Anda di halaman 1dari 13

“APLIKASI FISIKA PADA MICROWAVE OVEN”

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisika

DOSEN PENGAMPU
Dr, Suryajaya, S.Si., M.Sc. Tech.

OLEH
Muhammad Hafiz Ridho
NIM. 2020132310011

JURUSAN MAGISTER KEGURUAN IPA


PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
dengan judul “Aplikasi Fisika pada Microwave oven” tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas matakuliah Fisika.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Dr, Suryajaya, S.Si., M.Sc. Tech. selaku dosen pengampu yang telah
memberi arahan dalam pembuatan makalah, serta teman–teman yang telah
memberi saran dan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi konten, susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan pembacanya mengenai aplikasi fisika pada microwave oven.

Banjarmasin, Desember 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Sejarah Penemuan Microwave Oven...................................................................3
B. Prinsip Kerja Microwave Oven............................................................................5
C. Prosedur Penggunaan Microwave Oven..............................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari alam sekitarnya, salah satunya
adalah keberadaan gelombang. Sebagai contoh, cahaya matahari dan bunyi.
Cahaya matahari merupakan kumpulan gelombang transversal dengan bermacam-
macam frekuensi dan amplitudo. Begitu pula dengan bunyi. Bunyi yang kita
dengar merupakan gelombang longitudinal yang terdiri dari berbagai rapatan dan
renggangan. Semakin majunya pola pikir manusia mendorong terciptanya aplikasi
yang memanfaatkan gelombang.
Penerapan gelombang sebagai aplikasi ini dapat ditemukan di sekeliling
kita. Salah satunya adalah penerapan gelombang mikro. Gelombang mikro atau
Mikrogelombang (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan
frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3x109
Hz)Gelombang ini tidak dapat dilihat mata kita karena panjang gelombangnya
(walaupun sangat kecil dibanding gelombang radio) jauh lebih besar dari panjang
Gelombang cahaya (di luar spektrum sinar tampak). Keduanya sama-sama
terdapat dalam spektrum gelombang elektromagnetik.Panjang gelombang cahaya
berkisar antara 400-700 nm (1 nm = 10-9 m); sedangkan kisaran panjang
gelombang mikro sekitar 1-30 cm (1 cm = 10-2m). Gelombang mikro mempunyai
energi yang sangat besar, karena frekuensinya yang sangat besar. Hal itu dapat
kita ketahui dari persamaan E=hf, sehingga gelombang mikro dapat menghasilkan
kalor yang besar. Oleh karena itu gelombang ini dapat digunakan dalam
microwave oven. Saat ini, microwave oven banyak digunakan sebagai alat
memasak. Cara kerjanya adalah dengan memanaskan makanan hingga suhu
tertentu. Namun, bagaimana mungkin gelombang dapat memasak makanan?
Prinsip-prinsip fisika apa yang digunakan pada microwave oven sebagai aplikasi
penerapan gelombang? Hal-Hal inilah yang akan menjadi pembahasan dalam
makalah ini

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah penemuan microwave oven?
2. Bagaimana prinsip kerja microwave oven?
3. Bagaimana prosedur penggunaan microwave oven?

C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah penemuan microwave oven
2. Mengetahui prinsip kerja microwave oven.
3. Mengetahui prosedur penggunaan microwave oven.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Penemuan Microwave Oven


Penggunaan frekuensi ultra tinggi/gelombang mikro untuk
memanaskan material/bahan yang bersifat isolator sebenarnya telah mulai
diujicoba pada tahun 1930, namun efeknya terhadap makanan ditemukan
secara tidak sengaja pada tahun 1945.
Adalah Percy Spencer seorang ilmuwan independen dari Amerika
yang secara tidak sengaja menemukan hal tersebut. Ketika itu ia tengah
bekerjasama dengan Raytheon untuk memproduksi magnetron bagi
penggunaan radar. Magnetron adalah tabung vakum yang menghasilkan
gelombang mikro lazim digunakan oleh perangkat radar untuk mendeteksi
objek di angkasa. Kala itu Spencer tengah berdiri di hadapan perangkat radar
yang berisi magnetron aktif. Lambat laun dia menyadari bahwa coklat
(candybar) dalam kantongnya mulai meleleh akibat radiasi gelombang mikro
dari magnetron tersebut. Spencer kemudian mulai melakukan eksperimen
dengan popcorn dan telur. Eksperimen tersebut membuahkan hasil meski
telur2 yang dicoba meledak ketika “ditembak” dengan gelombang mikro.
Spencer kemudian membangun kotak dengan bahan metal untuk
membungkus makanan tersebut ketika sedang proses penembakan oleh
gelombang mikro. Dengan adanya kotak tersebut ternyata waktu yang
dibutuhkan untuk mematangkan berbagai makanan menjadi jauh lebih
singkat, hal ini karena temperatur dalam kotak meningkat drastis dengan tidak
adanya kebocoran energi gelombang mikro.
8 Oktober 1945, Raytheon mempatenkan proses memasak dengan
gelombang mikro hasil penemuan Percy Spencer dan metode tersebut
langsung diujicoba untuk kalangan industri dengan memadukan oven biasa
yang diberi gelombang mikro untuk proses memasak. Tahun 1947, Raytheon
menciptakan Radarange, yaitu microwave oven pertama di dunia. Spesifikasi

3
dan dimensi Radarange termasuk tidak lazim dibanding dengan oven saat ini,
dapat dibayangkan Radarange memiliki tinggi 1.8 meter, dilengkapi dengan
pendingin air, dan dijual bagi kalangan pengusaha dengan harga USD5000.
Bukan itu saja, konsumsi listriknya pun termasuk fantastis yaitu 3000 watt, 3
x lipat dari microwave oven modern.
Tahun 1954, Radarange diproduksi bagi kalangan umum/rumah
tangga dengan harga USD2000-3000 dan dengan perkembangan teknologi
magnetron, konsumsi listriknya turun menjadi 1600 watt. Tahun 1967
Raytheon bekerjasama dengan Amana Corp. memproduksi Radarange dengan
model yang dapat diletakkan diatas meja dapur. Dengan semakin meluasnya
penggunaan microwave oven dan penjualan lisensi oleh Raytheon pada pihak
ketiga, maka harga penjualan microwave oven dapat diturunkan menjadi
USD495.
Model microwave oven modern pertama kali diluncurkan oleh Litton
Industries. Model inilah yang umum digunakan sampai saat ini. Litton juga
mengembangkan teknologi baru pada magnetron oven sehingga oven dapat
dihidupkan dalam kondisi tanpa beban (tanpa ada benda di dalam oven).
Saat itu kebanyakan sistem microwave oven dibuat oleh perusahaan
kontraktor di bidang pertahanan keamanan, hanya Litton yang bergerak di
bidang bisnis restoran, alhasil ketika model dan teknologi baru ini
diperkenalkan pada khalayak melalui pameran kamar dagang dan industri di
Chicago, pertumbuhan microwave oven meningkat dengan pesat hingga
mencapai angka penjualan 1 juta microwave oven pada tahun 1975.
Pada tahun yang sama microwave oven juga masuk ke pasar Jepang
dan oleh ilmuwan2 Jepang teknologi magnetron direkayasa sehingga dapat
menghasilkan unit magnetron yang lebih baik menggunakan komponen yang
jauh lebih murah. Ditambah dengan semakin banyaknya industri yang
bergerak di bidang yang sama, alhasil harga penjualan microwave dapat lebih
ditekan lagi.
Microwave (kata ini menjadi standar sejak medio 70-an) yang
awalnya hanya diaplikasikan bagi industri skala besar, memasuki akhir tahun
70-an telah menjadi standar perlengkapan dapur rumah tangga, hal ini

4
didukung pula dengan masuknya teknologi mikroprosesor yang membuat
penggunaan microwave pun semakin jauh lebih mudah. Pada tahun 1971
hanya 1% dapur rumah di AS menggunakan microwave, jumlah ini
meningkat menjadi 25% pada tahun 1986 dan pada saat ini hampir 90% dapur
rumah di AS telah dilengkapi dengan microwave.

B. Prinsip Kerja Microwave Oven

Gambar 1. Prinsip Kerja Microwave Oven

Berikut adalah cara kerja dari sebuah microwave oven dalam


memanaskan sebuah objek:
1) Arus listrik bolak-balik dengan beda potensial rendah dan arus searah
dengan beda potensial tinggi diubah dalam bentuk arus searah.
2) Magnetron menggunakan arus ini untuk menghasilkan gelombang mikro
dengan frekuensi 2,45 GHz.
3) Gelombang mikro diarahkan oleh sebuah antenna pada bagian atas
magnetron ke dalam sebuah waveguide.
4) Waveguide meneruskan gelombang mikro ke sebuah alat yang
menyerupai kipas, disebut dengan stirrer. Stirrer menyebarkan
gelombang mikro di dalam ruang oven.

5
5) Gelombang mikro ini kemudian dipantulkan oleh dinding dalam oven
dan diserap oleh molekul-molekul makanan.
6) Karena setiap gelombang mempunyai sebuah komponen positif dan
negatif, molekul-molekul makanan didesak kedepan dan kebelakang
selama 2 kali kecepatan frekuensi gelombang mikro, yaitu 4,9 juta kali
dalam setiap detik.
Gelombang mikro merupakan hasil radiasi yang dapat ditransmisikan,
dipantulkan atau diserap tergantung dari bahan yang berinteraksi dengannya.
Oven microvawe memanfaatkan 3 sifat dari gelombang mikro tersebut dalam
proses memasak. Gelombang mikro dihasilkan oleh magnetron, gelombang
tersebut ditransmisikan ke dalam waveguide, lalu gelombang tersebut
dipantulkan ke dalam fan stirrer dan dinding dari ruangan didalam oven, dan
kemudian gelombang tersebut diserap oleh makanan. Microwave oven dapat
membuat air berputar, putaran molekul air akan mendorong terjadinya
tabrakan antar molekul. Tabrakan antar molekul inilah yang akan membuat
molekul-molekul tersebut memanas. Perlu diingat bahwa sebagian besar
makanan memiliki kadar air didalamnya dan jika makanan tersebut memiliki
kadar air berarti efek yang sama akan terjadi jika makanan tersebut
dimasukan dalam microwave oven. Selain itu harus dingat juga bahwa
molekul makanan yang lain akan menjadi panas karena ada kontak langsung
antara molekul tersebut dengan molekul air yang memanas.
Melalui perpindahan energi, panas disebabkan oleh pergerakan
molekul-molekul. Perpindahan energi ini dapat terjadi dengan 3 cara berbeda,
yaitu:
1) Konduksi
Terjadi karena adanya kontak langsung dengan sumber panas, contoh papan
pengorengan yang menjadi panas setelah bersentuhan dengan sumber api
pada kompor.
2) Konveksi
Konveksi terjadi ketika uap panas naik atau uap berputar di dalam ruangan
tertutup seperti oven. Panas uap ini akan memanaskan bagian luar makanan
dan diteruskan sampai bagian dalam makanan tersebut.

6
3) Radiasi
Terjadi karena adanya gelombang elektromagnetik yang membuat molekul-
molekul air bergerak.

C. Prosedur Penggunaan Microwave Oven


Banyak orang yang menyamakan oven microwave dengan oven biasa.
Memang pada prinsipnya microwave mempunyai cara kerja yang tak jauh
berbeda dengan oven biasa. Bedanya oven biasa menggunakan api,
sementara microwave menggunakan gelombang mikro berupa gelombang
radio frekuensi tinggi yang dihasilkan dari tabung elektronik sebagai sumber
panas.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggunakan Microwave


1. Saat memasak atau melelehkan potongan daging yang besar, bagian
daging yang tipis atau berlemak dibungkus dengan aluminum foil karena
kedua bahan tersebut mudah sekali terbakar.
2. Bahan makanan yang mengandung susu cair, sereal, saus, dan selai
biasanya lebih mudah mengembang lebih besar daripada dengan cara
memasak biasa. Disarankan dimasak menggunakan wadah yang besar agar
tidak membuat isinya meluap keluar.
3. Bila memasak dengan microwave memerlukan jumlah rempah-rempah
yang tidak terlalu banyak bila dibanding memasak dengan cara biasa.
Karena waktu pemasakan yang lebih singkat menyebabkan aroma rempah-
rempah tertinggal maksimum dalam masakan.

Cara Menggunakan Microwave dengan Benar


Microwave bisa digunakan untuk memasak hampir semua jenis
masakan dengan memperhatikan cara pemasakannya agar menghasilkan
makanan matang sempurna, memiliki penampakan dan cita rasa baik.
1. Cara menggunakan microwave yang pertama adalah menggunakan posisi
pemasakan high bila makanan yang ingin dimasak atau dihangatkan
banyak mengandung cairan seperti puding, saus, dan sup.

7
2. Gunakan posisi pemasakan medium jika makanan yang dimasak
berupa cake, frozen food siap santap, pie crust, dan ayam.
3. Sementara cara menggunakan microwave untuk makanan seperti roti,
telur, keju, atau melelehkan mentega, cokelat, atau bahan pangan mentah
beku, sebaiknya gunakan posisi pemasakan low.
4. Biasanya bagian luar makanan akan lebih cepat matang. Sebaiknya
dilakukan pengadukan atau dibolak-balik sebanyak satu hingga empat kali
selama proses memasakan agar matang secara rata.
5. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam cara
menggunakan microwave adalah waktu pemasakan. Perlu diketahui jika
makanan dan minuman yang Anda masak dalam microwave akan tetap
mengalami pemanasan sesaat setelah dikeluarkan dari oven. Maka dari itu
jangan lupa memperhatikan lama durasi bahan berada di microwave agar
tidak terlalu matang.
6. Cara menggunakan microwave selanjutnya dengan menutup makanan
untuk mencegah microwave dari percikan bahan yang dimasak. Hal ini
berguna untuk mencegah bagian dalam microwave menjadi kotor. Jenis
penutup yang digunakan bisa menggunakan kertas towel, kertas waxed
(berlilin), ataupun tutup gelas biasa.

Perlu diketahui jika kertas waxed digunakan untuk menahan panas


dan menjaga panas uap air di dekat bahan pangan tanpa mengikat uap air
tersebut. Sementara kertas towel mempunyai kemampuan menyerap air,
sehingga biasanya digunakan untuk bahan pangan yang ingin dibuat kering
dan bebas dari uap air, dan memasak cake dan roti sebaiknya menggunakan
kertas lilin. Untuk sup ataupun sayuran, gunakan kemasan plastik atau tutup
gelas biasa, supaya air tidak menguap dan sayur cepat panas.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan frekuensi ultra tinggi/gelombang mikro untuk
memanaskan material/bahan yang bersifat isolator sebenarnya telah mulai
diujicoba pada tahun 1930, namun efeknya terhadap makanan ditemukan
secara tidak sengaja pada tahun 1945 oleh Percy Spencer berupa microwave
oven. Prinsip kerja alat ini menggunakan 3 sifat gelombang mikro yang
merupakan hasil radiasi yaitu dapat ditransmisikan, dipantulkan atau diserap
tergantung dari bahan yang berinteraksi dengannya. Gelombang mikro
dihasilkan oleh magnetron, gelombang tersebut ditransmisikan ke dalam
waveguide, lalu gelombang tersebut dipantulkan ke dalam fan stirrer dan
dinding dari ruangan didalam oven, dan kemudian gelombang tersebut
diserap oleh makanan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aldriana, P. (2013). Aplikasi Gelombang Mikro pada Microwave Oven. Malang:


Universitas Brawijaya.
Radi. 2008. Pengendalian Magnetron Berbasis Logika Fuzzy. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada.
Surya, Yohanes. 2012. Microwave Dan Keistimewaannya.
www.yohanessurya.com
https://blog.alfamart.co.id/2017/10/11/cara-menggunakan-microwave-yang-benar

https://en.wikipedia.org/wiki/Microwave_oven

10

Anda mungkin juga menyukai