Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN SALAK BALI (Salacca amboinensis) MENJADI


PRODUK OLAHAN ES KRIM SEBAGAI SALAH SATU APLIKASI
KEWIRAUSAHAAN YANG PROSFEKTIF

BIDANG KEGIATAN

PKMK

DIUSULKAN OLEH
Ni Wayan Lilis Suarningsih
(1802612010148)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2020
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan salak bali (Salacca amboinensis) Menjadi


Produk Olahan Es Krim Sebagai Salah Satu Aplikasi Kewirausahaan yang
Prospektif

2. Bidang Kegiatan : PKM-K


3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ni Wayan Lilis Suarningsih
b. Nim : 1802612010148
c. Jurusan : Ekonomi Manajemen
d. Universitas : Universitas Mahasaraswati Denpasar
e. Alamat/No.Telp : jl.Dewi Sri Gang Jeruk No.17 Batubulan
f. Alamat E-mail : lilissuar@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 1 (satu orang)
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ni Made Satya Utami, S.E,M.M
b. NIDN : 0830057801
c. Alamat/No.Telp : Jln. Kamboja No 11A
Denpasar/081338957788
6. Biaya Kegiatan Total
a. Sumber lain : Rp 5.922.000,00
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan

Denpasar, 15-03-2020
Menyetujui
Dosen Koperasi Dan Umkm Ketua Pelaksana Kegiatan

(Ni Made Satya Utami, S.E,M.M) (Ni Wayan LIlis Suarningsih)


NIDN :0830057801 Nim:1802612010148

Wakil Rektor III Dosen Pendamping

( ) (Ni Made SatyaUtami,S.E,M.M)


A. JUDUL : PEMANFAATAN SALAK BALI (Salacca amboinensis)
MENJADI PRODUK OLAHAN ES KRIM SEBAGAI SALAH SATU
APLIKASI KEWIRAUSAHAAN YANG PROSFEKTIF

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Bali merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di Indonesia bagian
tengah dan merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam khususnya
tumbuhan penghasil beranekaragam buah-buahan. Banyak sekali daerah-daerah di
Bali yang menghasilkan beranekaragam buah yang memiliki kualitas tidak kalah
dengan buah lain. Pulau Bali juga terkenal sebagai salah satu sentral produksi
salak di Indonesia, terutama salak bali (Salacca amboinensis). Di Bali dikenal
tidak kurang dari 10 kultivar salak bali.
Buah salak memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, dapat dikonsumsi
sebagai buah segar juga dapat dijadikan aneka produk olahan dan awetan seperti
manisan, asinan, buah kaleng, kripik salak, dan olahan lainnya. Tanaman salak
dapat tumbuh dengan subur pada tanah yang gembur dengan kandungan pasir
berkisar 45% – 85%, yaitu tanah dengan tekstur berlempung sampai liat berpasir,
pada tanah netral (pH 6 – 7). (Anonim,2007)
Salak Bali memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis salak
lainnya, seperti memiliki rasa yang lebih manis dan asam, serta daging buahnya
lebih besar dan renyah serta bijinya yang kecil. Hal tersebut menyebabkan salak
bali terkenal sampai ke mancanegara dan telah dikategorikan sebagai salah satu
varietas salak unggul oleh pemerintah. Salak bali dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:

Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae
Genus : Salacca
Spesies : Salacca amboinensis
Dari segi kuantitas, dalam sekali panen salak yang dihasilkan relatif sangat
banyak yaitu setiap hektar kebun salak dapat menghasilkan salak sebanyak 15 ton.
Akibat Bali merupakan pusat utama penghasil salak. Jika panen raya salak yang
terjadi pada bulan Oktober sampai dengan Januari berlangsung maka banyak
masalah yang timbul dan merugikan para petani karena persediaan salak bali
meningkat drastis, namun permintaan terhadap salak bali tetap, sehingga
menyebabkan harga jualnya menurun dan salak yang tidak laku dijual akan busuk
sehingga terbuang percuma.
Untuk menghadapi masalah tersebut perlu adanya pengolahan yang lebih
optimal terhadap salak bali sehingga dapat bermanfaat dan dapat mengurangi
kerugian bagi para petani dan pedagang salak. Sebagai buah yang memiliki
kandungan gizi yang tinggi serta disukai oleh seluruh lapisan masyarakat, salak
bali seharusnya dapat diproses menjadi berbagai produk olahan yang diminati
oleh semua kalangan. Sehubungan dengan hal itu, es krim merupakan produk
olahan yang sangat digemari oleh seluruh kalangan, baik anak kecil, remaja,
dewasa, serta lansia.
Hingga saat ini, terdapat banyak variasi rasa es krim, seperti vanila, coklat,
jeruk, hingga durian. Namun, bila ditelusuri daftar rasa es krim yang pada
umumnya dijual, tidak ada ditemukan es krim rasa salak. Melihat hal tersebut
seharusnya kita dapat mengolah salak bali menjadi es krim karena dipastikan
inovasi ini dapat meningkatkan citra salak bali karena dapat diolah menjadi suatu
makanan yang tidak pernah duga sebelumnya oleh masyarakat. Selain itu dengan
adanya inovasi ini dapat meningkatkan produksi makanan olahan berbahan dasar
buah lokal, terutama salak bali.
Melihat banyaknya salak bali yang terbuang percuma saat panen raya dan
adanya prosfek inovasi pengolahan salak bali menjadi produk olahan yang
memiliki nilai jual tinggi serta bertahan lama maka untuk mencegah adanya
kerugian pascapanen perlu diadakan pemanfaatan salak bali menjadi produk
olahan es krim salak yang diharapkan nantinya dapat berkembang dengan cepat di
masyarakat dan dapat laris di pasaran.
C. PERUMUSAN MASALAH
Hingga saat ini masyarakat Bali khususnya petani salak bali hanya
menjual salak tanpa pengolahan, dalam bentuk keripik, asinan, dan manisan yang
jenis makanannya sangat umum dan kurang menjangkau masyarakat dari semua
kalangan baik anak-anak, remaja, dan lansia. Salak belum diolah menjadi
makanan olahan lainnya yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Untuk itu perlu
diadakan pengenalan cara pengolahan salak bali (Salacca amboinensis) menjadi
es krim sehingga masyarakat dapat melakukan praktek pengolahan salak bali yang
benar. Peran pemerintah sebenarnya sangat diperlukan dalam pengenalan atau
sosialisasi tersebut.
Dengan diadakannya produksi olahan makanan baru tersebut, diharapkan
nantinya akan bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
petani salak bali yang selama ini kurang mengetahui prospek positif yang dapat
diperoleh dengan dikembangkannya inovasi baru pembuatan es krim salak
tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diajukan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah respon masyarakat (pembeli) terhadap produk olahan es krim
salak yang ditawarkan?
2. Bagaimanakah cara pengolahan salak bali (Salacca amboinensis) menjadi
produk olahan es krim?
3. Bagaimana cara mengemas dan memasarkan produk olahan es krim berbahan
dasar salak bali sehingga memiliki daya tarik yang cukup tinggi untuk dijual
di pasaran?

D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan umum dari program kewirausahaan ini adalah untuk
mengembangkan teknik pengolahan salak bali (Salacca amboinensis) menjadi
produk olahan es krim salak sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan
kesejahteraan warga dengan memperluas lapangan kerja sehingga dapat
mengurangi jumlah pengangguran di sekitar area pertanian salak. Tujuan yang
diharapkan dengan adanya pelatihan teknik pengolahan salak bali (Salacca
amboinensis) :
1. Untuk mengetahui respon masyarakat (pembeli) terhadap produk olahan es
krim salak yang ditawarkan sehingga untuk proses pengolahan dari segi
rasa dapat ditingkatkan untuk pengolahan berikutnya
2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat, terutama petani salak bali
terhadap pengenalan teknik pengolahan salak bali menjadi produk olahan
es krim salak.
3. Untuk mengetahui cara mengemas produk olahan es krim salak sehingga
memiliki daya tarik yang tinggi untuk dijual di pasaran tanpa mengurangi
kandungan gizi yang terdapat di dalamnya serta mengetahui daerah
pemasaran yang tepat untuk mendistribusikan es krim salak.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Hasil Program Kreativitas Mahasiswa yang dilaksanakan dalam bidang
kewirausahaan ini diharapkan mampu menambah keterampilan serta
pengetahuan umum para petani salak bali khususnya serta mengembangkan
sumber daya alam yang ada dan mengolahnya sehingga diperoleh hasil yang
lebih optimal baik dari segi kualitas, kuantitas, serta keanekaragaman jenis
produk olahan yang dihasilkan dari salak bali terutama dalam pembuatan es
krim salak.
Disamping itu, diharapkan para petani salak bali membentuk kelompok-
kelompok tani sehingga dapat mempercepat kerja pengolahan es krim salak
sekaligus memperluas lapangan pekerjaan tidak hanya bagi petani salak bali saja
tetapi masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi dalam usaha pengembangan
produksi es krim salak. Selain itu perlu adanya kreativitas dari petani dalam
mengemas dan memasarkan es krim salak sehingga nantinya diharapkan :
1. Nilai jual salak dan olahannya dapat meningkat di pasaran
2. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan salak lokal sehingga buah ini dapat
berdaya guna
3. Dapat meningkatkan citra buah lokal, yaitu salak bali karena buah tersebut
ternyata dapat diolah menjadi es krim salak yang sebelumnya tidak pernah
dibayangkan.
4. Kuantitas dan kualitas dari produksi es krim salak dapat meningkat secara
berkala
5. Menambah pendapatan para petani salak bali sehingga secara umum
kesejahteraan masyarakat terjamin
6. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat non petani dan secara
tidak langsung mengurangi jumlah pengangguran khususnya daerah-
daerah sekitar pertanian salak bali dan masyarakat Bali pada umumnya.
7. Dapat mengikutsertakan para ibu-ibu atau PKK dalam proses pengolahan
dan pengemasan es krim salak sebagai wujud dari jiwa sosial dalam
pengembangan industri rumah tangga.

F. KEGUNAAN PROGRAM
Adapun kegunaan dari program pengenalan teknik pengolahan salak bali
menjadi produk olahan es krim salak kepada para petani salak bali yaitu sebagai
berikut
1. Pengenalan teknik pengolahan salak bali sebagai bahan baku pembuatan
es krim salak akan memotivasi para petani untuk meningkatkan hasil
panen salak bali dengan melakukan pembudidayaan tanaman salak. Selain
itu juga dapat meningkatkan keterampilan berwirausaha bagi petani pada
khususnya dan masyarakat setempat pada umumnya. Dalam jangka
panjang, industri rumah tangga ini akan mampu memperluas lapangan
kerja sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.
2. Masyarakat di daerah sekitar pertanian salak bali diharapkan dapat
memanfaatkan pelatihan teknik pengolahan salak bali menjadi produk
olahan es krim salak sehingga produk yang dihasilkan nantinya dapat
menembus pasaran. Pada beberapa waktu kedepan usaha dari pengolahan
salak bali ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan solidaritas
masyarakat di sekitar area pertanian khususnya karena dalam pengolahan
salak bali ini diperlukan adanya rasa gotong-royong dan kerjasama yang
tinggi sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan,
serta rasa kebersamaan antarmasyarakat dalam mengelola usaha
pengolahan salak bali.
3. Menumbuhkan kreativitas dan rasa kemandirian di kalangan mahasiswa
pengelola, sehingga diharapkan program ini menjadi media pembelajaran
dan pengalaman untuk memasuki dunia kerja yang nyata.
G. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa ini menggunakan metode
kerja dengan melakukan kolaborasi antara mahasiswa, petani salak bali, dan
masyarakat di sekitar daerah area pertanian salak bali, aparat desa setempat, serta
pihak terkait lainnya yang mendukung pelaksanaan program. Langkah awal yang
dilakukan adalah melakukan pengamatan ke beberapa daerah penghasil salak bali
terbesar di Bali untuk mengetahui pembudidayaan salak bali (Salacca
amboinensis) setelah mendapat izin dari aparat desa setempat. Dari hasil observasi
tersebut, dilakukan pengumpulan data yang akan digunakan untuk melakukan
kegiatan pengenalan dan pembinaan sekaligus pelatihan, dimana observasi atau
pengamatan tersebut terus berjalan secara berkelanjutan hingga masyarakat bisa
melakukan praktek lapangan berdasarkan pelatihan yang telah diberikan. Hal ini
bertujuan agar tindakan yang dilakukan sesuai dengan keadaan dari hasil
observasi.
Setelah pelaksanaan observasi, dilanjutkan dengan pelaksanaan wawancara
yang dilaksanakan secara kekeluargaan juga secara lisan mengingat keterbatasan
yang umumnya dimiliki oleh masyarakat desa yang mungkin tingkat
pendidikannya terbilang masih rendah. Wawancara dilakukan dengan mengambil
beberapa sampel penduduk desa setempat untuk mengetahui gambaran umum
mengenai pengolahan salak bali yang biasanya dilakukan oleh masyarakat. Selain
itu juga dilakukan wawancara pada petani salak bali untuk mengetahui lebih
banyak bagaimana cara pemilihan buah yang unggul serta permasalahan yang
sering dihadapi ketika panen salak tiba.
Pelaksanaan kerja produksi program kewirausahaan ini, sesuai rencana akan
dilaksanakan selama 5 bulan yaitu dari bulan Januari sampai Mei 2009.
Proses Pengolahan buah salak bali menjadi es krim salak adalah sebagai berikut
Alat : Blender, pisau besar, pisau kecil, ,mixer, taringan, timbangan,
Baskom, sendok makan, sendok makan, sendok adonan, gelas
takaran, panci stainless steel, ember plastik, lemari es
Bahan : Salak bali, susu bubuk full cream, gula pasir, kuning telur (yolk), air,
garam grosok, es batu
Cara pembuatan produk :
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan es
krim.
2. Menimbang bahan-bahan padatan dengan timbangan kue, dan takar
bahan-bahan yang cair dengan gelas takar.
3. Mengupas kulit salak bali dan memisahkan daging buah dari bijinya
dengan pisau.
4. Memasukkan semua bahan (daging buah salak bali, susu bubuk, gula
pasir, dan air, kecuali kuning telur) ke dalam blender untuk dihaluskan.
5. Mengeluarkan campuran dari dalam blender dan saring di atas saringan
supaya ampas dari daging buah salak tidak ikut tercampur dengan
adonan es krim. Jika ampas tidak disaring, maka es krim pada akhirnya
akan bertekstur sangat kasar, lagipula rasa adonan tanpa maupun
dengan ampas tetap sama.
6. Memasukkan kuning telur ke dalam adonan di dalam baskom dan
kocok dengan menggunakan mixer hingga adonan menjadi lembut dan
mengembang.
7. Untuk pendinginan, memasukkan adonan ke dalam ICM (Ice Cream
Maker), disini kita menggunakan ICM sederhana dengan cara
meletakkan wadah stainless steel ke dalam wadah plastik yang jauh
lebih besar diameternya supaya pecahan es yang ditaburi garam grosok
dapat mengisi sela antara wadah stainless steel dengan wadah plastik.
8. Setelah memasukan adonan ke dalam ICM sederhana, tutup wadah
stainless steel dengan penutupnya. Putar wadah tersebut dengan
tangan. Setiap sekitar 10 menit, buka tutup wadah dan langsung aduk
adonan es krim agar tidak mengkristal. Kegiatan ini terus diulangi
hingga adonan es krim membeku selama lebih kurang 40 menit.
9. Keluarkan es krim yang telah membeku dari ICM sederhana, dan
letakkan di dalam lemari es untuk penyimpanannya.
Studi Pendahuluan Proses Pembuatan es krim salak dari salak bali (2007)
1. Siapkan salak bali, susu bubuk, gula, dan kuning telur

2. Campur susu, gula, dan 3. Haluskan daging salak 4. Saring adonan es


air ke dalam waskom dengan blender bersama krim salak
larutan susu

5. Kocok kuning telur 6. Dinginkan adonan es krim ke dalam ICM


dan adonan es krim sederhana sela 40 menit, sehabis itu es
dengan mixer krim sudah siap dikemas

Pengemasan dilakukan semenarik mungkin dan dengan efisien sehingga


memiliki daya tarik bagi konsumen tanpa mencemarkan kandungan yang ada
dalam makanan. Dalam masa percobaan untuk sementara waktu maka pemasaran
yang dilakukan untuk sementara mungkin hanya pada tingkat grosir dan eceran di
beberapa toko, warung, minimarket, supermarket, hingga swalayan besar di
kabupaten Gianyar, Denpasar, Buleleng, Karangasem, dan sekitarnya. Untuk
selanjutnya diharapkan dapat berkembang lebih luas, tidak hanya di Pulau Bali
tapi dapat berkembang ke seluruh daerah pemasaran utama di luar Pulau Bali.

H. JADWAL KEGIATAN PROGRAM


Bulan Ke
No Kegiatan
10 11 12 01 02 03 04 05
1. Pengajuan Usulan PKM
2. Pengumuman diterima DIKTI
3. Penyiapan alat dan bahan
4. Persiapan sample dan produksi
5 Pemasaran
6. Pembuatan Laporan Akhir
7. Seminar, Revisi, dan
Penggandaan Laporan
8. Pengiriman Laporan

I. BIAYA
1. Biaya Pembelian Alat Tetap
No Nama Barang Jumlah Biaya Satuan (Rp) Total(Rp)
1 Blender 1 buah 300.000,00 300.000,00
2 Pisau Besar 2 buah 15.000,00 30.000,00
3 Pisau Kecil 4 buah 8.000 32.000,00
4 Selang plastik 10 m 5.500 ,00
5 Plastik Sampah 2 buah 10.000,00 20.000,00
6 Timbangan 1 buah 85.000,00 85.000,00
7 Baskom 2 buah 25.000,00 50.000,00
8 Sendok makan 4 buah 2.000,00 8.000,00
9 Sendok adonan 2 buah 13.000,00 26.000,00
10 Gelas takaran 1 buah 28.000,00 28.000,00
11 Panci stainless steel 2 buah 56.000,00 112.000,00
12 Ember plastik 2 buah 20.000,00 40.000,00
13 Lemari es 1 buah 2.000.000,00 2.000.000,00
14 Gelas pengemasan 300 buah 1000,00 300.000,00
15 Sendok es krim 300 buah 300,00 90.000,00
16 Kertas cetakan merk 300 lembar 100,00 30.000,00
17 Plastik penutup 300 buah 500,00 150.000,00
18 Kardus 30 buah 2000,00 60.000,00
Jumlah Biaya 3.561.000,00
2. Biaya Bahan Habis Pakai
No Nama Barang Jumlah Biaya Satuan (Rp) Total(Rp)
1 Salak bali 21 kg 8.000,00 168.000,00
2 Susu bubuk full cream 3 kg 100.000,00 300.000,00
3 Gula pasir 4,5 kg 8.000,00 36.000,00
4 Kuning telur (yolk) 120 butir 1.000,00 120.000,00
5 Air 7,5 liter 2.000,00 15.000,00
6 Garam grosok 5 kg 5.000,00 25.000,00
7 Es batu 25kg 2.000,00 50.000,00
Jumlah Biaya 714.000,00

3. Biaya Perjalanan
No Tempat Kegiatan Pelaksana Biaya Satuan (Rp) Biaya total (Rp)
1 Denpasar 2 orang 200.000,00 400.000,00
2 Gianyar 2 orang 150.000,00 300.000,00
3 Karangasem 2 orang 75.000,00 150.000,00
4 Buleleng 2 orang 150.000,00 300.000,00
Jumlah Biaya 1.150.000,00

4. Biaya Dokumentasi
No Nama Barang Jumlah Biaya Satuan (Rp) Biaya Total (Rp)
1 Sewa Camera Digital 1 buah 100.000,00 100.000,00
2 Baterai digital 4 buah 15.000,00 60.000,00
3 Transfer ke CD 2 kaset 50.000,00 100.000,00
4 Cuci cetak foto 50 lembar 1.700,00 85.000,00
Jumlah Biaya 345.000,00

5. Lain-lain
No Kegiatan Jumlah Biaya Satuan(Rp) Biaya Total(Rp)
1 Print laporan dan 100 lbr x - 80.000,00
Lampiran (cara Rp500 + 10
buat produk, foto- lbr x Rp 3.000
foto berwarna dan
lain-lain)
2 Jilid Laporan 8 Eksemplar 5.000,00 40.000,00
3 Fotokopi laporan 40 hal x 8 eks 100,00 32.000,00
Jumlah Biaya 152.000,00

Total biaya keseluruhan sejumlah : Rp 5.922.000,00


(Lima juta sembilan ratus dua puluh dua ribu rupiah)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim e. 2008. Salak, (online), (http://www.wikipedia.org, diakses pada tanggal


21 Maret 2020)
_____.2008. Salak Bali, (online), (http://www.iptek.net.id, diakses pada tanggal
21 Maret 2020)
_____.Deskripsi Tumbuh-tumbuhan dari situs
http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=625, diakses pada
tanggal 21 Maret 2020)
_____. 2008. Salak, (online), (http://www.tasikmalaya.go.id, diakses pada
tanggal 21 Maret 2020)

Raharja, Alex dkk. 2007. Es Krim Salak Sebuah Inovasi Dalam Pengolahan
Salak Bali. Tidak diterbitkan. Denpasar.
L. LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Daftar Riwayat Hidup

A. Identitas Dosen

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ni Made Satya Utami, S.E,M.M


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor 300
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 82 7815 439
5 NIDN 0830057801
6 ID Sinta ( ID = 6185744 )

7 H-indeks 1
https://scholar.google.com/citations?
hl=en&user=UbwZoD0AAAAJ&view_op=list_work
s&authuser=1&sortby=title
8 Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja, 30 Mei 1978
9 E-mail satyakesawa@unmas.ac.id
10 Nomor Telepon/HP 081338957788
11 Alamat Kantor Jln. Kamboja No 11 A Denpasar
12 Nomor Telepon/Faks (0361) 262725
13 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 20 orang; S-2 = … orang; S-3 = … orang
1. Manajemen Operasional
14. Mata Kuliah yg Diampu
2. Kewirausahaan

3. Sistem Pengendalian Manajemen

4. Koperasi dan UMKM

5. Pengantar Manajemen
6. Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan
7. Etika Bisnis
8. Manajemen Perubahan

b. Identitas Diri

1. Nama lengkap : Ni Wayan Lilis Suarningsih


2. NIM : 1802612010148
3. Tempat, Tgl Lahir : Tukad Sabuh, 31 Desember 1998
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Mahasaraswati
6. Riwayat Pendidikan
a. SD : SD Negeri 3 Duda Utara (2005-2011)
b. SMP : SMP Negeri 3 Selat (2011-2014)
c. SMA : SMA Negeri 1 Selat (2014-2017)
d. PT : UNMAS Denpasar (2018-sekarang)

Anda mungkin juga menyukai