Oleh
RIZKY YUDHA PRAYOGA
130513605999
Disusun oleh:
Nama : Rizky Yudha Prayoga
NIM : 130513605999
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Mesin
Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Otomotif
Malang, .......................
Diperiksa dan disetujui
i|Praktik Industri
KATA PENGANTAR
1. Dr. Syarif Suhartadi M.Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah Praktik
Industri, yang telah memberikan petunjuk, saran dan bimbingan dalam
penyusunan laporan ini.
2. Dr. Tuwoso. M.P., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri
Malang.
3. Drs. Imam Muda Nauri, S.T., M.T., selaku Koordinator Praktik Industri Teknik
Mesin Universitas Negeri Malang.
4. Kedua orang tua yang telah memberi doa restu, biaya, masukan, dukungan
dan segala bentuk kasih sayang demi terselesaikannya laporan ini, dan
segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Laporan Praktik Industri ini mungkin masih jauh dari predikat sempurna,
sehingga saran dan masukan dari semua pihak sangat diharapkan agar dapat
digunakan sebagai bahan perbaikan. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat
bagi semuanya.
Amin.
Malang, Oktober 2016
Penulis
ii | P r a k t i k I n d u s t r i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.1.1. Alasan Pemilihan Tempat Praktik Industri ....................... 2
1.1.2. Alasan Pemilihan Bidang yang Dipelajari ........................ 3
B. Tujuan Praktik Industri................................................................. 3
1.2.1. Tujuan Umum ................................................................... 3
1.2.2. Tujuan Khusus ................................................................... 3
C. Manfaat Praktik Industri............................................................... 4
1.3.1. Bagi Mahasiswa ................................................................ 4
1.3.2. Bagi Perguruan Tinggi ...................................................... 4
1.3.3. Bagi Industri ...................................................................... 4
iii | P r a k t i k I n d u s t r i
2.4.2. Tata Tertib Personalia ...................................................... 19
E. Alur (Proses, Produksi, Pelayanan Jasa) ..................................... 21
F. Alat dan Teknologi ..................................................................... 22
2.6.1. Peralatan Tetap .................................................................. 22
2.6.2. Peralatan Tidak Tetap........................................................ 26
2.6.3. Inventaris ........................................................................... 28
G. Keselamatan dan Kesehatan Kerja .............................................. 28
iv | P r a k t i k I n d u s t r i
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v|Praktik Industri
DAFTAR TABEL
Halaman
vi | P r a k t i k I n d u s t r i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Faktor utama yang menentukan keunggulan dari sebuah negara yaitu tenaga
kerja yang memiliki keterampilan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
agar dapat menghasilkan produk maupun jasa yang layak untuk diunggulkan pada
persaingan global, baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Dalam era globalisasi sekarang ini tuntutan dan persaingan menjadi sangat
ketat. Maka dari itu tenaga kerja dituntut untuk mampu atau berkompeten dalam
bidang yang ditekuninya. Salah satu hal yang tidak terlepas dari persaingan adalah
dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM). Tenaga kerja yang terlibat dalam proses
produksi akan menentukan mutu, biaya, efisiensi waktu dan penampilan akhir
produk industri barang maupun jasa yang menjadi faktor penentu kemampuan
bersaing.
Pendidikan sebagai pondasi utama pembangunan sumber daya manusia
(SDM) harus secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi aset bangsa,
yaitu SDM dengan keahlian profesional yang dimiliki dapat menjadi produktif dan
berpenghasilan serta mampu menciptakan produk-produk unggul yang siap
menghadapi persaingan di dunia industri.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapkan suatu sistem
pendidikan yang dikenal dengan istilah “Praktik Kerja Industri (Prakerin)”,
“Pendidikan Sistem Ganda (PSG), atau “Praktik Kerja Lingkungan (PKL)” namun
dalam universitas biasa disebut dengan istilah “Praktik Industri (PI)”.
Praktik Industri juga sering disebut dengan istilah magang. Menurut Kamil
(2012:72) magang merupakan suatu proses pembelajaran yang mengandung unsur
belajar sambil bekerja, dimana warga belajar (pemagang) akan membiasakan diri
untuk mengikuti proses pekerjaan yang biasa dilakukan oleh sumber belajar,
fasilitator (pemagang).
Semua istilah tersebut merupakan suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang menerapkan konsep pendidikan link and
match, dimana pendidikan didesain selalu berhubungan dengan pihak industri
sebagai pengguna dari output yang dihasilkan dari pendidikan tersebut. Dalam
pembelajarannya dunia pendidikan dituntut untuk selalu update dan mengimbangi
1|Praktik Industri
dengan adanya perkembangan yang pesat dalam bidang IPTEK. Konsep pendidikan
link and match merupakan langkah yang cukup efektif yang dapat ditempuh.
Untuk itulah Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri
Malang bekerja sama dengan dunia industri/usaha (DU/DI) dalam melatih
kemampuan mahasiswa teknik otomotif agar memiliki keterampilan dalam bidang
otomotif yang berdaya guna di dunia kerja nantinya.
Praktik Industri merupakan salah satu matakuliah yang wajib diambil oleh
mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang dengan jumlah 4
sks, yang juga merupakan syarat kelulusan.
Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang membekali mahasiswa
dengan pengetahuan dasar yaitu pembekalan sikap sesuai dengan standar
operasional dalam kesehatan dan keselamatan kerja, materi praktik kompetensi
keahlian produktif secara teoritik, serta keterampilan dasar kejuruan (produktif).
Dalam proses praktik di DU/DI, mahasiswa tidak hanya mendengar dan
melihat pekerjaan di dunia kerja, namun juga mencoba dan mempraktikkan alat
yang digunakan secara langsung untuk memahami, mampu, dan terbiasa
menggunakan alat-alat yang ada di dunia kerja sesuai dengan kompetensi keahlian
yang diambil untuk selanjutnya dapat diaplikasikan ketika mahasiswa sudah
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
1.1.1 Alasan Pemilihan Tempat Praktik Industri
Alasan penulis memilih Suzuki UMC Blitar sebagai tempat praktik industri
adalah sebagai berikut.
1. Ingin lebih mendalami dan mempelajari tentang mesin Suzuki karena
pada media praktik yang ada di Jurusan Teknik Mesin kebanyakan
adalah mesin Toyota dan Honda.
2. Kegiatan produksi atau jasa yang dilakukan di PT. United Motors
Centre Suzuki Blitar sesuai dengan bidang ilmu yang penulis tempuh
yaitu bidang otomotif.
3. Kepala bengkel di Suzuki UMC Blitar pernah menempuh pendidikan
di Universitas Negeri Malang, jadi peluang untuk diterima magang
disana lebih besar.
4. Hubungan antara pihak industri dengan pihak universitas yang sudah
terjalin sehingga memudahkan untuk melakukan praktik disana.
2|Praktik Industri
1.1.2 Alasan Pemilihan Bidang yang Dipelajari
Bidang yang dipelajari di PT. United Motors Centre Suzuki Blitar adalah
bidang service and maintenance atau perbaikan dan perawatan kendaraan. Bidang
ini sangat sesuai dengan jurusan yang penulis tempuh di universitas. Sehingga
dengan kesamaan bidang yang akan dipelajari ini senantiasa untuk meningkatkan
keterampilan dan pengalaman agar dapat bermanfaat di kemudian hari.
3|Praktik Industri
C. Manfaat Praktik Industri
1.3.1 Bagi Mahasiswa
4|Praktik Industri
3. Menjalin kerjasama antara perusahaan dengan perguruan tinggi dimana
nantinya jika perusahaan membutuhkan rekrutmen tenaga kerja baru
tidaklah sulit mencari.
4. Perusahaan dapat melihat sejauh mana kompetensi dari praktikan yang
mana jika sesuai dengan harapan dapat direkrut menjadi tenaga kerja
setelah lulus.
5|Praktik Industri
BAB II
PROFIL INDUSTRI
6|Praktik Industri
turut, dari tahun 1986 – 1995. Keberhasilan ini didukung oleh kemampuan SDM
yang berkualitas dan kerja keras dari seluruh pimpinan, staf dan karyawan UMC.
PT. United Motors Centre memperluas jaringannya hingga ke Blitar. Suzuki
UMC Blitar ini sebelumnya bernama PT. Tatarunggul Santosa yang juga
merupakan bengkel resmi suzuki, namun pada akhir tahun 2015 diubah menjadi
Suzuki UMC Blitar yang terletak di Jalan Merdeka No.67 A Kota Blitar. Pada awal
perubahan tersebut kebanyakan karyawan masih tetap dari yang sebelumnya, dan
seiring berkembangnya perusahaan banyak karyawan maupun mekanik yang baru,
pengangkatan jabatan pun juga dilakukan bagi karyawan tetap.
Dengan adanya ekspansi jaringan United Motors Centre ini dari kota ke kota
serta tujuan perusahaan yang solid dan terarah, juga ditambah dengan SDM yang
berkualitas dan mengikuti perkembangan IT, UMC siap berkompetisi di era
globalisasi dan bersaing dengan merek perusahaan lain.
1. Usaha : Tekad dan kerja keras yang terarah, terpadu dan terus meneurs
dalam meningkakan dan mengembangkan usaha di bidang otomotif.
2. Mutu : Selalu menguamakan mutu pelayanan sehingga menghasilkan
tingkat kepuasan pelanggan yang maksimal.
3. Citra : Selalu bersikap dan berperilaku profesional pada setiap
kesempatan untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan citra
UMC.
7|Praktik Industri
Dalam melaksanakan setiap pekerjaan tidak terlepas dengan sebuah
standar, di UMC sudah menerapkan standar 5S yaitu Seiri, Seiton, Seiso,
Seiketsu dan Shitsuke. Masing-masing memiliki pengertian yaitu :
8|Praktik Industri
Dibawah ini merupakan tabel padanan 5S dalam 3 bahasa :
PT. United Motors Centre Suzuki Blitar terletak di Jl. Merdeka No.67 A,
Kota Blitar, Jawa Timur. PT. United Motors Centre Suzuki Blitar memiliki lokasi
yang sangat strategis karena terletak di pusat kota lebih tepatnya alun-alun kota
yang sering jadi tempat lalu lalang kendaraan, sehingga sangat mudah dijangkau
oleh pelanggan dari dalam kota maupun luar kota Blitar.
Bengkel UMC Blitar ini terdiri dari 2 (dua) lantai. Lantai pertama
merupakan pelayanan dibidang workshop dan administrasi keuangan sedangkan
lantai dua merupakan ruangan untuk meeting dan sales/marketing. Untuk lebih
jelasnya dibawah ini meruakan layout/gambaran lokasi bengkel UMC Blitar.
9|Praktik Industri
Gambar 2.1 Layout Bengkel UMC Suzuki Blitar
10 | P r a k t i k I n d u s t r i
Tabel 2 Keterangan Layout Bengkel
11 | P r a k t i k I n d u s t r i
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi UMC Suzuki Blitar (Bengkel)
12 | P r a k t i k I n d u s t r i
Pada struktur organisasi ini pihak bengkel hanya memberikan struktur
pada bagian bengkelnya saja, karena fokus dari penulis yang hanya membahas
pada bidang bengkel jadi tidak disertakan struktur organisasi keseluruhan semisal
sales, OB, Security, kepala cabang dll.
Proses kerja dan pelayanan yang ada di bengkel dilakukan oleh SDM
yang berkompeten.
UMC Suzuki tidak hanya fokus pada fungsi dasar sebagai tempat
perbaikan kendaraan, namun juga untuk mengembangkan ke masa
depan sebagai bagian dari bisnis otomotif di dealer.
Manajemen sumber daya manusia yang lebih baik sehingga menjamin
kelangsungan bisnis dealer yang mengikuti tuntutan lokal dan global
Memperjelas fungsi dan tugas masing – masing jabatan agar bisa
bersinergi dengan baik untuk mewujudkan pelayanan yang prima.
13 | P r a k t i k I n d u s t r i
6. Menjalin kerjasama dengan Bengkel Resmi lainnya untuk pertukaran
informasi yang bersifat teknis maupun non – teknis.
7. Membuat Field Technical Information Report (FTIR) untuk masalah
teknis produk sesuai ketentuan.
8. Memonitor dan menggerakkan seluruh elemen bengkel agar melakukan
kegiatan servis sesuai dengan Service Qulaity Standard (SQS)
9. Menjamin seluruh fasilitas & peralatan di area pelanggan dan area
bengkel tersedia, lengkap dan berfungsi dengan baik.
14 | P r a k t i k I n d u s t r i
11. Sebagai “lini depan“ bengkel untuk memberikan penjelasan secara
teknis dan dapat diterima pelanggan dengan baik untuk semua masalah
teknis produk dan pelayanan bengkel.
12. Melakukan tindak lanjut pasca servis (Service follow-up sesuai dengan
ketentuan dari Suzuki).
15 | P r a k t i k I n d u s t r i
10. Bertanggung jawab atas kondisi front office dan ruang tunggu secara
keseluruhan dan melakukan pemeriksaan secara rutin sebelum jam
buka bengkel untuk memastikan ruangan tersebut nyaman dan siap
digunakan untuk melayani bengkel.
2.3.4 Administrasi
1. Membuat laporan bulanan Bengkel Resmi.
2. Menangani penagihan proses warranty claim.
3. Menangani kegiatan administrasi bengkel.
4. Mengatur appointment customer.
2.3.5 Foreman
1. Membuat detail diagnosa dan instruksi pekerjaan untuk menangani
masalah yang ada pada kendaraan pelanggan.
2. Menangani dan memonitor proses pekerjaan kendaraan pelanggan
sesuai dengan ketentuan Service Quality Standard (SQS).
3. Menganalisa dan memberikan persetujuan suku cadang sesuai dengan
perbaikan kendaraan di dalam Form Permintaan Suku Cadang dan
memberikannya ke staff suku cadang.
4. Memeriksa kondisi kendaraan setelah kendaraan selesai diperbaiki dan
memastikan semua pekerjaan telah selesai dilakukan dan tidak terdapat
masalah pada kendaraan pelanggan.
5. Berdasarkan hasil pemeriksaan, memberikan saran perbaikan pada
pelanggan yang prosedurnya telah diatur dalam Servcie Quality
Standard (SQS).
6. Membantu Service Advisor menangani pelanggan terkait dengan
masalah teknis.
2.3.6 Staff Suku Cadang (Parts Administrator)
16 | P r a k t i k I n d u s t r i
Selain memiliki tugas menjaga dan mendistribusikan parts, Parts
Administrator memiliki tanggung jawab yaitu: memastikan ketepatan nomor,
jumlah stock, kondisi dan mencegah kerusakan sparepart, menjaga harga
sparepart, menjamin kualitas barang, menjaga geuine part, menjaga data-data part
yang bersifat rahasia.
17 | P r a k t i k I n d u s t r i
3. Negotiation (tawar menawar), closing (kesepakatan), delivery order
(pemeriksaan unit), dan follow up.
4. Administrasi penjualan.
5. SSI (kepuasan pelanggan).
18 | P r a k t i k I n d u s t r i
karyawan seperti Kepala Bengkel dan Service Advisor direkrut dari
perguruan tinggi.
3. Sumber Umum
1. Jam Kerja
Jam kerja yang diberlakukan oleh PT. United Motors Centre Suzuki
Blitar seperti yang terlihat pada tabel 3
Tabel 3. Jam Kerja Karyawan PT. United Motors Centre Suzuki Blitar
19 | P r a k t i k I n d u s t r i
Setiap datang dan sebelum memulai pekerjaan para karyawan wajib
melakukan presensi, begitu pula sebelum pulang kerja. Hal ini
dimaksudkan agar menjaga kedisiplinan kerja dan memonitoring
keaktifan dalam bekerja.
2. Izin
20 | P r a k t i k I n d u s t r i
3) Apabila karyawan tidak hadir selama 3 kali selama satu bulan maka
akan mendapatkan surat peringatan.
4) Apabila sakit dan tidak membuat surat keterangan sakit lebih dari
satu hari dan tidak membawa surat keterangan dokter maka
dianggap tidak hadir.
5) Apabila karyawan hadir dan tidak presensi, maka dianggap tidak
hadir.
E. Alur (Proses, Produksi, Pelayanan Jasa)
Alur pelayanan servis di bengkel PT. United Motors Centre Suzuki adalah
sebagai berikut :
21 | P r a k t i k I n d u s t r i
7. Vehicle Service yaitu proses pengerjaan perbaikan kendaraan yang
dilakukan teknisi sesuai dengan Work Order yang dibuat oleh Service
Advisor.
10. Follow Up yaitu proses atau tindakan yang dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar kepuasan pelanggan dengan pelayanan di UMC Suzuki
Blitar, follow up juga merupakan suatu tindakan mengingatkan kepada
pelanggan terhadap proses servis selanjutnya yang harus dilakukan.
1) Car Lift
Merupakan alat tetap yang berfungsi untuk mengangkat kendaran
sehingga memberi kemudahan dan keleluasaan para mekanik untuk
melakukan pekerjaan servis, biasanya penggunaan car lift ini pada saat
melakukan servis under body seperti membongkar transmisi,
mengganti kampas kopling, turun mesin dll.
22 | P r a k t i k I n d u s t r i
Gambar 2.3 Car Lift di UMC Suzuki Blitar
2) Kompresor
Kompresor merupakan alat tetap yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara dan menyemprotkan
udara bertekanan menggunakan air gun. Kompresor biasanya
menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin, tetapi di
UMC Blitar menggunakan kompresor motor listrik sebagai
penggeraknya.
3) Gerinda Duduk
Gerinda duduk berfungsi untuk menghaluskan permukaan benda yang
kasar, gerinda juga dapat digunakan untuk menghaluskan permukaan
elektroda busi dari kotoran.
23 | P r a k t i k I n d u s t r i
Gambar 2.5 Gerinda Duduk
4) Ragum
Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja
sehingga memudahkan mekanik untuk melakukakn pekerjaan seperti
mengikir, memahat, memotong dsb. Ragum umumnya terbuat dari besi
tuang atau tempat yang dipasang pada bangku kerja dengan kuat.
5) Tempat Oli
Tempat oli digunakan sebagai wadah atau tempat untuk oli mesin, oli
transmisi dan oli gardan.
24 | P r a k t i k I n d u s t r i
Gambar 2.7 Tempat Oli
25 | P r a k t i k I n d u s t r i
2.6.2 Peralatan Tidak Tetap
2) Pompa Oli
Fungsi dari pompa oli yaitu digunakan untuk memasukkan oli transmisi
dan oli gardan dengan cara dipompa kemudian dialirkan menggunakan
selang.
26 | P r a k t i k I n d u s t r i
3) Kunci Ring dan Pas Ring
Kunci pas dan ring terbuat dari logam paduan chrome vanadium. Kunci
pas dan ring berfungsi sebagai alat bantu untuk memasang atau melepas
kepala maut yang mempunya momen kekencangan yang besar sehingga
tidak dapat dipasang atau dilepas hanya menggunakan tangan kosong.
27 | P r a k t i k I n d u s t r i
5) Jack Stand
Jack stand adalah alat pengaman yang digunakan setelah mobil
diangkat menggunakan dongkrak, biasanya jack stand digunakan saat
kendaraan melakukan penggantian atau servis roda depan maupun
belakang.
2.6.3 Inventaris
Untuk mendukung kelancaran proses kerja reparasi dan servis, maka tool
keeper bertugas menyediakan bahan – bahan yang diperlukan, selain itu penataan
dan penyimpanan barang juga perlu diperhatikan. Adapun alat atau bahan yang
berasal dari inventaris bengkel antara lain : grease, oli pelumas, kabel, selotip,
amplas, compound, sabun cuci, obat sekur, lem besi, anti karat dsb.
28 | P r a k t i k I n d u s t r i
Gambar 2.14 Simbol dari K3
(sumber: sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id,
diakses pada 15 Oktober 2016)
29 | P r a k t i k I n d u s t r i
2. Sebelum melakukan pekerjaan, para mekanik diwajibkan untuk
memakai pakain kerja (wearpack) dan sepatu kerja sebagai suatu
standar keamanan di UMC Suzuki.
3. Pada saat bekerja dituntut untuk dapat menggunakan alat dengan baik
dan benar sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Bila mekanik tidak
menggunakan alat dengan benar, maka akan dapat dan merugikan diri
dan membahayakan keselamatan orang lain.
4. Tidak merokok saat di ruang perbaikan, hal ini tentu menjadi sesuatu
yang sangat serius dimana merokok di ruang perbaikan dapat
mengakibatkan kebakaran atau ledakan, dimana situasi di ruang
perbaikan yang banyak akan benda dan alat yang mudah memicu
terjadinya kebakaran atau ledakan.
30 | P r a k t i k I n d u s t r i
Gambar 2.16 Alat Pemadam Kebakaran
31 | P r a k t i k I n d u s t r i
BAB III
HASIL KEGIATAN
Namun pada laporan ini fokus terletak di bagian perbaikan (services) dan
perawatan (maintenance). Servis berkala (checking) adalah suatu kegiatan
perawatan kendaraan yang dilakukan secara berkala sesuai dengan waktu
pemakaian dan kilometer suatu kendaraan. Service berkala (checking) dibagi sesuai
dengan kilometer seperti servis berkala (checking) 1.000 km, servis berkala
(checking) 5.000 km, servis berkala (checking) 10.000 km dan seterusnya. Servis
berkala (checking) akan dilakukan meskipun kendaraan masih dalam keadaan
prima. Tujuan dari servis berkala (checking) adalah menjaga performa mesin sesuai
standar pabrikan dan menghindari apabila ada kerusakan-kerusakan kecil yang
dialami oleh mesin agar nantinya tidak mengganggu kinerja dari mesin itu sendiri.
Proses produksi jasa perbaikan di PT. United Motors Centre Suzuki Blitar
dapat diperlihatkan melalui bagan alur proses pelayanan jasa perbaikan maupun
perawatan kendaraan berikut ini:
32 | P r a k t i k I n d u s t r i
Gambar 3.1 Alur Proses Pelayanan Jasa Perbaikan
33 | P r a k t i k I n d u s t r i
Contoh dokumen yang dicetak untuk kegiatan ini adalah:
34 | P r a k t i k I n d u s t r i
Gambar 3.4 Print Out Work Order
35 | P r a k t i k I n d u s t r i
Gambar 3.5 Print Out Workshop Invoice
3.1.2 Foreman
Beberapa pekerjaan yang dilakukan foreman dilapangan adalah:
1) Menjadi leader pada tim pekerjaan.
2) Mengawasi setiap pekerjaan yang dilakukan oleh teknisi yang berada di
timnya.
3) Sebagai tempat konsultasi bagi teknisi jika menemukan kesulitan dalam
proses bekerja.
4) Sebagai penghubung antara teknisi dengan SA.
5) Sebagai checker atau penganalisa jika pekerjaan melakukan diagnosis.
3.1.3 Teknisi atau Mekanik
Ada beberapa pekerjaan teknisi yang biasa dilaksanakan di bengkel yaitu:
(1) Servis Berkala, pekerjaan servis ini dilakukan berdasarkan standar paket servis
bengkel resmi suzuki, (2) Pre Delivery Inspection (PDI), yaitu pemeriksaan secara
menyeluruh untu memastikan unit kendaraan dapat berfungsi dengan baik dan
melaksanakan penyetelan sebelum unit kendaraan diserahkan kepada customer.
36 | P r a k t i k I n d u s t r i
1. Paket Servis Berkala
Paket servis berkala ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1) Paket Servis Berkala A
Paket servis berkala A dilakukan untuk kendaraan dengan jarak (km) atau
waktu tempuh (bulan):
a. 5000 km/3 bulan
b. 15.000 km/9 bulan
c. 25.000 km/15 bulan
d. 35.000 km/21 bulan
e. 45.000 km/27 bulan
37 | P r a k t i k I n d u s t r i
Periksa propeller shaft/drive shaft
Periksa kondisi power window, engsel, dan pengunci pintu
Periksa fungsi dan elemen filter AC*
g. Electrical system
Periksa kondisi baterai
Periksa kuantitas dan kualitas air baterai
Periksa kondisi wiper dan washer
Tambahkan air wiper
Periksa fungsi instrument panel/body electic
38 | P r a k t i k I n d u s t r i
k. Brake system
Periksa kabel dan tuas rem tangan
Periksa kuantitas brake fluid
l. Electrical system
Periksa kondisi baterai
Periksa kuantitas dan kualitas air baterai
Periksa kondisi wiper dan washer
Tambahkan air wiper
Periksa fungsi instrument panel/body electic
39 | P r a k t i k I n d u s t r i
Periksa/bersihkan filter bensin
Periksa saluran bahan bakar
e. Brake system
Periksa dan bersihkan brake pad dan brake shoe
Periksa dan bersihkan disc brake dan drum brake
Cek kuantitas brake fluid
Periksa kondisi karet seal master silinder roda
f. Chassis dan body
Periksa kondisi kopling
Periksa kondisi roda dan ban
Periksa kondisi suspensi
Periksa kondisi sistem kemudi
Periksa oil seal drive shaft*
Periksa kondisi power window, engsel, dan pengunci pintu
Periksa fungsi dan elemen filter AC*
g. Electrical system
Periksa kondisi baterai
Periksa kuantitas dan kualitas air baterai
Periksa kondisi wiper dan washer
Tambahkan air wiper
Periksa fungsi instrument panel/body electic
4) Paket Servis Berkala D
Paket servis berkala D dilakukan untuk kendaraan dengan jarak (km)
atau waktu tempuh (bulan):
a. 40.000 km/24 bulan
b. 80.000 km/48 bulan
Urutan kegiatan servisnya yaitu:
a. Penggantian part dan material
Ganti oli mesin
Ganti filter oli
Ganti Busi
Ganti filter udara
Ganti oli transmisi
40 | P r a k t i k I n d u s t r i
Ganti oli differensial*
Ganti oli Automatic Transmission Fluid (ATF)
Ganti engine coolant
Ganti brake fluid
Ganti filter Bensin
Ganti filter AC
h. Mesin
Periksa engine coolant
Periksa V-belt/rib belt*
Periksa Timing Belt*
Periksa celah katup
Cek kondisi/bersihkan Trhottle Body dan Injector (TBI)
i. Ignition system
periksa ignition timing
periksa kondisi ignition coil
j. Fuel system
Periksa saluran bahan bakar
k. Brake system
Periksa dan bersihkan brake pad dan brake shoe
Periksa dan bersihkan disc brake dan drum brake
Periksa cable dan handbrake lever
Periksa kondisi karet seal master silinder roda
l. Chassis dan body
Periksa kondisi kopling
Periksa kondisi roda dan ban
Periksa kondisi suspensi
Periksa kondisi sistem kemudi
Periksa oil seal drive shaft*
Periksa kondisi power window, engsel, dan pengunci pintu
Periksa fungsi dan elemen filter AC*
m. Electrical system
Periksa kondisi baterai
41 | P r a k t i k I n d u s t r i
Periksa kuantitas dan kualitas air baterai
Cek tegangan baterai
Periksa kondisi wiper dan washer
Tambahkan air wiper
Periksa fungsi instrument panel/body electic
Selain servis standar yang telah ditetapkan oleh bengkel resmi suzuki,
perkerjaan lainnya yang biasa dilakukan ialah pekerjaan troubleshooting dan
overhaul. Pekerjaan troubleshooting dilaksanakan dengan menggali informasi
kepada customer tentang keluhan terkait kendaraan yang akan diservis. Setelah
mendapat informasi tentang keluhan tersebut, teknisi bersama foreman memeriksa
dan mencari trouble pada kendaraan dengan cara test drive atau uji coba kendaraan.
Kemudian setelah teknisi dan foreman berhasil mengidentifikasi trouble pada
kendaraan dan diharuskan untuk mengganti atau melaksanakan overhaul pada part
yang terindikasi sudah tidak standar, teknisi atau foreman akan melaporkan trouble
tersebut kepada SA lalu SA akan menyarankan kepada customer untuk melakukan
penggantian part atau overhaul.
2. Pre Delivery Inspection
Pre Delivery Inspection merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh
teknisi pada unit kendaraan baru yang akan dikirim ke pelanggan. Pekerjaan PDI
meliputi general check up atau pemeriksaan secara menyeluruh pada unit
kendaraan untuk memastikan kendaraan dapat berfungsi dengan baik dan
melaksanakan penyetelan kendaraan agar pelanggan merasa aman dan nyaman
dalam berkendaraan sejak pertama kali kendaraan diterima. Sebagai referensi
dalam pemeriksaan kendaraan,disertakan juga form PDI untuk membantu teknisi
dalam melakukan PDI.
42 | P r a k t i k I n d u s t r i
Gambar 3.6 Form Pre-Delivery Inspection
43 | P r a k t i k I n d u s t r i
kekentalan (viscosity) akan berubah, jika dibiarkan secara berlanjut dapat
mengakibatkan gesekan yang berlebihan pada mesin sehingga mesin akan
cepat panas dan cepat aus akibat dari gesekan tersebut.
a. Langkah Persiapan
Kunci pas untuk membuka baut penguras oli.
Bak untuk menampung oli mesin.
Dongkrak
b. Langkah Pelaksanaan
Dongkrak kendaraan
Buka baut penguras oli
Tampung oli pada bak penampungan
Tutup baut penguras oli
Masukan oli sesuai volume yang dibutuhkan bila perlu cek
menggunakan dipstik
Turunkan kendaraan
c. Performance Test
Nyalakan mesin mobil, tunggu 1-2 menit. Lihat bagian bawah
mobil adakah tetesan atau kebocoran oli dari baut penguras oli
2. Tune up
a. Langkah persiapan
Kunci busi
Kunci T 10
Kunci T 12
Tang
Obeng
Stang sok/rachet
b. Langkah pelaksanan
Pertama periksa KM kendaraan pada speedo meter
Periksa air accu
Periksa filter udara
44 | P r a k t i k I n d u s t r i
Cek air radiator, air wiper, reservoir/tempat air radiator
Cek oli mesin
Ganti oli mesin
c. Performance test
Dilakukan dengan cara tes drive oleh foreman, dan foremen akan
mengetahui kondisi perbaikan yang dilakukan oleh mekanik
tersebut
3. Perawatan Rem
Rem Tromol
a. Langkah Persiapan
Tang
Kunci roda
Amplas halus
Jack stand
Dongkrak
b. Langkah Pelaksanaan
Kendorkan mur roda
Dongkrak kendaraan
Lepaskan roda
Buka drum brake
Amplas drum brake dan kanvas rem
Semprot dan bersihkan menggunakan kompresor
c. Performance Test
Periksa kanvas rem dari keausan
Periksa drum brake dari keausan
Pastikan piston rem dalam kondisi baik
Tidak terjadi kebocoran pada sistem rem
45 | P r a k t i k I n d u s t r i
Rem Cakram
a. Langkah Persiapan
Kunci roda
Kunci shok
Dongkrak
Jack stand
Amplas halus
b. Langkah Pelaksanaan
Kendorkan mur roda
Dongkrak kendaraan
Lepaskan roda
Buka baut kaliper
Lepas kanvas rem
Gosok dengan amplas disk brake dan kanvas rem
c. Performance Test
Periksa kanvas dari keausan
Periksa piston dari kemacetan
Tidak terjadi kebocoran pada sistem rem
46 | P r a k t i k I n d u s t r i
Buka coil sekaligus cap businya (tutup busi) dan juga businya
supaya nanti sekaligus ruang bakarnya dibersihkan dengan
pembersih
Buka selang yang menuju injektor
Buka injektornya dengan menggunakan kunci 12 kombinasi
lalu cabuti karet karetnya / sil-sil yang ada pada injektor
Buka throttle body dengan menggunakan kunci 12 dan 10 shock
47 | P r a k t i k I n d u s t r i
Gambar 3.9 Tune Up Menggunakan Injektor Cleaner
48 | P r a k t i k I n d u s t r i
Gambar 3.11 Proses OH Sistem Rem dan Roda
Gambar 3.12 Proses Pengisian Oli Gardan Menggunakan Pompa Oli Manual
49 | P r a k t i k I n d u s t r i
B. Evaluasi
Foreman akan mengevaluasi hasil pekerjaan para mekaniknya / bawahannya
sesudah melakukan suatu pekerjaan, sehingga foreman bisa memberikan hasil
evaluasi baik apabila hasil yang dikerjakan oleh mekanik baik. Dan apabila foreman
sudah mengevaluasi pekerjaan para mekaniknya dan ternyata belum sesuai dengan
harapan yang di perintahkan dalam WO / SPK maka foreman memberi instruksi
kepada mekanik tersebut untuk melakukan re – working.
50 | P r a k t i k I n d u s t r i
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Praktik Industri (PI) yang bertempat di PT. United Motors
Centre Suzuki Blitar selama 2 bulan mulai dari tanggal 1 Juni – 1 Agustus 2016
banyak sekali ilmu dan tambahan pengetahuan yang didapatkan. Mulai dari service
and maintenance, manajemen bengkel, tata tertib lingkungan industri, dan struktur
organisasi di industri tersebut. Ilmu pengetahuan dan pengalaman ini merupakan
kegiatan yang akan membuat praktikan mengetahui secara langsung mengenai
kondisi nyata di dunia kerja khususnya bidang otomotif. Dengan mengetahui
gambaran dunia kerja tersebut maka praktikan mempunyai bekal untuk terjun di
ketatnya persaingan di dunia industri.
1. PT. United Motors Centre Suzuki Blitar terdapat dua bagian yaitu Sales
Head, Workshop Head yang memiliki tugas yang jelas. Meskupin
masih baru didirikan tetapi manajemen PT. United Motors Centre
Suzuki Blitar sudah tergolong baik namun perlu ditingkatkan tentunya.
Dimana Sumber Daya Manusia nya merupakan SDM yang
berkompeten di bidangnya dan merupakan lulusan terbaik yang telah
tersaring dari rangkaian seleksi.
51 | P r a k t i k I n d u s t r i
Simulasi (role play) yang harus dijalankan oleh seorang SA meliputi,
Service Appointment, Greeting, Consulting Job Allocation, Diagnostic,
Vehicle Service, Quality Control, dan Customer Follow up.
5. Alat dan teknologi di bengkel industri yang telah memenuhi standar dan
terjaga kondisinya menjadikan proses perawatan dan perbaikan
kendaraan menjadi efektif dan efisien.
B. Saran
1. Saran untuk Praktikan
Praktikan harus mampu mengikuti disiplin kerja dan tata tertib
yang telah ditentukan oleh industri agar memiliki gambaran secara
nyata saat terjun di dunia kerja.
Selama proses pembelajaran di dunia industri, praktikan harus
menjaga sikap ingin tahu dan sikap ingin belajar di industri.
Selama melakukan praktik industri, praktikan harus memiliki
inisiatif kerja, agar mampu meningkatkan proses pelayanan jasa di
PT. United Motors Centre Suzuki Blitar.
52 | P r a k t i k I n d u s t r i
Jangan malu bertanya dan berkonsultasi kepada pembimbing
industri tentang hal-hal yang dirasa belum tahu agar proses
pembelajaran di industri berjalan lancar.
2. Saran untuk Industri
Lebih meningkatkan dan mematangkan program Praktik Industri
dengan membentuk divisi yang membidangi praktik industri, agar
keefektifan Praktik Industri dapat ditingkatkan.
Pelayanan di PT. United Motors Centre Suzuki Blitar harus
ditingkatkan baik dalam sumber daya manusia maupun
sumberdaya lingkungan agar tingkat kepuasan pelanggan lebih
baik lagi.
Perlunya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia secara
terus menerus agar mampu menjalakan sistem perusahaan secara
lebih efisien.
Terus meningkatkan pelayanan pada pelanggan sebagai bentuk
kepedulian terhadap customer.
Standar keselamatan dan kesehatan kerja di PT. United Motors
Centre Suzuki Blitar perlu ditingkatkan untuk menjamin mutu dan
produktifitas kerja.
3. Bagi Universitas Negeri Malang
Perlu diadakan monitoring saat pelaksanaan Praktik Industri agar
pelaksanaan Praktik Industri lebih terpantau untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan saat proses pelaksanaan Praktik
Industri.
Pemberian pembekalan dan persiapan yang matang untuk Praktik
Industri. Pembekalan dan persiapan ini untuk menjaga kualitas dan
kompetensi yang harus dimiliki praktikan saat terjun di industri.
Meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak Universitas
terhadap Industri secara lebih luas agar mampu meningkatkan
tujuan utama dari Praktik Industri.
53 | P r a k t i k I n d u s t r i
DAFTAR RUJUKAN
http://ak3u.com/arti-dan-makna-lambang-k3-keselamatan-dan-kesehatan-kerja/
(diakses pada 15 Oktober 2016)
https://eriskusnadi.wordpress.com/2011/08/06/5s-seiri-seiton-seiso-seiketsu-
shitsuke/ (diakses pada 26 September 2016)
54 | P r a k t i k I n d u s t r i
LAMPIRAN