Deskripsi Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas
pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman belajar. Pengertian ini
mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana
tertulis. Dokumen atau rencana tertulis itu berisikan pernyataan mengenai kualitas yang harus
dimiliki seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum tersebut. Pengertian kualitas pendidikan di
sini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai dokumen merencanakan kualitas hasil belajar
yang harus dimiliki peserta didik, kualitas bahan/konten pendidikan yang harus dipelajari peserta
didik, kualitas proses pendidikan yang harus dialami peserta didik. Kurikulum dalam bentuk fisik
ini seringkali menjadi fokus utama dalam setiap proses pengembangan kurikulum karena ia
menggambarkan ide atau pemikiran para pengambil keputusan yang digunakan sebagai dasar bagi
pengembangan kurikulum sebagai suatu pengalaman.
Aspek yang tidak terungkap secara jelas tetapi tersirat dalam definisi kurikulum sebagai
dokumen adalah bahwa rencana yang dimaksudkan dikembangkan berdasarkan suatu pemikiran
tertentu tentang kualitas pendidikan yang diharapkan. Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun
2003 yang menyatakan bahwa kurikulum adalah“seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaranserta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (pasal 1 ayat 19).
Definisi yang dikemukakan terdahulu menggambarkan pengertian yang membedakan antara
apa yang direncanakan (kurikulum) dengan apa yang sesungguhnya terjadi di kelas (instruksi atau
pengajaran). Kurikulum, dan pendidikan, haruslah mentransfer berbagai disiplin ilmu sehingga
peserta didik menjadi warga masyarakat yang dihormati. Teori tentang IQ bekerja untuk terutama
intelektualitas dalam pengertian disiplin ilmu karena logik yang dikembangkan dalam tes IQ adalah
logika disiplin ilmu dan secara lebih khusus adalah logika matematika.
Kemajuan teknologi pada akhir kedua abad keduapuluh telah memberikan velocity
perubahan pada berbagai aspek kehidupan pada tingkat yang tak pernah dibayangkan manusia
sebelumnya. Pendidikan haruslah aktif membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik
untuk suatu kehidupan yang akan dimasukinya dan dibentuknya. Artinya, kurikulum merupakan
rancangan dan kegiatan pendidikan yang secara maksimal mengembangkan potensi kemanusiaan
yang ada pada diri seseorang baik sebagai individu mau pun sebagai anggota masyarakat untuk
kehidupan dirinya, masyarakat, dan bangsanya di masa mendatang.
Mulyasa (2007 : 1) menyatakan bahwa kekurangpahaman guru dan penyelenggara
pendidikan terhadap kurikulum bisa berakibat fatal terhadap hasil peserta didik. Agar kesalahan
tersebut tidak terulang kembali, pemerintah telah menetapkan standar kompetensi lulusan dan
standar isi, untuk dijadikan acuan dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Dalam KTSP, kiprah guru lebih dominan lagi, terutama dalam menjabarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, tidak saja dalam program tertulis, tetapi juga dalam
pembelajaran nyata di kelas. KTSP merupakan upaya untuk menyempurnakan kurikulum agar lebih
familiar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan diharapkan memiliki tanggungjawab yang
memadai. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar sistem
pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,Standar
Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar
Penilaian Pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama
bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan
pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada
khususnya, SMP N e ge r i 1 J r e n gi k
sebagailembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikul
um Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai
dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku
kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Ruang Lingkup :
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan,
Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di
kelompok belajar, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional,
Hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat,
Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat,
Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan
bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga Negara.
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-
konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan
otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.
Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
2. Memahami dan menerapkan hidup rukun di rumah dan di Satuan pendidikan nonformal
penyelenggara pendidikan kesetaraan
3. Memahami kewajiban sebagai warga dalam keluarga dan di Satuan pendidikan nonformal
penyelenggara pendidikan kesetaraan
4. Memahami hidup tertib dan gotong royong
5. Menampilkan sikap cinta lingkungan dan demokratis
6. Menampilkan perilaku jujur, disiplin, senang bekerja dan anti korupsi dalam kehidupan sehari-
hari, sesuai dengan nilai-nilai pancasila
7. Memahami sistem pemerintahan, baik pada tingkat daerah maupun pusat
8. Memahami makna keutuhan negara kesatuan Republik iIndonesia, dengan kepatuhan terhadap
undang-undang, peraturan, kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, dan menghargai keputusan
bersama
9. Memahami dan menghargai makna nilai-nilai kejuangan bangsa
10. Memahami hubungan Indonesia dengan negara tetangga dan politik luar negeri
Sumber Bacaan:
Simanjuntak, SH, PNH, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Grasindo
Sri Murtono, Drs, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : QuadraLKS Canggih, Klaten :
CV Gema N
Penilaian
Butir-butir penilaian terdiri dari:
a. Tugas Mandiri (Teori dan Praktik);
b. Tugas Kelompok/Tugas Terstruktur (Teori dan Praktik);
c. Partisipasi dan Kehadiran;
d. Ulangan Harian
e. Ujian Mid Semester (Teori), Ujian mid semester dilaksanakan di pertengahan
pembelajaran bertujuan untuk memantau perkembangan belajar siswa;
f. Ujian Akhir Semester (Teori), Ujian akhir semester dilaksanakan di akhir pembelajaran untuk
mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa; dan
g. Tugas Tambahan.
Standar Kompetensi :
Partisipasi Dalam Usaha Pembelaan Negara
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan dan menjelaskan Pentingnya Usaha Pembelaan Negara
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu mendeskripsikan pengertian usaha
pembelaan Negara dan menjelaskan unsur-unsur terbentuknya Negara.
Deskripsi Materi :
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, bela negara dilakukan atas dasar rasa kecintaan kita terhadap
bangsa dan negara. Pembelaan negara tidak hanya dilakukan disaat negara dalam keadaan perang,
dalam keadaan damaipun kita dapat melakukan pembelaan negara yang tetunya bentuknya
disesuaikan dengan kegiatan tiap orang.
Seorang atlet yang bertanding dalam olah raga mewakili negara juga termasuk bela negara, yang
tentunya berusaha semaksimal mungkin membela nama baik dan berusaha mengharumkan bangsa
Indonesia.
Dalam UU No 3 th 2002 Tentang Pertahanan Negara, Bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
4. Unsur-Unsur Negara
Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933 Unsur- Unsur Negara diantaranya :
a. Penduduk yang tetap,
Penduduk merupakan seseorang yang ada dan berdomisili/ bertempat tinggal di suatu negara
dalam waktu tertentu.
Rakyat adalah sekumpulan orang yang memiliki persamaan tujuan dan tinggal disebuah negara.
Warganegara adalah orang yang disahkan oleh peraturan negara tersebut menjadi bagian dari
negara.
Dalam ajaran dunia untuk menentukan status kewarganegaraan seseorang digunakan
asas sebagai berikut :
Ius Sanguinis penentuan kewarganegaraan berdasarkan keturunan
Ius Soli penentuan kewarganegaraan berdasarkan tempat dimana seseorang dilahirkan.
b. Wilayah tertentu
Wilayah sebuah negara terdiri atas darat, laut dan udara. Penentuan batas antara dua
negara biasanya ditentukan melalui perjanjian/ kesepakatan bersama. Untuk menandai batas
antar dua negara ada dua macam yaitu batas alami, batas yang sudah ada dengan sendirinya
contoh, gunung, sungai, lembah, hutan. Batas Buatan merupakan batas yang secara sengaja
dibuat untuk membedakan wilayah dua negara, contoh pagar berduri, tembok, patok.
c. Pemerintah,
Sebuah negara harus memiliki pemerintahan agar fungsi negara dapat dilaksanakan
dengan baik. Dengan memiliki pemerintahan berarti secara jelas negara tersebut memiliki
sistem pengaturan yang baik. Dengan sistem pengaturan yang baik maka negara dapat
melaksanakan kedaulatannya secara penuh baik kedaulatan ke dalam ataupun kedaulatan ke
luar.
Standar Kompetensi :
Bentuk Usaha Pembelaan Negara
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan dan menjelaskan Bentuk-bentuk Usaha Pembelaan Negara
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu mendeskripsikan dan menjelaskan
bentuk-bentuk usaha pembelaan negara.
Deskripsi Materi :
BENTUK-BENTUK USAHA PEMBELAAN NEGARA
Dalam usaha pembelaan negara, peranan TNI sebagai alat pertahanan negara sangat penting dan
strategis karena TNI memiliki tugas untuk :
a. mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah;
b. melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa;
c. melaksanakan operasi militer selain perang;
d. ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional (Pasal
10 ayat (3) UURI Nomor 3 Tahun 2002).
Berdasarkan uraian tersebut jelaslah, bahwa TNI merupakan komponen utama dalam
pertahanan negara. Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara (Pasal 1 ayat (1) UU RI Nomor 3
Tahun 2002).
Standar Kompetensi :
P e r a n S e r t a D a l a m U s a h a P e m b e l a a n Ne ga r a
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan dan menjelaskan Peran serta dalam Usaha Pembelaan Negara
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu mendeskripsikan dan menjelaskan
Peran serta dalam usaha pembelaan negara.
Deskripsi Materi :
Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara di Lingkungan
Kewajiban untuk mempertahankan Negara merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia.
Hal ini didasarkan pada konsep wawasan nusantara yang menyebutkan ancaman terhadap satu
pulau berarti ancaman terhadap seluruh wilayah Indonesia. Jadi artinya kewajiban mempertahankan
Negara tidak hanya pada wilayah secara nasoinal tetapi juga pada wilayah masing- masing.
Adapun bentuk partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkungannya antara lain
melalui kegiatan sistem keamanan lingkungan (Siskamling), ikut serta menanggulangi akibat
bencana alam, ikut serta mengatasi kerusuhan masal, dan konflik komunal. Bencana alam terutama
banjir tampak telah menjadi bencana nasional, karena hampir seluruh wilayah nusantara terkena
dampaknya. Bentuk partisipasi di lingkungan rumah dapat kita wujudkan dengan menjaga
keharmonisan antar anggota keluarga, mematuhi aturan yang ada dalam keluarga.
Partisipasi di lingkungan Sekolah dapat kita wujudkan dengan cara mematuhi tata tertib
yang ada, melaksanakan kewajiban sebagai siswa dengan baik, menjaga hubungan dengan baik
antar teman baik di kelas maupun di asrama, lebih bersikap mengutamakan kepentingan bersama
dari pada kepentingan pribadi.
EVALUASI TENGAH SEMESTER
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan e didepan jawaban yang benar!
1. Pasal 27 Ayat (3) UUD 1945 hasil amandemen menyatakan bahwa setiap warga negara
mempunyai hak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Hal tersebut mempunyai
arti bahwa kita...
A. diharuskan ikut membela negara apa bila keadaan memaksa
B. ikut membela bila mendapat serangan dari dalam maupun dari luar
C. bila negara mendapat serangan musuh diserahkan kepada TNI
D. rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara
2. Menurut Undang-Undang Pertahanan Negara, upaya bela negara selain kewajiban dasar
manusia juga merupakan ....
A. hak warga Negara
B. kehormatan bagi warga Negara
C. tanggung jawab moral
D. kewajiban bagi setiap warga Negara
3. Kewajiban bagi warga negara terhadap pembelaan negara adalah perwujudan dari...
A. sikap yang mencerminkan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia
B. partisipasi yang berasal dari warga negara pada bangsa dan negar
C. pelaksanaan hak dan kewajiban asasi sebagai warga pribadi
D. tanggung jawab pada masyarakat bangsa dan negara kita
4. Salah satu sebab mengapa warga negara perlu membela dan mempertahankan negara...
A. proklamasi kemerdekaan adalah merupakan tujuan akhir dari perjuangan
B. kemerdekaan yang telah diperoleh adalah dari pengorbanan pahlawan
C. ada usaha negara lain untuk menguasai kekayaan bangsa Indonesia
D. membela dan mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban kita
5. Menurut pasal 30 UUD 1945, upaya bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara.
Dikatakan wajib berarti setiap warga negara…
A. boleh membela Negara
B. harus membela Negara
C. tidak perlu membela Negara
D. pernah menjadi aparat Negara
7. Prinsip kesanggupan untuk rela berkorban demi bangsa dan negara bersumber dari...
A. cinta terhadap tanah air dan Negara
B. melaksanakan kewajiban manusia
C. kepedulian terhadap hidup rakyat
D. penghargaan terhadap kemanusiaan
10. Salah satu peran yang kita lakukan untuk membela negara kita adalah…
A. menjaga kebersihan lingkungan
B. mengikuti kontes dangdut
C. makan yang banyak agar tubuh kuat sehingga bisa jadi tentara
D. mengikuti arah teman-teman
1. Tuliskan contoh upaya pembelaan negara yang dapat dapat diwujudkan oleh setiap orang ?
2. Jelaskan bagaimana penyelenggaraan Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela Negara?
3. Tuliskan arti pentingnya Bela negara kelangsungan hidup dan negara Indonesia?
4. Bagaimana upaya pembelaan negara secara positif ?
5. Tuliskan upaya nyata pembelaan negara bagi para pemuda Indonesia?
BAB II
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Standar Kompetensi :
Memahami Pelaksanaan Otonomi Daerah
Kompetensi dasar :
Mendeskripsikan Pengertian Otonomi Daerah
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu mendeskripsikan pengertian
Otonomi Daerah.
Deskripsi Materi :
HAKIKAT OTONOMI DAERAH
Hakekat otonomi daerah adalah kemandirian rakyat di daerah untuk mengatur
penyelenggaraan pemerintahan di daerah dan melaksanakan pembangunan di daerah
Prinsip yang harus dipegang dalam pelaksanaan otonomi adalah mengatur dan menyelenggarakan
pemerintahan sendiri, baik dari segi keuangan, hukum maupun kepentingan khusus daerah.
Otonomi Daerah. Adalah hak wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri usursan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan pertanyaan di atas kita dapat ketahui, bahwa dalam proses memajukan desa dan diri
kita sendiri, kita tidak perlu terganting pada orang lain maupun warga desa yang lainnya. Kemajuan
desa kita dapat terwujud dengan kemandirian warga dan keaktifan dalam keikutsertaan secara aktif
dalam program di desa tersebut. Hal tersebut terjadi karena hanya warga desa tersebut yang
mengetahui kondisi dan karakter desa. Sehingga dalam menyampaikan aspirasi dapat langsung tepat
sasaran.
Dari uraian di atas kita dapat tarik kesimpulan, Otonomi Daerah terdapat unsur- unsur
berikut ( bila ingin berhasil ):
1) Hak mengatur daerah sesuai keinginan warga daerahnya
2) Dengan memperhatikan kondisi/ karakter daerah dan masyarakatnya
3) Berpegang pada aturan yang ada
Jadi, Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai
dengan peraturan perundang undangan
Standar Kompetensi :
Memahami Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan Kebijakan Publik
Kompetensi dasar :
Menjelaskan Pentingnya Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan Kebijakan Publik Di Daerah
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu Menjelaskan Pentingnya
Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan Kebijakan Publik Di Daerah
Deskripsi Materi :
1. Hakikat Kebijakan Publik
Kebijakan dapat diartikan sebagai aturan, Publik diartikan umum (dibaca: masyarakat).
Jadi Kebijakan Publik secara sederhana dapat diartikan Peraturan- peraturan yang berlaku secara
umum untuk kepentingan masyarakat.
Selama ini yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kebijakan publik dikarenakan kurangnya
kesadaran hukum oleh masyarakat. Jadi masih banyak masyarakat yang berpikir dalam jangka
pendek apa yang dapat saya terima dari aturan yang ada/ keuntungan apa yang saya peroleh?
Contoh paling mudah aturan berpakaian seragam dengan berbagai atributnya di SMP kita, masih
banyak siswa yang menganggap hal itu membuat ribet/repot saja, dan keuntungannya apa bagi
siswa?
Contoh yang lain kewajiban membayar uang kas di kelas banyak yang berpikir hal itu malah
membebani dan memberatkan siswa, sehingga banyak siswa yang dalam membayar tidak secara
sukarela dan harus dipaksa.
Apabila masyarakat aktif dalam memberikan masukan pada kebijakan publik akan tercipta
kebijakan publik yang dapat melindungi, mengayomi, dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
EVALUASI SEMESTER I
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d didepan jawaban yang benar!
1. Contoh kebijakan publik di daerah adalah .…
A. Perda
B. Kepres
C. Keputusan menteri
D. Undang-undang
2. Partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik yang paling banyak pada tingkat .…
A.penetapan kebijakan publik
B.pelaksanaan kebijakan publik
C.perumusan kebijakn publik
D.mengevaluasi kebijakan publik
7. Berikut ini yang termasuk alasan masyarakat menolak sebuah kebijakan publik, kecuali ….
A. kebijakan tersebut merugikan masyarakat
B. kurangnya sosialisasi dari kebijakan tersebut
C. rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
D. kebijakan tersebut tidak memberi manfaat masyarakat
9. Berikut ini permasalahan dalam masyarakat yang memerlukan kebijakan publik, kecuali ….
A.kerusuhan antar warga
B.kenakalan remaja
C.pertengkaran suami isteri
D.masalah kemiskinan
10. Pasal 27 Ayat (3) UUD 1945 hasil amandemen menyatakan bahwa setiap warga negara
mempunyai hak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Hal tersebut mempunyai
arti bahwa kita ....
A. diharuskan ikut membela negara apa bila keadaan memaksa
B. ikut membela bila mendapat serangan dari dalam maupun dari luar
C. bila negara mendapat serangan musuh diserahkan kepada TNI
D. rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara
11. Menurut Undang-Undang Pertahanan Negara, upaya bela negara selain kewajiban dasar
manusia juga merupakan ....
A. hak warga Negara
B. kehormatan bagi warga Negara
C. tanggung jawab moral
D. kewajiban bagi setiap warga Negara
12. Kewajiban bagi warga negara terhadap pembelaan negara adalah perwujudan dari ....
A. sikap yang mencerminkan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia
B. partisipasi yang berasal dari warga negara pada bangsa dan Negara
C. pelaksanaan hak dan kewajiban asasi sebagai warga pribadi
D. tanggung jawab pada masyarakat bangsa dan negara kita
13. Salah satu sebab mengapa warga negara perlu membela dan mempertahankan negara ....
A. proklamasi kemerdekaan adalah merupakan tujuan akhir dari perjuangan
B. kemerdekaan yang telah diperoleh adalah dari pengorbanan pahlawan
C. ada usaha negara lain untuk menguasai kekayaan bangsa Indonesia
D. membela dan mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban kita
14. Contoh tindakan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara antara lain adalah ....
A. memenuhi kewajiban untuk membayar pajak kepada negara
B. mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
C. menyerahkan urusan pertahanan negara kepada tentara
D. mengorbankan seluruh hartanya untuk bencana alam
15. Menurut pasal 30 UUD 1945, upaya bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara.
Dikatakan wajib berarti setiap warga negara .…
A. boleh membela Negara
B. harus membela Negara
C. tidak perlu membela Negara
D. pernah menjadi aparat Negara
LKS PKn KLS IX SMP SEMESTER GANJIL
Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : IX
Semester : 1 ( satu )
Standar Kompetensi : 2. Memahami Pelaksanaan Otonomi Daerah.
11. Dengan otonomi daerah segala urusan pemerintahan didaerah diserahkan oleh pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah, akan tetapi ada beberapa urusan yang tetap dipegang
oleh pemerintahan pusat yang dilaksanakan secara sentralisasi yaitu:
a. ............................................................................................................................................
b. ...........................................................................................................................................
c. ...........................................................................................................................................
d. ............................................................................................................................................
e. ...........................................................................................................................................
f. ...........................................................................................................................................
12. Dalam pelaksanaanya otonomi dilaksanakan dengan tiga azas yaitu:
a. ............................................................................................................................................
b. ...........................................................................................................................................
c. ...........................................................................................................................................
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan azas desentralisasi ! ..................................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan azas dekonsentrasi.!. ..................................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan azas tugas pembantuan !..........................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Paraf Orang
Tanggal Nilai Paraf Guru Keterangan
Tua
B. PEMERINTAHAN DAERAH
Adapun prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah sebagai berikut :
1. Digunakannya asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan;
2. Penyelenggaraan asas desntralisasi secara utuh dan bulat yang dilaksanakan di Daerah
Kabupaten dan Daerah Kota,
3. Asas tugas pembantuan yang dapat dilaksanakan di Daerah Propinsi, Daerah Kabupaten;
Daerah Kota, dan Desa.
Dalam susunan pemerintahan di negara kita ada Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota, serta Pemerintahan Desa. Masing-masing
pemerintahan tersebut memiliki hubungan yang bersifat hierakhis.
Dalam UUD Negara Indonesia tahun 1945 ditegaskan, bahwa hubungan wewenang antara
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi
dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah [Pasal 18 A (1)]. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan
dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan Undang-Undang [Pasal 18 A (2)].
Paraf Orang
Tanggal Nilai Paraf Guru Keterangan
Tua
Sumber-sumber keuangan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi adalah : Pendapatan
Asli Daerah (PAD); Dana Perimbangan; Pinjaman Daerah ; dan lain lain penerimaan yang sah.
Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri atas Hasil Pajak Daerah; Hasil Restribusi Daerah;
Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah lainnya yang dipisahkan
serta lainlain pendapatan daerah yang sah. Dana Perimbangan terdiri atas bagian daerah dari
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan
Penerimaan dari sumber daya alam;
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).Penerimaan Negara dari Pajak Bumi
dan Bangunan dibagi dengan imbangan 10% untuk Pemerintah Pusat dan 90% untuk
Daerah. Penerimaan Negara dari Bea
Sebagai alat Pemerintah Pusat, Gubernur melaksanakan tugas-tugas antara lain.
a. Membina ketenteraman dan ketertiban di wilayahnya;
b. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan lintas sektor mulai dari perencanaan sampai
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan dimaksud
Perolehan Hak atas tanah dan Bangunan dibagi dengan imbangan 20% untuk Pemerintah Pusat
dan 80% untuk Daerah. Sebesar 10% dari penerimaan PBB dan 20% dari penerimaan Bea
Perolehan hak atas tanah dan bangunan dibagikan kepada seluruh kabupaten dan kota.
Penerimaan Negara dari sumber daya alam sektor kehutanan, sektor pertambangan umum dan
sektor perikanan dibagi dengan imbangan 20% untuk pemerintah pusat dan 80% untuk Daerah.
Sedangkan penerimaan negara dari pertambangan minyak setelah dikurangi pajak dibagi dengan
imbangan 85% untuk pemerintah pusat dan 15% untuk pemerintah daerah. Sementara itu
penerimaan negara dari sektor gas alam setelah dikurangi pajak dibagikan dengan imbangan 70%
untuk Pemerintah Pusat dan 30% untuk Daerah.
Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu, bahwa dengan otonomi daerah, pemerintah
daerah beserta seluruh lapisan masyarakat yang ada di daerah tersebut diberdayakan secara
optimal. Melalui otonomi daerah, daerah diberi kewenangan yang seluas-luasnya untuk mengelola
daerahnya masing-masing, baik dalam mengelola sumber daya alam maupun sumber daya
manusia. Salah satu tujuan dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah adalah memberdayakan
masyarakat. Ini mengandung makna, bahwa setiap anggota masyarakat diberikan kesempatan
yang seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pembangunan
daerahnya masing-masing.
Bentuk partisipasi masyarakat dalam mengelola dan membangun daerah sangat beragam dan
bervariasi sesuai dengan kemampuannya masing-masing yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan. Adapun bentuk-bentuk partisipasi masyarakat di antaranya dapat berupa membayar
pajak tepat pada waktunya, melaksanakan berbagai peraturan daerah dan memberikan berbagai
masukan dalam berbagai perumusan kebijakan publik yang akan diberlakukan kepada seluruh
masyarakat.
Dengan adanya partisipasi masyarakat secara langsung dalam berbagai bentuk perumusan
kebijakan publik akan berdampak positif pada masyarakat yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan
masyarakat akan turut bertanggung jawab terhadap berbagai kebijakan public yang dikeluarkan
oleh pemerintah daerah setempat, karena mereka dilibatkan secara langsung dalam
perumusannya.
Jadi tidak ada lagi perasaan atau kesan, bahwa masyarakat tidak setuju atau tidak tahu terhadap
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan tersebut. Untuk mewadahi dan memfasilitasi berbagai
masukan dari masyarakat, sudah barang tentu diperlukan keterbukaan dari pihak Pemerintah
Daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Keterbukaan di sini dalam arti pihak eksekutif
dan legislatif daerah mau mendengarkan, menampung dan merumuskan pendapat atau masukan
masyarakat tersebut dalam kebijakan-kebijakan yang diambilnya.
Jadi bukan hanya sekedar di tampung, tanpa ditindaklanjuti lebih jauh. Manakala ada keterbukaan
dari pihak eksekutif dan legisltaif daerah,maka akan menimbulkan motivasi atau dorongan atau
semangat dari masyarakat untuk terus membangun daerahnya dengan cara melaksanakan
berbagai aturan yang telah menjadi kebijakan publik
I. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut kalian paling tepat. Berilah tanda (X) pada
jawaban yang dipilih.
8. Kesatuan masyarakat yang mempunyai batas daerah tertentu dan berwenang mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia dinamakan ....
a. Gubernur b. Walikota
c. Bupati d. DPRD II
9. Perangkat departemen dan/atau lembaga pemerintah non departemen di daerah dinamakan
....
a. Instansi berwenang b. Instansi horizontal
c. Instansi departemen d. Instansi vertikal
10. Pemerintah terendah dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia dinamakan ....
a. RT b. Desa
c. RW d. Kecamatan
11. Manakah di antara pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan
jenis-jenis desentralisasi sebagaimana dikemukakan oleh Sadu?
a. Desentrasisasi politik b. Desentarlisasi ekonomi
c. Desentralisasi administrasi d. Desentralisasi hukum
12. Bidang-bidang yang masih menjadi kewenangan pemerintah
pusat adalah, kecuali :
a. Politik b. Agama
c. Sosial budaya d. Keuangan
13. Badan eksekutif di daerah kabupaten adalah ....
a. Gubernur b. Bupati
c. Walikota d. DPRD Kabupaten
MODUL
PELAJARAN PKn
Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Datar Isi............................................................................................................................. ii
Pendahuluan....................................................................................................................... 1
BAB I GLOBALISASI BAGI BANGSA INDONESIA ................................................. 3
A. Pengertian Globalisasi........................................................................................... 4
B. Proses terjadinya globalisasi.................................................................................. 5
C. Politik Luar Negeri................................................................................................ 6
1. Arti Politik Luar Negeri............................................................................. 7
2. Politik Luar Negeri RI............................................................................... 8
D. Pentingnya globalisasi......................................................................................... 10
E. Bentuk – bentuk ,Ciri-ciri dan Faktor-faktor terbentuknya globalisasi............... 11
1.Bentuk-bentuk Globalisasi............................................................................... 11
2.Ciri-ciri Globalisasi.......................................................................................... 12
3.Faktor-faktor Globalisasi.................................................................................. 13
F. Dampak Globalisasi............................................................................................ 14
1. Dampak Positif Globalisasi.......................................................................... 16
2. Dampak Negatif Globalisasi......................................................................... 16
G. Sikap Terhadap Globalisasi................................................................................. 16
BAB II. PRESTASI DIRI DEMI KEUNGGULAN BANGSA...................................... 19
A. Pengertian Prestasi diri.................................................................................. 19
B. Arti penting prestasi diri................................................................................ 20
C. Potensi Diri.................................................................................................... 21
D. Faktor-faktor Pendukung dan penghambatnya Prestasi diri................. 21
1.Faktor Pendukung....................................................................................... 22
2.Faktor Penghambat..................................................................................... 22
E. Contoh prestasi-prestasi yang pernah dicapai bangsa Indonesia................... 23
F. Upaya Mewujudkan Prestasi Diri.................................................................. 24
G. Peluang Meraih dan Mewujudkan Prestasi................................................... 24
H. Pengembangan prstasi diri dan prestasi bangsa............................................. 25
I. Mengenal prestasi diri .................................................................................. 28
J. Peran serta dalam berbagai kativitas untuk mewujudkan prestasi bangsa.... 36
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkam rahmadnya kepada kami sehingga tetrwujud modul pelajaran
pendidikan kewarganegaraan (PKn) untuk SMP kelas VII semester genap. Modul PKn ini kami
susun berdasarkan standar kompetensi .
Dalam modul ini kami coba menyajikan materi yang sesuai dengan standar kompetensi .
Hal ini kami kami lakukan dengan harapan dapat lebih membantu siswa untuk belajar secara
mandiri dibawah asuhan dan bimbingan guru mata pelajaran PKn SMP. Kami menyadari
bahwa modul ini belum sempurna. Kami sangat membutuhkan masukan dari pihak lain. Untuk itu
kami mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan berbagai masukan dan kritik demi
perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Kemudian kepada semua pihak yang telah membantu menerbitkan modul ini kami
mengucapkan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu
memberikan petunjuk kepada kita dalam pembentukan generasi yang cinta kepada bangsa dan
negara kesatuan Republik Indonesia.
Penyusun
PENDAHULUAN
Pada materi ini siswa akan mempelajari segelumit mengenai perkembangan dunia dan
pengaruhnya terhadap munculnya fenomena yang akrab kita sebut globalisasi. Pengertian
globalisasi mencakup banyak hal mulai dari ekonomi hingga budaya.diakhir pelajaran,siwa
diharapkan mengerti apa yang dimaksud globalisasi, dan arti penting globalisasi bagi indonesia.
Siswa juga akan mempelajari dampak yang dapat ditimbulkan globalisasi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di indonesia, serta cara menyikapi globalisasi tersebut.
Pembelajaran kewarganegaraan pada dasarnya bertujuan membentuk warga negara yang
baik yang mampu mendukung bangsa dan negara. Wargab negara yang baik adalah warga negara
yang demokratis, yang cerdas dan berkeadaban dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan
negara.
Para siswa juga warga negara yang akan menjadi penerus bangsa, ditangan merekalah
kelangsungan hidup negara indonesia akan bergantung. Sejak dini para siswa diharapkan telah
memiliki kesadaran untuk menjadi warga negara yang berwawasan luas, mampu berkompetensi
dibidang globalisasi serta memiliki keterampilan dalam prestasi diri untuk mampu menyelesaikan
segalan permasalahan dengan dilandasi nilai-nilai pancasila.
Sebagaimana kita ketahui bersama sekarang ini bangsa indonesia pernah memasuki
era globalisasi yang ditandai dengan berkembangnya teknologi dan informasi yang sangat pesat.
Fenomena tersebut perlu dicermati oleh siswa sekalian salah satu caranya adalah melalui belajar
PKn.
Dalam mata pelajaran PKn siswa dididik;
1. Menguasai pengetahuan
2. Memiliki pengetahuan dalam pengembangan diri untuk menghadapi globalisasi
3. Menghayati perkembangan karakter
Berkaitan dengan hal tersebut kompetensi siswa dapat ditingkatkan dengan melakukan
pendalaman pembelajaran tersebut, terlebih-lebih melakukan pendalaman materi dibidang
globalisasi dan pengembangan prestasi diri. Hal ini bertujuan untuk mengadirkan sejumlah kegiatan
untuk merangsang nasionalisme.
Pada bab ini siswa akan mempelajari segelumit mengenai perkembangan dunia dan
pengaruhnya terhadap munculnya fenomena yang akkrap kita sebut globakisasi. Pengertian
globalisasi mencakup banyak hal mulai dari ekonomi hingga budaya.diakhir pelajaran,siwa
diharapkan mengerti apa yang dimaksud globalisasi, dan arti penting globalisasi bagi indonesia.
Siswa juga akan mempelajari dampak yang dapat ditimbulkan globalisasi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di indonesia, serta cara menyikapi globalisasi tersebut.
Selain itu bab ini juga membahas mengenai pengembangan prestasi diri yang sering juga
disebut potensi diri.Pada materi ini siswa diharapkan mampu mengerti apa yang dimaksud dengan
potensi diri, bagaimana mengetahui bahwa kita memiliki potensi serta bagaimana menampilkan
potensi diri sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa.
BAB I GLOBALISASI BAGI BANGSA INDONESIA
Skema Globalisasi
A . Pengertian globalisasi
Sebelum mengungkapkan apa itu globalisasi, cobalah kalian para siswa sekalian mengamati
segala sesuatu yang ada di sekitar kalian, pasti akan menemukan banyak hal. Coba apa saja yang
dapat kalian temukan. Bagus, kalian menemukan banyak orang yang sudah menggunakan telepon
genggam, atau bahkan kalian sendiri sudah memegang telpon genggam (handphone). Di pasar atau
swalayan kalin juga dapat menemukan apel merah dari Washington, anggur merah, ada kelengkeng,
Durian Bangkok, semua itu didatangkan dari negara lain.
Jika kita telusuri lebih jauh, semua gejala tersebut sesungguhnya menunjukkan bahwa
masyarakat tempat kita hidup tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kehidupan yang ada di sekitar
kita yang lebih luas dan besar, yaitu masyarakat dunia. Dari gambaran yang diungkap di muka,
baik yang berkenaan dengan alat komunisasi yang bernama telepon genggam, buah-buahan
maupun berbagai jenis makanan tersebut, menandakan bahwa sesungguhnya kita tidak dapat
melepaskan diri dari keterikatan dengan bangsa atau negara lain. Beredarnya berbagai produk suatu
negara di negara lain menandakan bahwa antara negara satu dengan negara lain di dunia ini berada
dalam hubungan saling ketergantungan.
Melalui perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi apa yang terjadi di bagian lain
dari belahan dunia ini akan serta merta dapat diketahui oleh yang ada di belahan dunia lainnya, atau
bahkan apa yang dihasilkan oleh suatu negara akan langsung sampai di negara lainnya.
Dari berbagai gambaran di muka, tentunya kalian dapat merumuskan, apa yang dimaksud dengan
globalisasi.
Secara umum globalisasi dapat dipahami sebagai kecenderungan semakin kuatnya ikatan
ekonomi, politik, teknologi dan budaya yang menghubungkan berbagai individu, komunitas,
perusahaan, dan pemerintah diseluruh dunia.(Wijianto,2008)
Sekarang ini globalisasi berkembang dalam skala yang luas, dan dipercepat oleh mengalirnya arus
informasi secara bebas.
Tahukah kalian, apakah yang hendak diperjuangkan atau dipertahankan oleh suatu negara
dalam forum internasional ? Jawabannya tidak lain adalah kepentingan nasional. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa kepentingan nasional merupakan kunci dalam politik luar negeri.
Apakah politik luar negeri itu ? Secara sederhana politik luar negeri diartikan sebagai skema atau
pola dari cara dan tujuan secara terbuka dan tersembunyi dalam aksi negara tertentu berhadapan
dengan negara lain atau sekelompok negara lain. Politik luar negeri merupakan perpaduan dari
tujuan atau kepentingan nasional dengan power dan kapabilitas ( kemampuan).
Politik Luar Negeri adalah strategi dan taktik yang digunakan oleh suatu negara dalam
hubungannya dengan negara-negara lain. Dalam arti luas, politik luar negeri adalah pola perilaku
yang digunakan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Dia berhubungan
dengan proses pembuatan keputusan untuk mengikuti pilihan jalan tertentu.
Menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (1984-1988), politik
luar negeri diartikan sebagai "suatu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka
hubungannya dengan dunia internasional dalam usaha untuk mencapai tujuan nasional. Melalui
politik luar negeri, pemerintah memproyeksikan kepentingan nasionalnya ke dalam masyarakat
antar bangsa".
Dari uraian di muka sesungguhnya dapat diketahui bahwa tujuan politik luar negeri adalah
untuk mewujudkan kepentingan nasional. Tujuan tersebut memuat gambaran mengenai keadaan
negara dimasa mendatang serta kondisi masa depan yang diinginkan.
Pelaksanaan politik luar negeri diawali oleh penetapan kebijaksanaan dan keputusan dengan
mempertimbangkan pertimbangan-pertimbangan yang didasarkan pada faktor-faktor nasional
sebagai faktor internal serta faktor-faktor internasional sebagai faktor eksternal.
a. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan politik luar negeri RI tergambarkan secara jelas di dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea I dan alinea IV. Alinea I menyatakan bahwa
.…kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Selanjutnya pada alinea
IV dinyatakan bahwa ….dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial …..
Dari dua kutipan di atas, jelaslah bahwa politik luar negeri RI mempunyai landasan atau dasar
hukum yang sangat kuat, karena diatur di dalam Pembukaan UUD 1945.
1. Bentuk-bentuk globalisasi
Globalisasi Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ada tuntutan dunia yang berupa perdagangan internasional tanpa
hambatan batas-batas negara ( eksport dan import ). Proteksi berupa bea masuk yg tinggi atau
larangan masuknya barang dari luar negeri dianggap bertentangan dgn arus globalisasi
Globalisasi Kebudayaan
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal abad ke-20 dengan
berkembangnya teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
membutuhkan penyesuaian tata nilai dan perilaku yang kemudian menjadi suatu budaya.
Pengembangan kebudayaan diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional
yg sesuai dgn nilai-nilai luhur budaya bangsa.
2. ciri-ciri globalisasi
Ciri-ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain :
Ø Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional
Ø Penyebaran prinsip multikebudayaan
Ø Berkembangnya industri pariwisata
Ø Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain
Ø Berkembangnya mode yang berskala global
Ø Bertambah banyaknya event-event berskala global
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian
barang dan jasa. Kapitalisme ini mempunyai tiga ciri pokok, yaitu pertama, sebagian besar sarana
produksi dan distribusi dimiliki oleh individu;kedua , barang dan jasa diperdagangkan di pasar
bebas yang bersifat kompetitif; ketiga, modal diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk
menghasilkan laba.
Bagi negara-negara berkembang, hal tersebut jelas akan sangat merugikan, karena produk dalam
negerinya tidak akan mampu bersaing dengan produk negara maju.
Selain itu, bagi masyarakat, yang mengikuti pola hidup yang konsumtif, akan langsung
menggunakan apa saja yang datang dari negara lain, karena barangkali itu yang dianggap paling
baik, juga sebagai pertanda sudah memasuki kehidupan yang modern.
Jika dilihat dari kacamata yang positif, maka globalisasi akan mempunyai dampak yang
menyenangkan, karena dengan globalisasi di bidang ekonomi, orang akan secara mudah
memperoleh barang konsumtif yang dibutuhkan, membuka lapangan kerja bagi yang memiliki
ketrampilan, dapat mempermudah proses pembangunan industri, juga dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.
Sajian contoh
1. Jelaskan faktor penyebab globalisasi ?
Teknologi komunikasi dan informasi
Teknologi transfortasi
Penanda-penanda globalisasi
Globalisasi dan kita
Pilihan Ganda
1. Salah satu faktor pendorong utama globalisasi adalah perkembangan yang cepat dalam bidang
....
A. Perdagangan
B. Tehnologi dan komunikasi
C. Politik
D. Demokrasi
2. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Aktif mengandung makna ....
A. Tidak memihak dalam persoalan dunia
B. Memiliki kebebasan menentukan nasib sendiri
C. Ikut serta dalam salah blok barat atau timur
D. Ikut serta mewujudkan ketertiban dunia
3. Salah satu faktor pendorong utama globalisasi adalah perkembangan yang cepat dalam bidang
....
A. Perdagangan
B. Tehnologi dan komunikasi
C. Politik
D. Demokrasi
BAB II. PRESTASI DIRI DEMI KEUNGGULAN BANGSA
1. FaktorPendukung
Potensi tersebut bisa saja terlihat jelas dan bisa pula terpendam dalam diri masing manusia.
Sebagai contoh seorang anak yang gemar dengan segala hal yang berbau hitungan atau bidang-
bidang eksak kemungkinan besar memiliki potensi diri dalam bidang tersebut. Atau juga seorang
anak yang gemar dan pintar bermain sebuah alat musik tentu memiliki potensi dan kecenderungan
dalam bidang seni.
Oleh karena faktor-faktor tersebut, pengembangan potensi diri haruslah dilakukan secara
komprehensif dan menyeluruh. Hal yang dimaksudkan di sini adalah bahwa faktor-faktor
pendukung pengembangan potensi diri tidaklah sebatas faktor pendorong yang berasal dari dalam
diri saja, misalnya motivasi, kesadaran diri dan ketekunan namun juga harus diikuti dengan faktor
pendorong dari luar seperti fasilitas, perhatian, support dan sebagainya. Di samping itu hal yang
tidak boleh dilupakan dalam proses pengembangan diri adalah kesinambungan dalam
pelaksanaannya
2. Faktor-faktor penghambat
Potensi diri tidaklah selalu terlihat secara jelas dari diri seseorang. Bisa saja seseorang
mempunyai potensi yang luar biasa dalam satu bidang namun dia maupun orang di sekitarnya tidak
menyadari akan hal tersebut. Misalnya seorang anak yang mempunyai bakat yang luar biasa dalam
bidang olaharaga namun dia kurang memperhatikan hal tersebut dan kurang mengekspos dirinya
dalam bidang keolahragaan. Hal ini merupakan masalah utama yang dihadapi oleh seseorang dalam
pengembangan potensi dirinya.
Jika ditinjau dari segi atau sudut pandang datangnya hambatan, masalah tersebut dapat
diklasifikasikan ke faktor penghambat yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri atau disebut
juga “faktor penghambat intern”. Untuk masalah yang berasal dari dalam diri, penyelesaian dari
masalah itu harus datang dari dalam diri kita sendiri. Misalnya anak yang telah disebutkan di atas
yang sebenarnya memiliki bakat yang spesial dalam bidang olahraga, seharusnya berusaha mencari
potensi dari dalam dirinya melalui introspeksi diri dan pengenalan diri lebih dalam.
Selain faktor penghambat intern, terdapat juga apa yang disebut dengan “faktor penghambat
ekstern”. Faktor ini sudah tentu merupakan kebalikan dari faktor penghambat intern yang telah
diuraikan di atas. Faktor ini berasal bukan dari dalam diri kita melainkan datang dari luar. Misalnya
lingkungan, atau kom
unitas dimana kita hidup, maupun aspek ekonomi dan pendidikan.
E. Contoh prestasi-prestasi tinggi yang pernah diraih bangsa Indonesia, antara lain:
a. Pelayaran keliling dunia oleh kapal “ Phinisi Nusantara”
b. Indonesia pernah berswasembada beras
c. Indonesia pernah menjadi tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika I
di Bandung.
d. Indonesia selalu aktif di dalam mewujudkan perdamaian dunia terbukti
mengirimkan pasukan Garuda atas nama PBB sebagai paskan perdamaian di
daerah-daerah konflik
e. Prestasi para pemain bulutangkis Indonesia yang telah memperoleh berbagai
gelar kejuaraan dunia.
F. Upaya Mewujudkan Prestasi Diri
Seseorang dapat mencapai keberhasilan atau prestasi jika telah melewati 5 (lima) langkah
berikut:
1. Orang yang berhasil adalah pribadi yang termotivasi
2. Orang yang berhasil adalah pribadi yang mengenal dan menerima diri apa adanya
3. Orang yang berhasil adalah pribadi yang utuh (integrated person)
4. Orang yang berhasil adalah pribadi yang mandiri, kreatif dan inovatif
5. Orang yang berhasil adalah pribadi yang memiliki disiplin diri
4. Sikap Kompetitif
a. Gambaran Masa Depan
b. Masalah yang dihadapi
Menurut Sartono Kartodirdjo saat ini ada masalah yang mengancam eksitensis kita :
Kesenjangan antar golongan bangsa
Kontras antara golongan kaya dan miskin
Proses pendewasaan politik yang mengalami berbagai hambatan
Keterbelakangan Ilmu pengetahuan dan teknologi
Belum selesainya perubahan budaya dan pertanian ke industri
Pembudayaan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat
Setiap manusia apapun profesinya tentu akan mempunyai keinginan untuk berprestasi. Oleh
karena dengan berprestasi seseorang akan dapat menilai apakah dirinya sudah berhasil mencapai
tujuan hidupnya atau tidak, juga untuk membawa nama baik bangsa dan negara jika memang bisa.
Pengertian prestasi yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan, diperoleh atau dikerjakan. Prestasi tiap
orang tidak akan sama, ada yang berprestasi dalam hal : melukis, berolahraga, irama music, cepat
menghitung, puisi, pemimpin, menyesuaikan diri, tampil menawan
Manakah yang paling bagus prestasinya? Tidak mungkin terjawab, karena masing-masing
peristiwa menampilkan “tokoh” yang memiliki kecerdasan dalam bentuk yang berbeda-beda.
Prestasi antara orang satu dengan lainnya tentu tidak akan sama, dan seseorang tidak akan mungkin
menjadi orang yang sama persis dengan orang yang dikagumi prestasinya. Mengapa demikian ?
Pada hakikatnya manusia adalah individu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki potensi diri
yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga prestasi diri setiap orang tentu tidak akan sama.
Itu sebabnya para ahli berpendapat bahwa setiap siswa adalah individu yang unik (berbeda satu
dengan lainnya).
Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik maka setiap orang berusaha berprestasi demi
keunggulan bangsa Indonesia tercinta. Tentu sangat membanggakan jika kita dapat berprestasi
seperti orang-orang berprestasi yang telah melakukannya, antara lain Taufik Hidayat, Susi Susanti,
Ikhsan Juara Indonesia Idol 2006, Usman Hasan Saputra, Hermawan Kertajaya, atau Ir Ciputra,
serta masih banyak lagi yang dapat dilihat dan disaksikan sendiri. Semuanya berprestasi sesuai
bidangnya masing-masing. Ada yang olah raga, seni, budaya, maupun ilmu pengetahuan
sertaenterpreneur (wiraswasta). Mengapa mereka dapat berprestasi di bidangnya, dan mengapa kita
tidak atau belum mampu berprestasi seperti mereka restasi Diri Bagi Keunggulan Bangsa .
Setiap bangsa di dunia ini tentu memiliki ke khasan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Tidak terkecuali dengan bangsa dan negara Indonesia. Sejak terkecuali dengan yang lain. Tidak
terkecuali dengan bangsa indonesia. Sejak berdirinya pada tanggal 17 agustus 1945 bangsa
indonesia telah memiliki prestasi diri yang tidak sedikit. Perstasi diri adalah suatu kebanggaan yang
telah d miliki/diraih oleh suatu bangsa. Prestasi diri dapat di miliki oleh individu maupun kelompok
bahkan bangsa. Seperti baru-baru ini Human Development Indek indonesia tahun 2007 menduduki
peringkat 107 dunia,atau mengalami peningkatan prestasi dalam meningkatkan prestasi dalam
menangani korupsi dan tidak lagi menjadi neraga terkorup seperti sebelumnya. Setiap manusia
apapun profesinya tentu akan mempunyai keinginan untuk berprestasi oleh sebelumnya dengan
berprestasi seseorang akan dapat menilai apakah dirinya sudah berhasil mencapai tujuan hidupnya
atau tidak,juga untuk membawa nama baik bangsa dan negara jika memang bisa. Pengertian
prestasi yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan diperoleh dan dikerjakan. Prestasi tiap orang tidak
sama ada yang berprestasi dalam hal:
1. Melukis
2. Berolahraga
3. Irama musik
4. Cepat menghitung
5. Puisi
6. Pemimpin
7. Menyesuaikan diri
8. Tampil menawan
9. Dll
Manakah yang paling bagus prestasinya? Tidak mungkin terjawab dengan tepat,karena masing
masing peristiwa menampilkan tokoh yang memiliki kecerdasan dalam bentuk yng berbeda beda.
Prestasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda beda. Pada hakikatnya manusia adalah
individu ciptaan tuhan yang maha esa yang memiliki potensi diri yang b erbeda satu dengan yang
lainnya,sehing prestasi diri setiap orang tentu tidaklah sama itu sebabnya para ahli berpendapat
bahwa setiap siswa adalah individu yang unik(berbeda satu dan yang lainnya).
Setiap warga negara Indonesia yang baik maka setiap orang berusaha berprestasi demi
keunggulan bangsa indonesia tercinta. Tentu sangat membanggakan bangsa indonesia tercinta.jika
kita berprestasi seperti Taufik Hidayat, Susi Susanti dan Gita gutawa juara menyanyi di Mesir tahun
2007,Usman Hasan Saputra,Hermawan Kertajaya,Prof. DR. Ir. BJ Habibi, Dahlan Iskan atau Ir.
Saputra serta masih banyak lagi. Semua berprestasi sesuai dengan bidangnya masing masing. Ada
yang olahraga seni budaya maupun ilmu pengetahuan,serta enterperner (wiraswasta).
.
Karakteriristik dasar manusia Manusia adalah makhluk yang unik, manusia adalah makhluk
menjadi, sehingga sangat pantas seorang filosof, berpendapat bahwa manusia, mempunyai tiga
karakteristik dasar yang berbeda dengan makhluk lain, karakteristik dasar tersebut adalah:
- Kesadaran diri (Self-Awarenes, Self Conciousness) sifat ini menuntun manusia untuk memilih
dan kemudian menolongnya untuk mencipta sesuatu yang baru, yang sebelumnya tidak ada di
alam semesta.
- Kemauan bebas (Free to choisce). Manusia adalah satu-satunya makhlukyang bebas untuk
memilih bagi dirinya sendiri.
- Kreativitas (daya cipta, cretivitness). Manusia bukan hanya makhlu pembuat alat, tapi ia pencipta
dan pembuat barang-barang yang belum ada di alam.
Konsep diri Penjelasan tentang konsep diri manusia akan menjawab dengan jelas identitas
manusia sebagai makhluk (who) yang mempunyai potensi (what). Sebagai makhluk manusia
mempunyai dua pengertian, pertama makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk
individu inilah manusia mempunyai fungsi sebagai hamba dan sebagai makhluk sosial manusia
berfungsi sebagai duta. Sedangkan potensi manusia terdiri dari potensi pisik, mental emosional dan
spiritual. jadi dengan potensinya itu manusia diberikan perangkat lunak dan perangkat keras
sekaligus untuk memenuhi fungsinya di muka bumi. Sekaligus dengan memahami potensi manusia
secara menyeluruh inilah kemudian manusia dapat menyibak tabir character (sifat) dan personality
(kepribadian) mansuia. Ketika konsep tentang makhluk dan potensi manusia digabung, maka terjadi
tiga pengertian tentang konsep diri, pertama aku diri (aku) seperti apa yang aku kira, kedua aku
sosial (aku seperti apa yang orang lain kira) dan ketiga aku ideal (aku seperti apa yang nilai-nilai
inginkan). Pengenalan diri/ memposisikan diri Ini merupakan aksi dari konsep diri manusia dalam
dunia. Bila tadi merupakan keseluruhan proses hidup dari alam ruh hingga akhirat. Ini merupakan
awal prjalanan manusia menapaki dunia. Pengenalan diri di dunia terdapat tifa fase hidup manusia,
masa lalu, masa kini dan masa depan. Pertanyaan dari manakah saya, dimanakah saya dan akan
kemanakah saya, merupakan pertanyaan yang akan menghasilkan sebuah jawaban untuk
merumuskan visi hidup, dan dari sinilah awal mula motivasi hidup manusia, sehingga akan
melahirkan sebuah cita-cita hidup manusia yang luhur. Pengembangan diri Proses pengembangan
diri adalah proses berubahnya konsep diri menjadi memenuhi fungsinya dalam terbatasnya
panggung ruang waktu yang ada. Dalam hal ini berarti manusia dapat mengoptimalkan seluruh
potensi fisik, mental, emosional dan spiritual untuk memenuhi fungsinya sebagai duta atau hamba.
Misalnya sebagai hamba manusia dituntut untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dengan
menggunakan potensi mentalnya. Proses penggunaan potensi mental untuk memecahkan masalah-
masalah itulah disebut dengan kreativitas. Itulah kreativitas disebut lifeskill pengembangan diri.
Mendobrak diri Ini berhubungan dengan masalah kepercayaan. Unsur keyakinan atau akidah
menjadi hal yang utama dan paling utama dalam hidup mansuia. Unsur keyakinan ini seringkali
terkotori oleh mitos yang menyesatkan. ada dua mitos sementara yang berkembang dimsyarat kita
dalam konteks perubahan diri. Kang Jalal (sapaan akrab Jalaluddin Rakhmat) menyebtukan dua
mitos. Yang pertama adalah mitos devian dan yang yang kedua adalah mitos trauma. Pandangan
yang pertama atau mitos devia menganggap bahwa diri kita stabil, statis dan tidak berubah-ubah.
Kalau terjadi perubahan maka itu adalah penyimpangan dari yang stabil. Mitos trauma mempunyai
kepercayaan bahwa prubahan diri menimbulkan krisis mental dan krisis emosional. Kedua mitos ini
akan menimbulkan statis diri, menjadikan diri tidak berkembang. Oleh karena itu kita harus mampu
mendobrak kedua mitos itu dengan berpijak pada karakteristik dasar manusia. Bahwa manusia
adalah makhluk yang memilih, bebas kreatif dan punya kehendaknya sendiri. Mendobrak diri ini
merupakan sebuah upaya untuk mendefinisikan realitas yang serba paradoks, di satu sisi
berkembang globalisasi ilmu, pada sisi lainnya terjadi otonomi ilmu, dalam bidang budayapuyn
sama dan akan merembes pada pembacaan realitas pribadi kita. Unsur keyakinan merupakan
motivasi hidup sang diri. Suatu kepercayaan terhadap sesuatu merupakan sumber gerak manusia
dalam menjalankan visi misi hidupnya. Mengaktualisasikan diri Aktualisasi diri merupakan proses
realisasi diri seelah kita mampu meakukan tindakan-tindakan cepat, berani ambil risiko, dan mampu
mengambil pelajaran atas keberhasilan dan kegagalan kita. Dalam proses perwujudan inilah kita
dituntut melakukan segala sesuatu secara profesional, efektif dan efisien. Sebab ini berkaitan
dengan peluang atau kesempatan yang kita peroleh. Tahap aktualisasi diri menuntut kemapuan kita
untuk menjalin koneksi atau relasi yang bernilai lebih. Ada kalanya potensi, kemampuan,
keterampilan dan nilai lebih kita, macet gara-gara tidak menemukan saluran aktualisasi yang
sepantasnya. Relasi dan koneksi kaang bisa berfungsi seperti jalan dan jembatan menuju ke sasaran
yang kita inginkan. Disinilah arti penting koneksi atau relasi dengan orang lain, terutama relasi yang
berkualitas. Relasi atau koneksi merupakan daya ungkit yang bisa dimanfaatkan untuk
mendongkrak keberhasilan kita.
Mengenal dan Mengukur Potensi Diri Setiap manusia memiliki bermacam-macam potensi
diri yang dapat dikembangkan. Tidak sedikit manusia belum sepenuhnya mengembangkan dan
menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Hal ini terjadi dikarenakan mereka belum atau bahkan
tidak mengenal potensi dirinya dan hambatan-hambatan dalam pengembangan potensi diri tersebut.
Mampu mengembangkan potensi diri merupakan dambaan setiap individu. Mampukan seseorang
mengembangkan potensi dirinya secara efektif? Itu bergantung pada motivasi diri, karena
pengembangan potensi diri merupakan suatu proses yang sistematis dan bertahap. Tahapan
pengembangan potensi diri tersebut antara lain melalui pengenalan dan pengukuran potensi diri,
menentukan konsep diri, mengenal hambatan-hambatan serta aktualisasi diri. Potensi pada diri
manusia merupakan salah satu pembeda antara individu yang satu dengan lainnya.
Beberapa contoh potensi diri manusia tersebut antara lain kejujuran, keimanan, kesetiaan, kerapian,
ketegasan, kematangan, kedewasaan, kecerdikan, kebijakan, keramahtamahan dan sebagainya.
Pengembangan diri harus diawali dengan pengenalan diri, salah satu caranya adalah melalui
pengukuran potensi diri. Pengenalan diri akan membantu individu melihat kemampuan-kemampuan
yang ada pada dirinya, mengetahui hal-hal yang berkembang dengan hal-hal yang masih perlu
dikembangkan.
Pengukuran potensi diri dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah potensi-potensi yang
dimiliki oleh seorang individu, baik yang diperoleh melalui introspeksi diri maupun malalui feed
back dari orang lain serta tes psikologis.
1) Penilaian diri Yang dimaksud dengan penilaian diri ini adalah menilai diri sendiri. Ada juga
yang mengatakan instropeksi. Sebagian orang mengatakan bahwa dengan cara ini penilaian yang
dilakukan sangat subyektif, karena orang umumnya tidak mau melihat kelemahan-kelemahan
yang dimilikinya. Tapi pendapat lain mengatakan bahwa yang paling kenal diri anda adalah anda
sendiri.
2) Pengukuran diri melalui feed back orang lain Feed back merupakan komunikasi yang ditujukan
kepada seseorang yang akan memberikan informasi kepada orang yang bersangkutan, bagaimana
orang lain terkena dampak olehnya, bagaimana kesan yang ditimbulkan pada orang lain dengan
tingkah laku yang ditunjukkannya. Feed back membantu seseorang untuk menelaah dan
memperbaiki tingkah lakunya dan dengan demikian ia akan lebih mudah mencapai hal-hal yang
diinginkannya.
3)Tes kepribadian Tes kepribadian merupakan salah satu instrumen untuk pengenalan diri sendiri,
beberapa tes kepribadian untuk pengukuran potensi diri, yaitu: kepercayaan terhadap diri sendiri,
tingkat kehati-hatian, daya tahan menghadapi cobaan, tingkat toleransi, dan pengukuran ambisi.
Budaya unggul adalah cara hidup yang berorientasi pada mutu (memberikan penghargaan tinggi
terhadap mutu).
Orang-orang unggul memiliki sejumlah ciri, antara lain:
nurani yang jernih, akal budi yang tercerahkan, kerja keras, disiplin, berhemat, menabung, dan
mengutamakan pendidikan/belajar.
Sikap mental itu yang bertentangan dengan budaya unggul, yaitu: meremehkan mutu; suka
menerabas/cari jalan pintas; tidak percaya diri; tidak berdisiplin murni; dan suka mengabaikan
tanggung jawab. Faktor dalam diri seseorang amat menetukan prestasinya. Hal itu bisa dimiliki
seseorang karena proses belajar, terutama melalui pendidikan dalam keluarga.
Potensi diri pada dasarnya adalah kemampuan terpendam seseorang yang jika dikenali,
dikembangkan, an diaktualisasikan akan menjadi kemampuan nyata dalam kehidupan. Howard
Gardner menyebut kemampuan terpendam itu sebagai kecerdasan. Agar seseorang bisa berprestasi,
ia perlu mengenal potensi dirinya. Hanya dengan mengenali potensi diri, maka orang akan
mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Secara umum, upaya-upaya untuk meraih prestasi dapat dirinci dalam urutan langkah
sebagai berikut:
(1) Mengenal diri;
(2) Menentukan fokus;
(3) Menerapkan tujuan;
(4) Menumbuhkan motivasi;
(5) Menetapkan tindakan dan melaksanakannya secara konsisten;
(6) Melakukan evaluasi diri.
Sikap mental posistif merupakan keadaan mental seseorang yang cenderung optimis dalam
menghadapi diri maupun lingkungannya. Sikap mental negatif merupakan keadaan mental
seseorang yang cenderung pesimis alam menghadapi diri maupun lingkungan Pentingnya Prestasi
diri Sebelum kita membahas lebih jauh tentang arti penting prestasi diri bagi keunggulan bangsa,
kita simak terlebih dahulu sebait puisi karya Taufik Ismail berikut. Kerinduan Kita Bersama Kita
merindukan anak-anak Indonesia Berwajah cerah, sehat, dan gembira pergi ke sekolah Kita
merindukan berjuta anak Indonesia Mendapat peluang serupa Merenangi lautan ilmu, mengintai
perpustakaan Di didik membaca buku, menuliskan pikiran Terbuka pada keluasan wawasan dan
pandangan Kreatif dan sensitif terhadap kehidupan Mencintai Ayah dan Ibu Hormat pada Guru
penuang ilmu Solider dan beramal bagi bangsa Tak Canggung dalam pergaulan dunia Kita
merindukan anak-anak Indonesia Diberi kesempatan mendaki seluruh jenjang pendidikan Sehingga
terpelajarlah batin dan wajah bangsa Sungguh berat ini beban bersama Ini kerja panjang dan
berjangka lama Karena itu kepada Tuhan kita mohonkan Sehingga kita dianugrahinya kekuatan
Kerinduan yang dimaksud oleh Taufik Ismail tersebut pada dasarnya merupakan kerinduan kita
sebagai bangsa Indonesia. Setelah bangsa Indonesia didera krisis maka bangsa kita seakan
terperosok ke dalam kemunduran dan harus membangun kembali pondasi sebagai sebuah bangsa
yang besar dan berprestasi di dunia. Membangun prestasi bangsa sebenarnya dapat dibangun
dengan membangun pendidikan yang merata dan berkualitas. Pendidikan janganlah dianggap
sebagai belanja ekonomi, tetapi harus dianggap sebagai sebuah investasi (menanam modal). Kita
dapat mencontoh Jepang, dalam membangun keunggulan bangsa. Ketika bom atom dijatuhkan di
Hiroshima dan Nagasaki pada 1945, kehancuran hebat yang menimpa Jepang dijawab oleh rakyat
Jepang dengan pertama-tama membangun pendidikan yang lebih berkualitas. Kemudian,
pendidikan mengantarkan Jepang menjadi salah satu negara paling maju dan berprestasi di dunia.
Malaysia merupakan salah satu negara yang dapat kita contoh kemajuannya. Hal ini berkat hasil
dari pendidikan. Malaysia pada awal pembangunannya banyak mengirimkan pelajarnya ke seluruh
dunia, termasuk ribuan pelajar Malaysia belajar di Indonesia. Setelah mereka mendapatkan ilmu
dari negara lain, mereka menyumbangkan ilmu dan pengetahuannya untuk membangun bangsa.
Jadi, kita memang saat ini harus banyak belajar dari Malaysia yang dulunya belajar dari Indonesia.
Prestasi bangsa dapat dibangun ketika setiap individu dapat menorehkan prestasi dalam segala
bidang, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi
harus dijadikan pijakan utama. Hal ini disebabkan keunggulan sebuah negara diukur oleh sumber
daya manusianya yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Suatu negara dapat
dikatakan maju dan berprestasi jika negara tersebut mampu menguasai iptek. Misalnya, Amerika
Serikat, Jepang, dan Jerman adalah contoh negara yang menguasai iptek, kemudian menjadi negara
termaju dan terdepan di dunia. Sumber daya manusia yang menguasai iptek tidak mungkin muncul
begitu saja, tetapi harus diasah dan dibentuk dalam proses pendidikan. Pendidikan dimulai dari
keluarga, masyarakat, atau di sekolah. Banyak cara atau teknik agar kita terus dapat mengasah diri
dan meningkatkan prestasi. Kita dapat belajar dari apa saja dan dari siapa saja agar pengetahuan dan
keterampilan terus meningkat. Dr. Vernon A. Magnesen menyatakan bahwa keberhasilan kita
belajar dipengaruhi oleh berbagai cara kita belajar, yaitu: 10 % dari apa yang dibaca; 20 % dari apa
yang didengar; 30 % dari apa yang dilihat; 50 % dari apa yang dilihat dan didengar; 70 % dari apa
yang dikatakan; 90 % dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Kerja keras dalam belajar memang
perlu kita lakukan agar dapat mencapai prestasi yang kita harapkan. Thomas Alfa Edison yang telah
mengalami banyak kegagalan ketika berusaha melakukan penemuan, menyatakan bahwa ia telah
menemukan salah satu cara untuk mendapatkan kesuksesan karena ketika ia gagal dalam satu hal
tentunya akan menemukan jalan lain yang mengantarkan pada prestasi. Kerja keras harus kita
lakukan dalam semua bidang kehidupan guna menorehkan prestasi di segala bidang. Kerja keras
untuk mencapai keberhasilan janganlah dikotori dengan tindakan tidak jujur dan menghalalkan
segala cara. Misalnya, seorang siswa yang sedang melaksanakan ujian, ia kotori dengan cara
menyontek pada orang lain. Hal ini bertentangan dengan hati nurani seorang pelajar dan aturan di
sekolah yang melarang menyontek waktu ujian. Tanamkanlah dalam diri kita agar mampu
menorehkan prestasi di segala bidang. Jika kita sudah mampu menorehkan prestasi terbaik, seperti
para pelajar Indonesia yang mampu menjadi juara dalam berbagai olimpiade pelajar dan berbagai
atlet Indonesia yang menjadi juara dunia maka tentunya nama bangsa Indonesia akan menjadi
harum di mata internasional. Sekali lagi, torehkanlah prestasi demi kebaikan diri, keluarga,
masyarakat, bangsa, dan negara.
J.Peran serta dalam berbagai kativitas untuk mewujudkan prestasi bangsa
Salah satu aturan main dalam permainan hidup(the game of life)adalah diberlakukannya hukum
kompetisi/persaingan.kenyataan menunjukkan semua orang memilki keinginan umum yang sama:
ingin kaya,ingin dihornati atau ingin berprestasi di bidang tertentu.
Hal ini karena masing masing individu memiliki potensi diri yang berbeda dengan yang
lainnya. Manusia adalah ciptaan yang paling sempurna,kesempurnaan tersebut dapat dilihat dari
kelengkapan sisi sisi manusia itu sendiri yaitu adalah kebaikan ada pula keburukan. Ada kekuatan
tapi ada juga kelemahan. Manusia sebagai makhluk berpotensi yang selkalu bertumbuh menuju
aktualisasi dirinya,hanya mampu mengenali kedua sisi tersebut dengan baik.Namun,tidak semua
manusia berkhehendak dan bekerja keras untuk menggunakan potensinya. Kekuatan yangberupa
potensi potensi diri yang istimewa menjadi sulit berkembang karena kelemahan kelemahan yang
tidak bisa dikendali atau dikelola dengan baik.
Potensi berasal dari kata bahasa inggris to poten yang berarti keras,kuat. Dalam kamus
umum bahasa indonesia yang berarti kemampuan kemampuan dan kualitas kualitas yang dimiliki
seseorang,namun belum dipergunanakan secara maksimal. Potensi merupakan suatu daya dimiliki
oleh manusia tetapi daya tersebut masih terpendam dalam diri yang bersangkutan. Setiap manusia
pada dasarnya memiliki potensi,tetapi tidak setiap manusia berkehendak dan mau bekerja keras
untuk menggunakan daya tersebut. Pengertian potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap
pribadi (individu) yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dsalam berprestasi. Potensi
diri adalah kemampuan yang terpendam pada disetiap orang, setiap orang memilikinya. Potensi diri
ada yang positif dan ada yang negatif.
Sajian Contoh:
Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian prestasi diri !
2. Jelaskan pengertian keunggulan bangsa!
3. Jelaskan arti penting prestasi diri bagi keunggulan bangsa !
4. Tuliskan mengenai kelebihan dan kelemahan diri kalian masing-masing !
5. Tuliskan contoh perwujudan potensi diri!
Essay Test
1. Faktor eksternal yang mendorong seseorang meraih prestasi diri adalah ....
a. Orangtua
b. Kemauan seseorang
c. Kepribadian bangsa
d. Cita-cita sesorang
2. Prngembangan talenta atau bakat yang sungguh-sungguh akan berujung pada ..
a. Motivasi
b. Pengembangan diri
c. Prestasi
d. Intelejensi
3. Yang bukan ciri orang yang mempunyai motivasi untuk berprtestasi adalah..
a. Tidak mudah putus asa
b. Memiliki perencanaan yang matang
c. Bersikap optimis
d. Tidak konsisten
4. Ciri dari siswa berprestasi salah satunya adalah..
a. Malas
b. Pesimis
c. Suka menyendiri
d. Rajin belajar
5. Indonesia menjadi harum namanya melalui prestasi olahraga tingkat dunia yang dicapai Rudi
hartono.Beliau adalah altlet...
a. Sepak bola
b. Senam
c. Bulu tangkis
d. Tenis lapangan
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan bab I
Kesimpulan bab II
Untuk berprestasi terlebih dahulu seseorang harus bisa mengenali potensi yang ada pada dirinya.
Potensi diri yang positif seperti memiliki idealisme, dinamis dan kreatif, keberanian mengambil
resiko,optimis dan kegairahan semangat, kemandirian dan disiplin murni, fisik yang kuat dan sehat,
sikap ksatria, trampil dalam menerapkan IPTEK, kompetitif, daya pikir yang kuat dan memiliki
bakat harus terus ditumbuh kembangkan. Potensi diri yang negatif seperti mudah diadu domba,
kurang berhati-hati, emosional, kurang percaya diri, dan kurang mempunyai motivasi hendaknya
dikurangi atau jika bisa harus dihilangkan.
Manfaat prestasi diri bagi diri sendiri antara lain :
d. Meningkatkan rasa percaya diri
e. Mampu meningkatkan harga diri
f. Diakui keberadaanya (eksistensinya dimasyarakat)
Arti penting prestasi diri bagi keunggulan bangsa adalah sebagai berikut :
e. Meningkatkan taraf hidup bangsa dan negara
f. Memperkokoh stabilitas nasional,persatuan dan kesatuan bangsa
g. Menjaga kedaulatan bangsa dan negara
Mengharumkan nama bangsa dan negara dimata dunia
Faktor yang mempengaruhi prestasi diri :
- Faktor dari dalam (internal)
- Faktor dari luar (eksternal)
Ada 2 (Dua) Syarat Penting untuk Meningkatkan
Prestasi Seseorang :
Motivasi
Mentalitas
Saran
ü Setelah menulis modul ini kami harapkan melalui MGMP PKn diharapakan guru-guru PKn
semakin kristis,kreatif,efektif,inovatif dalam mengajar.
ü Setelah MGMP PKn diharapakan guru-guru PKn sering bertukar pikiran dan ide-ide mengajar
PKn yang lebih menarik,dan disukai anak-anak.
Daftar Pustaka
Endang Retno W Spd,Dra,Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP dan Mts Kelas IX Semester
Genap,Basis,2006.
Sri Tutik Cahyaningsih ,PendidikanKewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX,PT Gelora
Aksara,Semarang,Penerbit Esis,2007
Tim Abdi Guru,2007,Pendidikan Kewarganegaraan kelas IX,PT Gelora Aksara,Jakarta,Penerbit
Erlangga,2006.
Wijianto,Pendidikan Kewarganegaran untuk SMP dan MTs kelas IX,PT Piranti Darma
Kalokatama,Jakarta,2008.
.
MODUL
PELAJARAN PKn
KELAS VII SEMESTER GENAP
DISUSUN OLEH :
MGMP PKn
DESEMBER 2016
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkam rahmadnya kepada kami sehingga tetrwujud modul pelajaran
pendidikan kewarganegaraan (PKn) untuk SMP kelas VII semester genap. Modul PKn ini kami
susun berdasarkan standar kompetensi .
Dalam modul ini kami coba menyajikan materi yang sesuai dengan standar kompetensi .
Hal ini kami kami lakukan dengan harapan dapat lebih membantu siswa untuk belajar secara
mandiri dibawah asuhan dan bimbingan guru mata pelajaran PKn SMP. Kami menyadari
bahwa modul ini belum sempurna. Kami sangat membutuhkan masukan dari pihak lain. Untuk itu
kami mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan berbagai masukan dan kritik demi
perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Kemudian kepada semua pihak yang telah membantu menerbitkan modul ini kami mengucapkan
terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu memberikan
petunjuk kepada kita dalam pembentukan generasi yang cinta kepada bangsa dan negara kesatuan
Republik Indonesia.
Sampang, Desember 2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................
Pendahuluan.......................................................................................................................
BAB I PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA
A. Hakekat Hak Asasi Manusia...........................................................................................
1. Peraturan perundanga mengenai hak asasi manusia.................................................
2. Lembaga penanganan hak asasi manusia..................................................................
B. Kaus Pelanggaran dan Upaya Penegakan HAM...............................................................
1. Kasus Pelanggaran HAM...............................................................................................
2. Upaya Penegakan HAM............................................................................................
C. Menghargai Upaya Perlindungan HAM......................................................................
1. Apa dan Bagaiman Perlindungan HAM..............................................................
2. Peranan Lembaga Perlindungan HAM di Indonesia.................................................
D. Menghargai Upaya Penegakan HAM...............................................................................
BAB II KEMERDERKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
A. Hakekat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat...................................................
B. Pentingnya Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat................................................
C. Mengaktualisasikan Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat......................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Tujuan Modul Pembelajaran
Skema
BAB I
Untuk menegakkan dan melindungi Hak Asasi Manusia maka pemerintah membentuk lembaga-
lembaga perlindungan hak asasi manusia, antara lain :
a. Komisi nasional hak asasi manusia (komnas HAM)
Komisi Nasional hak asasi manusia (komnas HAM) dibentuk melalui Keputusan Presiden (Kepres)
No 5 Tahun 1993 pada tanggal 7 juni 1993 yang kemudian dikukuhkan lagi melalui Undang-Undang
No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia .
Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga lainnya yang
berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi
manusia. (Wijianto, 2007)
b. Pendadilan HAM
Pengadilan hak asasi manusia di indonesia dibentuk berdasar Undang-undang No. 26 Tahun 2000
tentang Pengadilan Hak Aasasi Manusia. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap
pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Secara terperinci pengadilan HAM memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
- Pengadilan khusus terhadap pelanggaran hak asasi yang berat
- Peradialan khusus yang berada di lingkungan peradilan umum.
- Berkedudukan di daerah kabupaten atau daerah kota yang daerah hukumnya meliputi daerah hukum
peradilan negeri yang bersangkutan
- Bertugas dan berwewenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang
berat (Wijianto 2007)
c. Pengadilam HAM Hoc
Pengadilan HAM Hoc adalah pengadilan HAM yang berlaku bagi pelanggaran berat HAM yang
terjadi sebelum diundangkannya UU No. 26 tahun 2000. Jadi terhadap pelanggaran berat HAM
yang terjadi sebelum tahun 2000 dilakukan melalui pengadilan HAM ad hoc.
Pelanggaran berta HAM meliputi dua hal yaitu sebagai berikut:
- Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagin dari
sarangan yang meluas dan sistematik yang diketahuinya dan serangan tersebut ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil.
- Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras kelompok etnis ,kelompok
agama.(Wijianto, 2000)
d. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR)
Komisi kebenaran dan rekonsiliasi (KKR) adalah lembaga HAM yang melakukan penyelesaian
terhadap kasus pelanggaran HAM di luar Pengadilan HAM. Dalam Pasal 43 Undang-undang No.26
Tahun 2000 dinyatakan bahwa kasus pelanggaran berat HAM yang tidak dapat diselesaikan melalui
pengadilan HAM Ad Hoc akan ditangani oleh komisi kebenaran da rekonsiliasi (KKR) . (Wijianto,
2000)
Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia cukup lumayan banyak dan terjadi pada setiap
tahunnya. Contoh saja pada Abilio Jose Osorio Soares, mantan Gubernur Timtim, yang diadili oleh
Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) ad hoc di Jakarta atas dakwaan pelanggaran HAM berat di Timtim
dan dijatuhi vonis 3 tahun penjara. Sebuah keputusan majelis hakim yang bukan saja meragukan tetapi juga
menimbulkan tanda tanya besar apakah vonis hakim tersebut benar-benar berdasarkan rasa keadilan atau
hanya sebuah pengadilan untuk mengamankan suatu keputusa asus–kasus pelanggaran HAM di
Indonesia sebagaimana telah dikemukakan di depan membawa berbagai akibat. Akibat itu,
misalnya menjadikan masyarakat dan bangsa Indonesia sangat menderita dan mengancam integrasi
nasional. (A.T Sugeng Priyanto)
Bagaimana kita menanggapi kasus kasus pelanggaran HAM di Indonesia? Sebagai warga
negara yang baik harus ikut serta secara aktif (berpartisipasi) dalam memecahkan berbagai masalah
yang dihadapi bangsa dan negaranya, termasuk masalah pelanggaran HAM. Untuk itu tanggapan
yang dapat dikembangkan misalnya : bersikap tegas tidak membenarkan setiap pelanggaran HAM.
Alasannya:
1. dilihat dari segi moral merupakan perbuatan tidak baik yakni bertentangan dengan nilai – nilai
kemanusiaan;
2. di lihat dari segi hukum, bertentangan dengan prinsip hukum yang mewajibkan bagi siapapun untuk
menghormati dan mematuhi instrumen HAM;
3. dilihat dari segi politik membelenggu kemerdekaan bagi setiap orang untuk melakukan kritik dan
control terhadap pemerintahannya. Akibat dari kendala ini, maka pemerintahan yang demokratis
sulit untuk di wujudkan.
Disamping tanggapan kita terhadap pelanggaran HAM berupa sikap tersebut di atas, juga
bisa berupa perilaku aktif. Perilaku aktif yakni berupa ikut menyelesaikan masalah pelanggaran
HAM di Indonesia, sesuai dengan menipisnya rasa tanggungjawab ini melanda dalam berbagai
lapisan masyarakat, nasional maupun internasional untuk mengikuti “hati sendiri”, enak sendiri,
malah juga kaya sendiri, dan lain - lain. Akibatnya orang dengan begitu mudah menyalahgunakan
kekuasaannya, meremehkan tugas, dan tidak mau memperhatikan hak orang lain.(Tim Abdi Guru,
2006). Hal ini sesuai dengan amanat konstitusi kita (dalam Pembukaan UUD 1945) bahwa
kemerdekaan yang diproklamasikan adalah dalam rangka mengembangkan kehidupan yang bebas.
Juga sesuai dengan “Deklarasi Pembela HAM” yang dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB pada
tangal 9 Desember 1998. Isi deklarasi itu antara lain menyatakan “setiap orang mempunyai hak
secara sendiri – sendiri maupun bersama– sama untuk ikut serta dalam kegiatan menentang
pelanggaran HAM”.
Dengan kata lain tanggapan terhadap pelanggaran HAM di Indonesia dapat diwujudkan
dalam berbagai bentuk, yakni :
1. Mengutuk, misalnya dalam bentuk tulisan yang dipublikasikan melalui majalah sekolah, surat
kabar, dikirim ke lembaga pemerintah atau pihak– pihak yang terkait dengan pelanggaran HAM.
Bisa juga kecaman/ kutukan itu dalam bentuk poster, dan demonstrasi secara tertib.
2. Mendukung upaya lembaga yang berwenang untuk menindak secara tegas pelaku pelanggaran
HAM. Misalnya mendukung digelarnya peradilan HAM, mendukung upaya penyelesaian melalui
lembaga peradilan HAM internasional, apabila peradilan HAM nasional mengalami jalan buntu.
3. Mendukung dan berpartisipasi dalam setiap upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat
untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Bantuan kemanusiaan itu bisa berwujud makanan,
pakaian, obat-obatan atau tenaga medis. Partisipasi juga bisa berwujud usaha menggalang
pengumpulan dan penyaluran berbagai bantuan kemanusiaan.
4. Mendukung upaya terwujudnya jaminan restitusi, kompensasi, dan rehabilitasi bagi para korban
pelanggaran HAM. Restitusi merupakan ganti rugi yang dibebankan pada para pelaku baik untuk
korban atau keluarganya. Jika restitusi dianggap tidak mencukupi, maka harus diberikan
kompensasi, yaitu kewajiban negara untuk memberikan ganti rugi pada korban atau keluarganya. Di
samping restitusi dan kompensasi, korban juga berhak mendapat rehabilitasi yang bisa bersifat
psikologis, medis, dan fisik. Rehabilitasi psikologis misalnya pembinaan kesehatan mental untuk
terbebas dari trauma, stres dan gangguan mental yang lain. Rehabilitasi medis, yaitu berupa jaminan
pelayanan kesehatan. Sedangkan rehabilitasi fisik bisa berupa pembangunan kembali sarana dan
prasarana, seperti perumahan, air minum, perbaikan jalan, dan lain – lain.
Meskipun Republik Indonesia lahir sebelum diproklamirkannya UDHR, beberapa hak asasi dan
kebebasan fundamental yang sangat penting sebenarnya sudah ada dan diakui dalam UUD 1945, baik hak
rakyat maupun hak individu, namun pelaksanaan hak-hak individu tidak berlangsung sebagaimana mestinya
karena bangsa Indonesia sedang berada dalam konflik bersenjata dengan Belanda. Pada masa RIS (27
Desember 1949-15 Agustus 1950), pengakuan dan penghormatan HAM, setidaknya secara legal formal,
sangat maju dengan dicantumkannya tidak kurang dari tiga puluh lima pasal dalam UUD RIS 1949. Akan
tetapi, singkatnya masa depan RIS tersebut tidak memungkinkan untuk melaksanakan upaya penegakan
HAM secara menyeluruh.
Kemajuan yang sama, secara konstitusional juga berlangsung sekembalinya Indonesia menjadi negara
kesatuan dan berlakunya UUDS 1950 dengan dicantumkannya tiga puluh delapan pasal di dalamnya. Pada
masa berlakunya UUDS 1950 tersebut, penghormatan atas HAM dapat dikatakan cukup baik. Patut diingat
bahwa pada masa itu, perhatian bangsa terhadap masalah HAM masih belum terlalu besar. Di masa itu,
Indonesia menyatakan meneruskan berlakunya beberapa konvensi Organisasi Buruh Internasional
(International Labor Organization/ILO) yang telah diberlakukan pada masa Hindia Belanda oleh Belanda
dan mengesahkan Konvensi Hak Politik Perempuan pada tahun 1952.
Sejak berlakunya kembali UUD 1945 pada tanggal 5 Juli 1959, bangsa Indonesia mengalami
kemunduran dalam penegakan HAM. Sampai tahun 1966, kemunduran itu terutama berlangsung dalam hal
yang menyangkut kebebasan mengeluarkan pendapat. Kemudian pada masa Orde Baru lebih parah lagi,
Indonesia mengalami kemunduran dalam penikmatan HAM di semua bidang yang diakui oleh UUD 1945.
Di tataran internasional, selama tiga puluh dua tahun masa Orde Baru, Indonesia mengesahkan tidak lebih
dari dua instrumen internasional mengenai HAM, yakni Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi terhadap Perempuan (1979) dan Konvensi tentang Hak Anak (1989).
Pada tahun 1993 memang dibentuk Komnas HAM berdasarkan Keputusan Presiden No. 50 tahun
1993, yang bertujuan untuk membantu mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM dan
meningkatkan perlindungan HAM “guna mendukung tujuan pembangunan nasional”. Komnas HAM
dibentuk sebagai lembaga mandiri yang memiliki kedudukan setingkat dengan lembaga negara lainnya dan
berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi HAM. Meskipun
Komnas HAM yang dibentuk itu dinyatakan bersifat mandiri karena para anggotanya diangkat secara
langsung oleh presiden, besarnya kekuasaan presiden secara de facto dalam kehidupan bangsa dan negara
serta kondisi obyektif bangsa yang berada di bawah rezim yang otoriter dan represif, pembentukan Komnas
HAM menjadi tidak terlalu berarti karena pelanggaran HAM masih terjadi di mana-mana.
Sejak runtuhnya rezim otoriter dan represif Orde Baru, gerakan penghormatan dan penegakan HAM,
yang sebelumnya merupakan gerakan arus bawah, muncul ke permukaan dan bergerak secara terbuka.
Gerakan ini memperoleh impetus dengan diterimanya Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM.
Pembuatan peraturan perundang-undangan sebagai “perangkat lunak” berlanjut dengan diundang-
undangkannya UU No. 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM yang memungkinkannya dibentuk
pengadilan HAM ad hoc guna mengadili pelanggaran HAM yang berat yang terjadi sebelum UU tersebut
dibuat.
Pada masa itu dikenal transitional justice, yang di Indonesia tampak disepakati sebagai keadilan
dalam masa transisi, bukan hanya berkenaan dengan criminal justice (keadilan kriminal), melainkan juga
bidang-bidang keadilan yang lain seperti constitutional justice (keadilan konstitusional), administrative
justice (keadilan administratif), political justice (keadilan politik), economic justice (keadilan ekonomi),
social justice (keadilan sosial), dan bahkan historical justice (keadilan sejarah). Meskipun demikian,
perhatian lebih umum lebih banyak tertuju pada transitional criminal justice karena memang merupakan
salah satu aspek transitional justice yang berdampak langsung pada dan menyangkut kepentingan dasar baik
dari pihak korban maupun dari pihak pelaku pelanggaran HAM tersebut. Di samping itu, bentuk penegakan
transitional criminal justice merupakan elemen yang sangat menentukan kualitas demokrasi yang pada
kenyataannya sedang diupayakan.
Upaya penegakan transitional criminal justice umumnya dilakukan melalui dua jalur sekaligus, yaitu
jalur yudisial (melalui proses pengadilan) dan jalur ekstrayudisial (di luar proses pengadilan). Jalur yudisial
terbagi lagi menjadi dua, yaitu Pengadilan HAM dan Pengadilan HAM Ad Hoc. Pengadilan HAM ditujukan
untuk pelanggaran HAM berat yang terjadi setelah diundangkannya UU No. 26 tahun 2000, sedangkan
Pengadilan HAM Ad Hoc diberlakukan untuk mengadili pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum
disahkannya UU No. 26 tahun 2000.
Sedangkan jalur ekstrayudisial melalui Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional (KKRN)
ditempuh untuk penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran HAM pada masa lampau dan pelanggaran
HAM berat yang terjadi sebelum diundangkannya UU No. 26 tahun 2000. Upaya penyelesaian melalui jalur
demikian haruslah berorientasi pada kepentingan korban dan bentuk penyelesaiannya dapat menunjang
proses demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta merupakan upaya penciptaan
kehidupan Indonesia yang demokratis dengan ciri-ciri utamanya yang berupa berlakunya kekuasaan hukum
dan dihormatinya hak asasi dan kebebasan fundamental.(Sri Tutik Cahyaningsi,2007)
Pendekatan keamanan yang terjadi di era Orde Baru dengan mengedepankan upaya represif tidak
boleh terulang kembali. Untuk itu, supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum
dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan
memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap
orang dari perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam
rangka menegakkan hukum.
Sentralisasi kekuasaan yang terjadi selama ini perlu dibatasi. Desentralisasi melalui otonomi daerah
dengan penyerahan berbagai kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah perlu dilanjutkan.
Otonomi daerah sebagai jawaban untuk mengatasi ketidakadilan tidak boleh berhenti, melainkan harus
ditindaklanjuti dan dilakukan pembenahan atas kekurangan yang selama ini masih terjadi.
Reformasi aparat pemerintah dengan merubah paradigma penguasa menjadi pelayan masyarakat
dengan cara melakukan reformasi struktural, infromental, dan kultural mutlak dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggaran HAM oleh
pemerintah. Kemudian, perlu juga dilakukan penyelesaian terhadap berbagai konflik horizontal dan konflik
vertikal di tanah air yang telah melahirkan berbagai tindak kekerasan yang melanggar HAM dengan cara
menyelesaikan akar permasalahan secara terencana, adil, dan menyeluruh.
Kaum perempuan berhak untuk menikmati dan mendapatkan perlindungan yang sama di semua
bidang. Anak-anak sebagai generasi muda penerus bangsa harus mendapatkan manfaat dari semua jaminan
HAM yang tersedia bagi orang dewasa. Anak-anak harus diperlakukan dengan cara yang memajukan
martabat dan harga dirinya, yang memudahkan mereka berinteraksi dalam masyarakat. Anak-anak harus
mendapatkan perlindungan hukum dalam rangka menumbuhkan suasana fisik dan psikologis yang
memungkinkan mereka berkembang secara normal dan baik. Untuk itu perlu dibuat aturan hukum yang
memberikan perlindungan hak asasi anak.
Selain hal-hal tersebut, perlu adanya social control (pengawasan dari masyarakat) dan pengawasan
yang dilakukan oleh lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh
pemerintah. Diperlukan pula sikap proaktif DPR untuk turut serta dalam upaya perlindungan, pemajuan,
penegakan, dan pemenuhan HAM sesuai yang ditetapkan dalam Tap MPR No. XVII/MPR/1998.
Dalam bidang penyebarluasan prinsip-prinsip dan nilai-nilai HAM, perlu diintensifkan pemanfaatan
jalur pendidikan dan pelatihan dengan, antara lain, pemuatan HAM dalam kurikulum pendidikan umum,
dalam pelatihan pegawai dan aparat penegak hukum, dan pada pelatihan kalangan profesi hukum.
Mengingat bahwa dewasa ini bangsa Indonesia masih berada dalam masa transisi dari rezim otoriter
dan represif ke rezim demokratis, namun menyadari masih lemahnya penguasaan masalah dan kesadaran
bahwa penegakan HAM merupakan kewajiban seluruh bangsa tanpa kecuali, perlu diterapkan keadilan yang
bersifat transisional, yang memungkinkan para korban pelanggaran HAM di masa lalu dapat memperoleh
keadilannya secara realistis.
Pelanggaran HAM tidak saja dapat dilakukan oleh negara (pemerintah), tetapi juga oleh suatu
kelompok, golongan, ataupun individu terhadap kelompok, golongan, atau individu lainnya. Selama ini
perhatian lebih banyak difokuskan pada pelanggaran HAM yang dilakukan oleh negara, sedangkan
pelanggaran HAM oleh warga sipil mungkin jauh lebih banyak, tetapi kurang mendapatkan perhatian. Oleh
sebab itu perlu ada kebijakan tegas yang mampu menjamin dihormatinya HAM di Indonesia.
Penegakan HAM penting artinya bagi keberadaan HAM. Penegakan HAM dilakukan dengan
dua cara, yaitu penegakan oleh negara, dan oleh masyarakat. Menghargai upaya penegakan HAM
berarti sadar bahwa penegakan HAM itu berguna, serta bersedia ikut serta memperbaiki penegakan
HAM agar menjadi lebih baik lagi. menghargai upaya penegakan HAM tidak hanya berdampak lokal,
tetapi juga global.(A.T Sugeng Priyanto,2008)
Sajian Contoh
1.Apa yang dimaksud dengan HAM ?
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia sebagai manusia yang
berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
Latihan
1. Sebutkan pandangan dan sikap bangsa indonesia mengenai hak asasi manusia?
2. Jelaskan upaya yang dilakukan pemerintah indonesia dalam upaya perlindungan HAM?
3. Sebutkan lembaga perlindungan HAM di Indonesia/
4. Jelaskan 3 sikap kalian yang dapat untuk menghargai upaya penegakan HAM?
5. Jelaskan 3 sikap kalian yang dapat untuk menghargai upaya penegakan HAM?
BAB II
KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Pendapat secara umum diartikan sebagai buah gagasan atau buah pikiran. Mengemukakan
pendapat berarti mengemukakan gagasan atau mengeluarkan pikiran. Dalam kehidupan negara
Indonesia, seseorang yang mengemukakan pendapatnya atau mengeluarkan pikirannya dijamin secara
konstitusional.
Hal itu dinyatakan dalam UUD 1945, Pasal 28, bahwa kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-
undang. Kemerdekaan menyampaikan pendapat juga berarti hak setiap warga negara untuk
menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di muka umum berarti di
hadapan orang banyak atau orang lain, termasuk tempat yang dapat didatangi dan /atau dilihat setiap
orang. Berarti arti dari kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum berarti menyampaikan
pendapat di hadapan orang banyak atau orang lain, termasuk tempat yang dapat didatangi dan / atau
dilihat setiap orang.
Mengeluarkan pikiran secara bebas adalah mengeluarkan pendapat, pandangan, kehendak, atau
perasaan yang bebas dari tekanan fi sik, psikis, atau pembatasan yang bertentangan dengan tujuan
pengaturan tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum (Penjelasan Pasal 5 UU
No. 9 Tahun 1998). Warga negara yang menyampaikan pendapatnya di muka umum berhak untuk
mengeluarkan pikiran secara bebas dan memperoleh perlindungan hukum (Pasal 5 UU No. 9 Tahun
1998). Dengan demikian, orang bebas mengeluarkan pendapat tetapi juga perlu pengaturan dalam
mengeluarkan pendapat tersebut agar tidak menimbulkan konfl ik yang berkepanjangan antar-
anggota masyarakat.
2. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk
mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjamin
kemerdekaan menyampaikan pendapat;
3. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk
mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiap warga
negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi;
4. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk
menempatkan tanggung jawab sosial kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa
mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok.
Oleh karena itu, ada beberapa asas yang harus ditaati dalam kemerdekaan mengemukakan
pendapat di muka umum (Pasal 3 UU No. 9 Tahun 1998), yaitu:
1. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban,
5. asas manfaat.
Pada sisi lain aparatur pemerintah memiliki kewajiban dan tanggung ja-wab dalam
melaksanakan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab di muka
umum (Pasal 7 UU No. 9 Tahun 1998), yaitu:
1. melindungi hak asasi manusia,
4. menyelenggarakan pengamanan.
Sedang masyarakat berhak berperan serta secara bertanggung jawab agar penyampaian
pendapat di muka umum dapat berlangsung secara aman, tertib, dan damai (Pasal 8 UU No. 9
Tahun 1998). Bentuk penyampaian pendapat di muka umum dapat dilaksanakan dengan unjuk rasa
atau demonstrasi, pawai, rapat umum, atau mimbar bebas. Unjuk rasa atau demonstrasi sebagai
salah satu bentuk penyampaian pendapat di muka umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh
seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara
demonstratif di muka umum.(Tim Abdi Guru,2006)
2. Pertemuan atau forum umum yang dihadiri oleh orang cukup banyak,mseperti rapat dan
musyawarah yangndilakukan di sekolah, di kantor, di kampung, dan sebagainya. Forum umum ini
dapat juga berbentuk pawai, unjuk rasa, dan rapat umum di lapangan terbuka.
Adapun saluran atau sarana komunikasi modern adalah saluran komunikasi yang menggunakan
media dengan peralatan atau teknologi moderen. Saluran komunikasi moderen ini dapat dilakukan
antarpribadi, tetapi dapat juga dilakukan secara bersama (menjangkau banyak orang).
Bentuk-bentuk saluran komunikasi moderen itu antara lain:
1. Saluran komunikasi antarpribadi, seperti telepon (baik melalui kabel maupun non-kabel, seperti
hand phone), faksimile, dan surat elektronik (e-mail) melalui internet.
2. Saluran komunikasi massa, meliputi dua macam, yaitu media massa cetak dan media massa
elektronik.
Media massa cetak meliputi: koran, majalah, jurnal, buku, dan terbitan berkala lainnya, seperti
lifl et, selebaran, dan buletin. Adapun media massa elektronik, mencakup radio, televisi, dan
internet.Pengunaan saluran komunikasi merupakan salah satu perwujudan pelaksanaan hak asasi
manusia. Hal itu sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam Pasal 28E (3) UUD 1945, bahwa setiap
orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Dalam ketentuan
tersebut berarti setiap orang memiliki hak kebebasan mengeluarkan pendapat. Setiap orang dapat
menggunakan berbagai cara, berbagai bentuk, dan berbagai saluran dalam menerapkan
kemerdekaan mengemukakan pendapatnya. Hal tersebut sejalan dengan jaminan setiap orang untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi (Pasal 28F UUD 1945). Hak-hak setiap orang untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi, berupa:
1. hak untuk berkomunikasi,
BAB III
PENUTUP
Perlindungan dan penegakan terhadap HAM merupakan suatu keharusan dan tidak perlu ada tekanan
dari pihak manapun untuk melaksanakannya. Pembangunan bangsa dan negara pada dasarnya juga ditujukan
untuk memenuhi hak-hak asasi warga negaranya. Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari pemerintah,
aparat penegak hukum, dan para elite politik agar penegakan HAM berjalan sesuai dengan apa yang dicita-
citakan dan memastikan bahwa hak asasi warga negaranya dapat terwujud dan terpenuhi dengan baik. Dan
sudah menjadi kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah agar pelanggaran HAM di
masa lalu tidak terulang kembali di masa kini dan masa yang akan
Kebebasan seseorang untuk menulis atau mengemukakan pendapat atau opini di media massa
(kebebasan pers) merupakan salah satu bentuk kemerdekaan mengemukakan pendapat. Di sana
seseorang atau kelompok bebas mengemukakan pendapatnya tentang apa saja yang dialami atau
diamatinya. Tentu disertai dengan alasan-alasan pembenarannya. Sebaliknya di sana pula seseorang
atau kelompok bebas menolak atau membantah pendapat seseorang atau kelompok lainya. Tentu juga
disertai dengan alasannya. Sebagai contoh kita bisa mengemukakan kritik kita atas kebijakan pengurus
OSIS yang dirasa kurang baik. Kritik tersebut kita wujudkan dengan bentuk sebuah tulisan di majalah
dinding. Di dalam tulisan tersebut, kita bisa mengemukakan berbagai alasan mengapa kita
menganggap kebijakan itu kurang baik. Atas kritik tersebut , Pengurus OSIS dapat membuat
penjelasannya juga melalui majalah dinding . Di dalam penjelasan tersebut pengurus dapat
mengemukakan alasan dibuatnya kebijakan tersebut atau berusaha meyakinkan kita bahwa kebijakan
itu baik. Di Indonesia, kebebasan mengeluarkan pendapat melalui media diatur dalam undang-undang
No.40 tahun 1999 tentang kebebasan Pers. Di bagian penjelasan undang-undang ini, disebutkan
bahwa pembentukan undang-undang ini adalah jaminan agar pers berfungsi secara maksimal.
Fungsinya sebagai mesia ekspresi kebebasan mengeluarkan pendapat sebagaimana tertera dalam
UUD 1945 pasal 28,sekaligus media kontrol social. Wujud dari kemerdekaan pers ini, antara lain
bahwa pers tidak dikenai penyensoran,pembredelan, atau pelarangan penyiaran. Sementara untuk
menjamin hak setiap warga Negara , pers memberikan hak jawab,hak tolak dan hak koreksi dan hak
koreksi yang luas pada semua warga Negara.
a. Hak jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan
atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya Artinya, kita bisa
melakikan sanggahan atau tanggapan berita tentang diri kita di sebuah media massa yang dianggap
tidak benar. Sama seperti yang dilakukan pengurus OSIS dalam kasus contoh diatas.
b. Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk mengkoreksi atau membetulkan kekeliruan
informasi yang diberitakan oleh pers,maupun tentang dirinya ataupun orang lain.
c. Hak tolak adalah hak wartawan karena profesinya untuk menolak mengungkap nama dan
atau identitas lainnya dari sumber berita yang harus dirahasiakan.
KESIMPULAN
Kesimpulan bab I
Tuntutan untuk menegakkan HAM sudah sedemikian kuat, baik dari dalam negeri maupun
melalui tekanan dunia internasional, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu perlu
adanya dukungan dari semua pihak, seperti masyarakat, politisi, akademisi, tokoh masyarakat, dan pers, agar
upaya penegakan HAM bergerak ke arah positif sesuai harapan kita bersama.
Penghormatan dan penegakan terhadap HAM merupakan suatu keharusan dan tidak perlu ada
tekanan dari pihak manapun untuk melaksanakannya. Pembangunan bangsa dan negara pada dasarnya juga
ditujukan untuk memenuhi hak-hak asasi warga negaranya. Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari
pemerintah, aparat penegak hukum, dan para elite politik agar penegakan HAM berjalan sesuai dengan apa
yang dicita-citakan dan memastikan bahwa hak asasi warga negaranya dapat terwujud dan terpenuhi dengan
baik. Dan sudah menjadi kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah agar pelanggaran
HAM di masa lalu tidak terulang kembali di masa kini dan masa yang akan
Kesimpulan bab II
Kemerdekaan mengeluarkan pendapat umumnya dapat kita lihat dari kebebasan seseorang
atau kelompok menulis atau berbicara di media massa dan mengikuti pemilu yang bebas. Sementara
dalam Undang-undang No.9 tahun 1998 bentuk-bentuknya adalah melalui kegiatan berdemontrasi,
pawai,mimbar bebas,dan rapat umum.
Daftar Pustaka
Endang Retno W Spd,Dra,Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP dan Mts Kelas VII Semester
Genap,Basis,2006.
Priyanto sugeng A.T, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP kelas VII
, BSE,2008
Sri Tutik Cahyaningsih ,PendidikanKewarganegaraan SMP dan MTs Kelas VII,PT Gelora
Aksara,Semarang,Penerbit Esis,2007
Tim Abdi Guru,2007,Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII,PT Gelora Aksara,Jakarta,Penerbit
Erlangga,2006.
Wijianto,Pendidikan Kewarganegaran untuk SMP dan MTs kelas VII,PT Piranti Darma
Kalokatama,Jakarta,2008.