Anda di halaman 1dari 11

PENTINGNYA KESADARAN MEMBACA BUKU DALAM

MENINGKATKAN KECERDASAN INDIVIDU

Lydya Utamarani Putri


(NIM)
Prodi S1 Psikologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur
65144
Email : lydyaputri06@gmail.com, (No. Hp)
ABSTRAK Minat baca pada masyarakat Indonesia dewasa ini sudah tertinggal
jauh dengan Negara-negara maju di dunia. Bahkan untuk kawasan asean saja kita
tertinggal dari Negara Negara seperti Filipina, Malaysia , Singapura. Kurangnya
minat baca ini disebabkan oleh berbagai macam faktor yang harus bersama

sama kita selesaikan dengan baik. Disini tidak hanya peran pemerintah Indonesia
saja, tetapi juga harus disertai peran masyarakat Indonesia untuk mengatasi
permasalahan ini. Sehingga dengan meningkatnya minat baca masyarakat
Indonesia, kelak akan tercipta masyarakat Indonesia yang cerdas dan
berkualitas.ABSTRAK:
Latar Belakang : Kesenjangan sosial antara masyarakat kaum proletariat dengan
kaum borjuis dalam mendapatkan pelayan kesehatan. Masyarakat kaum proletar
yang menggunakan fasilitas dari pemerintah, seperti memakai Kartu BPJS/KIS
mendapati pelayanan yang kurang memuaskan dari para pekerja kesehatan di
Puskesmas maupun Rumah sakit di Kota Malang khususnya. Faktor penyebabnya
dikarenakan kurangnya ke-profesional an pekerja dalam melayani pasien kaum
proletar, pelayanan mereka masih condong berorientasi dengan hal materi. Rasa
ikhlas dalam membantu pasien proletar pun minim.
Metode: Kajian teori ini merupakan studi pemetaan sistematis terkait masalah
kesenjangan sosial antara kaum borjuis dengan kaum proletar dalam akses
pelayanan kesehatan di Kota Malang. Dilakukan dengan dua rumusan masalah.
Hasil penelitian : Kesenjangan sosial dalam akses kesehatan masyarakat terjadi
jika masih terdapat sikap kurang profesionalisme dalam melayani pasiean kaum

1
proletar, melayani dengan melihat status sosial seorang pasien dan masih condong
dengan hal material.
Kesimpulan : Kesenjangan sosial antara kaum borjuis dengan kaum proletariat
dalam akses pelayanan kesehatan merupakan isu penting yang perlu mendapatkan
perhatian dalam mencapai tujuan yaitu keadilan dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan. Permasalahan ini dapat terselesaikan apabila terdapat persatuan
kesepakatan yang adil antara pihak dari pemerintah, pekerja kesehatan dan
masyarakat kaum proletar.
Kata Kunci:kesenjangan sosial, kaum proleriat, kaum borjuis
ABSTRACT:
Background: The social gap between the proletarians and the bourgeoisie in
healthcare. Proletarian societies using government facilities, such as using the
BPJS / KIS card for unsatisfactory services from health workers at puskesmas or
hospitals in poor city especially. The causal factor causes anxiety to proletarian
professionals, their service is still inclined with material things. Sincereness in
helping proletarian patients was minimal.
Method: The study of this theory is a technical mapping study related to social
problems between the bourgeoisie and the proletariat within the scope of health
services in Malang. With two problem formulas.
Result: The social gap in public health access occurs if there is still a lack of
professionalism in serving the proletarians, serving by looking at the social status
of a patient and still inclined to matter.
Conclusion: The social disparity between the bourgeoisie and the proletariat in
access to health care is an important thing to consider in achieving the goal. This
problem can be solved by the unity of a fair deal between the government, health
workers and the proletarian community.
Keywords:social inequality, proleri, bourgeoisie

2
Di zaman millennial dewasa ini melihat kondisi ketertarikan minat
membaca generasi muda di Indonesia cukup memprihatinkan berdasarkan studi
"Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut
State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat
ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah
Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur
untuk mendukung membaca peringkat Indonesia berada di atas negara-negara
Eropa. Padahal betapa pentingnya membaca buku untuk perkembangan diri,
khususnya untuk meningkatkan kecerdasan individu itu sendiri.
Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan kondisi minat membaca di
Indonesia cukup memprihatinkan, ada beberapa penyebab orang Indonesia malas
membaca buku. Pertama, adanya godaan berselancar di jejaring sosial (internet)
yang kini dapat dikatakan kurang kekinian jika tidak eksis di dunia maya tersebut.
Kedua, membaca buku bukan sebuah kegiatan yang instan yang hasilnya langsung
dapat dinikmati. Ketiga, sistem pendidikan Indonesia tidak mewajibkan siswa-
siswi untuk membaca buku. Dan adanya faktor-faktor lain baik eksternal maupun
internal. Padahal jika di telusuri melihat dari berbagai macam penelitian yang di
lakukan oleh para peneliti mengenai manfaat membaca hasilnya sangat signifikan
untuk meningkatkan kecerdasan (IQ) seseorang bahkan mencegah penyakit
Alzheimer.
Menurut Ginting (2003:5), pada era globalisasi ini, dimana kemajuan
teknologi sudah berkembang pesat, minat baca pada generasi baru cenderung
menurun dan tidak lebih baik dari generasi sebelumnya. Penyebabnya antara lain
semakin canggihnya piranti audio visual yang menyebabkan generasi baru lebih
senang memanjakan mata dan telinganya dari pada menumbuhkan semangat dan

3
kebiasaan membaca serta ketiadaan mata pelajaran membaca yang seharusnya
diajarkan sejak dini pada pendidikan dasar.
Jika ditinjau lebih dalam, membaca merupakan suatu kegiatan yang sangat
bermanfaat, baik dilakukan saat di waktu senggang maupun tidak. Dalam
membaca-pun kita harus memilah-milah jenis bacaan apa yang berkualitas untuk
kita baca, khususnya untuk generasi muda milenial. Untuk meningkatkan
kecerdasan pun seseorang tidak hanya sekedar membaca akan tepi berusaha untuk
menyelam ke dalam topik yang sedang dibicarakan.
Menurut Nuriadi (2008: 29), membaca adalah proses yang melibatkan
aktivitas fisikdan mental. Salah satu aktivitas fisik dalam membaca adalah saat
pembacamenggerakkan mata sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks
bacaan. Membaca melibatkan aktivitas mental yang dapat menjamin pemerolehan
pemahaman menjadi maksimal. Membaca bukan hanya sekadar menggerakkan
bola mata dari margin kiri ke kanan tetapi jauh dari itu, yakni aktivitas berpikir
untuk memahami tulisan demi tulisan. Menurut Harjasujana (1996: 5), membaca
adalah kemampuan yang kompleks. Pembaca tidak hanya memandangi lambang-
lambang tertulis semata, melainkan berupaya memahami makna lambang-
lambang tertulis tersebut. Rahim (2008: 2), membaca adalah aktivitas rumit yang
melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Para peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh dampak dari membaca.
Salah satu dampak positif dari membaca yang terkait dengan kesehatan kita
adalah: membaca berpengaruh positif pada otak. Kegiatan ini mengalirkan darah
menuju otak, meningkatkan fungsi dan konektivitas otak, serta terbukti
meningkatkan kemampuan berpikir setelah dilakukan dalam beberapa hari. Itu
artinya, membaca dapat membantu fungsi otak berjalan lebih baik.
Selain itu, membaca juga mengatasi berbagai masalah yang berpotensi
terjadi pada otak seperti stres, pikun, potensi penyakit Alzheimer, dan rasa empati.
Membaca dapat membuka wawasan disekitar kita, namun tentu saja bergantung
pada tulisan yang dibaca. Karena begitu signifikan pengaruhnya terhadap otak
manusia, ada baiknya kita menseleksi apa yang kita baca.
Bacaan yang berkualitas dapat menghasilkan pemikiran yang berkualitas.
Jadi tak perlu berkompromi untuk menikmati bacaan yang memang mengandung

4
muatan intelektualitas. Nikmati bacaannya terlebih dahulu, meskipun belum
paham atau tidak suka. Kemudian cari tahu apa makna dari informasi yang
terkandung di dalamnya. Berikutnya kita dapat memutuskan apakah mendalami
ilmu yang disampaikan di dalamnya atau hanya sekedar dijadikan informasi
belaka.
Dan yang pasti, jauhkan pikiran dari bacaan yang kurang berkualitas. Hal
tersebut juga merugikan dan dapat berdampak serius di kemudian hari. Apa yang
kita baca akan membentuk pemikiran kita. Bacaan yang kurang berkualitas tentu
akan menciptakan pemikiran yang kurang berkualitas, dan ini akan merepotkan.
Oleh karena itu, saya tertarik untuk membuat artikel non penelitian tentang
kesadaran membaca buku dapat meningkatkan kecerdasan ini

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT BERPENGARUH TERHADAP


KESADARAN MINAT MEMBACA
Menurut S. Engelman dalam Kurt Franz/ bernhard Meier (1986: 10),
membaca pada dasarnya merupakan dasar penguasaan dari suatu ilmu. Dengan
membaca diharapkan penguasaan dari suatu ilmu tidak akan hilang. Namun pada
kenyataannya membaca masih sangat sulit dilakukan sebagai suatu kebiasaan.
Terdapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesadaran minat membaca
generasi milenial di Indonesia diantaranya yaitu membaca berguna bagi
pembangunan, perluasan wawasan dan untuk mengenal orang lain Untuk
mengenal dunia dan lingkungannya, untuk mencari pengetahuan tentang segala
sesuatu, untuk kepentingan belajar di instansi pendidikan, untuk ketenangan dan
mengurangi ketegangan pikiran, dan untuk mengusir kebosanan dan mengisi
waktu luang.
Sedangkan menurut Gierl (Franz, 1986: 8-9) alasan yang mendorong
seseorang untuk membaca ada tiga yaitu pertama, keinginan untuk menangkap
dan menghayati yang dijumpai di dalamnya di dasari oleh hasrat berorientasi pada
dunia sekitarnya dan untuk dapat menjelaskan adanya dunia dan sekelilingnya.
Kedua, adanya hasrat untuk mengatasi atau setidaknya melonggarkan ketertarikan
manusia.Ketiga, Untuk mencari keteraturan dan bentuk, mencari apa arti dan
makna kehidupan manusia.

5
JENIS BUKU YANG DAPAT MENINGKATKAN KECERDASAN
“Tidak semua makanan dapat kita makan” Dalam kalimat di samping
dapat menjadi gambaran yang eksplisit mengenai adanya pemilihan jenis bacaan
untuk meningkatkan kecerdasan. Tidak semua buku berisikan sesuatu yang
bersifat seperti itu. Maka jika ingin meningkatkan kecerdasan hendaknya bacalah
buku-buku yang berkualitas, dan yang pertama dapat di lihat dari jenis buku nya
seperti :
1. Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan tidak terbatas pada buku teks ilmiah. Ilmu pengetahuan
termasuk termasuk buku-buku tentang perdagangan dan masyarakat, yang
bisa digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa. Nilai besar dari buku-
buku semacam ini tidak berasal dari teori yang berhasil dibuktikan, tetapi
lebih kepada tumbuhnya rasa ingin tahu dan adanya metode pembelajaran.
Buku ilmiah mengajarkan kita bagaimana caranya menyelidiki intuisi kita dan
memvalidasinya dengan bukti. Buku-buku ilmiah juga membuat kita
mengagumi dan menghargai dunia fisik dan kecerdasan kita sendiri.
2. Filsafat
Pada zaman kuno, ilmu pengetahuan dan filsafat tumbuh dari benih
pemikiran analitis. Jika ilmu pengetahuan mengajarkan kita untuk memahami
dunia luar, filsafat mengajarkan kita untuk memahami diri kita sendiri. Tak
heran jika filsafat lebih dikenal sebagai ilmu tentang kehidupan manusia.
Selain karya-karya filsafat klasik, kategori ini juga termasuk teks-teks
keagamaan, seperti Alquran, Alkitab, Bhagavad Gita, dll, sesuai dengan
agama yang di yakini. Kitab-kitab agama seperti ini memang sifatnya tidak
universal, tapi keindahan dan kebijaksanaan di dalamnya telah menginspirasi
miliaran orang untuk hidup dengan penuh kasih. Filsafat akan meningkatkan
pemahaman tentang kebutuhan dan keinginan manusia, pengetahuan yang
sangat penting untuk menyebarkan ide-ide dan memprediksi perilaku
manusia.
3. Fiksi serius

6
Harus ditekankan bahwa fiksi tak bisa didiskreditkan hanya karena ini
bukan kisah nyata. Banyak karya fiksi besar membeberkan lebih banyak
kebenaran daripada karya non-fiksi lainnya karena buku-buku fiksi ini
memungkinkan pembaca untuk mengalami realitas baru. Fiksi menciptakan
pengalaman yang mengangkat tingkat kesadaran. Fiksi serius juga
mengandung banyak filosofi, psikologi, dan sejarah. Membaca karya sastra
klasik Inggris atau karya sastra Indonesia, misalnya. Truman Capote
mengatakan bahwa novel yang baik lebih berharga daripada studi ilmiah.
4. Sejarah
Sejarah terasa membosankan karena banyak yang merasa bahwa itu
kewajiban semasa sekolah. Namun, jika melihat sejarah dengan cara lain,
sebagai hobi misalnya, tentu hal ini akan jadi beda. Buku sejarah adalah
anekdot menarik, berisi karakter yang luar biasa, dan evolusi ide-ide yang
telah membentuk peradaban. Dengan belajar tentang masa lalu kita mampu
menafsirkan masa sekarang. Meskipun sejarah tidak dapat membantu kita
memprediksi masa depan, buku sejarah mampu meningkatkan pemahaman
dan kesadaran diri.
5. Puisi
Banyak dari kita tak suka puisi dan itu wajar karena puisi sangat
berhubungan dengen preferensi pribadi. Puisi membangkitkan gambar
seorang aktor dari masa Shakespeare yang membaca sajak dengan kata-kata
indah. Tidak heran jika kemudian banyak yang berpikir bahwa puisi tidak
memiliki substansi dan penerapan. Namun, ternyata kata-kata dalam puisi
mempunyai kekuatan yang besar. Bukan kebetulan bahwa banyak bahasa
penyair yang sama dengan bahasa dalam kitab keagamaan. Puisi yang bagus
adalah yang bisa memadukan makna dan irama. Puisi mempertajam
kemampuan bahasa dan mengembangkan kefasihan berbicara. Makna itu
hanya separuh dari sebuah bahasa yang besar. Penulis puisi bisa memberikan
pembaca yaitu, makna dan irama.

ALASAN MENGAPA KITA HARUS BANYAK MEMBACA BUKU

7
Jika seorang maniak buku ditanya, “mengapa kamu suka membaca
buku?”, maka jawabannya bermacam-macam yang pada intinya itulah salah satu
bagian yang yang terfavorit dalam hidupnya. Lantas, bagaimana dengan orang-
orang yang tidak suka membaca? Nah untuk itu akan dibahas dalam artikel ini.
Perlu diketahui salah satu manfaat yang sebagian besar orang telah mengetahui
pentingnya membaca buku ialah, membaca dapat meningkatkan fungsi otak
seperti pertama, penjaga keremajaan Otak. Sebuah studi terbaru dari Rush
University Medical Center mengungkapkan, bahwa ‘membenamkan’ diri di dalam
buku-buku yang bagus dan berkualitas benar-benar dapat memperpanjang umur
pikiran manusia.Ditegaskan pula bahwa orang dewasa yang menghabiskan waktu
luang mereka dengan melakukan kegiatan kreatif atau intelektual (seperti
membaca) memiliki kemungkinan 32 % lebih lambat mengalami penurunan
kognitif di kemudian hari daripada mereka yang tidak. Yang artinya bahwa
mereka lebih rendah kemungkinannya mengalami pikun (demensia). Kedua,
Memberikan kekuatan bagi memori kebiasaan membaca buku, dapat memacu
otak berpikir dan berkosentrasi. Membaca buku memberikan jenis latihan yang
berbeda bagi otak bila dibandingkan saat menonton TV atau mendengarkan radio.
Karena pada saat membaca buku, memahami halaman per halamannya, akan
mampu meningkatkan kemampuan otak lainnya. Seperti kemampuan
berimajinasi, kemampuan bahasa dan pembelajaran asosiatif secara
bersamaan.Ketiga, Meningkatkan kemampuan analisa. Bagi yang menyukai buku-
buku fiksi dan sering membacanya, mungkin pernah mengalami seperti ini. Di
saat membacanya, saat mengikuti alur cerita dalam buku tersebut, dan mulai
menebak-nebak akhir ceritanya atau apa yang terjadi selanjutnya. Jika tebakkan
tepat, maka kemampuan analisa otak kita telah benar-benar terasah.
Tidak hanya itu, saat membaca novel fiksi, secara tidak sadar sudah
merangsang otak untuk menganalisis masuk akal tidaknya plot atau alur certia di
dalam buku yang di baca, seperti (1)Memberikan Tambahan Kosakata Baru,
Orang-orang yang pandai berbicara dan memiliki banyak sekali kosakata yang
dikeluarkan saat berbicara adalah orang-orang yang gemar membaca. Dengan
rutin membaca buku, perlahan tapi pasti kosakata yang kita milikipun akan
bertambah. Karena di dalam buku yang kita baca, buku apapun, selalu

8
mengandung kosakata yang luas. Apalagi jika buku yang kita baca jumlahnya
banyak dan beragam jenisnya.(2)Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi, Membaca
buku bermanfaat pula dalam meningkatkan kosentrasi dan fokus Anda. Saat
membaca sebuah buku, semua perhatian akan terpusat pada cerita atau isi di
dalam buku tersebut. Semua pikiran akan terkonsentrasi pada setiap detail cerita
atau isi yang sedang berusaha untuk di pahami.Bisa dicoba untuk membaca buku
selama 15-20 menit sebelum memulai pekerjaan.  Kita akan sedikit demi sedikit
mulai merasakan bahwa menjadi lebih fokus dan lebih mudah berkonsentrasi dari
sebelumnya.(3)Membangun kecerdasan spasial, Membaca buku juga ternyata
bisa memiliki dampak pada bentuk kecerdasan spasial. Kecerdasan spasial adalah
memahami bagaimana jarak dan arah berinteraksi. Ini adalah jenis kecerdasan
yang diperlukan untuk membaca peta, perencanaan bangunan dan bahkan
olahraga. Mengetahui manfaat membaca dan pengaruhnya bagi kesehatan otak,
tidak ada salahnya kita mencoba meluangkan waktu untuk menjadikan membaca
sebagai rutinitas. Selain pengetahuan dan wawasan kita bertambah, lebih dari itu
otak juga mendapatkan stimulasi yang cukup sehingga dapat memberi manfaat
lebih bagi kita.

JUDUL BUKU REKOMENDASI YANG HARUS DI BACA OLEH


GENERASI MUDA DAN PASTINYA MENAMBAH WAWASAN
INTELEKTUAL
a Brief History of Time (oleh Stephen Hawking 1988)
Buku yang membuat seluruh dunia tercengang pada masa itu (1988),
bahwa seorang yang lumpuh total dan hanya bisa berkomunikasi dengan
alat pembantu, bisa menjadi salah satu orang pertama yang berhasil
mengungkap salah satu misteri terbesar sepanjang sejarah manusia tentang
alam semesta.
Cosmos (oleh Carl Sagan, 1980)
Buku ini mengupas hampir segala hal tentang science, dari mulai
perenungan para filsuf jaman yunani klasik tentang tanda-tanda alam,
bagaimana jatuh-bangunnya usaha para ilmuwan untuk berkarya di
era Dark Age sampai Age of Enlightment.

9
The 7 Habits of Highly Effective People (oleh Stephen Covey 1989)
Buku ini tentang self-improvement dimana kita harus menjadi
seseorang yang proaktif dan memiliki time-management yang baik. Sangat
direkomendasikan untuk para remaja.

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DALAM MEMBACA BUKU


Pepatah lama mengatakan, bahwasanya buku adalah jendela dunia. Jika
demikian, berarti membaca buku merupakan kegiatan yang dapat menambah
wawasan kita. Tidak hanya seperti itu, ternyata buku memiliki manfaat lain yang
sangat useful untuk generasi muda tanah air. Khususnya untuk meningkatkan
kecerdasan otak. Saat di mulai kita memilah-milih buku mana yang akan kita
baca, disitu lah letak akan suatu kualitas membaca itu sendiri. Sejak terjadinya
perkembangan teknologi dengan cepat, generasi muda lebih sering menghabiskan
waktu nya di hadapan layar elektronik. Telepon genggam yang bermacam-macam
fitur nya membuat jika dunia para generasi muda terisolasi dengan interaksi semu
seperti itu. Minat membaca pun semakin merosot. Ada banyak manfaat yang
sebenarnya harus kita ketahui dalam manfaat membaca dan nantinya akan
meningkatkan kesadaran kita untuk lebih antusias dalam membaca. Manfaatnya
diantaranya, dapat meningkatkan fungsi otak dan mencegah terkena penyakit
Alzheimer dan Demensia.
KESIMPULAN
Semakin banyak membaca buku, maka semakin banyak neuron yang
saling terkoneksi di dalam otak, sehingga seorang individu tersebut akan menjadi
lebih cerdas dan dapat mencegah penyakit Alzheimer dan Demensia. Generasi
muda adalah penentu masa depan bangsa, jika membaca buku saja malas,
bagaimana ingin mendapatkan wawasan yang lebih untuk menghadapi dunia luar
yang lebih menantang.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://mediakatakita.com/index.php/2017/03/26/manfaat-membaca-untuk-
kesehatan-otak/diakses pada 29 November 2017

http://www.irvanyale.com/pentingnya-manfaat-membaca-untuk-meningkatkan-
kemampuan-otak/ diakses pada 10 November 2017

https://catatanmini.com/5-jenis-buku-yang-akan-meningkatkan-kecerdasan-anda/
diakses pada 29 November 2017

https://www.zenius.net/blog/5594/rekomendasi-buku-bagus-wajib-dibaca diakses
pada 29 November 2017

11

Anda mungkin juga menyukai