OLEH :
ROSINA PIGOME
2281A1056
OLEH :
ROSINA PIGOME
2281A1056
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN (IIK) STRADA INDONESIA
TAHUN 2024
SURAT PERNYATAAN
Rosina Pigome
NIM:2281A1056
HALAMAN PENGESAHAN
Rosina Pigome
2281A1056
PANITIA PENGUJI
Ketua Penguji
Atiksetiawan wahyunigsih S.Kep.Ns.M.Kep ………………………………..
Anggota penguji
1. Bd.Miftakhur Wahyuningsih SST.M.Keb ………………………………….
Mengetahui
Dekanfakultas Keperawatan dan Kebidanan
Istitut Ilmu Kesehatan (IIIK) strata Indonesia
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,Atas
berkat rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian
dengan judul “HUBUNGAN PERSEPSI SUAMI TERHADAP MINAT
MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI PUSKESMAS
PEMBANTU KALIHARAPAN KABUPATEN NABIRE PAPUA TENGAH”.
Bersama ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya dengan hati tulus kepada :
Kediri, 2024
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Persetujuan i
Halaman Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi v
Daftar Gambar vi
Daftar Tabel vii
Daftar Lampiran viii
Abstrak ix
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar belakang 1
B.Rumusan Masalah 3
C.Tujuan Penelitian 4
D.Manfaat Penelitian 4
1. Manfaat teoritis 4
2. Manfaat praktis 4
E. Keaslian Penelitian 6
BAB V. PEMBAHASAN
A. Persepsi suami terhadap penggunaan kondom 37
B. Minat suami terhadap penggunaan kondom 38
C. Hubungan persepsi dan minat terhadap penggunaan kondom 39
DAFTAR PUSTAKA 43
LAMPIRAN 46
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Halaman
Rosina Pigome
bdfitriayu@gmail.com rizamufida89@iik-strada.ac.id
Persepsi telah pentingnya sebuah produk kondom mulai dari rasa, kualitas dan
Jenisnya sangatlah mempengaruhi pemikiran konsumen dalam memilih
membeli sebuah kondom. , Peran pria dalam ber KB memang sangat pentin.
Badan Pusat Statistik Papua tahun 2019, penggunaan KB kondom 160 orang,
tahun 2020, berjumlah 174, dan 2021 berjumlah 189 orang, menunjukkanada
peningkatan dalam minat penggunaan KB kondom. Tujuan mengetahui
hubungan persepsi suami terhadap minatnya menggunakan alat KB Kondom di
PKM Pembantu Kaliharapan Kab. Nabire Papua Tengah Tahun 2024.
Jenis penelitian dengan pendekatan cross sectional, jumlah responden
40sampel,,dikumpul menggunakan kuisioner Hasil Nilai p-value sebesar
0,003, yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang umumnya digunakan
(0,05) ,yaitu Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi suamiterhadap
kondom dan minat suami terhadap penggunaan kondom di puskesmas
pembantu Kaliharapan Nabire, .Faaktor budaya, agama, dan struktur sosial
lokal perlu di dukung oleh tenaga Kesehatan Di Kabupaten Nabire,Propinsi
Papua Tengah
Rosina Pigome
bdfitriayu@gmail.com rizamufida89@iik-strada.ac.id
Prception has the importance of a condom product ranging from the taste, quality and
type of it greatly influences consumer thinking in choosing and buying the condom.
The Central Statistical Agency of Papua Hunan 2019, the use of condom 160 people, in
2020, totaled 174, and in 2021 totaled 189 people, indicates there is an increase in the
interest in using condom.
e aim is to find out the relationship of the husband's perception of interest in the use
of the condom tool at the CPM of the Bhai Khaliharapan Kab. Nabire Papua Middle
Year 2024.The type of research with cross sectional approach, the number of
respondents 40 samples, collected using the questionnaire result p-value value of
0,003, which is smaller than the commonly used degree of significance (0,05), i.e.
There is a significant relationship between the husband's perception of condoms and
the husband's interest in using condoms in the puskesmas of PKM Kaliharapan
Nabire,.Local cultural, religious, and social structural factors need to be supported by
health forces in Nabire District, Central Papua Province
A. Latatar Belakang
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program pemerintah yang
bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan kontribusi bagi
masyarakat dalam mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Segoro et al,
2013). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) laju pertumbuhan penduduk Indonesia
pada 2023 berada di angka 1,13% dan Kementerian PPN/Bappenas memproyeksikan
jumlah penduduk Indonesia pada 2045 di perkirakan telah mencapai 324 juta orang atau
bertambah 54,42 juta orang dibanding 2020 (Databoks, 2023). Ketidakpercayaan
terhadap kondom lebih banyak kurangnya pengetahuan terhadap kondom, kondom
kemungkinan rusak pada saat digunakan , kurang sensasi seksual, merasa tidak nyaman
membeli kondom, merasa tidak nyaman menggunakan kondom.
Persepsi pentingnya sebuah produk kondom mulai dari rasa, kualitas dan
jenisnya sangatlah mempengaruhi pemikiran konsumen dalam memilih dan membeli
sebuah kondom. Persepsi yang di miliki oleh konsumen selain didasari oleh kesehatan,
juga di dasari oleh sebuah rasa formalitas/syarat dalam berhubungan seksual. Kurangnya
budaya dalam menggunakan kondom demi kesehatan terlihat dari banyaknya individu
yang tidak menggunakan kondom dalam berhubungan seksual sehingga mengakibatkan
kehamilan yang tidak diinginkan dan mereka mengambil sebuah pilihat aborsi, sedangkan
resiko dari aborsi adalah terjadinya kemandulan dan berujung pada kematian. Kemudian,
budaya yang ada di Indonesia mengenai perilaku seksual baik dalam hubungan suami istri
atau orang yang belum menikah mempengaruhi keputusan pembelian banyak orang
terhadap produk kondom, upaya mencegah kehamilan yang tidak diinginkan baik oleh
pasangan suami istri atau kehamilan pra-nikah menimbulkan kesadaran telah kebutuhan
kondom pria yang menjadi alat untuk menekan kehamilan yang tidak diinginkan atau
mencegah penyakit menular seksual bagi individu yang aktif berhubungan seksual
(Wijaya, 2016).
Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Peran pria dalam ber
KB memang sangat penting sekali untuk ditingkatkan karena peran pria dalam KB masih
rendah dibawah 5 persen. Selanjutnya, menurut data hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, kesertaan KB pria masih sangat rendah dengan
persentase capaian KB kondom sebesar 2,5% dan vasektomi sebesar 0,2%. Sementara
data Survei Kinerja dan Akuntabilias Program (SKAP) 2019 capaian KB kondom 3% dan
vasektomi 0,2%. Hal ini terjadi karena masih banyak keluarga yang beranggapan bahwa
KB adalah urusan perempuan, masih rendahnya pengetahuan pria tentang KB pria
(Wijaya, 2016).
Di Papua, kurangnya kesertaan pria mengikuti program KB disebabkan kurangnya
pengetahuan dan informasi, kesadaran dan sosialisasi pelayanan KB pria kepada
masyarakat (BKKBN Papua, 2023). Menurut Badan Pusat Statistik Papua tahun 2019,
penggunaan KB kondom 160 orang, tahun 2020 berjumlah 174, dan tahun 2021
berjumlah 189 orang. Ini menunjukkan ada peningkatan dalam minat penggunaan KB
kondom di Nabire. Penelitian yang berjudul ketidak efektifan penggunaan kondom pada
pasangan usia subur menyattelah alasan partisipan menggunakan kondom agar tidak
hamil, mencegah penyakit, coba-coba, murah. Alasan partisipan berhenti menggunakan
kondom karena tidak nyaman, repot memakainya, malu, mengurangi kenikmatan seksual,
menimbulkan rasa sakit bagi istri, ada penghalang dan efektifitasnya tidak terjamin
(Parinussa, 2020). Selain itu, penelitian yang berjudul faktor-faktor penyebab suami
memilih kondom dan tidak memilih kondom di kelurahan sentang kecamatan kisaran
timur menyattelah bahwa faktor usia dan pengetahuan yang mempengaruhi pemilihan
kondom (Tampubolon, 2017).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan
persepsi suami minat menggunakan alat kb kondom di Puskesmas Pembantu Kaliharapan
Kabupaten Nabire Papua Tengah yang bertujuan untuk mengetahui dukungan suami
terhadap penggunaan kondom di Puskesmas Pembantu Kaliharapan Kabupaten Nabire
Papua Tengah tahun 2023.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
Memberikan kontribusi wawasan keilmuan tentang hubungan persepsi
suami terhadap minat menggunakan alat kontrasepsi kondom di
Puskesmas Pembantu Kaliharapan Kabupaten Nabire Papua Tengah.
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
sebelumnya, yaitu:
N Nama Peneliti, Judul Nama Jurnal Variabel Metode Desain Hasil
o Tahun Independ Dependen Peneliti Sampling
en (X) (Y) an
1 Summer. L. Willingne Luar negeri; Minat Penggunaan Cross Purposive Penelitian ini
Martins & ss to use BMC, Contraception and pria kontrasepsi sectiona sampling pada 187
Christy.M.Bora novel Reproductive Medicine pria : male l responden
as, 2023 reversible (2023) 8:41; 8:41 birth yang
methods https://doi.org/10.1186/s40 control menggunaka
of male 834-023-00242-y (MBC) n metode
birth MBC.
control: a
communit Dalam
y-based analisis
survey of bivariat
cisgender karakteristik
men in sosiodemogr
the United afi dan
States kesehatan,
hanya sedikit
yang
menunjukka
n hubungan
dengan
kesediaan
minat
menggunaka
n MBC.
Antusiasme
terhadap
MBC tinggi.
Namun
berkurang
dalam
konteks
potensi efek
samping dan
hambatan.
2 Ahmad, 2009 Frekuensi Indonesia; Faktor- Menggunak Cross Purposive Penelitian ini
dan KESMAS, Jurnal faktor an alat sectiona sampling pada 16.366
determina Kesehatan Masyarakat kontribus kontrasepsi l dengan orang.
n Nasional Vol. 3, No. 5, i pria menggunak
kontrasep April 2009 an data Distribusi
si pria di sekunder metode
Indonesia SDKI responden
2002/2003 berdasarkan
kontrasepsi
pria meliputi
vasektomi
(81;
0,5%),kondo
m (386;
2,4%)
pantang
berkala (504;
3,1%) dan
senggama
terputus
(593; 3,6%).
Pada
penelitian ini
ditemukan
prevalensi
menggunaka
n kontrasepsi
pada pria
adalah
(7,7%).
Penggunaan
kontrasepsi
pria
berdasarkan
status
penggunaan
saat survei
(current
user) adalah
4,4% dan
status
penggunaan
kontrasepsi
pria
sebelumnya
(ever user)
adalah 3,3%.
Distribusi
metode
responden
berdasarkan
kontrasepsi
pria meliputi
vasektomi
(81; 0,5%)
kondom
(386;
2,4%)
pantang
berkala (504;
3,1%) dan
senggama
terputus
(593; 3,6%).
Variabel
yang
berhubungan
dengan
penggunaan
kontrasepsi
pria meliputi
umur,
pendidikan,
pengetahuan
KB,
kemandirian
dan tempat
tinggal.
1. Penelitian dengan judul Willingness to use novel reversible methodso f male
birth control: a community-based survey of cisgender men in the United States, oleh
Summer. L. Martins & Christy.M.Boraas tahun 2023 dengan jumlah sampel 187 pria
yang menggunakan kontrasepsi : male birth control (MBC) diantaranya yaitu gel, pil,
suntik, implan dan oklusi vas dan analisis datamenggunakan modifed Poisson
regression.
Indonesia, oleh Ahmad tahun 2009 dengan jumlah sampel 16.366 orang diambil dari
data sekunder SDKI 2002/2003 dan analisis data menggunakan regresi logistik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Persepsi
Persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang
Proses terjadinya persepsi yaitu dengan diterimanya stimulus berupa objek audio
maupun visual. Stimulus harus dapat melewati ambang batas sesuai dengan setiap
individu, agar stimulus dapat diterima oleh panca indera. persepsi merupakan suatu
a. Tahap pertama, yaitu proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus
d. Tahap ke empat, merupakan hasil yang di dapat dari proses persepsi yaitu berupa
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan”
atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma (Anggraini, et al, 2021).
Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan
kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua-
duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan.
Kontrasepsi adalah usaha -usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha itu
dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen (Narulita, Herdiana, & Jayatmi,
2023). Kontrasepsi adalah cara atau alat yang digunakan dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya kehamilan. Seorang wanita bisa mendapatkan kehamilan
apabila sperma bertemu dengan sel telur. Penggunaan alat kontrasepsi telah
mencegah sel telur dan sel sperma bertemu, menghentikan produksi sel telur,
menghentikan penggabungan sel sperma dan sel telur yang telah dibuahi yang
menempel pada lapisan rahim (RI, 2022).
Partisipasi pria dalam program KB disamping mendukung istrinya menggunakan
kontrasepsi dan sebagai peserta KB, diharapkan juga memberikan pelayanan KB
pada masyarakat baik sebagai motivator maupun sebagai mitra. Partisipasi pria
dalam program KB dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Partisipasi pria
secara langsung dalam program KB adalah menggunakan salah satu cara atau
metode pencegahan kehamilan. Dengan menggunakan metode kontrasepsi efektif
seperti kondom dan MOP. Strategi untuk meningkatkan partisipasi laki-laki dalam
ber-KB antara lain perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intensif, dan kampanye
melalui media massa, yang menampilkan bintang iklan yang populer, sehingga
keikut sertaan laki-laki dalam Program KB tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang
tabu atau memalukan.
Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang
diselubungkan ke organ intim lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma
bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan (Tampubolon, 2017).
Alasan menggunakan kondom terdiri atas beberapa kondisi. Pertama, mereka
menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
Kemudian, Alasan kedua mereka menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi
untuk mencegah penularan penyakit kelamin. Alasan ketiga mereka menggunakan
kondom sebagai alat kontrasepsi adalah ingin coba-coba karena ada sosialisasi
dari pusesmas dan juga dari TV. Selanjutnya, Alasan untuk kemudian berhenti
menggunakan kondom sebagai kontrasepsi secara umum terdiri atas dua kategori
yakni sosial budaya/agama dan kenikmatan seksual. Untuk faktor sosial budaya,
seluruh partisipan beranggapan bahwa dari segi sosial budaya atau agama, tidak
ada masalah atau tidak ada larangan bagi mereka untuk menggunakan kondom
atau melakukan kontrasepsi (Parinussa, 2020).
Metode Kontrasepsi
1) Definisi
Keluarga Berencana Alamiah (KBA) didefinisikan oleh WHO sebagai
metode-metode untuk merencana dan mencegah kehamilan melalui
pengamatan tanda-tanda dan gejala-gejala alamiah yang timbul pada fase
fertil dan infertil dari siklus menstruasi, dengan menghindari senggama
selama fase fertil bila kehamilan hendak dihindari (Anggraini dan Martini,
2020).
2) Cara kerja
Untuk menggunakan Metode Kontrasepsi Alamiah secara efektif, sebagian
besar pasangan perlu memodifikasi perilaku seksual mereka. Mereka
diharuskan mengamati tanda-tanda fertilitas pasangan wanita secara
harian dan mencatatnya sesuai sistem standar tertentu. Pasangan tersebut
perlu berkomunikasi satu sama lain untuk menentukan masa kesuburan
mereka, mengetahui waktu-waktu subur, apabila kehamilan tidak
dikehendaki, tidak melakukan senggama selama hari-hari subur (fertil)
tersebut (Anggraini dan Martini, 2020).
3) Jenis-jenis KBA
a) Metode kalender
Suhu basal adalah suhu tubuh sebelum ada aktifitas apapun, biasanya
diambil pada saat bangun tidur dan belum meninggalkan tempat tidur.
Suhu basal tubuh telah meningkat setelah ovulasi. Pencatatan suhu
dilakukan setiap hari pada sebuah tabel/ kertas grafik. Suhu tubuh
wanita pada saat istirahat (suhu tubuh basal) meningkat sedikit demi
sedikit sekitar 0,9o F (0,5o C), setelah sel telur dilepaskan. Untuk
mengetahui suhu tubuh basal, seorang wanita harus mengukur suhu
tubuhnya setiap pagi sebelum bangun dari tempat tidur (Anggraini dan
Martini, 2020).
c) Metode lendir serviks/Methode ovulasi billings (MOB)
Methode ovulasi billings (MOB) adalah cara metode lendir serviks yang
terjadi pada perubahan kadar estrogen (Varney, 2007). MOB merupakan
salah satu cara merencanakan keluarga secara alamiah sengan
menyesuaikan perilaku seksual dengan pola kesuburan seseorang
perempua, yang dapat diketahui dengan memperhatikan gejala-gejala
atau tanda-tanda yang dapat diketahui dengan memperhatikan gejala-
gejala atau tandatanda yang secara alamiah (Anggraini dan Martini,
2020).
d) Metode simtomtermal
Masa subur dapat ditentukan dengan mengamati suhu tubuh dan lendir
serviks.
(1) Setelah darah haid berhenti, hubungan seksual dapat dilakukan pada
malam hari pada hari kering dengan berselang sehari selama masa tak
subur. Ini adalah aturan selang hari kering (aturan awal), atau sama
denga metode lendir serviks.
(2) Masa subur mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir, ini
adalah aturan awal. Aturan yang sama dengan metode lendir serviks,
yaitu berpantang melakukan hubungan seksual sampai masa subur
berakhir.
(3) Pantang melakukan hubungan seksual sampai hari puncak dan aturan
perubahan suhu telah terjadi.
4) Apabila aturan ini tidak mengidentifikasi hari yang sama sebagai hari
akhir masa subur, selalu ikuti aturan yang paling konservatif, yaitu
aturan yang mengidentifikasi masa subur yang paling panjang
(Sulistyawati, 2013).
a. Koitus interuptus (senggama terputus)
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana
pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria
mencapai ejakulasi .Di sebut juga dengan Koitus Interputus dan menarik
keluar (Anggraini dan Martini, 2020).
1) Diafragma
2) Kap serviks
Kap serviks adalah alat kontrasepsi yang hanya menutupi serviks saja.
Macam-macam kap serviks meliputi Prentif CavityRim Cap, Dumas atau
Vault Cap, dan Vemule Cap (Anggraini dan Martini, 2020).
3) Spermisida
4) Kondom wanita
d. Kontrasepsi Pil
Kontrasepsi pil adalah salah satu jenis kontrasepsi oral hormonal yang
diminum secara rutin setiap hari untuk mencegah kehamilan. Hormon yang
terkandung di dalam pil KB, yaitu hormon estrogen dan progreseron, adalah
hormon yang sama yang diproduksi oleh tubuh wanita. Jenis-jenis pil KB
terdiri atas:
1) Pil KB kombinasi adalah jenis pil KB yang umum ditemui dipasaran. Pil KB
jenis ini mengandung dua jenis hormon, yaitu estrogen dan
progesteron.
2) Pil KB laktasi adalah jenis yang cocok untuk wanita menyusui atau wanita
yang mempunyai alergi terhadap hormon estrogen. Pil KB laktasi hanya
mengandung hormon progestin (Irmawaty dan Lumban, 2020).
e. Kontrasepsi Amenorea Laktasi (MAL)
MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan
ataupun minuman apapun lainnya. Syarat untuk depat menggunakan
MAL adalah dengan menyusui secara penuh (full breast feeding),MAL
dapat di pakai sebagai kontrasepsi apabila pemberian ASI lebih dari 8 kali
sehari siang dan malam(Anggraini dkk.2021)ibu belum menstruasi,bayi
berusia kurang dari 6 bulan.cara kerja mencegah pelepasan telur dari
ovarium (ovulasi)Sering menyusui secar sementara mencegah pelepasan
hormon alami yang dapat menyebabkan ovulasi.
h. Vasektomi
j. Suntik Kombinasi.
h. Suntik Progestin
3. Pengetahuan
B. Kerangka Konsep
= arah hubungan
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah penelitian atau dalil sementara yang
kebenarannya perlu dibuktikan dalam penelitian tersebut dan hasil dari hipotesis dapat
diterima atau ditolak (Notoadmodjo, 2019). Berdasarkan kerangka konsep penelitian ini
dapat dijelaskan bahwa hipotesis penelitian ini sebagai berikut :
Ho : Tidak ada hubungan persepsi suami terhadap minat menggunakan alat kb kondom di
PuskesmasPembantu Kaliharapan Kabupaten Nabire Papua Tengah.
Ha : Ada hubungan persepsi suami terhadap minat menggunakan alat kontrasepsi Kondom
di Puskesmas Pembantu Kaliharapan Kabupaten Nabire Papua Tengah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Populasi
seluruh suami yang telah menggunakan alat kontrasepsi kondom di Puskesmas
Pembantu Kaliharapan Kabupaten Nabire Papua Tengah sebanyak 30 responden
Purposive sampling
Sampel
Pengolahan data
Analisa data
Telah menggunakan uji statistik Chi-Square
Hasil
Kesimpulann
a. Populasi
Populasi adalah seluruh kelompok orang (atau lembaga, peristiwa,
atau objek studi lainnya) yang ingin digambarkan dan dipahami
(Firmansyah & Dede, 2022). Dalam penelitian ini, populasi yang
telah diteliti adalah suami yang menggunakan Kontrasepsi kondom
di Puskesmas Pembantu Kaliharapan Kabupaten Nabire Tengah.
b. Sampel
Sampel adalah kelompok yang mewakili populasi yang telah diteliti
dipahami (Firmansyah & Dede, 2022). Dalam penelitian ini, sampel
yang telah diteliti sebanyak 40 responden. Yang sesuai dengan
kriteria inklusi yaitu :
1. Jenis kelamin : laki – laki
2. Status perkawinan : sudah menikah
3. Menggunakan kontrasepsi kondom
4. Riwayat kunjungan konsultasi di Puskesmas Pembantu
Kaliharapan Kabupaten Nabire Tengah.
Sedangkan , kriteria eksklusi yaitu belum menikah, tidak menggunakan
Kontrasepsi kondom.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan dalam sebuah penelitian terkait suatu
konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2019).
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
E. Definisi Operasional
1. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada 05, januari 2024 sampai 30, januari 2024
Instrumen merupakan alat ukur yang telah digunakan peneliti pada waktu
penelitian menggunakan suatu metode (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini data
yang telah digunakan adalah jenis data primer. Jenis data primer diperoleh dari
pengukuran gaya hidup dengan menggunakan kuesioner dan penggunaan alat
kontrasepsi kondom dengan lembar observasi.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Peneliti telah meminta ijin kepada Kepala Puskesmas, Puskesmas Pembantu
Kaliharapan, Kabupaten Nabire Tengah
2) Peneliti juga telah memberikan informed consent kepada responden dan
menerangkan maksud dan tujuan penelitian, setelah itu pemberian kuesioner
kepada responden.
3) Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan pengolahan data melalui
tahapan berikut :
1) Editing
2) Coding
3) Scoring
Peneliti memberikan skor dan simbol berupa angka atau huruf yang memberikan petunjuk
pada setiap jawaban responden berdasarkan variabel yang diteliti agar nantinya bisa lebih
mempermudah dalam pengolahan data (Nursalam, 2014).
4) Tabulating
5) cleating
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan pokok penelitian, yaitu
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang mengungkap fenomena (Nursalam, 2019). Pada
penelitian setelah data terkumpul maka dilakukan tabulasi data. Untuk mengetahui hubungan
antara variabel, dilakukan uji statistik Chi-Square menggunakan Statistical Product and Solution
Service (SPSS) untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas
dan variabel tergantung yang berskala nominal dengan derajat kemaknaan ditentukan α = 0,05
artinya jika hasil uji statistik menunjukkan p ≤ α maka ada hubungan signifikan antar variabel
(Nursalam, 2019).
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
3. Analisa Multivariat
1. Informed Consent
2. Anomnity
b. Confidentiality
Kerahasiaan informasi responden terjamin oleh peneliti karena hanya kelompok data
tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset (Hidayat, 2019)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
3. Telp :
5. Email :
6. Website :
Melakukan analisa univariat terhadap variabel penelitian dengan menyajikan bentuk tabel dan teks.
Adapun variabel yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi adalah karakteristik responden
berdasarkan umur, pendidikan dan waktu penggunaan kondom. Variabel univariat disajikan
distribusi frekuensi adalah minat penggunaan kondom.
1. Deskripsi Karakteristik Responden
Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan hasil yaitu sebanyak 60% suami tertarik
menggunakan kondom, dan sisanya 40% suami tidak memiliki minat menggunakan
kondom. Ini menunjukkan bahwa sebanyak 60% suami menunjukkan minat untuk
menggunakan kondom, sementara 40% sisanya tidak memiliki minat menggunakan
kondom. Ini menunjukkan bahwa mayoritas suami di puskesmas tersebut
menunjukkan minat untuk menggunakan kondom, namun tetap ada sebagian yang
tidak tertarik.
Minat
Tertarik Tidak Total
Tertari
k
Persepsi Positif Count 13 2 17
Suami
% of 43,33% 6,66% 56,66%
Total
Negati Count 5 10 15
f
% of 7,5% 7,5% 50%
Total
Total Count 16,66% 33,33 30
% of 60.0% 40.0% 100.0%
Total
Berdasarkan tabel 4.6 di atas diketahui nilai Asymp. Sig. (2-sided) pada uji Pearson Chi-
Square adalah sebesar 0,003. Karena nilai Asymp. Sig. (2-sided) 0,003 < 0,05, maka
berdasarkan dasar pengambilan Keputusan di atas, dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Dimana, suami yang memiliki persepsi positif terhadap
penggunaan kondom, sebanyak 13 dari mereka (43.33%) tertarik untuk menggunakan
kondom, sementara hanya 2 suami (6.66%) yang tidak tertarik. Sedangkan, suami yang
memiliki persepsi negatif terhadap penggunaan kondom, sebanyak 5 dari mereka
(7.5%) tertarik untuk menggunakan kondom, sedangkan 10 suami (7.5%) lainnya tidak
tertarik. Dengan demikian, terdapat hubungan antara persepsi suami terhadap
penggunaan kondom dan minat mereka untuk menggunakannya, dimana suami
dengan persepsi positif cenderung memiliki minat yang lebih tinggi dalam
menggunakan kondom.
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan hasil yaitu sebanyak 60% suami tertarik
menggunakan kondom, dan sisanya 40% suami tidak memiliki minat menggunakan
kondom. Penelitian terkait keikutsertaan pria dalam penggunaan kb mendapatkan
hasil yaitu pria pasangan usia subur tertarik menggunakan kondom (Batubara et al.,
2023). Selain itu, penelitian pengetahuan dengan minat menggunakan kondom
didapatkan hasil ada hubungan pengetahuan dengan minat menggunakan alat
kontrasepsi kondom pada suami (Chumaida., 2022). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa mayoritas suami menunjukkan minat yang positif dalam
menggunakan kondom. Partisipasi pria dalam penggunaan kontrasepsi, termasuk
kondom, sangat penting dalam program keluarga berencana. Selain itu, peningkatan
pengetahuan tentang kondom dapat mempengaruhi minat suami untuk
menggunakannya sebagai alat kontrasepsi.
Berdasarkan tabel 4.6 di atas diketahui nilai Asymp. Sig. (2-sided) pada Chi-
Square adalah sebesar 0,003. Karena nilai Asymp. Sig. (2-sided) 0,003 < 0,05, maka
berdasarkan dasar pengambilan Keputusan di atas, dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat diartikan bahwa Ada hubungan
antara Persepsi suami terhadap kondom dan minat suami terhadap penggunaan
kondom di puskesmas Pembantu Kaliharapan Nabire. Penelitian terkait yang
dilakukan oleh Wulandari tahun 2022 menyatakan hasil Ada hubungan
pengetahuan suami dengan partisipasi suami menggunakan alat kontrasepsi
kondom di Wilayah Kerja Puskesmas Haji Pemanggilan Kabupaten Lampung Tengah
(p-value = 0,018). Selanjutnya, penelitian hubungan minat pria dalam pemilihan
kondom yang dilakukan Batubara et al tahun 2022 mendapatkan hasil bahwa
pendidikan (0,000), pengetahuan (0,000), dan dukungan istri (0,001) berhubungan
dengan minat pada pria pasangan usia subur dalam pemilihan alat kontrasepsi
kondom. Hubungan yang ditemukan dalam penelitian-penelitian ini menekankan
pentingnya edukasi, pengetahuan, dan dukungan sosial dalam meningkatkan
kesadaran dan penerimaan terhadap penggunaan kondom sebagai metode
kontrasepsi.
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
• Saran Teoritik
Diharapkan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya terkait hubungan
faktor-faktor sosial seperti budaya, agama, dan struktur sosial lokal
memengaruhi persepsi suami terhadap penggunaan kondom sebagai alat
kontrasepsi. Dengan demikian, penelitian selanjutnya dalam hal ini diharapkan
dapat memberikan wawasan yang berharga tentang faktor-faktor yang
memengaruhi persepsi suami terhadap penggunaan kondom sebagai alat
kontrasepsi, yang pada gilirannya dapat membantu dalam upaya meningkatkan
akses dan penggunaan kondom untuk kesehatan reproduksi yang lebih baik.
1. Saran Praktik
a. Bagi Responden
DAFTAR PUSTAKA
(BKKBN), B. K. (2021). Paritas. Retrieved from file:///C:/Users/user/Downloads/153-File%20Utama
%20Naskah-347-1-10-20200206.pdf
Adelina, R. (2021). Program Keluarga Berencana Di Indonesia. Retrieved from
https://s2kesmas.fkm.unair.ac.id/banyak-anak-banyak-rejeki/
Alsammani, M. A., Jafer, A. M., Khieri, S., Ali, A. O., & Shaaeldin, M. a. (2019). Effect of Grand
Multiparity on Pregnancy Outcomes in Women Under 35 Years of Age: a Comparative Study.
Journal of the academy of medical sciences in Bosnia and Herzegovina, doi:
10.5455/medarh.2019.73.92-96.
Anggraini, K. (2016). Persalinan. Retrieved from
https://repository.poltekkes-smg.ac.id/repository/BAB%20II%20KARINA%20IKA
%20ANGGRAINI_P1337424518077.pdf
Boro, S. (2016). Asuhan Kebidanan Komprehensif PAda Ny. M G4P2A2 Dengan Masalah Jarak
Kehamilan Kurang dari 2 tahun dan Grande Mutipara Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara
Kapak. Balikpapan: Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur. Retrieved from
https://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1017/1/Selviana%20Boro.pdf
Departemen Kesehatan RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Dirck, H. (2020). Paritas Dalam Kehamilan Grandemulti . Retrieved from https://repository.um-
surabaya.ac.id/2073/3/bab_2.pdf
Duli, N. (2019). Metode penelitian kuantitatif. Retrieved from
https://deepublishstore.com/shop/metodologi-penelitian/
Fitriani. (2022). Asuhan Kebidanan Kmperhensif Pada NY "S" Dengan Grande Multipara Di BPM
Rini Eka Lestari Amd,Keb Desa Carangwulung Wonosalam Jombang. Retrieved from
Perpustakaan stikes insan cendekia medika jombang-online:
https://digilib.itskesicme.ac.id/akasia/index.php?
p=show_detail&id=4190&keywords=#:~:text=Abstrak%20%3A%20Grademultipara
%20adalah%20wanita%20yang,dengan%20kegembiraan%20dan%20suka%20cita.
Hendra. (2020). PERAN IMUNOTERAPI PADA TATALAKSANA ALERGI MAKANAN. JKR,
ISSN (print): 2477-3778; ISSN (online): 2622-8344.
Hidayat, A. (2011). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika.
Hidayat, A. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan. Retrieved from
https://shopee.co.id/Metodologi-Penelitian-Keperawatan-dan-Kesehatan-Oleh-A.-Aziz-Alimul-
Hidayat-i.36791572.571059749
Kartika, S., & Brahmadhi, A. (2016). Hubungan antara multiparitas terhadap terjadinya perdarahan
antepartum di RSIA Aprilia Cilacap. Sainteks, Volume XIII No 1, Maret 2016. page 12-21.
Loisza, A. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingginya kehamilan resiko tinggi di
Puskesmas Puter. Retrieved from file:///C:/Users/user/Downloads/52-Article%20Text-51-1-10-
20210218.pdf
Long, B., Koyfman, A., & Gottlieb, M. (2019). Evaluation and Management of Angioedema in the
Emergency Department. West JEM Integrating Emergency Care With Population Health, doi:
10.5811/westjem.2019.5.42650.
Luluk. (2014). KTI Luluk. Retrieved from
https://repository.um-surabaya.ac.id/2076/3/BAB_2_KTI_LULUK.pdf
Mardiah, K., Veftisia, V., & Nirmasari, C. (2019). Hubungan dukungan suami terhadap penggunaan
alat kontrasepsi di desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
Semarang: Universitas Ngudi Waluyo Ilmu Kesehatan.
Mawaddatulnadila, S. (2020, Maret). Patogenesis Dan Patofisiologi Urtikaria. Retrieved from
https://www.scribd.com/document/453288818/Patogenesis-dan-Patofisiologi-Urtikaria
Memon, R., & Tiwari, V. (2023, August 8). Angioedema. Retrieved from StatPearls [Internet]:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538489/#:~:text=Angioedema%20is%20non
%2Dpitting%20edema,when%20it%20involves%20the%20larynx.
Mgaya, A., Massawe, S., Kidanto, H., & Mgaya, H. (2013). Grand multiparity: is it still a risk in
pregnancy? BMC Pregnancy and Childbirth, https://doi.org/10.1186/1471-2393-13-241.
Mursalim, L. (2018). Faktor- faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu hamil. Retrieved from
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/16500/1/Lestari%20Mursalim_70200114010.pdf
Musfah, J. (2019). Pendidikan Perempuan Indonesia. Retrieved from
https://fitk.uinjkt.ac.id/pendidikan-perempuan-indonesia/
Narulita, L., Herdiana, H., & Jayatmi, I. (2023). HUBUNGAN PERSEPSI SUAMI, MEDIA
INFORMASI DAN PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM PEMILIHAN ALAT
KONTRASEPSI KB SUNTIK 3 BULAN DI PMB Y KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2022. Sentri : jurnal riset ilmiah, ejournal.nusantaraglobal.ac.id/index.php/sentri.
National Health Services. (2023, May). Angioedema. Retrieved from
https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/skin-hair-and-nails/
angioedema#:~:text=Substances%20known%20to%20trigger%20allergic,particularly%20wasp
%20and%20bee%20stings
Notoadmodjo, S. (2019). Metodologi Penelitian Kesehatan. Retrieved from
https://www.google.com/search?
sca_esv=564926619&rlz=1C1YTUH_idID1036ID1036&q=notoatmodjo+2018&tbm=isch&so
urce=lnms&sa=X&ved=2ahUKEwj-
k_jz9KaBAxXtXGwGHZ2HBIwQ0pQJegQIChAB&biw=852&bih=749&dpr=1.13#imgrc=Dj
_PXq96xOir8M
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. In R. Cipta, Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta; ISBN 978-979-518-984-8. Retrieved from
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=197163
Nursalam. (2014). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
RI, K. (2022, Agustus 08). Kontrasepsi Tepat Tingkatkan Kesehatan Reproduksi. Retrieved from
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1143/kontrasepsi-tepat-tingkatkan-kesehatan-
reproduksi
Santika, E. (2023). Terus Bertumbuh, Ini Tren Jumlah Penduduk Dunia Sejak 1960. Retrieved from
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/07/28/terus-bertumbuh-ini-tren-jumlah-
penduduk-dunia-sejak-1960#:~:text=Dalam%20satu%20dekade%20terakhir%2C
%20jumlah,mencapai%203%2C03%20miliar%20jiwa.
Saripudin, Nuru, H., & Felizita, E. (2022). Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami Dengan
Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Tepong Kabupaten Empat
Lawang. Jurnal Kebidanan Manna, ISSN 2963-7112 (Online).
Siagian, D., Daulay, R., & Dona, S. (2019). Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi
grande multigravida di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Retrieved from
http://repository.unism.ac.id/786/2/%283%29%20ABSTRAK%20%28Autosaved%29.pdf
Simonsen, S. E., & Varner, M. (2023, August). Grand Multiparity. Retrieved from
https://www.uptodate.com/contents/grand-multiparity#H1
Simonsen, S., Lockwood, C., & Chakrabarti, A. (2023, Agustus). Grand multiparity. Retrieved from
Grand multiparity: https://www.uptodate.com/contents/grand-multiparity#topicContent
Utami, F. P., Gustina, E., Sulistiawan, D., Matahari, R., & Sari, B. P. (2022). Husband’s influence in
the use of long-acting reversible contraception (LARC) method in Special Region of
Yogyakarta, Indonesia. Bulletin of the national research centre, https://doi.org/10.1186/s42269-
022-00771-7.
Utari, I., Sudiasa, P., & Prapyatiningsih, Y. (2020). DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
ANGIOEDEMA. Retrieved from file:///C:/Users/user/Downloads/103-37-285-3-10-
20190618.pdf
WHO (World Health Organization). (2018). Angka Kematian Ibu dan Angka. WHO. Retrieved from
World Health Statistics.
Wibawa, P. (2016). Biomembran. Retrieved from
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/e621f9f9efaa2cee4c2b594f22f8545a.p
df
World Allergic Organization. (2019, September). Angioedema. Retrieved from
https://www.worldallergy.org/education-and-programs/education/allergic-disease-resource-
center/professionals/angioedema#:~:text=Angioedema%20is%20a%20transient%20swelling,be
%20normal%20or%20mildly%20erythematous.
Yuniyanti, B., Lusiana, A., & Chunaeni, S. (2023). Faktor-Faktor Berhubungan dengan Komplikasi
Kehamilan. Retrieved from https://repository.poltekkes-smg.ac.id/repository/ARTIKEL
%20Bekti%20Yuniyanti,%20Arum%20Lusiana,%20Siti%20Chunaeni.pdf
INSTITUT ULMU KESEHATAN
STRADA INDOESIA
Jln. Manila . No. 37 Sumberece Telp (0354) 7009713 Fax (0354)
695139 Kota Kediri Jawa Timur 64133
1. LEMBAR KONSULTASI
NIM : 2281A1056
7 Abstrak
Dokumentasi
Pembahasan
Teori pembahasan
Opini penelitian
lampiran
8
2. Koesioner pengumpulan data
3. KISI KISI KUESIONER
HUBUNGAN PERSEPSI SUAMI TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN ALAT KB
KONDOM DI PKM PEMBANTU KALIHARAPAN KAB. NABIRE PAPUA TENGAH
Skor
No Variabel Indikator Jumlah soal Skor jawaban
maksimal
1. Independent :
menggunakan KB Tidak = 0
KB yang
1 Status Protokol
€ Protokol Baru
€ Amandemen
€ Lanjutan
2 Tanggal Pengajuan
5 Institusi Pengusul
6 Nomor Protokol
7 Judul Penelitian
8 Nama Peneliti
9 Anggota Peneliti
10 Nomor Telepon
€ Proposal Penelitian
€ CV Peneliti
€ Self Asessesmet
€ Hasil Review
€ High Risk
€ Low Risk
TTD
( )
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Jl. Manila No. 37 Sumberece, Kec. Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur 64133
DATA DIRI
NIM/NIK :
PEKERJAAN : Pilih Salah Satu Lainnya:
STRATA PENELITI : Pilih Salah Satu Lainnya:
ASAL INSTITUSI : Pilih Salah Satu Isi Nama Instansi/Lembaga.
NO. TELEPON/ FAX ASAL
INSTITUSI :
TEMPAT & TGL LAHIR :
JENIS KELAMIN :
AGAMA :
NO. HP PENELITI :
EMAIL :
NIM/NIK :
PEKERJAAN : Pilih Salah Satu Lainnya:
STRATA ANGGOTA : Pilih Salah Satu
PENELITI Lainnya:
ASAL INSTITUSI : Pilih Salah Satu Isi Nama Instansi/Lembaga.
TEMPAT & TGL LAHIR :
JENIS KELAMIN :
AGAMA :
IDENTITAS PENELITIAN
JENIS PENELITIAN : Pilih salah Satu
JUDUL PENELITIAN :
TITLE (Judul dalam Bahasa
Inggris) :
PEMBIMBING 1 :
PEMBIMBING 2 :
3. Apakah Penelitian Multi- : Pilih : Jika Ya, lampirkan persetujuan etik dari
Center instansi yang lainnya
Identifikasi (p10) :
2. Asal Institusi :
C. ISU ETIK
operasi sehingga halSelf
(lihat ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pasien untuk memulai operasi dan
Assesstment)
dapat berdampak pada kondisi fisik pasien saat akan menjalani operasi. Dengan demikian, jika
Pelanggaran
terapi inietik apa
berhasil yang mungkin
menurunkan terjadi
kecemasan pasien pra saat
operasi,penelitian dilaksanakan
makan dapat bermanfaat berdasarkan
bagi pasien-
pengetahuan peneliti,
pasien lainnya yangdan
akanbagaimana cara mencegah
menjalani operasi ataudapat
sehingga pasien menanganinya
lebih mengontrol (Jika tidak
ada, tuliskan alasannya!):
kecemasaannya.
Peneliti menjelaskan mengenai isu etik yang digunakan dalam penelitian ini, dan kemungkinan adanya
pelanggaran etik jika ada (dapat dijelaskan 3 prinsip etik yang diterapkan dalam penelitian ini, dan
penerapan 7 standar). (Jelaskan juga 7 standar sesuai dengan isi protokol)
Contoh:
Penelitian quasi eksperimental mengenai pengaruh intervensi aromaterapi terhadap kecemasan pasien
pra operasi di RS. Salah satu isu etik yang mungkin dilanggar adalah standar pemerataan manfaat dan
risiko, dimana pada kelompok kontrol hanya mendapatkan perawatan rutin. Namun cara
mengananinya adalah dengan memberikan pada responden dan keluarga intevernsi terbaru yang
terbukti efektif tersebut selanjutnya.
Jelaskan hasil ringkasan studi sebelumnya, seperti arikel-artikel penelitian yang terkait dengan
penelitian yang akan saudara lakukan.
Judul Artikel Penulis Hasil/Kesimpulan
E. KONDISI LAPANGAN
F. DESAIN PENELITIAN
G. SAMPLING
H. INTERVENSI
Adakah test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan?
4.
Jika ada jelaskan, jika tidak pilih
“tidak ada”
Jelaskan jika ada test lab yang harus dilakukan subjek, misalkan pemeriksaan darah lengkap.
I. MONITOR HASIL
Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencatatan respon
teraputik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-
up, dan, bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan
subyek yang menerima treatmen, (Prosedur monitoring hasil, metode, maupun
pengukuran)
Jelaskan mengenai form laporan kasus seperti lembar observasi subjek penelitian yang telah
terstandarisir untuk mencatat respon pasien terhadap intervensi yang diberikan, termasuk frekuensi
pengukuran, termasuk prosedur follow up pasien.
Misalkan penelitian Anda berupa intervensi yang diberikan selama beberapa hari sehingga Anda wajib
melakukan pemantauan atau monitoring terhadap kondisi responden. Maka peneliti wajib memiliki
lembar observasi terhadap perkembangan kondisi responden.
J. PENGHENTIAN PENELITIAN & ALASANNYA
2. Resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait
dengan masing-masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin,
atau terhadap prosudur yang akan diuji cobakan
Jelaskan jika ada risiko yang peneliti ketahui dari intervensi yang akan diberikan,
misalkan misalkan pemberian ekstrak daun X dapat menyebabkan terjadinya gangguan
saraf pada dosis tertentu, atau intervensi senam lansia dapat menyebabkan kelelahan
pada lansia.
Jelaskan mengenai rencana Anda terhadap responden jika terjadi komplikasi, misalkan memfasilitasi
asuransi kesehatan subjek sehingga subjek segera mendapat penanganan atau subjek penelitian
Anda telah memiliki asuransi kesehatan sebagai salah satu kriteria responden Anda.
M. MANFAAT
Jelaskan mengenai manfaat dari penelitian yang Anda lakukan terhadap subjek
penelitian secara pribadi dan bagi subjek lainnya misal dengan kondisi yang sama.
Contoh:
Pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah lansia, dapat bermanfaat untuk mengontrol tekanan
darah lansia sehingga kondisi kesehatan lansia sebagai subjek dapat tetap terjaga. Hal ini juga
bermanfaat bagi lansia lainnya yang menerapkan senam lansia untuk menjaga kesehatannya.
N. KEBERLANJUTAN MANFAAT
Jelaskan kemungkinan upaya Anda untuk mempertahankan keberlanjutan intervensi yang Anda
terapkan jika bermanfaat. Misalkan : Anda akan mengedukasi subjek untuk meneruskan intervensi
dan melakukan advokasi ke pihak terkait untuk dapat melanjutkan intervensi tersebut kepada para
responden yang memiliki kondisi serupa.
3. Pihak mana saja yang mendapatkan keberlansungan pengobatan? Adakah pihak yang akan
menanggung biayanya? dan berapa lama?
O. INFORMED CONSENT
P. WALI
Q. BUJUKAN
1. Insentif apa yang akan diberikan calon subyek (Jenis barang, harga)
Jelaskan insentif apa yang akan Anda berikan kepada subjek penelitian sebagai bentuk kompensasi
atas keikutsertaannya dalam penelitian Anda. Insentif sebaiknya diberikan sewajarnya dan tidak
berlebihan. Semua penelitian yang melibatkan manusia sebagai responden dan menyita waktu dan
pikiran responden wajib diberikan kompensasi sewajarnya oleh peneliti.
Bentuk kompensasi bisa dalam bentuk, barang, uang, ataupun edukasi yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan pasien dan pengorbanan pasien untuk terlibat dalam penelitian saudara.
2. Adakah penjelasan mengenai rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab
untuk menginformasikan bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang
topik yang sama, yang bisa mempengaruhi keberlansungan keterlibatan subyek dalam
penelitian
Jika ada jelaskan, jika tidak pilih ”tidak ada”
Jelaskan rencana Anda untuk memberitahukan informasi mengenai proses penelitian, jika ada terjadi
perubahan, keuntungan atau hal yang membahayakan subjek nantinya, termasuk jelaskan jika Anda
menggunakan enumerator dalam penelitian nanti yang akan kontak dengan subjek penelitian dalam
menginformasikan subjek.
R. PENJAGAAN KERAHASIAAN
3. Adakah sistem pengkodean bagi identitas subyek? Bagaimana peneliti menyimpan data
tersebut? Kapan dan oleh siapa saja boleh dibuka disaat darurat?
Jika ada jelaskan, jika tidak jelaskan
Jelaskan cara Anda menjaga identitas subjek, termasuk cara menyimpan data subjek
4. Adakah kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis ?
Jika ada jelaskan
Jelaskan jika Anda menggunakan material biologis atau data personal lainnya
S. RENCANA ANALISIS
Jelaskan rencana analisis data yang akan Anda lakukan terhadap sampel nantinya
1. Rencana analisa statistik
T. MONITOR KEAMANAN
1. Rencana peneliti untuk memonitor keberlansungan keamanan obat atau intervensi lain
yang dilakukan dalam penelitian atau trial :
Jika Anda melakukan penelitian dengan menggunakan obat-obatan, jelaskan cara Anda memonitor
keamanan intevensi yang Anda akan terapkan termasuk keterlibatan komite pengawas.
2. Perlukah dibentuk komite/tim safety monitoring?
Pilih salah satu
U. KONFLIK KEPENTINGAN
V. MANFAAT SOSIAL
1. Apa manfaat riset tersebut bagi pengetahuan masyarakat? Apakah sudah sesuai dengan
nilai dan harapan para partisipan dan komunitas yang berada di lokasi penelitian?
Jika penelitian Anda melibatkan masyarakat dengan sumberdaya lemah (misal: sosial ekonomi lemah,
masyarakat etrtimpa bencana) dan melibatkan sponsor, maka jelaskan mengenai kontribusi yang
diberikan sponsor untuk membangun kapasitas masyarakat setempat agar sesuai dengan harapan
dan kebutuhan masyarakat
2. Protokol penelitian (dokumen) yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana
pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber-sumber yang dialokasikan untuk aktivitas
aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan
dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas
terpetakan untuk memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa
tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat
harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)2
Pilih salah satu lalu jelaskan
Jelaskan bahwa protokol yang Anda kirimkan sudah menggambarkan keterlibatan masyarakat
sebagai subjek penelitian secara lengkap, termasuk cara pelibatan subjek dan penerapan intervensi
kepada subjek penelitian.
W. HAK ATAS DATA
Siapa yang berhak atas data penelitian? Adakah kontrak atas kepemilikan data? Terutama jika
menggunakan sponsor industri
Jelaskan bila peneliti tidak memiliki hak atas
data
Jelaskan mengenai siapa saja yang memiliki hak atas data-data dari riset Anda, misal Anda, subjek
penelitian, dan pembimbing
X. PUBLIKASI
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiology, generik, sosiologi) yang bisa
beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dan
meminimalisir resiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan kerahasiaan data
selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu
mempertimbangkan martabat dan kemuliaan merek
1. Apakah Hasil penelitian bertentangan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat,
keluarga, atau etnik tertentu?
2. Apa rencana peneliti untuk publikasi hasil penelitian (seperti epidemiology, generik,
sosiologi)? Sertakan alasan jika tidak publikasi!
3. Apa rencana tindakan peneliti apabila hasil penelitian negatif? Apakah tetap di publikasi?
Y. PENDANAAN
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subjek riset, dan, bila ada, pada komunitas
Jelaskan jika penelitian Anda mendapatkan dana hibah dan jelaskan bentuk komitmen sponsor
Z. KOMITMEN ETIK
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa, jika dikemudian hari saya terbukti
memalsukan data pada penelitian tersebut diatas maka, Ethical Clearance yang saya ajukan di KEPK
STRADA dianggap TIDAK SAH
AB. Lampiran
1. Sampel formulir laporan kasus
2. Kuesioner/pengukuran/instrumen/pemeriksaan
3. Informed Consent
4. Komitmen Etik
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Jl. Manila No. 37 Sumberece, Kec. Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur 64133
1. Daftar Tilik ini merupakan Catatan Telaah Protokol Penelitian yang diusulkan oleh Peneliti untuk
memperoleh Persetujuan Etik. Terdiri dari 7 butir Standar Universal.
2. Dalam setiap standar terdapat indikator-indikator, jika suatu standar dalam protokol penelitian
memenuhi indikator tersebut, maka protokol dinyatakan memenuhi standar.
3. Suatu protokol dinyatakan laik etik, dan dapat diberikan Persetujuan Etik, jika protokol tersebut
memenuhi semua (7-tujuh) Standar.
4. Standar Etik tidak formulatif atau matematis, dan tidak setiap kondisi/ aspek yang disajikan dalam
protokol selalu mengindikasikan tingkat etik dan tidak etik yang sama. Untuk itu diperlukan
kajian mendalam tim KEP.
5. Daftar Tilik ini harus diisi oleh Peneliti sebelum Peneliti mengajukan protokol ke KEP untuk
memperoleh Persetujuan Etik, untuk ditelaah oleh KEP.
YA TIDA N/
7-STANDAR KELAIKAN ETIK PENELITIAN
K A*
1. Nilai Sosial/ Klinis
2. Nilai Ilmiah
3. Pemerataan Beban dan Manfaat
4. a. Potensi manfaat > risiko
b. Potensi manfaat > risiko
c. Potensi manfaat < risiko
d. Standar risiko minimal >/=
e. Sedikit diatas standar resiko minimal
f. Risiko terhadap peneliti
5. Bujukan/ Eksploitasi/ Inducement
6. Rahasia dan Privacy
7. Informed Consent
● Tidak Berlaku/Tidak Dapat Diterapkan
TIDA N/
INDIKATOR STANDAR 7 Informed Consent YA
K A*
Penelitian ini dilengkapi dengan Persetujuan Setelah Penjelasan
(PSP/ Informed Consent), secara lengkap seperti berikut ini
7.1 Terdapat Lembar informed consent dengan penjelasan
(PSP) yang akan disampaikan kepada partisipan
7.2 Terdapat penjelasan proses mendapatkan persetujuan,
mempergunakan prosedur yang laik (kelaikan cara
mendapatkan persetujuan subjek)
7.3 Disertakan rincian isi naskah penjelasan yang akan
diberikan kepada calon subjek, meliputi :
a. Bahasa naskah, mudah dipahami subjek
b. Manfaat penelitian, yang dipahami subjek
c. Perlakuan yang diterima subjek penelitian, jelas bagi
subjek, tdk ada yg disembunyikan
d. Lama keikutsertaan subjek dalam penelitian; jelas
durasinya, dalam minggu, hari per minggu, jam per
hari, pagi-sore-malam per hari
e. Karakteristik subjek penelitian; jelas bagi subjek
bahwa karakter subjek cocok untuk penelitian ini
f. Jumlah subjek penelitian yang diperlukan; berapa
jumlah subjek yg dibutuhkan, termasuk subjek ybs,
risiko penelitian jika subjek ybs tidak melanjutkan
keikutsertaan dalam proses penelitian
g. Kemungkinan risiko penelitian terhadap kesehatan
subjek; dengan mengikuti penelitian ini, ada
kemungkinan subjek memperoleh dampak yg terkait
dengan kesehatan
h. Jaminan kerahasiaan data, subjek memahami bahwa
data subjek dijaga kerahasiaannya, tanpa diminta, dan
berlaku utk semua subjek
i. Kompensasi yang diberikan kepada subjek (undue-
inducement ada/ tidak), jenis-jumlah-waktu-media-
prasyarat kompensasi bisa diterima oleh subjek
j. Unsur paksaan (coercient) ada atau tidak, bagaimana
peneliti menjelaskan bahwa keikutsertaan dalam
penelitian ini tidak memaksa, tidak ada pemaksaan
k. Penjelasan pengobatan medis dan ganti rugi apabila
diperlukan, jika diantara risiko penelitian yang dapat
terjadi adalah sakit/ gangguan kesehatan, maka
dijelaskan jaminan/ wujud ganti rugi yang diberikan
kepada subjek, dari siapa berapa besar, kapan, dan
bagaimana caranya
l. Nama jelas, nomor telepon penanggung jawab
penelitian, termasuk nomor cadangan, dan alamat
kantor/ rumah penanggung jawab penelitian
m. Nama jelas, no telepon penanggung jawab medis,
termasuk nomor cadangan, dan alamat kantor/ rumah
penanggung jawab medis
n. Hak mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa ada
sanksi, subjek mempunyai hak mengundurkan diri
setelah memahami dan mempertimbangkan
dampaknya kepada penelitian
o. Kesediaan subjek penelitian atau wali yang sah (tanda
tangan pada lembar Persetujuan Setelah
Penjelasan/PSP), setelah subjek/ wali memahami
semua penjelasan dan makna dari tanda tangan pada
proses penelitian
p. Tanda tangan saksi
q. Pilihan pengobatan/ perlakuan selain yang disebut
dalam penelitian (yang tidak merupakan bagian dari
penelitian).
7.4 Penggunaan kalimat memudahkan subjek memperoleh
kejelasan
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Jl. Manila No. 37 Sumberece, Kec. Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur 64133
INFORMED CONSENT
MENDAPATKAN PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN:
INFORMASI ESENSIAL UNTUK CALON RESPONDEN/ SUBYEK MANUSIA
(WHO-CIOMS 2016)
Alamat Peneliti :
Tujuan :
Penelitian
Metode :
Penelitian
Bila anda setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, anda diminta untuk
menandatangani dan menuliskan tanggal pada lembar konfirmasi persetujuan untuk
berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini.
Namun jika anda memutuskan untuk tidak berpartisipasi maka hal ini tidak akan
mempengaruhi perawatan medis anda. Keikutsertaan anda pada penelitian ini bersifat
sukarela. Anda memiliki hak penuh untuk mengundurkan diri atau menyatakan batal
untuk berpartisipasi kapan saja.
4. Penelitian akan saya hentikan apabila : (Hapus jika tidak akan dihentikan)
a. …
b. …
c. dst
9. Responden/Subyek memiliki hak untuk mengakses data klinis yang relevan yang
diperoleh selama penelitian.
10.Risiko yang akan dialami responden adalah : (Jelaskan, jika tidak berisiko juga
dijelaskan mengapa risiko tersebut tidak ada/ringan)
11.Manfaat klinis yang potensial yang akan anda peroleh dari penelitian ini adalah :
(Jika ada)
14.Risiko menerima intervensi yang tidak terdaftar jika mereka menerima akses
lanjutan terhadap intervensi studi sebelum persetujuan peraturan.
22.Komisi Etik Penelitian Kesehatan KEP IIK STRADA INDONESIA telah menyetujui
protokol, dan responden/ subyek dapat menghubungi KEP IIK STRADA
INDONESIA apabila terjadi pelanggaran protokol etik.
Peneliti
(Nama Peneliti)
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Jl. Manila No. 37 Sumberece, Kec. Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur 64133
1 Informed Consent
3 Nilai Ilmiah
5 Privacy/Rahasia
6 Pemerataan beban
7 Bujukan/
Eksploitasi/
Inducements
N/A = Not applicable – tidak dapat diterapkan
Reviewer,
(………………………………………)
Akan melakukan penelitian dengan judul (Sebutkan Judul cetak tebal), Dengan ini
Nama :
Instansi :
Fakultas :
Semester :
NIM/NIK/NIP :
menyatakan:
1. Sanggup mematuhi peraturan dan kebijakan yang diterapkan di lokasi penelitian
2. Sanggup mematuhi 7 standar kode etik penelitian kesehatan
3. (Ada/Tidak ada)* riwayat usulan protokol etik sebelumnya
4. Tidak akan pernah memalsukan data penelitian
Apabila saya melanggar Surat Pernyataan ini, saya siap dan sanggup menerima sanksi sesuai ketentuan
yang berlaku, dan penelitian dinyatakan tidak etis.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan bersifat mengikat bagi diri saya
sendiri demi kebaikan dan kemashlahatan semua pihak.
Kediri,__________________
Peneliti,
(Nama Peneliti)