PROPOSAL
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Dr. Ruth Norika Amin, Sp.PA, M.Kes Dr. Ilham Jaya Patellongi, M.Kes
Tanggal: Tanggal:
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Muka i
Halaman Persetujuan ii
Daftar Isi iii
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vii
Daftar Singkatan viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Pertanyaan Penelitian 2
D. Tujuan Penelitian 3
1. Tujuan Umum 3
2. Tujuan Khusus 3
E. Manfaat Penelitian 4
DAFTAR PUSTAKA
BAB V. LAMPIRAN
A. Lampiran 1. Jadwal Penelitian 66
B. Lampiran 2. Tim Peneliti dan Biodata Peneliti Utama 67
C. Lampiran 3. Rencana Biaya Penelitian Dan Sumber
69
Dana
v
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Halaman
Tabel 1 Rekomendasi dosis obat Tuberkulosis 36
Tabel 2 Uji Kepekaan Obat 38
Tabel 3 Jurnal Penelitian tentang Penderita 57
tuberculosis paru di Berbagai Lokasi di Wilayah
Indonesia Periode Tahun 2013 sampai dengan
Tahun 2021, yang akan dijadikan Sumber Data
Penelitian
Tabel 4 Dummy Table 1. Hubungan Kepatuhan Berobat 63
dengan Kesembuhan Tuberkulosis Paru pada
Penderita di Berbagai Lokasi Di Wilayah
Indonesia Periode Tahun 2013 sampai dengan
Tahun 2021
Tabel 5 Dummy Table 2. Hubungan Pengawasan 63
Minum Obat dengan Kesembuhan
Tuberkulosis Paru pada Penderita di Berbagai
Lokasi Di Wilayah Indonesia Periode Tahun
2013 sampai dengan Tahun 2021
Tabel 6 Dummy Table 3. Hubungan Pengetahuan 63
dengan Kesembuhan Tuberkulosis Paru pada
Penderita di Berbagai Lokasi Di Wilayah
Indonesia Periode Tahun 2013 sampai dengan
Tahun 2021
Tabel 7 Dummy Table 4. Hubungan Penyakit Lain 64
dengan Kesembuhan Tuberkulosis Paru pada
Penderita di Berbagai Lokasi Di Wilayah
Indonesia Periode Tahun 2013 sampai dengan
Tahun 2021.
Tabel 8 Dummy Table 5. Hubungan Sikap Pasien 64
dengan Kesembuhan Tuberkulosis Paru pada
Penderita di Berbagai Lokasi Di Wilayah
Indonesia Periode Tahun 2013 sampai dengan
vi
Tahun 2021
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Tuberkulosis
a. Definisi Tuberkulosis
Leprae dll. Juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA). Kelompok
percikan ludah yang mengandung bakteri terhirup oleh orang lain saat
b. Etiologi Tuberkulosis
dari manusia dan M. Bovis berasal dari sapi. Mikobakteri lain biasanya
c. Epidemiologi Tuberkulosis
terakhir ini. Insiden global TB dilaporkan menurun pada tingkat 2,2% pada
tahun 2010-2011. Terlepas dari kemajuan yang signifikan ini, beban global
mencapai 8,7 juta (termasuk 1,1 juta dengan koinfeksi HIV) dan 990 ribu
resistan terhadap obat adalah adalah 3,7% kasus baru dan 20% kasus
kasus TB di atas 70% dan angka kesembuhan 85% pada tahun 2006.
morbiditas dan kematian, dan juga biaya kesehatan yang tinggi setiap
meninggal. Dari 9 juta kasus baru TB di seluruh dunia, 1 juta adalah anak-
anak usia <15 tahun. Dari semua kasus anak dengan TB, 75% ditemukan
di dua puluh dua negara dengan beban TB tinggi (high burden countries).
Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden TB (CI
8,8 juta – 12, juta) yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk.
Lima negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India, Indonesia, China,
2008-2017.
yang ada di suatu wilayah tertentu yang apabila dikumpulkan serial, akan
2018)
1) Sosial Ekonomi
lingkungan rumah, serta lingkungan dan sanitasi tempat kerja yang buruk.
karena pendapatan yang kecil membuat orang tidak dapat hidup layak,
2) Status Gizi
10
3) Umur
anak dan pada usia remaja. Kejadian infeksi tuberkulosis pada anak
4) Jenis Kelamin
Pada laki-laki, penyakit ini lebih tinggi, karena rokok dan minuman
apabila perokok dan peminum beralkohol sering disebut sebagai agen dari
yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit TB, kelompok
tersebut adalah:
waktu panjang
3. Perokok
infeksius
panjang)
8. Petugas kesehatan
e. Patofisiologi Tuberkulosis
sehingga tidak terjadi reaksi imun segera pada host yang terinfeksi.
dalam reaksi pada uji tuberkulin skin test. Bakteri kemudian akan merusak
nodus limfe hilus, masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke organ
replikasi basili ini. Sumsum tulang, hepar dan limpa ditemukan hampir
bagian atas (apeks) paru, ginjal, tulang, dan otak, di mana kondisi organ-
percikan ludah yang mengandung bakteri ini terhirup oleh orang lain saat
Lingkungan yang kurang baik sebagai salah satu sumber atau tempat
sebuah keluarga yang berdiam dalam satu rumah yang lembab dalam
dengan BTA memberikan risiko yang lebih besar daripada pasien dengan
BTA negative (Depkes 2015). Menurut Nona Asrini Agustin 2017 cara
mengenai orang lain dalam waktu yang lama. Ventilasi yang baik dapat
tuberkulosis tersebut.
g. Klasifikasi Tuberkulosis
Sampai saat ini belum ada kesepakatan diantara para ahli klinik, ahli
patologis :
Hal ini biasanya terjadi pada masa anak, oleh karenanya sering diartikan
sebagai TB anak. Namun, infeksi ini dapat terjadi pada usia berapapun
bawah lobus superior atau bagian atas lobus inferior paru. Basili kemudian
inflamasi ini kemudian disebut sebagai Ghon focus. Basili dan antigen
kemudian bermigrasi keluar dari Ghon focus melalui jalur limfatik menuju
RI, 2019)
basili terisolasi yang akan mati jika sistem imun host adekuat. Beberapa
basili tetap dorman di dalam fokus primer untuk beberapa bulan atau
tahun, hal ini dikenal dengan “kuman laten”. Infeksi primer biasanya
4-6 minggu setelah infeksi. Dalam beberapa kasus, respon imun tidak
TB pasca primer merupakan pola penyakit yang terjadi pada host yang
yang memakan waktu bulanan hingga tahunan setelah infeksi primer. Hal
beberapa bulan atau beberapa tahun setelah infeksi primer, mulai kembali
sistem imun host oleh karena infeksi HIV. (Kemenkes RI, 2019)
aktif. Dalam sebagian kecil kasus, hal ini merupakan bagian dari proses
melibatkan organ tubuh lain. Karakteristik dari dari TB post primer adalah
ditemukannya kavitas pada lobus superior paru dan kerusakan paru yang
bakteriologis.
mendapatkan OAT 1 bulan atau lebih (>28 dosis bila memakai obat
program).
disebabkan reinfeksi).
pengobatan.
didokumentasikan.
pertama.
amikasin).
terhadap rifampisin.
hasil negatif untuk tes HIV yang dilakukan pada saat ditegakkan
diagnosis TB. Bila pasien ini diketahui HIV positif di kemudian hari
memiliki hasil tes HIV dan tidak memiliki bukti dokumentasi telah
terdaftar dalam register HIV. Bila pasien ini diketahui HIV positif
1) Demam
Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan
2) Malaise
21
meriang, nyeri otot, keringat malam, dll. Gejala malaise ini makin lama
pasien sakit. Pada pasien anak-anak biasanya berat badanya sulit naik
4) Rasa lelah
(Siti S, 2015)
1) Batuk/batuk berdarah
Gejala ini sering ditemukan. Batuk terjadi karena adanya iritasi pada
setiap penyakit tidak sama, mungkin saja batuk baru ada setelah
terjadi pada kavitas, tetapi dapat jugs terjadi ulkus dinding bronkus.
2) Sesak nafas
3) Nyeri dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi
i. Diagnosis Tuberkuosis
2019)
definisi kasus TB BTA positif bila paling sedikit terdapat dua spesimen
yang tinggi.
>3%.
24
5) Pasien baru atau riwayat OAT dengan sputum BTA tetap positif pada
Jensen /LJ atau Ogawa) dan media cair MGIT (Mycobacterium growth
indicator tube). Biakan M.TB pada media cair memerlukan waktu yang
2019)
Selain itu metode molekuler dapat mendeteksi mutasi pada gen yang
line probe assay (LPA) dan TCM, langsung pada spesimen sputum.
mikroskopis apusan BTA negatif, dan uji kepekaan OAT untuk mengetahui
HIV dan gula darah. Pemeriksaan lain dilakukan sesuai indikasi misalnya
Keterangan alur:
RI, 2019)
OAT lini 1 dan lini 2 keluar. Jika hasil resistensi menunjukkan MDR,
29
2019)
3) Fasyankes yang tidak mempunyai alat tes cepat molukuler (TCM) TB.
mikroskop.
(dua) dengan kualitas yang bagus. Contoh uji dapat berasal dari
c) BTA (+) adalah jika salah satu atau kedua contoh uji dahak
d) BTA (-) adalah jika kedua contoh uji dahak menunjukkan hasil BTA
dokter.
faktor risiko TB. Pasien dengan faktor risiko TB tinggi maka pasien
contoh uji yang diambil dari organ tubuh yang terkena. (Kemenkes
RI, 2019)
bulan pengobatan.
bulan pengobatan.
berobat/default).
TB- RO, termasuk dalam hal ini warga binaan yang ada di
pengobatan.
selama 1 bulan.
hasil pemeriksaan dahak positif pada bulan ke-5 atau pada akhir
pengobatan.
klinis.
34
perbaikan klinis.
Tanda dan gejala klinis Gejala klinis berupa gejala sistemik/umum atau
sesuai organ terkait. Gejala klinis TB pada anak tidak khas, karena
gejala serupa juga dapat disebabkan oleh berbagai penyakit selain TB.
a) Batuk ≥ 2 minggu
b) Demam ≥ 2 minggu
adekuat.
35
j. Pengobatan Tuberkulosis
1) Prinsip Pengobatan TB :
resistensi
kekambuhan.
Dosis rekomendasi
Dosis Dosis
) m (mg) ) m (mg)
Streptomisin
* 15 (12-18) - 15 (12-18) -
37
isoniazid ATAU
sebaiknya dimulai.
Pada akhir fase intensif, bila hasil apusan dahak tetap positif
(TCM, LPA lini 1 dan 2), dan metode konvensional baik metode
k. Komplikasi Tuberkulosis
Poncet”s arthropathy.
2. Kesembuhan Tuberkulosis
40
karena itu, jika pasien tersebut dinyatakan sembuh dan lengkap maka
Tuberkulosis
a. Usia
dkk 2016)
b. Kepatuhan Berobat
tinggi (sekitar 75%) dari pada pengobatan jangka panjang (<25% yang
(Kholifah N, 2009)
bahwa obat harus di telan seluruhnya dalam waktu yang telah ditetapkan.
bentuk nasihat dan petunjuk oleh tenaga medis mengenai segala sesuatu
(Kholifah N, 2009)
TBC paru. Selain itu menurut penelitian Rachmat Ichlas (2011) yang
43
d. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
2009)
yang dialami adalah suatu penyakit biasa yang bisa sembuh dengan obat
2009)
e. Penyakit Lain
Penyebab hal ini belum diketahui pasti, namun diduga disebabkan oleh
f. Sikap pasien
Sikap adalah respon seseorang yang masih tertutup dan belum dapat
bahwa penderita TB paru yang mempunyai sikap cukup dan baik (97,4%
selalu mengikuti anjuran dan arahan dari tenaga kesehatan untuk minum
obat secara teratur dan rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan, serta
fileunduhan_1610422577_801904.pdf
SURAKARTA).
11(2), 124-9.
11. Maulidya, Y. N., Redjeki, E. S., & Fanani, E. (2017). Faktor yang
44-57.
13. Masyudi, M., Syafriyana, R., Yulidar, Y., Husna, H., & Syam, B.
182).
48
komunitas, 1(1).
17. Zubaidah, T., Setyaningrum, R., Banjarbaru, P. U., Ani, F. N., &
A. Kerangka Konsep
Kebutuhan
Berobat
PMO
Tuberkulosis Paru
Pengetahuan
Penyakit Lain
Sikap Pasien
B. Defenisi Operasional
1. Penderita
2. Kepatuhan Berobat
2013 sampai dengan 2021 yang tercatat pada jurnal sumber data.
oleh orang yang dikenal atau dipercaya penderita baik keluarga, kerabat
a. Beresiko : bila pada jurnal sumber data tercatat orang yang dikenal
b. Tidak beresiko : bila pada jurnal sumber data tercatat orang yang
obat penderita.
4. Penyakit lain
Penyakit lain pada penelitian ini adalah penyakit lain yang dimiliki
2013 sampai dengan 2021 yang tercatat pada jurnal sumber data.
5. Sikap Pasien
C. Hipotesis
1. Metode Penelitian
2. Desain Penelitian
Kasus
Faktor Kesembuhan (+) Penyakit Tuberculosis
Paru
3. (+)
Faktor Kesembuhan (-)
4.
Kontrol
Penyakit Tuberculosis
Faktor Kesembuhan (+) Paru
(-)
5.
Faktor Kesembuhan (-)
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
F. Alur Penelitian
Memenuhi Kriteria
Inklusi
Melakukan pengambilan data kasus dan kontrol dari jurnal sumber data yang
terdiri dari:
1. Nama Peneliti dan tahun terbit; 2. Judul Penelitian; 3. Tempat dan Waktu
Penelitian; 4. Kepatuhan berobat; 5. PMO; 6. Pengetahuan ; 7. Penghasilan ;
8. Penyakit lain; 9. Sikap pasien.
Pengumpulan Data
Penulisan Hasil
G. Prosedur Penelitian
berobat, atau dalam jurnal sumber data tidak patuh dalam melakukan
pengobatan.
e. Pengawasan minum obat penderita : akan diambil pengawasan
minum obat penderita dari jurnal terkait kemudian dikelompokkan
menjadi kelompok penderita dengan pengawasan yang berisiko yaitu
apabila tercatat orang yang dikenal atau dipercaya penderita baik
keluarga, kerabat maupun petugas kesehatan melakukan
pengawasan terhadap minum obat penderita, atau penderita dengan
pengawasna minum obat yang tidak berisiko apabila tercatat orang
yang dikenal atau dipercaya penderita baik keluarga, kerabat maupun
petugas kesehatan tidak melakukan pengawasan terhadap minum
obat penderita.
f. Pengetahuan penderita : akan diambil pengetahuan penderita dari
jurnal terkait kemudian dikelompokkan menjadi kelompok
pengetahuan berisiko bila pada jurnal sumber data penelitian tercatat
penderita memiliki pengetahuan yang cukup baik, atau dikelompokkan
dalam kelompok tidak berisiko bila pada jurnal sumber data penelitian
tercatat penderita memiliki pengetahuan yang kurang baik.
g. Penyakit lain penderita : akan diambil riwayat penyakit lain penderita
dari jurnal terkait kemudian dikelompokkan menjadi kelompok
beresiko jika pada jurnal sumber data penderita tercatat tidak memiliki
riwayat penyakit lain, dan dikelompokkan dalam kelompomtidak
beresiko jika pada jrunal sumber data tercatat penderita memiliki
riwayat penyakit lain.
h. Sikap pasien/penderita : akan diambil data mengenai sikap pasien
selama menjalani pengobatan dan dikelompokkan kedalam kelompok
beresiko jika pada jurnal sumber data tercatat penderita memiliki sikap
yang baik, dan dikelompokkan kedalam kelompok tidak berisiko jika
pada jurnal sumber data tercatat penderita memiliki sikap yang kurang
baik.
62
1. Pengolahan Data
2. Analisis Data
J. Dummy Table
Case Control
No PMO P
N % N %
1. Beresiko
Tidak
2.
Beresiko
Total
64
Case Control
No Pengetahuan P
N % N %
1. Beresiko
Tidak
2.
Beresiko
Total
Case Control
No Penyakit Lain P
N % N %
1. Beresiko
Tidak
2.
Beresiko
Total
65
penelitian karena :
LAMPIRAN
Kegiatan
No. Tahun 2019 2020 2021
Bulan 3-7 8 9-12 1-2 3-6 7 8-12 1-5 6 7 10 11 12
I Persiapan
1. Pembuatan proposal
2. Seminar Draft Proposal
3. Ujian Proposal
4. Perbaikan Proposal
5. Pengurusan rekomendasi etik
II Pelaksanaan
1. Pengambilan data
2. Membuat Rangkuman Data
3. Pemasukan data
4. Analisa data
5. Penulisan laporan
III Pelaporan
1. Seminar hasil
2. Perbaikan laporan
3. Ujian skripsi
B. Lampiran 2. Tim Peneliti dan Biodata Peneliti Utama
KEDUDUKAN
No NAMA DALAM KEAHLIAN
PENELITIAN
Peneliti
1. Zakiah Rahma Tahrim Belum ada
Utama
Dokter,
Dr. Siti Hardiyanti Nawir, M. Rekan
2. Magister
Biomed Peneliti 1
Biomedik
Rekan
3. Minarni, S.Psi Psikolog
Peneliti 2
b. Riwayat Keluarga
Nama Ayah : Drs. Tahrim Hodi, M.M
Nama Ibu : Suriyani, S.Pd
Saudara : Mufhtiah Dian Auliya Tahrim
Ahmad Fharid Tahrim
Ummul Nur Khair
c. Riwayat Pendidikan
Tahun 2005-2011 : SDN 1 Lasusua, Kec. Lasusua, Kab.
Kolaka Utara
Tahun 2011-2014 : SMPN 1 Lasusua, Kec. Lasusua, Kab.
Kolaka Utara
Tahun 2014-2017 : SMAN 1 Lasusua, Kec. Lasusua, Kab.
Kolaka Utara
Tahun 2017-sekarang :Program Studi Pendidikan Dokter,
Fakultas Kedokteran Universitas
Bosowa.
d. Pengalaman Organisasi
Staff of Membership and Development AMSA UNIBOS
Staff Pengembangan Sumber Daya Manusia BEM FK UNIBOS
e. Pengalaman Meneliti
Belum ada
69