Anda di halaman 1dari 13

Makalah Kenakalan Remaja

Makalah merupakan karya tulis yang bentuknya formal, sehingga semua kata dan kalimat
yang terdapat disana haruslah mengikuti kaidah EYD yang baik dan benar. Pertama yang
kita lakukan dalam membuat makalah sederhana yaitu mengumpulkan beberapa materi
tentang kenakalan, kajian remaja dan permasalahannya. Silahkan anda menentukan topik
yang akan dibuat karena jenis-jenis kenakalan remaja cukup banyak jadi harus lebih
mendetai agar isi makalah kenakalan remaja lebih terfokus.
Jika materi dan permasalahan sudah ditentukan maka langkah berikutnya dalam membuat
makalah kenakalan remaja yaitu menyusun makalah yang baik dan benar. Urutan
pembuatan makalah yang benar mulai dari halaman pertama hingga terakhir yaitu :

Contoh Makalah Kenakalan Remaja


1. Halaman Judul Makalah
Judul makalah ini yaitu Kenakalan Remaja Tentang Narkoba
2. Kata Pengantar
Kata pengantar disini berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terkait
dengan pembuatan makalah Kenakalan Remaja Tentang Narkoba.
3. Daftar Isi
Daftar isi ini berisi halaman-halaman yang ada dalam makalah sehingga pembaca akan
mudah memcari isi dari makalah Kenakalan Remaja Tentang Narkoba.
4. Daftar Gambar dan Tabel
Daftar gambar dan tabel tersebut merupakan halaman yang hampir sama dengan daftar isi
hanya bedanya berisi daftar tabel dan gambar yang ada pada makalah kenakalan remaja.
5. Tubuh Makalah
Tubuh makalah ini adalah isi dari makalah. Nah dalam tubuh ini ada beberapa bab yang
menjadi inti dari makalah, diantaranya adalah :

Tubuh Makalah Kenakalan Remaja:


a. Pendahuluan
Dalam Bab Pendahuluan ini memuat latar belakang masalah yang akan diangkat, ruang
lingkup, maksud dan tujuan penulisan makalah.

b. Pembahasan
Dalam pembahasan ini memuat tentang kajian materi yang akan dibahas dalam makalah,
dalam hal ini adalah Makalah Kenakalan Remaja Tentang Narkoba.
c. Penutup
Nah kita sampai pada penutup yang berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan makalah
Kenakalan Remaja serta kritik dan saran dari penulis mungkin masih ada kekurangan
dalam penulisan makalah ini.
d. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka ini berisi daftar buku yang digunakan dalam pembuatan makalah
kenakalan remaja ini. misalnya : Santrock. J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan
Remaja.(edisi keenam) Jakarta: Erlangga. Contoh yang lain bisa baca di Referensi Karya
Ilmiah
e. Lampiran
Apabila ada data-data yang menjadi pendukung dalam makalah bisa disertakan pada
halaman ini yaitu lampiran.
Nah demikianlah contoh makalah kenakalan remaja. Semoga membantu.
Read more: Contoh Makalah Kenakalan Remaja | belajarpsikologi.com

Pentingnya Pendidikan Bagi Kehidupan


Posted by' Admin on January 15, 2012
3

Pentingnya Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Bagi Kehidupan


Berbicara tentangt pendidikan kita semua pasti sudah tahu bahwa betapa pentingnya
pendidikan tersebut. Pendidikan, kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu modal
yang kita miliki untuk hidup di zaman yang serba sulit ini. Mengapa dikatakan demikian?
Kita tentu sudah bisa menjawabnya, apa hal pertama yang dilihat bila kita ingin
mengajukan surat lamaran perkerjaan? Apa yang kita butuhkan ketika ingin memulai
suatu bisnis atau usaha?
Tentu saja pendidikan, kemampuan, wawasan dan pengetahuanlah yang kita butuhkan. Di
dalam bangku pendidikan banyak sekali hal yang kita dapatkan.Tetapi entah mengapa
banyak sekali warga di Indonesia ini yang tidak mengenyam bangku pendidikan
sebagaimana mestinya, khususnya di daerah-daerah terpencil di sekitar wilayah Indonesia
ini. Sepertinya kesadaran mereka tetang pentingnya pendidikan perlu ditingkatkan.
Sebagaimana yang diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya pendidikan :
Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup
yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia Dan tentulah dari pernyataan tersebut
kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal yang sangat penting
dan tidak bisa lepas dari kehidupan.
Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap
negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu
negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga
suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti yang kita
ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang
berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses
mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka
sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.
Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidik harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan
sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Maka tentunya peningkatan mutu
pendidikan juga berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa. Kita ambil contoh
Amerika, mereka takkan bisa jadi seperti sekarang ini apabila maaf pendidikan mereka
setarap dengan kita. Lalu bagaimana dengan Jepang? si ahli Teknologi itu? Jepang sangat
menghargai Pendidikan, mereka rela mengeluarkan dana yang sangat besar hanya untuk
pendidikan bukan untuk kampanye atau hal lain tentang kedudukan seperti yangmaaf
Indonesia lakukan. Tak ubahnya negara lain, seperti Malaysia dan Singapura yang
menjadi negara tetangga kita.

Pentingnya Pendidikan Bagi Kehidupan


Mungkin sedikit demi sedikit Indonesia juga sadar akan pentingnya pendidikan. Hari
Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei menitikberatkan atau

mengambil tema pendidikan karakter untuk membangun peradaban bangsa dan seperti
yang diberitakan bahwa Kementrian Pendidikan Nasional telah menyediakan
infrastruktur terkait akses informasi bekerja sama dengan MNC Group, melalui TV
berbayarnya, Indovision menyiarkan siaran televisi untuk pendidikan.Dan juga
penyediaan taman bacaan di pusat perbelanjaan. Namun apakah pendidikan karakter ini
bisa mengubah masalah-masalah yang sering kita hadapi dalam dunia pendidikan?
Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian
pendidikan: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat,
banga dan negara Namun satu pertanyaan, sudahkah pendidikan kita seperti yang
tercantum dalam UU tersebut?
Read more: PENDIDIKAN >> Pentingnya Pendidikan Bagi Kehidupan |
belajarpsikologi.com

Pengertian Narkoba dan Jenis-jenis


Narkoba
Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan
membaca berita tentang narkoba di media elektronik maupun media cetak. Di Indonesia,
peredaran obat terlarang ini sudah menjadi alah satu permasalahan utama yang harus
segera diatasi.
Meluasnya narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung
oleh faktor budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika
Serikat) yang mengembangkan pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film. Ciri
utama budaya tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda karena sesuai
dengan kebutuhan dan selera muda.
Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen
atau sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba
meningkat menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang. Oleh karena itu dituntut adanya
peran serta dari berbagai pihak di Indonesia yang dapat memerangi narkoba. Salah
satunya konselor sebagai pendidik dilingkungan pendidikan juga dapat ikut berpartisipasi
dalam upaya memerangi obat-obatan terlarang tersebut.

Pengertian Narkoba

Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah
keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke
dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan
lain sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah
diluar batas dosis.

Jenis-jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.
Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1.

Narkotika

Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah Zat


yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan
memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa
sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat
tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi
pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit
dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

2.

Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya


sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan.
Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan
betametadol.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan,
tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan
turunannya.
Psikotropika

Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang
memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika
digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :

3.

Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum
diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh:
MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin,
dan metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan
fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK,
mogadon, dumolid ) dan diazepam.
Zat adiktif lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :

Rokok
Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan.
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin
yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenisjenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan
narkotika.

Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti
kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan
penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja
yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang
pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat
terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih
besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan
seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh
lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi
penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin
besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari
Kasus demi kasus.

Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu
sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena
faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan
cukup kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.
Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 5759) tanda awal atau gejala dini dari
seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1. Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan
sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas
sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata
dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut
air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak
peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas
suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga,
mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan
mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota
keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap
anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah,
menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan
barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang
dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya,
sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko,
mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali
dijumpai dalam keadaan mabuk.
3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan
tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam
pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam
istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong,
meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan
olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah
tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang
tidak beres di sekolah.

Akibat Penyalahgunaan Narkoba Pengertian Narkoba

Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan


gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neurotransmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter
akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan,
mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan,
namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap
narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman
beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh
pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu
membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini.
Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang
dibayangkan. Untuk itu katakan Say no to drugs.!!!
Read more: PENGERTIAN NARKOBA >> Jenis-Jenis Narkoba | belajarpsikologi.com

Makalah Dampak Perubahan Sosial


Apa dampak perubahan sosial bagi kehidupan masyarakat? Dalam artikel ini Anda akan
diajak untuk mempelajari proses dan dampak perubahan sosial bagi kehidupan
masyarakat. Anda sebagai anggota masyarakat diharapkan lebih siap dalam menghadapi
segala perubahan sekaligus menjadi bagian dari perubahan tersebut. Perubahan yang
dimaksud tentunya perubahan yang mengarah kepada kemajuan.
Masyarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang membentuk organisasi
sosial yang bersifat kompleks. Dalam organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku dan
berinteraksi dalam kehidupan masvarakat.
Adanya suatu perubahan dalam masyarakat akibat perubahan sosial bergantung pada
keadaan masyarakat itu sendiri yang mengalami perubahan sosial. Dengan kata lain,
perubahan sosial yang terjadi tidak selamanya suatu kemajuan (progress). Bahkan, dapat
pula sebagai suatu kemunduran masyarakat.
Kecepatan perubahan tiap daerah berbeda-beda bergantung pada dukungan dan kesiapan
masyarakat untuk berubah. Perbedaan perubahan tersebut dapat mengakibatkan
munculnya kecemburuan sosial, yang harus dihindari.

Dampak Perubahan Sosial bagi Kehidupan Sosial

Terdapat beberapa tanggapan masyarakat sebagai dampak perubahan sosial yang


menimbulkan suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau
ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai berikut.
1. Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan
keinginan. Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan
yang mereka anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan
bermacam-macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.
2. Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa
yang diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga
perubahan dianggapnya akan mengancangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk
mencegahnya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai
kepentingan kelompok masyarakat tertentu.
3. Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan
harus diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Pembahan juga
dianggap membawa nilai-nilai baru yang modern.
4. Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengakibatkan seseorang
ketinggalan informasi tentang perkembangan dunia.
5. Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang
terjadi dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya.
6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan
seseorang terbatas, dampak perubahan sosial yang terjadi ia tidak memiliki
kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

Masalah yang muncul atau dampak perubahan sosial


Perubahan sosial mengakibatkan terjadinya masalah-masalah sosial seperti kejahatan,
atau kenakalan remaja. Meskipun begitu, tidak setiap masalah yang terjadi pada
masyarakat disebut masalah sosial. Menurut Merton (dalam Soekanto), suatu masalah
disebut masalah sosial jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan
kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.
2. Semula ada pendapat keliru yang menyatakan bahwa masalah sosial bersumber
secara langsung pada kondisi-kondisi ataupun proses-proses sosial. Pendapat
tersebut tidak memuaskan dan telah ditinggalkan. Hal pokok di sini bukanlah
sumbernya, melainkan akibat dari gejala tersebut (baik gejala sosial maupun
gejala bukan sosial yang menyebabkan terjadinya masalah sosial.
3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah
sosial atau tidak. Dalam hal ini, urutannya sangat relatif.
4. Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah-masalah sosial yang
tertutup. Masalah sosial tersebut timbul akibat terjadinya kepincangankepincangan masyarakat karena tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan normanorma dan nilai-nilai masyarakat. Akibat hal tersebut, masyarakat tidak menyukai
tindakan-tindakan yang menyimpang dan berlawanan dengan nilai-nilai yang
berlaku.

Masalah sosial merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam


kebudayaan suatu masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok
sosial. Dengan kata lain, masalah sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam
pemenuhan kebutuhan warga masyarakat. Hal itu berakibat terjadi disintegrasi sosial atau
rusaknya ikatan sosial.
Proses disintegrasi sebagai akibat atau dampak perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat dapat berbentuk antara lain sebagai berikut :
1.

Pergolakan dan Pemberontakan

Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat diterima


di berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan
mendukungnya. Oleh karena itu, segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan sosial
baru. Rangkaian peristiwa itu disebut revolusi. Adanya pergolakan dan pemberontakan di
berbagai daerah pascakemerdekaan, berlujuan untuk menjatuhkan kedudukan penguasa
pada saat itu, sekaligus menyatakan kelidaksetujuan mereka terhadap ideologi
pemerintah.
2.

Aksi Protes dan Demonstrasi

Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu
terjadi karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda.
Protes dapat terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok
secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima.
Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan
penyelesaian.
Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat
terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa
solidaritas antarsesama karena kesewenang-wenangan pihak tertentu yang
mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain.
3.

Kriminalitas

Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk
berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicitacitakan. Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan,
pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut dapat membawa
seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang menyimpang karena dipengaruhi
keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya.
Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai
akibat terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau
jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang
sama. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran yang

berbeda-beda terhadap hak dan kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak
disesuaikan dengan kewajiban yang dilakukan.
4.

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Bangsa Indonesia yang sedang membangun perlu memiliki sistem administrasi yang
bersih dan berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah korupsi
menyangkut berbagai aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam Mubyarto)
mengatakan bahwa korupsi adalah masalah budaya. Apabila hal ini sudah membudaya di
kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa akan sulit
untuk diberantas. Akibatnya, ha! tersebut akan menghambat proses pembangunan
nasional. Untuk memberantas korupsi, tidak hanya satu atau beberapa lembaga
pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi seluruh rakyat Indonesia harus bertekad
untuk menghilangkan korupsi.
5.

Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu
karena tindakan yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena itu,
kenakalan remaja disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja
merupakan gejolak kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di
masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua bekerja sehingga
peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang.
Selain itu, pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibatkan berkembangnya sifat
individualisme. Juga pergeseran struktur masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih
menyerahkan setiap permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi,
budaya, dan unsur budaya lainnya dapat mengakibatkan disintegrasi.
Itulah sedikit yang bisa saya ulas mengenai dampak perubahan sosial masyarakat,
semoga bermanfaat.
Read more: Makalah Dampak Perubahan Sosial | belajarpsikologi.com

Model 1 : Kata Pengantar untuk Makalah


Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis telah menyelesaikan
tugas mata pelajaran mulok PLH dengan membahas penyakit endemik dalam bentuk
makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain

berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu guru bidang studi Mulok PLH yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada
penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai
kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
Amiin.

Model 2 : Kata Pengantar untuk Makalah


Kata Pengantar
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Pengaruh Kesejahteraan dan
Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMP Nesaci Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Nesaci Ciawi
Tasikmalaya.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini,
khususnya kepada :
1. Ibu Nesaci Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri Nesaci Ciawi Tasikmalaya serta
segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa
moril maupun materiil selama mengikuti pendidikan di SMP Nesaci Ciawi
Tasikmalaya.
2. Bapak Nesaci, Ph.D., selaku Wali Kelas X SMPN Nesaci Ciawi Tasikmalaya
3. Ibu Nesaci, S.Pd. selaku Guru Mata Pelajaran yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam
rangka penyelesaian penyusunan makalah ini
4. Rekan-rekan semua di Kelas X SMPN Nesaci Ciawi Tasikmalaya
5. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada
penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan
makalah ini
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.
Sumber: http://www.terindikasi.com/2012/05/contoh-kata-pengantarmakalah.html#ixzz28ZAtTd2N

Anda mungkin juga menyukai