Anda di halaman 1dari 63

Handout PKN SMP Kelas IX SMP

BAHAN AJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


SMP KELAS IX SEMESTER I (PERTAMA)

Deskripsi Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas
pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman belajar. Pengertian ini
mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana
tertulis. Dokumen atau rencana tertulis itu berisikan pernyataan mengenai kualitas yang harus
dimiliki seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum tersebut. Pengertian kualitas pendidikan di
sini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai dokumen merencanakan kualitas hasil belajar
yang harus dimiliki peserta didik, kualitas bahan/konten pendidikan yang harus dipelajari peserta
didik, kualitas proses pendidikan yang harus dialami peserta didik. Kurikulum dalam bentuk fisik
ini seringkali menjadi fokus utama dalam setiap proses pengembangan kurikulum karena ia
menggambarkan ide atau pemikiran para pengambil keputusan yang digunakan sebagai dasar bagi
pengembangan kurikulum sebagai suatu pengalaman.
Aspek yang tidak terungkap secara jelas tetapi tersirat dalam definisi kurikulum sebagai
dokumen adalah bahwa rencana yang dimaksudkan dikembangkan berdasarkan suatu pemikiran
tertentu tentang kualitas pendidikan yang diharapkan. Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun
2003 yang menyatakan bahwa kurikulum adalah“seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaranserta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (pasal 1 ayat 19).
Definisi yang dikemukakan terdahulu menggambarkan pengertian yang membedakan antara
apa yang direncanakan (kurikulum) dengan apa yang sesungguhnya terjadi di kelas (instruksi atau
pengajaran). Kurikulum, dan pendidikan, haruslah mentransfer berbagai disiplin ilmu sehingga
peserta didik menjadi warga masyarakat yang dihormati. Teori tentang IQ bekerja untuk terutama
intelektualitas dalam pengertian disiplin ilmu karena logik yang dikembangkan dalam tes IQ adalah
logika disiplin ilmu dan secara lebih khusus adalah logika matematika.
Kemajuan teknologi pada akhir kedua abad keduapuluh telah memberikan velocity
perubahan pada berbagai aspek kehidupan pada tingkat yang tak pernah dibayangkan manusia
sebelumnya. Pendidikan haruslah aktif membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik
untuk suatu kehidupan yang akan dimasukinya dan dibentuknya. Artinya, kurikulum merupakan
rancangan dan kegiatan pendidikan yang secara maksimal mengembangkan potensi kemanusiaan
yang ada pada diri seseorang baik sebagai individu mau pun sebagai anggota masyarakat untuk
kehidupan dirinya, masyarakat, dan bangsanya di masa mendatang.
Mulyasa (2007 : 1) menyatakan bahwa kekurangpahaman guru dan penyelenggara
pendidikan terhadap kurikulum bisa berakibat fatal terhadap hasil peserta didik. Agar kesalahan
tersebut tidak terulang kembali, pemerintah telah menetapkan standar kompetensi lulusan dan
standar isi, untuk dijadikan acuan dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Dalam KTSP, kiprah guru lebih dominan lagi, terutama dalam menjabarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, tidak saja dalam program tertulis, tetapi juga dalam
pembelajaran nyata di kelas. KTSP merupakan upaya untuk menyempurnakan kurikulum agar lebih
familiar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan diharapkan memiliki tanggungjawab yang
memadai. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar sistem
pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,Standar
Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar
Penilaian Pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama
bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan
pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada
khususnya, SMP N e ge r i 1 J r e n gi k
sebagailembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikul
um Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai
dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku
kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.

Identifikasi Mata Pelajaran:


Nama mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Jumlah mata pelajaran : 2 jam pelajaran/minggu/kelas

Deskripsi Mata Pelajaran:


Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Ruang Lingkup :
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan,
Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di
kelompok belajar, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional,
Hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat,
Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat,
Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan
bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga Negara.
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-
konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan
otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.
Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
2. Memahami dan menerapkan hidup rukun di rumah dan di Satuan pendidikan nonformal
penyelenggara pendidikan kesetaraan
3. Memahami kewajiban sebagai warga dalam keluarga dan di Satuan pendidikan nonformal
penyelenggara pendidikan kesetaraan
4. Memahami hidup tertib dan gotong royong
5. Menampilkan sikap cinta lingkungan dan demokratis
6. Menampilkan perilaku jujur, disiplin, senang bekerja dan anti korupsi dalam kehidupan sehari-
hari, sesuai dengan nilai-nilai pancasila
7. Memahami sistem pemerintahan, baik pada tingkat daerah maupun pusat
8. Memahami makna keutuhan negara kesatuan Republik iIndonesia, dengan kepatuhan terhadap
undang-undang, peraturan, kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, dan menghargai keputusan
bersama
9. Memahami dan menghargai makna nilai-nilai kejuangan bangsa
10. Memahami hubungan Indonesia dengan negara tetangga dan politik luar negeri

Sumber Bacaan:
Simanjuntak, SH, PNH, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Grasindo
Sri Murtono, Drs, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : QuadraLKS Canggih, Klaten :
CV Gema N

Penilaian
Butir-butir penilaian terdiri dari:
a. Tugas Mandiri (Teori dan Praktik);
b. Tugas Kelompok/Tugas Terstruktur (Teori dan Praktik);
c. Partisipasi dan Kehadiran;
d. Ulangan Harian
e. Ujian Mid Semester (Teori), Ujian mid semester dilaksanakan di pertengahan
pembelajaran bertujuan untuk memantau perkembangan belajar siswa;
f. Ujian Akhir Semester (Teori), Ujian akhir semester dilaksanakan di akhir pembelajaran untuk
mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa; dan
g. Tugas Tambahan.

“Tabel Ringkasan Bobot Penilaian”


No. Jenis Penilaian Skor Maksimum
1 Tugas Mandiri 5
2 Tugas Kelompok/Tugas Terstruktur 5
3 Partisipasi dan Kehadiran 30
4 Ulangan Harian 15
5 Ujian Mid semester 25
6 Ujian Akhir semester 25
7 Tugas Tambahan 5
Jumlah Maksimum 100
BAB I
PARTISIPASI DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA

Standar Kompetensi :
Partisipasi Dalam Usaha Pembelaan Negara

Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan dan menjelaskan Pentingnya Usaha Pembelaan Negara

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu mendeskripsikan pengertian usaha
pembelaan Negara dan menjelaskan unsur-unsur terbentuknya Negara.

Deskripsi Materi :

PENTINGNYA USAHA PEMBELAAN NEGARA


1. Pengertian Usaha Pembelaan Negara
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pengertian bela negara kalian kerjakan
pertanyaan berikut dengan teman sebangku kalian.

LEMBAR KERJA SISWA


Untuk dapat menjawab tentang pengertian Bela Negara, coba kalian cermati beberapa
pertanyaan berikut :
1) Seorang tentara yang sedang berperang termasuk bela Negara atau tidak ? Jelaskan !
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
2) Untuk siapakah seorang atlet yang bertanding dalam olimpiade ?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3) Pemuda adalah generasi penerus bangsa, peran apa yang dapat kalian lakukan ?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4) Warga dapat berperan menjaga keamanan, dengan cara apa ?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
5) Mengapa kita mau melakukan itu semua/ berkorban demi Indonesia ?
.............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, bela negara dilakukan atas dasar rasa kecintaan kita terhadap
bangsa dan negara. Pembelaan negara tidak hanya dilakukan disaat negara dalam keadaan perang,
dalam keadaan damaipun kita dapat melakukan pembelaan negara yang tetunya bentuknya
disesuaikan dengan kegiatan tiap orang.
Seorang atlet yang bertanding dalam olah raga mewakili negara juga termasuk bela negara, yang
tentunya berusaha semaksimal mungkin membela nama baik dan berusaha mengharumkan bangsa
Indonesia.
Dalam UU No 3 th 2002 Tentang Pertahanan Negara, Bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Tujuan Nasional Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD’ 45 Alenia IV diantaranya :


1. Melindungi segenap bangsa
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
2. Usaha Pembelaan Negara Penting Dilakukan

Coba kalian perhatikan pernyataan berikut ini :


”Jangan tanya apa yang tanah airmu dapat memberi kepadamu, tetapi tanyakanlah apa yang kamu
dapat berikan kepada tanah airmu.”
Kalimat di atas mengandung makna bahwa dalam melakukan usaha bela negara kita
janganlah mengharapkan penghargaan/ imbalan dari negara. Tindakan itu kita lakukan semata- mata
demi rasa cinta kita pada negara.
Fungsi Negara diantaranya :
a) Fungsi penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-
bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau bertindak
sebagai stabilisator.
b) Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran. Untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
diperlukan campur tangan dan peran aktif dari negara.
c) Fungsi Pertahanan, yaitu untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar, sehingga negara
harus diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan.
d) Fungsi keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan

3. Landasan Hukum tentang Kewajiban Membela Negara


a. Pancasila sila 3 “ Persatuan Indonesia
b. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2)
Pasal 30 ayat (1) ditegaskan bahwa “ tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.
Pasal 30 ayat (2) disebutkan bahwa “usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai
kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.
Dari Pasal 30 ayat 1 dan 2 dapat kita artikan sebagai berikut :
1) keikutsertaan warga negara dalam pertahanan dan keamanan negara merupakan hak dan
kewajiban;
2) pertahanan dan keamanan negara menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta ,kekuatan utama dalam sistem pertahanan adalah TNI,
3) sedangkan dalam sistem keamanan adalah POLRI;
4) kedudukan rakyat dalam pertahanan dan keamanan sebagai kekuatan pendukung.
c. Pasal 27 ayat (3) bahwa “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”
d. UU No 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara

4. Unsur-Unsur Negara
Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933 Unsur- Unsur Negara diantaranya :
a. Penduduk yang tetap,
Penduduk merupakan seseorang yang ada dan berdomisili/ bertempat tinggal di suatu negara
dalam waktu tertentu.
Rakyat adalah sekumpulan orang yang memiliki persamaan tujuan dan tinggal disebuah negara.
Warganegara adalah orang yang disahkan oleh peraturan negara tersebut menjadi bagian dari
negara.
Dalam ajaran dunia untuk menentukan status kewarganegaraan seseorang digunakan
asas sebagai berikut :
 Ius Sanguinis penentuan kewarganegaraan berdasarkan keturunan
 Ius Soli penentuan kewarganegaraan berdasarkan tempat dimana seseorang dilahirkan.

Penentuan dengan asas ini dapat menimbulkan permasalahan yaitu :


1. Apatride seseorang tidak memiliki kewarganegaraan
2. Bipatride merupakan seorang memiliki 2 kewarganegaraan

b. Wilayah tertentu
Wilayah sebuah negara terdiri atas darat, laut dan udara. Penentuan batas antara dua
negara biasanya ditentukan melalui perjanjian/ kesepakatan bersama. Untuk menandai batas
antar dua negara ada dua macam yaitu batas alami, batas yang sudah ada dengan sendirinya
contoh, gunung, sungai, lembah, hutan. Batas Buatan merupakan batas yang secara sengaja
dibuat untuk membedakan wilayah dua negara, contoh pagar berduri, tembok, patok.

c. Pemerintah,
Sebuah negara harus memiliki pemerintahan agar fungsi negara dapat dilaksanakan
dengan baik. Dengan memiliki pemerintahan berarti secara jelas negara tersebut memiliki
sistem pengaturan yang baik. Dengan sistem pengaturan yang baik maka negara dapat
melaksanakan kedaulatannya secara penuh baik kedaulatan ke dalam ataupun kedaulatan ke
luar.

d. Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain/ pengakuan Negara lain


Seperti manusia yang tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lainnya, negara juga
butuh bantuan negara lain. Kerjasama antar negara akan membantu negara dalam mewujudkan
tujuan negaranya. Apalagi dimasa globalisasi ini, dimana permasalahan yang muncul makin
kompleks kerjasama amat sangat dibutuhkan demi menghadapi berbagai permasalahan.

Bentuk Usaha Pembelaan Negara

Standar Kompetensi :
Bentuk Usaha Pembelaan Negara

Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan dan menjelaskan Bentuk-bentuk Usaha Pembelaan Negara

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu mendeskripsikan dan menjelaskan
bentuk-bentuk usaha pembelaan negara.

Deskripsi Materi :
BENTUK-BENTUK USAHA PEMBELAAN NEGARA

Persoalan kita sekarang adalah bagaimana wujud penyelenggaraan keikutsertaan warga


negara dalam usaha pembelaan negara?
Menurut Pasal 9 ayat (2) UURI Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan
warga negara dalam usaha pembelaan negara diselenggarakan melalui:
a. Pendidikan kewarganegaraan;
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara suka rela atau secara wajib; dan
Pengabdian sesuai dengan profesi

Berdasarkan ketentuan tersebut, siswa yang mengikuti mata pelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan di sekolah dapat dikatakan telah ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. Salah satu materi/bahan kajian yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan
dasar dan menengah serta pendidikan tinggi adalah Pendidikan Kewarganegaraan
(Pasal 37 ayat (1) dan (2) UURI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional). Dalam penjelasan Pasal 37 ayat (1) UURI Nomor 3 Tahun 2003 dijelaskan, bahwa
pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa pembentukan rasa
kebangsaan dan cinta tanah air peserta didik dapat dibina melalui pendidikan kewarganegaraan.
Konsep rasa kebangsaan dan cinta tanah air sangat berkaitan dengan makna upaya bela negara.
Perhatikan kalimat “...dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara kesatuan RI ...” pada definisi upaya
bela negara yang telah diungkapkan di atas.
Kalimat kecintaan kepada negara kesatuan RI merupakan realisasi dari konsep nasionalisme
(rasa kebangsaan) dan cinta tanah air (patriotisme). Sedangkan kecintaan kepada tanah air dan
kesadaran berbangsa merupakan ciri kesadaran dalam bela negara. Konsep bela negara adalah
konsepsi moral yang diimplementasikan dalam sikap, perilaku dan tindakan warga negara yang
dilandasi oleh cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan kepada Pancasila
sebagai ideologi negara, dan kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia.
Gambar diatas merupakan bentuk usaha pembelaan Negara, yaitu :
Gambar 1. HANSIP bentuk partisipasi dari masyarakat dalam pembelaan negara
Gambar 2. kebersamaan wujud bela negara pengabdian sebagai anggota TNI wujud cintanegara
Gambar 3. memupuk nilai kegotong royongan dan
Gambar 4. tanggung jawab wujud bela negara
Gambar 5. Melaksanakan tugas profesi dengan penuh
Gambar 6. Belajar dengan tekun merupakan wujud ikut bela negara

2. Bentuk- bentuk ancaman terhadap Negara antara lain :

Yang berupa ancaman dari luar negeri :


a) Invasi yaitu penyerangan senjata dari pihak asing
b) Infiltrasi yaitu tindakan penyusupan( spionase ) untuk mengetahui rahasia Negara
c) Intimidasi yaitu tindakan bertujuan untuk menekan kedudukan Negara melalui cara non militer
( diplomasi )

Yang berasal dari dalam negeri :


a) Perang saudara yang terajadi antar kelompok teertentu yang melibatkan ras, agama, suku dan
kelompok yang lainnya.
b) Kudeta adalah tindakan untuk menggulingkan pemerintah yang sah
c) Teror adalah tindakan yang bertujuan mengganggu keamanan dan menimbulkan keresahan di
masyarakat

Dalam usaha pembelaan negara, peranan TNI sebagai alat pertahanan negara sangat penting dan
strategis karena TNI memiliki tugas untuk :
a. mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah;
b. melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa;
c. melaksanakan operasi militer selain perang;
d. ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional (Pasal
10 ayat (3) UURI Nomor 3 Tahun 2002).

Berdasarkan uraian tersebut jelaslah, bahwa TNI merupakan komponen utama dalam
pertahanan negara. Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara (Pasal 1 ayat (1) UU RI Nomor 3
Tahun 2002).

Standar Kompetensi :
P e r a n S e r t a D a l a m U s a h a P e m b e l a a n Ne ga r a

Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan dan menjelaskan Peran serta dalam Usaha Pembelaan Negara

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu mendeskripsikan dan menjelaskan
Peran serta dalam usaha pembelaan negara.

Deskripsi Materi :
Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara di Lingkungan
Kewajiban untuk mempertahankan Negara merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia.
Hal ini didasarkan pada konsep wawasan nusantara yang menyebutkan ancaman terhadap satu
pulau berarti ancaman terhadap seluruh wilayah Indonesia. Jadi artinya kewajiban mempertahankan
Negara tidak hanya pada wilayah secara nasoinal tetapi juga pada wilayah masing- masing.
Adapun bentuk partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkungannya antara lain
melalui kegiatan sistem keamanan lingkungan (Siskamling), ikut serta menanggulangi akibat
bencana alam, ikut serta mengatasi kerusuhan masal, dan konflik komunal. Bencana alam terutama
banjir tampak telah menjadi bencana nasional, karena hampir seluruh wilayah nusantara terkena
dampaknya. Bentuk partisipasi di lingkungan rumah dapat kita wujudkan dengan menjaga
keharmonisan antar anggota keluarga, mematuhi aturan yang ada dalam keluarga.
Partisipasi di lingkungan Sekolah dapat kita wujudkan dengan cara mematuhi tata tertib
yang ada, melaksanakan kewajiban sebagai siswa dengan baik, menjaga hubungan dengan baik
antar teman baik di kelas maupun di asrama, lebih bersikap mengutamakan kepentingan bersama
dari pada kepentingan pribadi.
EVALUASI TENGAH SEMESTER

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan e didepan jawaban yang benar!

1. Pasal 27 Ayat (3) UUD 1945 hasil amandemen menyatakan bahwa setiap warga negara
mempunyai hak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Hal tersebut mempunyai
arti bahwa kita...
A. diharuskan ikut membela negara apa bila keadaan memaksa
B. ikut membela bila mendapat serangan dari dalam maupun dari luar
C. bila negara mendapat serangan musuh diserahkan kepada TNI
D. rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara

2. Menurut Undang-Undang Pertahanan Negara, upaya bela negara selain kewajiban dasar
manusia juga merupakan ....
A. hak warga Negara
B. kehormatan bagi warga Negara
C. tanggung jawab moral
D. kewajiban bagi setiap warga Negara

3. Kewajiban bagi warga negara terhadap pembelaan negara adalah perwujudan dari...
A. sikap yang mencerminkan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia
B. partisipasi yang berasal dari warga negara pada bangsa dan negar
C. pelaksanaan hak dan kewajiban asasi sebagai warga pribadi
D. tanggung jawab pada masyarakat bangsa dan negara kita

4. Salah satu sebab mengapa warga negara perlu membela dan mempertahankan negara...
A. proklamasi kemerdekaan adalah merupakan tujuan akhir dari perjuangan
B. kemerdekaan yang telah diperoleh adalah dari pengorbanan pahlawan
C. ada usaha negara lain untuk menguasai kekayaan bangsa Indonesia
D. membela dan mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban kita

5. Menurut pasal 30 UUD 1945, upaya bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara.
Dikatakan wajib berarti setiap warga negara…
A. boleh membela Negara
B. harus membela Negara
C. tidak perlu membela Negara
D. pernah menjadi aparat Negara

6. Amandemen UUD 1945 memberikan perubahan pada pasal 30 yaitu kata…”pembelaam


negara”… diganti dengan kata...
A. pertahanan Negara
B. pembelaan dan keamanan
C. pertahanan dan keamanan
D. pembelaan dan pertahanan Negara

7. Prinsip kesanggupan untuk rela berkorban demi bangsa dan negara bersumber dari...
A. cinta terhadap tanah air dan Negara
B. melaksanakan kewajiban manusia
C. kepedulian terhadap hidup rakyat
D. penghargaan terhadap kemanusiaan

8. Contoh pengabdian sesuai dengan profesi adalah...


A. perlindungan masyarakat
B. pemuda karang taruna
C. paramedis kesehatan
D. pemuda Pancasila
9. Perilaku siswa yang menunjukan upaya membela negara adalah...
A. mengikuti kegiatan karang taruna
B. mengenakan seragam sekolah
C. belajar dengan giat
D. perang terhadap negara lain

10. Salah satu peran yang kita lakukan untuk membela negara kita adalah…
A. menjaga kebersihan lingkungan
B. mengikuti kontes dangdut
C. makan yang banyak agar tubuh kuat sehingga bisa jadi tentara
D. mengikuti arah teman-teman

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan tepat!

1. Tuliskan contoh upaya pembelaan negara yang dapat dapat diwujudkan oleh setiap orang ?
2. Jelaskan bagaimana penyelenggaraan Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela Negara?
3. Tuliskan arti pentingnya Bela negara kelangsungan hidup dan negara Indonesia?
4. Bagaimana upaya pembelaan negara secara positif ?
5. Tuliskan upaya nyata pembelaan negara bagi para pemuda Indonesia?
BAB II
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

Standar Kompetensi :
Memahami Pelaksanaan Otonomi Daerah

Kompetensi dasar :
Mendeskripsikan Pengertian Otonomi Daerah

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu mendeskripsikan pengertian
Otonomi Daerah.

Deskripsi Materi :
HAKIKAT OTONOMI DAERAH
Hakekat otonomi daerah adalah kemandirian rakyat di daerah untuk mengatur
penyelenggaraan pemerintahan di daerah dan melaksanakan pembangunan di daerah
Prinsip yang harus dipegang dalam pelaksanaan otonomi adalah mengatur dan menyelenggarakan
pemerintahan sendiri, baik dari segi keuangan, hukum maupun kepentingan khusus daerah.
Otonomi Daerah. Adalah hak wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri usursan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

LEMBAR KERJA SISWA

Jawablah pertanyaan berikut Ini !


1. Siapakah yang berhak untuk mengatur diri kalian ?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
2. Apa yang kalian lakukan bila ada orang yang ikut campur terhadap dirimu ?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3. Kalian lebih suka usul dari orang lain atau dari dirimu sendiri ?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4. Yang mengetahui kondisi dan situasi yang pasti daerah kalian tinggal siapa ?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
5. Apabila desamu mau melakukan pembangunan, aspirasi warga mana yang didengar ?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

Berdasarkan pertanyaan di atas kita dapat ketahui, bahwa dalam proses memajukan desa dan diri
kita sendiri, kita tidak perlu terganting pada orang lain maupun warga desa yang lainnya. Kemajuan
desa kita dapat terwujud dengan kemandirian warga dan keaktifan dalam keikutsertaan secara aktif
dalam program di desa tersebut. Hal tersebut terjadi karena hanya warga desa tersebut yang
mengetahui kondisi dan karakter desa. Sehingga dalam menyampaikan aspirasi dapat langsung tepat
sasaran.
Dari uraian di atas kita dapat tarik kesimpulan, Otonomi Daerah terdapat unsur- unsur
berikut ( bila ingin berhasil ):
1) Hak mengatur daerah sesuai keinginan warga daerahnya
2) Dengan memperhatikan kondisi/ karakter daerah dan masyarakatnya
3) Berpegang pada aturan yang ada
Jadi, Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai
dengan peraturan perundang undangan

2. Asas- asas dalam Otonomi Daerah :


a. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintah oleh Pemerintah kepada Daerah
Otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah dan/atau perangkat pusat di daerah.
c. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan desa serta dari
daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana,
prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan
mempertanggung jawabkannya kepada yang menugaskan.

3. Tujuan Otonomi Daerah


Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan Negara yang memiliki
wilayah sangat luas dan terdiri dari keanekaragaman baik suku, budaya, agama, dan
bahasa.Keanekaragaman ini menimbulkan tiap wilayah dan masyarakatnya memiliki karakteristik
yang berbeda- beda satu dengan yang lainnya Perbedaan karakter ini apabila dalam
penangannannya kurang tepat dapat menimbulkan berbagai masalah, misalnya kurang meratanya
pembangunan di daerah, atau bahkan ada keinginan untuk memisahkan diri dari Indonesia contoh
NAD (Nangro Aceh Darussalam) dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka)nya, Timor Timur, Papua
dengan OPM (Organisasi Papua Merdeka)nya. Dengan adanya Otonomi Daerah diharapkan
pengelolaan di daerah dapat sesuai dengan karakter dari daerah masing- masing. Sehingga daerah
dapat maju dan berkembang sesuai keinginan daerahnya dan bukan karena paksaan dari pemerintah
pusat.

Adapun Tujuan Pemberian Otonomi Kepada Daerah adalah sebagai berikut:


a. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.
b. Pengembangan kehidupan demokrasi.
c. Keadilan.
d. Pemerataan.
e. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar daerah dalam rangka
keutuhan NKRI.
f. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.
g. Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat,
mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

4. Adapun Prinsip Pelaksanaan Otonomi Daerah


Prinsipnya adalah sebagai berikut :
a) Digunakannya asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan;
b) Penyelenggaraan asas desntralisasi secara utuh dan bulat yang dilaksanakan di Daerah
Kabupaten dan Daerah Kota,
c) Asas tugas pembantuan yang dapat dilaksanakan di Daerah Propinsi, Daerah Kabupaten;
Daerah Kota, dan Desa.

5. Kewenangan Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah


Pada dasarnya dengan adanya otonomi daerah,tiap daerah diberi kebebasan dalam
pengelolaan daerahnya agar dapat lebih maju. Tetapi ada kewenangan yang masih menjadi
milik pemerintah pusat dikarenakan hal tersebut mempengaruhi secara nasional

Kewenangan itu diantaranya :


a. kewenangan di bidang politik
b. luar negeri
c. pertahanan
d. keamanan
e. peradilan,
f. moneter
g. fiskal
h. agama

6. Sumber Keuangan Daerah


Diantaranya sebagai berikut :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD);
1) Hasil Pajak Daerah
2) Hasil Restribusi Daerah
3) Hasil Perusahaan Milik Daerah
4) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah lainnya
b. Dana Perimbangan
1) Penerimaan Pajak Bumi Bangunan
2) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
3) Penerimaan dari sumber daya alam;
4) Dana Alokasi Umum (DAU)
5) Dana Alokasi Khusus
c. Pinjaman Daerah

Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan Kebijakan Publik

Standar Kompetensi :
Memahami Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan Kebijakan Publik

Kompetensi dasar :
Menjelaskan Pentingnya Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan Kebijakan Publik Di Daerah

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu Menjelaskan Pentingnya
Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan Kebijakan Publik Di Daerah

Deskripsi Materi :
1. Hakikat Kebijakan Publik

Kebijakan dapat diartikan sebagai aturan, Publik diartikan umum (dibaca: masyarakat).
Jadi Kebijakan Publik secara sederhana dapat diartikan Peraturan- peraturan yang berlaku secara
umum untuk kepentingan masyarakat.

Untuk lebih jelasnya kalian coba jawab pertanyaan berikut :


 Siapakah yang membuat peraturan di Indonesia? ……………
 Peraturan tersebut wajib dipatuhi apa tidak? …………………
 Untuk siapa peraturan itu dibuat? ……………………………
 Pidato Presiden yang mengumumkan tentng kenaikan BBM wajib dipatuhi apa tidak?
……………………………..

Beberapa pengertian tentang KebijakanPublik menurut para ahli :


a. Dye : Kebijakan Publik adalah apapun yang pemerintah pilih untuk melakukan atau tidak
melakukan.
b. Kartasasmita : Kebijakan Publik merupakan upaya untuk memahami dan mengartikan (1) apa
yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah mengenai suatu masalah apa yang
menyebabkannya (3) apa pengaruhnya.
c. Edwar III : Kebijakan Publik adalah apa yang pemerintah katakan dan dilakukan, atau tidak
dilakukan. Kebijakan merupakan serangkaian tujuan dan sasaran dari program- program
pemerintah.
d. Anderson : Kebijakan Publik serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang
diikuti dan dilaksana kan oleh pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan masalah
tertentu.

2. Partisipasi dalam Perumusan Kebijakan Publik


Sasaran Kebijakan Publik sebenarnya adalah untuk kepentingan semua masyarakat,
sehingga sebuah kebijakan publik dikatakan baik apabila masyarakat mendapatkan manfaat dari
kebijakan publik tersebut. Keberadaan masyarakat dalam kebijakan publik tidak hanya sebagai
objek (sasaran) tapi juga sebagai subjek (pelaku).Artinya agar kebijakan publik dapat sesuai dengan
apa yang menjadi keinginan masyarakat, diperlukan keikutsertaan masyarakat dalam proses
pembuatannya.
Partisipasi ini dapat dilakukan pada awal proses pembuatan sampai akhir, dan pada saat
kebijakan itu mulai diberlakukan/diterapkan.

Adapun langkah-langkah dalam perumusan kebijakan publik :


a. Penyusunan Agenda
b. Formulasi Kebijakan
c. Adopsi Kebijakan
d. Implementasi Kebijakan
e. Penilaian Kebijakan

Bentuk- bentuk Kebijakan Publik diantaranya :


a. Berupa Peraturan
b. Pidato Pejabat Tinggi
c. Berupa Program Pemerintah
d. Tindakan Pemerintah
e. Berupa Kebijakan Pemerintah

3. Pentingnya Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan Kebijakan Publik


Seperti yang sudah dikatakan di depan tadi, bahwa masyarakat dalam kebijakan publik tidak
hanya sebagai subjek tapi juga sebagai objek dari kebijakan publik. Artinya masyarakat tidak hanya
menjadi sasaran dari aturan tetapi juga sebagai penentu aturan yang berlaku membawa
kebermanfaatan kepada masyarakat banyak. Oleh karena itu, ikut sertanya masyarakat dalam
sebuah kebijakan publik menjadi ukuran seberapa besar tingkat dukungan masyarakat terhadap
kebijakan tersebut.
 Menurut kalian apa yang terjadi apabila kebijakan publik tidak mendapatkan dukungan dari
masyarakat ?
 Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan tersebut besar atau kecil ?

Selama ini yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kebijakan publik dikarenakan kurangnya
kesadaran hukum oleh masyarakat. Jadi masih banyak masyarakat yang berpikir dalam jangka
pendek apa yang dapat saya terima dari aturan yang ada/ keuntungan apa yang saya peroleh?

Contoh paling mudah aturan berpakaian seragam dengan berbagai atributnya di SMP kita, masih
banyak siswa yang menganggap hal itu membuat ribet/repot saja, dan keuntungannya apa bagi
siswa?

Contoh yang lain kewajiban membayar uang kas di kelas banyak yang berpikir hal itu malah
membebani dan memberatkan siswa, sehingga banyak siswa yang dalam membayar tidak secara
sukarela dan harus dipaksa.

Apabila masyarakat aktif dalam memberikan masukan pada kebijakan publik akan tercipta
kebijakan publik yang dapat melindungi, mengayomi, dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

4. Dampak Apabila Masyarakat Tidak Aktif Dalam Perumusan Kebijakan Publik


Jika masyarakat tidak aktif dalam perumusan Kebijakan Publik, maka kebijakan yang tercipta dapat
tidak sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan dapat bertentangan dengan nilai- nilai masyarakat.
Kalau hal ini terjadi di masyarakat dapat menimbulkan hal- hal yang negatif.
 Bisakah kalian menyebutkan hal negatif tersebut ?
 Suasana apa yang terjadi di masyarakat ?
 Manfaat apabila masyarakat aktif dalam perumusan kebijakan publik :
a. Membentuk perilaku/ budaya demokrasi
b. Membentuk masyarakat yang bermoral dan berakhlak mulia
c. Membentuk masyarakat yang sadar hukum
d. Membentuk masyarakat madani Yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok yang
berbeda yang dapat hidup bersama secara damai.

EVALUASI SEMESTER I

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d didepan jawaban yang benar!
1. Contoh kebijakan publik di daerah adalah .…
A. Perda
B. Kepres
C. Keputusan menteri
D. Undang-undang

2. Partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik yang paling banyak pada tingkat .…
A.penetapan kebijakan publik
B.pelaksanaan kebijakan publik
C.perumusan kebijakn publik
D.mengevaluasi kebijakan publik

3. Kebijakan publik akan mendapat dukungan masyarakat apabila pelaksanaannya secara .…


A.Tegas
B.Lancar
C.Terhambat
D.tidak ada sanksi

4. Contoh nyata peran masyarakat terhadap kebijakan publik, yaitu .…


A. ikut menetapkan kebijakan
B. membuat peraturan
C. membayar pajak tepat waktu
D. memahami peraturan perundang-undangan

5. Sikap pemerintah yang seharusnya bila kebijakan ditolak adalah .…


A.menunda melaksanakannya
B.tetap melaksanakannya
C.memperbaiki dengan melibatkan peran masyarakat
D.menyerahkan kepada keamanan rakyat

6. Kebijakan publik akan bersifat sepihak apabila .…


A. masyarakat memaksakan kehendak
B. masyarakat aktif memberikan masukan
C. penguasa dengan lapang menerima masukan
D. masyarakat tidak memberi masukan

7. Berikut ini yang termasuk alasan masyarakat menolak sebuah kebijakan publik, kecuali ….
A. kebijakan tersebut merugikan masyarakat
B. kurangnya sosialisasi dari kebijakan tersebut
C. rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
D. kebijakan tersebut tidak memberi manfaat masyarakat

8. Berikut ini dampak ketidakaktifan masyarakat dalam kebijakan publik ....


A. kepercayaan masyarakat kepada pejabat pemerintah meningkat
B. pembangunan menjadi maju
C. adanya penolakan dari masyarakat
D. kebijakan tersebut dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya

9. Berikut ini permasalahan dalam masyarakat yang memerlukan kebijakan publik, kecuali ….
A.kerusuhan antar warga
B.kenakalan remaja
C.pertengkaran suami isteri
D.masalah kemiskinan

10. Pasal 27 Ayat (3) UUD 1945 hasil amandemen menyatakan bahwa setiap warga negara
mempunyai hak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Hal tersebut mempunyai
arti bahwa kita ....
A. diharuskan ikut membela negara apa bila keadaan memaksa
B. ikut membela bila mendapat serangan dari dalam maupun dari luar
C. bila negara mendapat serangan musuh diserahkan kepada TNI
D. rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara

11. Menurut Undang-Undang Pertahanan Negara, upaya bela negara selain kewajiban dasar
manusia juga merupakan ....
A. hak warga Negara
B. kehormatan bagi warga Negara
C. tanggung jawab moral
D. kewajiban bagi setiap warga Negara

12. Kewajiban bagi warga negara terhadap pembelaan negara adalah perwujudan dari ....
A. sikap yang mencerminkan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia
B. partisipasi yang berasal dari warga negara pada bangsa dan Negara
C. pelaksanaan hak dan kewajiban asasi sebagai warga pribadi
D. tanggung jawab pada masyarakat bangsa dan negara kita

13. Salah satu sebab mengapa warga negara perlu membela dan mempertahankan negara ....
A. proklamasi kemerdekaan adalah merupakan tujuan akhir dari perjuangan
B. kemerdekaan yang telah diperoleh adalah dari pengorbanan pahlawan
C. ada usaha negara lain untuk menguasai kekayaan bangsa Indonesia
D. membela dan mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban kita

14. Contoh tindakan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara antara lain adalah ....
A. memenuhi kewajiban untuk membayar pajak kepada negara
B. mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
C. menyerahkan urusan pertahanan negara kepada tentara
D. mengorbankan seluruh hartanya untuk bencana alam

15. Menurut pasal 30 UUD 1945, upaya bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara.
Dikatakan wajib berarti setiap warga negara .…
A. boleh membela Negara
B. harus membela Negara
C. tidak perlu membela Negara
D. pernah menjadi aparat Negara
LKS PKn KLS IX SMP SEMESTER GANJIL
Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : IX
Semester : 1 ( satu )
Standar Kompetensi : 2. Memahami Pelaksanaan Otonomi Daerah.

A. Pengertian Otonomi Daerah.


1. Kata Otonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu Auto dan Nomos.
Auto artinya ................................. dan nomos artinya ........................................................
Otonomi berarti: ..................................................................................................................
2. Otonomi Daerah artinya: .....................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3. Menurut UU No 32 tahun 2004 otonomi daerah adalah: .....................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
4. Daerah Otonom artinya : ........................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
5. Hak Otonom artinya : ........................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
6. Tujuan Pemberian hak otonomi adalah.. .
a. ............................................................................................................................................
b. ...........................................................................................................................................
c. ...........................................................................................................................................
7. Landasan Hukum Pelaksanaan Otonomi Daerah... .
a. ............................................................................................................................................
b. ...........................................................................................................................................
c. ...........................................................................................................................................
8. Pentingnya hak otonomi bagi daerah... .
a. ............................................................................................................................................
b. ...........................................................................................................................................
c. ...........................................................................................................................................
9. Pertimbangan yang memnjadi pedoman dalam pembentukan daerah otonom... .
a. ............................................................................................................................................
b. ...........................................................................................................................................
c. ...........................................................................................................................................
d. ............................................................................................................................................
e. ...........................................................................................................................................
f. ...........................................................................................................................................
10. Otonomi Khusus yaitu otonomi yang diberikan kepada suatu daerah atas pertimbangan
tertentu , Otonomi khusus ditetapkan dengan UU seperti... .
a. UU No. 18 tahun 2001 adalah UU tentang .....................................................................
b. UU No. 21 tahun 2001 adalah UU tentang ....................................................................

11. Dengan otonomi daerah segala urusan pemerintahan didaerah diserahkan oleh pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah, akan tetapi ada beberapa urusan yang tetap dipegang
oleh pemerintahan pusat yang dilaksanakan secara sentralisasi yaitu:
a. ............................................................................................................................................
b. ...........................................................................................................................................
c. ...........................................................................................................................................
d. ............................................................................................................................................
e. ...........................................................................................................................................
f. ...........................................................................................................................................
12. Dalam pelaksanaanya otonomi dilaksanakan dengan tiga azas yaitu:
a. ............................................................................................................................................
b. ...........................................................................................................................................
c. ...........................................................................................................................................
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan azas desentralisasi ! ..................................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan azas dekonsentrasi.!. ..................................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan azas tugas pembantuan !..........................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

Paraf Orang
Tanggal Nilai Paraf Guru Keterangan
Tua

B. PEMERINTAHAN DAERAH
Adapun prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah sebagai berikut :
1. Digunakannya asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan;
2. Penyelenggaraan asas desntralisasi secara utuh dan bulat yang dilaksanakan di Daerah
Kabupaten dan Daerah Kota,
3. Asas tugas pembantuan yang dapat dilaksanakan di Daerah Propinsi, Daerah Kabupaten;
Daerah Kota, dan Desa.

Dalam susunan pemerintahan di negara kita ada Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota, serta Pemerintahan Desa. Masing-masing
pemerintahan tersebut memiliki hubungan yang bersifat hierakhis.
Dalam UUD Negara Indonesia tahun 1945 ditegaskan, bahwa hubungan wewenang antara
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi
dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah [Pasal 18 A (1)]. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan
dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan Undang-Undang [Pasal 18 A (2)].

Berdasarkan kedua ayat tersebut dapat dijelaskan, bahwa:


1. Antar susunan pemerintahan memiliki hubungan yang bersifat hierarkhis;
2. Pengaturan hubungan pemerintahan tersebut memperhatikan kekhususan dan keragaman
daerah;
3. Pengaturan hubungan sebagaimana disebutkan pasal 18A ayat (1) diatur lebih lanjut dalam UU
Republik Indonesia No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Antara Pemerintah Pusat dan pemerintahan daerah memiliki hubungan keuangan, pelayanan
umum, dan pemanfaatan sumber daya;
5. Pengaturan hubungan sebagaimana disebutkan pasal 18A ayat (2) diatur lebih lanjut dalam UU
Republik Indonesia No.33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah
Pusat dan pemerintahan daerah. Kewenangan provinsi diatur dalam Pasal 13 UU No 32 tahun
2004.

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Sebutkan urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi:


a........................................................................................................................................
b........................................................................................................................................
c........................................................................................................................................
d........................................................................................................................................
e........................................................................................................................................
f........................................................................................................................................
g........................................................................................................................................
h........................................................................................................................................

2. Sebutkan urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten / Kota:


a........................................................................................................................................
b........................................................................................................................................
c........................................................................................................................................
d........................................................................................................................................
e........................................................................................................................................
f........................................................................................................................................
g........................................................................................................................................
h........................................................................................................................................

3. Sebutkan tugas dan wewenanga DPRD:


a........................................................................................................................................
b........................................................................................................................................
c........................................................................................................................................
d........................................................................................................................................
e........................................................................................................................................
f........................................................................................................................................
g........................................................................................................................................

4. Sebutkan tuga dan wewenang kepala daerah :


a........................................................................................................................................
b........................................................................................................................................
c........................................................................................................................................
d........................................................................................................................................
e........................................................................................................................................
f........................................................................................................................................

5. Sebutkan tugas gubernur sebagai alat pemerintahan pusat :


a........................................................................................................................................
b........................................................................................................................................
c........................................................................................................................................
d........................................................................................................................................
e........................................................................................................................................
f........................................................................................................................................

Paraf Orang
Tanggal Nilai Paraf Guru Keterangan
Tua
Sumber-sumber keuangan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi adalah : Pendapatan
Asli Daerah (PAD); Dana Perimbangan; Pinjaman Daerah ; dan lain lain penerimaan yang sah.
Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri atas Hasil Pajak Daerah; Hasil Restribusi Daerah;
Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah lainnya yang dipisahkan
serta lainlain pendapatan daerah yang sah. Dana Perimbangan terdiri atas bagian daerah dari
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan
Penerimaan dari sumber daya alam;

Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).Penerimaan Negara dari Pajak Bumi
dan Bangunan dibagi dengan imbangan 10% untuk Pemerintah Pusat dan 90% untuk
Daerah. Penerimaan Negara dari Bea
Sebagai alat Pemerintah Pusat, Gubernur melaksanakan tugas-tugas antara lain.
a. Membina ketenteraman dan ketertiban di wilayahnya;
b. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan lintas sektor mulai dari perencanaan sampai
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan dimaksud

Perolehan Hak atas tanah dan Bangunan dibagi dengan imbangan 20% untuk Pemerintah Pusat
dan 80% untuk Daerah. Sebesar 10% dari penerimaan PBB dan 20% dari penerimaan Bea
Perolehan hak atas tanah dan bangunan dibagikan kepada seluruh kabupaten dan kota.
Penerimaan Negara dari sumber daya alam sektor kehutanan, sektor pertambangan umum dan
sektor perikanan dibagi dengan imbangan 20% untuk pemerintah pusat dan 80% untuk Daerah.
Sedangkan penerimaan negara dari pertambangan minyak setelah dikurangi pajak dibagi dengan
imbangan 85% untuk pemerintah pusat dan 15% untuk pemerintah daerah. Sementara itu
penerimaan negara dari sektor gas alam setelah dikurangi pajak dibagikan dengan imbangan 70%
untuk Pemerintah Pusat dan 30% untuk Daerah.

3. Dampak Tidak Aktifnya Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Publik

Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu, bahwa dengan otonomi daerah, pemerintah
daerah beserta seluruh lapisan masyarakat yang ada di daerah tersebut diberdayakan secara
optimal. Melalui otonomi daerah, daerah diberi kewenangan yang seluas-luasnya untuk mengelola
daerahnya masing-masing, baik dalam mengelola sumber daya alam maupun sumber daya
manusia. Salah satu tujuan dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah adalah memberdayakan
masyarakat. Ini mengandung makna, bahwa setiap anggota masyarakat diberikan kesempatan
yang seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pembangunan
daerahnya masing-masing.

Bentuk partisipasi masyarakat dalam mengelola dan membangun daerah sangat beragam dan
bervariasi sesuai dengan kemampuannya masing-masing yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan. Adapun bentuk-bentuk partisipasi masyarakat di antaranya dapat berupa membayar
pajak tepat pada waktunya, melaksanakan berbagai peraturan daerah dan memberikan berbagai
masukan dalam berbagai perumusan kebijakan publik yang akan diberlakukan kepada seluruh
masyarakat.

Dengan adanya partisipasi masyarakat secara langsung dalam berbagai bentuk perumusan
kebijakan publik akan berdampak positif pada masyarakat yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan
masyarakat akan turut bertanggung jawab terhadap berbagai kebijakan public yang dikeluarkan
oleh pemerintah daerah setempat, karena mereka dilibatkan secara langsung dalam
perumusannya.

Jadi tidak ada lagi perasaan atau kesan, bahwa masyarakat tidak setuju atau tidak tahu terhadap
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan tersebut. Untuk mewadahi dan memfasilitasi berbagai
masukan dari masyarakat, sudah barang tentu diperlukan keterbukaan dari pihak Pemerintah
Daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Keterbukaan di sini dalam arti pihak eksekutif
dan legislatif daerah mau mendengarkan, menampung dan merumuskan pendapat atau masukan
masyarakat tersebut dalam kebijakan-kebijakan yang diambilnya.

Jadi bukan hanya sekedar di tampung, tanpa ditindaklanjuti lebih jauh. Manakala ada keterbukaan
dari pihak eksekutif dan legisltaif daerah,maka akan menimbulkan motivasi atau dorongan atau
semangat dari masyarakat untuk terus membangun daerahnya dengan cara melaksanakan
berbagai aturan yang telah menjadi kebijakan publik

SOAL PILIHAN GANDA

I. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut kalian paling tepat. Berilah tanda (X) pada
jawaban yang dipilih.

1. Kebijakan otonomi daerah dilatarbelakangi oleh ....


a. Pemerintah pusat tidak lagi dibebani memberikan anggaran kepada
daerah
b. Daerah-daerah lebih kretaif dalam mengembangkan sumber dayanya
c. Terjadinya proses pemindahan kekuasaan dari pusat ke daerah
d. Putera-putera daerah dapat berpartisipasi secara aktif dalam
pembangunan di daerahnya
2. Undang-Undang yang mengatur tentang pemerintahan daerah adalah ....
a. Undang-Undang RI no. 20 tahun 2004
b. Undang-Undang RI no. 21 tahun 2004
c. Undang-Undang RI no. 32 tahun 2004
d. Undang-Undang RI no. 33 tahun 2004
3. Undang-Undang yang mengatur tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan
Daerah adalah ....
a. UU No. 20 tahun 2004 b. UU No. 21 tahun 2004
c. UU No. 32 tahun 2004 d. UU No. 33 tahun 2004
4. Pelaksanaan otonomi daerah berpusat di daerah ....
a. Propinsi b. Kabupaten/Kota
c. Kota Administratif d. Desa
5. Komponen-komponen pemerintah pusat adalah ....
a. Presiden, menteri dan gubernur
b. Presiden,DPR dan menteri
c. Presiden,dan para menteri
d. Presiden, ketua DPR,dan Ketua mahkamah Agung
6. Penyerahan wewenang oleh Pemerintah kepada daerah otonom dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dinamakan ....
a. Desentralisasi b. Dekonsentrasi
c. Tugas pembantuan d. Otonomi daerah
7. Pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah
dan/atau perangkat pusat di daerah dinamakan ....
a. Desentralisasi b. Dekonsentrasi
c. Tugas pembantuan d. Otonomi daerah

8. Kesatuan masyarakat yang mempunyai batas daerah tertentu dan berwenang mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia dinamakan ....
a. Gubernur b. Walikota
c. Bupati d. DPRD II
9. Perangkat departemen dan/atau lembaga pemerintah non departemen di daerah dinamakan
....
a. Instansi berwenang b. Instansi horizontal
c. Instansi departemen d. Instansi vertikal
10. Pemerintah terendah dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia dinamakan ....
a. RT b. Desa
c. RW d. Kecamatan
11. Manakah di antara pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan
jenis-jenis desentralisasi sebagaimana dikemukakan oleh Sadu?
a. Desentrasisasi politik b. Desentarlisasi ekonomi
c. Desentralisasi administrasi d. Desentralisasi hukum
12. Bidang-bidang yang masih menjadi kewenangan pemerintah
pusat adalah, kecuali :
a. Politik b. Agama
c. Sosial budaya d. Keuangan
13. Badan eksekutif di daerah kabupaten adalah ....
a. Gubernur b. Bupati
c. Walikota d. DPRD Kabupaten

14. Badan eksekutif di daerah kota adalah ....


a. Gubernur b. Bupati
c. Walikota d. DPRD II
15. Badan legislatif di kabupaten adalah ....
a. Gubernur b. Bupati
c. Walikota d. DPRD II
16. Bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah, meliputi, kecuali ....
a. Pekerjaan umum b. Kesehatan
c. Pendidikan d. Fiskal
17. Kedudukan DPRD terhadap pemerintah daerah adalah ....
a. Sejajar b. Lebih tinggi
c. Lebih rendah d. Lembaga otonom
18. Kepala Daerah dan DPRD harus bekerjasama dalam menetapkan ....
a. Kepala daerah b. Peraturan daerah
c. Keputusan daerah d. Pengangkatan pejabat daerah
19. Jabatan kepala daerah dalam satu periodenya ...
a. 4 tahun b. 5 tahun c. 6 tahun d. 10 tahun
20. Keuangan daerah yang diperoleh dari Pajak Bumi dan Bangunan harus disetorkan ke
pemerintah pusat sebesar ....
a. 10% b. 20% c. 80% d. 90%

Tanggal Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua Keterangan


Modul PKn kelas IX Semester Genap

MODUL
PELAJARAN PKn

MATERI PELAJARAN KELAS IX


SEMESTER GENAP

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 JRENGIK

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Datar Isi............................................................................................................................. ii
Pendahuluan....................................................................................................................... 1
BAB I GLOBALISASI BAGI BANGSA INDONESIA ................................................. 3
A. Pengertian Globalisasi........................................................................................... 4
B. Proses terjadinya globalisasi.................................................................................. 5
C. Politik Luar Negeri................................................................................................ 6
1. Arti Politik Luar Negeri............................................................................. 7
2. Politik Luar Negeri RI............................................................................... 8
D. Pentingnya globalisasi......................................................................................... 10
E. Bentuk – bentuk ,Ciri-ciri dan Faktor-faktor terbentuknya globalisasi............... 11
1.Bentuk-bentuk Globalisasi............................................................................... 11
2.Ciri-ciri Globalisasi.......................................................................................... 12
3.Faktor-faktor Globalisasi.................................................................................. 13
F. Dampak Globalisasi............................................................................................ 14
1. Dampak Positif Globalisasi.......................................................................... 16
2. Dampak Negatif Globalisasi......................................................................... 16
G. Sikap Terhadap Globalisasi................................................................................. 16
BAB II. PRESTASI DIRI DEMI KEUNGGULAN BANGSA...................................... 19
A. Pengertian Prestasi diri.................................................................................. 19
B. Arti penting prestasi diri................................................................................ 20
C. Potensi Diri.................................................................................................... 21
D. Faktor-faktor Pendukung dan penghambatnya Prestasi diri................. 21
1.Faktor Pendukung....................................................................................... 22
2.Faktor Penghambat..................................................................................... 22
E. Contoh prestasi-prestasi yang pernah dicapai bangsa Indonesia................... 23
F. Upaya Mewujudkan Prestasi Diri.................................................................. 24
G. Peluang Meraih dan Mewujudkan Prestasi................................................... 24
H. Pengembangan prstasi diri dan prestasi bangsa............................................. 25
I. Mengenal prestasi diri .................................................................................. 28
J. Peran serta dalam berbagai kativitas untuk mewujudkan prestasi bangsa.... 36

BAB III PENUTUP......................................................................................................... 39


Kesimpulan.......................................................................................................... 39
Saran.................................................................................................................... 40
Daftar Pustaka
Tujuan Modul Pembelajaran.
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkam rahmadnya kepada kami sehingga tetrwujud modul pelajaran
pendidikan kewarganegaraan (PKn) untuk SMP kelas VII semester genap. Modul PKn ini kami
susun berdasarkan standar kompetensi .

Dalam modul ini kami coba menyajikan materi yang sesuai dengan standar kompetensi .
Hal ini kami kami lakukan dengan harapan dapat lebih membantu siswa untuk belajar secara
mandiri dibawah asuhan dan bimbingan guru mata pelajaran PKn SMP. Kami menyadari
bahwa modul ini belum sempurna. Kami sangat membutuhkan masukan dari pihak lain. Untuk itu
kami mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan berbagai masukan dan kritik demi
perbaikan dan kesempurnaan modul ini.

Kemudian kepada semua pihak yang telah membantu menerbitkan modul ini kami
mengucapkan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu
memberikan petunjuk kepada kita dalam pembentukan generasi yang cinta kepada bangsa dan
negara kesatuan Republik Indonesia.

Sampang, Desember 2017

Penyusun
PENDAHULUAN

Pada materi ini siswa akan mempelajari segelumit mengenai perkembangan dunia dan
pengaruhnya terhadap munculnya fenomena yang akrab kita sebut globalisasi. Pengertian
globalisasi mencakup banyak hal mulai dari ekonomi hingga budaya.diakhir pelajaran,siwa
diharapkan mengerti apa yang dimaksud globalisasi, dan arti penting globalisasi bagi indonesia.
Siswa juga akan mempelajari dampak yang dapat ditimbulkan globalisasi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di indonesia, serta cara menyikapi globalisasi tersebut.
Pembelajaran kewarganegaraan pada dasarnya bertujuan membentuk warga negara yang
baik yang mampu mendukung bangsa dan negara. Wargab negara yang baik adalah warga negara
yang demokratis, yang cerdas dan berkeadaban dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan
negara.
Para siswa juga warga negara yang akan menjadi penerus bangsa, ditangan merekalah
kelangsungan hidup negara indonesia akan bergantung. Sejak dini para siswa diharapkan telah
memiliki kesadaran untuk menjadi warga negara yang berwawasan luas, mampu berkompetensi
dibidang globalisasi serta memiliki keterampilan dalam prestasi diri untuk mampu menyelesaikan
segalan permasalahan dengan dilandasi nilai-nilai pancasila.
Sebagaimana kita ketahui bersama sekarang ini bangsa indonesia pernah memasuki
era globalisasi yang ditandai dengan berkembangnya teknologi dan informasi yang sangat pesat.
Fenomena tersebut perlu dicermati oleh siswa sekalian salah satu caranya adalah melalui belajar
PKn.
Dalam mata pelajaran PKn siswa dididik;
1. Menguasai pengetahuan
2. Memiliki pengetahuan dalam pengembangan diri untuk menghadapi globalisasi
3. Menghayati perkembangan karakter
Berkaitan dengan hal tersebut kompetensi siswa dapat ditingkatkan dengan melakukan
pendalaman pembelajaran tersebut, terlebih-lebih melakukan pendalaman materi dibidang
globalisasi dan pengembangan prestasi diri. Hal ini bertujuan untuk mengadirkan sejumlah kegiatan
untuk merangsang nasionalisme.
Pada bab ini siswa akan mempelajari segelumit mengenai perkembangan dunia dan
pengaruhnya terhadap munculnya fenomena yang akkrap kita sebut globakisasi. Pengertian
globalisasi mencakup banyak hal mulai dari ekonomi hingga budaya.diakhir pelajaran,siwa
diharapkan mengerti apa yang dimaksud globalisasi, dan arti penting globalisasi bagi indonesia.
Siswa juga akan mempelajari dampak yang dapat ditimbulkan globalisasi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di indonesia, serta cara menyikapi globalisasi tersebut.
Selain itu bab ini juga membahas mengenai pengembangan prestasi diri yang sering juga
disebut potensi diri.Pada materi ini siswa diharapkan mampu mengerti apa yang dimaksud dengan
potensi diri, bagaimana mengetahui bahwa kita memiliki potensi serta bagaimana menampilkan
potensi diri sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa.
BAB I GLOBALISASI BAGI BANGSA INDONESIA

Skema Globalisasi

A . Pengertian globalisasi

Sebelum mengungkapkan apa itu globalisasi, cobalah kalian para siswa sekalian mengamati
segala sesuatu yang ada di sekitar kalian, pasti akan menemukan banyak hal. Coba apa saja yang
dapat kalian temukan. Bagus, kalian menemukan banyak orang yang sudah menggunakan telepon
genggam, atau bahkan kalian sendiri sudah memegang telpon genggam (handphone). Di pasar atau
swalayan kalin juga dapat menemukan apel merah dari Washington, anggur merah, ada kelengkeng,
Durian Bangkok, semua itu didatangkan dari negara lain.
Jika kita telusuri lebih jauh, semua gejala tersebut sesungguhnya menunjukkan bahwa
masyarakat tempat kita hidup tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kehidupan yang ada di sekitar
kita yang lebih luas dan besar, yaitu masyarakat dunia. Dari gambaran yang diungkap di muka,
baik yang berkenaan dengan alat komunisasi yang bernama telepon genggam, buah-buahan
maupun berbagai jenis makanan tersebut, menandakan bahwa sesungguhnya kita tidak dapat
melepaskan diri dari keterikatan dengan bangsa atau negara lain. Beredarnya berbagai produk suatu
negara di negara lain menandakan bahwa antara negara satu dengan negara lain di dunia ini berada
dalam hubungan saling ketergantungan.
Melalui perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi apa yang terjadi di bagian lain
dari belahan dunia ini akan serta merta dapat diketahui oleh yang ada di belahan dunia lainnya, atau
bahkan apa yang dihasilkan oleh suatu negara akan langsung sampai di negara lainnya.
Dari berbagai gambaran di muka, tentunya kalian dapat merumuskan, apa yang dimaksud dengan
globalisasi.
Secara umum globalisasi dapat dipahami sebagai kecenderungan semakin kuatnya ikatan
ekonomi, politik, teknologi dan budaya yang menghubungkan berbagai individu, komunitas,
perusahaan, dan pemerintah diseluruh dunia.(Wijianto,2008)

Beberapa pengertian mengenai globalisasi berikut ini:


a. Globaliasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam
aspek kehidupan kedalam satu keasatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar dalam
kehidupan internasional .(Tim Abdi Guru,2006)
b. Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, merumuskan bahwa globalisasi
adalah sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya keterkaitan di antara dan elemen-
elemennya yang terjadi akibat dan perkembangan teknologi di bidang transportasi dan
komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional.
c. Globalisasi adalah proses, di mana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia
yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di
belahan dunia yang lain.
d. Globalisasi adalah proses meningkatnya aliran barang, jasa, uang dan gagasan melintasi batas-
batas negara.
e. Globalisasi adalah proses di mana perdagangan, informasi dan budaya semakin bergerak
melintasi batas negara.
f. Globalisasi adalah meningkatnya saling keterkaitan di antara berbagai belahan dunia melalui
terciptanya proses ekonomi, lingkungan, politik, dan pertukaran kebudayaan.
g. Globalisasi merupakan gerakan menuju terciptanya pasar atau kebijakan yang melintasi batas
nasional.
h. Globalisasi dapat diartikan sebagai tindakan mendunia.(Sri Tutik Cahyaningsih,2007)

B. Proses Terjadinya Globalisasi


Menurut Sartono Kartodirjo, proses globalisasi sebenarnya merupakan gejala sejarah yang
telah ada sejak jaman prasejarah. Beberapa contoh antara lain bangsa-bangsa dari Asia ke Eropa, ke
Amerika, dari Asia ke Nusantara, dan lain-lain. Lebih lanjut Sartono menyatakan, bahwa
berdasarkan perspektif sejarah, Indonesia sebenarnya telah lama mengalami proses globalisasi. Hal
ini didasarkan pada kenyataan, Indonewsia yang terletak pada pewrsimpangan agama besar dan
unsur-unsur peradaban dunia di masa lampau sesungguhnya tidak asing dalam menghadapi pelbagai
proses akulturasi sebagai dampak pengaruh peradaban dunia beserta tradisi besarnya.
Dalam hal ini secara relatif dapat dipakai istilah globalisasi, meskipun dalam skala belum sebesar
sekarang.
Menurut Sartono, peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia yang meninggalkan proses globalisasi
antara lain adalah :
a. Ekspansi Eropa dengan navigasi dan perdagangan.
b. Revolusi industri yang mendorong pencarian pasaran hasil industri.
c. Pertumbuhan kolonialisme dan imperialisme.
d. Pertumbuhan kapitalisme.
e. Pada masa pasca Perang Dunia II meningkatlah telekomunikasi serta transportasi mesin jet.

Sekarang ini globalisasi berkembang dalam skala yang luas, dan dipercepat oleh mengalirnya arus
informasi secara bebas.

2. Pentingnya Globalisasi bagi Indonesia


Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat mengisolasi diri dari pergaulan
internasional, dan tidak akan mengisolasi diri dari pergaulan internasional. Andaikata isolasi diri itu
terjadi, sudah dapat dipastikan Indonesia tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Ini
artinya apa? Artinya tidak lain adalah bahwa di dalam hubungan internasional terjadi apa yang
dinamakan saling ketergantungan antara negara satu dengan negara lainnya.
Globalisasi memang sering digambarkan sebagai sebuah gejala ekonomi, terutama yang ditandai
dengan munculnya banyak perusahaan multinasional, yang beroperasi melintasi batas-batas wilayah
negara, dan ini mempengaruhi proses produksi dan penyebaran tenaga kerja internasional. Namun
sesungguhnya gambaran ini tidak sepenuhnya benar, sebab selain faktor ekonomi, juga faktor
politik, sosial dan budaya. Semua unsur itu digerakkan oleh perkembangan informasi dan teknologi
komunikasi yang telah mampu meningkatkan kecepatan dan lingkup hubungan antar manusia di
seantero penjuru dunia.
Contoh yang masih sangat aktual adalah, apa yang beberapa waktu yang lalu terjadi di
Yogyakarta, tepatnya peristiwa tanggal 27 Mei 2006, yaitu gempa bumi. Dalam waktu sekejap, apa
yang terjadi di Yogyakarta tersebut langsung dapat diketahui oleh hampir seluruh manusia yang ada
di dunia ini. Contoh lain adalah perebutan piala dunia sepakbola yang baru saja berlalu yang
diselenggarakan di Jerman. Hampis semua mata yang ada dapat menyaksikan pertandingan tersebut
tanpa langsung datang ke Jerman.
Dari sedikit contoh ini kita tahu, bahwa globalisasi sesungguhnya telah merambah ke
segenap bidang kehidupan kita.

Apa arti pentingnya globalisasi bagi Indonesia?


Indonesia dapat mengambil manfaat dari kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa atau
negara lain, untuk diterapkan di Indonesia. Sudah barang tentu tidak semua kemajuan yang dialami
bangsa lain dapat langsung kita ambil atau kita tiru begitu saja. Indonesia mestinya hanya akan
mengambil kemajuan dari sisi positifnya saja, baik itu kemajuan di bidang ekonomi, politik, sosial,
budaya, maupun teknologi.

C. Politik Luar Negeri dalam Hubungan Internasional di Era Global

1. Arti Politik Luar Negeri

Tahukah kalian, apakah yang hendak diperjuangkan atau dipertahankan oleh suatu negara
dalam forum internasional ? Jawabannya tidak lain adalah kepentingan nasional. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa kepentingan nasional merupakan kunci dalam politik luar negeri.
Apakah politik luar negeri itu ? Secara sederhana politik luar negeri diartikan sebagai skema atau
pola dari cara dan tujuan secara terbuka dan tersembunyi dalam aksi negara tertentu berhadapan
dengan negara lain atau sekelompok negara lain. Politik luar negeri merupakan perpaduan dari
tujuan atau kepentingan nasional dengan power dan kapabilitas ( kemampuan).
Politik Luar Negeri adalah strategi dan taktik yang digunakan oleh suatu negara dalam
hubungannya dengan negara-negara lain. Dalam arti luas, politik luar negeri adalah pola perilaku
yang digunakan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Dia berhubungan
dengan proses pembuatan keputusan untuk mengikuti pilihan jalan tertentu.
Menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (1984-1988), politik
luar negeri diartikan sebagai "suatu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka
hubungannya dengan dunia internasional dalam usaha untuk mencapai tujuan nasional. Melalui
politik luar negeri, pemerintah memproyeksikan kepentingan nasionalnya ke dalam masyarakat
antar bangsa".
Dari uraian di muka sesungguhnya dapat diketahui bahwa tujuan politik luar negeri adalah
untuk mewujudkan kepentingan nasional. Tujuan tersebut memuat gambaran mengenai keadaan
negara dimasa mendatang serta kondisi masa depan yang diinginkan.
Pelaksanaan politik luar negeri diawali oleh penetapan kebijaksanaan dan keputusan dengan
mempertimbangkan pertimbangan-pertimbangan yang didasarkan pada faktor-faktor nasional
sebagai faktor internal serta faktor-faktor internasional sebagai faktor eksternal.

2. Politik Luar Negeri RI

a. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan politik luar negeri RI tergambarkan secara jelas di dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea I dan alinea IV. Alinea I menyatakan bahwa
.…kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Selanjutnya pada alinea
IV dinyatakan bahwa ….dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial …..
Dari dua kutipan di atas, jelaslah bahwa politik luar negeri RI mempunyai landasan atau dasar
hukum yang sangat kuat, karena diatur di dalam Pembukaan UUD 1945.

b. Sejarah Kelahiran Politik Luar Negeri RI yang Bebas Aktif


Sejarah kemerdekaan Republik Indonesia diawali oleh berbagai peristiwa yang terjadi, baik
di dalam maupun di luar wilayah Indonesia sendiri (waktu itu Hindia Belanda). Di dalam, diawali
dari kesadaran bangsa Indonesia, bahwa perjuangan yang tidak terorganissasi akan mengalami
kegagalan. Itulah sebabnya sejak 1905 bangsa Indonesia mulai berjuang lewat organisasi. Mula-
mula lahirlah Serikat Dagang Islam, kemudian tahun 1908 ( tepatnya tanggal 20 Mei ) lahir Boedi
Oetomo, dan ini dianggap sebagai awal kebangkitan nasional. Sejak saat itu lahirlah berbagai
organisasi, baik organisasi sosial keagamaan maupun organisasi politik. Berbagai organisasi
tersebut, dalam perjuangannya ada yang menggunakan prinsip kooperatif dengan penjajah Belanda,
namun ada juga yang menggunakan prinsip non kooperatif. Perjuangan lewat organisasi ini terus
tetap dijalankan pada masa pendudukan Jepang.
Sementara itu, peristiwa internasional yang terjadi adalah meletusnya Perang Dunia II pada
tahun 1939, yaitu antara dua blok kekuatan. Kedua blok tersebut adalah negara-negara Poros
dengan negara-negara Sekutu. Pada awal peperangan kemenangan selalu diraih oleh pihak
negara-negara Poros. Bagian dari Perang Dunia II ini yang terjadi di Asia dikenal dengan
sebutan Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik. Pada awalnya kemenangan Perang Asia
Timur Raya ini ada di fihak Jepang, sehingga dalam waktu yang sangat singkat Jepang dapat
menguasai hampir seluruh wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kemenangan Jepang ini tidak berlangsung lama, karena dalam perang Pasifik, angkatan perang
Amerika Serikat di bawah komando Jenderal Mc. Arthur dan Laksamana Chester Nimitz berhasil
menggulung angkatan perang Jepang ; sedangkan Laksamana Lord Louis Mountbatten menyerbu
Birma dari Barat, dan bergerak ke Asia Tenggara. Dari Saipan dan Okinawa, angkatan udara
Amerika Serikat membom kota-kota di Jepang. Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom pertama
dijatuhkan di kota Hiroshima, sedangkan bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki tanggal 9 Agustus
1945. Di antara kedua petistiwa pemboman tersebut Uni Soviet menyatakan perang terhadap
Jepang, yaitu pada tanggal 8 Agustus 1945. Berangkat dari pengeboman kedua kota itulah, akhirnya
Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945 menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Dengan
demikian berakhirlah Perang Asia Timur Raya.
Dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu, maka di Indonesia terjadi kekosongan
kekuasan. Kesempatan ini digunakan oleh para pemimpin bangsa Indonesia untuk mempersiapkan
lebih matang kemerdekaannya. Dan tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia
menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka.
Perang Dunia II membawa perubahan mendasar dalam situasi internasional, yaitu
beralihnya pusat kekuasaan dunia dari Eropa di satu pihak ke Amerika Serikat, dan di pihak lain ke
Uni Soviet. Sejak saat itu muncullah dua kekuatan raksasa dunia.
Kedua kekuatan raksasa tersebut mempunyai sistem dan kepentingan yang berbeda, sehingga di
antara keduanya terjadi perselisihan pendapat. Perselisihan itu sesungguhnya telah terlihat pada
masa-masa menjelang berakhirnya Perang Dunia II, khususnya dalam menentukan nasib negara-
negara yang kalah perang. Perselisihan tersebut mencapai puncaknya setelah berakhirnya Perang
Dunia II. Perkembangan hubungan kedua negara raksasa yang mewakili kedua blok yang ada
dalam masa pasca perang dikenal dengan nama Perang Dingin.

D. Arti Penting Globalisasi


Globalisasi memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia, yaitu kita dapat mengambil
manfaat dari globalisasi dan menerapkannya di Indonesia. Manfaat globalisasi antara lain kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, mempermudah arus modal dari negara lain, dan meningkatkan
perdagangan internasional.
Globalisasi memiliki nilai-nilai positif namun juga memiliki nilai-nilai negatif. Untuk
menyaring nilai-nilai negatif maka kita harus berpedoman pada nilai-nilai Pancasila, karena nilai-
nilai Pancasila sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia. Jika kita mengambil nilai-nilai
negatif globalisasi, maka yang akan terjadi adalah kaburnya jati diri bangsa Indonesia dan
masuknya kebiasaan-kebiasaan yang buruk.

E. Bentuk-bentuk, ciri-ciri dan Faktor- faktor terbentuknya Globalisasi


Kemajuan teknologi informasi melalui satelit, komputer, internet dan media massa
memungkinkan berita dari belahan dunia dapat cepat sampai ke belahan dunia lain. Mengecilnya
ruang dan waktu telah mengakibatkan bahwa hampir tak ada kelompok orang atau bagian dunia
yang hidup dalam isolasi . Informasi ttg keadaan/situasi lain dapat menciptakan suatu pengetahuan
umum yg jauh lebih luas dan aktual dari yang ada sebelumnya. Batas-batas teritorial suatu negara
menjadi tidak relevan. Batas negara tidak lagi menjadi batas informasi karena seseorang mahasiswa
di Indonesia dapat dengan cepat berkomunikasi langsung dengan seorang mahasiswa di Harvard (
AS )

1. Bentuk-bentuk globalisasi

Globalisasi Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ada tuntutan dunia yang berupa perdagangan internasional tanpa
hambatan batas-batas negara ( eksport dan import ). Proteksi berupa bea masuk yg tinggi atau
larangan masuknya barang dari luar negeri dianggap bertentangan dgn arus globalisasi

Menurut Tantri Abeng perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi meliputi :


Globalisasi produksi
Globalisasi pembiayaan
Globalisasi tenaga kerja
Globalisasi jaringan informasi
Globalisasi perdagangan

Globalisasi Kebudayaan
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal abad ke-20 dengan
berkembangnya teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
membutuhkan penyesuaian tata nilai dan perilaku yang kemudian menjadi suatu budaya.
Pengembangan kebudayaan diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional
yg sesuai dgn nilai-nilai luhur budaya bangsa.

2. ciri-ciri globalisasi
Ciri-ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain :
Ø Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional
Ø Penyebaran prinsip multikebudayaan
Ø Berkembangnya industri pariwisata
Ø Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain
Ø Berkembangnya mode yang berskala global
Ø Bertambah banyaknya event-event berskala global

Isu-isu global yang muncul dengan adanya globalisasi :


- Demokrasi
- Hak Asasi Manusia
- Pelestarian lingkungan hidup
- Pluralisme ( perbedaan dan keanekaragaman )
- Pasar Bebas ( AFTA untuk Asean, APEC untuk Asia Pasifik)

3. Faktor-faktor terbentuknya globalisasi

Globalisasi muncul karena adanya bangsa-bangsa. Masalah Globalisasi merupakan suatu


ketergantungan dalam masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya antarbangsa di dunia.
Globalisasi terbentuk karena beberapa faktor, yaitu :
1.Kebijakan negara untuk berhubungan dan menjalin kerja sama dengan negara lain.
2. Sistem ekonomi internasional
3. Adanya migrasi penduduk ke berbagai negara
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan transnasional

F. Penyebab meningkatnya globalisasi ada tiga faktor, yaitu:

a. Adanya Perubahan Politik Dunia


Menurut Anthony Giddens, ada sejumlah pengaruh politik yang memengaruhi meningkatnya
globalisasi. Yaitu:
1) Bubarnya Uni Soviet tahun 1991 dan Jatuhnya Komunisme Model Soviet.Sejak bubarnya Uni
Soviet, negara-negara bekas blok Soviet seperti Rusia, Polandia, Republik Ceko, dan lain-lain
bergerak mengikuti sistem politik dan ekonomi Barat.
2) Munculnya Mekanisme Pemerintahan Internasional dan Regional
Mekanisme pemerintah internasional dan regional misalnya PBB dan Uni Eropa.
3) Munculnya Organisasi Antarpemerintah (Intergovernmental Organizations/IGOs) dan Organisasi
Non-pemerintah Internasional (Internasional Non-Governmental Organizations/INGOs)
Organisasi-organisasi internasional ini mendorong terjadinya komunikasi dan interaksi
antarpemerintah atau masyarakat antarnegara. Hal ini juga mendorong meningkatnya globalisasi

b.Adanya Aliran Informasi yang cepat dan luas


Kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi mendorong tiap-tiap individu bisa
berhubungan dengan cepat. Selain itu, kemajuan di bidang teknologi juga menbuat individu dapat
mengakses informasi dengan cepat, baik informasi dari dalam negeri maupun luar negeri

c.Berkembang Pesatnya Perusahaan-Perusahaan Transnasional.


Perusahaan transnasional atau transnational corporations (TNCs) adalah perusahaan yang
memproduksi barang atau jasa di lebih dari satu negara.

G. Dampak Globalisasi Terhadap Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan bernegara


Sekarang ini kita sudah berada dalam era globalisasi, tentu saja kita tidak akan dapat melepaskan
diri dari globalisasi ini. Sudah barang tentu globalisasi ini akan berdampak terhadap kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

1. Dampak globalisasi ekonomi


Pada bagian awal telah diungkapkan selintas bagaimana produk-produk negara lain memasuki pasar
kita. Itu merupakan tanda yang menunjukkan terjadinya globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi
ini sesungguhnya didukung oleh sebuah kekuatan yang luar biasa hebatnya, yaitu apa yang disebut
liberalisme ekonomi, yang sering juga disebut kapitalisme pasar bebas.

Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian
barang dan jasa. Kapitalisme ini mempunyai tiga ciri pokok, yaitu pertama, sebagian besar sarana
produksi dan distribusi dimiliki oleh individu;kedua , barang dan jasa diperdagangkan di pasar
bebas yang bersifat kompetitif; ketiga, modal diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk
menghasilkan laba.
Bagi negara-negara berkembang, hal tersebut jelas akan sangat merugikan, karena produk dalam
negerinya tidak akan mampu bersaing dengan produk negara maju.
Selain itu, bagi masyarakat, yang mengikuti pola hidup yang konsumtif, akan langsung
menggunakan apa saja yang datang dari negara lain, karena barangkali itu yang dianggap paling
baik, juga sebagai pertanda sudah memasuki kehidupan yang modern.
Jika dilihat dari kacamata yang positif, maka globalisasi akan mempunyai dampak yang
menyenangkan, karena dengan globalisasi di bidang ekonomi, orang akan secara mudah
memperoleh barang konsumtif yang dibutuhkan, membuka lapangan kerja bagi yang memiliki
ketrampilan, dapat mempermudah proses pembangunan industri, juga dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.

2. Dampak Globalisasi sosial budaya


Dalam bidang sosial dan budaya, dampak globalisasi antara lain adalah meningkatnya
individualisme , perubahan pada pola kerja, terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam
masyarakat. Selain itu juga dapat mempercepat perubahan pola kehidupan bangsa.

3. Dampak globalisasi politik


Dalam bidang politik, dampak globalisasi antara lain adalah dengan perubahan sistem kepartaian
yang dianut, sehingga memunculkan adanya partai baru-partai baru; kesadaran akan perlunya
jaminan perlindungan hak asasi manusia, terjadinya perubahan sistem ketatanegaraan, pelaksanaan
pemilihan umum untuk anggota –anggota parlemen, pemilihan Presiden dan Wapres, Pemilihan
Gubernur dan Wagub serta pemilihan Bupati dan Wabup/ Walikota dan Wakil Walikota yang
dilaksanakan scara langsung.

1. Dampak positif Globalisasi


a. Meningkatkan dinamaka (perubahan) Komunikasi dan Transportasi
b. Terbukanya lapangan pekerjaan
c. Pesatnya Pertumbuhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dibidang HAM dan Lingkungan
Hidup
d. Menumbuhkan semangat toleransi antar sesama penduduk dunia
e. Pesatnya gerakan demokrasi di berbagai negara

2. Dampak Negatif Globalisasi


a. Semakin kuatnya kelompok ekonomi kuat dan semakin lemahnya daya saing pemilik modal kecil
b. Menurunnya kualitas Sumber Daya Alam
c. Meningkatnya Kerusakan Lingkungan
d. Semakin canggihnya tindak kejahatan yang mengguakan teknologi canggih
e. Meningkatnya BudayaKonsumtif (yaitu budaya atau kebiasaan masyarakat untuk membeli
barang-barang yang bukan kebutuhan pokok atau mendesak.)

G. SIKAP TERHADAP DAMPAK GLOBALISASI

Sikap-sikap yang sebaiknya dikembangkan dalam menghadapi dampak globalisasi yaitu :


1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) indonesia
2. Meningkatkan kualitas nilai-nilai keimanan dan moralitas masyarakat
3. Mendorong dan mendukung upaya pemerintah indonesia untuk memperjuangkan keadilan
dan keseimbangan antar bangsa
4. Mendorong dan mendukung upaya pemerintah indonesia untuk mendesak negara-negara
maju agar mau memberikan dana perbaikan lingkungan hidup
5. Meningkatkan jiwa dan semangat persatuan, kesatuan dan Nasionalisme

Sajian contoh
1. Jelaskan faktor penyebab globalisasi ?
 Teknologi komunikasi dan informasi
 Teknologi transfortasi
 Penanda-penanda globalisasi
 Globalisasi dan kita

2. Apa yang dimaksud dengan Globalisasi ?


Secara umum globalisasi dapat dipahami sebagai kecenderungan semakin kuatnya ikatan
ekonomi, politik, teknologi dan budaya yang menghubungkan berbagai individu, komunitas,
perusahaan, dan pemerintah diseluruh dunia
Soal Latihan
Essay Test
1. Jelaskan arti penting globalisasi bagi Indonesia
2. Landasan politik luar negeri Indonesia ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke....
3. Jelaskan dampak positif globalisasi dalam bidang pendidikan?
4. Lakukanlah pengamatan dampak positif dan negatif globalisasi di lingkungan tempat
tinggalmu dari berbagai bidang!
5. Tuliskan tiga faktor penyebab meningkatnya globalisasi!

Pilihan Ganda

1. Salah satu faktor pendorong utama globalisasi adalah perkembangan yang cepat dalam bidang
....
A. Perdagangan
B. Tehnologi dan komunikasi
C. Politik
D. Demokrasi

2. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Aktif mengandung makna ....
A. Tidak memihak dalam persoalan dunia
B. Memiliki kebebasan menentukan nasib sendiri
C. Ikut serta dalam salah blok barat atau timur
D. Ikut serta mewujudkan ketertiban dunia

3. Salah satu faktor pendorong utama globalisasi adalah perkembangan yang cepat dalam bidang
....
A. Perdagangan
B. Tehnologi dan komunikasi
C. Politik
D. Demokrasi
BAB II. PRESTASI DIRI DEMI KEUNGGULAN BANGSA

A. Pengertian Prestasi diri


Prestasi diri berarti hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau diusahakan.
Prestasi diri menggambarkan hasil yang diperoleh seseorang dari satu waktu tertentu yang
menunjukkan perubahan kemajuan.(Sri Tutik Cahyaningsih,2007)
Orang yang berprestasi adalah orang yang dianggap sukses dalam bidang tertentu, karena pada
kenyataannya ia memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Menurut Robert
Power, diri kita adalah people who make thinga happening ( pelaku yang mampu mewujudkan
sesuatu). Ukuran untuk mengetahui kesuksesan ada dua yaitu :
1. Ukuran hasil, orang disebut sukses bila ia memiliki kekayaan, kekuasaan, ketenaran, kebahagiaan
dan ketenaran
2. Ukuran proses, kesuksesan adalah mengetahui tujuan dalam hidup, berkembang untuk mencapai
kekuatan dan menyebarkan hal-hal yang menguntungkan bagi orang lain.
Beberapa hal yang memungkinkan seseorang dapat meraih prestasi yaitu kemampuan berfikir,
perilaku positif dan sikap yang positif (disiplin). Adapun prinsip-prinsip yang harus dikembangkan
untuk menjadi orang yang berprestasi yaitu :
Tidak takut kalah atau gagal
Berjuang tiada henti
Menghargai prestasi orang lain
Tidak merasa puas dengan prestasi sekarang

B. Arti penting prestasi diri


Pada hakikatnya manusia adalah individu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki potensi diri
yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga prestasi diri setiap orang tentu tidak akan sama.
Itu sebabnya para ahli berpendapat bahwa setiap siswa adalah individu yang unik (berbeda satu
dengan lainnya).
Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik maka setiap orang berusaha berprestasi demi
keunggulan bangsa Indonesia tercinta. Tentu sangat membanggakan jika kita dapat berprestasi
seperti orang-orang berprestasi yang telah melakukannya, seperti Taufik Hidayat, Susi Susanti,
Ikhsan Juara Indonesia Idol 2006, Usman Hasan Saputra, Hermawan Kertajaya, atau Ir Ciputra,
serta masih banyak lagi yang dapat dilihat dan disaksikan sendiri. Semuanya berprestasi sesuai
bidangnya masing-masing. Ada yang olah raga, seni, budaya, maupun ilmu pengetahuan
sertaenterpreneur (wiraswasta). Mengapa mereka dapat berprestasi di bidangnya, dan mengapa kita
tidak atau belum mampu berprestasi seperti mereka ?
Manfaat prestasi diri bagi diri sendiri antara lain :
a. Meningkatkan rasa percaya diri
b. Mampu meningkatkan harga diri
c. Diakui keberadaanya (eksistensinya dimasyarakat)
Arti penting prestasi diri bagi keunggulan bangsa adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan taraf hidup bangsa dan negara
b. Memperkokoh stabilitas nasional,persatuan dan kesatuan bangsa
c. Menjaga kedaulatan bangsa dan negara
d. Mengharumkan nama bangsa dan negara dimata dunia (Endang Retno,2006)
C.Potensi Diri
Prestasi diri merupakan perwujudan dari potensi diri seseorang. Potensi diri diartikan sebagai
segala sesuatu yang dimiliki seseorang baik sudah atau belum nyata yang dapat
digunakan dalam pembangunan dirinya.

Potensi diri dapat dikelompokkan atas :


a. Potensi fisik, seperti kekuatan dan bentuk tubuh, kesehatan
b. Potensi non fisik, seperti kecerdasan, kepribadian, sikap.

D. Faktor-faktor Pendukung dan penghambatnya Prestasi diri


Faktor yang mempengaruhi prestasi diri :
a. Faktor dari dalam (internal), seperti :
Ø Keterbatasan kecerdasan
Ø Kondisi fisik yang kurang (cacad)
Ø Ketidakmampuan mengendalikan emosi
Ø Malas, tidak disiplin
b. Faktor dari luar (eksternal), seperti :
Ø Lingkungan Keluarga, seperti keharmonisan , kekeluargaan
Ø Lingkungan Masyarakat, seperti ketertiban, norma, disiplin
Ø Lingkungan Alam, seperti cuaca, makanan

1. FaktorPendukung
Potensi tersebut bisa saja terlihat jelas dan bisa pula terpendam dalam diri masing manusia.
Sebagai contoh seorang anak yang gemar dengan segala hal yang berbau hitungan atau bidang-
bidang eksak kemungkinan besar memiliki potensi diri dalam bidang tersebut. Atau juga seorang
anak yang gemar dan pintar bermain sebuah alat musik tentu memiliki potensi dan kecenderungan
dalam bidang seni.

Oleh karena faktor-faktor tersebut, pengembangan potensi diri haruslah dilakukan secara
komprehensif dan menyeluruh. Hal yang dimaksudkan di sini adalah bahwa faktor-faktor
pendukung pengembangan potensi diri tidaklah sebatas faktor pendorong yang berasal dari dalam
diri saja, misalnya motivasi, kesadaran diri dan ketekunan namun juga harus diikuti dengan faktor
pendorong dari luar seperti fasilitas, perhatian, support dan sebagainya. Di samping itu hal yang
tidak boleh dilupakan dalam proses pengembangan diri adalah kesinambungan dalam
pelaksanaannya

2. Faktor-faktor penghambat

Potensi diri tidaklah selalu terlihat secara jelas dari diri seseorang. Bisa saja seseorang
mempunyai potensi yang luar biasa dalam satu bidang namun dia maupun orang di sekitarnya tidak
menyadari akan hal tersebut. Misalnya seorang anak yang mempunyai bakat yang luar biasa dalam
bidang olaharaga namun dia kurang memperhatikan hal tersebut dan kurang mengekspos dirinya
dalam bidang keolahragaan. Hal ini merupakan masalah utama yang dihadapi oleh seseorang dalam
pengembangan potensi dirinya.
Jika ditinjau dari segi atau sudut pandang datangnya hambatan, masalah tersebut dapat
diklasifikasikan ke faktor penghambat yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri atau disebut
juga “faktor penghambat intern”. Untuk masalah yang berasal dari dalam diri, penyelesaian dari
masalah itu harus datang dari dalam diri kita sendiri. Misalnya anak yang telah disebutkan di atas
yang sebenarnya memiliki bakat yang spesial dalam bidang olahraga, seharusnya berusaha mencari
potensi dari dalam dirinya melalui introspeksi diri dan pengenalan diri lebih dalam.
Selain faktor penghambat intern, terdapat juga apa yang disebut dengan “faktor penghambat
ekstern”. Faktor ini sudah tentu merupakan kebalikan dari faktor penghambat intern yang telah
diuraikan di atas. Faktor ini berasal bukan dari dalam diri kita melainkan datang dari luar. Misalnya
lingkungan, atau kom
unitas dimana kita hidup, maupun aspek ekonomi dan pendidikan.

E. Contoh prestasi-prestasi tinggi yang pernah diraih bangsa Indonesia, antara lain:
a. Pelayaran keliling dunia oleh kapal “ Phinisi Nusantara”
b. Indonesia pernah berswasembada beras
c. Indonesia pernah menjadi tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika I
di Bandung.
d. Indonesia selalu aktif di dalam mewujudkan perdamaian dunia terbukti
mengirimkan pasukan Garuda atas nama PBB sebagai paskan perdamaian di
daerah-daerah konflik
e. Prestasi para pemain bulutangkis Indonesia yang telah memperoleh berbagai
gelar kejuaraan dunia.
F. Upaya Mewujudkan Prestasi Diri
Seseorang dapat mencapai keberhasilan atau prestasi jika telah melewati 5 (lima) langkah
berikut:
1. Orang yang berhasil adalah pribadi yang termotivasi
2. Orang yang berhasil adalah pribadi yang mengenal dan menerima diri apa adanya
3. Orang yang berhasil adalah pribadi yang utuh (integrated person)
4. Orang yang berhasil adalah pribadi yang mandiri, kreatif dan inovatif
5. Orang yang berhasil adalah pribadi yang memiliki disiplin diri

G. Peluang Meraih dan Mewujudkan Prestasi


1. Berpikir kritis
2. Potensi diri
3. Pribadi kreatif
Ada 2 (Dua) Syarat Penting untuk Meningkatkan Prestasi Seseorang :
1. Motivasi
2. Mentalitas

4. Sikap Kompetitif
a. Gambaran Masa Depan
b. Masalah yang dihadapi

Menurut Sartono Kartodirdjo saat ini ada masalah yang mengancam eksitensis kita :
 Kesenjangan antar golongan bangsa
 Kontras antara golongan kaya dan miskin
 Proses pendewasaan politik yang mengalami berbagai hambatan
 Keterbelakangan Ilmu pengetahuan dan teknologi
 Belum selesainya perubahan budaya dan pertanian ke industri
 Pembudayaan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat

5. Kesiapan Berpotensi Secara Sehat


Seseorang yang ingin berprestasi harus berani berkompetensi dalam masyarakat.
Kompetensi sehat terjadi bila masing-masing pihak bersaing secara fair atau jujur.

H. Pengembangan prestasi diri dan keunggulan bangsa

Setiap manusia apapun profesinya tentu akan mempunyai keinginan untuk berprestasi. Oleh
karena dengan berprestasi seseorang akan dapat menilai apakah dirinya sudah berhasil mencapai
tujuan hidupnya atau tidak, juga untuk membawa nama baik bangsa dan negara jika memang bisa.
Pengertian prestasi yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan, diperoleh atau dikerjakan. Prestasi tiap
orang tidak akan sama, ada yang berprestasi dalam hal : melukis, berolahraga, irama music, cepat
menghitung, puisi, pemimpin, menyesuaikan diri, tampil menawan
Manakah yang paling bagus prestasinya? Tidak mungkin terjawab, karena masing-masing
peristiwa menampilkan “tokoh” yang memiliki kecerdasan dalam bentuk yang berbeda-beda.
Prestasi antara orang satu dengan lainnya tentu tidak akan sama, dan seseorang tidak akan mungkin
menjadi orang yang sama persis dengan orang yang dikagumi prestasinya. Mengapa demikian ?
Pada hakikatnya manusia adalah individu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki potensi diri
yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga prestasi diri setiap orang tentu tidak akan sama.
Itu sebabnya para ahli berpendapat bahwa setiap siswa adalah individu yang unik (berbeda satu
dengan lainnya).
Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik maka setiap orang berusaha berprestasi demi
keunggulan bangsa Indonesia tercinta. Tentu sangat membanggakan jika kita dapat berprestasi
seperti orang-orang berprestasi yang telah melakukannya, antara lain Taufik Hidayat, Susi Susanti,
Ikhsan Juara Indonesia Idol 2006, Usman Hasan Saputra, Hermawan Kertajaya, atau Ir Ciputra,
serta masih banyak lagi yang dapat dilihat dan disaksikan sendiri. Semuanya berprestasi sesuai
bidangnya masing-masing. Ada yang olah raga, seni, budaya, maupun ilmu pengetahuan
sertaenterpreneur (wiraswasta). Mengapa mereka dapat berprestasi di bidangnya, dan mengapa kita
tidak atau belum mampu berprestasi seperti mereka restasi Diri Bagi Keunggulan Bangsa .

Setiap bangsa di dunia ini tentu memiliki ke khasan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Tidak terkecuali dengan bangsa dan negara Indonesia. Sejak terkecuali dengan yang lain. Tidak
terkecuali dengan bangsa indonesia. Sejak berdirinya pada tanggal 17 agustus 1945 bangsa
indonesia telah memiliki prestasi diri yang tidak sedikit. Perstasi diri adalah suatu kebanggaan yang
telah d miliki/diraih oleh suatu bangsa. Prestasi diri dapat di miliki oleh individu maupun kelompok
bahkan bangsa. Seperti baru-baru ini Human Development Indek indonesia tahun 2007 menduduki
peringkat 107 dunia,atau mengalami peningkatan prestasi dalam meningkatkan prestasi dalam
menangani korupsi dan tidak lagi menjadi neraga terkorup seperti sebelumnya. Setiap manusia
apapun profesinya tentu akan mempunyai keinginan untuk berprestasi oleh sebelumnya dengan
berprestasi seseorang akan dapat menilai apakah dirinya sudah berhasil mencapai tujuan hidupnya
atau tidak,juga untuk membawa nama baik bangsa dan negara jika memang bisa. Pengertian
prestasi yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan diperoleh dan dikerjakan. Prestasi tiap orang tidak
sama ada yang berprestasi dalam hal:
1. Melukis
2. Berolahraga
3. Irama musik
4. Cepat menghitung
5. Puisi
6. Pemimpin
7. Menyesuaikan diri
8. Tampil menawan
9. Dll
Manakah yang paling bagus prestasinya? Tidak mungkin terjawab dengan tepat,karena masing
masing peristiwa menampilkan tokoh yang memiliki kecerdasan dalam bentuk yng berbeda beda.
Prestasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda beda. Pada hakikatnya manusia adalah
individu ciptaan tuhan yang maha esa yang memiliki potensi diri yang b erbeda satu dengan yang
lainnya,sehing prestasi diri setiap orang tentu tidaklah sama itu sebabnya para ahli berpendapat
bahwa setiap siswa adalah individu yang unik(berbeda satu dan yang lainnya).
Setiap warga negara Indonesia yang baik maka setiap orang berusaha berprestasi demi
keunggulan bangsa indonesia tercinta. Tentu sangat membanggakan bangsa indonesia tercinta.jika
kita berprestasi seperti Taufik Hidayat, Susi Susanti dan Gita gutawa juara menyanyi di Mesir tahun
2007,Usman Hasan Saputra,Hermawan Kertajaya,Prof. DR. Ir. BJ Habibi, Dahlan Iskan atau Ir.
Saputra serta masih banyak lagi. Semua berprestasi sesuai dengan bidangnya masing masing. Ada
yang olahraga seni budaya maupun ilmu pengetahuan,serta enterperner (wiraswasta).
.

I . Mengenal Prestasi Diri


“Siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya” “Kamu lebih tahu urusan
duniamu sendiri” Kedua pernyataan yang sangat terkenal dalam Islam di atas merupakan suatu
adagium yang menitikberatkan pada potensi manusia baik secara pribadi ataupun kolektif, tetapi
karena yang dibicarakan di sini adalah pengembangan potensi diri maka tak syak lagi adagium di
atas menitikberatkan pada pengembangan potensi secara individu. Menurut Andri Wongso, seorang
motivator training, setidaknya ada empat tahap yang harus dikembangan untuk menggali atau
melejitkan potensi diri; pertama mengenal diri, kedua memposisikan diri, ketiga mendobrak diri dan
keempat mengaktualisasikan diri.
Mengenal diri dan konsep hidup manusia Mengenal diri merupakan bagian tersulit dari
semua proses pencarian pengetahuan manusia. Kita bisa menelusiri melalui konsep hidup manusia.
Konsep hidup manusia adalah pemahaman yang menjelaskan konsep ruang, waktu dan fungsi
manusia dalam kehidupan. Konsep waktu (when) menjelaskan masa lalu, masa sekarang dan masa
depan manusia sebagai perjalanan yang menyeluruh. Jika manusia memandang hidupnya secara
holistik, maka kehidupan manusia akan terbagi dalam lima fase; alam ruh, alam rahim, alam dunia,
alam barzach, alam akherat. Ketika hidup di alam dunia manusia mengalami amnesia akan dua alam
sebelumnya, oleh karena itu manusia diberi petunjuk (kitab) dan pemandu (nabi) serta akal dan hati
untuk memilih kebaikan dan keburukan yang tersedia di dunia yang pada gilirannya akan
menentukan nasibnya di akherat kelak. Konsep ruang (where) menjelaskan ruang yang ditempati
keberadaan manusia, bisa lokal, regional, nasional, internasional, planet,galaksi sedangkan konsep
fungsi (why) menjelaskan jawaban mengapa mansuia ada (eksis) di dunia.karena tidak ada
sesuatupun yajng diciptakan di dunia ini tanpa ada tujuan yang jelas.

Karakteriristik dasar manusia Manusia adalah makhluk yang unik, manusia adalah makhluk
menjadi, sehingga sangat pantas seorang filosof, berpendapat bahwa manusia, mempunyai tiga
karakteristik dasar yang berbeda dengan makhluk lain, karakteristik dasar tersebut adalah:
- Kesadaran diri (Self-Awarenes, Self Conciousness) sifat ini menuntun manusia untuk memilih
dan kemudian menolongnya untuk mencipta sesuatu yang baru, yang sebelumnya tidak ada di
alam semesta.
- Kemauan bebas (Free to choisce). Manusia adalah satu-satunya makhlukyang bebas untuk
memilih bagi dirinya sendiri.
- Kreativitas (daya cipta, cretivitness). Manusia bukan hanya makhlu pembuat alat, tapi ia pencipta
dan pembuat barang-barang yang belum ada di alam.

Konsep diri Penjelasan tentang konsep diri manusia akan menjawab dengan jelas identitas
manusia sebagai makhluk (who) yang mempunyai potensi (what). Sebagai makhluk manusia
mempunyai dua pengertian, pertama makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk
individu inilah manusia mempunyai fungsi sebagai hamba dan sebagai makhluk sosial manusia
berfungsi sebagai duta. Sedangkan potensi manusia terdiri dari potensi pisik, mental emosional dan
spiritual. jadi dengan potensinya itu manusia diberikan perangkat lunak dan perangkat keras
sekaligus untuk memenuhi fungsinya di muka bumi. Sekaligus dengan memahami potensi manusia
secara menyeluruh inilah kemudian manusia dapat menyibak tabir character (sifat) dan personality
(kepribadian) mansuia. Ketika konsep tentang makhluk dan potensi manusia digabung, maka terjadi
tiga pengertian tentang konsep diri, pertama aku diri (aku) seperti apa yang aku kira, kedua aku
sosial (aku seperti apa yang orang lain kira) dan ketiga aku ideal (aku seperti apa yang nilai-nilai
inginkan). Pengenalan diri/ memposisikan diri Ini merupakan aksi dari konsep diri manusia dalam
dunia. Bila tadi merupakan keseluruhan proses hidup dari alam ruh hingga akhirat. Ini merupakan
awal prjalanan manusia menapaki dunia. Pengenalan diri di dunia terdapat tifa fase hidup manusia,
masa lalu, masa kini dan masa depan. Pertanyaan dari manakah saya, dimanakah saya dan akan
kemanakah saya, merupakan pertanyaan yang akan menghasilkan sebuah jawaban untuk
merumuskan visi hidup, dan dari sinilah awal mula motivasi hidup manusia, sehingga akan
melahirkan sebuah cita-cita hidup manusia yang luhur. Pengembangan diri Proses pengembangan
diri adalah proses berubahnya konsep diri menjadi memenuhi fungsinya dalam terbatasnya
panggung ruang waktu yang ada. Dalam hal ini berarti manusia dapat mengoptimalkan seluruh
potensi fisik, mental, emosional dan spiritual untuk memenuhi fungsinya sebagai duta atau hamba.
Misalnya sebagai hamba manusia dituntut untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dengan
menggunakan potensi mentalnya. Proses penggunaan potensi mental untuk memecahkan masalah-
masalah itulah disebut dengan kreativitas. Itulah kreativitas disebut lifeskill pengembangan diri.
Mendobrak diri Ini berhubungan dengan masalah kepercayaan. Unsur keyakinan atau akidah
menjadi hal yang utama dan paling utama dalam hidup mansuia. Unsur keyakinan ini seringkali
terkotori oleh mitos yang menyesatkan. ada dua mitos sementara yang berkembang dimsyarat kita
dalam konteks perubahan diri. Kang Jalal (sapaan akrab Jalaluddin Rakhmat) menyebtukan dua
mitos. Yang pertama adalah mitos devian dan yang yang kedua adalah mitos trauma. Pandangan
yang pertama atau mitos devia menganggap bahwa diri kita stabil, statis dan tidak berubah-ubah.
Kalau terjadi perubahan maka itu adalah penyimpangan dari yang stabil. Mitos trauma mempunyai
kepercayaan bahwa prubahan diri menimbulkan krisis mental dan krisis emosional. Kedua mitos ini
akan menimbulkan statis diri, menjadikan diri tidak berkembang. Oleh karena itu kita harus mampu
mendobrak kedua mitos itu dengan berpijak pada karakteristik dasar manusia. Bahwa manusia
adalah makhluk yang memilih, bebas kreatif dan punya kehendaknya sendiri. Mendobrak diri ini
merupakan sebuah upaya untuk mendefinisikan realitas yang serba paradoks, di satu sisi
berkembang globalisasi ilmu, pada sisi lainnya terjadi otonomi ilmu, dalam bidang budayapuyn
sama dan akan merembes pada pembacaan realitas pribadi kita. Unsur keyakinan merupakan
motivasi hidup sang diri. Suatu kepercayaan terhadap sesuatu merupakan sumber gerak manusia
dalam menjalankan visi misi hidupnya. Mengaktualisasikan diri Aktualisasi diri merupakan proses
realisasi diri seelah kita mampu meakukan tindakan-tindakan cepat, berani ambil risiko, dan mampu
mengambil pelajaran atas keberhasilan dan kegagalan kita. Dalam proses perwujudan inilah kita
dituntut melakukan segala sesuatu secara profesional, efektif dan efisien. Sebab ini berkaitan
dengan peluang atau kesempatan yang kita peroleh. Tahap aktualisasi diri menuntut kemapuan kita
untuk menjalin koneksi atau relasi yang bernilai lebih. Ada kalanya potensi, kemampuan,
keterampilan dan nilai lebih kita, macet gara-gara tidak menemukan saluran aktualisasi yang
sepantasnya. Relasi dan koneksi kaang bisa berfungsi seperti jalan dan jembatan menuju ke sasaran
yang kita inginkan. Disinilah arti penting koneksi atau relasi dengan orang lain, terutama relasi yang
berkualitas. Relasi atau koneksi merupakan daya ungkit yang bisa dimanfaatkan untuk
mendongkrak keberhasilan kita.

Tujuh kebiasaan untuk menjadi manusia yang berubah :


• Jadilah pro aktif-prinsip hidup pribadi
• Mulai dengan akhir dalam pikiran-prinsip kepemimpinan pribadi
• Dahulukan yang harus didahulukan-prinsip manajemen pribadi
• Berfikir menang-menang-prinsip kepemimpinan antar pribadi
• Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti-prinsip komunikasi empatik
• Mewujudkan sinegi-prinspi kerjasama kreatif
• Asahlah gergaji-prinsip pembaruan diri yang seimbang.

Mengenal dan Mengukur Potensi Diri Setiap manusia memiliki bermacam-macam potensi
diri yang dapat dikembangkan. Tidak sedikit manusia belum sepenuhnya mengembangkan dan
menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Hal ini terjadi dikarenakan mereka belum atau bahkan
tidak mengenal potensi dirinya dan hambatan-hambatan dalam pengembangan potensi diri tersebut.
Mampu mengembangkan potensi diri merupakan dambaan setiap individu. Mampukan seseorang
mengembangkan potensi dirinya secara efektif? Itu bergantung pada motivasi diri, karena
pengembangan potensi diri merupakan suatu proses yang sistematis dan bertahap. Tahapan
pengembangan potensi diri tersebut antara lain melalui pengenalan dan pengukuran potensi diri,
menentukan konsep diri, mengenal hambatan-hambatan serta aktualisasi diri. Potensi pada diri
manusia merupakan salah satu pembeda antara individu yang satu dengan lainnya.

Adapun potensi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai:


- kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensia, logika, kemampuan abstraksi dan daya tangkap;
- sikap kerja, seperti ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan terhadap stres;
- kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang,
baik yang jasmaniah, mental, rohani, emosional maupun sosial, yang semuanya telah ditata
dalam cara khas dibawah aneka pengaruh dari luar.

Beberapa contoh potensi diri manusia tersebut antara lain kejujuran, keimanan, kesetiaan, kerapian,
ketegasan, kematangan, kedewasaan, kecerdikan, kebijakan, keramahtamahan dan sebagainya.
Pengembangan diri harus diawali dengan pengenalan diri, salah satu caranya adalah melalui
pengukuran potensi diri. Pengenalan diri akan membantu individu melihat kemampuan-kemampuan
yang ada pada dirinya, mengetahui hal-hal yang berkembang dengan hal-hal yang masih perlu
dikembangkan.

Pengukuran potensi diri dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah potensi-potensi yang
dimiliki oleh seorang individu, baik yang diperoleh melalui introspeksi diri maupun malalui feed
back dari orang lain serta tes psikologis.
1) Penilaian diri Yang dimaksud dengan penilaian diri ini adalah menilai diri sendiri. Ada juga
yang mengatakan instropeksi. Sebagian orang mengatakan bahwa dengan cara ini penilaian yang
dilakukan sangat subyektif, karena orang umumnya tidak mau melihat kelemahan-kelemahan
yang dimilikinya. Tapi pendapat lain mengatakan bahwa yang paling kenal diri anda adalah anda
sendiri.
2) Pengukuran diri melalui feed back orang lain Feed back merupakan komunikasi yang ditujukan
kepada seseorang yang akan memberikan informasi kepada orang yang bersangkutan, bagaimana
orang lain terkena dampak olehnya, bagaimana kesan yang ditimbulkan pada orang lain dengan
tingkah laku yang ditunjukkannya. Feed back membantu seseorang untuk menelaah dan
memperbaiki tingkah lakunya dan dengan demikian ia akan lebih mudah mencapai hal-hal yang
diinginkannya.
3)Tes kepribadian Tes kepribadian merupakan salah satu instrumen untuk pengenalan diri sendiri,
beberapa tes kepribadian untuk pengukuran potensi diri, yaitu: kepercayaan terhadap diri sendiri,
tingkat kehati-hatian, daya tahan menghadapi cobaan, tingkat toleransi, dan pengukuran ambisi.

Ciri Manusia Modern menurut Alex Inkeles


1. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.
2. Menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungan sendiri atau kejadian yang terjadi jauh
diluar lingkungan serta dapat bersikap demokratis.
3. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu.
4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5. Percaya diri.
6. Perhitungan
7. Menghargai harkat hidup manusia lain
8. Lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
9. Menjunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan
prestasinya di masyarakat.

Budaya unggul adalah cara hidup yang berorientasi pada mutu (memberikan penghargaan tinggi
terhadap mutu).
Orang-orang unggul memiliki sejumlah ciri, antara lain:
nurani yang jernih, akal budi yang tercerahkan, kerja keras, disiplin, berhemat, menabung, dan
mengutamakan pendidikan/belajar.
Sikap mental itu yang bertentangan dengan budaya unggul, yaitu: meremehkan mutu; suka
menerabas/cari jalan pintas; tidak percaya diri; tidak berdisiplin murni; dan suka mengabaikan
tanggung jawab. Faktor dalam diri seseorang amat menetukan prestasinya. Hal itu bisa dimiliki
seseorang karena proses belajar, terutama melalui pendidikan dalam keluarga.

Potensi diri pada dasarnya adalah kemampuan terpendam seseorang yang jika dikenali,
dikembangkan, an diaktualisasikan akan menjadi kemampuan nyata dalam kehidupan. Howard
Gardner menyebut kemampuan terpendam itu sebagai kecerdasan. Agar seseorang bisa berprestasi,
ia perlu mengenal potensi dirinya. Hanya dengan mengenali potensi diri, maka orang akan
mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Secara umum, upaya-upaya untuk meraih prestasi dapat dirinci dalam urutan langkah
sebagai berikut:
(1) Mengenal diri;
(2) Menentukan fokus;
(3) Menerapkan tujuan;
(4) Menumbuhkan motivasi;
(5) Menetapkan tindakan dan melaksanakannya secara konsisten;
(6) Melakukan evaluasi diri.

Sikap mental posistif merupakan keadaan mental seseorang yang cenderung optimis dalam
menghadapi diri maupun lingkungannya. Sikap mental negatif merupakan keadaan mental
seseorang yang cenderung pesimis alam menghadapi diri maupun lingkungan Pentingnya Prestasi
diri Sebelum kita membahas lebih jauh tentang arti penting prestasi diri bagi keunggulan bangsa,
kita simak terlebih dahulu sebait puisi karya Taufik Ismail berikut. Kerinduan Kita Bersama Kita
merindukan anak-anak Indonesia Berwajah cerah, sehat, dan gembira pergi ke sekolah Kita
merindukan berjuta anak Indonesia Mendapat peluang serupa Merenangi lautan ilmu, mengintai
perpustakaan Di didik membaca buku, menuliskan pikiran Terbuka pada keluasan wawasan dan
pandangan Kreatif dan sensitif terhadap kehidupan Mencintai Ayah dan Ibu Hormat pada Guru
penuang ilmu Solider dan beramal bagi bangsa Tak Canggung dalam pergaulan dunia Kita
merindukan anak-anak Indonesia Diberi kesempatan mendaki seluruh jenjang pendidikan Sehingga
terpelajarlah batin dan wajah bangsa Sungguh berat ini beban bersama Ini kerja panjang dan
berjangka lama Karena itu kepada Tuhan kita mohonkan Sehingga kita dianugrahinya kekuatan
Kerinduan yang dimaksud oleh Taufik Ismail tersebut pada dasarnya merupakan kerinduan kita
sebagai bangsa Indonesia. Setelah bangsa Indonesia didera krisis maka bangsa kita seakan
terperosok ke dalam kemunduran dan harus membangun kembali pondasi sebagai sebuah bangsa
yang besar dan berprestasi di dunia. Membangun prestasi bangsa sebenarnya dapat dibangun
dengan membangun pendidikan yang merata dan berkualitas. Pendidikan janganlah dianggap
sebagai belanja ekonomi, tetapi harus dianggap sebagai sebuah investasi (menanam modal). Kita
dapat mencontoh Jepang, dalam membangun keunggulan bangsa. Ketika bom atom dijatuhkan di
Hiroshima dan Nagasaki pada 1945, kehancuran hebat yang menimpa Jepang dijawab oleh rakyat
Jepang dengan pertama-tama membangun pendidikan yang lebih berkualitas. Kemudian,
pendidikan mengantarkan Jepang menjadi salah satu negara paling maju dan berprestasi di dunia.
Malaysia merupakan salah satu negara yang dapat kita contoh kemajuannya. Hal ini berkat hasil
dari pendidikan. Malaysia pada awal pembangunannya banyak mengirimkan pelajarnya ke seluruh
dunia, termasuk ribuan pelajar Malaysia belajar di Indonesia. Setelah mereka mendapatkan ilmu
dari negara lain, mereka menyumbangkan ilmu dan pengetahuannya untuk membangun bangsa.
Jadi, kita memang saat ini harus banyak belajar dari Malaysia yang dulunya belajar dari Indonesia.
Prestasi bangsa dapat dibangun ketika setiap individu dapat menorehkan prestasi dalam segala
bidang, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi
harus dijadikan pijakan utama. Hal ini disebabkan keunggulan sebuah negara diukur oleh sumber
daya manusianya yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Suatu negara dapat
dikatakan maju dan berprestasi jika negara tersebut mampu menguasai iptek. Misalnya, Amerika
Serikat, Jepang, dan Jerman adalah contoh negara yang menguasai iptek, kemudian menjadi negara
termaju dan terdepan di dunia. Sumber daya manusia yang menguasai iptek tidak mungkin muncul
begitu saja, tetapi harus diasah dan dibentuk dalam proses pendidikan. Pendidikan dimulai dari
keluarga, masyarakat, atau di sekolah. Banyak cara atau teknik agar kita terus dapat mengasah diri
dan meningkatkan prestasi. Kita dapat belajar dari apa saja dan dari siapa saja agar pengetahuan dan
keterampilan terus meningkat. Dr. Vernon A. Magnesen menyatakan bahwa keberhasilan kita
belajar dipengaruhi oleh berbagai cara kita belajar, yaitu: 10 % dari apa yang dibaca; 20 % dari apa
yang didengar; 30 % dari apa yang dilihat; 50 % dari apa yang dilihat dan didengar; 70 % dari apa
yang dikatakan; 90 % dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Kerja keras dalam belajar memang
perlu kita lakukan agar dapat mencapai prestasi yang kita harapkan. Thomas Alfa Edison yang telah
mengalami banyak kegagalan ketika berusaha melakukan penemuan, menyatakan bahwa ia telah
menemukan salah satu cara untuk mendapatkan kesuksesan karena ketika ia gagal dalam satu hal
tentunya akan menemukan jalan lain yang mengantarkan pada prestasi. Kerja keras harus kita
lakukan dalam semua bidang kehidupan guna menorehkan prestasi di segala bidang. Kerja keras
untuk mencapai keberhasilan janganlah dikotori dengan tindakan tidak jujur dan menghalalkan
segala cara. Misalnya, seorang siswa yang sedang melaksanakan ujian, ia kotori dengan cara
menyontek pada orang lain. Hal ini bertentangan dengan hati nurani seorang pelajar dan aturan di
sekolah yang melarang menyontek waktu ujian. Tanamkanlah dalam diri kita agar mampu
menorehkan prestasi di segala bidang. Jika kita sudah mampu menorehkan prestasi terbaik, seperti
para pelajar Indonesia yang mampu menjadi juara dalam berbagai olimpiade pelajar dan berbagai
atlet Indonesia yang menjadi juara dunia maka tentunya nama bangsa Indonesia akan menjadi
harum di mata internasional. Sekali lagi, torehkanlah prestasi demi kebaikan diri, keluarga,
masyarakat, bangsa, dan negara.
J.Peran serta dalam berbagai kativitas untuk mewujudkan prestasi bangsa

Salah satu aturan main dalam permainan hidup(the game of life)adalah diberlakukannya hukum
kompetisi/persaingan.kenyataan menunjukkan semua orang memilki keinginan umum yang sama:
ingin kaya,ingin dihornati atau ingin berprestasi di bidang tertentu.
Hal ini karena masing masing individu memiliki potensi diri yang berbeda dengan yang
lainnya. Manusia adalah ciptaan yang paling sempurna,kesempurnaan tersebut dapat dilihat dari
kelengkapan sisi sisi manusia itu sendiri yaitu adalah kebaikan ada pula keburukan. Ada kekuatan
tapi ada juga kelemahan. Manusia sebagai makhluk berpotensi yang selkalu bertumbuh menuju
aktualisasi dirinya,hanya mampu mengenali kedua sisi tersebut dengan baik.Namun,tidak semua
manusia berkhehendak dan bekerja keras untuk menggunakan potensinya. Kekuatan yangberupa
potensi potensi diri yang istimewa menjadi sulit berkembang karena kelemahan kelemahan yang
tidak bisa dikendali atau dikelola dengan baik.
Potensi berasal dari kata bahasa inggris to poten yang berarti keras,kuat. Dalam kamus
umum bahasa indonesia yang berarti kemampuan kemampuan dan kualitas kualitas yang dimiliki
seseorang,namun belum dipergunanakan secara maksimal. Potensi merupakan suatu daya dimiliki
oleh manusia tetapi daya tersebut masih terpendam dalam diri yang bersangkutan. Setiap manusia
pada dasarnya memiliki potensi,tetapi tidak setiap manusia berkehendak dan mau bekerja keras
untuk menggunakan daya tersebut. Pengertian potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap
pribadi (individu) yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dsalam berprestasi. Potensi
diri adalah kemampuan yang terpendam pada disetiap orang, setiap orang memilikinya. Potensi diri
ada yang positif dan ada yang negatif.

Potensi diri yang positif seperti :


 Memiliki idealisme,
 Dinamis dan kreatif,
 Keberanian mengambil resiko,
 Optimis dan penuh semangat,
 Kemandirian dan disiplin tinggi,
 Fisik yang kuat dan sehat, Sikap ksatri,
 Terampil dan menerapkan IPTEK,
 Kompetitif,
 Daya pikir yang kuat,
 Memiliki bakat.
Potensi diri negatif seperti :
 Mudah di domba ,
 Kurang berhati hati,
 Emosional
 Kurang percaya diri
 Kurang memiliki motivasi

Sajian Contoh:

1. Apa yang dimaksud dengan potensi diri ?


 Potensi diri diartikan sebagai segala sesuatu yang dimiliki seseorang baik sudah atau belum
nyata yang dapat digunakan dalam pembangunan dirinya.

Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian prestasi diri !
2. Jelaskan pengertian keunggulan bangsa!
3. Jelaskan arti penting prestasi diri bagi keunggulan bangsa !
4. Tuliskan mengenai kelebihan dan kelemahan diri kalian masing-masing !
5. Tuliskan contoh perwujudan potensi diri!

Essay Test
1. Faktor eksternal yang mendorong seseorang meraih prestasi diri adalah ....
a. Orangtua
b. Kemauan seseorang
c. Kepribadian bangsa
d. Cita-cita sesorang
2. Prngembangan talenta atau bakat yang sungguh-sungguh akan berujung pada ..
a. Motivasi
b. Pengembangan diri
c. Prestasi
d. Intelejensi
3. Yang bukan ciri orang yang mempunyai motivasi untuk berprtestasi adalah..
a. Tidak mudah putus asa
b. Memiliki perencanaan yang matang
c. Bersikap optimis
d. Tidak konsisten
4. Ciri dari siswa berprestasi salah satunya adalah..
a. Malas
b. Pesimis
c. Suka menyendiri
d. Rajin belajar
5. Indonesia menjadi harum namanya melalui prestasi olahraga tingkat dunia yang dicapai Rudi
hartono.Beliau adalah altlet...
a. Sepak bola
b. Senam
c. Bulu tangkis
d. Tenis lapangan

PENUTUP
KESIMPULAN

Kesimpulan bab I

1. Globalisasi adalah fenomena semakin kuatnya ikatan ekonomi,politik,komunikasi dan budaya


yang menghubungkan berbagai individu,komunitas perusaan dan pemerintahan diseluruh dunia.
2. Globalisasi dapat sebagai ancaman sekaligus peluang bergantung bagaimana kita
menyikapinya
3. Globalisasi telah mempengaruhi segala bidang antara lain bidang ekonomi dan budaya
4. Bentuk-bentuk globalisasi disekitar kita meliputi gaya hidup, makanan, pakaian ,
5. Globalisasi tidak hanya memberikan pengaruh positif tetapi juga pengaruh negatif diseluruh
bidang
6. Sebagai bagian dari dunia, indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif dalam
berhubungan dengan dunia internasional. Bebas artinya tidak memihak kepada salah satu blok atau
persekutuan bangsa. Aktif artinya berusaha untuk ikut serta secara aktif dalam memelihara
perdaiman dan meredakan ketegangan internasional

Kesimpulan bab II
Untuk berprestasi terlebih dahulu seseorang harus bisa mengenali potensi yang ada pada dirinya.
Potensi diri yang positif seperti memiliki idealisme, dinamis dan kreatif, keberanian mengambil
resiko,optimis dan kegairahan semangat, kemandirian dan disiplin murni, fisik yang kuat dan sehat,
sikap ksatria, trampil dalam menerapkan IPTEK, kompetitif, daya pikir yang kuat dan memiliki
bakat harus terus ditumbuh kembangkan. Potensi diri yang negatif seperti mudah diadu domba,
kurang berhati-hati, emosional, kurang percaya diri, dan kurang mempunyai motivasi hendaknya
dikurangi atau jika bisa harus dihilangkan.
Manfaat prestasi diri bagi diri sendiri antara lain :
d. Meningkatkan rasa percaya diri
e. Mampu meningkatkan harga diri
f. Diakui keberadaanya (eksistensinya dimasyarakat)
Arti penting prestasi diri bagi keunggulan bangsa adalah sebagai berikut :
e. Meningkatkan taraf hidup bangsa dan negara
f. Memperkokoh stabilitas nasional,persatuan dan kesatuan bangsa
g. Menjaga kedaulatan bangsa dan negara
Mengharumkan nama bangsa dan negara dimata dunia
Faktor yang mempengaruhi prestasi diri :
- Faktor dari dalam (internal)
- Faktor dari luar (eksternal)
Ada 2 (Dua) Syarat Penting untuk Meningkatkan
Prestasi Seseorang :
Motivasi
Mentalitas
Saran
ü Setelah menulis modul ini kami harapkan melalui MGMP PKn diharapakan guru-guru PKn
semakin kristis,kreatif,efektif,inovatif dalam mengajar.
ü Setelah MGMP PKn diharapakan guru-guru PKn sering bertukar pikiran dan ide-ide mengajar
PKn yang lebih menarik,dan disukai anak-anak.

Daftar Pustaka

Endang Retno W Spd,Dra,Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP dan Mts Kelas IX Semester
Genap,Basis,2006.
Sri Tutik Cahyaningsih ,PendidikanKewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX,PT Gelora
Aksara,Semarang,Penerbit Esis,2007
Tim Abdi Guru,2007,Pendidikan Kewarganegaraan kelas IX,PT Gelora Aksara,Jakarta,Penerbit
Erlangga,2006.
Wijianto,Pendidikan Kewarganegaran untuk SMP dan MTs kelas IX,PT Piranti Darma
Kalokatama,Jakarta,2008.
.

Modul PKn VII semester genap

MODUL
PELAJARAN PKn
KELAS VII SEMESTER GENAP

BAB I PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA


BAB II KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT

DISUSUN OLEH :
MGMP PKn

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 JRENGIK

DESEMBER 2016

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkam rahmadnya kepada kami sehingga tetrwujud modul pelajaran
pendidikan kewarganegaraan (PKn) untuk SMP kelas VII semester genap. Modul PKn ini kami
susun berdasarkan standar kompetensi .
Dalam modul ini kami coba menyajikan materi yang sesuai dengan standar kompetensi .
Hal ini kami kami lakukan dengan harapan dapat lebih membantu siswa untuk belajar secara
mandiri dibawah asuhan dan bimbingan guru mata pelajaran PKn SMP. Kami menyadari
bahwa modul ini belum sempurna. Kami sangat membutuhkan masukan dari pihak lain. Untuk itu
kami mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan berbagai masukan dan kritik demi
perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Kemudian kepada semua pihak yang telah membantu menerbitkan modul ini kami mengucapkan
terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu memberikan
petunjuk kepada kita dalam pembentukan generasi yang cinta kepada bangsa dan negara kesatuan
Republik Indonesia.
Sampang, Desember 2016

TIM MGMP PKn

DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................
Pendahuluan.......................................................................................................................
BAB I PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA
A. Hakekat Hak Asasi Manusia...........................................................................................
1. Peraturan perundanga mengenai hak asasi manusia.................................................
2. Lembaga penanganan hak asasi manusia..................................................................
B. Kaus Pelanggaran dan Upaya Penegakan HAM...............................................................
1. Kasus Pelanggaran HAM...............................................................................................
2. Upaya Penegakan HAM............................................................................................
C. Menghargai Upaya Perlindungan HAM......................................................................
1. Apa dan Bagaiman Perlindungan HAM..............................................................
2. Peranan Lembaga Perlindungan HAM di Indonesia.................................................
D. Menghargai Upaya Penegakan HAM...............................................................................
BAB II KEMERDERKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
A. Hakekat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat...................................................
B. Pentingnya Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat................................................
C. Mengaktualisasikan Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat......................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Tujuan Modul Pembelajaran

Skema

BAB I

PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI


MANUSIA

A. Hakekat Hak Asasi Manusia


Manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, dan
mempunyai derajatyang luhur sebagai manusia, mempunyaibudi dan karsa
yang merdeka sendiri. Semua manusia sebagai manusia memiliki martabat
dan derajat yang sama, dan memiliki hak-hak yang sama pula. Derajat
manusia yang luhur berasal dari Tuhan yang menciptakannya. Dengan
demikiansemua manusia bebas mengembangkan dirinya sesuai dengan
budinya yang sehat.
Sebagai mahkluk ciptaan Tuhan, semua manusia memiliki hak-hak
yang sama sebagai manusia. Hak-hak yang sama sebagai manusia inilah
yang sering disebut hak asasi manusia. Hak asasi manusia berarti hak-hak
yang melekat pada manusia berdasarkan kodratnya, maksudnya hak-hak
yang dimiliki manusia sebagai manusia. Hak asasi manusia (HAM) adalah
hak-hak dasar yang dimiliki manusia sebagai manusia yang berasal dari
Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
Hak asasi manusia merupakan hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai
manusia yang bila hak ini tidak ada,maka mustahil kita akan dapat hidup sebagai
manusia.( Tim Abdi Guru 2006:82).
Dengan mendasarkan pada pengertian HAM di atas, maka HAM
memiliki landasan utama, yaitu:
1. Landasan langsung yang pertama, yaitu kodrat manusia;
2. Landasan kedua yang lebih dalam, yaitu Tuhan yang menciptakan
manusia.
Jadi HAM pada hakekatnya merupakan hak-hak fundamental yang melekat
pada kodrat manusia sendiri , yaitu hak-hak yang paling dasar dari aspek-
aspek kodrat manusia sebagai manusia. Setiap manusia adalah ciptaan yang
luhur dari Tuhan Yang Maha Esa. Setiap manusia harus dapat
mengembangkan dirinya sedemikian rupa sehingga ia harus berkembang
secara leluasa. Pengembangan diri sebagai manusia dipertanggungjawabkan
kepada Tuhan sebagai asal dan tujuan hidup manusia. Semua hak yang
berakar dalam kodratnya sebagai manusia adalah hak-hak yang lahir
bersama dengan keberadaan manusia itu sendiri. Dengan demikian hak-hak
ini adalah universal atauberlaku di manapun di dunia ini. Di mana ada
manusia di situ ada HAM dan harus dijunjung tinggi oleh siapapun tanpa
kecuali.
HAM tidak tergantung dari pengakuan orang lain, tidak tergantung
dari pengakuan mesyarakat atau negara. Manusia memperoleh hak-hak asasi
itu langsung dari Tuhan sendiri karena kodratnya.(secundum suam naturam)
Penindasan terhadap HAM bertentangan dengan keadilan dan kemanusiaan,
sebab prinsip dasar keadilan dan kemanusiaan adalah bahwa semua manusia
memiliki martabat yang sama dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban
yang sama. Oleh karenanya, setiap manusia dan setiap negara di dunia wajib
mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) tanpa kecuali.
Penindasan terhadap HAM berarti pelanggaran terhadap HAM.
Pengakuan oleh orang-orang lain maupun oleh negara ataupun agama
tidaklah membuat adanya HAM itu.
Demikian pula orang-orang lain, negara dan agama tidaklah dapat
menghilangkan atau menghapuskan adanya HAM. Setiap manusia, setiap
negara di manapun, kapanpun wajib mengakui dan menjunjung tinggi HAM
sebagai hak-hak fundamental atau hak-hak dasar. Penindasan terhadap HAM
adalah bertentangan dengan keadilan dan kemanusiaan.
Untuk mempertegas hakekat dan pengertian HAM di atas
dikuatkanlah dengan landasan hukum HAM sebagaimana dikemukakan
dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

A.1. Peraturan perundangan mengenai hak asasi manusia


a. UUD 1945
Dalam pembukaan undang undang dasar 1945 hak asasi manusia termuat
secara lengkap. Secara garis besar hak asasi manusia tercantum pada :
1. Alinea pertama pembukaan UUD 1945 yaitu sesungguh nya kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa
2. Pasal 27,28,28D ayat (3),30,dan 31 Uud 1945 yang mengatur tentang hak-hak
warga negara
3. Pasal 28A-28J UUD tentang hak asasi manusia

b. TAP MPR No.XVII/MPR/1998 Tentang Hak Asasi Manusia

Atas desakan masyarakat kepada negara agar lebih memperhatikan


penghormatan terhadap hak asasi manusia , maka pada tanggal 13 november 1998
melalui sidang istimewa MPR ditetapkanlah ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998
tentang hak asasi manusia. Ketetapan ini menugaskan kepada seluruh lembaga
tinggi negara ,seluruh aparatur negara untuk menghormati, menegakkan ,dan
menyebarluaskan pemahaman mengenai hak asasi manusia ini kepada masyarakat.
Disamping itu ,ketetapan ini menugaskan pula kepada pemerintah untuk segera
meratifikasi (menandatangani dan mengesahkan) berbagai piagam PBB tentang hak
asasi manusia, sepanjang tidak bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945.

c.UU No.39 TAHUN 1999 tentang HAM


1. hak untuk hidup
2. hak untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. hak untuk mengembangkan diri
4. hak untuk memperoleh keadilan
5. hak atas kebebasan pribadi
6. hak batas rasa aman
7. hak atas kesejahteraan
8. hak turut serta dalam pemerintahan
9. hak wanita
10. hak anak

A.2.Lembaga penanganan hak asasi manusia Di Indonesia.

Untuk menegakkan dan melindungi Hak Asasi Manusia maka pemerintah membentuk lembaga-
lembaga perlindungan hak asasi manusia, antara lain :
a. Komisi nasional hak asasi manusia (komnas HAM)
Komisi Nasional hak asasi manusia (komnas HAM) dibentuk melalui Keputusan Presiden (Kepres)
No 5 Tahun 1993 pada tanggal 7 juni 1993 yang kemudian dikukuhkan lagi melalui Undang-Undang
No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia .
Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga lainnya yang
berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi
manusia. (Wijianto, 2007)
b. Pendadilan HAM
Pengadilan hak asasi manusia di indonesia dibentuk berdasar Undang-undang No. 26 Tahun 2000
tentang Pengadilan Hak Aasasi Manusia. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap
pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Secara terperinci pengadilan HAM memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
- Pengadilan khusus terhadap pelanggaran hak asasi yang berat
- Peradialan khusus yang berada di lingkungan peradilan umum.
- Berkedudukan di daerah kabupaten atau daerah kota yang daerah hukumnya meliputi daerah hukum
peradilan negeri yang bersangkutan
- Bertugas dan berwewenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang
berat (Wijianto 2007)
c. Pengadilam HAM Hoc
Pengadilan HAM Hoc adalah pengadilan HAM yang berlaku bagi pelanggaran berat HAM yang
terjadi sebelum diundangkannya UU No. 26 tahun 2000. Jadi terhadap pelanggaran berat HAM
yang terjadi sebelum tahun 2000 dilakukan melalui pengadilan HAM ad hoc.
Pelanggaran berta HAM meliputi dua hal yaitu sebagai berikut:
- Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagin dari
sarangan yang meluas dan sistematik yang diketahuinya dan serangan tersebut ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil.
- Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras kelompok etnis ,kelompok
agama.(Wijianto, 2000)
d. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR)
Komisi kebenaran dan rekonsiliasi (KKR) adalah lembaga HAM yang melakukan penyelesaian
terhadap kasus pelanggaran HAM di luar Pengadilan HAM. Dalam Pasal 43 Undang-undang No.26
Tahun 2000 dinyatakan bahwa kasus pelanggaran berat HAM yang tidak dapat diselesaikan melalui
pengadilan HAM Ad Hoc akan ditangani oleh komisi kebenaran da rekonsiliasi (KKR) . (Wijianto,
2000)

A. Kasus Pelanggaran dan Upaya Penegakan HAM

B.1.Kasus Pelanggaran HAM


Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia atau yang biasa kita sebut dengan HAM memang harus
kita ketahui secara bersama-sama, karena kasus ham sekarang telah banyak sekali yang terjadi dari
masyarakat atas atau bawah sekali pun. Jadi agar kita tahu kasus pelanggaran ham maka kita harus
mengetahui contohya dulu agar kita mengetahui pelanggaran ham tersebut secara menyeluruh hingga akar-
akar yang ada di pelajaran yang sangat berharga tersebut. (Tim Abdi Guru, 2006)

Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia cukup lumayan banyak dan terjadi pada setiap
tahunnya. Contoh saja pada Abilio Jose Osorio Soares, mantan Gubernur Timtim, yang diadili oleh
Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) ad hoc di Jakarta atas dakwaan pelanggaran HAM berat di Timtim
dan dijatuhi vonis 3 tahun penjara. Sebuah keputusan majelis hakim yang bukan saja meragukan tetapi juga
menimbulkan tanda tanya besar apakah vonis hakim tersebut benar-benar berdasarkan rasa keadilan atau
hanya sebuah pengadilan untuk mengamankan suatu keputusa asus–kasus pelanggaran HAM di
Indonesia sebagaimana telah dikemukakan di depan membawa berbagai akibat. Akibat itu,
misalnya menjadikan masyarakat dan bangsa Indonesia sangat menderita dan mengancam integrasi
nasional. (A.T Sugeng Priyanto)

Bagaimana kita menanggapi kasus kasus pelanggaran HAM di Indonesia? Sebagai warga
negara yang baik harus ikut serta secara aktif (berpartisipasi) dalam memecahkan berbagai masalah
yang dihadapi bangsa dan negaranya, termasuk masalah pelanggaran HAM. Untuk itu tanggapan
yang dapat dikembangkan misalnya : bersikap tegas tidak membenarkan setiap pelanggaran HAM.
Alasannya:
1. dilihat dari segi moral merupakan perbuatan tidak baik yakni bertentangan dengan nilai – nilai
kemanusiaan;

2. di lihat dari segi hukum, bertentangan dengan prinsip hukum yang mewajibkan bagi siapapun untuk
menghormati dan mematuhi instrumen HAM;

3. dilihat dari segi politik membelenggu kemerdekaan bagi setiap orang untuk melakukan kritik dan
control terhadap pemerintahannya. Akibat dari kendala ini, maka pemerintahan yang demokratis
sulit untuk di wujudkan.

Disamping tanggapan kita terhadap pelanggaran HAM berupa sikap tersebut di atas, juga
bisa berupa perilaku aktif. Perilaku aktif yakni berupa ikut menyelesaikan masalah pelanggaran
HAM di Indonesia, sesuai dengan menipisnya rasa tanggungjawab ini melanda dalam berbagai
lapisan masyarakat, nasional maupun internasional untuk mengikuti “hati sendiri”, enak sendiri,
malah juga kaya sendiri, dan lain - lain. Akibatnya orang dengan begitu mudah menyalahgunakan
kekuasaannya, meremehkan tugas, dan tidak mau memperhatikan hak orang lain.(Tim Abdi Guru,
2006). Hal ini sesuai dengan amanat konstitusi kita (dalam Pembukaan UUD 1945) bahwa
kemerdekaan yang diproklamasikan adalah dalam rangka mengembangkan kehidupan yang bebas.
Juga sesuai dengan “Deklarasi Pembela HAM” yang dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB pada
tangal 9 Desember 1998. Isi deklarasi itu antara lain menyatakan “setiap orang mempunyai hak
secara sendiri – sendiri maupun bersama– sama untuk ikut serta dalam kegiatan menentang
pelanggaran HAM”.

Dengan kata lain tanggapan terhadap pelanggaran HAM di Indonesia dapat diwujudkan
dalam berbagai bentuk, yakni :
1. Mengutuk, misalnya dalam bentuk tulisan yang dipublikasikan melalui majalah sekolah, surat
kabar, dikirim ke lembaga pemerintah atau pihak– pihak yang terkait dengan pelanggaran HAM.
Bisa juga kecaman/ kutukan itu dalam bentuk poster, dan demonstrasi secara tertib.

2. Mendukung upaya lembaga yang berwenang untuk menindak secara tegas pelaku pelanggaran
HAM. Misalnya mendukung digelarnya peradilan HAM, mendukung upaya penyelesaian melalui
lembaga peradilan HAM internasional, apabila peradilan HAM nasional mengalami jalan buntu.

3. Mendukung dan berpartisipasi dalam setiap upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat
untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Bantuan kemanusiaan itu bisa berwujud makanan,
pakaian, obat-obatan atau tenaga medis. Partisipasi juga bisa berwujud usaha menggalang
pengumpulan dan penyaluran berbagai bantuan kemanusiaan.

4. Mendukung upaya terwujudnya jaminan restitusi, kompensasi, dan rehabilitasi bagi para korban
pelanggaran HAM. Restitusi merupakan ganti rugi yang dibebankan pada para pelaku baik untuk
korban atau keluarganya. Jika restitusi dianggap tidak mencukupi, maka harus diberikan
kompensasi, yaitu kewajiban negara untuk memberikan ganti rugi pada korban atau keluarganya. Di
samping restitusi dan kompensasi, korban juga berhak mendapat rehabilitasi yang bisa bersifat
psikologis, medis, dan fisik. Rehabilitasi psikologis misalnya pembinaan kesehatan mental untuk
terbebas dari trauma, stres dan gangguan mental yang lain. Rehabilitasi medis, yaitu berupa jaminan
pelayanan kesehatan. Sedangkan rehabilitasi fisik bisa berupa pembangunan kembali sarana dan
prasarana, seperti perumahan, air minum, perbaikan jalan, dan lain – lain.

B.2.Upaya Penegakan HAM

Meskipun Republik Indonesia lahir sebelum diproklamirkannya UDHR, beberapa hak asasi dan
kebebasan fundamental yang sangat penting sebenarnya sudah ada dan diakui dalam UUD 1945, baik hak
rakyat maupun hak individu, namun pelaksanaan hak-hak individu tidak berlangsung sebagaimana mestinya
karena bangsa Indonesia sedang berada dalam konflik bersenjata dengan Belanda. Pada masa RIS (27
Desember 1949-15 Agustus 1950), pengakuan dan penghormatan HAM, setidaknya secara legal formal,
sangat maju dengan dicantumkannya tidak kurang dari tiga puluh lima pasal dalam UUD RIS 1949. Akan
tetapi, singkatnya masa depan RIS tersebut tidak memungkinkan untuk melaksanakan upaya penegakan
HAM secara menyeluruh.
Kemajuan yang sama, secara konstitusional juga berlangsung sekembalinya Indonesia menjadi negara
kesatuan dan berlakunya UUDS 1950 dengan dicantumkannya tiga puluh delapan pasal di dalamnya. Pada
masa berlakunya UUDS 1950 tersebut, penghormatan atas HAM dapat dikatakan cukup baik. Patut diingat
bahwa pada masa itu, perhatian bangsa terhadap masalah HAM masih belum terlalu besar. Di masa itu,
Indonesia menyatakan meneruskan berlakunya beberapa konvensi Organisasi Buruh Internasional
(International Labor Organization/ILO) yang telah diberlakukan pada masa Hindia Belanda oleh Belanda
dan mengesahkan Konvensi Hak Politik Perempuan pada tahun 1952.

Sejak berlakunya kembali UUD 1945 pada tanggal 5 Juli 1959, bangsa Indonesia mengalami
kemunduran dalam penegakan HAM. Sampai tahun 1966, kemunduran itu terutama berlangsung dalam hal
yang menyangkut kebebasan mengeluarkan pendapat. Kemudian pada masa Orde Baru lebih parah lagi,
Indonesia mengalami kemunduran dalam penikmatan HAM di semua bidang yang diakui oleh UUD 1945.
Di tataran internasional, selama tiga puluh dua tahun masa Orde Baru, Indonesia mengesahkan tidak lebih
dari dua instrumen internasional mengenai HAM, yakni Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi terhadap Perempuan (1979) dan Konvensi tentang Hak Anak (1989).

Pada tahun 1993 memang dibentuk Komnas HAM berdasarkan Keputusan Presiden No. 50 tahun
1993, yang bertujuan untuk membantu mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM dan
meningkatkan perlindungan HAM “guna mendukung tujuan pembangunan nasional”. Komnas HAM
dibentuk sebagai lembaga mandiri yang memiliki kedudukan setingkat dengan lembaga negara lainnya dan
berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi HAM. Meskipun
Komnas HAM yang dibentuk itu dinyatakan bersifat mandiri karena para anggotanya diangkat secara
langsung oleh presiden, besarnya kekuasaan presiden secara de facto dalam kehidupan bangsa dan negara
serta kondisi obyektif bangsa yang berada di bawah rezim yang otoriter dan represif, pembentukan Komnas
HAM menjadi tidak terlalu berarti karena pelanggaran HAM masih terjadi di mana-mana.
Sejak runtuhnya rezim otoriter dan represif Orde Baru, gerakan penghormatan dan penegakan HAM,
yang sebelumnya merupakan gerakan arus bawah, muncul ke permukaan dan bergerak secara terbuka.
Gerakan ini memperoleh impetus dengan diterimanya Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM.
Pembuatan peraturan perundang-undangan sebagai “perangkat lunak” berlanjut dengan diundang-
undangkannya UU No. 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM yang memungkinkannya dibentuk
pengadilan HAM ad hoc guna mengadili pelanggaran HAM yang berat yang terjadi sebelum UU tersebut
dibuat.

Pada masa itu dikenal transitional justice, yang di Indonesia tampak disepakati sebagai keadilan
dalam masa transisi, bukan hanya berkenaan dengan criminal justice (keadilan kriminal), melainkan juga
bidang-bidang keadilan yang lain seperti constitutional justice (keadilan konstitusional), administrative
justice (keadilan administratif), political justice (keadilan politik), economic justice (keadilan ekonomi),
social justice (keadilan sosial), dan bahkan historical justice (keadilan sejarah). Meskipun demikian,
perhatian lebih umum lebih banyak tertuju pada transitional criminal justice karena memang merupakan
salah satu aspek transitional justice yang berdampak langsung pada dan menyangkut kepentingan dasar baik
dari pihak korban maupun dari pihak pelaku pelanggaran HAM tersebut. Di samping itu, bentuk penegakan
transitional criminal justice merupakan elemen yang sangat menentukan kualitas demokrasi yang pada
kenyataannya sedang diupayakan.

Upaya penegakan transitional criminal justice umumnya dilakukan melalui dua jalur sekaligus, yaitu
jalur yudisial (melalui proses pengadilan) dan jalur ekstrayudisial (di luar proses pengadilan). Jalur yudisial
terbagi lagi menjadi dua, yaitu Pengadilan HAM dan Pengadilan HAM Ad Hoc. Pengadilan HAM ditujukan
untuk pelanggaran HAM berat yang terjadi setelah diundangkannya UU No. 26 tahun 2000, sedangkan
Pengadilan HAM Ad Hoc diberlakukan untuk mengadili pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum
disahkannya UU No. 26 tahun 2000.

Sedangkan jalur ekstrayudisial melalui Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional (KKRN)
ditempuh untuk penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran HAM pada masa lampau dan pelanggaran
HAM berat yang terjadi sebelum diundangkannya UU No. 26 tahun 2000. Upaya penyelesaian melalui jalur
demikian haruslah berorientasi pada kepentingan korban dan bentuk penyelesaiannya dapat menunjang
proses demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta merupakan upaya penciptaan
kehidupan Indonesia yang demokratis dengan ciri-ciri utamanya yang berupa berlakunya kekuasaan hukum
dan dihormatinya hak asasi dan kebebasan fundamental.(Sri Tutik Cahyaningsi,2007)

B.3 Menanggapi pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

Pendekatan keamanan yang terjadi di era Orde Baru dengan mengedepankan upaya represif tidak
boleh terulang kembali. Untuk itu, supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum
dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan
memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap
orang dari perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam
rangka menegakkan hukum.

Sentralisasi kekuasaan yang terjadi selama ini perlu dibatasi. Desentralisasi melalui otonomi daerah
dengan penyerahan berbagai kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah perlu dilanjutkan.
Otonomi daerah sebagai jawaban untuk mengatasi ketidakadilan tidak boleh berhenti, melainkan harus
ditindaklanjuti dan dilakukan pembenahan atas kekurangan yang selama ini masih terjadi.

Reformasi aparat pemerintah dengan merubah paradigma penguasa menjadi pelayan masyarakat
dengan cara melakukan reformasi struktural, infromental, dan kultural mutlak dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggaran HAM oleh
pemerintah. Kemudian, perlu juga dilakukan penyelesaian terhadap berbagai konflik horizontal dan konflik
vertikal di tanah air yang telah melahirkan berbagai tindak kekerasan yang melanggar HAM dengan cara
menyelesaikan akar permasalahan secara terencana, adil, dan menyeluruh.

Kaum perempuan berhak untuk menikmati dan mendapatkan perlindungan yang sama di semua
bidang. Anak-anak sebagai generasi muda penerus bangsa harus mendapatkan manfaat dari semua jaminan
HAM yang tersedia bagi orang dewasa. Anak-anak harus diperlakukan dengan cara yang memajukan
martabat dan harga dirinya, yang memudahkan mereka berinteraksi dalam masyarakat. Anak-anak harus
mendapatkan perlindungan hukum dalam rangka menumbuhkan suasana fisik dan psikologis yang
memungkinkan mereka berkembang secara normal dan baik. Untuk itu perlu dibuat aturan hukum yang
memberikan perlindungan hak asasi anak.

Selain hal-hal tersebut, perlu adanya social control (pengawasan dari masyarakat) dan pengawasan
yang dilakukan oleh lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh
pemerintah. Diperlukan pula sikap proaktif DPR untuk turut serta dalam upaya perlindungan, pemajuan,
penegakan, dan pemenuhan HAM sesuai yang ditetapkan dalam Tap MPR No. XVII/MPR/1998.

Dalam bidang penyebarluasan prinsip-prinsip dan nilai-nilai HAM, perlu diintensifkan pemanfaatan
jalur pendidikan dan pelatihan dengan, antara lain, pemuatan HAM dalam kurikulum pendidikan umum,
dalam pelatihan pegawai dan aparat penegak hukum, dan pada pelatihan kalangan profesi hukum.

Mengingat bahwa dewasa ini bangsa Indonesia masih berada dalam masa transisi dari rezim otoriter
dan represif ke rezim demokratis, namun menyadari masih lemahnya penguasaan masalah dan kesadaran
bahwa penegakan HAM merupakan kewajiban seluruh bangsa tanpa kecuali, perlu diterapkan keadilan yang
bersifat transisional, yang memungkinkan para korban pelanggaran HAM di masa lalu dapat memperoleh
keadilannya secara realistis.

Pelanggaran HAM tidak saja dapat dilakukan oleh negara (pemerintah), tetapi juga oleh suatu
kelompok, golongan, ataupun individu terhadap kelompok, golongan, atau individu lainnya. Selama ini
perhatian lebih banyak difokuskan pada pelanggaran HAM yang dilakukan oleh negara, sedangkan
pelanggaran HAM oleh warga sipil mungkin jauh lebih banyak, tetapi kurang mendapatkan perhatian. Oleh
sebab itu perlu ada kebijakan tegas yang mampu menjamin dihormatinya HAM di Indonesia.

Hal ini perlu dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
2. Menegakkan hukum secara adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif.
3. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam masyarakat agar mampu
saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing.
4. Memperkuat dan melakukan konsolidasi demokrasi.(Tim Aabdi Guru,2006)

C.Menghargai Upaya Perlindungan HAM


C.1.Apa dan Bagaiman Perlindungan HAM
Pada dasarnya perlindungan hak asasi manusia di indonesia sudah diatur didalam Undang-Undang
No 39 Tahun 1999. jelas pada bagian menimbang itu dikatakan bahwa hak asasi manusia merupakan hak
dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia bersifat universal dan langgeng oleh karena itu harus
dilindungi, dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi atau dirampas oleh siapapun. asas-
asas dasar diatur dalam pasal 2 s/d 8 UU 39 tahun 1999. hak asasi manusia dan kebebasan manusia diatur
pada bab III dari pasal 9 s/d 66 uu 39 tahun 1999. atas dasar kewajiban dan tanggung jawab pemerintah
dalam menegakkan hak asasi manusia maka dibentuk lah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS
HAM). KOMNAS HAM diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993. Dan
dibentuk pula pengadilan HAM untuk mengadili para pelanggar HAM yang diatur dalam UU 26 tahun 2000
Tentang Pengadilan HAM.

C.2.Peranan Lembaga Perlindungan HAM di Indonesia


Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya
yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi
manusia. Komnas HAM bertujuan : a. mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi
manusia sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia; b meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi
manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
D.Menghargai Upaya Penegakan HAM
HAM adalah serangkaian hak dan kebebasan fundamental, yang bersumber pada kodrat
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa. Ham dibedakan atas tiga kelompok, yaitu :
hak sipil dan politik (HAM generasi pertama), hak ekonomi, sosial dan budaya (HAM generasi kedua,
dan hak pembangunan (HAM generasi ketiga).
Di Indonesia hukum HAM diatur dalam konstitusi (UUD 1945) dan perundang-undangan HAM.
Hukum HAM di Indonesia memasukkan hukum internasional HAM menjadi bagian dari hukum nasional.
Hukum HAM yang relatif baik dan lengkap memang penting. Tetapi, itu belum cukup . Untuk menjamin
pelaksanaan HAM dibutuhkan pula sarana lain, yaitu kelembagaan HAM yang memadai. Kelembagaan
HAM di Indonesia ada yang didirikan pemerintah/negara, adapula yang didirikan oleh masyarakat.
Dalam perjalanan sejarah Indonesia, telah terjadi berbagai kasus pelanggaran HAM, termasuk
pelanggaran HAM anak. Menurut hukum HAM di Indonesia, upaya penegakan HAM merupakan
tanggung jawab negara, terutama pemerintah. Namun, upaya penegakkan HAM yang efektif tak bisa
semata-mata diserahkan kepada negara/pemerintah, melainkan juga masyarakat.
Perlindungan HAM itu sangat penting. Adanya perlindungan HAM memungkinkan setiap warga
masyarakat bisa merealisasikan HAM secara wajar. Menghargai upaya perlindungan HAM berarti
memiliki kesadaran bahwa perlindungan HAM itu berguna, serta bersedia ikut serta memperbaiki
perlindungan HAM agar menjadi makin baik.

Penegakan HAM penting artinya bagi keberadaan HAM. Penegakan HAM dilakukan dengan
dua cara, yaitu penegakan oleh negara, dan oleh masyarakat. Menghargai upaya penegakan HAM
berarti sadar bahwa penegakan HAM itu berguna, serta bersedia ikut serta memperbaiki penegakan
HAM agar menjadi lebih baik lagi. menghargai upaya penegakan HAM tidak hanya berdampak lokal,
tetapi juga global.(A.T Sugeng Priyanto,2008)
Sajian Contoh
1.Apa yang dimaksud dengan HAM ?
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia sebagai manusia yang
berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.

Latihan
1. Sebutkan pandangan dan sikap bangsa indonesia mengenai hak asasi manusia?
2. Jelaskan upaya yang dilakukan pemerintah indonesia dalam upaya perlindungan HAM?
3. Sebutkan lembaga perlindungan HAM di Indonesia/
4. Jelaskan 3 sikap kalian yang dapat untuk menghargai upaya penegakan HAM?
5. Jelaskan 3 sikap kalian yang dapat untuk menghargai upaya penegakan HAM?

Standart Kompetensi : 4. Menampilkan Perilaku kemerdekaan mengemukakan


pendapat

BAB II
KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT

1. Hakikat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat


Mengemukakan pendapat pada hakikatnya berarti menyampaikan gagasan atau pikiran secara logis
sesuai dengan konteks. Dalam hal ini tersirat hubungan antara orang yang menyampaikangagasan dengan
orang yang diajak berkomunikasi mengenai persoalan yang sedang dibahas.
Pengungkapan gagasan pada dasarnya diawali dari kegiatan berpikir. Meskipun berpikir sebenarnya
merupakan kegiatan yang tersembunyi dalam lubuk hati, tetapi jika hasil pemikiran tersebut diungkapkan
akan berpengaru terhadap situasi tertentu. Telah kita pahami bahwa berpikir dan berpendapat merupakan
karunia Tuhan yang berharga. Tampanya, orang tidak akan mampu menyampaikan kehendak atau
kepentingannya. Karena itulah manusia membutuhkan kemerdekaan mengemukakan pendapat.
Kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan pikiran
dengan lisan dan tulisan secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
– undangan. Pada hakikatnya kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah hak setiap warga negara, baik
secara perorangan maupun secara kelompok, yaitu bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak
dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.(Wijianto,2007)
Dalam praktek kenegaraan yang demokrasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat sangat penting
karena dalam mengeluarkan pendapat ada dampak positifnya dalam kehidupan masyarakat.dampak-dampak
positif itu antara lain:
1. Kepekaan masyarakat menjadi meningkat dalam menyikapi permasalahan sosial yang timbul dalam
kehidupan sehari-hari
2. Membiasakan masyarakat untuk berpikir kritis dan responsif atau cepat tangkap.
3. Merasa ikut memiliki dan ikut bertanggung jawab atas kemajuan bangsa dan negara
4. Meningkatkan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, dan lain-lain.
Pada zaman orde baru, kebebasan berpendapat sangatlah dibatasi dan dikekang oleh pemerintah. Oleh
sebab itu, mental rakyat menjadi kerdil dan buta informasi tentang kedaan negara. Media massa baik
elektronik maupun nonelektronik sangat dibatasi dalam memberikan informasi dan berita-bsrita terutama
berkenana dengan ketatanegaraan Republik Indonesia. Masyarakat dibatasi dalam mendirikan berbgai
organisasi dan kelompok. Orang-orang yang melakukan unjuk rasa atau demonstrasi dianggap hanya
mengganggu ketertibandan menghambat jalannya pembangunan.
Oleh karena itu, era reformasi ini kemerdekaan menyatakan pendapat sangat dihargai dan dihormati.
Seiring dengan era demokrasi dan hak asasi manusia, mayarakat Indonesia dijamin kemerdekaannya untuk
menyampaikan pendaoat.
2. Pentingnya Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat.

Pendapat secara umum diartikan sebagai buah gagasan atau buah pikiran. Mengemukakan
pendapat berarti mengemukakan gagasan atau mengeluarkan pikiran. Dalam kehidupan negara
Indonesia, seseorang yang mengemukakan pendapatnya atau mengeluarkan pikirannya dijamin secara
konstitusional.
Hal itu dinyatakan dalam UUD 1945, Pasal 28, bahwa kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-
undang. Kemerdekaan menyampaikan pendapat juga berarti hak setiap warga negara untuk
menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di muka umum berarti di
hadapan orang banyak atau orang lain, termasuk tempat yang dapat didatangi dan /atau dilihat setiap
orang. Berarti arti dari kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum berarti menyampaikan
pendapat di hadapan orang banyak atau orang lain, termasuk tempat yang dapat didatangi dan / atau
dilihat setiap orang.

Mengeluarkan pikiran secara bebas adalah mengeluarkan pendapat, pandangan, kehendak, atau
perasaan yang bebas dari tekanan fi sik, psikis, atau pembatasan yang bertentangan dengan tujuan
pengaturan tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum (Penjelasan Pasal 5 UU
No. 9 Tahun 1998). Warga negara yang menyampaikan pendapatnya di muka umum berhak untuk
mengeluarkan pikiran secara bebas dan memperoleh perlindungan hukum (Pasal 5 UU No. 9 Tahun
1998). Dengan demikian, orang bebas mengeluarkan pendapat tetapi juga perlu pengaturan dalam
mengeluarkan pendapat tersebut agar tidak menimbulkan konfl ik yang berkepanjangan antar-
anggota masyarakat.

Apa pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung


jawab? Pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
dapat dilihat dalam tujuan pengaturan tentang kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka
umum sebagai berikut (Pasal 4 UU No. 9 Tahun 1998):
1. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk
mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu pelaksanaan hak asasi manusia
sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945;

2. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk
mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjamin
kemerdekaan menyampaikan pendapat;

3. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk
mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiap warga
negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi;

4. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk
menempatkan tanggung jawab sosial kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa
mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok.

Oleh karena itu, ada beberapa asas yang harus ditaati dalam kemerdekaan mengemukakan
pendapat di muka umum (Pasal 3 UU No. 9 Tahun 1998), yaitu:
1. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban,

2. asas musyawarah dan mufakat,

3. asas kepastian hukum dan keadilan,

4. asas proporsionalitas, dan

5. asas manfaat.

Kewajiban dan tanggung jawab warga negara dalam melaksanakan kemerdekaan


mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab di muka umum (Pasal 6 UU No. 9
Tahun 1998) terdiri atas:
1. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain,

2. menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum,

3. menaati hukum dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku,

4. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum, dan

5. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pada sisi lain aparatur pemerintah memiliki kewajiban dan tanggung ja-wab dalam
melaksanakan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab di muka
umum (Pasal 7 UU No. 9 Tahun 1998), yaitu:
1. melindungi hak asasi manusia,

2. menghargai asas legalitas,

3. menghargai prinsip praduga tidak bersalah, dan

4. menyelenggarakan pengamanan.
Sedang masyarakat berhak berperan serta secara bertanggung jawab agar penyampaian
pendapat di muka umum dapat berlangsung secara aman, tertib, dan damai (Pasal 8 UU No. 9
Tahun 1998). Bentuk penyampaian pendapat di muka umum dapat dilaksanakan dengan unjuk rasa
atau demonstrasi, pawai, rapat umum, atau mimbar bebas. Unjuk rasa atau demonstrasi sebagai
salah satu bentuk penyampaian pendapat di muka umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh
seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara
demonstratif di muka umum.(Tim Abdi Guru,2006)

3. Mengaktualisasikan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan


Bertanggung Jawab
Mengemukakan pendapat bagi setiap warga Negara dapat dilakukan melalui berbagai saluran.
Pada prinsipnya saluran itu dapat dibagi menjadi dua, yaitu saluran tradisional dan saluran
moderen.Saluran tradisional adalah saluran yang sejak dahulu kala sudah merupakan sarana
komunikasi antar-manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Saluran-saluran komunikasi
tradisional itu tidak memerlukan teknologi yang moderen.
Contoh saluran komunikasi tradisional antara lain sebagai berikut.
1. Pertemuan antar-pribadi, misalnya ketika seseorang berkunjung ke rumah tetangganya, ketika
seseorang bertemu teman atau sahabatnya di suatu tempat, atau ketika seseorang mengirim surat
kepadamtemannya yang jauh.

2. Pertemuan atau forum umum yang dihadiri oleh orang cukup banyak,mseperti rapat dan
musyawarah yangndilakukan di sekolah, di kantor, di kampung, dan sebagainya. Forum umum ini
dapat juga berbentuk pawai, unjuk rasa, dan rapat umum di lapangan terbuka.

Adapun saluran atau sarana komunikasi modern adalah saluran komunikasi yang menggunakan
media dengan peralatan atau teknologi moderen. Saluran komunikasi moderen ini dapat dilakukan
antarpribadi, tetapi dapat juga dilakukan secara bersama (menjangkau banyak orang).
Bentuk-bentuk saluran komunikasi moderen itu antara lain:
1. Saluran komunikasi antarpribadi, seperti telepon (baik melalui kabel maupun non-kabel, seperti
hand phone), faksimile, dan surat elektronik (e-mail) melalui internet.

2. Saluran komunikasi massa, meliputi dua macam, yaitu media massa cetak dan media massa
elektronik.

Media massa cetak meliputi: koran, majalah, jurnal, buku, dan terbitan berkala lainnya, seperti
lifl et, selebaran, dan buletin. Adapun media massa elektronik, mencakup radio, televisi, dan
internet.Pengunaan saluran komunikasi merupakan salah satu perwujudan pelaksanaan hak asasi
manusia. Hal itu sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam Pasal 28E (3) UUD 1945, bahwa setiap
orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Dalam ketentuan
tersebut berarti setiap orang memiliki hak kebebasan mengeluarkan pendapat. Setiap orang dapat
menggunakan berbagai cara, berbagai bentuk, dan berbagai saluran dalam menerapkan
kemerdekaan mengemukakan pendapatnya. Hal tersebut sejalan dengan jaminan setiap orang untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi (Pasal 28F UUD 1945). Hak-hak setiap orang untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi, berupa:
1. hak untuk berkomunikasi,

2. hak untuk memperoleh informasi,

3. hak untuk mencari informasi,


4. hak untuk memiliki informasi,

5. hak untuk menyimpan informasi,

6. hak untuk mengolah informasi,

7. hak untuk menyampaikan informasi,

8. hak untuk menggunakan segala jenis saluran informasi.

Apabila kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas tanpa pertanggungjawaban,


maka akan menimbulkan hal-hal yang bersifat negatif dalam masyarakat. Demonstrasi, pawai, rapat
umum, atau mimbar bebas yang tidak terkendali dapat mengarah pada tindakan pengrusakan,
penjarahan, pembakaran, bentrokan massal, korban luka, bahkan ada yang korban meninggal dunia.
Oleh karena itu, kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab
merupakan hak dan sekaligus juga kewajiban setiap orang dan warga negara di Indonesia.
Pembatasan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab tertulis
dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8 UU No. 9 Tahun 1998 seperti telah dijelaskan di atas.
Perangkat perundang-undangan dalam mengatur kemerdekaan mengemukakan pendapat pada
dasarnya dimaksudkan agar setiap orang dalam mengemukakan pendapatnya dilakukan secara
bebas dan bertanggung jawab. Dengan demikian norma-norma masyarakat tetap dijunjung tinggi
dalam rangka menghormati hak orang lain. Oleh karena itu, kita hendaknya dapat menghargai
kemerdekaan mengemukakan pendapat yang dilaksanakan secara bertanggung jawab.(A.T Sugeng
Priyanto,2008)
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kemerdekaan menyampaikan pendapat?
Kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan
pikiran dengan lisan dan tulisan secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang – undangan
Soal Latihan
1. Apa saja yang menjadi landasan kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum,
sebutkan?
2. Mengapa kebebasan harus di imbangi dengan tanggung jawab?
3. Bagaimana menurut pendapatnu akibat dari kebebasan tanpa tanggung jawab?
4. Apa akibat mengemukakan pendapat tanpa Batas?
5. Jelaskan asas –asas kemerdekaan mengemukakan pendapat menurut UU NO 9 tahun 1998

BAB III
PENUTUP
Perlindungan dan penegakan terhadap HAM merupakan suatu keharusan dan tidak perlu ada tekanan
dari pihak manapun untuk melaksanakannya. Pembangunan bangsa dan negara pada dasarnya juga ditujukan
untuk memenuhi hak-hak asasi warga negaranya. Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari pemerintah,
aparat penegak hukum, dan para elite politik agar penegakan HAM berjalan sesuai dengan apa yang dicita-
citakan dan memastikan bahwa hak asasi warga negaranya dapat terwujud dan terpenuhi dengan baik. Dan
sudah menjadi kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah agar pelanggaran HAM di
masa lalu tidak terulang kembali di masa kini dan masa yang akan
Kebebasan seseorang untuk menulis atau mengemukakan pendapat atau opini di media massa
(kebebasan pers) merupakan salah satu bentuk kemerdekaan mengemukakan pendapat. Di sana
seseorang atau kelompok bebas mengemukakan pendapatnya tentang apa saja yang dialami atau
diamatinya. Tentu disertai dengan alasan-alasan pembenarannya. Sebaliknya di sana pula seseorang
atau kelompok bebas menolak atau membantah pendapat seseorang atau kelompok lainya. Tentu juga
disertai dengan alasannya. Sebagai contoh kita bisa mengemukakan kritik kita atas kebijakan pengurus
OSIS yang dirasa kurang baik. Kritik tersebut kita wujudkan dengan bentuk sebuah tulisan di majalah
dinding. Di dalam tulisan tersebut, kita bisa mengemukakan berbagai alasan mengapa kita
menganggap kebijakan itu kurang baik. Atas kritik tersebut , Pengurus OSIS dapat membuat
penjelasannya juga melalui majalah dinding . Di dalam penjelasan tersebut pengurus dapat
mengemukakan alasan dibuatnya kebijakan tersebut atau berusaha meyakinkan kita bahwa kebijakan
itu baik. Di Indonesia, kebebasan mengeluarkan pendapat melalui media diatur dalam undang-undang
No.40 tahun 1999 tentang kebebasan Pers. Di bagian penjelasan undang-undang ini, disebutkan
bahwa pembentukan undang-undang ini adalah jaminan agar pers berfungsi secara maksimal.
Fungsinya sebagai mesia ekspresi kebebasan mengeluarkan pendapat sebagaimana tertera dalam
UUD 1945 pasal 28,sekaligus media kontrol social. Wujud dari kemerdekaan pers ini, antara lain
bahwa pers tidak dikenai penyensoran,pembredelan, atau pelarangan penyiaran. Sementara untuk
menjamin hak setiap warga Negara , pers memberikan hak jawab,hak tolak dan hak koreksi dan hak
koreksi yang luas pada semua warga Negara.
a. Hak jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan
atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya Artinya, kita bisa
melakikan sanggahan atau tanggapan berita tentang diri kita di sebuah media massa yang dianggap
tidak benar. Sama seperti yang dilakukan pengurus OSIS dalam kasus contoh diatas.
b. Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk mengkoreksi atau membetulkan kekeliruan
informasi yang diberitakan oleh pers,maupun tentang dirinya ataupun orang lain.
c. Hak tolak adalah hak wartawan karena profesinya untuk menolak mengungkap nama dan
atau identitas lainnya dari sumber berita yang harus dirahasiakan.

KESIMPULAN
Kesimpulan bab I

Tuntutan untuk menegakkan HAM sudah sedemikian kuat, baik dari dalam negeri maupun
melalui tekanan dunia internasional, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu perlu
adanya dukungan dari semua pihak, seperti masyarakat, politisi, akademisi, tokoh masyarakat, dan pers, agar
upaya penegakan HAM bergerak ke arah positif sesuai harapan kita bersama.

Penghormatan dan penegakan terhadap HAM merupakan suatu keharusan dan tidak perlu ada
tekanan dari pihak manapun untuk melaksanakannya. Pembangunan bangsa dan negara pada dasarnya juga
ditujukan untuk memenuhi hak-hak asasi warga negaranya. Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari
pemerintah, aparat penegak hukum, dan para elite politik agar penegakan HAM berjalan sesuai dengan apa
yang dicita-citakan dan memastikan bahwa hak asasi warga negaranya dapat terwujud dan terpenuhi dengan
baik. Dan sudah menjadi kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah agar pelanggaran
HAM di masa lalu tidak terulang kembali di masa kini dan masa yang akan

Kesimpulan bab II
Kemerdekaan mengeluarkan pendapat umumnya dapat kita lihat dari kebebasan seseorang
atau kelompok menulis atau berbicara di media massa dan mengikuti pemilu yang bebas. Sementara
dalam Undang-undang No.9 tahun 1998 bentuk-bentuknya adalah melalui kegiatan berdemontrasi,
pawai,mimbar bebas,dan rapat umum.

Daftar Pustaka

Endang Retno W Spd,Dra,Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP dan Mts Kelas VII Semester
Genap,Basis,2006.
Priyanto sugeng A.T, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP kelas VII
, BSE,2008
Sri Tutik Cahyaningsih ,PendidikanKewarganegaraan SMP dan MTs Kelas VII,PT Gelora
Aksara,Semarang,Penerbit Esis,2007
Tim Abdi Guru,2007,Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII,PT Gelora Aksara,Jakarta,Penerbit
Erlangga,2006.
Wijianto,Pendidikan Kewarganegaran untuk SMP dan MTs kelas VII,PT Piranti Darma
Kalokatama,Jakarta,2008.

Anda mungkin juga menyukai