Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SOSIOLOGI

“ KENAKALAN REMAJA ”

Disusun oleh:

PANDIA JERLINDA
Kelas : X IPS-2

SMA NEGERI 1 KOTO GASIB


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas anugrah Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat
membuat makalah mengenai “ Makalah Tentang Kenakalan Remaja” yang berhubungan
dengan pelajaran Sosiologi. Makalah yang saya buat ini sebagai sumber informasi
pendamping buku pelajaran. Saya menyusun makalah ini berdasarkan materi kurikulum yang
berlaku, kami juga berusaha untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan
ilmu pengetahuan.

Saya sangat berterima kasih kepada Ibu guru selaku guru bidang studi Sosiologi
karena telah berjasa mendidik kami sampai sekarang ini. saya pun menyadari bahwa
kemampuan saya belum seberapa dibandingkan dengan bapak/ibu guru pengajar, saya
berharap bahwa Makalah Agama Islam yang saya ini buat dapat diterima dan mendapatkan
nilai yang memuaskan.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Koto Gasib, Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................  
B. Tujuan.............................................................................................................................. 
C. Rumusan Masalah............................................................................................................ 

BAB II  PEMBAHASAN.....................................................................................................


A. Pengertian Kenakalan Remaja .......................................................................................
B. Penyebab Kenakalan Remaja ..........................................................................................
C. Gejala atau Tanda-tanda seorang remaja mengalami kenakalan remaja ........................
D. Perilaku-prillaku yang merupakan kenakalan remaja .....................................................
E. Upaya mengatasi kenakalan remaja.................................................................................

BAB III PENUTUP .............................................................................................................


A. Kesimpulan  ....................................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju remaja dan ke dewasa.
Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling
sesuai baginya dan inipun sering dilakukan dengan cara mencoba hal-hal yang baru
dikenalnya walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering
menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya,
orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan diri sendiri
dan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa
mencari identitas diri. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah
yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.

Remaja merupakan aset masa depan dari suatu bangsa. Di samping hal-hal yang
menggembirakan dengan kegiatan positif dan prestasi yang diraih remaja-remaja pada waktu
akhir-akhir ini serta pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan
mahasiswa, kita juga melihat arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan
sebagian pemuda-pemuda kita, yang sering terkenal dengan sebutan kenakalan remaja.
Dalam pemberitaan dimedia cetak dan media ditelevisi sering kali kita menemui berita
tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, minuman keras, penjambret dan pencurian
lainnya yang dilakukan anak-anak berusia belasan tahun serta meningkatnya kasus-kasus
kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.

Hal tersebut merupakan suatu masalah dari kenakalan remaja yang dihadapi oleh
masyarakat yang kini semakin marak terjadi, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja
seharusnya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke
arah yang lebih positif, yang tujuannya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi
kenakalan di kalangan remaja.

B. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban kami atas
tugas yang diberikan oleh guru pengampu sebagai syarat untuk memenuhi aspek penilaian
mata pelajaran Bahasa Indonasia.

Selain itu tugas ini juga ditujukan untuk :

1. Memahami pengertian kenakalan remaja


2. Mengetahui penyebab kenakalan remaja dan gejala-gejala yang dapat memperlihatkan
hal- hal yang mengarah pada kenakalan remaja serta untuk memahami hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk menanggulangi kenakalan remaja

C. Rumusan Masalah
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa saja penyebab-penyebab kenakalan remaja?
3. Bagaimana gejala-gejala yang muncul pada remaja yang terlibat kenakalan?
4. Perilaku apa saja yang merupakan kenakalan remaja?
5. Bagaimana upaya untuk mengatasi kenakalan remaja?
BAB II

PEMBAHASAN

Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih
hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-
tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia namun setiap masa pertumbuhan
memiliki ciri-ciri tersendiri karena masing-masing individu mempunyai kelebihan dan
kekurangan, demikian pula dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa
yang paling rawan dalam proses kehidupan ini dan sering menimbulkan kekuatiran bagi para
orangtua. Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan
dalam hidupnya. Oleh karena itu, para orangtua hendaknya berkenan menerima remaja
sebagaimana adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan perbedaan dan memaksakan
kehendak, orangtua para remaja hendaknya justru menjadi pemberi motivasi dan teladan di
depan, di tengah membangkitkan semangat serta di belakang mengawasi segala tindak tanduk
si remaja.

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18
tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang
paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan dengan cara mencoba hal-hal yang baru
dikenalnya walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering
menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya,
orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan diri sendiri
dan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa
mencari identitas diri. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah
yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.

A. Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah semua perubahan sikap atau perilaku anak remaja (usia
belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui
bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan
bahaya atau kerugian pada pihak lain Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut
akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Definisi kenakalan remaja menurut para ahli :

1. Mussen dkk·
Perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh anak
remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang dewasa maka
akan mendapat sangsi hukum.
2. Santrock
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat di
terima secara social hingga terjadi tindakan criminal.
3. Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang ada
dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti sosial di mana di dalamnya
terkandung unsure-unsur anti normatif.
4. Kartono
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
5. Paul Moedikdo·
 Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak
merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri,
menganiaya dan sebagainya.
 Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan
keonaran dalam masyarakat.
 Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.

B. Penyebab kenakalan remaja

Ulah atau tindakan para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering
sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu
ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya
hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang,
berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang
lain yang ada disekitarnya.

Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai
faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat


dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:

a. Faktor Intern
a) Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada sistem psikosomatis dalam
individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan
lingkungannya (biasanya disebut karakter psikisnya). Masa remaja dikatakan sebagai suatu
masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk
menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas karena belum adanya
pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja
atau perilaku menyimpang.

b) Faktor Kondisi Fisik

Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis
kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan
menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup). Menurut
teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa
terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian
bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup
bersama sebagai perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.

c) Faktor Status dan Peranannya di Masyarakat

Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang berlaku,
setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari penjara), sering kali pada saat
kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks narapidana” yang diberikan oleh masyarakat
sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum
karena meresa tertolak dan terasingkan.

b. Faktor Ekstern
a. Kondisi Lingkungan Keluarga

Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda yang orang tuanya


disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin karena bimbingan dan
kasih sayang langsung dari orang tuanya sangat kurang. Kondisi orang tua yang lebih
mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan menyebabkan munculnya
perilaku menyimpang terhadap anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga
kaya bukan karena kurangnya kebutuhan materi melainkan karena kurangnya perhatian dan
kasih sayang orang tua kepada anaknya.

b. Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif

Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola


perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan
penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah menoleransi
tindakan anak muda yang menyimpang dari hukum atau norma yang berlaku, seperti mabuk-
mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal
yang biasa saja. Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini
akan semankin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan anak
muda.

c. Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam

Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga menyebabkan terjadinya
tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku, lebih-lebih apabila individunya
bermental negative. Misalnya, melakukan tindakan pencurian dan mengganggu ketertiban
umum, atau konflik yang bermotif memperebutkan kepentingan ekonomi.

d. Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik

Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan mudah memunculkan
kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa mewujudkan tindakan perusakan,
pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik (antara lain terjadinya konflik antar partai
politik atau terjadinya peperangan antar kelompok dan perang saudara) dapat mempengaruhi
jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan-tindakan menyimpang.

e. Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat

Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam teknologi komunikasi


dan hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang masuk akan banyak mempengaruhi
pola tingkah laku anak menjadi kurang baik, lebih-lebih anak tersebut belum siap mental dan
akhlaknya, atau wawasan agamanya masih rendah sehingga mudah berbuat hal-hal yang
menyimpang dari tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku.

C. Gejala atau tanda-tanda seorang remaja mengalami kenakalan remaja

1. anak-anak tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri.


2. Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau sekolah.
3. Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang
oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
4. Anak-anak yang suka berbohong.
5. Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
6. Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda
dengan ketakutan anak-anak normal.
7. Anak-anak yang suka menyakiti / mengganggu teman-temannya disekolah atau dirumah.

D. Perilaku-perilaku yang merupakan kenakalan remaja

Berdasarkan pengertian kenakalan remaja diatas kami mengadakan pengamatan


tentang beberapa perilaku remaja yang termasuk kenalan remaja di lingkungan sekitar,
berikut beberapa contoh kenakalan remaja yang ada di lingkungan sekitar kami :
a) perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;
b) perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;
c) mengganggu teman baik disekolah maupun dilingkungan sekitarnya;
d) memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak hormat pada
orang tua dan saudara;
e) Merokok dan pulang kerumah larut malam atau begadang;
f) menonton video atau media cetak yang tidak layak
g) Corat-coret tembok, dan fasilitas lainya yang ada di sekolah
h) Membolos dan
i) Mengendarai kendaraan di bawah umur tanpa helm serta ikut balapan liar
j) Selalu melanggar tata tertib

Jadi, dapat disimpulkan tindakan kenakalan remaja sangat merugikan bagi remaja dan
masyarakat itu sendiri

E. Upaya mengatasi kenakalan remaja

Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan
dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus
serta pemahaman yang baik dan penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor
penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan
masa yang paling menentukan.

Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-
pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang
lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.

Berikut Solusi dalam rangka penanggulangan kenakalan remaja :


1. Tindakan Preventif

Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan dengan 
cara mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja. Mengetahui kesulitan-kesulitan
yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya
menjadi sebab timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:

1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang


dihadapinya.
2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan
keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama,
budi pekerti dan etiket.
3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar.
4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang
hubungan sosial yang baik.
6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan
pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun
masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.

Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil penting dalam
membentuk pribadi seorang remaja. Jadi untuk memulai perbaikan, maka harus dimulai dari
diri sendiri dan keluarga. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling sederhana, seperti selalu
berkata jujur meski dalam gurauan, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil,
memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih banyak hal lagi yang bisa
dilakukan oleh keluarga. Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang
baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan pembinaan yang perlahan dan sabar.

Dengan usaha pembinaan yang terarah, para remaja akan mengembangkan diri
dengan baik sehingga keseimbangan diri yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi akan
dicapai. Pikiran yang sehat akan mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas,
sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan
masing-masing.

Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik
terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh
guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha
pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus
dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap
perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai
perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan remaja melalui
kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan
penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja.

Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan:

1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu
sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu
mengatasinya.
2. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau
kelompok kecil tersebut.

2. Tindakan Represif

Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas
pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan
tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan
melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa
pandang bulu.

Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam
keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap
pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan
konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak
dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan
umur.

Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan


hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak
bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah
merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan
data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya.
Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan
maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala
sekolah dan tim guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu
(skors) atau seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.

3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi

Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan


dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan
lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu
lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.

Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara
lain:

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau
diatasi dengan prinsip keteladanan.
2. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang
telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
3. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
4. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti berolahraga,
melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
5. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi
arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
6. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas dilakukan, diharapkan kemungkinan
terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Dari pembahasan
mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala
usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja
yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang
berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota
masyarakat, bangsa dan tanah air.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma


hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang di sekitarnya.

Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan


menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan
kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang
tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan
pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan. Untuk
menanggulanginya Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang
dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. Adanya motivasi dari keluarga,
guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan juga mampu mengatasi kenakalan
remaja.

Adapun solusi dalam menghadapi kenakalan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

 Tindakan preventif, yaitu tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja


 Tindakan represif, yaitu memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja
 Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu
dengan memberikan pendidikan lagi.

B. Saran
a. Orangtua

Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangatdalam


keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasihsayang serta tidak
bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan tentang cara bergaul. Orang tua harus
bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai
seorang sahabat terpercaya.

b. Pihak Sekolah
Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi
yang dimiliki siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta
dapatmeminimalisir penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan konsep diri
siswa.

c. Pihak Pemerintah

Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di


Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.

d. Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahannya. Apabila


melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja segera laporkan ke penegak
hukum setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.

e. Para Remaja

Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya


sebagai remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang berlaku di dalam
masyarakat. Agar kita dapat menjadi remaja yang baik dan agar kita bisa menciptakan Negara
dan bangsa yang sukses.

Anda mungkin juga menyukai