Anda di halaman 1dari 3

Membaca merupakan kegiatan meresepsi, menganalisis, dan menginterprestasi

yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak di


sampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Membaca juga salah satu aktivitas
yang sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Seseorang akan memperoleh
informasi dan ilmu pengetahuan yang baru dengan membaca. Setelah membaca,
seseorang akan mendapat peningkatan daya pikir dan mepertajam pandangan,
serta menambah wawasan. Sangat disayangkan, apabila siswa tidak suka
membaca atau mempunyai minat membaca yang rendah karena pengetahuan
siswa akan sempit.

Seperti sekarang ini, jarang kita temui siswa yang setiap harinya membaca.
Menurunnya minat siswa dalam membaca merupakan salah satu penyebab
minimnya wawasan dan keilmuan yang terbatas. Selain itu, akan mengkerdilkan
pola pikir siswa sehingga siswa mudah dipengaruhi oleh pemahaman-pemahaman
negatif. Bahkan siswa yang tidak berwawasan luas cenderung akan mengalami
kesulitan pada kehidupan sosialnya.

Minat Baca para siswa di Indonesia sangat rendah jika dilihat dari data. Muchlas
(2000) menyatakan bahwa “Minat baca para siswa betul-betul jeblok yaitu siswa
SD menduduki urutan ke 38 dan siswa SLTP urutan ke 34 dari 39 negara”.
Rendahnya minat baca siswa disebabkan oleh banyaknya jenis hiburan , yang
mengalihkan perhatian siswa dari buku. Karena mereka lebih senang mencari
hiburan pada acara tv, bermain, pergi ke mall atau pergi ke tempat hiburan
lainnya, dibandingkan dengan membaca di perpustakaan. Dan fakta menunjukkan
bahwa Indonesia belum menjadikan membaca sebagai informasi dan lebih
memilih TV, radio, dan internet untuk mendapatkan informasi. Dari data di atas,
sangat disayangkan karena sedikitnya antusias masyarakat Indonesia untuk
membaca dan lebih memilih dengan menggunakan media lain untuk mengetahui
informasi. Hal tersebut menyebabkan dampak yang kurang baik bagi mutu
pendidikan di Indonesia dan menurunnya prestasi siswa.

Untuk mengatasi dan menumbuhkan minat baca siswa, maka harus ada motivasi
dari diri siswa sendiri dan motivasi dari luar. Motivasi harus seimbang dan saling
mendukung satu sama lain, agar minat membaca siswa semakin tinggi. Selain
motivasi yang bersumber dari dalam dan luar siswa. Peran yang tidak kalah
penting dalam usaha menumbuhkan minat baca siswa,yakni peran perpustakaan
sekolah. Perpustakaan yang ideal dan baik harusnya mempunyai program dan
tujuan yang terencana dan jelas. Hal tersebut perlu dilakukan agar menarik minat
siswa untuk berkunjung ke perpustakaan untukmembaca buku

Upaya untuk melakukan peningkatan minat baca pun juga telah dilakukan.
Tinggal bagaimana siswa tersebut menanggapi betapa pentingnya menumbuhkan
minat baca pada dirinya. Karena dengan membiasakan membaca bisa
meningkatkan prestasi belajar yang semula menurun tetapi dengan mempunyai
minat baca yang tinggi menyebabkan siswa tersebut belajar dari buku yang dia
baca, maka membuat prestasi siswa tersebut menjadi meningkat. Selain itu, juga
membuka wawasan mereka semakin luas dan juga pengetahuan siswa juga akan
semakin bertambah pula dengan membaca.

Dari data di atas, sangat disayangkan karena sedikitnya antusias masyarakat


Indonesia untuk membaca dan lebih memilih dengan menggunakan media lain
untuk mengetahui informasi. Hal tersebut menyebabkan dampak yang kurang
baik bagi mutu pendidikan di Indonesia. Padahal membaca merupakan kunci
seseorang untuk menuju kesuksesan di kemudian hari. Seperti halnya siswa, jika
siswa tersebut tidak menyukai kebiasaan membaca atau sangat rendah minat
bacanya maka akan menyebabkan prestasi siswa tersebut juga kurang baik.
Apabila para siswa tidak suka membaca maka pengetahuan mereka juga akan
sempit dan tidak akan pernah bisa berkembang, yang mereka ketahui hanya
terbatas. Hal inilah yang menyebabkan prestasi siswa menjadi kurang baik .

Bila kondisi ini terus berlangsung dan tak diantisipasi sejak dini, maka kita tidak
bisa berharap banyak pada mutu dan kualitas sumber daya manusia (SDM)
Indonesia.

Seperti sekarang ini, minat baca siswa yang rendah membuat mutu pendidikan
juga semakin menurun. Karena minat baca siswa berpengaruh terhadap mutu
pendidikan. Rendahnya minat baca menyebabkan merosotnya kualitas lulusan
siswa, karena siswa tersebut malas membaca atau mempunyai minat baca yang
rendah sehingga siswa tersebut juga malas untuk belajar. Padahal, dengan
membaca siswa menjadi tahu apa yang sebelumnya belumdiketahui. Dan secara
umum untuk meningkatkan pengertian, pemahaman dan pengetahuan tentang
pelajaran dalam menguasai informasi dan perkembangan teknologi adalah
dengan kegiatan membaca. Apabila siswa tersebut sudah malas untuk membaca
maka hal tersebut juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa tersebut.

Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya minat baca siswa. Salah satunya
adalah karena semakin berkembangnya teknologi. Berdasarkan beberapa
penelitian, penyebab rendahnya budaya baca ini karena masyarakat Indonesia
lebih suka menonton televisi (TV), mendengarkan radio, dan bergelut pada dunia
maya (internet dan media sosial) dibandingkan membaca buku. Istilahnya,
masyarakat Indonesia lebih suka mengirim SMS atau BBM-an, Facebook-an atau
Twitter-an dibandingkan membaca buku.

Anda mungkin juga menyukai