Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Saat ini minat membaca masih menjadi pekerjaan rumah yang masih belum terselesaikan
bagi bangsa Indonesia. Berbagai program telah dilakukan untuk menumbuhkan minat membaca
masyarakat. Akan tetapi, berbagai program tersebut belum mencapai hasil yang maksimal. Untuk
mewujudkan bangsa berbudaya baca, maka bangsa ini perlu melakukan pembinaan minat
membaca anak. Pembinaan baca anak merupakan langkah awal sekaligus cara yang efektif,
menuju bangsa berbudaya membaca.

Masa anak-anak merupakan masa yang tepat untuk menanamkan sebuah kebiasaan, dan
kebiasaan ini akan terbawa hingga anak tumbuh dewasa atau menjadi orang tua. Dengan kata
lain, apabila sejak kecil seseorang terbiasa membaca, maka kebiasaan tersebut akan terbawa
hingga dewasa. Karena, membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa. Selain
itu juga, membaca merupakan masalah yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan, sebab
membaca merupakan salah satu cara bagi seseorang menyumbangkan pengetahuannya. Adapun
pepatah yang mengatakan bahwa “membaca membuka cakrawala dunia, perpustakaan adalah
kuncinya”. Artinya dengan membaca segala pengetahuan akan kita ketahui dan pahami.

Akan tetapi, pembinaan membaca anak saat ini sering terbentur dengan masalah
ketersediaan sarana baca. Tidak semua anak-anak mampu mendapatkan buku yang mampu
menggugah minat mereka untuk membaca. Faktor ekonomi dan minimnya kesadaran orang tua
untuk menyediakan buku bagi anak, menyebabkan anak-anak tidak mendapat buku yang
dibutuhkan. Tidak tersedianya sarana baca merupakan, masalah besar dalam pembinaan minat
baca anak. Anak-anak tidak dapat memanjakan minat membacanya, karena tidak tersedianya
sarana baca yang dapat menggugah minat baca anak. Padahal pembinaan minat baca anak
merupakan modal dasar untuk memperbaiki kondisi minat membaca dalam masyarakat.

Oleh karena itu, melalui perpustakaanlah sumber ilmu pengetahuan disimpan dan tak
akan pernah punah. Karena disanalah tempat sumber ilmu (buku) berada.

1|Page
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam pembahasan makala ini
adalah sebagai berikut :

1) Pengertian minat membaca.


2) Tujuan minat membaca.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca.
4) Peran perpustakaan dalam minat membaca.

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dalam pembahasan makala
ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui pengertian minat membaca.


2) Untuk mengetahui tujuan minat membaca.
3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca.
4) Serta untuk mengetahui peran perpustakaan dalam minat membaca.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makala ini adalah agar siswa dapat mengetahui apa itu minat
membaca, tujuan dari minat membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca serta
mengetahui peran perpustakaan dalam minat membaca yang minim dalam kehidupan abstrak.

2|Page
BAB II

KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Minat Membaca

Membaca merupakan suatu proses menangkap atau memperoleh konsep-konsep yang


dimaksud oleh pengarangnya, mengevaluasi konsep-konsep pengarang dan mereflesikan atau
bertindak seperti yang dimaksud dalam konsep itu dengan cara, memahami setiap isi dari apa
yang tertulis dengan saksama.

Sedangkan minat meruapakan suatu dorongan atau keinginan apabila seseorang untuk
menjadi tertarik pada sesuatu yang ia sukai. Minat juga diartikan suatu momen dari
kecendrungan yang terarah secara intensif pada suatu tujuan atau objek yang dianggap penting.
Objek yang menarik perhatian dapat membentuk minat karena adanya dorongan dan
kecendrungan untuk mengetahui, memperoleh, atau menggali dan mencapainya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat membaca merupakan, keinginan seseorang atau
siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca,
serta menunjukan ketertarikan pada berbagai lambang dan simbol, yang diikuti dan diminatinya.1

Minat membaca pada anak sangat beragam, ada yang tidak peduli serta ada pula yang
tertarik untuk membaca yang ditandai dengan tertarik dengan media cetak, menikmati dan
menyimak sebuah cerita, mampu bercerita dengan baik, suka melihat gambar-gambar dibuku,
mampu menceritakan sesuatu dari gambar, dan meminjam buku dari sekolah untuk dibawah
pulang.2

1
Ibrahim.2002.Peningkatan Minat Baca.Jakarta:Erlangga
2
Http://hardisusanto.wordpress.com/2013/05/05/pembinaan-dan-pengembagan-minat-membaca-siswa-sekolah-
dasar,10 oktober 2013

3|Page
Adapun jenis-jenis minat baca adalah sebagai berikut :

1) Minat baca spontan, kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan, inisiatif pribadi
murid sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak luar.
2) Minat baca terpola, kegiatan membaca yang dilakukan murid sebagai hasil atau akibat
pengaruh langsung dan disengaja melalui tindakan dan program yang terpola. Terutama
kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2.2 Tujuan Minat Membaca

Secara umum, tujuan orang membaca adalah untuk mendapatkan suatu informasi
(pengetahuan dan wawasan) baru. Namun dalam kenyataanya, terdapat tujuan khusus dari
kegiatan membaca seperti yang diungkapkan oleh Darmono3, yaitu :

1) Membaca untuk tujuan kesenangan.


Termasuk dalam kategori ini adalah membaca novel, surat kabar, majalah dan komik.
Bacaan yang dijadikan objek kesenangan menurut David Eskey adalah sebagai bacaan
ringan.
2) Membaca untuk meningkatkan pengetahuan.
Seperti pada membaca buku-buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan, kegiatan membaca
untuk meningkatkan pengetahuan.
3) Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan.
Misalnya, para mekanik perlu membaca buku petunjuk dan ibu-ibu membaca booklet
tentang resep masakan.

Jadi, dari pernyataan diatas sekiranya dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan membaca
sangat beragam, tergantung dari jenis buku apa yang mau dibaca.

Hal berbeda tentang tujuan membaca yang dinyatakan oleh Heilman, yang menyatakan
bahwa tujuan membaca antara lain adalah sbagai berikut :

1) Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topic-topik


yang menarik.
2) Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri.
3
Darmono.2007.Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.Jakarta:Grasindo

4|Page
3) Membenahi atau meningkatkan pemahamannya tentang masyarkat dan dunia atau
tempat yang dihuninya.
4) Memperluas wawasan atau pandangan dengan cara, memahami orang-orang lain.
5) Memahami lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan pribadi orang-
orang besar atau terkenal dengan cara membaca biografinya.4
6) Menikmati dan ikut merasakan lika-liku pengalaman orang lain. Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca pada dasarnya terbagi atas :
a) Membaca untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari.
b) Dan membaca untuk memperoleh kepuasan dan kenikmatan emosional.

2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Minat yang dimiliki oleh setiap orang atau pelajar pastinya berbeda-beda, dengan kata
lain tergantung pada masing-masing individu. Minat membaca tiap individu atau siswa tidaklah
sama, ada pelajar yang suka dan hobi membaca, bahkan ada pula yang tidak hobi membaca.

Namun minat membaca setiap orang siswa juga dipengaruh oleh beberapa faktor, seperti
yang dikemukakan oleh Crow dan Crow yang menyatakan bahwa ada empat faktor yang
mempengaruhi minat baca seseorang atau siswa5, diantaranya :

1) Kondisi fisik.
Kondisi fisik memang menjadi hal utama yang menjadi perhatian karena dengan
kondisi yang baik dan sehat, maka keadaan siswa akan stabil. Hal itulah yang nantinya
juga akan berpengaruh terhadap aktivitas yang ia lakukan.
Misalnya saja kegiatan membaca buku. Apabila kondisinya sehat, maka ia akan
merasa senang dan suka membaca.
2) Kondisi mental.
Kondisi mental seseorang siswa juga sangat berpengaruh terhadap aktivitasnya
sehari-hari. Apabila mental sorang siswa jatuh, maka siswa tersebut tidak akan merespon
dengan baik apa yang akan ia kerjakan.

4
H.A,Abd.Rachman,dkk.1983.Minat Baca Murid Siswa Sekolah Dasar.Jakarta:Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa,p.9
5
Supriyadi.1986.Pengantar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.Malang,p.75

5|Page
Misalnya saja membaca buku. Sebaliknya, jiika mental siswa tersebut bagus atau
baik maka ia akan merasa senang dan suka untuk melakukan kegiatan membaca.
3) Status emosi.
Status emosi juga sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik setiap siswa. Apabila
kondisi emosinya stabil dan baik, maka ia akan senang dan ringan dalam melakukan
kegiata yang ia sukai.
Misalnya kegiatan membaca buku. Namun apabila emosinya sedang labil, maka
seorang siswa tersebut juga enggan bahkan tidak mau untuk melakukan kegiatan apapun,
tak terkecuali kegiatan membaca.
4) Lingkungan sosial.
Lingkungan sosial setiap siswa pastinya berbeda-beda. Jika lingkungan sosial
tempat siswa tinggal adalah lingkungan yang baik, yang berarti lingkungan masyarakat
yang suka membaca, maka siswa tersebut secara tidak langsung pun akan mulai suka
dengan membaca. Padahal sebenarnya ia tidak hobi membaca.
Namun, apabila lingkungan tempat tinggal siswa tidak sehat, yang berarti kondisi
masyarakat yang amburadul, maka ia pun juga akan trpengaruh menjadi amburadul.
Yang pada ahkirnya cenderung untuk tidak mau melakukan kegiatan yang bermanfaat,
seperti kegiatan membaca.

Dari keempat faktor yang sudah disebutkan tersebut dapat disimpulkan bahwa, kondisi
fisik, mental, emosi dan lingkungan sosial baik yang sehat ataupun yang buruk sangat
berpengaruh terhadap setiap siswa.

Dengan kondisi fisik, mental, emosi serta lingkungan sosial yang baik dan sehat, maka
setiap siswa akan merasa senang melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan juga
menambah wawasan pengetahuannya. Seperti kegiatan membaca, maka dari sinilah minat
membaca dari seorang atau masing-masing siswa itu tumbuh.

6|Page
2.4 Peran Perpustakaan Dalam Minat Membaca

Salah satu tujuan perpustakaan adalah untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat, untuk
meningkatkan kecerdasan masyarakat dapat dilakukan melalui pembinaan minat membaca. 6

Adapun program atau kegiatan yang perlu dilakukan oleh perpustakaan, di antaranya :

1. Menyediakan yang baim gedung maupun perabotan ruangan yang memadai.


2. Koleksi yang terus berkembang dan bervariasi.
3. Tenaga pengelola perpustakan yang professional.
4. Mengadakan promosi perpustakaan dan pameran buku.
5. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna perpustakaan.
6. Penyelenggaraan jam-jam cerita di perpustakaan sekolah.
7. Pemberian tugas membaca.
8. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaran membaca.
9. Mengajak siswa belajar ke perpustakaan.
10. Memilih siswa teladan yang telah membaca buku terbanyak.
11. Memotivasi siswa agar banyak membaca pada waktu luang.
12. Penyelenggaraan program membaca.
13. Pemberian bimbingan teknis membaca.
14. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain, untuk meningkatkan pelayanan.

Jadi perpustakaan merupakan ujung tombak dalam pembinaan minat membaca.

Perpustakan yang ideal dan baik harusnya mempunyai program dan tujuan yang terencana dan
jelas. Hal tersebut perlu dilakukan agar menarik minat siswa untuk berkunjung ke prpustakaan
untuk membaca buku.

6
Nurhadi,Imam.1998.Pembinaan Minat Kebiasaan dan Budaya Baca.Jakarta:Perpustakaan

7|Page
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks atau juga disebut sebagai kegiatan
aktif. Pembinaan dan pengembangan minat baca siswa tidak terlepas dari pembinaan
kemampuan siswa dalam membaca, sebab untuk menjadi orang yang minat tentu harus mampu
membaca. Hal ini dapat dilihat dari berbagai jumlah kegiatan. Mulai dari memahami kata-kata
atau kalimat yang ditulis oleh penulis, menginterprestasikan konsep-konsep penulis, serta
menyimpulkannya.

Sedangkan minat membaca merupakan dorongan yang kuat pada seseorang untuk
membaca yang ditandai dengan menunjukan ketertarikan pada berbagai lambang dan simbol.
Minat baca pada setiap anak berbeda-beda, ada yang enggan membaca, ada yang tertarik
membaca karena buku yang akan dibaca banyak gambar-gambar yang unik, atau membaca
karena terpaksa jika ada tugas atau ulangan saja.

Untuk mengatasi dan menumbuhkan minat baca siswa, maka harus ada motivasi dari diri
siswa sendiri dan motivasi dari luar. Kedua motivasi tersebut haruslah seimbang dan saling
mendukung satu sama lain, agar minat membaca siswa semakin tinggi.

Selain motivasi yang bersumber dari dalam dan luar siswa. Adapun peran yang tidak
kalah penting dalam usaha menumbuhkan minat baca siswa, yakni peran perpustakaan sekolah.

Perpustakaan yang ideal dan baik harusnya mempunyai program dan tujuan yang
terencana dan jelas. Hal tersebut perlu dilakukan agar menarik minat siswa untuk berkunjung ke
perpustakaan untuk membaca-baca buku.

8|Page
3.2 Saran

Bermodalkan kesadaran diri untuk mau menekuni minat membaca yang pada ahkirnya,
akan membawa manfaat, maka diantaranya adalah bagaimana menggunakan belajar dengan
bnyak-banyak membaca sebagai alat dan bukan tujuan. Mengingat bahwa tujuan dari belajar
adalah menjadi dirimu seutuhnya, yang dicirikan dengan berinisiatif dalam banyak membaca
buku atau mau meminjam buku serta mau menunjukan kemampuan diri pada lingkungan.
Sehingga diri sendiri pun dapat menjadi orang yang berguna dan kaya akan wawasan serta
pengetahuan yang telah dimilikinya. Sehingga menjadi orang yang sadar diri, tau diri dan kenal
diri.

9|Page
DAFTAR PUSTAKA

Darmono.2007.Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.Jakarta:Grasindo

H.A,Abd.Rachman,dkk.1983.Minat Baca Murid Siswa Sekolah Dasar.Jakarta:Pusat Pembinaan dan


Pengembangan Bahasa

Supriyadi.1986.Pengantar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.Malang

Ibrahim.2002.Peningkatan Minat Baca.Jakarta:Erlangga

Nurhadi,Imam.1998.Pembinaan Minat Kebiasaan dan Budaya Baca.Jakarta:Perpustakaan

Http://hadisusanto.wordpress.com/2013/05/05/pembinaan-dan-pengembangan-minat-membaca-
siswa-sekolah-dasar,10 oktober 2013

10 | P a g e
2.3 Cara Meningkatkan Minat Baca
Banyak cara membiasakan diri pada seorang anak maupun remaja dalam membaca. Misalnya,
dengan mengoleksi buku-buku bacaan atau cerita yang berhubungan dengan pengetahuan.
Selain itu, untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa, ada beberapa hal yang perlu
dilakukan oleh sekolah maupun kalangan siswa itu sendiri.

Hal yang harus dilakukan oleh sekolah, yaitu:

 Penciptaan atmosfirkata-kata mutiara di kelas yang mendukung dengan menempel


pajangan hasil karya siswa dengan rapi serta slogan-slogan ajakan agar siswa gemar
membaca.
 Penyediaan buku-buku bacaan yang memadai, baik dari segi kuantitas judul buku maupun
kualitas buku di perpustakaan dan setiap ruang kelas.
 Memberikan pemahaman akan pentingnya membaca
Cara ini menekankan pada siswa bahwa membaca memiliki banyak manfaat. Karena dari
membaca pengetahuan semakin luas dan akan banyak hal baru yang akan kita dapat.
Siswa juga perlu melakukan sesuatu agar dapat menumbuhkan dan selanjutnya meningkatkan
minat bacanya, yaitu:

1. Yakin bahwa gemar membaca merupakan hal yang terbaik untuk dapat bersaing di era
global,
2. Memiliki niat yang tulus untuk membaca,
3. Menambah wawasan dengan menyisihkan uang lebih untuk membeli buku, minimal satu
buku setiap bulannya, bukan membeli pulsa.
4. Mulailah membaca sebuah buku dengan membaca daftar isinya terlebih dahulu,
5. Catatlah setiap ada informasi penting dari buku yang Anda baca, dan
6. Bersenang-senang dengan buku.

aktor Pendukung dan Penghambat Minat Baca

1. Faktor Pendukung Minat Baca

Untuk membina dan mengembangkan minat baca siswa tidak bisa terlepas dari
pembinaan kemampuan membaca siswa , sebab seperti sudah dijelaskan bahwa untuk
menjadi minat harus mampu membaca. Adapun beberapa faktor dalam pembinaan
minat baca. Faktor –faktor ini dapat dibedakan yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal disamakaan dengan motivasi eksternal. Sedangkan faktor
internal disamakan dengan Motivasi internal (smit, 584- 586).

Adapun faktor –faktor yang mendukung pembinaan minat baca siswa adalah :

11 | P a g e
 Secara alamiah orang orang beragama mempunyai kitab suci yang harus di baca
 Orang yang berpendidikan sudah relatif banyak
 Bahan bacaan sudah relatif tersedia.
 Perpustakaan-perpustakaan sudah mulai berkembang
 Tersedianya perpustakaan yang memadai.
 Perhatian pemerintah sudah ada walau belum memadai .
 Faktor trasportasi, komunikasi, informasi, dan iptek relatif baik
Untuk meningkatkan minat baca pada siswa ada beberapa kiat yang bisa dilakukan
antara lain :
 Memperlkenalkan buku – buku.
 Memperkenalkan hasil karya sastrawan
 Display Referensi
 Pameran buku
 Majalah dinding
 Mengadakan kuis
 Memberikan bimbingan membaca

1. Faktor Penghambat Minat Baca

Rendahnya minat baca pada siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

 Belum banyak dirasakan manfaat langsung dari membaca


 Bahan bacaan belum merata
 Pembinaan Perpustakaan belum merata
 Kemajuan Teknologi lebih menarik perhatian
 Daya beli bahan bacaan masih kurang
 Banyak sekolah belum menyelengarakan perpustakaan sekol
 Tidak adanya tenaga pustakawan yang tetap, kebanyakan perpustakaan dikelola oleh
seorang guru atau tenaga administrasi sekolah yang tidak sepenuhnya paham
tentang Perpustakaan
 Koleksi perpustakaan sekolah umumnya sangat lemah dan belum terarah
 Sumber dana yang sangat terbatas
 Banyak sekolah tidak mempunyai ruangan khusus untuk perpustakaan

12 | P a g e
Faktor faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Siswa:
Dawson dan
Bamman dalam Rachman (1985: 6) mengemukakan beberapa faktor yang
mempengaruhi minat baca yaitu sebagai berikut:
a)
Tujuan dan manfaat yang diperoleh setelah membaca, yaitu rasa aman,
status dan kedudukan tertentu, kepuasan afektif dan kebebasan yang
sesuai dengan kenyataan serta tingkat perkembanagan siswa, kebutuhan
itu berpengaruh pada pilihan dan minat baca masing masing individu.
b)
Tersedianya sarana buku bacaan keluarga merupakan salah satu
pendorong terhadap pilihan bacaan dan minat baca siswa dan
kemungkinan bahwa minat baca juga didorong oleh status sosial ekonomi
keluarga.
c)
Faktor guru berperan dalam menumbuhkan
minat baca setiap individu
karena dengan informasi yang menarik tentang sebuah buku, maka siswa
akan tertarik untuk membacanya dan sekaligus memperoleh sumber
informasi.
d)
Tersedianya sarana dan prasarana perpustakaan, jumlah dan ragam bacaan
yang disenangi
akan meningkatkan minat baca.
e)
Faktor jenis kelamin juga berfungsi sebagai pendorong perwujudan
pemilihan buku bacaan dan minat baca murid.
f)
Saran
-
saran teman sekelas sebagai faktor eksternal dapat mendorong
timbulnya minat baca murid.
6.
Konsep Perpustakaan
sekolah: Perpustakaan berasal dari kata “Pustaka”,
yang berarti kitab atau buku. Setelah ditambah awalan
per dan akhiran an menjadi perpustakaan yang artinya kumpulan buku -buku yang
kini dikenal
sebagai koleksi bahan pustaka. Menurut Supriyadi (1998:3), pengertian
perpustakaan sesuai dengan perkembangan masa kini adalah unit kerja berupa
tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka
yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu, untuk
digunakan, secara kontinyu oleh
pemakainya sebagai sumber informasi.
Perubahan komponen koleksi perpustakaan disamping perkembangan
teknologi berpengaruh terhadap definisi perpustakaan, diantaranya:

13 | P a g e
a)
Perpustakaan Berbasis Materi Perpustakaan Kertas
Ketika koleksi perpustakaan masih berbas
is kertas maka definisi
perpustakaan adalah kumpulan buku dan materi lainnya yang disimpan untuk
bacaan, belajar, penelitian, informasi, dan konsultasi.
b)Perpustakaan Berbasis Kertas dan Multimedia
Berhubungan dengan materi non buku atau multimedia tersebut
maka ada
yang memberi definisi perpustakaan ialah koleksi buku atau bahan tertulis
lainnya, seperti bahan tercetak dan media audio visual, seperti film, slide,
kaset, piringan hitam, bentuk mikro, seperti mikrofilm, mikrofis, mikroburam
(microopaque).
c)Perpustakaan Elektronik
Perpustakaan adalah kumpulan materi tercetak, media, noncetak, dan atau
sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk
digunakan pemakai.
d)Perpustakaan Hibrida
Perpustakaan ini merupakan campuran antara perpustakaan tradisional
(berbasis cetak) dengan perpustakaan digital (berbasis elektronik).
Paparan di atas adalah pengertian perpustakaan secara umum, sedangkan
pengertian perpustakaan sekolah menurut Supriyadi
(1998:3) adalah
“perpustakaan yang diselenggarakan disekolah untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar dilembaga formal dari tingkat sekolah dasar, tingkat lanjutan pertama,
lanjutan atas, baik umum maupun kejuruan”.
Sedangkan menurut Arikunto dan Lia Yu
liana (2008:282) “perpustakaan
sekolah adalah suatu Unit Kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga
pendidikan sekolah, yang berupa penyimpanan koleksi bahan pustaka yang diatur
secara sistematik dengan cara tertentu untuk digunakan oleh siswa dan g
uru
sebagai suatu sumber informasi”.

Cara Meningkatkan Minat Baca

Banyak cara membiasakan diri pada seorang anak maupun remaja dalam membaca. Misalnya,
dengan mengoleksi buku-buku bacaan atau cerita yang berhubungan dengan pengetahuan.
Selain itu, untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa, ada beberapa hal yang perlu
dilakukan oleh sekolah maupun kalangan siswa itu sendiri.

Hal yang harus dilakukan oleh sekolah, yaitu:

14 | P a g e
 Penciptaan atmosfirkata-kata mutiara di kelas yang mendukung dengan menempel
pajangan hasil karya siswa dengan rapi serta slogan-slogan ajakan agar siswa gemar
membaca.
 Penyediaan buku-buku bacaan yang memadai, baik dari segi kuantitas judul buku maupun
kualitas buku di perpustakaan dan setiap ruang kelas.
 Memberikan pemahaman akan pentingnya membaca
Cara ini menekankan pada siswa bahwa membaca memiliki banyak manfaat. Karena dari
membaca pengetahuan semakin luas dan akan banyak hal baru yang akan kita dapat.

Siswa juga perlu melakukan sesuatu agar dapat menumbuhkan dan selanjutnya meningkatkan
minat bacanya, yaitu:

1. Yakin bahwa gemar membaca merupakan hal yang terbaik untuk dapat bersaing di era
global,
2. Memiliki niat yang tulus untuk membaca,
3. Menambah wawasan dengan menyisihkan uang lebih untuk membeli buku, minimal satu
buku setiap bulannya, bukan membeli pulsa.
4. Mulailah membaca sebuah buku dengan membaca daftar isinya terlebih dahulu,
5. Catatlah setiap ada informasi penting dari buku yang Anda baca, dan
6. Bersenang-senang dengan buku.

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai