Anda di halaman 1dari 52

TENAGA ANALIS KESEHATAN

• GUNAWAN, SKM, M.Kes


PENGERTIAN ETIKA/MORAL
Etika (Yunani) : Etos yg berarti adat-istiadat atau
kebiasaan, akhlak dan watak.
Moralitas ( Latin); Mos – adat-istiadat atau
kebiasaan; atau Tuntutan perilaku dan
keharusan masyarakat, sedangkan Etika adalah
perinsip2 di belakang keharusan tsb ( Thompson
1981)
Hornby; Etika sbg sistem dr perinsip2 moral atau
aturan2 perilaku, sedangkan Moral adalah
perinsip2 yg berkaitan dg perbuatan baik dan
buruk.
Definisi Etika (Curtin)
Merupakan suatu disiplin yg diawali dengan
mengidentifikasi, mengorganisasi, menganalisis
dan memutuskan perilaku manusia dengan
menerapkan prinsip2 perilaku yg baik terhadap
suatu situasi yang dihadapi.
ETIS Mengandung arti ;
1. Ajaran ttg baik-buruk yg diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban.
Akhlak. Budi pekerti, susila.
2. Kondisi mental yg membuat orang tetap
berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin,
yang terungkap dalam perbuataannya.
Etika berdasarkan Bertens,( 1993):
1. Nilai2 atau Norma2 yg menjadi pegangan org atau
sekelompok dlm mengatur tingkah lakunya, mis; etika
agama, Etika berarti sbg SISTEM NILAI yg dpt berfungsi
dlm kehidupan seseorang atau masyarakat.
2. Kumpulan azas atau nilai moral, maksudnya KODE ETIK.
3. Ilmu ttg baik atau buruk
4. Etika sama dgn filsafat moral; istilah moral dpt jadi
pegangan bagi seseorg atu kelompok dalam bersikap
bertindak, jadi moral menyangkut baik buruknya
seseorang sbg manusia.
Patelki Organisasi Profesi Analis Kesehatan
"Organisasi ini adalah organisasi profesi analis kesehatan
yang bersifat independent, professional dan sosial
kemasyarakatan".
(AD PATELKI Bab II Pasal 4)

Siapa Anggota PATELKI


Anggota yang mempunyai latar belakang pendidikan
Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK) atau
Akademi Analis Kesehatan (AAK) atau Akademi Analis
Medis (AAM) atau Pendidikan Ahli Madya Analis
Kesehatan (PAMAK) atau Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan Program Studi Analis Kesehatan atau
Teknologi Laboratorium Kesehatan yang menyatakan diri
sebagai anggota.
(ART PATELKI Bab II Pasal 7)
Visi PATELKI
Menjadi Organisasi profesi analis kesehatan yang mandiri, professional, peduli
serta aktif dalam peningkatan mutu pelayanan laboratorium kesehatan bagi
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat

Misi PATELKI
Meningkatkan kekuatan kepemimpinan PATELKI dalam mewujudkan organisasi
profesi yang mandiri, profesional, dan berwibawa dengan jejaring yang kuat baik
di dalam maupun luar negeri

Meningkatkan kemampuan tenaga analis kesehatan sebagai tenaga profesional


serta berdaya saing internasional

Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam meningkatkan mutu hasil


dan pelayanan laboratorium kesehatan

Pengembangan sistem remunerasi dan jenjang karir profesional yang didukung


oleh sistem pendidikan berkelanjutan yang kuat
PeranPATELKI (AD Bab IV Pasal 6)
Pembina dan pengembang dalam peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan, serta
IPTEK laboratorium kesehatan
Pelaksana proses sertifikasi profesi dan memfasilitasi registrasi dan lisensi
Penata kehidupan keprofesionalan, pelayanan dan perlindungan hukum, serta hubungan
masyarakat dan kerjasama
Fasilitator dalam peningkatan kesejahteraan anggota, pengembangan karir dan sistem
penghargaan profesi

Fungsi PATELKI
Wadah pembinaan dan pengembangan anggota sesuai dengan tujuan organisasi
Wadah pembinaan dan pengembangan mutu profesi
Wadah untuk menata kehidupan keprofesionalan serta peningkatan kesejahteraan
anggota
Sarana komunikasi dan kerjasama antar anggota dan antar anggota organisasi lainnya
Tujuan PATELKI
Menghimpun seluruh anggota untuk mempersatukan diri dalam meningkatkan
peran serta secara aktif, terarah dan terpadu.

Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang teknologi


laboratorium kesehatan baik secara nasional, regional maupun internasional.

Meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan laboratorium kesehatan dalam


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Memfasilitasi dan memberikan perlindungan hukum bagi anggota dalam


menjalankan praktek profesinya

Apa manfaat PATELKI


Mendapatkan Pembinaan, Perlindungan dan Pembelaan Organisasi (AD Bab VII
Pasal 9 ayat 2)          Perlindungan Hukum dan Profesi
Perlindungan Hukum
Perlindungan Hukum terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif,
intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pimpinan unit kerja, pasien, keluarga pasien,
masyarakat, birokrasi, dan/atau pihak lain.

Perlindungan Profesi
Perlindungan profesi terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar, pembatasan
dalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi, dan pembatasan atau
pelarangan lain yang dapat menghambat dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.

Regulasi dan Perlindungan Hukum


Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. (UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009, Pasal
27 ayat (1))

Perlindungan hukum
Diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan tugasnya sesuai dengan standar
profesi tenaga kesehatan. (PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 24 : 1)
Hak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya (SE Dirjen pelayanan Medik No. YM.02.04.3.5.2504 tertanggal 10 Juni 1997)
PP No. 32 Tahun 1996
•Setiap tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban
•untuk mematuhi standar profesi tenaga kesehatan (Pasal 21 : 1)

•Standar profesi
.*tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
•ditetapkan oleh menteri (Pasal 21 : 2)

•Melakukan upaya kesehatan tidak sesuai standar profesi ….


•dipidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (Pasal 35)

Standar Profesi Analis Kesehatan


•Dasar Hukum : Kepmenkes RI No : 370/Menkes/SK/III/2007

•Merupakan dasar kewenangan bagi seorang tenaga Analis Kesehatan dalam


melaksanakan pekerjaan profesionalnya di Laboratorium Kesehatan

•Acuan standar kompetensi yang digunakan dalam standar pendidikan, pelayanan,


uji kompetensi
Standar Profesi
Kriteria kemampuan professional (knowledge, skill, attitude) minimal yang harus
dikuasai agar dapat menjalankan kegiatan profesionalnya dan memberikan layanan
kepada masyarakat.
Sebagai pedoman bagi anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesionalnya
Dikukuhkan melalui peraturan ataupun ketetapan pemerintah

Undang–undang No.36 Thn 2009 Tentang Kesehatan


Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum (Pasal 22 : 1)
Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki (Pasal 23 : 2)

Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan


kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan
standar prosedur operasional (Pasal 24 : 1)

Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur oleh ORGANISASI PROFESI. (Pasal 24 : 2)
Tugas Pokok Analis Kesehatan
Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi,
kimia klinik, mikrobiologi, imunologi-serologi, toksikologi, kimia lingkungan,
patologi anatomi, biologi dan fisika

Fungsi Analis Kesehatan


Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen
Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan spesimen
Mengoperasikan dan memelihara peralatan/ instrumen laboratorium
Mengevaluasi data laboratorium
Mengevaluasi teknik, instrumen, dan prosedur baru laboratorium secara efektif
dan efisien
Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium
Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman
Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang l
Standar Kompetensi
Menguasai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi
di laboratorium kesehatan
Mampu merencanakan/merancang proses yang berkaitan dengan tugas
pokok dan fungsinya di laboratorium kesehatan sesuai jenjangnya
Memiliki keterampilan untuk melaksanakan proses teknis operasional
pelayanan laboratorium, yaitu
Keterampilan pengambilan dan penanganan spesimen
Keterampilan melaksanakan prosedur laboratorium, metode pengujian dan
pemakaian alat dengan benar
Keterampilan melakukan perawatan dan pemeliharaan alat, kalibrasi dan
penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang dilakukan
Keterampilan melaksanakan uji kualitas media dan reagensia
Mampu memberikan penilaian analitis terhadap hasil uji laboratorium
Memiliki pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu
dan prosedur laboratorium
Memiliki kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil uji
laborat
Pengertian Etiket
Tata cara dlm masyarakat beradab dlm memelihara hub.baik antara
sesama manusia, atau cara/aturan yg sopan dlm hub. Sosial (Tabner
1981).
Dasar Etiket ;
a. Kepantasan,Kebiasaan & Kepatutan yg berlaku di masyarakat.
b. Norma yg mengatur aspek kehidupan anatar pribadi, misalnya
Hukum.
c. Norma kesopanan, tatakrama atau adat hanya berlaku menurut
kebiasaan saja.

Etika tdk bergantung ada tdknya org lain, krn menyangkut terutama segi
bathin manusia sbg makhluk pribadi, Sedangkan Etiket kita hanya
memandang manusia dr segi lahirianya saja.
KODE ETIK.
NORMA2 YG HARUS DIINDAHKAN 0LEH SETIAP PROFESI DIDALAM
MELAKSANAKAN TUGAS PROFESINYA & KEHIDUPANNYA DI MASYARAKAT.

NORMA TSB PETUNJUK BAGI ANGGOTA PROFESI TTG BGMN HARUS


MENJALANKAN PROFESINYA & LARANGANNYA, YAITU KETENTUAN TTG APA YG
BOLEH DAN TDK BOLEH DIPERBUAT ATAU DILAKSANAKAN OLEH ANGGOTA
PROFESI, TDK DALAM MENJALANKAN TUGAS PROFESINYA, MELAINKAN JUGA
MENYANGKUT TINGKAH LAKU PADA UMUMNYA DALAM PERGAULAN SE-HARI2
DALAM MASYARAKAT (MUSTIKA, 2001).

KODE ETIK JUGA DIARTIKAN SBG CIRI PROFESI YG BERSUMBER DARI NILAI2
INTERNAL & EKSTERNAL SUATU DISIPLIN ILMU DAN MERUPAKAN
PENGETAHUAN KOMPREHENSIF SUATU PROFESI YG MEMBERIKAN
TUNTUTAN BAGI ANGGOTA DALAM PENGABDIAN PROFESI.

KODE ETIK SUATU KESEPAKATAN YG DITERIMA & DIANUT BERSAMA SBG


TUNTUTAN DALAM MELAKUKAN PRAKTIK.
KODE ETIK DISUSUN OLEH PROFESI BERDASARKAN PADA KEYAKINAN &
KESADARAN PROFESIONAL SERTA TANGGUNG JAWAB YANG BERAKAR PADA
KEKUATAN MORAL DAN KEMAMPUAN MANUSIA (DEPKES, 2002)
Pengertian Profesi Analis Kesehatan
Profesi adalah suatu kumpulan pekerjaan yg membangun set
norma yg sangat khusus, yg berasal dari peranannya di
masyarakat (EdgarH.Schei, 1962)
Hughes,E.C (1993) Profesi adalah ia mengetahui lbh baik ttg
suatu hal dari orang lain, serta mengetahui lbh baik dari
kliennya ttg apa yg diderita atau terjadi pada kliennya.
Profesi menuntut penguasaan IPTEK Keperawatan mel.
Jenjang pendidikan keperawatan. Penugasan IPTEK
Keperawatan diimplementasikan dlm praktek keperawatan
dgn berpedoman pd standar praktek yg ditetapkan serta
senantiasa memperhatikan Norma2 Etika Profesi.
Pekerjan Profesi
Profesio berarti pengakuan. Merupakan pekerjaan
yg memerlukan pendidikan dan latihan tertentu,
memiliki kedudukan yg tinggi dalam masyarakat,
seperti ahli hukum (hakim, pengacara),
wartawan,dosen, dokter, dokter gigi, apoteker,
perawat, sarjana kesehatan lainnya.
Ciri-ciri Profesi
umumnya memiliki ciri sbb :
1. Pendidikan sesuai standar nasional
2. Mengutamakan panggilan kemanusian
3. Berlandaskan etik profesi, mengikat seumur
hidup
4. Legal melalui perizinan.
5. Belajar sepanjang hayat.
6. Anggota bergabung dalam suatu organisasi
profesi.
Ciri-ciri Etik Profesi
1. Berlaku untuk lingkungan profesi.
2. Disusun oleh organisasi profesi bersangkutan.
3. Mengandung kewajiban dan larangan.
4. Menggugah sikap manusiawi.
Kewajiban profesi
1. Kewajiban profesi terhadap klien dan masyarakat.
2. Kewajiban profesi terhadap tugasnya.
3. Kewajiban profesi terhadap Teman Sejawat dan
tenaga profesi lainnya
4. Kewajiban anggota profesi thdp profesinya.
5. Kewajiban anggota profesi thdp diri sendiri.
6. Kewajiban anggota profesi thdp pemerintah, nusa
bangsa dan tanah air.
Tujuh nilai esensial dalam kehidupan
Profesional
1. Aesthetics (Keindahan).
2. Altruism (mengutamakan orang lain)
3. Equality (kesetaraan).
4. Freedom (kebebasan).
5. Human dignity (martabat manusia).
6. Justice ( Keadilan).
7. Truth (kebenaran).
Analis Kesehatan Indonesia
Suatu bentuk pelayanan profesional yg merupakan
bagian integral dari pelayanan Analis Kesehatan (
Yan Laboratorium),berbtk pelayanan bio-psikososio-spritual
yg komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga &
masyarakat, baik sakit maupun sehat yg
mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Yan ANKES
berupa bantuan yg diberikan pemeriksaan Laboratorium krn
adanya kelemahan fisik & mental, keterbatasan pengetahuan
serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan se- hari2 secara mandiri.
Tiga nilai sosial dlm Analis Kesehatan
profesional
1. Pengetahuan yg mendalam & sistematis.
2. Ketrampilan tekhnis & kiat yg diperoleh
melalui pelatihan lama & teliti.
3. Pelayanan Analis Kesehatan/ Laboratorium yg
diperlukan berdasarkan Ilmu Pengetahuan &
Ketrampilan tehknis tsb dgn berpedoman pd
filsafat moral yg diyakini, yaitu Etika Profesi.
Pelayanan Analis Kesehatan
• Pelayanan bersifat Humanistic .
• Pendekatan Holistic
• Ilmu dan Kiat mengacu Standar Analis
Kesehatan /Pem.Laboratorium.
• Menggunakan Kode Etik Analis Kesehatan
(PATELKI) sbg tuntunan utama dalam
melaksanakan pelyanan Analis Kesehatan/
Laboratorium.
Profesi Analis Kesehatan harus miliki

1. Body of knowledge : menguasai


pengetahuan ttg Analis Kesehatan & punya
kemampuan utk menerapakannya ( Ahli
Laboratorium).
2. Autonom Resposibility .
3. Moral Profesi sesuai standar Etika Profesi.
4. Sense of Altruism.
5. Pelayanan kesejawatan (Kolegialitas)
Rule of Medical Laboratory Technologist

1. Dari Profesi mendidik jadi Profesi Analis Kesehatan yg


bebas mengatur diri sendiri bertanggung jawab lbh
besar, & mengambil keputusan yg lbh mandiri
terutama menjadi advokat klien, pendidik & praktek
Laboratorium Kesehatan.
2. Dibentuk dari kompleksitas pelayanan Analis
Kesehatan yg sangat maju akibat meningkatnya
perkembangan pengetahuan kesehatan, penyakit &
perilaku manusia, kondisi patologis & tehnologi
pengobatan serta teknologi Laboratorium.
General Carakteristic of Profesional.
1. Responsibility.
2. Hormat hak orang lain dgn perinsip keadilan.
3. Altruism (sikap bebas dari pamrih).
4. Pengabdian kepada tuntutan Etika profesi.
Pengertian Etika Analis Kesehatan
Salah satu profesi yg memp.bidang garap
kesejahteraan manuasia, dengan memberikan
bantuan pada individu yang sehat maupun sakit utk
dapat pemertiksaan kesehatan untuk menjalankan
fungsi hidup sehari-harinya.
Karena bidang garap Analis Kesehatan adalah manusia,
maka diperlukan suatu aturan yang bermoral hubungan
antara Laboran dan pasien, mulai saat pengkajian
sampai evaluasi, salah satu aturan yang mengatur
hubungan antara Laboran-pasien adalah ETIKA.
Etika/Moral
dalam Praktek Analis Kesehatan
1. Advokasi; Upaya melindungi hak2 manusia
yg tdk mampu membela dirinya.
2. Akuntabilitas :Mempertanggung jawabkan
tindakan yg dilakukan & menerima
konsekuensi dr tindakan tsb.
3. Loyalitas.
Simpati, peduli & hub.timbal-balik tehadap
pihak secara profesional berhub. dgn Tenaga
Analis Kesehatan.
Perinsip Etika Analis Kesehatan
1. Non-Malleficience (Tidak merugikan).
2. Beneficience (Berbuat baik).
3. Otonomi (Menentukan sendiri).
4. Justice (Keadailan).
5. Fidelity (ketaatan).
6. Veracity (Kejujuran).
7. Confidentially (Pekah Informasi)
FUNGSI KODE ETIK
1. MEMBERI PANDUAN DLM MEMBUAT KEPUTUSAN TTG
MASALAH ETIK.
2. MENGHUB. NILAI ATAU NORMA YG DAPAT DITERAPKAN
DAN DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMBERI PELAYANAN
LABORATORIUM.
3. MERUP. CARA MENGEVALUASI DIRI.
4. MENJADI LANDASAN UTK UMPAN BALIK BAGI REKAN
SEJAWAT.
5. SBG INFORMASI KEPADA CALON ANGGOTA PROFESI TTG
NILAI & STANDAR PROFESI.
6. SBG INFORMASI KEPADA PROFESI LAIN & MASY. TTG
NILAI MORAL.
Tujuan Kode Etik
Kode Etik diciptakan & dirumuskan demi
kepentingan anggota & organisasi dgn tujuan :
1. Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi “
Image”
2. Menjaga & memelihara kesejahteraan para
anggota.
3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Meningkatkan mutu profesi.
DIMENSI KODE ETIK:
Meliputi :

- ANGGOTA PROFESI & KLIEN/PASIEN,---


ANGGOTA PROFESI & SISTEM KES.
- ANGGOTA PROFESI & PROFESI KES.
- SERTA SESAMA ANGGOTA PROFESI.
PERINSIP KODE ETIK
• MENEPATI JANJI YG TELAH DISEPAKATI,
MENGHARGAI OTONOMI.
• MELAKUKAN TINDAKAN YANG BENAR.
• MENCEGAH TINDAKAN YG MERUGIKAN.
• MEMPERLAKUKAN MANUSIA SECARA ADIL.
• MENJELASKAN DGN BENAR.
• MENEPATI JANJI YG TELAH DISEPAKATI
• DAN MENJAGA KERAHASIAN.
Contoh Kode Etik Peofesi
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1 : Seorang Analis Kesehatan harus menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah dan janji Analis Kesehatan.
Pasal 2 : Seorang Analis Kesehatan harus berusaha secara sungguh-sungguh
menghayatai dan mengamalkan Kode etik Patelki.
Pasal 3 : Seorang Analis Kesehatan harus senantiasa menjalakan profesinya sesuai
kompetensi Analis Kesehatan Indonesia serta selalu mengutamakan dan
berpegang teguh pada perinsip kemanusian dalam melaksanakan
kewajibannya.
Pasal 4 : Seorang Analis Kesehatan selalu katif mengikuti perkembangan di bidang
kesehatan pada umumnya dan bidang Analis kesehatan pada khususnya.
Pasal 5 : Didalam menjalankan tugas seorang Analis kesehatan harus menjauhkan
diri dari usaha mencari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan
martabat dan tradisi luhur jabatan Analis kesehatan.
KODE ETIK PROFESI ANALIS KESEHATAN

Pasal 6: Seorang Analis kesehatan harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik bagi
orang lain.
Pasal 7 : Seorang Analis Kesehatan harus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya.
Pasal 6 : Seorang Analis kesehatan harus aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang-
undangan dibidang kesehatan pada umumnya dan bidang analis kesehatan pada
khususnya.

KEWAJIBAN TENAGA ANALIS TERHADAP PASIEN

Pasal 9 : Seorang tenaga Analis Kesehatan dalam melakukan praktek pelayan analis kesehatan/
laboratorium harus mengutamakan kepentingan masyarakat. Menghormati hak asasi
pasien dan melindungi mahluk hidup insani.
Perbedaan antara Hukum dan Moral
N0 Hukum Moral
1 Berbentuk kodifikasi Tidak dikodifikasi
2 Bersifat obyektif Bersifat subyektif
3 Memilih kepastian Tidak pasti
4 Mengatur tingkahlaku lahiriah m’sia Mengatur sikap bathin
5 Pelanggarnya dapat dihukum Pelanggarnya tidak dapat dihukum
6 Sanksi dapat dipaksakan Sanksi tidak dapat dipaksakan
7 Dasar kehendaknya adalah Dasar kehendaknya adalah kehendak
masyarakat dan negara masyarakat
8 Dapat dibatalkan, diubah, ditambah Tdk dapat dibatalkan, diubah, ditambah
9 Hukum tida dapat menilai moral Moral dapat menilai hukum
Faktor2 Tim Analis Kesehatan utk Kualitas Pemeriksaan Laboratorium

Evaluasi
berkelanjutan
Menngenal Mempertimbang kan
kemampuan diri prioritas pem.Lab

KUALIATAS
Meningkatkan Menyelesaikan tugas/
LABORATORIUM
kerjasama t.jawab sec cermat
PADA PASIEN

Mempertimbang kan Menyetahui


prioritas pem.Lab keterampilan
masa kini

Komunikasi yang baik


ALUR KOMUNIKASI DALAM TIM ANALIS KESEHATAN

P a s i e n

KEP SEKSI
(SUPERVISI)

KEP UNIT

KEP LABORATORIUM

Instruktur Pekarya AnKes Ankes (Laboran)

Mahasiswa Analis Hub.kerja langsung


Kesehatan. Hub.kerja tdk langsung
KEWAJIBAN ANALIS KESEHATAN
1. Mematuhi peraturan institusi.
2. Memberikan Yan Laboratoirum sesuai Standar profesi.
3. Menghormati hak2 pasien/Klien.
4. Merujuk pasien kepada Tenaga Laboran atau Laboratorium
yg memp. Keahlian/kemampuan yg lbh baik bila ia tdk
sanggup.
5. Memberikan kesempatan pasien utk berhub. dgn keluarga,
sepanjang tdk bertentangan peraturan atau standar profesi.
6. Memberikan kesempatan pasien utk beribadah sesuai
agama atau kepercayaannya.
7. Berkolaborasi dgn Tenaga Medis atau Nakes terkait dalam
memberikan Pelayanan Laboratorium kpd pasien.
8. Memberikan informasi yang akurat ttg tindakan
Laboratorium kpda pasien & keluarga sesuai kemampuannya
KEWAJIBAN ANALIS KESEHATAN (lanjutan)
9. Meneningkatkan mutu pelayanan Laboratorium sesuai
Standar profesi demi kepuasan pasien.
10. Membuat dokumentasi Laboratorium secara akurat &
berkesinambungan.
11. Mengikuti perkembangan IPTEK Analis Kesehatan secara
terus-menerus.
12. Melakukan Yan Darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai
batas kewenangannya.
13. Merahasiakan segala sesuatu yg diketahui ttg pasien, kecuali
jika diminta oleh yg berwewenang.
14. Memenuhi hal2 yg disepakati atau perjanjian yg telah dibuat
terhadap institusi tempat bekerja.
KEWAJIBAN ANALIS KESEHATAN
Dalam membuat keputusan, tenaga analis kesehatan
perlu membuat daftar kewajiban yan Laboratorium dgn
memperhatikan :
• Meningkatkan kesejahteraan pasien,
• Membuat keseimbangan antara kebutuhan pasien ttg
otonomi & T.Jawab keluarga ttg Pemeriksaan Lab.pasien.
• Membantu keluarga dan sistem pendukung.
• Melaksanakan peraturan RS.
• Melindungi standar Yan Analis Kesehatan
Model keunikan individu berdasarkan budaya dan fenomena yang
mempunyai Dampak pada Pelayanan Laboratorium

Klien yg unik
secara kultural
Kultur, agama,
dan etnisitas

Ruang, waktu,
variasi biologis,
kontrol lingkungan,
organisasi sosial
dan komunikasi
KUADRAN PERILAKU SAKIT
Kemauan ( + )

Kuadran II Kuadran I

Kuadran IV Kuadran III

(-) (+)

Pengetahuan
PARADIGMA ANALIS KESEHATAN

PASIEN

INTERVENSI YAN
LINGKUNGAN
ANKES

KESEHATAN

RENTANG SEHAT- SAKIT


DIMENSI KESEHATAN PRIMA
FISIK

SOSIAL SPIRITUAL

KESEHATAN PRIMA

EMOSI INTELEKTUAL
HENDRIK L.BLUM
Pengamanan Makanan & Minuman
Perbaikan Gizi

Penyembuhan Penyakit & Pemulihan


Kesehatan
KETURUNAN Kes.Keluarga
Kes.Lingkunagn
Kes.Kerja
Kes.Jiwa
LINGKUNGAN

SARANA YANKES
Pemberantasan Penyakit
STATUS Penyuluhan Kes.Masyarakat
KESEHATAN Kes.Sekolah
Kes.Olah Raga
Kes.Matra

Pengamanan Sedian Farmasi & Alkes


Pengamanan Zat Adiktif
PERILAKU Pengobatan Tradisional
WASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI
WABARAKATUH ………….

Anda mungkin juga menyukai