjungan kepatuhan konsumsi zat besi dan
Kehamilan Di ANC, pola anemia pada ibu hamil ( p>0,05)
Fasilitas Kesehatan konsumsi, . Dan berdasarkan hasil uji
Tingkat Pertama kepatuhan statistik (uji regresi logistik)
konsumsi terhadap variabel bebas tersebut
Di Provinsi Papua zat besi menunjukkan bahwa frekuensi
ANC dan pola konsumsi secara
simultan (bersama-sama)
berhubungan dengan anemia
pada ibu hamil (p<0,05) dengan
kontribusi sebesar 0,451
9
( 145,1%) yang berarti frekuensi
ANC dan pola konsumsi dapat
menjelaskan anemia sebesar
45,1% sedangkan sisanya 54,9%
dijelaskan oleh faktor lain. Hasil
uji statistik menunjukkan adanya
hubungan bermakna yang
bermakna antara umur, paritas,
pengetahuan, frekuensi
kunjungan ANC, pola konsumsi,
kepatuhan konsumsi zat besi dan
anemia pada ibu hamil ( p>0,05)
.
3 (Eweis et al., Prevalence and Clinical Nutrition umur, Sampel A cross-section Random Prevalensi anemia adalah 72%.
2021) determinants of ESPEN pendidikan, darah study sampling Multiparitas, kunjungan antenatal
anemia during the pekerjaan, diperiksa jarang, asupan tidak teratur
third trimester of pendapatan untuk suplemen zat besi, rendahnya
pregnancy keluarga, mengeta asupan daging dan buah-buahan
asupan hui setiap minggu, dan seringnya
vitamin, konsentr konsumsi teh setiap hari
riwayat asi diidentifikasi sebagai faktor risiko
kesehatan, hemoglo anemia. Sekitar 23,6% wanita
dan riwayat bin dari penderita anemia mempunyai
gizi. setiap ukuran kecil untuk usia kehamilan
wanita janin (RR ¼ 25.2).
yang Kesimpulan: Anemia pada
terdaftar trimester ketiga kehamilan
merupakan masalah kesehatan
utama di Beni-Suef,
Mesir
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Pengertian
Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan kadar hemoglobin
zat besi dalam darahnya. Anemia atau sering disebut kurang darah
11
Keseriusan penanganan masalah anemia antara lain didasarkan
dalam plasma dan di dalam semua sel. Karena zat besi yang terionisasi
bersifat toksik terhadap tubuh, maka zat besi selalu hadir dalam
2020)
sekitar 2000 mg zat besi). Besi yang diserap usus setiap hari kira-kira
12
1-2 mg, ekskresi besi melalui eksfoliasi sama dengan jumlah besi
yang diserap usus yaitu 1-2 mg. Besi yang diserap oleh usus dalam
mg/ hari dan kehilangan 1-2 mg/ hari. Kehamilan dapat meningkatkan
2022).
diperlukan oleh berbagai enzim sebagai faktor penggiat. Zat besi yang
besi. Pada tahap yang lebih lanjut berupa habisnya simpanan zat besi,
13
berkurangnya kejenuhan transferin, berkurangnya jumlah
orang tersebut dalam keadaan anemia gizi bila kadar feritin serumnya
jaringan tubuh, termasuk otot untuk aktivitas fisik dan otak untuk
kekurangan zat besi juga akan turun daya tahan tubuhnya, akibatnya
14
Hal serupa disampaikan oleh Hallberg bahwa sepanjang
defisiensi besi kira-kira 2,5 kali lebih besar dari anemia defisiensi besi
Dengan tingginya prevalensi anemia pada wanita usia subur dan pada
ibu hamil, maka diperkirakan sebagian besar wanita usia subur dan
sebelum, saat dan setelah melahirkan. Pada anemia sedang dan berat
15
pada sel tubuh lainnya, akibatnya anak tidak dapat mencapai tinggi
e. Penyebab Anemia
(malaria).
16
Penyebab terjadinya anemia gizi secara garis besar
dikelompokkan dalam:
1) Sebab Langsung
diserap oleh usus jauh lebih sedikit dibanding zat besi dari
17
bahan makanan hewani. Zat besi nonheme (pangan nabati)
c) Infeksi penyakit
terserang penyakit.
18
2) Sebab Tidak Langsung
b) Umur Ibu
19
lagi optimal dan rentan terhadap komplikasi penyakit
c) Paritas
20
darah merah janin dan plasenta. Makin sering seorang
d) Jarak kehamilan
21
terjadi kehamilan dan persalinan kembali. Jarak kehamilan
3) Penyebab Mendasar
sebagai berikut:
22
kurang mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan
yang tersedia.
bayinya kecil.
e. Fasilitas pelayanan
23
(Crispín Milart et al., 2019)
1) Kelelahan
2) Penurunan energi
5) Tampak pucat
24
5) Pucat atau kulit dingin
darah merah
7) Murmur jantung
9) Nyeri dada
12) Pingsan
h. Derajat Anemia
Tabel 2.2
berdasarkan umur
Tidak Anemia
Populasi
anemia Ringan Sedang Berat
25
i. Upaya Penanggulangan Anemia Pada Kehamilan
sumber pangan hewani yang kaya zat besi (besi heme) dalam
jumlah yang cukup sesuai dengan AKG. Selain itu juga perlu
meningkatkan sumber pangan nabati yang kaya zat besi (besi non-
jeruk, jambu. Penyerapan zat besi dapat dihambat oleh zat lain,
26
untuk itu disarankan membaca label kemasan untuk mengetahui
a. Pengertian Kepatuhan
tablet Fe setiap hari dan jumlah tablet Fe yang diminum paling sedikit
27
Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah
1) Faktor individu
a) Umur
28
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan
Perlu diperhatikan pada kelompok ibu hamil <20 tahun dan >35
b) Pendidikan
c) Pekerjaan
29
rumah tangga terdapat keterbatasan dalam mempunyai sosialisasi
d) Paritas
30
dan golongan grande multipara adalah ibu dengan paritas > 5 (Sari
et al., 2020)..
2) Faktor obat
b) Efek samping
terjadi diare atau sulit buang air besar. Sehingga perlu disampaikan
31
menyesuaikan sehingga gejala semakin berkurang dengan
3) Petugas kesehatan
pengetahuan pasien mengenai obat akan meningkat dan hal ini akan
4) Akses pelayanan
c. Pengukuran Kepatuhan
Tabel 2.3
Alat Untuk Mengukur Kepatuhan Minum Obat
Metode Kelebihan Kekurangan
Langsung
Observasi Paling akurat Pasien dapat me-
nyembunyikan pil dalam
mulutnya dan kemudian
membuangnya.
Pengukuran Objektif Variasi metabolisme
32
kadar/metabolit dapat memberikan pe-
dalam darah. nafsiran yang salah ter-hadap
kepatuhan. Memerlukan
biaya yang lebih.
Penanda biologis Objektif: dalam uji Memerlukan pengujian
dalam darah klinik dapat juga kuantitatif yang mahal dan
digunakan untuk pengumpulan cairan tubuh
mengukur placebo.
Tidak langsung
Kuesioner Sederhana, murah, Rentan terhadap kesalahan,
metode paling ber-guna hasilnya mudah terdistorsi
dalam pe-nentuan oleh pasien.
klinis
Menghitung pil Objektif dan mudah Data mudah diubah oleh
pasien.
Monitoring obat Akurat dan mudah Mahal, memerlukan
secara eletronik kunjungan kembali dan
pengambilan data.
Pengukuran penanda Mudah Penanda dapat tidak
fisiologis (denyut mengenali penyebab lain
jantung pada peng- (misalnya: peningkatan
guna beta bloker) metabolisme, menurunnya
absorbsi).
Buku harian pasien Memperbaiki mudah Mudah diubah oleh
Pasien
Sumber : (Anghel et al., 2019):
33
besar. Mual, selain bisa muncul karena minum tablet Fe, dapat
34
b) Teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin
zat besi sehingga penyerapan zat besi dari tablet Fe dapat lebih
baik.
35
setiap hari oleh ibu hamil sejak awal kehamilan. Beberapa hal yang
sebagai berikut :
hitam pada tinja disebabkan adanya sisa zat besi yang tidak
tablet Fe.
sasaran.
tanda klinis.
36
Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia pada dasarnya
berikut :
C yang tinggi.
kemasan.
37
Pada keadaan zat besi dari makanan tidak tersedia atau sangat sedikit,
maka kebutuhan terhadap zat besi ferlu didapat dari suplemen tablet
a. Pengertian
yang diberikan kepada ibu hamil oleh tenaga kesehatan dalam menjaga
38
3. Minimal 2x diperiksa oleh dokter saat kunjungan 1 di Trimester 1
c. Tujuan ANC
mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut cepat diketahui,
pembedahan.
persalinan.
39
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran
40
Antenatal Care (ANC), semakin kecil kemungkinan terjadinya
2021).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Latief et al.,
sama) berhubungan dengan anemia pada ibu hamil . Ibu hamil yang
a. Pengertian
Paritas adalah jumlah bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu, baik
lahir hidup maupun lahir mati. Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan
baik dalam keadaan hidup maupun lahir mati dari seorang ibu. Pada
kehamilan rahim ibu teregang oleh adanya janin bila terlalu sering
melahirkan rahim ibu akan semakin lemah. Bila ibu telah melahirkan
empat anak atau lebih, maka perlu diwaspadai adanya gangguan pada pada
b. Pembagian Paritas
41
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian
maternal. Paritas satu dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka
asuhan obstetric lebih baik, sedangkan pada paritas tinggi resiko dapat
1) Nullipara
2) Primipara
3) Multipara
4) Grandemultipara
42
risiko kesehatan yang muncul karena ibu belum pernah hamil sebelumnya,
selain itu janin akan berusaha melewati jalan lahir baru. . Sebaliknya, jika
Anda terlalu sering melahirkan, rahim akan semakin lemah akibat jaringan
mengalami anemia, dan ibu yang paritas tidak beresiko sebanyuak 5,8
melahirkan makin anemia karena banyak kehilangan zat besi, hal ini
Hamil
43
Anemia terjadi karena berbagai sebab, seperti defisiensi besi, defisiensi
asam folat, vitamin B12 dan protein. Secara langsung anemia terutama
kehilangan darah baik secara akut atau menahun. Rendahnya asupan zat gizi
baik hewani dan nabati yang merupakan pangan sumber zat besi yang
darah merah/eritrosit. Zat gizi lain yang berperan penting dalam pembuatan
zat besi sebagai akibat dari kurangnya asupan makanan sumber zat besi
khususnya sumber pangan hewani (besi heme). Sumber utama zat besi
adalah pangan hewani (besi heme), seperti: hati, daging (sapi dan kambing),
unggas (ayam, bebek, burung), dan ikan. Zat besi dalam sumber pangan
dengan usia ibu 20–25 tahun [adjusted odds rasioAOR) = 1,9] dan 26–30
2,76), dan ANC di pemerintah rumah sakit (AOR = 2.02), paritas [multipara
kontrasepsi (AOR = 2,50), dan suplemen zat besi [tanpa suplemen zat besi
harus menerima ANC secara rutin dan mengenali suplementasi zat besi
44
selama kehamilan. Pada akhirnya, hasil penelitian ini sangat relevan bagi
teori bahwa anemia defisiensi zat besi bisa disebabkan dari hamil yang lebih
dari satu anak (kembar), dua kehamilan yang berdekatan, dan riwayat
zat besi sebagai akibat dari kurangnya asupan makanan sumber zat besi
khususnya sumber pangan hewani (besi heme). Sumber utama zat besi
adalah pangan hewani (besi heme), seperti: hati, daging (sapi dan kambing),
unggas (ayam, bebek, burung), dan ikan. Zat besi dalam sumber pangan
45
ANC dapat berpengaruh terhadap kejadian anemia karena akses tablet
B. Kerangka Konsep
3) Penyebab Mendasar
a. Pendidikan
b. Ekonomi
c. Status Sosial
d. Lokasi Geografis
46
e. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
1) Jarak fasilitas layanan
2) Rendahnya kunjungan ANC
3) Kualitas layanan
Keterangan :
C. Hipotesis
Setelah melalui pembuktian hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar atau
Ada hubungan kepatuhan suplementasi besi dengan kejadian anemia pada ibu
Ada hubungan kepatuhan ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil Di
Ada hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil Di Puskesmas
47
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian. Pada bagian ini akan diuraikan tentang metode yang digunakan dalam
prosedur pengambilan dan pengumpulan data, cara analisis data, masalah etika,
A. Desain Penelitian
48
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
Peneliti menggunakan desain tersebut karena relative lebih mudah, murah dan
hasil lebih cepat diperoleh, dapat menggunakan banyak variabel dan jarang
hamil dengan anemia dan tidak anemia yang sesuai dengan kriteria inklusi
B. Kerangka Kerja
Populasi
Seluruh Ibu hamil trimester III Di Puskesmas Topo Kecamatan Uwapa Kabupaten
Nabire Papua sebanyak 100 orang pada Januari – Oktober 2023
Purposive sampling
Sampel
Sebagian Ibu hamil Di Puskesmas Topo Kecamatan Uwapa Kabupaten Nabire
Papua yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
49
Pengumpulan Data
Pengolahan data
Editing, Coding, Tabulating
Analisa data
menggunakan uji statistik Chi-Square cek ulang regresi logistik
Hasil
Kesimpulan
1. Populasi
2008). Dalam penelitian ini adalah Seluruh Ibu hamil trimester III Di
orang
2. Sampel
kita ukur dan yang nantinya kita pakai untuk menduga karakteristik dari
50
populasi (Notoatmodjo, 2018). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
Nabire Papua.
3. Sampling
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebelumnya.
a. Kriteria Inklusi
51
b. Kriteria Eksklusi
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
E. Definisi Operasional
52
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Paritas Jumlah kelahiran anak yang Jumlah paritas Kuesioner Nominal 4. Primi :
dilahirkan ibu baik dalam kondisi 1. Primi : baru dan Buku 5. Multi :
hidup ataupun mati pertma kali KIA 6. Grande multi
melahirkan
2. Multi :
melahirkan
lebih dari 1
kali
3. Grande multi
: melahirkan
> dari 4 kali
53
Terikat : Hasil pemeriksaan kadar HB < 11 Kadar Pemeriksaa Nominal 1. Normal (HB > 11 gr/dl)
gr/dl hemoglobin n 2. Anemia ( Hb < 11 gr/dl)
Kejadian Anemia menggunak
ibu hamil an HB
meter
54
B. Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Instrumen
dari catatan buku KIA tentang jumlah kunjungan yang didapatkan ibu hamil.
buku KIA dan wawancara yang didapatkan ibu hamil. Instrument paritas
didapatkan lembar checklist jumlah paritas yang didapatkan dari buku KIA.
2. Pengumpulan Data
Pada penelitian ini data yang digunakan adalah jenis data primer. Jenis
54
4. Meminta ijin kepada Kepala Puskesmas Topo Kecamatan Uwapa
berikut :
a. Editing
b. Coding
1. Normal (1)
2. Anemia (2)
1. Patuh (1)
1. Patuh (1)
Variabel Paritas
55
1. Primigravida (1)
2. Multigravida (2)
3. Grandemultigravida (3)
a. Prosesing
SPSS.
b. Cleaning Data
D. Analisis Data
56
2019) . dengan derajat kemaknaan ditentukan α = 0,05 artinya jika hasil uji
dengan skala data penelitian ordinal dua group. Uji ini mampu
model yaitu variabel dengan nilai ρ < 0,25 dan nilai 95 % CI di atas 1 atau
(Hastono, 2018).
multivariat
57
secara bertahap dimulai dari variabel yang mempunyai ρ value
paling besar
sebelum dan sesudah lebih besar dari 10%, maka variabel tersebut
E. Etika penelitian
58
1. Informed Consent
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan serta dampak
yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika calon
lembar tersebut. Jika calon responden menolak untuk diteliti maka peneliti
2. Anomnity
2018).
3. Confidentiality
kelompok data tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
59
60
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, R., & Tri, W. (2021). Hubungan Paritas dengan Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil di Puskesmas Trauma Center Samarinda. Borneo Student
Research, 2(3), 1553–1562.
Amini, A., Pamungkas, C. E., & Harahap, A. P. H. P. (2018). Usia Ibu Dan
Paritas Sebagai Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada
Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan. Midwifery Journal:
Jurnal Kebidanan UM. Mataram, 3(2), 108.
https://doi.org/10.31764/mj.v3i2.506
Anggreni, D. (2020). Hubungan Paritas Dengan Kejadan Anemia Pada Ibu Hamil
Trimester 1 Dan 3 Di Puskesmas Gayaman Kabupaten Mojokerto Tahun
2018. Hospital Majapahit (JURNAL ILMIAH KESEHATAN SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT), 12(1), 1–8.
Crispín Milart, P. H., Prieto-Egido, I., DÍaz Molina, C. A., & Martínez-Fernández,
A. (2019). Detection of high-risk pregnancies in low-resource settings: A
case study in Guatemala. Reproductive Health, 16(1), 1–8.
https://doi.org/10.1186/s12978-019-0748-z
Eweis, M., Farid, E. Z., El-Malky, N., Abdel-Rasheed, M., Salem, S., & Shawky,
S. (2021). Prevalence and determinants of anemia during the third trimester
of pregnancy. Clinical Nutrition ESPEN, 44, 194–199.
https://doi.org/10.1016/j.clnesp.2021.06.023
Gibore, N. S., Ngowi, A. F., Munyogwa, M. J., & Ali, M. M. (2021). Dietary
Habits Associated with Anemia in Pregnant Women Attending Antenatal
Care Services. Current Developments in Nutrition, 5(1), 1–8.
https://doi.org/10.1093/cdn/nzaa178
61
Gusnidarsih, V. (2020). Hubungan Usia Dan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian
Anemia Klinis Selama Kehamilan. Jurnal Asuhan Ibu&Anak, 5(1), 37–42.
Kemenkes RI. (2020). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Kemenkes RI.
King, T. L., Brucker, M. C., Osborne, K., & Jevitt, C. (2019). Varney’s
Midwifery. World Headquarters Jones & Bartlett Learning.
Latief, N., Sunarno, I., & Usman, A. N. (2023). Hubungan Determinan Dengan
Peta Anemia Pada Kehamilan Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Di
Provinsi Papua. Jurnal Keperawatan, 15(September), 1415–1424.
Mardha, M. S., Syafitri, E., & Panjaitan, I. S. (2019). Hubungan Umur Dan
Paritas Ibu Hamil Dengan Anemia Di Rumah Bersalin Hj. Dermawati
Nasution Tembung. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 2(4), 307–314.
https://doi.org/10.33368/woh.v0i0.186
Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan (RMIK) Metodologi Penelitian Kesehatan.
Mégier, C., Peoc’h, K., Puy, V., & Cordier, A. G. (2022). Iron Metabolism in
Normal and Pathological Pregnancies and Fetal Consequences. Metabolites,
12(2). https://doi.org/10.3390/metabo12020129
Ramadhini, D., & Dewi, S. S. S. (2021). Hubungan Umur, Paritas dan Kepatuhan
Konsumsi Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
di Puskesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan Tahun 2021. Jurnal
62
Kesehatan Ilmiah Indonesia Indonesian, 1(1), 91–99.
Sabina Azhar, B., Islam, M. S., & Karim, M. R. (2021). Prevalence of anemia and
associated risk factors among pregnant women attending antenatal care in
Bangladesh: A cross-sectional study. Primary Health Care Research and
Development, 22. https://doi.org/10.1017/S146342362100061X
Sari, J. S., Fitria, F., & Esitra, E. (2020). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Suplemen Zat Besi : Systematic
Literature Review. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan
Aplikasinya, 8(1), 18. https://doi.org/10.20961/placentum.v8i1.35836
Shubham, K., Anukiruthika, T., Dutta, S., Kashyap, A. ., Moses, J. A., &
Anandharamakrishnan, C. (2020). Iron deficiency anemia: A comprehensive
review on iron absorption, bioavailability and emerging food fortification
approaches. Trends in Food Science & Technology, 99(May), 58–75.
Smith, C., Teng, F., Joseph, K. S., & Branch, E. (2019). Maternal and Perinatal
Morbidity and Mortality Associated With Anemia in Pregnancy. Medical
Complications of Pregnancy: Original Research, 134(6), 1234–1244.
https://doi.org/10.1097/AOG.0000000000003557
Sulistianingsih, A., & Saputri, N. (2020). Kehamilan Bebas Anemia. CV. Rumah
Kayu.
63
Lampiran 1
INFORMED CONSENT
Kepada Yth :
..........................................
Di tempat
64
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Peneliti Responden
65
Lampiran 2
INSTRUMEN PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA
PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TOPO KECAMATAN UWAPA
KABUPATEN NABIRE PAPUA
Petunjuk pengisian :
1. Isilah data sesuai dengan realita/kenyataan pada responden
2. Isilah pertanyaan dengan tanda (x) untuk jawaban yang anda anggap
benar.
3. Bila pada pengisian kuesioner kurang jelas, anda dapat bertanya pada
peneliti.
A. DATA UMUM
1. Nomor Responden : .................................................(Diisi peneliti)
2. Umur :
€ < 20 tahun
€ 20 sd 35 tahun
€ > 35 tahun
3. Pendididkan :
€ SD
€ SMP
66
€ SMA
€ Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan :
€ Swasta
€ Wiraswasta
€ ASN
B. KEPATUHAN ANC :
1. Jumlah Kunjungan kehamilan sebelum usia 12 minggu kehamilan :
…….Kali
2. Jumlah Kunjungan kehamilan pada usia kehamilan 13-27 minggu
kehamilan :…….Kali
3. Jumlah Kunjungan kehamilan setelah usia kehamilan 28 minggu:…….Kali
D. PARITAS :
67
E. VARIABEL DEPENDEN
Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin :………g/dL
68
Lembar checklist data responden
NO Paritas Jumlah Jumlah Jumlah Kadar
reponsen tablet tablet ANC Hb
tambah tambah
darah darah
yang yang
diberikan diminum
69
Lampiran 5
IDENTITAS PENELITI
70
Lampiran 6
LEMBAR KONSULTASI
71
72