Disusun oleh :
Iwansyah, S,Pd.
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas anugerah dan pertolongan-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menguak Permasalahan
Remaja di Era Media Sosial Digital”.
Makalah ini disusun sebagai bentuk refleksi, penelitian, dan dedikasi terhadap suatu
topik yang dianggap penting dan relevan. Makalah ini ditujukan untuk menyajikan
informasi yang dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu
fenomena atau masalah yang menjadi fokus kajian.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan masukan dan saran yang
membangun. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak agar makalah ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi landasan
yang kuat untuk pelaksanaan rencana di masa depan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi langkah awal yang positif dan
bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Dengan penuh harap, kami menyerahkan
makalah ini untuk dipertimbangkan dan dilaksanakan demi terwujudnya visi dan
misi yang telah kami susun.Terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................5
1.3 TUJUAN............................................................................................................5
1.4 MANFAAT........................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA.......................................................6
2.2 PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP REMAJA.................................8
2.3 DAMPAK KENAKALAN REMAJA DI ERA DIGITAL................................9
2.4 PERAN ORANG TUA DAN PIHAK SEKOLAH TERHADAP
KENAKALAN REMAJA.......................................................................................10
2.5 UPAYA PENANGANAN KENAKALAN REMAJA DI ERA DIGITAL.....11
BAB III.......................................................................................................................12
PENUTUP..................................................................................................................12
KESIMPULAN.......................................................................................................12
SARAN...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Pada Era-digital saat ini kemajuan teknologi dapat dikatakan berkembang sangat
cepat hal ini terbukti dengan adanya kemudahan dalam berbagai hal terutama dalam
mendapatkan informasi yang terkini, namun dibalik kemudahan dan kemajuan
teknologi ini juga diikuti dengan dampak negatif yang ditimbulkan ditengah
masyarakat seperti dengan adanya kemudahan berbagai informasi yang ada membuat
adanya berita yang tidak jelas asal usulnya ini justru akan membuat perpecahan
ditengah masyarakat. Tidak hanya berdampak pada kepada masyarakat saja namun
jika tidak dikendalikan akan terus berdampak kepada generasi muda atau penerus
bangsa.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat
diambil adalah :
1.3 TUJUAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.4 MANFAAT
BAB II
PEMBAHASAN
Ada dua faktor yang dapat menyebabkan kenakalan remaja zaman sekarang, yaitu
faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Kenakalan_remaja
a. Gangguan kesehatan mental, beberapa remaja mungkin mengalami
gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, gangguan
perilaku, atau gangguan bipolar. Kondisi ini dapat menyebabkan
perilaku kenakalan sebagai respons terhadap ketidaknyamanan
emosional yang mereka rasakan.
b. Rendahnya rasa percaya diri, remaja dengan rendahnya perasaan diri
atau harga diri yang rendah cenderung mencari perasaan pencapaian
atau pengakuan melalui perilaku kenakalan untuk mengkompensasi
ketidakpercayaan diri mereka.
c. Eksperimen atas rasa ingin tahu, remaja seringkali mencoba berbagai
perilaku baru dalam proses eksplorasi identitas mereka. Beberapa dari
mereka mungkin mencoba perilaku kenakalan hanya untuk melihat
apa yang terjadi.
d. Pengaruh genetik, faktor-faktor genetik juga dapat memainkan peran
dalam kecenderungan untuk perilaku kenakalan. Namun, pengaruh
genetik ini sering kali bersifat kompleks dan dapat berinteraksi dengan
faktor-faktor lingkungan.
2. Faktor Eksternal
a. Pengaruh teman sebaya, salah satu faktor eksternal yang paling kuat
adalah pengaruh teman sebaya. Remaja sering terpengaruh oleh
teman-teman mereka, dan jika teman-teman mereka terlibat dalam
perilaku kenakalan, mereka cenderung ikut serta.
2
https://www.halodoc.com/artikel/ini-penyebab-kenakalan-remaja-zaman-sekarang-dan-cara-
mengatasinya
Selain itu, kenakalan remaja pada saat ini bisa di sebabkan oleh adanya dampak
buruk kemajuan teknologi yang tidak dapat di kendalikan hingga langsung diserap
oleh remaja dan berpengaruh serta terbukti bahwa perkembangan teknologi dan
informasi dapat merubah perilaku dan kebiasaan manusia. Pengaruh internet yang
membuat semua informasi di seluruh dunia bisa didapatkan oleh remaja dapat
berakibat buruk. Apalagi bila hal ini tidak dikontrol dan dibimbing oleh orang tua.
Konten-konten yang seharusnya hanya dibuka oleh orang dewasa bisa saja dibuka
oleh anak remaja dengan mudah, yang tentunya akan berakibat buruk nantinya bila
tidak ada bimbingan yang baik. Sehingga dapat meningkatnya kasus kenakalan
remaja di Indonesia ini mendorong dampak buruk terhadap pandangan masyarakat
pada kaum remaja dilingkungan tempat tinggal mereka, Diperlukan perhatian yang
khusus dari semua pihak untuk menangani kenakalan remaja ini. Kenakalan remaja
saat ini perlu diperhatikan dengan serius apabila tidak ada tindak lanjut akan
berdampak pada kehidupan remaja di masa depan.
Media sosial dapat mempengaruhi tindak dan perilaku seseorang hal ini dikarenakan
media sosial bisa menjadi salah satu patokan gaya hidup seseorang. Serta media
sosial juga memberikan akses yang mudah untuk terhubung dengan orang-orang di
luar lingkungan mereka. Jangkauan yang diberikan oleh media sosial sangatlah luas,
sehingga bagi anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap pertumbuhan dan
gampang mencontoh perilaku sesuai dengan apa yang mereka lihat sangat diperlukan
pengawasan dalam pengunaan media sosial. Selain itu, remaja juga terkadang
terpapar dengan konten yang tidak pantas dan tidak layak untuk dilihat, bahkan
konten tersebut justru merugikan mereka, seperti kekerasan, ujaran kebencian,
narkoba, bullying, perjudian, pornografi dan lain sebagainya. Namun diluar itu media
sosial juga tentunya akan memberikan manfaat tersendiri bagi para penggunanya jika
bisa menggunakannya dengan bijak. Sehingga media sosial memberikan dampak
negatif dan positifnya masing-masing.
1. Dampak Positif
Media sosial memungkinkan remaja terhubung dengan teman sebaya, anggota
keluarga yang jauh, dan komunitas dengan minat yang sama. Ini membantu
memperluas jaringan sosial mereka dan merasakan rasa keterikatan yang
lebih kuat. Komunikasi secara virtual juga memberi mereka waktu untuk
merumuskan apa yang ingin dikatakan dan juga memilih teman yang
berpikiran sama. Dengan secara konsisten berpartisipasi dalam percakapan di
media sosial, keterampilan sosial akan menguat. Rasa malu dan serta
kecemasan akan berkurang saat berbicara dengan orang lain secara tatap
muka. Platform media sosial menyediakan akses mudah ke berbagai
informasi dan sumber pembelajaran. Remaja dapat belajar tentang topik
tertentu, mengeksplorasi minat mereka, dan berbagi pengetahuan dengan
orang lain. Media sosial memberikan wadah bagi remaja untuk
mengekspresikan kreativitas mereka, berbagi pendapat, dan menunjukkan
bakat mereka melalui konten seperti foto, video, dan tulisan.. Ini adalah cara
untuk mengungkapkan apa yang penting bagi mereka dan menemukan orang
lain yang satu pemikiran. Dengan begitu, remaja dapat memperluas lingkaran
pertemanan mereka. Semakin remaja mampu menjelaskan apa yang ada di
pikiran mereka, semakin banyak tekanan, kecemasan, dan depresi yang
berkurang. Sebagai hasilnya, mereka memiliki pengalaman media sosial yang
lebih positif.
2. Dampak Negatif
Salah satu pengaruh yang paling signifikan dari media sosial adalah tekanan
sosial. Remaja dapat merasa terbebani oleh ekspektasi dari teman-teman
mereka di media sosial, seperti tampilan fisik, gaya hidup atau pergaulan. Hal
ini dapat memicu rasa tidak percaya diri dan kecemasan sosial yang dapat
mempengaruhi perilaku mereka, tentunya ini dikarenakan perbandingan yang
mereka lihat antara postingan orang lain dengan kehidupan mereka sendiri.
Terkadang seseorang akan menjadikan orang lain sebagai panutan atas gaya
hidup yang ia lihat di media sosial. Sehingga ia menjadikan media sosial
sebagai patokan bergaya. Jika seseorang tersebut tidak bisa mengimbangi
dengan hidup dan keluarganya maka ini akan menjadi bencana. Dengan kata
lain, terkadang media sosial hanya dijadikan ajang pamer bagi beberapa
orang. Hal ini tentunya akan memberikan dampak depresi dan kecemasan
serta tidak dipungkiri akan menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi mereka
yang tidak bisa menerima dan beradaptasi dengan penggunaan media sosial.
Selain itu media sosial juga dapat mempengaruhi kesehatan para
penggunanya, seseorang dapat menghabiskan banyak waktu di media sosial,
sehingga dapat menggangu aktivitas sehari-hari dan menggangu kesehatan
mental mereka. Kehidupan remaja tidak dapat dipisahkan dari media sosial.
Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi mereka akan terus membuka media
sosialnya. Penggunaan yang berlebihan dan kecanduan media sosial dapat
mengganggu kehidupan sehari-hari remaja. Sehingga mereka perlu
membatasi dirinya dalam menggunakan media sosial.
2.3 DAMPAK KENAKALAN REMAJA DI ERA DIGITAL
Orang tua perlu memperhatikan dan memberikan kasih sayang yang cukup terhadap
remaja. Orang tua mesti menanamkan moralitas kepada mereka tentang hal-hal yang
dianjurkan serta dilarang dalam norma sosial serta norma agama agar seorang anak
mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar. Dalam penyampaiannya
perlu juga kata-kata yang menyentuh hati seorang anak, agar anak tersebut dapat
menerima teguran oleh orang tuannya sendiri. Komunikasi Interpersonal sangat
diperlukan antara orang tua dengan anak, dengan begitu orang tua hendaknya
melakukan pemantauan terhadap apa-apa yang dilakukan oleh anak di luar rumah.
Orang Tua mesti mengawasi sejauh apa seorang anak berinteraksi dengan rekan-
rekannya di luar rumah. Sementara itu, menjaga keharmonisan di dalam rumah perlu
dilakukan. Hal ini dapat menghindarkan seorang anak dari kegelisahan serta tekanan
yang menyebabkan ketidakstabilan emosi dalam diri seorang anak. Dengan adanya
keharmonisan di dalam rumah, seorang anak menjadi leluasa untuk meluapkan tiap-
tiap masalah yang dihadapinya di luar rumah kepada kedua orang tuanya. Dengan
begitu remaja kini mendapat kenyamanan dan merasa senang dalam menjalani
kehidupan sehari-harinya.
Pihak sekolah harus dapat membuat peraturan yang tegas mengenai kenakalan
remaja, dan yang lebih penting, menjalankannya. Inilah mengapa penanganan
kenakalan remaja seringkali sulit di kalangan murid. Sekolah terkadang tidak ingin
bersusah payah dan bahkan menganggap kenakalan itu sebagai sesuatu yang normal,
terutama jika penanganannya tidak optimal. Dampaknya sendiri akan membuat
murid-murid merasa tidak ada efek jera, dan terus bebas berbuat kenakalan.
Kuncinya adalah menangani dengan tegas, walaupun tegas bukan berarti keras.
Kesalahpahaman tentang arti tegas dapat berakibat trauma bagi murid dan
memperburuk keadaan. Oleh karena itu, pihak sekolah harus memiliki kepekaan
yang tinggi untuk menyadari ketidaknormalan dan memberikan solusi tanpa
menimbulkan masalah baru. Kesadaran dari pihak sekolah juga harus selalu
diperhatikan, karena penelantaran menunjukkan setuju terhadap kemunduran
karakter murid dan menandakan bahwa sekolah tersebut tidak siap menjadi lembaga
pendidikan. Dengan memahami peran sekolah dalam mengatasi kenakalan remaja,
diharapkan dapat diciptakan lingkungan belajar yang aman, mendidik, dan
membangun karakter yang baik bagi para pelajar.
1. Tindakan pencegahan
Tindakan pencegahan ini sangat memerlukan peran orang tua, untuk mempersiapkan
mental anak memasuki usia remaja, dan hal itu harus dibangun sedini mungkin.
Orang tua harus bisa bersikap terbuka sehingga anak tidak ragu ketika menanyakan
hal-hal yang menjadi permasalahan dalam dirinya. Misalnya, memberi edukasi
terkait perubahan fisik di fase pubertas, memberikan pemahaman ilmu agama, budi
pekerti, dan etika, anak-anak mendapat pendidikan seks, mengawasi pergaulan,
memberi kesempatan pada remaja untuk menggali potensi diri, serta bebas
berpendapat dan orang tua membantu mengarahkannya.
Tindakan memberi hukuman atau represif pada kenakalan remaja juga diperlukan,
agar anak-anak remaja ini mempunyai efek jera ketika mereka bertindak di luar
norma. Contohnya orang tua memberi hukuman sesuai aturan yang berlaku di rumah,
di sekolah guru dan kepala sekolah juga bersikap tegas memberi hukuman pada
anak-anak yang melanggar peraturan, berat atau ringan hukumannya menyesuaikan
peraturan sekolah. Di masyarakat, ada tokoh masyarakat, polisi, sampai hakim yang
bisa memberi hukuman sesuai peraturan undang-undang, dan hukumannya itu sesuai
dengan jenis pelanggaran yang dilakukan remaja.
3. Tindakan kuratif dan rehabilitasi
Tindakan kuratif dan rehabilitasi adalah tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki
sikap anak remaja yang nakal. Contoh tindakannya yaitu mencari tahu lebih dulu
tentang latar belakang anak remaja, serta penyebab yang membuatnya bersikap
nakal. Setelah semua data terkumpul, barulah melakukan rehabilitasi sambil terus
mengevaluasi hasilnya, yang diharapkan sikap mereka berubah menjadi lebih baik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Berdasarkan pada kesimpulan yang telah diambil dari hasil penelitian, maka terdapat
beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan.
1. Kenakalan remaja saat ini lebih diperlukan pengawasan orang tua.
Memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup dapat menyadarkan
remaja untuk berperilaku baik dan sewajarnya.
2. Remaja perlu menghabiskan waktunya lebih teratur giat belajar untuk masa
depan, berolahraga minimal 2x seminggu, memanfaatkan waktu yang ada
dengan rajin beribadah dan meluangkan waktu untuk kebersamaan dengan
keluarga.
3. Pihak sekolah perlu tegas dalam pelaksanaan tata tertib yang ada di sekolah.
Sehingga murid-muridnya tidak menyepelekan tata tertib dan norma di
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Daffa Aqiilah, Denny Soestrisna AS, Agung Fauzi “Dampak Media Sosial
Terhadap Tindak Kenakalan Remaja”
https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/13/133000469/upaya-
pencegahan-kenakalan-remaja
https://www.liputan6.com/hot/read/5308142/9-penyebab-kenakalan-remaja-
dari-faktor-keluarga-hingga-pertemanan
https://www.halodoc.com/artikel/ini-penyebab-kenakalan-remaja-zaman-
sekarang-dan-cara-mengatasinya
https://id.wikipedia.org/wiki/Kenakalan_remaja
https://kumparan.com/arief-maladi/pengaruh-media-sosial-terhadap-
kenakalan-remaja-dan-peran-penting-orang-tua-1zWtMgjkpX1
https://www.liputan6.com/hot/read/4058611/7-faktor-penyebab-kenakalan-
remaja-yang-harus-diperhatikan-orang-tua?page=2