Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERMINTAAN DAN PENAWARAN KERANG

SIMPING (Amusium pleuronectes) DI INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi
Dosen Pengampu : Dr. Vivi Endar Herawati, S.Pi., M.Si.

Disusun Oleh :
1. Fadhillah Maulana F (26020119130033)
2. Reza Ayu Kusuma A. (26020119130053)
3. Putri Ayu Wulandari (26020119130057)
4. M. Rizky Karimatullah (26020119130123)
5. Afina Rifda Qatrunnada (26020119140095)

KELAS C
PROGRAM STUDI AKUAKULTUR
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Amusium pleuronectes atau kerang simping adalah salah satu biota yang
dijumpai di perairan laut terlindung seperti di pantai utara Jawa Timur dan pantai
utara Jawa Tengah. Kerang simping banyak diminati oleh masyarakat sekitar
karena rasanya yang gurih dan enak. Selain rasanya gurih dan enak, kerang
simping juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi serta memiliki potensi
yang besar untuk diolah. Menurut Yudiati (2002), kandungan gizi pada otot dan
gonad kerang simping yaitu otot (protein 72,4%, karbohidrat 12,1%, dan lemak
6,1%) dan gonad (protein 61,6%, karbohidrat 19,5%, dan lemak 10,8%). Kerang
simping jenis Amusium pleuronectes yang sering disebut kerang kapak atau
dengan nama internasional Asian Moon Scallop adalah salah satu jenis kerang
yang memiliki nilai ekonomi tinggi dalam perdagangan (Ernawati, 2011).
Permintaan adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah
barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan
berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin
dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak
terbatas. Tingginya minat masyarakat untuk mengkonsumsi makanan seafood
seperti kerang simping, perlu dipikirkan bagaimana mereduksi logam berat dalam
kerang simping sehingga kerang yang dikonsumsi tetap dalam batas aman.
Kerang simping atau scallop cukup menyebar di perairan Indonesia namun belum
semua daerah memproduksi atau mencatatnya. Penangkapan scallop di Indonesia
dilakukan dengan alat tangkap modifikasi dari trawl 7 yang disebut dengan
”Arad” (Widowati. et.al., 2008).
Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang tersedia untuk
ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga
naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun,
maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit. Peran
penawaran sangat penting dalam dunia ekonomi, karena dapat digunakan sebagai
analisa ekonomi mikro. Penawaran juga dapat digunakan sebagai titik tolak bagi
berbagai model dan teori ilmu ekonomi lainnya. Dari penawaran akan dapat
digunakan sebagai perkiraan harga yang berfungsi sebagai penyeimbang antara
kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan dalam pasar yang
kompetitif. Sementara itu menurut Gilarso (2003: 22), “Penawaran merupakan
sejumlah barang, produk, atau komoditi yang tersedia dalam pasar yang siap
untuk dijual kepada konsumen yang membutuhkan”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisa perihal permintaan dan penawaran kerang simping di
Indonesia?
2. Bagaimana kaitannya dengan teori ekonomi permintaan dan penawaran?
3. Apa saja kebijakan ekonomi yang terlaksana dalam permintaan dan
penawaran kerang simping di Indonesia?

C. Tujuan
Mengetahui bagaimana analisa perihal permintaan dan penawaran kerang
simping di Indonesia dan kkaitannya dengan teori ekonomi permintaan dan
penawaran serta mengetahui apa saja kebijakan ekonomi yang terlaksana dalam
permintaan dan penawaran kerang simping di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Analisa Perihal Permintaan dan Penawaran Kerang Simping di


Indonesia
Permintaan
Permintaan ( demand ) adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan
mampu dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu.
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan
yang bersifat negatif antara harga dengan jumlah barang yang diminta. Hukum
permintaan berbunyi : “Semakin tinggi harga barang, maka semakin sedikit
jumlah barang yang diminta dan sebaliknya semakin rendah harga barang, maka
semakin banyak jumlah barang yang diminta”. Permintaan kerang simping dapat
berubah-ubah setiap waktu. Simping ialah moluska bivalvia dari famili Pectinidae
yang hidup di perairan laut, kosmopolitan (dapat ditemui di semua perairan bumi),
dan bernilai ekonomi sebagai sumber makanan dan bahan kerajinan. Simping
dianggap kerang yang paling aman untuk dimakan mentah. Beberapa simping
yang warna cangkangnya terang dijadikan bahan baku kerajinan dari kerang.
Tingginya minat masyarakat untuk mengkonsumsi makanan seafood seperti
kerang simping, perlu dipikirkan bagaimana mereduksi logam berat dalam kerang
simping sehingga kerang yang dikonsumsi tetap dalam batas aman. Salah satu
cara untuk mengurangi akumulasi logam berat dalam tubuh dengan menggunakan
bahan pektin. Pektin termasuk dalam chelating agent atau senyawa pengkelat
karena kemampuannya mengikat logam.
Kerang simping atau scallop cukup menyebar di perairan Indonesia namun
belum semua daerah memproduksi atau mencatatnya. Penangkapan scallop di
Indonesia dilakukan dengan alat tangkap modifikasi dari trawl 7 yang disebut
dengan ”Arad” (Widowati. et.al., 2008). Produksi scallop tahun 2006 menurut
lokasi yaitu Jawa Timur 1.151 ton, Riau 433 ton, Bangka Belitung 94 ton dan
daerah lainnya 50 ton (Ditjen Pengolahan Pemasaran Hasil Perikanan, 2008). Data
ekspor scallop Indonesia cukup menarik karena data ekspornya jauh lebih besar
daripada data produksinya. Hal ini menjadi catatan bagi pihak perusahaan
penangkapan agar melaporkan keseluruhan hasil tangkapannya serta bagi pihak
berwenang untuk menyempurnakan sistem pencatatannya (Ditjen Pengolahan
Pemasaran Hasil Perikanan, 2008). Mengenai potensi perikanan baik potensi
lestari maksimum (MSY) maupun potensi ekonomi maksimum (MEY) banyak
dilakukan pada jenis-jenis ikan dan udang. Hasil tangkapan kerang simping
(scallop) di pantai Brebes sebagian diekspor untuk ukuran cangkang di atas 5 cm
dan untuk ukuran di bawah 5 cm dijual untuk pasar lokal.
Produk kerang simping sendiri dijual dalam keadaan segar, dibekukan,
dikeringkan, dan diasinkan. Untuk dijual lokal biasanya masih dalam bentuk utuh
(masih terbungkus cangkang) sedangkan untuk ekspor produk kerang simping ini
dengan dibuang bagian sebelah cangkangnya yang bagian atas dan selain itu juga
dibuang bagian organ dalam (mantel, ginjal, insang dan testis) disebut dengan
“Half Shell”, dan jika disisakan otot aduktor (scallop meat) beserta gonad tanpa
cangkang yang disebut “Rhoe On” dan jika hanya disisakan otot aduktor (scallop
meat) saja disebut “Rhoe Off” (Khongpop Frozen Food, 2008 dan Dalian Ocean
Pearl Foods, 2009).

Penawaran
Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang tersedia untuk
ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga
naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun,
maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit. Peran
penawaran sangat penting dalam dunia ekonomi, karena dapat digunakan sebagai
analisa ekonomi mikro. Penawaran juga dapat digunakan sebagai titik tolak bagi
berbagai model dan teori ilmu ekonomi lainnya. Dari penawaran akan dapat
digunakan sebagai perkiraan harga yang berfungsi sebagai penyeimbang antara
kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan dalam pasar yang
kompetitif. Sementara itu menurut Gilarso (2003: 22), “Penawaran merupakan
sejumlah barang, produk, atau komoditi yang tersedia dalam pasar yang siap
untuk dijual kepada konsumen yang membutuhkan”.
Simping dianggap kerang yang paling aman untuk dimakan mentah.
Kerang Simping (Amusium pleuronectes) merupakan salah satu sumberdaya
perikanan yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan karena memiliki nilai
ekonomi tinggi dalam perdagangan internasional. Kerang merupakan salah satu
sumberdaya yang berasal dari perikanan tangkap, yang mempunyai potensi besar
dan nilai ekonomis yang tinggi, namun belum banyak dimanfaatkan secara
optimal. Salah satu spesies kerang yang mulai dimanfaatkan adalah kerang
simping, kerang simping adalah nama lokal dari Amusium pleuronectes di
Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara penghasil Amusium pleuronectes,
selain Philipina dan Australia (Prasetya et.al).

Tabel Produksi Kerang Simping

Produksi kerang simping pada era sekarang tidak terlalu tinggi karena
permintaan pasar yang sedikit. Produksi kerang simping pada era sekarang tidak
jauh beda dengan pada 10 tahun yang lalu. Kami ambil contoh produksi kerang
simping pada tahun 2006-2009 di Kabupaten Brebes. Kabupaten Brebes
mempunyai 5 wilayah kecamatan pesisir yang mempunyai produksi perikanan
tangkap yakni Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Kecamatan
Wanasari adalah salah satu kecamatan pesisir Kabupaten Brebes yang mempunyai
produksi perikanan tangkap kerang simping yang besar. Desa Sawojajar
Kecamatan Wanasari merupakan wilayah pesisir Kabupaten Brebes dengan
jumlah produksi kerang simping yang besar. Muria Asih merupakan depot kerang
simping terbesar di Desa Sawojajar, yang sudah memiliki jaringan pemasaran ke
beberapa perusahaan ekspor di Jakarta. Jumlah produksi kerang simping tahun
2006-2009 di Desa Sawojajar.
Pertumbuhan kerang simping pada bulan April dan awal bulan Mei
tersebut menunjukkan bahwa, kerang simping mengalami pertumbuhan berat total
lebih cepat daripada pertumbuhan dimensi cangkangnya, namun pada akhir bulan
Mei, kerang simping mengalami pertumbuhan dimensi cangkang lebih cepat
daripada pertumbuhan berat totalnya. Hal tersebut diduga berhubungan dengan
siklus reproduksi kerang simping. Dalam pengelolaan kerang simping yang
berkelanjutan, aspek reproduksi harus diperhatikan sebagai aspek yang penting.
Berdasarkan analisis hubungan antara panjang dan berat total, diketahui bahwa
kerang simping berada pada kondisi siap tangkap atau pada fase reproduksi aman
dimana kerang simping telah memijah, adalah April dan Awal Mei, sedangkan
pada akhir bulan Mei, kerang simping belum memenuhi unsur kondisi siap
tangkap karena berada pada fase pertumbuhan, sehingga penangkapan kerang
simping pada akhir bulan Mei harus dihindari untuk memberikan waktu kerang
simping untuk tumbuh dan mencapai ukuran cangkang ≥ 60 mm dan selesai
melakukan pemijahan.

2. Teori Ekonomi Permintaan dan Penawaran Terhadap Kerang Simping


Permintaan
Perlu diketahui bahwa harga kerang simping mentah yang dijual di
hipermart dan carrefour seharga Rp.30.000-40.000, diperlukan pengolahan lebih
lanjut agar harga pasaran meningkat dan permintaan pasar tidak menurun.
Berbagai olahan berbahan dasar kerang simping memiliki harga yang lebih tinggi,
seperti pemanfaatan cangkang kerang simping. Cangkang kerang simping dapat
diupayakan dengan memanfaatkan kandungan nutrisi yang ada untuk
meningkatkan nilai tambah (added value). Nutrisi cangkang kerang memiliki
kandungan mineral terutama kalsium yang cukup tinggi, sehingga diperlukan
diversifikasi produk yang dapat digunakan sebagai sumber kalsium alami.
Upaya dalam pemanfaatan kandungan kalsium dalam cangkang kerang
tersebut dapat berupa cookies yang diformulasikan dengan tepung cangkang
kerang sebagai sumber kalsium alami. Produk diversifikasi berupa cookies kaya
kalsium diharapkan dapat diterima oleh konsumen dari segala usia dan menjadi
salah satu solusi dalam mengatasi masalah defisiensi kalsium pada tubuh. Cookies
menjadi makanan favorit yang tersedia saat hari raya, selain itu dapat juga
dijadikan cemilan sehari-hari yang tentunya harganya akan meningkat sekitar Rp.
50.000-Rp.70.000.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kerang simping sebagai berikut.
1. Harga dari kerang simping itu sendiri
Harga mentah kerang simping berkisar antara Rp. 30.000 – Rp. 40.000.
Harga tersebut temasuk harga yang menengah dibandingkan harga kerang
yang lain. Tidak terlalu murah juga tidak terlalu mahal. Harga yang bisa
tergolong mahal membuat permintaan kerang simping juga sedikit. Kerang
simping biasanya hanya dijadikan menu sampingan pada restaurant
seafood.
2. Tingkat Pendapatan Masyarakat
Tingkat pendapatan perkapita masyarakat Indonesia tidak terlalu tinggi,
sehingga daya beli masyarakat tidak begitu menggeliat. Kerang simping
yang hanya memiliki sedikit daging, acapkali tidak menjadi pilihan utama
masyarakat sebagai lauk penghantar nasi atau sekedar cemilan semata.
Maka dari itu permintaan bisa tergolong sedikit.
3. Perkiraan Permintaan Kerang Simping di Masa Depan
Prediksi permintaan kerang simping di masa depan bisa meningkat, jika da
kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan produk ini. Meskipun pada
saat ini, kerang simping masih kalah dengan kerang dara. Namun kerang
simping bisa diolah dan dimanfaatkan disektor yang lainnya, seperti
kerajinan, tepung, maupun obat-obatan. Maka bisa diprediksi permintaan
kerang simping pada masa depan bisa terus meningkat.

Penawaran
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penawaran Kerang
Simping menurut teori ekonominya, yakni :
1. Harga Kerang Simping
Produksi dalam pengertian umum meliputi semua aktifitas untuk
menciptakan barang dan jasa. Menurut Joesron dan Fathorozi (2005) produksi
merupakan hasil akhir dari proses aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan
beberapa masukan atau input. Harga kerang simping pada zaman sekarang tidak
jauh beda pada zaman dahulu. Kerang simping ini tidak banyak di jual di pasar-
pasar tradisional seperti jenis kerang darah dan kerang hijau, melainkan lebih
sering dijumpai di pusat perbelanjaan modern. Sebagai informasi, harga 1 kg
kerang simping utuh dengan cangkang di pusat perbelanjaan modern (Hipermart
dan Carefour) mencapai Rp30.000,00-Rp40.000,00 lebih mahal daripada jenis
kerang lain seperti kerang darah dan kerang hijau yang hanya Rp3.000,00-
Rp5.000,00 per kg (data observasi, 2009).
2. Harga barang substitusi
Harga barang substitusi dari kerang simping seperti kerang hijau dan
kerang dara juga mempengaruhi harga dari kerang simping. Sebagai contoh harga
kerang hijau dipasar antara Rp. 15.000 - Rp. 35.000, sedangkan untuk kerang dara
sekitar Rp. 25.000 – Rp. 40.000. harga kerang tiram yang juga menjadi makanan
favorit direstoran-restoran berkisar antara Rp. 45.000, karena dari segi rasa lebih
lezat dibandingkan kerang simping. Produk kerang simping sendiri dijual dalam
keadaan segar, dibekukan, dikeringkan, dan diasinkan. Untuk dijual lokal
biasanya masih dalam bentuk utuh (masih terbungkus cangkang) sedangkan untuk
ekspor produk kerang simping ini dengan dibuang bagian sebelah cangkangnya
yang bagian atas dan selain itu juga dibuang bagian organ dalam (mantel, ginjal,
insang dan testis) disebut dengan “Half Shell”, dan jika disisakan otot aduktor
(scallop meat) beserta gonad tanpa cangkang yang disebut “Rhoe On” dan jika
hanya disisakan otot aduktor (scallop meat) saja disebut “Rhoe Off” (Khongpop
Frozen Food, 2008 dan Dalian Ocean Pearl Foods, 2009)

3. Penerapan Kebijakan Kebijakan Ekonomi


Mengingat penawaran kerang simping biasa (tanpa pengolahan)
mempunyai daya saing yang kurang sehingga akan mengurangi permintaan di
pasar. Selain itu, olahan kerang lain mempunyai peminat yang lebih banyak,
karena dinilai lebih enak dan lebih murah. Maka dari itu, perlu dilakukan inovasi
agar meningkatkan daya minat pembeli sehingga meningkatkan permintaan pasar.
Selain itu, inovasi dilakukan untuk menjadikan kerang simping sebagai produk
berkualitas dan menaikkan nilai jual sehingga mampu bersaing dengan barang
lain. Cara yang dapat dilakukan dengan mengolah semua bagian dari kerang
simping menjadi bahan produksi, seperti:
A. Cangkang, merupakan bagian keras dari kerang simping yang biasanya jarang
digunakan dan hanya dibuang menjadi limbah. Seharusnya cangkang diolah
supaya tidak terbuang sia-sia, beberapa olahan cangkang yang dapat
dimanfaatkan adalah:
1. Tepung cangkang kerang dapat diupayakan dengan memanfaatkan
kandungan nutrisi yang ada untuk meningkatkan nilai tambah (added value).
Nutrisi cangkang kerang memiliki kandungan mineral terutama kalsium yang
cukup tinggi, sehingga diperlukan diversikasi produk yang dapat digunakan
sebagai sumber kalsium alami. Upaya dalam pemanfaatan kandungan kalsium
dalam cangkang kerang tersebut dapat berupa kerupuk yang diformulasikan
dengan tepung cangkang kerang sebagai sumber kalsium alami. Produk
diversikasi berupa kerupuk kaya kalsium diharapkan dapat diterima oleh
konsumen dari segala usia dan menjadi salah satu solusi dalam mengatasi
masalah defisiensi kalsium pada tubuh.

2. Kerupuk adalah makanan kudapan kering yang bersifat ringandan porous


yang terbuat dari bahan yang mengandung pati cukup tinggi dan sangat
popular, serta mudah cara pembuatannya, beragam warna dan rasa disukai
oleh segala lapisan usia dan seluruh suku di Indonesia. Namun selama ini
kerupuk hanya merupakan makanan kudapan tampa memperhatikan nilai
gizinya dengan adanya pemanfaatan tepung cangkang kerang simping
diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi kerupuk.
3. Biskuit, pemanfaatan cangkang kerang simping di Indragiri Hilir sudah ada
yang mengembangkan dalam pembuatan biskuit dengan kalsium 7,12% (Putri
et al. 2014) karena cangkang kerang
simping mengandung kalsium yang cukup
tinggi. Dengan demikian salah satu cara
mengembangkan pemamfaatan kandungan
kalsium yang cukup tinggi kedalam aneka
olahan produk pangan dengan cara mengolahnya menjadi tepung dan
dijadikan bahan tambah dalam pengolahan pangan yaitu kerupuk.
4. Kerajinan tangan, kerajinan ini memiliki nilai jual yang tinggi baik didalam
maupun di luar negeri. Selain itu, kerajinan tangan mampu menarik minat
pembeli karena kecantikan dan keindahan tampilannya. Cangkang dibuat
menjadi kerajinan seperti, kalung, gelang, hiasan
dinding, bros, tirai, dan masih banyak lagi yang lain
B. Daging, merupakan bagian utama dari kerang yang
bertekstur kenyal. Daging kerang merupakan bagian
utama yang biasanya dihidangkan di restoran-restoran
seafood. Inovasi masakan daging kerang bisa
dikombinasikan dengan kuliner-kuliner khas daerah
yang ada di Indonesia. Rata-rata masakan Indonesia itu memiliki cita rasa
pedas dan itu sangat disukai masyarakat. Campuran rempah-rempah Indonesia
juga akan menghilangkan bau amis dari kerang tersebut. Berikut merupakan
inovasi masakan kerang simping:
1. Kerang sedap, dibumbu dengan gaya
Padang. Berikan saus tiram, saus tomat,
serta cabai, sehingga rasa kerang jadi
pedas dan manis. Kombinasi tomat dan
cabai pasti akan menggugah selera
masyarakat, kalau udah makan pasti tidak
ingin berhenti.
2. Sate kerang madura ditumis bumbu jahe, serai, dan daun jeruk. Setelah itu,
ditusuk dan dibakar hingga aroma harumnya menguar, ditambah bumbu
kacang khas madura.
C. Obat, ternyata kerang simping dapat dijadikan obat untuk meningatasi anemia
dan mengurangi resiko serangan jantung. Berikut adalah obat-obatan dari
kerang:
1. Obat anemia, kerang kaya akan kandungan zat besi. Zat besi sendiri
diperlukan untuk membentuk hemoglobin, yaitu protein khusus yang bertugas
untuk membawa oksigen dalam darah Anda ke seluruh tubuh. Tanpa
hemoglobin dalam darah, organ-organ tubuh Anda tidak akan berfungsi
dengan baik karena kurang oksigen.
2. Obat kesehatan jantung, kerang terdapat asupan asam lemak omega-3 yang
tinggi dalam satu porsi kerang segar. Asam lemak omega-3 sendiri mampu
menurunkan kadar trigliserida yang terlalu tinggi. Kadar trigliserida yang
tinggi berisiko menyebabkan berbagai masalah jantung seperti pengerasan
pembuluh arteri dan serangan jantung. Akan tetapi, jangan makan kerang
secara berlebihan. Pasalnya, kerang mengandung kolesterol. Kadar kolesterol
yang terlalu tinggi juga berisiko buat kesehatan jantung.
D. Ekspor Kerang Simping
Ekspor kerang simping biasanya berukuran cangkangnya dari ukuran 3
sampai 8 cm. Bagian dari kerang simping dalam perdagangan internasional yang
dikonsumsi adalah bagian otot aduktor dan gonad. Sedangkan bagian lain seperti
cangkang, selendang, ginjal dan lain-lain dibuang. Oleh karena itu sebaiknya
kerang simping yag ditangkap adalah kerang simping yang layak konsumsi, yaitu
kerang simping yang bagian otot dan gonadnya telah terbentuk sempurna dengan
ukuran cangkang lebih besar dari 5 cm. Ini sesuai dengan kriteria untuk ekspor
produk kerang simping, yaitu ukuran (≥) 5cm, warna otot putih gading, mantel
dan ginjal dibuang. Jika ukuran yang tertangkap sesuai kriteria ekspor maka
kerang simping dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Selain meningkatkan permintaan pasar, penawaran kerang simping dipasar


juga harus dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar. Banyak faktor yang
mempengaruhi penawaran pasar, yang mana biasanya faktor tersebut meenjadi
penghalang bagi pembudidaya untuk meningkatkan penawaran pasar. kerang
Simping yang memiliki musim tertentu, akhirnya produksi kerang simping
menjadi terbatas dan mengurangi penawaran. Oleh karena itu, sebaiknya
dilakukan kegiatan budidaya kerang simping. Dengan budi daya tersebut akan
meningkatkan dan menstabilkan penawaran di pasar.
Kerang imping yang memiliki musim tertentu, akhirnya produksi kerang
simping menjadi terbatas dan mengurangi penawaran karena kerang simping
diperoleh melalui penangkapan. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan kegiatan
budidaya kerang simping. Dengan budi daya tersebut akan meningkatkan dan
menstabilkan penawaran di pasar.
Berikut merupakan cara menjaga kestabilan penawaran kerang simping:
1. Cara yang paling utama dalam menjaga kestabilan penawaran pasar adalah
meningkatkan hasil produksi budidaya kerang simping. Pembudidaya harus
mampu melihat peluang permintaan pasaran. Pembudidaya juga harus
mempelajari teknik-teknik agara budidaya dapat dilakukan secara cepat namun
tetap menghasilkan kerang yang berkualitas tinggi.
2. Meminimalkan biaya budidaya agar harga kerang simping mampu
bersaing dengan kerang lain. Selain itu, supaya kerang simping bisa dijual di
pasar-pasar tradisional dengan harga terjangkau, karena selama ini kerang simping
hanya dijual di pasar-pasar modern.
3. Selain dibudidaya kerang simping juga ditangkap di alam bebas
menggunakan teknologi berupa jaring. Jaring arad yang digunakan oleh nelayan
di Roban, Batang sifatnya menyapu dasar perairan perlu diarahkan ke alat tangkap
lain yang lebih ramah dengan lingkungan. Seperti alat tangkap jaring kantong
(dogol, lampara, payang) yang beroperasi pada kolom air dan mengelilingi target
penangkapan. Sehingga dengan alat tangkap ini dasar perairan tidak teraduk dan
tidak merusak sumberdaya laut di dasar perairan. Selain itu menurut penelitian
Prasetya (2009) kerang simping yang tertangkap menjadi lebih bersih dari lumpur,
cangkang tidak banyak yang rusak atau pecah sehingga hasil tangkapan menjadi
lebih baik.
Pengaturan musim
penangkapan kerang simping juga
dapat menjadi alternatif dalam
upaya pengelolaan sumberdaya ini.
Dengan mengatur penangkapan
Kerang Simping pada saat musim
tertentu akan memberikan kesempatan biota ini untuk memijah dan
berkembangbiak. Pedagang kerang simping di sana hanya sekedar menjual daging
kupasan dan kulit/cangkang kerang dibuang begitu saja. Sehingga kulit kerang
hanya menjadi sampah yang menggunung. Hal ini sangat disayangkan karena
kulit kerang simping dapat dimanfaatkan menjadi barang kerajinan yang bernilai
tinggi, seperti tirai, hiasan dinding, bingkai photo, dan sebagainya. Kurangnya
pengetahuan berakibat kurangnya diversifikasi usaha di daerah ini.
Penangkapan kerang simping harus sesuai dengan ukuran yang
diharapkan, ,yaitu lebih dari 4 cm. Walaupun sebagian besar yang tertangkap
sudah berukuran diatas 4 cm. Ini menunjukkan selektivitas dari alat tangkap arad
masih rendah sehingga pada jangka panjang dapat menghabiskan sumberdaya
kerang simping jika cara penangkapannya tidak diatur dan diarahkan. (hasil
pengamatan penelitian, 2010). Upaya agar sumberdaya kerang simping tetap
terjaga kelestariannya dapat dilakukan dengan pendekatan kepada masyarakat
nelayan untuk menyadarkan mengenai dampak penggunaan jaring arad yang
tidak selektif. Penggunaan mata jaring yang terlalu kecil dapat menggangu dan
merusak proses pertumbuhan sumberdaya perikanan termasuk kerang simping
yang ikut tertangkap. Ini karena biota laut yang belum layak ditangkap ikut
terjaring dalam jaring arad. Sehingga penggunaan ukuran mata jaring pada bagian
kantong perlu mendapat perhatian dari pihak pemerintah dalam hal ini Dinas
Kelautan dan Perikanan setempat dan juga nelayan arad.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, kerang simping jenis Amusium


pleuronectes yang sering disebut kerang kapak atau dengan nama internasional
Asian Moon Scallop adalah salah satu jenis kerang yang memiliki nilai ekonomi
tinggi dalam perdagangan. Kerang simping banyak ditemukan di daerah-daerah
pantai utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Permintaan terhadap kerang simping
terus mengalami peningkatan, dikarenakan semakin meningkatnya trend
masyarakat untuk mengkonsumsi makanan seafood seperti kerang simping.
Permintaan kerang simping terdapat pada bidang kuliner, kerajinan, dan obat-
obatan. Kerang simping memiliki banyak manfaat sehingga permintaannya terus
meningkat seiring dengan waktu. Kerang Simping (Amusium pleuronectes)
merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang memiliki potensi untuk
dimanfaatkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dalam perdagangan
internasional. Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi komoditi ekspor
dan tempat produksi serta pengolahan kerang simping yang lumayan tinggi. Harga
kerang simping ditawarkan lebih mahal dari kerang jenis lainnya karena beberapa
kelebihan kerang simping. Faktor faktor produksi yang mempengaruhi penawaran
pada kerang simping adalah harga kerang simping, harga kerang jenis lain, dan
teknologi yang digunakan dalam penangkapan kerang simping.
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, H., I. Widowati, dan J. Suprijanto. 2012. Studi kandungan logam berat Pb,
Cu, Cd, Cr pada kerang simping (Amusium pleuronectes), air dan sedimen
di perairan Wedung, Demak serta analisis maximum tolerable intake pada
manusia. Journal of Marine Research1(2): 35-44.

Ernawati, T., Sumiono, B., & Wedjatmiko, W. (2017). Kepadatan Stok, Sebaran
Panjang, dan Hubungan Panjang Bobot Kerang Simping (Amusium
pleuronectes) di Perairan Tegal dan Sekitarnya. BAWAL Widya Riset
Perikanan Tangkap, 3(5), 321-327.

Gilarso. T. 2003. Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga

Joesreon, Tati S., Fathorrozi, M. 2005. Teori Ekonomi Mikro dilengkapi Beberapa
Bentuk Fungsi Produksi. Salemba Empat, Jakarta.

Prasetya, J. Danu. 2009. Analisis Manajemen Pengelolaan Sumberdaya Kerang


Simping (Amusium pleuronectes) di Kabupaten Brebes. Thesis S2
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan).

Putri, Rms 2014, Mardeschi. H. Nuroso. A. Dosen Pemula. Opitimalisasi


Pemanfaatan Cangkang Kerang Simping (Placuna Plancenta)dalam
Pembuatan Biskuit. Laporan Akhir Penelitian.

Widowati, I., J. Suprijanto, I. Susilowati, T. W.Agustini, & A. B. Raharjo. 2007.


Small scale fisheries of the Asian moon scallop Amusium pleuronectes in
the Brebes Coast, Central Java, Indonesia. ICES Annual Science
Conference 2007.

Yudiati, E. 2002. Variasi dan Distribusi Komposisi Biokimia pada Kerang


Amusium sp. Hasil Penelitian. UNDIP, Semarang.

Anda mungkin juga menyukai