Anda di halaman 1dari 43

SUBPROPOSAL

PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI KEMAHASISWAAN


(PPK ORMAWA)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BELAWAN PESISIR MELALUI PROGRAM
BEBAS (BENAHI, TERBAHARUI, SANITASI) GUNA MEWUJUDKAN KAMPUNG
NELAYAN SEBRANG BERDIKARI LINGKUNGAN

Oleh:
(Yunita Patricia (210407043) – 2021)
(Aditya Fahmi (190402009) – 2019)
(Intan Permata Sari (190405031) – 2019)
(Roza Dhya Fauziah (190405032) – 2019)
(Farhan Abraar (190405038) – 2019)
(Salsa Widya Nita (200402037) – 2020)
(Cut Fadira Soraya (200405058) – 2020)
(Fauziah Khairunnisa (210407011) – 2021)
(Chika Romi latersia (210402058) – 2021)
(Santoper Yosua (210402062) – 2021)
(Nazma Mesuari Kinanti (210405038) – 2021)
(Maria Derani Ester Vania (210801070) – 2021)
(Dewi Masitoh (220401048) – 2022)

Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Fahmi S.T., M.Sc., IP (197912092006041015/0009127608)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
HALAMAN PENGESAHAN

23,935,000

i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN……….…………………………………………………………i
DAFTAR ISI ii
I. RINGKASAN SUBPROPOSAL 1
II. JUDUL 2
III. PENDAHULUAN 2
IV. SOLUSI PERMASALAHAN 4
V. TUJUAN 5
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM 6
VII. LUARAN YANG DIHARAPKAN 9
7.1 Luaran Wajib 9
7.2 Luaran Tambahan 9
VIII.MANFAAT 9
IX. METODE PELAKSANAAN 10
9.1 Target Kegiatan 10
9.2 Tahapan Kegiatan 10
9.2.1 Identifikasi Masalah 10
9.2.2 Analisis Kebutuhan 10
9.2.3 Penyusunan Program 11
9.2.4 Pelaksanaan Program 11
9.2.5 Monitoring dan Evaluasi 12
9.2.6 Pelaporan 12
X. JADWAL KEGIATAN 13
XI. RANCANGAN BIAYA 14
XII. LAMPIRAN 16

ii
I. RINGKASAN SUBPROPOSAL
Kampung Nelayan Sebrang merupakan salah satu desa yang terletak di Kelurahan Belawan I,
Kec. Medan Belawan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Desa ini terletak di bagian pesisir
Belawan di mana sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan yang
mengandalkan sumber daya kelautan dan perikanan dalam pemenuhan ekonomi keluarga.
Kawasan Desa Kampung Nelayan Sebrang merupakan kawasan pinggiran industri yang masih
terjerat kemiskinan dan tertinggal di Kota Medan. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya tingkat
pendidikan dan berkembangnya lapisan bawah masyarakat yang mengharuskan pemberdayaan
masyarakat di Kampung Nelayan Sebrang menjadi sangat penting dan mendesak untuk
dilakukan (Putra, et al., 2022). Desa Kampung Nelayan Sebrang terletak di kawasan pesisir
sehingga warga tidak memiliki fasilitas pembuangan limbah yang memadai. Banyak orang
yang buang air besar menggunakan jamban yang tidak septik dan dapat mencemari sumber air.
Jika fenomena buang air besar terus berlanjut di daerah yang tidak memenuhi syarat, maka
daerah ini terancam munculnya beberapa penyakit yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan.
Berdasarkan permasalahan yang ada di Kampung Nelayan Sebrang, tim pelaksana akan
mencanangkan kegiatan program BEBAS (Benahi, Terbaharui, dan Sanitasi). Di mana
program tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Kampung Nelayan Sebrang yang
cerdas dan peduli akan lingkungan. Selain itu, program tersebut juga bertujuan untuk
menciptakan kondisi Kampung Nelayan Sebrang yang bersih, aman, nyaman, dan sehat. Pada
program BEBAS ini akan dibagi menjadi dua subprogram, yaitu sosialisasi dan edukasi kepada
masyarakat, serta implementasi melalui pengadaan produk.

1
II. JUDUL
Pemberdayaan Masyarakat Belawan Pesisir Melalui Program BEBAS (BEnahi, terBAharui,
Sanitasi) Guna Mewujudkan Kampung Nelayan Sebrang Berdikari Lingkungan.
III. PENDAHULUAN
3.1 Potret, Profil, dan Kondisi Sasaran Desa
Kampung Nelayan Sebrang merupakan salah satu desa yang terletak di Kelurahan Belawan
I, Kec. Medan Belawan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Desa ini terletak di bagian
pesisir Belawan di mana sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan yang
mengandalkan sumber daya kelautan dan perikanan dalam pemenuhan ekonomi keluarga.
Sebagian besar dari mereka yang bekerja sebagai nelayan merupakan profesi yang diturunkan
oleh orang tua, dan bukan profesi yang dipelajari secara profesional.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kampung Nelayan Sebrang biasanya kurang
memperhatikan kebersihan lingkungan pemukiman mereka, dikarenakan mereka hanya
memperdulikan kondisi rumah mereka masing-masing yang hanya bermodalkan tiang dan
kayu sebagai pondasi. Sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan
yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat. Namun dalam hal sanitasi,
masyarakat Kampung Nelayan Sebrang masih kerap membuang limbah toilet, peralatan dan
pakaian mereka langsung ke laut atau di bawah rumah, yang akan terbawa ke atas laut ketika
air naik. Selain itu, pemukiman Kampung Nelayan Sebrang merupakan pemukiman yang
terpisah dan terisolasi dari pemukiman lain, dan pemukiman ini seluruhnya dikelilingi oleh air.
Oleh karena itu, lini produksi utama yang terkait dengan hasil laut, lini produksi pendukung,
peran keluarga khususnya perempuan, nilai-nilai sosial dan keterampilan merupakan aspek
yang harus diperhatikan dalam membangun Kampung Nelayan Sebrang (H., et al., 2019).
3.2 Analisis Potensi dan Masalah
Pemilihan Desa Kampung Nelayan Sebrang, Kec. Medan Belawan sebagai lokasi
pengabdian ini berasal dari diskusi ringan tentang permasalahan lingkungan dan konversi
energi di sekitar Kota Medan oleh mahasiswa/i UKM SRE (Society of Renewable Energy)
USU. Society of Renewable Energy (SRE) USU adalah organisasi mahasiswa yang bergerak
di bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT), lingkungan secara keberlanjutan yang mewadahi
mahasiswa dari berbagai macam jurusan, khususnya mahasiswa Universitas Sumatera Utara
untuk mengenalkan EBT dan berkolaborasi dengan berbagai sektor untuk menciptakan suatu
karya di bidang EBT.
Kawasan Desa Kampung Nelayan Sebrang merupakan kawasan pinggiran industri yang
masih terjerat kemiskinan dan tertinggal di Kota Medan. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya

2
tingkat pendidikan dan berkembangnya lapisan bawah masyarakat yang mengharuskan
pemberdayaan masyarakat di Kampung Nelayan Sebrang menjadi sangat penting dan
mendesak untuk dilakukan (Putra, et al., 2022). Desa Kampung Nelayan Sebrang terletak di
kawasan pesisir sehingga warga tidak memiliki fasilitas pembuangan limbah yang memadai.
Banyak orang yang buang air besar menggunakan jamban yang tidak septik dan dapat
mencemari sumber air. Jika fenomena buang air besar terus berlanjut di daerah yang tidak
memenuhi syarat, maka daerah ini terancam munculnya beberapa penyakit yang berkaitan
dengan sanitasi lingkungan.
Berdasarkan permasalahan yang ada di Kampung Nelayan Sebrang, tim pelaksana akan
mencanangkan kegiatan program BEBAS (Benahi, Terbaharui, dan Sanitasi). Di mana
program tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Kampung Nelayan Sebrang yang
cerdas dan peduli akan lingkungan. Selain itu, program tersebut juga bertujuan untuk
menciptakan kondisi Kampung Nelayan Sebrang yang bersih, aman, nyaman, dan sehat. Pada
program BEBAS ini akan dibagi menjadi dua subprogram, yaitu sosialisasi dan edukasi kepada
masyarakat, serta implementasi melalui pengadaan produk.
Tim pelaksana akan mendampingi masyarakat dalam memberikan penyuluhan atau edukasi
dan implementasi bagaimana memilah dan memanfaatkan limbah/sampah secara mandiri.
Pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan penerapan implementasi tentang
limbah/sampah dan limbah minyak goreng (minyak jelantah) menjadi biodiesel. Selanjutnya,
tim pelaksana juga akan melakukan pengadaan sanitasi berupa septi tank biotech dalam
mengatasi permasalahan feses masyarakat sehingga menjadikan desa nelayan sebagai
pemukiman masyarakat yang bersih, mandiri, dan sejahtera. Serta tim pelaksana juga akan
melakukan pengadaan PLTS Atap untuk membantu penerangan jalan di Kampung Nelayan
Sebrang. Di mana PLTS Atap tersebut merupakan pembangkit listrik yang menggunakan
sumber energi baru terbarukan (EBT).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan terdapat rumusan masalah yang menjadi
topik utama:
1. Bagaimana masyarakat teredukasi dalam pemilahan dan pemanfaatan jenis-jenis sampah
atau limbah berdasarkan sifat dan karakteristiknya, baik dalam segi kesehatan, ekonomi,
sosial, teknologi dan konversi energi?
2. Bagaimana masyarakat teredukasi dalam pengimplementasian sanitasi (septi tank biotech)
sebagai solusi permasalahan feses/sampah yg tidak terkendali?

3
3. Bagaimana masyarakat teredukasi dalam pengimplementasian pembangkit listrik yang
menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT)?
Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dalam kegiatan ini adalah:
1. Bagi mahasiswa, program BEBAS memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
berkegiatan di luar kampus dalam mengembangkan ide dan memberikan kontribusi.
2. Bagi masyarakat
- Masyarakat Kampung Nelayan Sebrang mampu membedakan dan teredukasi dalam
pemanfaatan jenis-jenis sampah atau limbah berdasarkan sifat dan karakteristiknya, baik
dalam segi kesehatan, ekonomi, sosial, teknologi dan konversi energi.
- Masyarakat Kampung Nelayan Sebrang dapat merasakan manfaat dari pembangkit listrik
yang menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT).
- Meningkatnya kesadaran masyarakat sekitar akan standarisasi kesehatan dan pentingnya
menjaga dan perawatan lingkungan sekitar pemukiman dan laut.
3. Bagi pemerintah, program BEBAS memberikan dukungan tujuan pembangunan
berkelanjutan mengenai kesehatan, ekonomi, sosial, teknologi dan konversi energi.
4. Bagi lingkungan, program BEBAS mampu memberikan sebuah pengembangan kebersihan
lingkungan secara inovatif dengan pemanfaatan teknologi yang tersedia dan
limbah/sampah sehingga mengurangi dan mengatasi masalah pencemaran lingkungan
sekitar pemukiman dan laut.
IV. SOLUSI PERMASALAHAN
Berdasarkan hasil survei awal tim PPK Ormawa yang ditemani oleh masyarakat desa di
lokasi desa Kampung Nelayan Sebrang dan berdasarkan hasil musyawarah dengan perangkat
desa dan masyarakat Desa Kampung Nelayan Sebrang, maka rumusan masalah yang ditarik
adalah:
1. Masih rendahnya edukasi tentang permasalahan sampah dan limbah yang mencemari Desa
Kampung Nelayan
2. Masih rendahnya minat masyarakat untuk memanfaatkan limbah yang dapat dikonversi
menjadi energi di Desa Kampung Nelayan
3. Hasil Pengamatan lapangan menunjukkan bahwa masih sangat banyak limbah kepiting
yang berpotensi dapat menjadi produk bernilai jual ekonomis di sekitaran Desa Kampung
Nelayan yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat

4
4. Masih belum optimalnya pengendalian sanitasi di Desa Kampung Nelayan dengan
terciumnya bau tidak sedap yang disebabkan limbah feses di permukaan air laut hingga
pinggiran pantai
5. Kondisi perekonomian masyarakat Desa Kampung Nelayan tergolong menengah ke
bawah.
Maka dari rumusan masalah diatas tim PPK Ormawa menarik solusi permasalahan berupa
akan membentuk program BEBAS (BEnahi, terBAharui, Sanitasi) pada permasalahan
sampah pada desa mitra akan diatasi dengan merancang model tempat sampah yang lebih
efisien serta mengedukasi masyarakat tentang permasalahan sampah dan urgensi sampah.
Kemudian tim PPK ormawa juga mengedukasi serta mengimplementasikan pemanfaatan
minyak jelantah yang dapat dikonversi menjadi bahan bakar biodiesel. Lalu juga menciptakan
inovasi septi tank berbasis biotech agar pengendalian sanitasi terkendali secara baik. Dan akan
menerapkan inovasi budidaya pakan ikan dari limbah kepiting yang nantinya akan menjadi
produk unggulan di desa mitra serta membuat digitalisai marketing sehingga pembudidayaan
dapat menjual secara online dan tepat sasaran.
V. TUJUAN
Tujuan dari pengembangan kawasan Desa Kampung Nelayan Sebrang Belawan Pesisir dengan
metode BEBAS (BEnahi, TerBAharui, Sanitasi) sebagai berikut:
1. Sosialisasi tentang pilah sampah sehingga dapat bernilai ekonomis dan demonstrasi
prototipe “Tempat Sampah Apung”.
2. Memberikan edukasi dan penerapan implementasi kepada masyarakat tentang manfaat
limbah minyak goreng (minyak jelantah) yang dikonversi menjadi biodiesel sebagai bahan
bakar alternatif yang ramah lingkungan, lebih murah, dan sustainability.
3. Memberikan edukasi dan penerapan implementasi tentang produksi pakan ternak dari
konversi limbah cangkang kulit rajungan yang banyak di sekitar pinggir laut Desa
Kampung Nelayan Belawan.
4. Sosialisasi dan pengimplementasian sanitasi (septi tank biotech) sebagai solusi
permasalahan feses yg tidak terkendali di sekitar pemukiman dan laut.
Tujuan dari program (Nama programnya) adalah sebagai berikut:
1. Edukasi dan Sosialisasi.
- Masyarakat akan mampu membedakan jenis-jenis sampah berdasarkan sifat da
karateristiknya
- Risiko kesehatan bagi penggunaan minyak jelantah yang tidak sesuai standarisasi
- Memahami proses perawatan sanitasi biotech sebagai potensi sumber energi.

5
- Solusi mengatasi limbah cangkang kepiting agat tidak mencemari lingkungan dan
mengurangi bau tak sedap.
2. Implementasi
- Merancang model tempat sampah dan ronsokan yang lebih effesien dalam bentuk
apung (Tempurung);
- Mengubah minyak jelantah menjadi sumber energi bagi nelayan dikarenakan
kelangkaan dan mahalnya bahan bakar kapal:
- Impementasi berupa pengadaan dan instalisasi perbaikan sanitasi berupa septi tank
berbasis biotech
2. Ekonomis
- Limbah minyak jelantah yang diubah menjadi energi yang lebih murah dan
sustainability dibandingkan bahan bakar seperti solar
- Limbah bernilai ekonomis karena menjadi pakan ikan dan membuka peluang usaha
pada masyarakat
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
Adapun yang menjadi indikator keberhasilan dalam program ini adalah sebagai berikut.

Tabel 6.1 Indikator Keberhasilan Program

N Indikator Program Sebelum Program Sesudah Program Berjalan


o Berjalan

1. Permasalahan sampah Sampah mencemari Permasalahan sampah teratasi


pada desa mitra lingkungan dan dengan:
menyebabkan ekosistem · Terpilahnya sampah
sekitar pemukiman dan sesuai dengan sifat dan
laut tercemar, tidak fisiknya
terakomodir dengan baik · Terlaksananya
sampah-sampah yang rancangan dan
berbeda sifat dan fisiknya implementasi tempat
sampah dan ronsokan
apung (Tempurung)
· Sampah lebih bernilai
ekonomis dengan

6
menjualnya ke bank
sampah (bermitra dengan
kepul.id atau sicanang)

2. Konversi limbah Masih minimnya · Tersosialisasinya


menjadi energi: pemahaman masyarakat bahaya limbah minyak
Minyak jelantah mengenai minyak jelantah yang tidak dapat
menjadi bahan bakar jelantah yang tidak baik dikonsumsi berulang bagi
biodiesel digunakan secara kesehatan kepada
berulang bagi kesehatan, masyarakat desa mitra
permasalahan pada desa · Menghasilkan produk
mitra yaitu kapal-kapal konversi minyak jelantah
penangkap ikan yang menjadi bahan bakar
tidak dapat melaut karna (bermitra dengan program
mahalnya dan langkanya CSR Pertamina)
bahan bakar kapal · Teratasinya
permasalahan kapal-kapal
nelayan yang tidak melaut
dikarenakan kelangkaan
dan mahalnya bahan bakar
· Diharapkan bahan
bakar yang dijual kepada
masyarakat mitra lebih
murah dan berkelanjutan

7
3 Pengadaan sanitasi Sanitasi pada desa mitra · Impementasi berupa
berupa septi tank tidak terkendali secara pengadaan dan instalisasi
biotech dalam baik dan menyebabkan perbaikan sanitasi berupa
mengatasi pencemaran limbah feses septi tank berbasis biotech
permasalahan feses di permukaan air laut · Terjalankannya
masyarakat hingga pinggiran pantai Sosialisasi dan penyuluhan
sehingga menimbulkan dalam perawatan sanitasi
bau tak sedap dan biotech
permasalahan ekosistem
air laut

8
VII. LUARAN YANG DIHARAPKAN
7.1 Luaran Wajib
Luaran wajib yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut :
a. Pemahaman masyarakat tentang penting mengelola sampah, pembaharuan sanitasi
bersih, dan wirausaha baru berbasis ilmu akademik.
b. Publikasi di jurnal nasional ber ISSN/ Prosiding dari Seminar Internasional.
7.2 Luaran Tambahan
Luaran tambahan yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut :
a. Publikasi di jurnal internasional
b. Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek Dagang, dan
Desain Produk Industri)
Untuk menghasilkan luaran tersebut, akan dilakukan pembinaan melalui pelatihan,
permagangan, pembimbingan, serta pendampingan terhadap masyarakat. Pembinaan yang
berupa pelatihan dilakukan untuk memberikan/menambah bekal wawasan, pengetahuan, dan
keterampilan kewirausahaan praktis tentang pengolahan limbah kepiting menjadi pakan ikan
yang bernilai ekonomis. Pembinaan yang berupa permagangan dilakukan untuk menambah
pengalaman dan keterampilan praktis menjalankan bisnis dari hasil pengolahan limbah
kepiting menjadi pakan ikan yang bernilai ekonomis. Pembinaan yang berupa pembimbingan
dan pendampingan dilakukan untuk membantu masyarakat dalam menjalankan kegiatan
praktik kewirausahaannya.
Dari pembinaan tersebut akan membawa masyarakat yang akan memulai usaha dapat
memulainya dengan penuh keyakinan dan keprofesionalan. Untuk mendukung kegiatan
tersebut akan dilakukan kerjasama dengan pembimbing maupun lembaga terkait setempat.

VIII. MANFAAT
1. Menambah pengetahuan pada masyarakat tentang Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
2. Mengedukasi masyarakat untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan
limbah yang terdapat di lingkungan sekitar berlandaskan kewirausahaan sebagai salah
satu alternatif peluang usaha
3. Membiasakan masyarakat untuk membuang sampah yang benar sesuai dengan jenis, sifat
dan karakteristiknya
4. Menciptakan lingkungan yang indah, bersih dan sehat.

9
5. Bagi mahasiswa, program BEBAS memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
berkegiatan di luar kampus dalam mengembangkan ide dan memberikan kontribusi.
6. Bagi masyarakat
- Masyarakat Kampung Nelayan Sebrang mampu membedakan dan teredukasi dalam
pemanfaatan jenis-jenis sampah atau limbah berdasarkan sifat dan karakteristiknya, baik
dalam segi kesehatan, ekonomi, sosial, teknologi dan konversi energi.
- Masyarakat Kampung Nelayan Sebrang dapat merasakan manfaat dari pembangkit listrik
yang menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT).
- Meningkatnya kesadaran masyarakat sekitar akan standarisasi kesehatan dan pentingnya
menjaga dan perawatan lingkungan sekitar pemukiman dan laut.
7. Bagi pemerintah, program BEBAS memberikan dukungan tujuan pembangunan
berkelanjutan mengenai kesehatan, ekonomi, sosial, teknologi dan konversi energi.
Bagi lingkungan, program BEBAS mampu memberikan sebuah pengembangan kebersihan
lingkungan secara inovatif dengan pemanfaatan teknologi yang tersedia dan limbah/sampah
sehingga mengurangi dan mengatasi masalah pencemaran lingkungan sekitar pemukiman dan
laut.

IX. METODE PELAKSANAAN


Metode pelaksanaaan yang digunakan dalam Program Peningkatan Kapasitas Organisasi
Mahasiswa (PPK ORMAWA) ini terdiri atas roadmap kegiatan selama satu tahun ke depan
dengan beberapa tahapan yang akan dilakukan selama kegiatan berlangsung.
9.1 Roadmap Kegiatan
Adapun roadmap kegiatan ini dibuat sebagai acuan tim untuk melaksanakan program BEBAS
di Kampung Nelayan Sebrang Desa Karang Taruna, Kel. Belawan I, Kec. Medan Belawan,
Kota Medan.

DIPERBESAR

9.2 Tahap-tahap Kegiatan


Tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan ini terdiri atas: 1) Identifikasi Potensi, Masalah,
dan Kebutuhan Masyarakat Desa; 2) Analisis Kebutuhan; 3) Penyusunan Program; 4)
Pelaksanaan Program; 5) Monitoring dan Evaluasi; dan 6) Pelaporan.

10
9.2.1 Identifikasi Potensi, Masalah, dan Kebutuhan Masyarakat Desa
Adapun identifikasi masalah kegiatan ini adalah sebagai berikut.
a. Mahasiswa, dosen pembimbing, dan warga bersama-sama melakukan peninjauan secara
langsung terkait permasalahan yang ada di Desa Nelayan Seberang. Permasalahan yang
terdapat dalam masyarakat Desa Nelayan Sebrang adalah kondisi yang dapat dikatakan kumuh,
hal ini terkait dengan tidak adanya tempat pembuangan sampah yang memadai dikarenakan
posisi desa berada di laut. selain itu, yang menjadi permasalahan di desa ini yaitu terkait sanitasi
hal ini ditunjukkan dengan toilet yang tidak menggunakan septic tank melainkan tinja langsung
dibuang ke lingkungan pada kasus ini ke laut. tidak hanya itu, dikarenakan posisinya yang
berada di laut maka didapati banyak limbah dari cangkang rajungan ataupun kepiting baik dari
penduduknya ataupun rumah makan disekitaran desa tersebut, hal ini dapat dijadikan peluang
untuk diolah mengingat sebagian besar mata pencaharian warga desa yaitu nelayan dan ternak
ikan maka pakan dapat dimanfaatkan untuk hal tersebut.
b. Mahasiswa, dosen pembimbing, dan warga bersama-sama melakukan perencanaan waktu
dan penentuan tempat yang tepat untuk pelaksanaan program.
9.2.2 Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil diskusi dengan masyarakat Desa Nelayan Seberang dan berdasarkan
permasalahan yang ada, maka masyarakat membutuhkan sistem pengolahan sampah yang tepat
bagi kondisi mereka saat ini serta membutuhkan pengadaan sanitasi yang lebih baik lagi bagi
para penduduk desa yang mana dalam hal ini berupa toilet dengan tripikon s. Tripikon adalah
instalasi pengolahan feses atau tinja yang dapat digunakan pada daerah berair, salah satunya di
wilayah pesisir. Konstruksi Tripikon-S terdiri dari 3 buah pipa penguraian hampir sama dengan
tanki septik konvensional. Limbah padat dan cair masuk melalui pipa kecil dan mengalami
penguraian di dalam pipa sedang. Bagian atas dari pipa sedang merupakan tempat terjadinya
proses aerobic, bagian tengah merupakan lintasan dan bagian bawah merupakan tempat
terjadinya proses anaerobic. Selama melintas di pipa tengah, limbah akan terurai menjadi gas,
air, dan lumpur mineral. Waktu penguraian sekurang-kurangnya 3 hari.
9.2.3 Penyusunan Program
Penyusunan program dilakukan untuk menentukan rangkaian program yang akan dijalankan
selama kegiatan berlangsung beserta jadwal pelaksanaan program. Adapun susunan program
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.

11
9.2.4 Pelaksanaan Program
1. Sosialisasi Kegiatan
Tahap ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menginformasikan kepada masyarakat
setempat mengenai pembangunan budidaya perikanan dan pertanian berkelanjutan di
Kampung Nelayan Sebrang.
2. Tahap Pembentukan Kelompok Masyarakat
Kelompok masyarakat dibentuk dengan tujuan untuk menjaga kesinambungan dan konsistensi
program ini, dikarenakan bimbingan dan pelatihan dari tim pelaksana tidak dapat dilakukan
secara terus menerus. Kelompk masyarakat ini nantinya akan bertugas mengelola dan
mengawasi segala kegiatan yang ada agar dapat terus terlaksana dengan baik. Kelompok
masyarakat akan diberikan pelatihan manajemen organisasi berupa:
a. Penjelasan struktur kelompok masyarakat
b. Mekanisme pengambilan keputusan Bersama guna transparansi program
c. Cara menjalankan proses dalam tim pengelola dengan baik dan benar
3. Pengadaan Tempat Sampah Apung (TSA)
Pada tiga bulan pertama, masyarakat Desa Nelayan Sebrang dapat menjalankan sistem
pengolahan sampah yang bekerja sama dengan Kepul dan berkelanjutan dengan baik. Hal ini
dapat dicapai dengan menjalankan kegiatan berupa pelatihan dan penyuluhan kepada
masyarakat mengenai sistem pengolahan sampah dan sekaligus menambahkan media TSA
(Tempat Sampah Apung).
4.Pembangunan Daerah Sanitasi

12
Pada bulan ke 3-4, terbangunnya 1 toilet apung dengan tripicon s. Hal ini dicapai dengan selalu
melakukan pengawasan terkait pelaksanaan kegiatan pembangunan dari hari ke hari serta
dengan melakukan Pemberian materi kepada tim mitra mengenai tangki septik sehat, manfaat,
tujuan bangunan, dan bagian-bagian yang terdapat pada bangunan tersebut.
5. Optimalisasi Program BEBAS
Kampung Nelayan Sebrang juga memiliki ekosistem Mangrove yang saat ini masih ditebang
oleh pihak luar. Pada bulan ke 5, tim pelaksanaan akan melakukan perbaikan lokasi ekowisata
di sana sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Sehingga terciptanay desa
yang tida hanya sehat, namun juga cerdas melalui peningkatkan taraf ekonomi yang akan
membawa pengaruh baik bagi kehidupan masyarakat.
9.2.5 Monitoring dan Evaluasi
Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari
program yang dilaksanakan. Di mana, kekurangan yang terjadi selama pelaksanaan dapat
diperbaiki. Tahapan ini juga akan dapat mengetahui seberapa besar dampak yang diberikan
kepada masyarakat Kampung Nelayan Sebrang melalui program ini.
9.2.6 Pelaporan
Pelaporan yang dilakukan akan disesuaikan dengan hasil yang telah dicapai selama
pelaksanaan program di Kampung Nelayan Sebrang dalam mewujudkan program BEBAS
(BEnahi, terBAharui, Sanitasi). Pelaporan dibuat dengan memaparkan proses pelaksanaan
program dari awal hingga akhir serta perkembangan setiap program yang telah disusun.
X. JADWAL KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK
ORMAWA) ini adalah sebagai berikut. Rincian jadwal kegiatan dapat dilihat dalam tabel
berikut.
2023
N
Bulan ke -1 Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke-
o JUNI 2 3 4 5
JENIS KEGIATAN OKTOBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan dan konsoli-
dasi tim

2. Pemaparan singkat
kepada stakeholders
3. Pembagian tugas dan
persiapan kelompok

13
4. Pembelian alat yang
digunakan

5. Pelaksanaan program

a.
a. Pemberdayaan
masyarakat melalui
edukasi dan penerapan
implementasi tentang
limbah/sampah dan
limbah minyak goreng
(minyak jelantah)
menjadi biodiesel
b.
b. Pengadaan sanitasi
berupa septi tank biotech
dalam mengatasi
permasalahan feses
masyarakat
c.
c. Pengadaan PLTS Atap
untuk membantu
penerangan jalan
6. Sosialisasi dan edukasi

7. Pembuatan laporan

XI. RANCANGAN BIAYA

No. Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Nilai (RP)

1 Bahan Habis Pakai


Sewa Rumah Rp1.000,000 Rp1.000,000
Ember 80 Liter 1 Rp70,000 Rp70.000
Ban Motor 1 Rp200,000 Rp200,000
Pelampung 1 Rp50,000 Rp130,000
Jaring Nilon 1 Rp125,000 Rp125,000
Kawat Stainless Steel 0,2-1 mm 10 Rp7,000 Rp70,000
Timbal Pemberat 1 kg Rp50,000 Rp50,000
Tambang 10 mm 5 meter Rp10.000 Rp50,000
Sensor Ultrasonik 1 Rp15,000 Rp15,000
Saklar Limit Switch 5 Rp4,000 Rp20,000
Node MCU 1 Rp30,000 Rp30,000
Baterai 4 Rp10,000 Rp40,000
Solar Panel 6 Rp3.450,000 Rp 20.170.000
Pipa Alderon 4 inci 2 Rp250.000 Rp500.000
Bor Listrik 1 Rp200.000 Rp200.000
Colokan Sambung Listrik 6 Lubang 5 Rp150,000 Rp750,000

14
Tepung Baking Soda 5 Rp10.000 Rp50.000
Vitamin 6 Rp20.000 Rp120.000
Filter Paper 2 Rp15.000 Rp30.000
Bleaching earth 2 Rp45.000 Rp90.000
SUBTOTAL Rp16.570,000
2 Biaya Perjalanan Lainnya
Persiapan 3 hari Rp150,000 Rp450,000
Sosialisasi 2 hari Rp150,000 Rp300,000
Logistik 3 hari Rp150,000 Rp450,000
Pembentukan Tim Pengelola 1 hari Rp300,000 Rp300,000
Pelaksanaan Pembuatan Sanitasi (Septic 4 hari Rp200,000 Rp800,000
Tank Apung)
Penyuluhan 1 hari Rp300,000 Rp300,000
Evaluasi 3 hari Rp150,000 Rp450,000
Pelaporan 1 hari Rp150,000 Rp150,000
SUBTOTAL Rp 3,500,000
3 Belanja Lain-lain
Pembuatan Website Rp1.200,000
Publikasi Koran Rp250,000
Poster Rp200,000
Hand Sanitizer 1 Rp50,000 Rp50,000
Masker 6 Rp30,000 Rp180,000
Data Internet 4 Rp100,000 Rp400,000
Sabun Cuci Tangan 500 mL 1 Rp50,000 Rp50,000
Kabel Proyektor 1 Rp50,000 Rp50,000
Spanduk 1 Rp200,000 Rp200,000
Sertifikat + Bingkai 4 Rp40,000 Rp80,000
Token Listrik Rp100,000
Print dan Fotocopy Rp200,000
ID Card 10 Rp350,000
Modul Pelatihan dan ATK Rp100,000
Tisu 5 Rp25,000 Rp125,000
Karton 5 Rp10,000 Rp50,000
Pembuatan Sub Proposal 7 Rp20,000 Rp140,000
Pembuatan Laporan Akhir 7 Rp20,000 Rp140,000
SUBTOTAL salah jumlah? Rp3.865,000
TOTAL Rp31,835,000
23,935,000

15
XII. LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pelaksana beserta Dosen Pendamping

16
Biodata Anggota 1

17
Biodata Anggota 2

18
19
Biodata Anggota 3

20
Biodata Anggota 4

21
22
Biodata Anggota 5

23
Biodata Anggota 6

24
Biodata Anggota 7

25
Biodata Anggota 8

26
Biodata Anggota 9

27
Biodata Anggota 10

28
Biodata Anggota 11
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Roza Dhya Fauziah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 190405032
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 30 Januari 2002
6 Alamat E-mail rozadhyaf@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081275823469
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Covalen Study Group Ketua Divisi 2021 USU
Pengembangan Literatur
dan Akademik
2 SRE USU Ketua Divisi 2022 USU
Manajemen Proyek
3 HIMATEK FT USU Anggota Bidang 2022 USU
Penelitian dan
Pengembangan
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
Finalis PIMNAS 35 Kementrian Pendidikan, 2022
1 Kebudayaan Riset dan
Teknologi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-RE.

Medan, 30-1-2023
Anggota Tim

(Roza Dhya Fauziah)

29
BIODATA DOSEN PENDAMPING

30
31
Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama

32
Lampiran 3. Surat Keputusan Legalitas Organisasi

33
34
35
36
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa

37
Lampiran 5. Denah Lokasi Kegiatan

Peta Desa Nelayan Sebrang – USU

38
Lampiran 6. Gambaran Kawasan tepi desa dan Lingkungan Desa Nelayan Sebrang

Kondisi Lingkungan di Desa Nelayan Sebrang

39
Lampiran 7. Gambar Desain Tempat Sampah Apung, Tripicon

Tempat Sampah Apung

Desain Tripicon

40

Anda mungkin juga menyukai