NUR ASDIHAR
4517111015
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2019
i
PROPOSAL
Nur Asdihar
4517111015
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Tanggal: Tanggal:
Mengetahui
Daftar Isi
Halaman
Halaman Muka
Halaman Persetujuan i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel vi
vii
Daftar Singkatan
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Pertanyaan Penelitian 3
D. Tujuan penelitian 3
1. Tujuan Umum 3
2. Tujuan Khusus 4
E. Manfaat Penelitian 4
A. Landasan Teori 6
1. ASI Eksklusif 6
b. Manfaat ASI 6
iii
c. Kandungan ASI 8
B. Hipotesisi 47
C. Definisi Operasional 48
1. Tempat Penelitian 50
2. Waktu Penelitian 50
1. Populasi Penelitian 50
2. Sampel Penelitian 50
1. Kriteria Inklusi 51
2. Kriteria Eksklusi 51
F. Besar Sampel 51
H. Instrumen Penelitian 52
I. Alur Penelitian 53
J. Prosedur Penelitian 53
v
BAB V. LAMPIRAN 58
G. Lampiran 7. Kuesioner 58
Daftar Tabel
vi
Daftar Gambar
vii
Daftar Singkatan
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
U : Umur
BAB I.
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
tentang hubungan antara Asi Eksklusif dengan status gizi, dan tumbuh
kembang anak balita serta dapat memberikan dukungan dalam
kepatuhan pemberian Asi Eksklusif
2. Bagi Petugas Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan promosi
kesehatan tentang ASI Eksklusif dengan status gizi, dan tumbuh
kembang anak balita oleh petugas kesehatan di rumah sakit maupun
puskesmas di kota makassar yang bertujuan untuk pengendalian ASI
Eksklusif dengan status gizi, dan tumbuh kembang anak balita.
3. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan dan Kedokteran
a. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya bagi civitas
akademika di institusi pendidikan kesehatan dan kedokteran.
5
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. ASI Eksklusif
a. Definisi ASI Eksklusif
ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO,
2011) adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan
makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai
berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti
setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan
tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun.
b. Manfaat ASI
1) Kesehatan
1) Praktis
c. Kandungan ASI
5) Vitamin
b. Zat Protektif
1. Lactobasillus bifidus
3. Lisozim
3) Kesehatan ibu
2. Status Gizi
a. Definisi Status Gizi
Gizi adalah suatu proses menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari oragn-organ serta menghasilkan energi. Status gizi
suatu keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan
penyerapan gizi serta penggunaan zat gizi tersebut atau bentuk dari
nutriture variabel tertentu.18
Status gizi adalah suatu keadaan dimana ekspresi dari keadaan
tersebut menimbulkan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu
atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan faktor indikator
baik buruknya asupan makanan sehari-hari.19
Menurut Almatsier.20 status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat
mengkonsumsi makanan dan menggunakan zat-zat yang bergizi
15
Tabel. 1
Klasifikasi Status Gizi Anak Balita
atau saling berkaitan dan sulit dipisahkan, namun secara khusus sifat
keduanya saling berbeda.
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat
kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat
sel, organ, maupun individu. Sebagai contoh, anak bertambah besar
bukan saja secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-
organ tubuh dan otak. Otak anak semakin tumbuh terlihat dari
kapasitasnya untuk belajar lebih besar, mengingat, dan
mempergunakan akalnya semakin meningkat. Anak tumbuh baik
secara fisik maupun mental.30
Perkembangan berkaitan dengan bertambahnya struktur fungsi
tubuh yang meliputi kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara, dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. 30
a. Perkembangan Fisik
b. Perkembangan Kognitif
c. Perkembangan Sosial
d. Perkembangan Emosi
1. Pengertian perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses
pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses
diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem
organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing
dapat memenuhi fungsi di dalamnya termasuk pula perkembangan
emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya. Mengukur perkembangan tidak dapat dilakukan
dengan menggunakan antropometri, tetapi pada anak yang sehat
perkembangannya searah (paralel) dengan pertumbuhannya. 22
Perkembangan (development) adalah perubahan yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif, yaitu bertambahnya kemampuan (skill)
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Termasuk
didalamnya perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan
perkembangan prilaku.40 Perkembangan menurut Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI) (2008) adalah bertambahnya kemampuan
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
lebih teratur, dapat diperkirakan, dan dapat diramalkan sebagai
hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, serta
sistemnya yang terorgaanisasi. Jadi perkembangan adalah proses
perubahan struktur dan fungsi tubuh yang meliputi perkembangan
kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan perkembangan prilaku.
2. Ciri-ciri perkembangan
Ciri-ciri tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang
saling berkaitan. Ciri ciri tersebut adalah sebagai berikut:
35
1) Faktor prenatal
a) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama pada trimester akhir kehamilan akan
memengaruhi pertumbuhan janin
b) Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan
kongenital seperti club foot.
c) Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin atau Thalidomid
dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
d) Endokrin
Diabetes mellitus dapat menyebabkan makrosomia,
kardiomegali, dan hyperplasia adrenal.
e) Radiasi Paparan
Radiasi dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada
janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental, dan
deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata, serta
kelainan jantung.
f) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH
(Toksoplasma, Rubella, Citomegali virus, Herpes simpleks)
dapat menyebabkan kelainan pada janin seperti katarak, bisu
tuli, mikrosefali, retardasi mental, dan kelainan jantung
kongenital.
g) Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan salah atau
kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
38
2. Cerebral Palsy
3. Sindrom Down
Menurut peneliti dari hasil penelitian bahwa ada 7 bayi yang tidak
Asi Eksklusif dan perkembangan motorik bayi nya meragukan. Ini
disebabkan karena ibu sudah memberikan susu formula sejak bayi
46
usia 2 bulan. Nutrisi yang ada dalam asi jauh lebih baik dari susu
formula. Sehingga bayi yang sudah mendapatkan susu formula sejak
bayi dapat mengganggu perkembangan motorik bayi seperti
mengangkat kepala saat bayi berbaring dan tangan bayi di angkat
perlahan. Kemudian ada 3 bayi yang tidak Asi Eksklusif dan
perkembangan motorik bayi nya penyimpangan, dalam skrining
dengan menggunakan KPSP bayi mendapatkan skor 6, jawaban yang
Tidak dalam point bayi tidak mengeluarkan suara memekik saat dia
merasa gembira, bayi belum miring kekiri dan kekanan, bayi belum
bisa meraih mainan dengan jarak dekat dan bayi belum kuat menahan
kepala saat ditegakkan.
B. Kerangka Teori
BAB III.
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI
OPERASIONAL
47
A. Kerangka Konsep
Status Gizi
Asi Eksklusif
Tumbuh Kembang
B. Hipotesis
1. Ada hubungan antara Asi Eksklusif dengan status gizi anak balita
2. Ada hubungan antara Asi Eksklusif dengan pertumbuhan anak balita
3. Ada antara hubungan Asi Eksklusif dengan perkembangan anak balita
C. Definisi operasional
1. Asi Eksklusif
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi usia 0 - 6
bulan tanpa penambahan makanan atau minuman lainnya.
48
Skala: nominal
2. Status Gizi
Skala: nominal
3. Tumbuh Kembang
Skala: ordinal
Skala: ordinal
BAB IV.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Puskesmas minasa Upa Makassar
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama 6 bulan pada tahun 2020
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah anak balita yang mendapat Asi
Eksklusif di wilayah puskesmas Minasa UPA Makassar
2. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah anak balita yang
mendapat Asi eksklusif di puskesmas Minasa Upa Makassar yang
memenuhi kriteria penelitian
1. Kriteria Inklusi
a. Ibu balita bersedia berpartisipasi dalam penelitian
b. Ibu balita yang mengisi kuesioner
51
F. Besar Sampel
Besar sampel pada penelitin ini berdasarkan case control, dan
ditentukan berdasarkan rumus analitik maka untuk menetapkan jumlah
sampel dapat menggunakan rumus dengan metode purposive sampling
( Z α √ 2 PQ+ Zβ √ P 1Q 1+ P2 Q 2)²
n 1= ¿
( P1−P2)² ¿
(Dahlan,2010)
Keterangan:
n1 : Besar sampel sebagai kasus
n2 : Besar sampel sebagai control
Z α: 1,96 (Kesalahan tipe 1 ditetapkan sebesar 5%)
Z β: 0,84 (Kesalahan tipe 2 ditetapkan sebesar 20%)
P1: Proporsi pada beresiko atau kasus
Q1: 1-P1
52
H. Instrumen Penelitian
I. Alur Penelitian
53
Populasi penderita
Izin penelitian KEPALA
hipertensi yang berobat
PUSKESMAS DAN
ke puskesmas minasa upa
PERSETUJUAN SUBYEK
makassar Memenuhi
kriteria inklusi
Subjek Penelitian
Pengambilan data
PENGUMPULAN DATA
PENULISAN HASIL
J. Prosedur Penelitian
2. Dummy Table
eksklusif
Total
ASI
eksklusif
Tidak ASI
eksklusif
Total
ASI
eksklusif
Tidak ASI
eksklusif
Total
BAB V.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA