Anda di halaman 1dari 6

MAKALALAH PENYIMPANGAN

PADA REMAJA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Asuhan Remaja Pranikah dan Pra Konsepsi
di Program Studi Profesi Bidan
Dosen Pembimbing :
Etin Roh matin, SST, M.kes

Disusun oleh :
Silva Sifananim’ma ( P20624519032)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
2020

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik,nikmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
mampu menyelesaikan Makalah ini. Shalawat dan juga salam-Nya semoga selalu tercurah limpahkan kepada Rasul
utusan Allah SWT, Muhammad SAW kepada keluarganya, sahabatnya, serta umatnya yang selalu istiqomah di
jalannya.
Makalah ini penulis buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian tugas matakuliah Aspek Legal
Kebidanan. Makalah ini membahas tentang “Kekerasan Dalam Rumah Tangga”.Pembuatan makalah ini
menggunakan metode studi Pustaka.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kesempurnaan makalah ini,
terutama kepada Dosen Pembimbing mata kuliah yang telah memberikan pencerahan dan telah membimbing
penulis dalam pembelajaran dan diskusi. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri pribadi penulis
dan para pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis
mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari para pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik dan
sempurna.

Tasikamalaya, April 2020

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyimpangan Pada Remaja
B. Faktor Penyimpangan Pada Remaja
C. Dampak Penyimpangan Pada Remaja
D. Bentuk Penyimpangan Pada Remaja
E. Kasus Penyimpangan Pada Remaja
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti melalui tahap pertumbuhan yaitu masa anak anak,remaja, dewasa kemudian menjadi orang
tua. Dan mereka memiliki ciri khas masing masing, pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian pula
dengan remaja yang dianggap sebagai masa rawan rawannya, dan rasa keingintahuannya tinggi.
Seorang remaja tidak lagi dapat dikatakan sebagai anak anak, namun ia juga belum bisa dikatakan sebagai orang
dewasa, di masa ini di mana ia sedang mencari jati dirinya yang paling sesuai baginya, dengan itu ia sering mencoba
hal hal yang baru tanpa mengetahui hal tersebut baik atau tidak untuknya, hal yang sering ia lakukan juga sering
menjadi kekhwatiran pada masyarakat ketika mereka menyimpang pada norma norma dan berkelakuan yang tidak
sesuai.
remaja merupakan aset masa depan pada suatu negara,disaamping hal hal yang banyak membuat masyarakat bangga
dengan para remaja atas prestasi prestasi mereka, kita juga melihat kemunduran moral yang melanda para remaja
saat kita kenal saat ini dengan sebutan kenakalan remaja, seperti penyebaran narkotika, pencurian, minum minuman
keras, kecanduan gadget, hamil di luar nikah, dll.
Hal tersebut merupakan suatu masalah kenakalan remaja yang dihadapi masyarakat saat ini, oleh karena itu hal
tersebut seharusnya dapat ditangani agar para remaja saat ini dapat terfokus melakukan hal hal yang positif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penyimpangan pada remaja?
2. Apa saja faktor penyimpangan pada remaja?
3. Apa saja dampak penyimpangan pada remaja ?
4. Apa saja bentuk penyimpangan pada remaja?
5.Apa saja Kasus penyimpangan pada remaja ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyimpangan pada remaja.
2. Untuk mengetahui faktor penyimpangan pada remaja.
3. Untuk mengetahui dampak penyimpangan pada remaja.
4. Untuk mengetahui bentuk penyimpangan pada remaja.
5. Untuk mengetahui kasus penyimpangan pada remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyimpangan Pada Remaja
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam
masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan Remaja merupakan
gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial yang pada akhirnya
menyebabkan perilaku menyimpang.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam masyarakat, pelanggaran
status, maupun pelanggaran terhadap hukum pidana. Pelanggaran status seperti halnya kabur dari rumah, membolos
sekolah, merokok, minum minuman keras, balap liar, dan lain sebagainya. Pelanggaran status ini biasanya tidak
tercatat secara kuantitas karena bukan termasuk pelanggaran hukum. Sedangkan yang disebut perilaku menyimpang
terhadap norma antara lain seks pranikah di kalangan remaja, aborsi, dan lain sebagainya.
Menurut penelitian yang dilakukan Balitbang Departemen Sosial (2002), Hamzah (2002, Prahesti (2002),
mengindikasikan bahwa kematangan emosi pada remaja yang masih labil merupakan salah satu faktor terjadinya
kenakalan remaja. Tidak matangnya emosi seseorang ditandai dengan meledaknya emosi di hadapan orang lain,
tidak dapat melihat situasi dengan kritis, dan memiliki reaksi emosi yang tidak stabil. Sebaliknya matangnya emosi
seseorang ditandai dengan tidak meledaknya emosi di hadapan orang lain, dapat penilaian situasi kritis dan memiliki
reaksi emosi stabil dan kepercayaan diri seperti percaya pada kemampuan diri sendiri, bertindak mandiri dalam
mengambil keputusan, memiliki konsep diri yang positif dan berani mengungkapkan pendapat
Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan dalam pemenuhan tugas perkembangan. Beberapa
remaja gagal dalam mengembangkan kontrol diri yang sudah dimiliki remaja lain seusianya selama masa
perkembangan. Keberhasilan dalam pemenuhan tugas perkembangan menjadikan remaja sadar dan peka terhadap
norma, sehingga remaja mampu menahan dorongan pemuasan dalam diri agar tidak melanggar norma dan aturan
yang berlaku. Sebaliknya, kegagalan dalam tugas perkembangan ini, akan menyebabkan individu remaja menjadi
kurang peka terhadap norma dan aturan yang barlaku. Ini menyebabkan individu remaja menjadi rentan berperilaku
melanggar aturan bahkan melakukan tindakan kriminal.
B. Faktor Penyimpangan Pada Remaja
Beberapa faktor yang penyebab terjadinya penyimpangan pada remaja, yaitu:
1. Bacaan Yang Merusak
Media cetak melahirkan banyak produk mulai dari majalah, ensiklopedi, komik, tabloid, surat kabar, dll. Beberapa
diantaranya ada yang berisi ilmu pengetahuan, hiburan, berita, biografi, opini, dan masih banyak lainnya yang
bermanfaat bagi masyarakat luas. Namun di sisi lain, ada pihak yang menyalahgunakan keberadaan media cetak
yang berkembang luas ini menjadi salah satu upaya dalam menjatuhkan moral masyarakat dengan menghadirkan
bacaan-bacaan yang dapat merusak dan meracuni otak, bahkan ditambah dengan gambar-gambar yang tidak pantas
di didalamnya. Apalagi peminat dalam membaca didominasi oleh golongan muda, dan hal inilah yang
membahayakan bagi masa depan bangsa.
Dampak yang ditimbulkan dari adanya bacaan-bacaan tersebut bagi kalangan remaja adalah rusak dan terganggunya
pikiran dan jiwa seorang remaja yang dapat mengubah pola pikir dan menghambat remaja dalam berkreativitas.
Peran remaja sebagai penerus bangsa sangatlah penting bagi negeri pertiwi. Karena dengan semangat kreativitas dan
ide-ide segar yang dilahirkan mereka dapat membentuk kepribadian bangsa menjadi lebih baik serta mendukung
pembangunan negeri yang sedang dalam masa perkembangan ini.
Hadirnya bacaan-bacaan yang berpotensi mengeruhkan pikiran ini dapat memengaruhi kepribadian dan mematikan
kreativitas generasi muda. Dalam mengatasi hal ini perlu diadakan berbagai tindakan bersama yang tegas dan
terarah untuk mencapai tujuan demi mempertahankan harkat dan martabat bangsa kita. Salah satu upaya yang bisa
dilakukan adalah pemerintah hendaknya dapat melakukan filtering terhadap perusahaan-perusahaan percetakan, dan
menghimbau agar berhati-hati dan menyiasati bagaimana caranya agar golongan muda sulit menjangkau bacaan-
bacaan yang seharusnya hanya diperbolehkan oleh orang-orang yang sudah cukup usia. Dan hendaknya remaja juga
dapat memilah mana yang patut dibaca oleh mereka dan mana yang harus dihindari serta menahan diri untuk tidak
membaca bacaan-bacaan yang tingkatannya belum sampai pada batas usianya walaupun keingintahuan yang besar
senantiasa menyelimuti diri seorang remaja. Dalam hal ini orang tua juga harus ambil peran dalam pengawasannya
agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
2. Kondisi Jiwa Yang Kosong
Kondisi ini merupakan penyakit yang sangat mematikan. Mematikan kekuatan akal pikiran dan potensi-potensi
jasmani manusia, khususnya bagi remaja yang sedang mengalami perkembangan kejiawaan. Sebab kondisi jiwa
manusia harus aktif dan bergerak. Karena jika tidak begitu, maka akan menjadi bebal dan stagnan yang berikutnya
segala pikiran jahat dan was was syaithaniyah akan dihembuskan ke dalam jiwa remaja yang hampa sehingga
menimbulkan keinginan-keinginan jahat dalam dirinya. Sangat menghawatirkan sekali apabila seorang remaja tidak
mampu mengolah jiwanya menjadi jiwa yang sehat. Untuk itu perlu diadakan pencegahan agar hal ini tidak terjadi
dan menjadi beban di dalam jiwanya. Karena banyak di luar sana kejadian-kejadian penyimpangan yang diduga
karena factor kekosongan jiwa dalam diri seorang remaja yang berakibat terbangkalainya waktu mereka dan
memudahkan setan untuk merasuki jiwanya sehingga memicu keinginan-keinginan buruk yang dinyatakan dalam
bentuk perilaku penyimpangan.
Dalam menanggulangi masalah ini seorang remaja hendaknya memiliki aktivitas rutin yang positif seperti: ibadah,
membaca, menulis, berdagang, olah raga, berorganisasi dan lain sebagainya yang sesuai dengan keinginan atau
kemampuan yang tentunya bermanfaat. Aktivitas rutin dilakukan agar jiwa seorang remaja tidak mengalami
kekosongan sehingga menjadikannya anggota masyarakat yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain di
sekitarnya. Kegiatan rohani juga dapat meminimalisasi kekosongan jiwa. Karena dengan sentuhan agama setidaknya
hati seorang remaja tergerak untuk lebih memerhatikan jalan hidup dan berhati-hati dalam mengambil langkahnya
juga dapat menghindarkan dirinya dari godaan-godaan setan apabila ia meyakininya. Tidak akan rugi jika seorang
remaja memiliki aktivitas rutin sebab ia dapat mengisi waktunya dengan tidak sia-sia, mendapatkan pengalaman dan
pelajaran, dan hidupnya pun akan menjadi lebih berarti serta menjadi bekal untuk masa depannya kelak.
3. Kesenjangan Kaum Tua dan Kaum Remaja
Hubungan kaum tua dan kaum remaja di dalam lapisan masyarakat haruslah seimbang dan selaras agar
kelangsungan hidup manusia dapat berjalan dengan harmonis. Namun tidak jarang kita melihat kaum tua yang tidak
mampu meluruskan kaum remaja, bahkan ada sebagian yang putus asa dalam menghadapinya, yang pada akhirnya
menimbulkan kebencian dan rasa antipati juga tidak peduli terhadap keadaan mereka baik atau buruk. Sebaliknya,
sebagian kaum remaja seringkali memandang sinis dan remeh terhadap kaum tua, bahkan menunjukkan sikap yang
menentang sebagai bentuk kekecewaan mereka. Hal inilah yang menimbulkan keretakan di tengah masyarakat dan
menjadi bahaya besar yang mengancam keutuhan masyarakat.
Problema ini dapat ditangani dengan syarat kaum tua dan kaum remaja harus meyakini dan menyadari bahwa
masyarakat dengan adanya mereka ibarat satu tubuh. Yang apabila salah satu anggota tubuh rusak, maka akan
berakibat rusaknya seluruh bagian tubuh, yaitu seluruh masyarakat sehingga perpecahan akan terjadi diantara kedua
golongan ini.
Kaum tua hendaknya memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap kaum remaja baik atau buruknya,
menghilangkan rasa putus asa dan bersabar dalam menghadapi mereka. Remaja perlu bimbingan dalam menjalani
hidupnya dan mengambil banyak pelajaran dari orang-orang yang kedudukannya lebih tinggi dari mereka, siapa lagi
kalau bukan kaum tua. Oleh karena itu, kaum tua hendaknya dapat mencerminkan sikap dan sifat yang bijaksana
dalam mengambil tindakan agar kaum remaja dapat memandang positif kaum tua, khususnya para pemimpin yang
seharusnya dapat dijadikan sebagai idola kaum muda. Itulah alasan mengapa kaum muda lebih sering mengidolakan
selebritis dibandingkan para pemimpin negeri. Karena di zaman ini jarang sekali ada pemimpin yang dapat
mencerminkan sikap pemimpin yang sesungguhnya, pemimpin yang arif, pemimpin yang memiliki keintelektualan
yang baik, yang dapat dijadikan contoh oleh para generasi muda.
Keadaan kini berbalik, pemimpin yang seharusnya bisa dijadikan contoh berubah menjadi sosok yang membuat para
kaum remaja menunjukkan sikap antipatinya terhadap mereka. Kaum remaja yang sama-sama menginginkan yang
terbaik bagi kehidupannya hendaknya dapat menaruh rasa hormat terhadap kaum tua dan mau menerima bimbingan
dan arahan mereka selama masih di jalan yang benar. Juga diiringi dengan rasa ikhlas dan sungguh-sungguh untuk
senantiasa berada di jalan yang diridhai Allah swt. tanpa mengadakan perlawanan, penentangan, dan penolakan
secara keras yang dapat menghambat proses menuju kebahagiaan.
4. Pergaulan Dan Interaksi Dengan Kelompok Yang Menyimpang
Remaja yang bergaul dengan kelompok yang menyimpang akan sangat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan
kepribadiannya. Pemandangan seperti ini sering ditemukan pada remaja yang kurang mendapat perhatian dari orang
tua dan lingkungan yang kurang mendukung dalam membentuk kepribadiannya. Dewasa ini banyak kelompok
remaja yang menyimpang berkeliaran di tengah kota, mereka biasa menyebut kelompok mereka dengan sebutan
gangster yang berkonotasi negatif pada sebagian besar pandangan masyarakat karena perilaku para anggota gangster
yang seringkali menunjukkan sikap berontak dan tidak mau diatur.
Dalam mengatasi permasalahan ini remaja hendaknya dapat memilih teman bergaul yang baik dalam berpikir dan
berperilaku agar dapat diteladani sikap dan akhlak mulianya. Sekiranya memiliki akhlak yang baik, agama yang
lurus, dan nama yang harum, maka merekalah yang pantas dipergauli. Sebaliknya, remaja juga harus berhati-hati
dan jangan mudah tertipu oleh perkataan manis dan penampilan yang memesona. Karena itu merupakan tipuan
dalam upaya penyesatan yang dilakukan oleh orang-orang yang bermoral rendah, sehingga kelompok mereka
semakin banyak, dan tertutuplah kejahatan-kejahatan mereka. Namun, peribahasa mengatakan bahwa "sepandai-
pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga", begitu pun dengan keburukan-keburukan yang mereka perbuat,
cepat atau lambat keburukan itu akan terungkap.
Pemerintah juga harus lebih membuka mata dan prihatin atas kondisi remaja masa kini yang sebagian tidak dapat
mengikuti prosedur untuk menjadi anggota masyarakat yang baik dan dapat diandalkan atas kehadirannya dengan
memberdayakan mereka yang menemui jalan buntu dalam hidupnya agar tidak sia-sia demi mewujudkan
masyarakat yang madani, karena negara akan maju bersama dengan masyarakatnya yang maju.
C. Dampak Penyimpangan Pada Remaja
1.Terjadinya Kriminalitas
Kriminalitas bisa saja terjadi ketika seorang yang telah berbuat keburukan dan mempengaruhi teman sekitar
kemudian berbuat keburukan yang baru lainnya. Sehingga ini bisa terjadi muncul secara berkelompok atau
organisasi.
2. Kehilangan Masa Depan
Bagi pelaku yang sudah terjadi penyimpangan bisa saja mengalami masa depan yang suram. Karena adanya bagi
pelaku hanya berbuat keburukan terus.
3. Rugi Diri Sendiri
Ketika seorang pelaku penyimbangan juga dapat merugikan diri sendiri, karena tidak ada perbuatan buruk yang bisa
mendapatkan hal positif bagi dirinya.
D. Bentuk Penyimpangan Pada Remaja
1. Tawuran atau Perkelahian dan Tindak Kekerasan Lainnya
Tawuran, perkelahian dan tindak kekerasan lainnya bisa digolongkan sebagai perilaku menyimpang, khususnya
penyimpangan secara sosial.
Tawuran biasanya hanya diawali karena adanya konflik yang terjadi dalam satu sekolah (antar siswa), atau antar
sekolah, entah itu karena perasaan solidaritas antar siswa dan sebagainya.
Sedangkan, kasus seperti siswa yang membunuh guru seperti yang diceritakan di awal artikel ini termasuk adalah
tindakan kekerasan yang kemudian berujung kematian.
2. Penyalahgunaan Narkoba dan Alkohol
Penyalahgunaan narkoba dan alkohol adalah penggunaan narkoba dan alkohol tanpa izin dengan tujuan hanya untuk
memperoleh kenikmatan.
Menurut data, ada sekitar 167 – 315 juta orang dari populasi penduduk dunia yang berusia 15-64 tahun telah
menyalahgunakan narkoba dengan mengonsumsinya minimal sekali dalam setahun di tahun 2013 (UNODC, 2015).
Jenis narkoba yang paling sering disalahgunakan antara lain ganja, heroin, sabu, ekstasi, dan lain-lain.
Sedangkan, minuman keras merujuk minuman suling yang tidak mengandung tambahan gula dan memiliki
setidaknya 20% alkohol berdasarkan volume (ABV). Namun, berdasarkan ketetapan dari Majelis Ulama Indonesia
(MUI), setiap minuman yang mengandung alkohol, berapa pun kadarnya, dapat dikategorikan sebagai minuman
keras.
Minuman keras yang populer antara lain arak, brendi, brendi buah (juga dikenal sebagai eau-de-vie atau schnapps),
gin, rum, tequila, vodka, dan wiski.
3. Seks Bebas
Fenomena perilaku seks bebas ini kini sudah benar-benar berada di taraf yang memprihatinkan.
Masih menurut Data Kesehatan, meningkatnya jumlah kasus seks bebas menyebabkan makin tingginya pula jumlah
kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) pada remaja yang meningkat antara 150.000-200.000kasus setiap tahunnya.
Banyaknya kasus seks bebas di kalangan remaja ini juga membuat angka kasus penyakit seksual menular
meningkat. Sebut saja angka penderita HIV/AIDS semakin bertambah, dan juga penyakit seksual menular lainnya—
seperti sifilis, herpes genital, gonore dan lain-lain.
4. Terlibat Tindak Kriminal
Bentuk penyimpangan perilaku remaja yang terakhir adalah keterlibatan mereka dalam tindak kriminal, dari mulai
mencuri, menodong, menjambret, hingga prostitusi.
E. Contoh Kasus Pada Penyimpangan Remaja
1. Tawuran atau Perkelahian antar Pelajar
Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat kompleksinya kehidupan kota yang disebabkan karena masalah
sepele. Tawuran pelajar sekolah menjadi potret buram dalam dunia pendidikan Indonesia. Pada 2010, setidaknya
terjadi 128 kasus tawuran antar pelajar.
Angka itu melonjak tajam lebih dari 100 persen pada 2011, yakni 330 kasus tawuran yang menewaskan 82 pelajar.
Pada Januari-Juni 2012, telah terjadi 139 tawuran yang menewaskan 12 pelajar.
2. Penyalahgunaan narkotika, obat-obat terlarang dan minuman keras
Penyalahgunaan narkotika adalah penggunaan narkotika dan narkoba tanpa izin dengan tujuan untuk memperoleh
kenikmatan.
Kenakalan remaja yang satu ini dapat menimbulkan tindakan kriminal lainnya seperti pemerkosaan, pembunuhan,
pencurian dan perampokan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyimpangan pada remaja atau kenakalan pada remaja adalah tindakan yang melanggar norma aturan, atau hukum
dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Dan banyak sekali
pemicu atau faktor faktor-faktor yang dapat mendorong penyimpangan pada remaja.
B. Saran
Remaja hendaknya menghindari teman teman-teman yang sering atau suka melakukan perilaku meyimpang, karena
perilaku meyimpang hanya akan membuat diri sendiri makin mendapat berbagai masalah dan akan merusak masa
depan.
DAFTAR PUSTAKA
Di akses Pada pukul 9.57 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kenakalan_remaja
Di akses Pada pukul 10.05 https://www.kompasiana.com/ferdinalbayan/beberapa-faktor-yang-menyebabkan-
terjadinya-penyimpangan-pada-remaja_5500b12ca33311531850f8e9
Di akses Pada pukul 10.11 https://www.cryptowi.com/penyimpangan-sosial/
Di akses Pada pukul 10.18 http://masyarakatsehat.id/2018/03/22/yuk-bersama-cegah-penyimpangan-perilaku-
remaja-dengan-kerja-sama-solid/

Anda mungkin juga menyukai