ABSTRAK
Tulisan ini bermaksud untuk mengatasi kenakalan remaja dalam pendidikan dan
pembelajaran. Dalam hubungannya dengan siswa, keluarga, lingkungan dan sekolah
sehingga bisa orangtua, lingkungan, sekolah, mengerti bagaimana mengatasi kenakalan
remaja, misalnya. Ada empat permasalahan yang harus diperhatikan orangtua,
lingkungan dan sekolah, yang mana hal ini saling berkaitan, yaitu dalam pendidikan dan
pembelajaran di sekolah. Dengan memahami karakteristik remaja, orangtua dan
pendidik bisa menanggulangi dan memanfaatkan teori yang ada dalam psikologi
pendidikan dan perkembangan, sehingga dapat mengatasi kenakalan remaja.
Kata kunci: kenakalan remaja, psikologi pendidikan, solusi.
memberi wawasan kepada orangtua dan Istilah pubercense yang berasal dari
insan pendidikan, sehingga memahami kata “pubis”, yang dimaksud dengan
implikasi dalam mengatasi kenakalan pubis hair atau mulai tumbuhnya
remaja dalam pendidikan. Dengan rambut di sekitar kemaluan. Istilah yang
begitu, tulisan ini diharapkan juga bisa dipakai di Indonesia, para ahli psikologi
bermanfaat dalam mengatasi kenakalan juga bermacam-macam pendapat ten-
remaja, baik di rumah, lingkungan dan tang definisi remaja. Dalam hal ini
sekolah, sehingga dapat meningkatkan dapat diajukan batasan remaja adalah
mutu pendidikan. masa peralihan dari masa anak dengan
C. PEMBAHASAN masa dewasa yang mengalami perkem-
1. Hakikat Remaja bangan semua aspek/fungsi untuk
Masa remaja merupakan masa memasuki masa dewasa Oleh karena-
dimana seorang individu mengalami nya, remaja sangat rentan sekali
peralihan dari satu tahap ke tahap mengalami masalah psikososial, yakni
berikutnya dan mengalami perubahan masalah psikis atau kejiwaan yang
baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, timbul sebagai akibat terjadinya
dan juga penuh dengan masalah-masa- perubahan sosial.
lah (Hurlock, 1998). Dalam berbagai Memang banyak perubahan pada
buku psikologi terdapat perbedaan pen- diri seseorang sebagai tanda kere-
dapat tentang remaja, namun pada majaan, namun seringkali perubahan itu
intinya mempunyai pengertian yang hanya merupakan suatu tanda-tanda
hampir sama. Penggunaan istilah untuk fisik dan bukan sebagai pengesahan
menyebutkan masa peralihan masa anak akan keremajaan seseorang. Namun
dengan dewasa, ada yang menggunakan satu hal yang pasti, konflik yang
istilah puberty (Inggris), puberteit (Be- dihadapi oleh remaja semakin kompleks
landa), pubertasi (Latin), yang berarti seiring dengan perubahan pada berbagai
kedewasaan yang dilandasi sifat dan dimensi kehidupan dalam diri mereka.
tanda-tanda kelaki-lakian dan keperem- Untuk dapat memahami remaja, maka
puanan. perlu dilihat berdasarkan perubahan
Ada pula yang menyebutkan isti- pada dimensi-dimensi tersebut.
lah adolescent (Latin) yaitu masa muda.
norma-norma hukum, yaitu: (1) kena- nakal/jahat, yakni perilaku yang di-
kalan yang bersifat amoral dan sosial sengaja meninggalkan keresahan pada
serta tidak diatur dalam undang-undang masyarakat.
sehingga tidak dapat atau sulit Berdasarkan pendapat para ahli di
digolongkan sebagai pelanggaran hu- atas, penulis simpulkan bahwa yang
kum; (2) kenakalan yang bersifat me- dimaksud dengan kenakalan remaja
langgar hukum dengan penyelesaian yaitu perbuatan yang dilakukan oleh
sesuai dengan undang-undang dan remaja secara tidak sengaja oleh remaja
hukum yang berlaku, sama dengan yang melanggar norma-norma agama,
perbuatan melanggar hukum bila di- sosial, hukum yang berlaku di tengah
lakukan orang dewasa. masyarakat, dan perbuatan yang dilaku-
Tentang normal tidaknya perilaku kan itu sama dengan yang dilakukan
kenakalan atau perilaku menyimpang, oleh orang dewasa dapat dikategorikan
pernah dijelaskan dalam pemikiran sebagai tindak kriminal dimana perbua-
Emile Durkheim (dalam Soerjono tannya itu dapat merugikan dirinya dan
Soekanto, 1985:73). Bahwa perilaku dapat merugikan orang lain.
menyimpang atau jahat, dalam batas- 3. Penyebab Kenakalan Remaja
batas tertentu dianggap sebagai fakta Setiap melakukan tindakan atau
sosial yang normal. Dalam bukunya melakukan sesuatu sikap tertentu, bia-
“Ruler of Sociological Method” dijelas- sanya dilandasi oleh motivasi atau
kan bahwa dalam batas-batas tertentu, dorongan tertentu, yang tidak hanya
kenakalan adalah normal karena tidak satu motivasi melainkan dapat dari
mungkin menghapusnya secara tuntas. berbagai motivasi. Seorang anak ber-
Dengan demikian, perilaku dikatakan sikap nakal di sekolah terhadap adik
normal sejauh perilaku tersebut tidak kelasnya, karena memiliki pengalaman
menimbulkan keresahan dalam masya- dari kakak kelas yang juga bersikap
rakat, perilaku tersebut terjadi dalam sama terhadapnya. Motivasi atau doro-
batas-batas tertentu dan melihat pada ngan-dorongan tersebut dapat dimasuk-
sesuatu perbuatan yang tidak disengaja. kan ke dalam faktor-faktor penyebab
Jadi, kebalikan dari perilaku yang munculnya kenakalan remaja. Faktor-
dianggap normal, yaitu perilaku yang faktor kenakalan remaja, menurut
Santrock (2002:24), secara lebih rinci rendah. Mereka tidak punya moti-
bisa dijelaskan sebagai berikut: vasi untuk sekolah.
a. Identitas. Menurut teori perkemba- f. Pengaruh orangtua. Remaja yang
ngan yang dikemukakan Erikson nakal seringkali berasal dari ke-
(1968), masa remaja ada pada tahap luarga dimana orangtua yang sibuk
di mana krisis identitas versus difusi dan jarang memantau anak-anak
identitas harus diatasi. mereka, memberi sedikit dukungan,
b. Kontrol diri. Kenakalan remaja juga dan mendisiplinkan mereka secara
dapat digambarkan sebagai kegaga- tidak efektif. Faktor keluarga sangat
lan untuk mengembangkan kontrol berpengaruh terhadap timbulnya
diri yang cukup dalam hal tingkah kenakalan remaja. Kurangnya duku-
laku. ngan keluarga seperti kurangnya
c. Usia penampakan awal. Perilaku perhatian orangtua terhadap akti-
antisosial berkaitan dengan pelang- vitas anak, kurangnya penerapan
garan-pelanggaran serius di kemudi- disiplin yang efektif, kurangnya
an hari pada masa remaja. kasih sayang orangtua, dapat
d. Jenis kelamin. Remaja laki-laki le- menjadi pemicu timbulnya kenaka-
bih banyak terlibat dalam perilaku lan remaja. Penelitian yang dilaku-
antisosial daripada remaja perem- kan oleh Gerald Patterson, dkk.
puan. (dalam Santrock, 2003) menunjuk-
e. Harapan terhadap pendidikan dan kan bahwa pengawasan orangtua
nilai-nilai di sekolah. Remaja yang yang tidak memadai terhadap
menjadi pelaku kenakalan sering keberadaan remaja dan penerapan
memiliki harapan-harapan pendidi- dan disiplin yang tidak efektif serta
kan yang rendah dan nilai rapor tidak sesuai, merupakan faktor
yang rendah. Kemampuan-kemam- keluarga yang penting dalam me-
puan verbal mereka seringkali nentukan munculnya kenakalan
lemah. Mereka merasa sekolah tidak remaja. Perselisihan dalam keluarga
begitu bermanfaat untuk kehidupan- atau stres yang dialami keluarga
nya sehingga biasanya nilai-nilai juga berhubungan dengan kenaka-
mereka terhadap sekolah cenderung lan. Faktor genetik juga termasuk
faktor lain dalam masyarakat yang dan rentan munculnya kenakalan re-
juga berhubungan dengan kenakalan maja. Untuk itu perlu adanya perhatian
remaja. Berhubung sangat banyak- khusus serta pemahaman yang baik,
nya faktor yang menyebabkan serta penanganan yang tepat terhadap
tingkah laku kenakalan remaja, remaja. Hal ini merupakan faktor
maka dibagi atas tiga bagian (Willis, penting bagi keberhasilan remaja di
2008:92), yaitu: (a) Faktor-faktor di kehidupan selanjutnya, mengingat masa
dalam diri anak itu sendiri, yaitu ini merupakan masa yang paling
predisposing faktor, lemahnya per- menentukan. Selain itu perlu adanya
tahanan diri, kurangnya kemampuan kerjasama dari remaja itu sendiri,
penyesuaian diri, dan kurangnya orangtua, guru dan pihak-pihak lain
dasar-dasar keimanan di dalam diri yang terkait agar perkembangan remaja
remaja. (b) Faktor-faktor di ling- di bidang pendidikan dan bidang-bidang
kungan rumah tangga, yaitu remaja lainnya dapat dilalui secara terarah,
berkurang mendapatkan kasih menjadikan remaja sehat dan bahagia.
sayang dan perhatian dari orangtua, Sementara itu, di sisi lain, ada
lemahnya keadaan ekonomi orang- beberapa hal yang bisa dilakukan untuk
tua (terutama di desa-desa), dan mengatasi kenakalan remaja, yaitu:
kehidupan keluarga yang tidak Pertama, kegagalan menghadapi
harmonis. (c) Faktor-faktor yang identitas peran dan lemahnya kontrol
berasal dari lingkungan masyarakat, diri bisa dicegah atau diatasi dengan
yaitu kurangnya pelaksanaan ajaran- prinsip keteladanan yang baik. Remaja
ajaran agama secara konsekuen pada harus bisa mendapatkan sebanyak
masyarakat, dan kenakalan remaja mungkin figur orang-orang dewasa
juga tampak lebih tinggi pada yang telah melampaui masa remajanya
remaja yang memiliki hubungan dengan baik, juga mereka berhasil
reguler dengan teman sebaya yang memperbaiki diri setelah sebelumnya
melakukan kenakalan. gagal pada tahap ini dan bangkit pada
4. Mengatasi Kenakalan Remaja tahap berikutnya dengan baik dan
Masa remaja merupakan suatu sempurna.
periode yang sarat dengan perubahan
nya ular tangga, scrabble, monopoli, mereka itu paling banyak mempunyai
catur dan sebagainya. Selain itu, dapat kesempatan berkomunikasi dan bergaul.
pula berupa tukar pikiran, berbicara dari Untuk mengurangi kemungkinan
hati ke hati, misalnya makan malam tumbuhnya permasalahan pada masa re-
bersama atau duduk santai di ruang maja, dalam rangka kegiatan pendidi-
keluarga. Kegiatan keluarga ini hendak- kan, usaha-usaha pembinaan yang perlu
nya dapat diikuti oleh seluruh anggota diperhatikan, sekurang-kurangnya bagi
keluarga. pendidik umumnya dan para guru
Ketujuh, remaja hendaknya pan- khususnya, adalah:
dai memilih lingkungan pergaulan yang Pertama, hendaknya seorang
baik serta orangtua memberi arahan- guru mengadakan program dan per-
arahan di komunitas mana remaja harus lakuan layanan khusus bagi siswa
bergaul. remaja pria dan siswa remaja wanita
Kedelapan, remaja membentuk (misalnya dalam pelajaran anatomi,
ketahanan diri agar tidak mudah fisiologi dan pendidikan olahraga) yang
terpengaruh jika ternyata teman-teman diberikan pula oleh para guru yang
sebaya atau komunitas yang ada tidak dapat menyelenggarakan penjelasannya
sesuai dengan harapan. dengan penuh ditail. Tujuan dari usaha
5. Implikasi bagi Pendidikan tersebut adalah untuk memahami dan
Memperhatikan permasalahan mengurangi masalah-masalah yang
yang mungkin timbul dalam kehidupan mungkin timbul bertalian dengan
masa remaja, menurut Conger (1979), perkembangan fisik dan psikomotorik
pemahaman dan pemecahannya harus remaja.
dilakukan secara interdisipliner dan Kedua, memperhitungkan segala
antarlembaga. Meskipun demikian, aspek selengkap mungkin dengan data
pendekatan dan pemecahannya dari atau informasi secermat mungkin yang
pendidikan merupakan salah satu jalan menyangkut kemampuan dasar intelek-
yang paling strategis, karena bagi tual (IQ), bakat khusus (aptitudes), di
sebagian besar remaja bersekolah samping aspirasi atau keinginan orang-
dengan para pendidik, khususnya guru, tuanya dan siswa yang bersangkutan.
Terutama pada masa penjurusan atau
Dari berbagai faktor dan per- permasalahan tersebut. Kini, tugas ke-
masalahan kenakalan remaja di atas, luarga, lingkungan, sekolah dan peme-
maka ada beberapa solusi dalam rintah untuk memperbaiki masa depan
pembinaan terhadap remaja masa kini, generasi kita agar mereka terhindar dari
yaitu: (a) Keluarga; keluarga juga hal-hal yang tidak diinginkan. Bagai-
punya andil dalam membentuk pribadi manapun, mereka adalah penerus wari-
seorang anak, dimulai dari diri sendiri san bangsa ini.
dan keluarga. Keluarga adalah sekolah
pertama bagi anak. (b) Lingkungan; DAFTAR PUSTAKA
merupakan faktor terpenting yang mem- Ansyar, Mohamad. 2015. Kurikulum:
Hakekat, Fondasi, Desain & Pe-
pengaruhi perilaku manusia, sehingga
ngembangan. Jakarta: Kencana.
untuk menciptakan generasi yang baik, Gredler, Margaret E. 2011. Learning
and Instruction: Teori dan Apli-
kita harus menciptakan lingkungan
kasi. Jakarta: Kencana.
yang baik. (c) Sekolah; sekolah adalah Hendrizal. 2014. “Menggagas Sekolah
Ideal Menurut Perspektif Sistem”.
lembaga pendidikan formal yang me-
Artikel di Jurnal JIT, Volume 8,
miliki pengaruh kuat terhadap perkem- Nomor 2, Juni 2014, halaman
118-134, ISSN: 1979-9292.
bangan remaja, di antaranya melakukan
Kartono, Kartini. 1992. Patologi Sosial
program mentoring pembinaan remaja II: Kenakalan Remaja. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
lewat kegiatan pramuka, wirid remaja
Rizbig. 2013. Tersedia di https://-
sekolah, seperti rohis, sispala, patroli rizbig.wordpress.com/2013/10/23
/cara-mengatasi-kenakalan-rema-
keamanan sekolah, dan sebagainya. Ka-
ja. Diakses 1 November 2016.
lau semua kegiatan ini berjalan dengan Santrock, John W. 2002. Life-Span De-
velopment: Perkembangan Masa
baik, maka kemungkinan terjadinya
Hidup. Edisi Kelima. Jakarta:
kenakalan remaja akan teratasi melalui Erlangga.
Santrock, John W. 2003. Adolescence:
pemanfaatan psikologi pendidikan dan
Perkembangan Remaja. Edisi Ke-
perkembangan. enam. Jakarta: Erlangga.
Winkel & Sri Hastuti. 2004. Bimbingan
Akhirul kalam, kalau kita menya-
dan Konseling di Institusi Pendi-
dari semuanya adalah tanggung jawab dikan. Yogyakarta: Media Abadi.
hz
kita, maka jangan saling menyalahkan,
lebih baik kita mencari solusi untuk