Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH PERGUDANGAN (TEORI)

CROSS DOCKING

DOSEN :
NOVITA WIDYANINGRUM, S.ST, M.M.Tr

OLEH :
KELOMPOK 2
HUDA LAILATUL M. (190801046)
SALSABELLA FEBRIANTI PUTRI (190801059)
PRAMESTI WIDYA P. (190801055)
FARHAN HIDAYAT (190801042)
FIZTONIO N.A. (190801044)
MAHFUDZ ADJI S. (190801050)
RAFINIO I. (190801056)
M. ENRICO (190801049)
ARLE GALUH P. (190801035)

D3 KPN B
SEMESTER 3

POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA


Jl. Pawiyatan Luhur I/1 Bendan Duwur, Semarang 50233
Telp: +62 24 86457895, 86457897
Fax.  (024) 864587900 / Email: info@polimarin.ac.id

1
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat-Nya, makalah mengenai “Cross
Docking” ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat apa pengertian, tujuan, proses, tipe-tipe, dll mengenai Cross
Docking.

Melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
memberikan materi mengenai Pergudangan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan,
agar di kesempatan yang akan datang, saya dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.

15 Desember 2020

Kelompok 2
D3 KPN B

2
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4

1.1 LATAR BELAKANG MAKALAH ...................................................... 4

1.2 TUJUAN MAKALAH ............................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 6

2.1 PENGERTIAN CROSS DOCKING...................................................... 6

2.2 MACAM-MACAM CROSS DOCKING............................................... 8

2.3 KAPAN CROSS DOCKING BERLAKU.............................................. 9

2.4 KRITERIA & FAKTOR CROSS DOCKING...................................... 9

2.5 TUJUAN CROSS DOCKING ................................................................ 9

2.6 PELAKSANAAN CROSS DOCKING .................................................. 10

2.7 PERSYARATAN CROSS DOCKING .................................................. 11

2.8 INDUSTRI YANG DITERAPKAN CROSS DOCKING .................... 12

2.9 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN CROSS DOCKING ................... 12

2.10 MASALAH DAN TANTANGAN CROSS DOCKING........................ 13

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 14

3.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

3
3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan) – Dalam
Industri Manufakturing, Kegiatan Utamanya adalah mengkonversikan berbagai bahan
mentah serta bahan-bahan pendukungnya menjadi barang jadi dan mendistribusikannya
kepada pelanggan. Dengan menjalankannya kegiatan tersebut, maka apa yang disebut
dengan Supply Chain atau Rantai Pasokan pada dasarnya telah terbentuk. Namun bagi
sebuah perusahaan manufakturing, kegiatan Supply chain atau Rantai Pasokan ini perlu
dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga diperlukan Manajemen yang Profesional
dalam pelaksanaannya. Manajemen tersebut biasanya disebut dengan Manajemen Rantai
Pasokan atau Supply Chain Management yang sering disingkat dengan singkatan SCM.

Cross docking merupakan salah satu teknik logistik dimana produk dikirim ke
Distribution Center dan segera dikirim ke pelanggan. Sistem cross docking sudah
banyak diaplikasikan di berbagai industri karena sistem ini mampu meminimalkan biaya
distribusi yang secara simultan mampu meningkatkan service level pelanggan. Dalam
perencanaan cross docking, salah satu permasalahan yang muncul adalah bagaimana
penjadwalan truk masuk dan truk keluar secara simultan sehingga dapat mencapai total
waktu operasi.

Sebagai sebuah industri farmasi penyediaan logistik dalam hal ini infus sangat
memerlukan teknik agar dalam proses pendistribusiannya hingga sampai ke tangan
pelanggan dapat berjalan baik. Kemudian sebagai bentuk peningkatan pelayanan untuk
pelanggan yakni rumah sakit atau apotek yang membutuhkan dengan cepat prihal infus
ini. Karena Cross docking secara potensial dapatmengontrol biaya logistik dan distribusi
karena menghilangkan beberapa proses dalam pergudangan tradisional seperti
penyimpanan dan pengambilan produk ketika pelanggan membutuhkan. Disamping
mampu menurunkan biaya distribusi, cross docking secara simultan meningkatkan
service level pelanggan (Apte & Viswanathan, 2000).

Cukup banyak penelitian cross-docking telah dilakukan dalam beberapa tahun


terakhir. Namun, sebagian besar penelitian tersebut menyelidiki desain fisik dari cross

4
4
docking (Ratliff, et. al., 1999 dan Bartholdi III dan Gue, 2004) dan lokasinya (Gumus
dan Bookbinder, 2004). Sangat sedikit penelitian yang berhubungan dengan masalah
transportasi yang berhubungan dengan masalah transportasi yang terkait dengan cross
docking.

1.2 TUJUAN MAKALAH


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Novita Widyaningrum M.M.Tr yang
mengampu Mata Kuliah Pergudangan (Teori)
2. Mengetahui pengertian Cross Docking
3. Mengetahui kapan berlakunya Cross Docking
4. Mengetahui apa saja kriteria & faktor Cross Docking
5. Mengetahui apa saja macam-macam Cross Docking
6. Mengetahui apa tujuan Cross Docking
7. Mengetahui bagaimana pelaksanaan Cross Docking
8. Mengetahui apa persyaratan Cross Docking
9. Mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian Cross Docking
10. Mengetahui apa saja masalah dan tantangan Cross Docking

5
5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN CROSS DOCKING

Cross docking adalah konsep manajemen warehouse dimana produk dikirim ke


warehouse dengan truk masuk lalu segera dipilah, diatur berdasarkan permintaan
customer, dikirim ke dok pengiriman dan dimuatkan ke truk keluar untuk dikirim ke
customer tanpa dilakukan penyimpanan produk di dalam warehouse (Yu dan Egbelu
2008). Konsep ini muncul karena meningkatnya tekanan pada sistem distribusi untuk
membuat operasi menjadi lebih efisien sehingga dapat menurunkan biaya distribusi.
Selain itu, juga muncul permintaan customer untuk mendapatkan pelayanan yang lebih
baik, meliputi pengiriman yang lebih akurat dan tepat waktu.

Cross-docking menjalankan aktivitas penyimpanan dengan mentransfer barang


secara langsung yang berasal dari penerimaan barang dari dermaga menuju dermaga
pengiriman atau dermaga luar. Operasi cross-docking akan menghindari penyisihan,
penyimpanan dan pengambilan pesanan. Transfer informasi akan menjadi penting
karena diperlukan koordinasi pengiriman.

Pada sistem cross docking, diperlukan proses pemindahan muatan yang efisien
sehingga diperlukan sinkronisasi truk masuk dan truk keluar agar penyimpanan di dalam
terminal tetap rendah dan dapat mencapai pengiriman yang tepat waktu. Untuk
mencapai tujuan ini, beberapa prosedur penjadwalan telah diperkenalkan beberapa tahun
terakhir yang disebut dengan truck scheduling problem. Penelitian ini difokuskan pada

6
6
tipe sistem cross docking dimana truk masuk yang dijadwalkan datang di dok
penerimaan kemudian produk dibongkar, lalu dikategorikan dan langsung dimasukkan
ke truk keluar yang dijadwalkan di dok pengiriman atau diletakaan di penyimpanan
sementara. Fungsi tujuan dari sistem ini adalah memindahkan produk dari truk masuk ke
truk keluar sesegera mungkin sehingga dapat meminimalkan total waktu operasi yang
disebut makespan. Penempatan produk dari truk masuk ke truk keluar juga ditentukan
secara simultan bersama dengan urutan truk masuk dan truk keluar.

7
7
2.2 MACAM-MACAM CROSS DOCKING 
1. Pre-Packed Cross Docking
Kemasan (misalnya: pallet, peti dll) dipilih oleh supplier berdasarkan pesanan dari
toko, diterima dan dibawa menuju outbound docks untuk digabungkan dengan
kemasan yang sama dari supplier lain untuk dimuat ke dalam kendaraan pengiriman
ke toko tanpa proses handling lebih lanjut.

2. Intermediate Handling Cross Docking


Kemasan (Pallet, peti dll) diterima, lalu dibuka kemudian diberi label kembali ke
dalam kemasan baru oleh distribution center untuk dikirimkan kembali ke toko.
Kemasan baru ini kemudian dikirim ke outbound dock untuk digabungkan dengan
kemasan yang serupa dari supplier lain di dalam kendaraan pengiriman.

8
8
2.3 KAPAN CROSS DOCKING BERLAKU
Cross Docking Digunakan jika :
1. Permintaan Persediaan Tetap Stabil
2. Persediaan waktu yang sensitif
3. Pilihan Produk Bervariasi
4. Pelanggan Akan Menunggu

2.4 KRITERIA & FAKTOR CROSS DOCKING


 KRITERIA CROSS DOCKING
Cross docking diterapkan apabila memenuhi 2 atau lebih kriteria berikut :
1. Tujuan persediaan diketahui bila barang diterima
2. Pelanggan bersedia menerima persediaan segera
3. Pengiriman dilakukan lebih dari 200 lokasi perhari
4. Menerima kuantitas dalam jumlah besar dari item-item tertentu
5. Persediaan tiba ditempat sebelum dilabel
6. Beberapa persediaan sifatnya sensitif
7. Pusat distribusi dekat dengan kapasitas
8. Setidak-tidaknya persediaan sudah diberi harga duluan

 FAKTOR CROSS DOCKING


Faktor utama yang mempengaruhi cross docking effectivness adalah sebagai berikut:
1. Penanganan palet
2. Freight mix
3. Jumlah forklift
4. Jumlah gerbang penerima
5. Gates layout dan ukuran cross dock

2.5 TUJUAN CROSS DOCKING


Tujuan dari Cross Docking adalah untuk menghilangkan penyimpanan yang tidak
produktif pada distribution center retailer atau wholesaler. Keuntungan yang diperoleh
dari hilangnya biaya dan waktu, dibutuhkan untuk memindahkan produk kedalam atau
keluar lokasi warehouse, termasuk data entry yang dihubungkan kedalam sistim
informasi manajemen inventory.
9
9
2.6 PELAKSANAAN CROSS DOCKING
1. Waktu pengiriman
Kendaraan yang mengirim barang ke distribution center membutuhkan koordinasi
secara hati-hati. Khususnya sistem jadwal dan booking yang akan disetujui oleh
supplier, dengan demikian waktu kedatangan kendaraan diatur bergiliran pada hari
kerja. Perkembangan lebih lanjut saat ini perusahaan-perusahaan menggunakan
sistem seperti penempatan satelit global untuk mengatur jadwal iring-iringan
kendaraan, dan untuk melacak kendaraan sesuai jadwalnya.

2. Keterbatasan Ruang
Ruang untuk trans-shipment atau cross docking di dalam Distribution Center sering
kali terbatas. Pertimbangan yang signifi kan harus diberikan untuk pengaturan waktu
padat saat di mana penggunaan ruang yang ada dan bay door berada di bawah
tekanan tinggi.

3. Mechanical Handling Equipment (MHE)


Jumlah dan jenis MHE pada distribution center akan sering kali menentukan seberapa
cepat dan efi siennya muatan kendaraan dapat diproses.

4. Human Ressources
Penjadwalan pengiriman, keterbatasan ruang, dan ketersediaan MHE semuanya akan
berpengaruh terhadap jumlah orang yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan fungsi
cross docking dari gudang.

10
10
2.7 PERSYARATAN CROSS DOCKING
1. Barang diterima = Barang dikirimkan.
Jika seluruh barang yang diterima gudang merupakan barang yang akan
dikirimkan, dengan kata lain, barang yang diorder adalah barang yang sedang
diterima digoods receiving, maka ini adalah kondisi ideal untuk melakukan cross
docking. Untuk mencapai kondisi ini diperlukan kerja sama yang erat antara bagian
order barang, purchasing dan distributor/principal dalam menentukan jenis dan
kuantiti barang yang dikirim. Bagian yang paling ‘direpotkan’ jika kondisi ini akan
dicapai adalah si distributor/principal dalam menyiapkan barangnya. Bisa saja
gudang mengatur untuk 1 truck penerimaan akan di cross dockingkan kepada 2 atau 3
tujuan dengan 2 atau 3 truck yang berbeda, syaratnya adalah barang disiapkan oleh
distributor/principal dalam satuan yang sudah tepat sesuai satuan ordernya.
2. Tersedia Lokasi yang memadai
Lokasi ini digunakan untuk membongkar barang terlebih dahulu digudang. Barang
yang akan dinaikan langsung ke truck keberangkatan ditinggalkan dan sisanya
disimpan dilokasi rak. Dengan cara ini maka gudang setidaknya sudah menghemat ½
aktifitas picking yang tidak dilakukanya. Disamping itu juga perlu disiapkan luasan
loading dock yang sesuai agar cross docking dapat cepat dilaksanakan.
3. Kuantitas jenis barang yang terbatas
Cross docking akan semakin efektif jika jenis barang yang akan di cross dockingkan
tidak terlalu banyak, tetapi dalam kuantitas yang banyak.
4. Jadwal kedatangan truck sama dengan jadwal keberangkatan
Hal ini yang terkadang sulit diatur. Untuk mencapai kondisi ini –sekali lagi–
diperlukan kerja sama yang erat dengan konsumen dan distributor/principal.
Pengaturan jadual yang sesuai antara kedatangan dan keberangkatan sangat mungkin
jika outlet yang dikirimkan tidak terlalu banyak.
5. Jenis truck yang sepadan
Bayangkan jika truck kedatangan mempergunakan tronton dengan kapasitas 20 ton,
tetapi truck yang tersedia hanya 2 engkel fuso. Jelaslah mustahil melakukan cross
docking dengan baik. Kesepadanan jenis truck merupakan syarat pemercepat dalam
proses cross docking.

11
11
6. Dokumentasi yang mantap
Ini penting dikarenakan cross docking yang murni adalah pemindahan antar
truck.Pastikan bahwa dokumen keberangkatan mempunyai data kuantitas barang
yang sama dengan barang yang datang, tetapi bertujuan berbeda.

2.8 INDUSTRI YANG DITERAPKAN CROSS DOCKING


Beberapa industri yang sukses menerapkan sistem cross docking dalam
menghasilkan competitive advantage antara lain: Wal Mart, UPS, Toyota, dan penyedia
jasa less-than-truckload logistic.
Suatu teknik yang dinamai dengan “cross-docking” mulai dilaksanakan oleh
Wal*Mart pada tahun 1994, sebanyak 10% dari barang-barangnya dikirim dengan
sistem tersebut pada 4 fasilitas, yang telah tersedia prasarananya.

2.9 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN CROSS DOCKING


 KEUNTUNGAN CROSS DOCKING
 Mempercepat aliran produk dari supplier ke toko
 Menghilangkan buruh dari proses
 Tidak ada aktivitas penyimpanan dan penanganan
 Mengurangi inventory barang jadi dalam sistem
 Meningkatkan perputaran inventory
 Mengurangi kebutuhan terhadap fasilitas distribusi

 KERUGIAN CROSS DOCKING


1. Lead pesanan masing-masing
2. Kemungkinan beban truk penuh
3. Bagaimana penjadwalan truk masuk dan truk keluar secara simultan sehingga
dapat mencapai total waktu operasi atau makespan yang minimum. Permasalahan
penjadwalan ini menjadi masalah yang sulit diselesaikan karena banyaknya
alternatif solusi.
4. Teknologi yang digunakan mungkin cukup mahal
5. Memerlukan armada transportasi yang besar dan omset saham diperlukan,

12
12
6. Teknis sistem logistik komputersasi yang dirancang semata-mata unutk fasilitas
kerusakan barang ini dari penanganan tambahan, dan tambahan biaya kerja
7. Semakin banyak jumlah toko yang suatu organisasi, semakin kecil manfaat lintas –
docking

2.10 MASALAH DAN TANTANGAN CROSS DOCKING


 MASALAH CROSS DOCKING
Pada level operasional, permasalahan cross docking dibedakan menjadi 5 area
(Agustina et al, 2010) :
1. Scheduling problem
2. Transshipment problem
3. Dock door assignment problem
4. Vehicle routing problem
5. Product allocation problem

 TANTANGAN CROSS DOCKING


Membutuhkan kapabilitas IT dan pembagian informasi secara real-time yang baik,
Membutuhkan kerjasama dan ketepatan keputusan dari pembeli, Mungkin
memerlukan tata letak fasilitas yang baru, peralatan barcode scanning, dan
Warehouse Management System ($500,000) n Memastikan visibilitas produk
selama produk tersebut bergerak dalam system.

13
13
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, kami menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

14
14
DAFTAR PUSTAKA

https://devrhisetiawan24.wordpress.com/2017/05/31/cross-docking/

https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/07/pengertian-proses-dan-tipe-tipe-cross-
docking.html

https://merytriani87gmailcom.wordpress.com/cross-docking/

https://id.wikipedia.org/wiki/Cross_dock

https://kargo.tech/artikel/apa-itu-cross-docking-gudang-transit-di-logistik/

https://onkypanduwinata.wordpress.com/2017/05/14/cross-docking/

http://www.lincgrp.com/id/cross_docking

TERIMA KASIH

15
15

Anda mungkin juga menyukai