CROSS DOCKING
DOSEN :
NOVITA WIDYANINGRUM, S.ST, M.M.Tr
OLEH :
KELOMPOK 2
HUDA LAILATUL M. (190801046)
SALSABELLA FEBRIANTI PUTRI (190801059)
PRAMESTI WIDYA P. (190801055)
FARHAN HIDAYAT (190801042)
FIZTONIO N.A. (190801044)
MAHFUDZ ADJI S. (190801050)
RAFINIO I. (190801056)
M. ENRICO (190801049)
ARLE GALUH P. (190801035)
D3 KPN B
SEMESTER 3
1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat-Nya, makalah mengenai “Cross
Docking” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat apa pengertian, tujuan, proses, tipe-tipe, dll mengenai Cross
Docking.
Melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
memberikan materi mengenai Pergudangan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan,
agar di kesempatan yang akan datang, saya dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.
15 Desember 2020
Kelompok 2
D3 KPN B
2
2
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 6
3
3
BAB I
PENDAHULUAN
Cross docking merupakan salah satu teknik logistik dimana produk dikirim ke
Distribution Center dan segera dikirim ke pelanggan. Sistem cross docking sudah
banyak diaplikasikan di berbagai industri karena sistem ini mampu meminimalkan biaya
distribusi yang secara simultan mampu meningkatkan service level pelanggan. Dalam
perencanaan cross docking, salah satu permasalahan yang muncul adalah bagaimana
penjadwalan truk masuk dan truk keluar secara simultan sehingga dapat mencapai total
waktu operasi.
Sebagai sebuah industri farmasi penyediaan logistik dalam hal ini infus sangat
memerlukan teknik agar dalam proses pendistribusiannya hingga sampai ke tangan
pelanggan dapat berjalan baik. Kemudian sebagai bentuk peningkatan pelayanan untuk
pelanggan yakni rumah sakit atau apotek yang membutuhkan dengan cepat prihal infus
ini. Karena Cross docking secara potensial dapatmengontrol biaya logistik dan distribusi
karena menghilangkan beberapa proses dalam pergudangan tradisional seperti
penyimpanan dan pengambilan produk ketika pelanggan membutuhkan. Disamping
mampu menurunkan biaya distribusi, cross docking secara simultan meningkatkan
service level pelanggan (Apte & Viswanathan, 2000).
4
4
docking (Ratliff, et. al., 1999 dan Bartholdi III dan Gue, 2004) dan lokasinya (Gumus
dan Bookbinder, 2004). Sangat sedikit penelitian yang berhubungan dengan masalah
transportasi yang berhubungan dengan masalah transportasi yang terkait dengan cross
docking.
5
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pada sistem cross docking, diperlukan proses pemindahan muatan yang efisien
sehingga diperlukan sinkronisasi truk masuk dan truk keluar agar penyimpanan di dalam
terminal tetap rendah dan dapat mencapai pengiriman yang tepat waktu. Untuk
mencapai tujuan ini, beberapa prosedur penjadwalan telah diperkenalkan beberapa tahun
terakhir yang disebut dengan truck scheduling problem. Penelitian ini difokuskan pada
6
6
tipe sistem cross docking dimana truk masuk yang dijadwalkan datang di dok
penerimaan kemudian produk dibongkar, lalu dikategorikan dan langsung dimasukkan
ke truk keluar yang dijadwalkan di dok pengiriman atau diletakaan di penyimpanan
sementara. Fungsi tujuan dari sistem ini adalah memindahkan produk dari truk masuk ke
truk keluar sesegera mungkin sehingga dapat meminimalkan total waktu operasi yang
disebut makespan. Penempatan produk dari truk masuk ke truk keluar juga ditentukan
secara simultan bersama dengan urutan truk masuk dan truk keluar.
7
7
2.2 MACAM-MACAM CROSS DOCKING
1. Pre-Packed Cross Docking
Kemasan (misalnya: pallet, peti dll) dipilih oleh supplier berdasarkan pesanan dari
toko, diterima dan dibawa menuju outbound docks untuk digabungkan dengan
kemasan yang sama dari supplier lain untuk dimuat ke dalam kendaraan pengiriman
ke toko tanpa proses handling lebih lanjut.
8
8
2.3 KAPAN CROSS DOCKING BERLAKU
Cross Docking Digunakan jika :
1. Permintaan Persediaan Tetap Stabil
2. Persediaan waktu yang sensitif
3. Pilihan Produk Bervariasi
4. Pelanggan Akan Menunggu
2. Keterbatasan Ruang
Ruang untuk trans-shipment atau cross docking di dalam Distribution Center sering
kali terbatas. Pertimbangan yang signifi kan harus diberikan untuk pengaturan waktu
padat saat di mana penggunaan ruang yang ada dan bay door berada di bawah
tekanan tinggi.
4. Human Ressources
Penjadwalan pengiriman, keterbatasan ruang, dan ketersediaan MHE semuanya akan
berpengaruh terhadap jumlah orang yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan fungsi
cross docking dari gudang.
10
10
2.7 PERSYARATAN CROSS DOCKING
1. Barang diterima = Barang dikirimkan.
Jika seluruh barang yang diterima gudang merupakan barang yang akan
dikirimkan, dengan kata lain, barang yang diorder adalah barang yang sedang
diterima digoods receiving, maka ini adalah kondisi ideal untuk melakukan cross
docking. Untuk mencapai kondisi ini diperlukan kerja sama yang erat antara bagian
order barang, purchasing dan distributor/principal dalam menentukan jenis dan
kuantiti barang yang dikirim. Bagian yang paling ‘direpotkan’ jika kondisi ini akan
dicapai adalah si distributor/principal dalam menyiapkan barangnya. Bisa saja
gudang mengatur untuk 1 truck penerimaan akan di cross dockingkan kepada 2 atau 3
tujuan dengan 2 atau 3 truck yang berbeda, syaratnya adalah barang disiapkan oleh
distributor/principal dalam satuan yang sudah tepat sesuai satuan ordernya.
2. Tersedia Lokasi yang memadai
Lokasi ini digunakan untuk membongkar barang terlebih dahulu digudang. Barang
yang akan dinaikan langsung ke truck keberangkatan ditinggalkan dan sisanya
disimpan dilokasi rak. Dengan cara ini maka gudang setidaknya sudah menghemat ½
aktifitas picking yang tidak dilakukanya. Disamping itu juga perlu disiapkan luasan
loading dock yang sesuai agar cross docking dapat cepat dilaksanakan.
3. Kuantitas jenis barang yang terbatas
Cross docking akan semakin efektif jika jenis barang yang akan di cross dockingkan
tidak terlalu banyak, tetapi dalam kuantitas yang banyak.
4. Jadwal kedatangan truck sama dengan jadwal keberangkatan
Hal ini yang terkadang sulit diatur. Untuk mencapai kondisi ini –sekali lagi–
diperlukan kerja sama yang erat dengan konsumen dan distributor/principal.
Pengaturan jadual yang sesuai antara kedatangan dan keberangkatan sangat mungkin
jika outlet yang dikirimkan tidak terlalu banyak.
5. Jenis truck yang sepadan
Bayangkan jika truck kedatangan mempergunakan tronton dengan kapasitas 20 ton,
tetapi truck yang tersedia hanya 2 engkel fuso. Jelaslah mustahil melakukan cross
docking dengan baik. Kesepadanan jenis truck merupakan syarat pemercepat dalam
proses cross docking.
11
11
6. Dokumentasi yang mantap
Ini penting dikarenakan cross docking yang murni adalah pemindahan antar
truck.Pastikan bahwa dokumen keberangkatan mempunyai data kuantitas barang
yang sama dengan barang yang datang, tetapi bertujuan berbeda.
12
12
6. Teknis sistem logistik komputersasi yang dirancang semata-mata unutk fasilitas
kerusakan barang ini dari penanganan tambahan, dan tambahan biaya kerja
7. Semakin banyak jumlah toko yang suatu organisasi, semakin kecil manfaat lintas –
docking
13
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
14
14
DAFTAR PUSTAKA
https://devrhisetiawan24.wordpress.com/2017/05/31/cross-docking/
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/07/pengertian-proses-dan-tipe-tipe-cross-
docking.html
https://merytriani87gmailcom.wordpress.com/cross-docking/
https://id.wikipedia.org/wiki/Cross_dock
https://kargo.tech/artikel/apa-itu-cross-docking-gudang-transit-di-logistik/
https://onkypanduwinata.wordpress.com/2017/05/14/cross-docking/
http://www.lincgrp.com/id/cross_docking
TERIMA KASIH
15
15