Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN
1. Bagaimana Tingkat Minat Literasi di Kalangan Remaja

Dari studi literatur yang peneliti lakukan, di dapat bahwa minat baca di
indonesia sangat rendah, indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke 60 dari 61
negara minat bacanya. artinya, indonesia persis berada di bawah thailand (59) dan di
atas bostwana (61). Menurut data UNESCO minat baca di indonesia sangat
memprihatinkan, yaitu hanya 0,001%. Artinya, dari 1000 orang indonesia hanya
terdapat 1 orang yang memiliki minat baca yang baik. Di indonesia, membaca masih
kurang di minati terutama dikalangan remaja, seharunya kalangan remaja menjadi
generasi penerus yang cerdas bisa menjunjung tinggi martabat negri ini, melalui
membaca dan menulis.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca di kalangan


remaja, seperti halnya belum ada kebiasaan membaca yang ditanamkan sejak dini,
Pertama, lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat menjadi penting untuk
kita, karena bisa mempengaruhi sikap dan kepribadian kita sehari-hari, jika kita
bergaul dengan lingkungan negatif maka kita akan terkena dampaknya begitupun
sebaliknya. Jadi kita harus pintar-pintar memilah dan memilih mana lingkungan yang
baik dan mana yang tidak.

Kedua, Sosial media dan game online, membuat remaja lebih tertarik akan
hal itu daripada membaca. sosial media kini kian marak, dari mulai instagram,
facebook, twitter Dll. Hampir semua remaja memilikinya, mereka lebih gemar
mengupload tentang makanan yang ia makan atau keluh kesah kehidupannya di
sosial media dari pada membaca buku.
Terkait pengaruh sosial media, seharusnya kaum remaja bisa lebih
memanfaatkan Smarthphone nya atau kecanggihan tekhnologi dengan melakukan
hal positif, kini membaca buku tidaklah susah, tidak harus pegi ke perpus atau pergi
ke toko buku untuk membeli, melalui Smarthpone pun kita bisa dengan membaca
online atau mendownload buku apa yang ingin kita baca. Mungkin banyak dari kita
merasakan dampak yang baik dari media sosial, padahal media sosial juga
memberikan dampak yang negatif yaitu membuat kecanduan dalam
menggunakannya. Jika sudah begini seseorang akan malas membaca bahkan belajar.
Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan, karena akan berdampak negatif pada kemampuan
pola pikir kritis kita. Sehingga, remaja di indonesia akan mudah sekali termakan
berita palsu atau hoaks. Seperti yang kita ketahui, termakan berita palsu atau hoaks
dapat memicu perselisihan, keresahan, keributan hingga ujaran kebencian. Tak
hanya itu saja, seseorang yang malas membaca akan memiliki pengetahuan dan
wawasan yang minim. Untuk mengatasi permasalahan rendahnya minat baca, kita
bisa melakukan hal sederhana dengan menanamkan kesadaran dalam diri kita,
bahwa membaca itu sangat penting agar kita memiliki pengetahuan yang lebih luas.
Selain itu, kita juga harus menerapkan budaya membaca mulai dari sekarang.

2. Apakah literasi berpengaruh terhadap prestasi remaja

Beberapa hasil penelitian terdahulu ditemukan bahwa terdapat pengaruh


positif sebesar 0,55 antara gerakan literasi sekolah terhadap minat baca siswa
(Faradina, 2017), lebih lanjut hasil penelitian Farizah menghasilkan pengaruh yang
signifikan antara kebiasaan membaca terhadap prestasi belajar siswa sebesar 32,8%
(Farizah,2017).

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan permasalahan yang ada,


peneliti menduga bahwa ada pengaruh antara kemampuan literasi membaca
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari pembiasaan kegiatan literasi di
sekolah masing-masing dan prestasi belajar yang diraih oleh siswa-siswa di sekolah
tersebut. Kemampuan literasi membaca siswa sebanding lurus dengan prestasi
belajarnya.

Membudayakan literasi di sekolah tidaklah semudah membalik telapak


tangan dan akan penuh dengan halangan dan tantangan. Halangan dan rintangan
tersebut dapat dilihat dari bagaimana sulitnya menerapkan dan membiasakan
literasi di sekolah (Yuliyati,2014). Budaya literasi dapat diwujudkan melalui
penerapan gerakan literasi sekolah (GLS). GLS dapat dilaksanakan dengan
mengintegrasikan kegiatan kurikuler, dan kegiatan di sekolah (Labudasari &
Rochmah,2019). Cara tersebut terbukti berpengaruh terhadap peningkatan
kemampuan membaca siswa dan karakter mandiri siswa sekolah.

3. Upaya apa yang dapat dilakukan agar meningkatkan minat literasi dikalangan
remaja

Minat sendiri berarti dorongan atau keinginan dalam diri seseorang atau pada
objek tertentu. Minat terkait dengan motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu
yang dapat berubah-ubah bergantung pada kebutuhan, pengalaman, lingkungan,
keluarga, fasilitas dan bisa juga tren mengikuti perkembangan zaman.

Beberapa cara untuk bisa menumbuhkan minat baca seseorang serta


meningkatkan minat baca bagi diri sendiri,yaitu dengan cara :
1. Meningkatkan dan menumbuhkan motivasi untuk membaca
Minat baca seseorang harus dimulai dari diri kita sendiri supaya bisa
meningkatkan dan menumbuhkan tujuan tersebut. Dalam diri kita sendiri selalu
kita tanamkan untuk kebiasaan membaca. Sehingga dengan membaca akan bisa
memberikan dampak positif bagi hidup kita di masa depan. Sehingga dengan
membaca akan bisa memberikan dampak positif bagi hidup kita di masa depan.

2. Adanya keinginan untuk membaca buku sesuai dengan judul yang di inginkan
Untuk menumbuhkan minat baca, maka semangat dan salah satu tujuan
untuk menumbuhkan minat membaca akan bisa tercapai. Sebaiknya pilihlah
buku atau sumber bacaan dengan tema yang kita inginkan.
Untuk memilih buku yang sesuai dengan minat kita maka, dengan cara m
memilih buku yang berbeda beda yang sesuai dengan karakteristik masing-
masing buku. Sehinga kita juga bisa memilih buku-buku yang ringanyang kita
butuhkan, misalnya yang judulnya mengandung kata, tips & trik, langkah-
langkah, dan seterusnya. atau kalian juga bisa membaca novel yang tidak terlalu
tebal.
cara memberi fasilitas bacaan pada remaja dengan cara membuat perpustakaan
keliling, taman baca, menyediakan pojok baca di setiap sudut jalan. Supaya masyarakat
juga bisa menumbuhkan minat baca yang harus di mulai dari diri kita sendiri. Tanamkan
dalam diri kita bahwa dengan membaca pemikiran kita menjadi terbuka atas hal-hal apa
yang sebelumnya tidak kita ketahui.

Anda mungkin juga menyukai