Analisis:
PPKn sebagai mata pelajaran mengemban misi atau fungsi sebagai pendidikan nilai.
2. Transfer knowledge yang bersumber dari falsafah budi pekerti gagasan Ki Hajar
Dewantara, merupakan prakonsepsi keilmuan PPKn di Indonesia yang berbasis
pembentukan rasa kebangsaan yang suci, ketertiban dan kedamaian lahir batin terhadap
warga Negara. Konsepsi ini merupakan bentuk lain dari konsep pendidikan ?
a. Norma
b. Religius
c. Social
d. Multikultur
e. Morality
Analisisnya :
Analisis :
PPKn sebagai ilmu politik, hukum, dan moral untuk warga Negara berperan aktif
memberikan partisipasinya melalui atribut knowledge, skill, disposition yang
melekat di dalam ability warga Negara. Konsep ini memungkinkan terbentuknya
karakter demokkratis sebagai mewujudkan warga Negara yang baik, cerdas, kritis,
bermoral, dan patriotik.
4. PPKn berperan sebagai program studi yang memiliki social studies. Salah satu kajian
yang sangat signifikan adalah sebagai program studi yang menntradisikan membentuk
respons yang tinggi dan cerdas oleh peserta didikterhadap perkembangan isu politik,
pemerintahan, maupun isu- isu social. Hal ini dikarenakan ?
a. Tradisi Reflective Inquiry PPKn
b. Tradisi Citizenship Transmission PPKn
c. Tradisi social science PPKn
d. Tradisi civil society
e. Tradisi Kultural PPKn
Analisis:
Tujuan reflective inquiry adalah kewarganegaraan yang didefinisikan utamanya
sebagai pengambilan keputusan dalam konteks sosial-politik. Asumsinya bahwa
demokrasi mengakibatkan beban yang unik, kita tidak bisa menghindar dari
tuntutan pengambilan keputusan. Metode reflective inquiry adalah proses membuat
keputusan dan mendorong para siswa untuk menganalisis tentang apa raja yang
terlibat dalam suatu keputusan.
5. Sebagai wahana pendidikan politik, tugas pentingnya PPKn adalah konstruksi atribut Civic
Intellegence, Civic Responsibility, dan Civic Participation. Ketiga atribut itu memungkin
terbentuknya?
a. Civil Law
b. Civil Global
c. Civil
d. Moral Society
e. Civil Society
Analisis :
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang civil society :
Analisis :
7. Perasaan moral sebagai suatu yang wajib, ikatan rasional akan kebaikan, dan rasa
kebebasan, perlu dipedomani oleh seluruh warganegara Indonesia sebagai upaya
mewujudkan?
a. Kesadaran diri
b. Kesadaran politik
c. Kesadaran berkonstitusi
d. Kesadaran beraspirasi
e. Kesadaran hukum.
Analisis :
PPKn merupakan bagian dari perwujudan apa yang diamanahkan oleh peraturan
pemerintah kepada PPKn sebagai mata pelajaran yang mengusung misi
pengembangan kepribadian. “Merujuk pada penjelasan Pasal 77 J ayat (1) huruf b
PP. No. 32 tahun 2013 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa: “Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran berkonstitusi Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan semangat Bhinneka
Tunggal Ika, serta komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
8. Patriotik, toleren, setia terhadap bangsa dan negara, beragama menjadi karakter-karakter
urgen bagi seluruh warganegara Indonesia. PPKn kedudukannya sebagai program
pendidikan memiliki dalih yang kuat dengan mempondasikan ilmunya dan implikasi
pembelajarannya berpusat pada?
a. Nilai-nilai Pancasila
b. Nilai-nilai Hukum
c. Nilai-nilai Religius
d. Nilai-nilai Kearifan Lokal
e. Nilai-nilai Sosial
Analisis :
9. Koherensi tujuan dan capaian pembelajaran PPKn memusatkan pada 3 hal yaitu
keterampilan,pengetahuan, dan karakter. Ketiganya diadaptasi di Indonesia untuk
menjadikan warganegara yang baik dan cerdas. Namun tentunya secara pedagogis dan
yuridis koherensi tersebut perlu berpusat pada kaidah-kaidah kurikulum untuk muatan
pelajaran PPKn. Pertanyaannya, apa yang melandasi penjelasan tersebut?
Analisis :
Pancasila sebagai falsafah bangsa dan dasar Negara menjadi dua tolak ukur utama
yang perlu di integrasikan kedalam capaian kompetensi peserta didik melalui
pembelajaran PPKn. Dan selain itu juga perlu pengembangan kompetensi peserta
didik dalam pembelajaran PPKn untuk dikorelasikan dengan standar kompetensi
inti kurikulum 2013 agar secara yuridis dan pedagogis, PPKn menjadi
pembelajaran yang efektif dari segi konsep, prinsip, dan prosedur pembelajaran
bagi warga negara atau peserta didik.
Analisis :
Pancasila sebagai falsafah bangsa dan dasar Negara menjadi dua tolak ukur utama
yang perlu di integrasikan kedalam capaian kompetensi peserta didik melalui
pembelajaran PPKn. Dan selain itu juga perlu pengembangan kompetensi peserta
didik dalam pembelajaran PPKn untuk dikorelasikan dengan standar kompetensi
inti kurikulum 2013 agar secara yuridis dan pedagogis, PPKn menjadi
pembelajaran yang efektif dari segi konsep, prinsip, dan prosedur pembelajaran
bagi warganegara atau peserta didik.
Kegiatan Belajar 2: STRUKTUR, METODE DAN SPIRIT KEILMUAN
KEWARGANEGARAAN
1. PPKn merupakan program pendidikan yang ilmunya sendiri dilandasi body of knowledge yang
beragam terdiri atas rumpun ilmu politik, hukum, dan moral. Hal ini sebagai bentuk dari sifat
struktur keilmuan PPKn yang…..
a. Multikultur
b. Multifacet
c. Multi-Methode
d. Multi-Science
e. Monodimencional
Analisis :
Dalam khasanah pengetahuan, pendidikan kewarganegaraan (PKn) (civic/citizenship
education) merupakan bidang kajian atau studi yang bersifat multifaset dengan konteks
epistemologis lintas bidang keilmuan. Secara filsafat keilmuan PKn memiliki ontology
pokok ilmu politik khususnya konsep political democracy untuk aspek duties and rights of
citizen (Chreshore:1886 dalam Allen: 1960, dalam Winataputra: 2008).
2. Termasuk kedalam tradisi social studies, sehingga secara pedagogis PPKn berkonsepkan
beberapa domain. Hal ini sebagai penyebab dari paradigma sistemik keilmuan PPKn yang
berupaya menyalurkan……
a. Tradisi Citizenship Transmission
b. Tradisi social Citizenship
c. Tradisi Inquiry
d. Tradisi Kultural-Transmission
e. Tradisi democratic
\
Analisis :
Konseptualitas PPKn yang mengarah pada tradisi citizenship transmision menjadikan
PPKn dilihat dari kacamata historis sebagai suatu pendidikan yang berkonsentrasi pada
pembentukan cultural unity (kebangsaan) yang cinta akan nilai luhur bangsanya sendiri.
Hal ini dipertegas dalam (Wahab dan Sapriya, 2011) bahwa melalui tradisi sosial yang
pertama yaitu “social studies taught as citizenship transmision” dimana di setiap bangsa di
dunia dihadapkan pada upaya pembentukan cultural unity yang didasarkan pada
pemahaman bahwa generasi muda mengetahui sejarah bangsanya, disamping itu juga
harus diajarkan tentang patriotisme.
3. Sebagai muara dari pengembangan komponen knowledge dan skill, civic disposition berperan
sangat esensial dan susbtansial dalam pengembangan kompetensi warganegara. Hal ini
dikarenakan……
a. Strukturnya ilmu civics yang hanya berkomponen civic disposition
b. Upaya mewujudkan warganegara yang cerdas
c. Hubungannya dengan program character building
d. Kesesuaiannya dengan visi, misi, dan tujuan PPKn
e. Esnsinya cocok dengan pendidikan demokrasi
Analisis :
4. Esensi dan urgensi dari empat konsensus bangsa Indonesia menandakan sebagai fokus
landasan arah rekonstruksi PPKn. Hal ini sebagai wujud dari….
a. Membentuk tradisi kewargaan dengan 4 konsensus bangsa Indonesia.
b. Visi membentuk warganegara yang sadar untuk berkehidupan berbangsa dan bernegara
dengan berlandaskan pada 4 konsensus bangsa Indonesia.
c. PPKn sebagai wahana pendidikan berkonstitusi
d. Membentuk warganegara yang sadar untuk bela Negara dengan berlandaskan pada 4
konsensus bangsa Indonesia.
e. PPKn sebagai wahana pendidikan 4 konsensus bangsa Indonesia.
Analisis :
Hal ini telah tampak sejak dahulu dimasa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan
sampai pada saat ini dan tertuang ke dalam konstruksi 4 (empat) konsensus fundamental
Indonesia. Jika diarahkan pada aspek pedagogisnya, maka upaya edukatif ke-empat
konsensus fundamental Indonesia dapat secara edukatif mencapai tujuan umum dan
tujuan khusus Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan gugus muatan
substantif dan pedagogis sebagai berikut (Winataputra, 2015):
a. Substansi yang bersumber dari nilai dan moral Pancasila, sebagai dasar negara,
pandangan hidup, dan ideologi nasional Indonesia serta etika dalam pergaulan
Internasional.
b. Substansi yang bersumber dari Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Substansi yang bersumber dan/atau berkaitan erat dengan konsep dan makna Bhinneka
Tunggal Ika, sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional dan harmonis dalam
pergaulan antarbangsa.
d. Substansi yang bersumber dari konsep dan makna Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai bentuk final Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap
bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia.
Dengan berbasiskan keempat konsensus fundamental Indonesia, pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan berupaya mendidik waraganegara melalui transmisi nilai-nilai
Pancasila, transmisi norma-norma UUD 1945, transmisi komitmen Bhinneka Tunggal Ika,
dan transmisi kekuatan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk dapat membentuk
warganegara yang baik dan cerdas atau cara ini disebut dengan citizenship transmission.
5. Sifatnya yang cenderung mentransformasikan nilai-nilai demokrasi sebagai wujud dari PPKn
sebagai wahana pendidikan politik, merupakan ?
a. Tradisi filosofi Perenialisme PPKn
b. Tradisi filosofi Progresifisme PPKn
c. Tradisi filosofi Esensialisme PPKn
d. Tradisi filosofi Rekonstruksionisme PPKn
e. Tradisi filosofi Behavior PPKn
Analisis :
PKn sebagai pendidikan politik berupaya untuk membangun dan membentuk
warganegara yang berperan aktif di dalam politik atau politik kewarganegaraan. Peran
warga negara baik di bidang politik, hukum, ekonomi dan sosial-budaya merupakan
substansi hubungan warga negara dengan negara.
6. Metode inkuiri menjadi suatu metode yang sangat diperlukan dalam pembelajaran PPKn
dikarenakan…..
a. Sifatnya yang mendukung pembelajaran yang aktif dan kritis
b. Cocok untuk membentuk pembelajaran yang student center
c. Inkuiri sebagai metode yang menekankan pada aspek disposition
d. Pembelajaran PPKn tidak bisa lepas dari kegiatan mengidentifikasi masalah
e. Metode belajar PPKn lebih bersifat statis
Analisis :
Metode pembelajaran inkuiri digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis
dan hasil belajar. Selama ini model pembelajaran PPKn yang digunakan cenderung
monoton, sehingga kurang menarik minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
PPKn. Guru dituntut untuk dapat melakukan inovasi model pembalajaran yang
menyenangkan dan menarik minat peserta didik agar dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik.
7. Dalam upaya melaksanakan portofolio yang baik dikelas, guru PPKn harus memperhatikan 3
(tiga) atribut komponen yang perlu dikembangkan. Yang diantaranya…….
a. Civic awareness
b. Civic knowledge, civic, skill, dan civic disposition
c. Civic responsibility
d. Pengetahuan, keterampilan, sosial, dan spiritual
e. Civic intelligence, civic responsibility, dan civic participation
Analisis :
Metode Belajar PPKn Berbasis Portofolio
Pembelajaran PPKn berbasis portofolio merupakan metode pembelajaran untuk
pembentukan warga negara demokratis, yakni cara membelajarkan anak didik dengan
mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelligence) dalam dimensi spiritual,
rasional, emosional dan sosial, mengembangkan tanggung jawab warga negara (civic
responsibility), dan mengembangkan anak didik berpartisipasi sebagai warga negara (civic
participation) guna menopang tumbuh dan berkembangnya warga negara yang baik.
8. Berkomitmen terhadap nilai kebersamaan untuk mewujudkan rasa toleran dan jiwa kohesif .
Dalam konsep pedagogis PKn, hal ini sebagi bentuk manifestasi nilai……
a. Spirit Pancasila
b. Spirit Berkonstitusi
c. Spirit Bhinneka Tunggal Ika
d. Spirit Negara Kesatuan Republik Indonesia
e. Spirit Multikultur
Analisis :
9. Persatuan, Musyawarah, dan Cinta Tanah Air merupakan bagian dari kausa
filosofische grondslag Inodnesia. Hal ini merupakan istilah lain dari proses ?
a. Elektis Eksklusif
b. Elektis Dependen
c. Elektis Multidisiplin
d. Elektis Inkorporatif
e. Interdependen
Analisis :
Gerakan kemerdekaan dimulai sejak abad ke-18 sampai diProklamasikan Kemerdekaan
yaitu 17 Agustus 1945 menjadi bukti lain perjuangan bangsa Indonesia untuk
menunjukkan spirit yang tanggung untuk mencapai bangsa yang beradab dan mulia. Hal
ini sebagai wujud kasualitas pendidikan kewarganegaraan di Indonesia yang teraktualisasi
melalui sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Selain itu,
perjuangan tersebut juga sebagai bahan electis incorporatif para the founding fathers kita
untuk dapat menghasilkan Pancasila. Sebagaimana dalam (Kaelan, 2013) dijelaskan
bahwa Negara Indonesia dalam mewujudkan philosophy-nya melakukan cara elektis, yaitu
suatu cara perpaduan dari berbagai elemen (dari berbagai nilai sejak dahulu yang telah
lahir di masa kerajaan maupun masa kemerdekaan) kemudian disintesiskan untuk satu
pemikiran (itulah Pancasila) atau suatu konsep baru, Notonegoro menggunakan istilah
elektis inkorporatif.
10. Dalam konteks substansi dan urgensi kajian UUD 1945 kedalam pembelajaran PPKn, target
yang diharapkan adalah dapat terbentuknya spirit berkonstitsi yaitu democratische rechtsstaat.
Konsepsi yang demikian merupakan relevansi dari……
a. Indonesia sebagai Negara Machstaat
b. Indonesia beriklim hukum hindia belanda
c. Kausalitas norma-norma sosial
d. Efek dari kehidupan para leluhur di masa lalu
e. Indonesia sebagai Negara Rechstaat
Analisis :
Pernyataan Indonesia yang menegaskan sebagai Negara hukum sebagaimana termaktub di
dalam Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Dapat
dipahami bahwa Indonesia adalah Negara rechstaat (Negara hukum) dan bukan machstaat
(kekuasaan belaka). Lebih jelas dalam (Asshiddiqie, 2009) bahwa Prinsip ini termuat di
dalam Pasal 1 ayat (3) dikarenakan sifatnya yang sangat mendasar dan fundamental.
Kegiatan Belajar 3: KONSEP KAJIAN KEILMUAN KEWARGANEGARAAN
BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD 1945
1. Keberadaan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional bagi bangsa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bagi warganegara, tentu harus berperan
aktif untuk turut memberikan pengaruh dalam segala kebijakan pemerintah. Hal ini merupakan
fungsi dari?
a. Patriotisme
b. Nasionalism
c. Multikulturalism
d. Civil Society
e. Demokratisasi
Analisis :
Di sinilah sebenarnya fungsi warganegara yang tergabung kedalam civil society, dimana
civil society memiliki peran advokasi dan social control terhadap pemerintahan. Dalam
(Samsuri, 2012) dijelaskan bahwa konstitusi Indonesia atau UUD 1945 dibentuk agar hak-
hak asasi manusia dan didalamnya hak-hak warganegara turut terjamin dan dilindungi
oleh negara terutama penyelenggaraan negara serta yang paling penting adalah dengan
adanya kesadaran konstitusi yang tinggi dari para warganegara akan memiliki kontribusi
penting bagi control terhadap jalannya kekuasaan yang sehat dan kuat.
Konsep seperti ini sesungguhnya adalah cita-cita keberadaan
2. Muatan PPKn yang bersumber dari norma-norma Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, merupakan ciri dari?
a. Substantif-pedagogik PPKn
b. Substantif-filosofis PPKn
c. Substantif-historis PPKn
d. Socio-culture PPKn
e. Politic-Culture PPKn
Analisis :
Sementara dalam perskpektif pedagogis PPKn, pengetahuan, kemampuan, dan
tanggungjawab warganegara akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia adalah bentuk dari
pengembangan civic virtue (keadaban warganegara) yang terwujud dalam sikap patriotisme
dan nasionalisme. Bentuk civic virtue yang patriotik dan nasionalis dapat terwujud dengan
sumbangsi holistik antara civic responsibility (skills, competence, dan participation), dengan
civic confidence knowledge dan disposition). Konsep pengembangan yang demikian, lebih jauh
lagi tentu akan dapat melahirkan civic commitment (kemauan warganegara) untuk memahami
sejarah bangsanya, dan turut berpartisipasi dan bertanggungjawab untuk melestarikan nilai
baik yang didapat dari sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia dahulu yang secara
elektis berhasil melahirkan 4 konsensus Indonesia.
3. Internalisasi dan sosialisasi norma-norma UUD 1945, sehingga dalam hal ini PPKn memiliki
peran yang sangat vital untuk mewujudkan prinsip?
a. Pancasilais
b. Negara Kesatuan Republik Indonesia
c. Demokrasi Pancasila
d. Bhineka Tunggal Ika
e. Rule Of Law
Analisis :
Atas dasar prinsip rule of law, norma-norma pada UUD 1945 perlu untuk disosialisasikan
dan diinternalisasikan sampai pada penjewantahan norma- normanya. Berbagai metode
tentu akan sangat membantu proses tersebut dan pendidikan adalah wadah paling tepat
termasuk adalah peran guru menjadi sangat vital. PPKn sebagai program pendidikan
yang memiliki tanggungjawab besar untuk turut memberi andil besar dalam upaya
mengaktualisasikan norma-norma UUD 1945 dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara oleh peserta didik (warganegara) melalui pembelajaran yang
terstruktur secara jelas, sehingga KI dan KD kurikulum PPKn juga harus menghimpun
norma-norma fundamental UUD 1945.
4. Nilai-nilai yang diambil dari semangat perjuangan bangsa Indonesia sejak dulu dalam
melahirkan 4 konsensus Indonesia merupakan tugas PPKn dalam menerapkan metode?
a. Value Normatif
b. Value Inculcation
c. Value Culture
d. Value of Pancasila
e. Value of Constitution
Analisis :
Upaya mengembangkan kebajikan warganegara, dalam pembelajaran PPKn sendiri
muatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia banyak dikaitkan dengan upaya konstruksi
4 (empat) konsensus Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan
NKRI. Keempat konsesus ini secara substantif merupakan tradisi perenialisme PPKn dan
secara praktis merupakan wujud dari tradisi esensialisme, progresifisme, dan
konstruksionisme PPKn di sekolah. tradisi-tradisi ini mengharuskan seorang guru untuk
mampu menerapkan pembelajaran PPKn yang dapat membentuk cultural unity peserta
didik dengan metode value inculcation yang terfokus pada urgensi sejarah perjuangan
bangsa Indonesia sebagai wujud pembentukan sikap patriotisme dan nasionalisme
warganegara.
5. Rasa Patriotisme dan Nasionalisme akan terbentuk jika seorang warganegara mengetahui dan
memahami betul akan sejarah bangsanya dan jika sebaliknya maka akan berdampak pada
menurunnya tingkat Patriotisme dan Nasionalisme, hal ini disebut sebagai?
a. Paradigma individuals’ identity
b. Paradigma individuals’ national identity
c. Paradigma Nationalism
d. Paradigma national identity
e. Paradigma Konservatif
Analisis :
Sebagaimana dijelaskan dalam jurnal “Sage Journals” dengan judul “Historical knowledge
and national identity: Evidence from China” (Huang & Liu, 2018) bahwa We would thus
expect that what people know and perceive about their national history has a significant
influence on their nationalism and patriotism. In particular, those who overestimate the
achievements of their country’s civilization should have a stronger sense of national identity
than others. Conversely, underestimation of national historical achievements may reduce
individuals’ national identity. Huang dan Liu menggambarkan rasa patriotisme dan
nasionalisme dapat terbentuk jika seorang warganegara mengetahui betul akan sejarah
bangsanya dan jika sebaliknya maka akan berdampak pada menurunnya tingkat
patriotisme dan nasionalisme yang disebut mereka dengan istilah individuals’ national
identity
(identitas nasional individu).
6. Muatan materi PPKn yang bersumber dari Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan
NKRI merupakan bentuk dari konstelasi?
a. Psiko-Sosial Muatan PPKn
b. Psiko-Pedagogis Muatan PPKn
c. Psiko-Materials Muatan PPKn
d. Psiko-Politics Muatan PPKn
e. Psiko-Cultures Muatan PPKn
Analisis :
Konstelasi (tatanan) psikososial kebajikan kewarganegaraan dalam konteks kehidupan
negara-bangsa Indonesia pada dasarnya bersumbu pada nilai dan moral Pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi nasional yang dilembagakan dalam tatanan nilai dan norma
konstitusional UUD NRI Tahun 1945, didukung dengan komitmen kolektif bernegara-
kesatuan Republik Indonesia, dan diwujudkan dengan semangat harmoni dalam
keberagaman sesuai dengan kandungan manawi seloka Bhinneka Tunggal lka. Konstelasi
sumber pengembangan kebajikan kewarganegaraan tersebut
7. Upaya menanamkan semangat dan komitmen sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang
melahirkan 4 konsensus fundamental bagi bangsa Indonesia merupakan usaha untuk
mengembangkan?
a. Civic awareness
b. Civic Virtue
c. Civic Culture
d. Civic responsibility
e. Cultural Unity
Analisis :
Upaya mengembangkan kebajikan warganegara, dalam pembelajaran PPKn sendiri
muatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia banyak dikaitkan dengan upaya konstruksi
4 (empat) konsensus Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan
NKRI. Keempat konsesus ini secara substantif merupakan tradisi perenialisme PPKn dan
secara praktis merupakan wujud dari tradisi esensialisme, progresifisme, dan
konstruksionisme PPKn di sekolah. tradisi-tradisi ini mengharuskan seorang guru untuk
mampu menerapkan pembelajaran PPKn yang dapat membentuk cultural unity peserta
didik dengan metode value inculcation yang terfokus pada urgensi sejarah perjuangan
bangsa Indonesia sebagai wujud pembentukan sikap patriotisme dan nasionalisme
warganegara.
8. Upaya Guru PPKn untuk menginternalisasi muatan 4 konsensus Negara Indonesia kedalam
substansi pembelajarannya yaitu tepatnya pada KD Kurikulum PPKN merupakan langkah untuk
mengembangkan?
Analisis :
Sementara dalam perskpektif pedagogis PPKn, pengetahuan, kemampuan, dan
tanggungjawab warganegara akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia adalah bentuk
dari pengembangan civic virtue (keadaban warganegara) yang terwujud dalam sikap
patriotisme dan nasionalisme. Bentuk civic virtue yang patriotik dan nasionalis dapat
terwujud dengan sumbangsi holistik antara civic responsibility (skills, competence, dan
participation), dengan civic confidence (knowledge dan disposition). Konsep pengembangan
yang demikian, lebih jauh lagi tentu akan dapat melahirkan civic commitment (kemauan
warganegara) untuk memahami sejarah bangsanya, dan turut berpartisipasi dan
bertanggungjawab untuk melestarikan nilai baik yang didapat dari sejarah panjang
perjuangan bangsa Indonesia dahulu yang secara elektis berhasil melahirkan 4 konsensus
Indonesia.
9. Komitmen warganegara untuk ber-Bhinneka Tunggal Ika adalah komitmen yang berfokus
pada?
a. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional
dan harmonis dalam pergaulan antarbangsa.
b. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang eksklusif secara nasional dan
harmonis dalam pergaulan antarbangsa.
c. Kehidupan yang berlandaskan pada konstitusi.
d. Kehidupan yang bersumber dari salah satu nilai Pancasila.
e. Kehidupan yang meletakkan fondasinya pada nilai-nilai adat
Analisis :
Substansi yang bersumber dan/atau berkaitan erat dengan konsep dan makna Bhineka
Tunggal Ika, sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional dan harmonis dalam
pergaulan antarbangsa (Winataputra, 2015).
10. Sumber multikulturalisme Ke-Bhinekaan Tunggal Ika bangsa Indonesia terletak pada?
a. Nilai-nilai budaya
b. Nilai-nilai kebangsaan
c. Etnosentrisme
d. Nilai-nilai adat istiadat
e. Nilai-nilai Pancasila
Analisis :
Hal itu dapat dicermati dari dinamika praksis kehidupan bernegara Indonesia sejak
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 sampai saat ini dengan mengacu
pada konstitusi yang pernah dan sedang berlaku, yakni UUD 1945, Konstitusi RIS 1949,
dan UUDS 1950, serta praksis kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang menjadi
dampak langsung dan dampak pengiring dari berlakunya setiap konstitusi serta dampak
perkembangan internasional pada setiap zamannya itu. Secara historis-filosofis bahwa
multikulturalisme Bhineka Tunggal Ika Indonesia terpatri (tersemat) kedalam nilai-nilai
filosofis bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
Kegiatan Belajar 4: ISU ISU KEWARGANEGARAAN
Analisis :
Paradigma baru PPKn yang mengedepankan aspek civic literacy atau literasi warganegara,
perlu diadakan pembinaan dan edukasi secara baik untuk memahami dan keterlibatan
pada isu-isu kewarganegaraan yang meliputi bidang ideologi, politik, hukum, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan keamanan dan agama, dalam konteks lokal, nasional, regional,
dan global dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Warganegara yang terlibat langsung dalam menanggapi berbagai isu kewarganegaraan pada
konteks lokal merupakan bagian dari perwujudan?
a. Civic skill
b. Civic participation
c. Civic engagement
d. Civic culture
e. Civic empowerment
Analisis :
Isu kewarganegaraan dalam konteks lokal berorientasi pada isu-isu kewarganegaraan
pada teritori lokal atau wilayah bagian suatu Negara seperti provinsi atau kabupaten kota.
Indonesia sendiri adalah Negara yang multikultur dan majemuk. Keduanya menjadi
identitas khas bangsa Indonesia yang dapat memperkaya sekaligus menjadi faktor trigger
(pemicu) lahirnya perpecahan. Dilematik paradigma ini yang dapat menjadi alasan
munculnya berbagai isu kebangsaan dalam teritori lokal yang dapat melunturkan nilai
kebhinekaan serta rasa kebangsaan seperti cinta tanah air, patriotik, dan bela negara.
Analisis :
Isu etnosentrisme di Indonesia seakan menjadi cambuk spirit perlunya peran pendidikan
kewarganegaraan dalam memberikan peran edukasi untuk mencegah dampak negatif dari
etnosentrisme. Selain itu, memang etnosentrisme sebenarnyapun juga kontradiktif dengan
substansi-pedagogis PPKn yang bersumber pada konsep dan makna Bhinneka Tunggal
Ika, sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional dan harmonis dalam pergaulan antar
bangsa (Winataputra, 2015).
Analisis:
Isu etnosentrisme di Indonesia seakan menjadi cambuk spirit perlunya peran pendidikan
kewarganegaraan dalam memberikan peran edukasi untuk mencegah dampak negatif dari
etnosentrisme. Selain itu, memang etnosentrisme sebenarnyapun juga kontradiktif dengan
substansi-pedagogis PPKn yang bersumber pada konsep dan makna Bhinneka Tunggal
Ika, sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional dan harmonis dalam pergaulan antar
bangsa (Winataputra, 2015).
Analisis :
Pendidikan multikultural merupakan proses pengembangan sikap dan tata laku seseorang
atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran,
pelatihan, proses, perbuatan, dan cara-cara mendidik yang menghargai pluralitas dan
heterogenitas secara humanistik. Pendidikan multikultural mengandung arti bahwa proses
pendidikan yang diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan
selalu mengutamakan unsur perbedaan sebagai hal yang biasa, sebagai implikasinya
pendidikan multikultural membawa peserta didik untuk terbiasa dan tidak
mempermasalahkan adanya perbedaan secara prinsip untuk bergaul dan berteman
dengan siapa saja tanpa membedakan latar belakang budaya, suku bangsa, agama, ras,
maupun adat istiadat yang ada.
6. Kesatuan bahasa, ekonomi, budaya, dan daerah menjadi parameter solusi alternatif isu pada
region?
a. Internasional
b. Global
c. Lokal
d. Nasional
e. Regional
Analisis:
Dari penjelasan diatas, maka dapat dipahami bahwa kewarganegaraan adalah perihal
kebangsaan atau berkenaan dengan bangsa sendiri yang meliputi unsur- unsur seperti
kesatuan bahasa, kesatuan daerah, kesatuan ekonomi, kesatuan hubungan ekonomi, dan
kesatuan budaya. Isu kewarganegaraan dalam konteks nasional
7. Separatisme sangat anti terhadap konsensus bangsa Indonesia yang mengutamakan nilai?
a. Gotong royong
b. Kebebasan
c. Kekerasan
d. Individual
e. Fundamentalis
Analisis :
Separatisme adalah suatu paham yang mengambil keuntungan dari pemecah-belahan
dalam suatu golongan (bangsa) Separatisme politis adalah suatu gerakan untuk
mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia
(biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain atau suatu
negara lain. Gerakan separatis biasanya berbasis nasionalisme atau kekuatan religious
(Hartati, 2010). Hal ini bertentangan dalam nilai Pancasila terutama pada sila ketiga
Persatuan Indonesia berkaitan dengan nilai gotong royong
8. Kecerdasan warganegara untuk meminimalisir marjin atau disparitas orang kaya dengan orang
miskin adalah menempuh pendidikan kewarganegaraan yang berfokus pada?
a. Economic Democration
b. Economic civic
c. Civic Economic
d. Spirit Economic
e. Kebebasan
Analisis :
Pada dimensi lain, isu kewarganegaraan yang juga hangat dan kompleks terjadi adalah isu
diskriminasi dan marjinalisasi. Pada bidang politik dan budaya tentu kedua isu tersebut
sangat memiliki efek yang negative terhadap aktualisasi kewarganegaraan Indonesia yang
esensial berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai demokratis. Diskriminasi maupun
marjinalisasi bahkan juga menyentuh persoalan ekonomi warganegara atau (economy
civic). Kesenjangan antara sikaya dengan si miskin, seakan menjadi jargon yang buruk
bagi Indonesia. Tercatat, disparitas antara si kaya dengan si miskin masih saja menjadi
momok bagi Indonesia.
Analisis :
Radikalisme adalah suatu paham yang dibuatbuat oleh sekelompok orang yang
menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan
menggunakan cara-cara kekerasan. Namun bila dilihat dari sudut pandang keagamaan
dapat diartikan sebagai paham keagamaan yang mengacu pada fondasi agama yang sangat
mendasar dengan fanatisme keagamaan yang sangat tinggi, sehingga tidak jarang
penganut dari paham/aliran tersebut menggunakan kekerasan kepada orang yang berbeda
paham/aliran untuk mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut dan
dipercayainya untuk diterima secara paksa (Asrori, 2015).
Hal ini bertentangan dengan nilai – nilai Pancasila terutama sila Pancasila yang pertama
yaitu KeTuhanan Yang Maha Esa.
Pendidikan Global rasanya perlu memerhatikan peran dan posisi serta hakikat dari warga
global, yang akan berbeda makna ketika hanya menyebutnya sebagai warga Iran misalkan
atau warga Amerika Serikat atau warga Israel atau Warga Palestina. Global Citizenship
Education (Pendidikan Kewarganegaraan Global) dapat menjadi solusi baik dalam
mengatasi berbagai tantangan atau isu global. Dimana Global Citizenship Education (GCE)
harus menyelaraskan konsepnya dengan konsepsi civics (ilmu kewarganegaraan).
Karenanya hal tersebut akan berhubungan dengan upaya menghadapi isu-isu global yang
sedang krusial terjadi. Dimana civics atau IKn (Ilmu Kewarganegaraan) sendiri sebagai
disiplin ilmu yang bertujuan mendeskripsikan peranan warga negara dalam aspek
kehidupan politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Dengan kata lain, IKN bertujuan
menghasilkan konsep, teori maupun generalisasi tentang peranan warga negara dalam
masyarakat demokratis.