Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah Penulisan Buku Pengayaan

Critical Book Report

Pedoman Menulis Buku Nonteks (Sugijanto)

Sukses Menulis Buku Pengayaan dan Referensi (Adi Kusrianto Arifin)

Menulis Buku Pengayaan (Suherli)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Rosmawaty M.Pd

Disusun:

Nama : Alma Yunara Fitria

Nim : 2161111003

Kelas : Reguler A 2016

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Critical book adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topic materi yang pada
umumnya menjadi Tugas Mahasiswa di perkuliahan dan dikritik terhadap buku yang
berbeda. Penulisan Critical Book ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan satu buku
dengan buku yang lain, pada makalah ini buku yang dibandingkan ialah 3 buku, dimana buku
pertama yaitu buku dengan judul Pedoman Penulisan Buku Nonteks, buku kedua dengan
judul Sukses Menulis Buku Pengayaan dan Referensi dan buku ketiga dengan judul Menulis
Buku Pengayaan. Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai
kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita
melakukan resensi terhadap buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu
buku dengan kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangannya
mengartikan bahwa buku tersebut sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi
bagi khalayak ramai.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penulisan CBR ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana Isi dan pemahaman antara ketiga buku?


2. Bagaimana perbandingan antara ketiga buku?
3. Bagaimana Kelayakan setiap buku setelah dibandingkan dengan buku yang lain?

C. Tujuan

1. Untuk Mendeskripsikan Isi dan pemahaman ketiga buku.


2. Untuk Mendeskripsikan perbandingan antara ketiga buku.
3. Untuk Mendeskripsikan Kelayakan setiap buku setelah dibandingkan dengan buku yang
lain.
BAB II
IDENTITAS BUKU

BUKU I
Judul Buku : Pedoman Menulis Buku Nonteks
Penulis : Sugijanto
Tahun Terbit : 2008
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Depdiknas
Jumlah Halaman : 90

BUKU II
Judul Buku : Sukses Menulis Buku Pengayaan dan Referensi
Penulis : Adi Kusrianto Arifin
Tahun Terbit : 2009
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Grasindo
Jumlah Halaman : 166

BUKU III
Judul Buku : Menulis Buku Pengayaan
Penulis : Suherli
Tahun Terbit : 2009
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Bumi Aksara
Jumlah Halaman : 185
BAB III

RIGKASAN ISI BUKU

BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3


“Pedoman Menulis Buku “Sukses Menulis Buku “Menulis Buku
Nonteks” Pengayaan dan Referensi” Pengayaan”
BAB 2 BAB 4 BAB 1
Buku Nonteks Ragam Dan Strategi
Pendahuluan
Pelajaran Menulis Buku

A.Ragam Buku Nonteks 4.1 Beberapa Bentuk


Pendidikan akan
Penulisan Buku
Pelajaran berhasil jika peserta didik
Ada beraneka ragam
mengalami perubahan ke
Berdasarkan fungsinya bentu buku yang kita kenal di
arah positif dalam berbagai
buku nonteks pelajaran dapat masyarakat. Ragam buku
aspek. Buku akan sangat
menyajikan materi-materi umumnya diklasifikasikan
membantu dalam pencapaian
yang dapat memperkaya dengan dua cara sudut
perubahan ini. Oleh karena
pengetahuan dan wawasan, pandang. Pertama dari
itu, cukup beralasan apabila
memperkaya keterampilan, kebutuhan masyaraakat
pemerintah dan semua pihak
serta dapat memperkaya pembaca (market signal), dan
dapat mengembangkan
kepribadian peserta didik kedua dari sudut pandang
pengadaan buku, baik buku
atau pembaca lain dalam pengembangan ilmu dan
teks pelajaran, buku panduan
mencermati suatu objek studi pembelajaran (scientific
pendidik, buku pengayaan,
tertentu atau salah satu bagi vision). Dari sudut pandang
dan buku referensi. Untuk
an dalam kajian keilmuan. kebutuhan masyarakat
keperluan ini diperlukan
Selain itu, terdapat pula buku pembaca, ragam buku bisa
langkah-langkah
nonteks pelajaran yang dapat dikelompokkan menjadi
pengendaliandan pemantauan
dijadikan sebagai rujukan jenis-jenis sesuai dengan
agar keberadaanya benar-
atau acuan bagi seseorang tema yang diminati oleh
benar dapat membantu
dalam memecahkan warga. Contoh buku novel,
peningkatan mutu pendidikan
permasalahan atau buku fiksi, ilmiah, dsb. Dari
serta sekaligus merupakan
meyakinkan tentang sesuatu sudutpandang pengembangan
sarana yang efektif dalam
hal berdasarkan keyakinan ilmu dan pembelajaran,
mencapai tujuan pendidikan.
keilmuan. Ada pula buku dikenal bentuk buku
nonteks pelajaran yang dapat referensi, monograf,buku
Hal ini sejalan dengan
digunakan sebagai pedoman, adat, diktat, dsb.
Permendiknas Nomor
acuan, atau panduan dalam
11/2005 Pasal 2 yang intinya
melaksanakan pendidikan 4.2 Bentuk Buku Pelajaran
menyatakan bahwa untuk
dan pembelajaran sehingga Sekolah dan Perguruan
mencapai tujuan pendidikan
menghubungkan dimensi- Tinggi
nasional tersebut, selain
dimensi keilmuan, yaitu ilmu Ada beragam bentuk
menggunakan buku teks
mendidik, ilmu psikologi buku yang digunakan di
pelajaran sebagai acuan
perkembangan, dan ilmu sekolah dan perguruan tinggi.
wajib, guru dapat
yang berhubungan dengan Dilihat dari cara menyusun
menggunakan buku
bidang studi. buku, akan menemukan
pengayaan dalam proses
Berdasarkan uraian bentuknya, dari bentuknya
pembelajaran dan
tersebut, buku nonteks akan menentukan
menganjurkan peserta didik
pelajaran memiliki penggunaan dan fungsinya. membacanya untuk
keragaman yang longgar. Kita kenal beberapa bentuk menambah pengetahuan dan
Keragaman ini berhubungan buku di sekolah dan wawasan (Pusat Perbukuan
dengan fungsi buku tersebut, perguruan tinggi, ada buku Depdiknas, 2005:3).
sehingga ragam buku nonteks ajar, buku referensi, buku Buku pengayaan di
pelajaran terdiri atas buku- diktat, modul ajar, buku masyarakat sering dikenal
buku pengayaan, buku-buku monograf, buku petunjuk dengan istilah buku bacaan
referensi, dan buku-buku praktikum. atau buku kepustakaan. Buku
panduan pendidik. ini dimaksudkan untuk
Keragaman juga dapat 4.3 Buku Ajar memperkaya wawasan,
ditemukan berdasarkan Buku ajar adalah jenis pengalaman, dan
penyajian buku-buku nonteks buku yang digunakan dalam pengetahuan pembacanya.
pelajaran yang kreatif dan aktivitas belajar dan Buku pengayaan diartikan
inovatif sehingga pedoman mengajar. Buku ajar disusun sebagai buku yang memuat
ini hanya merupakan dengan alur dan logika sesuai materi yang dapat
stimulator bagi dengan rencana memperkaya dan
pengembangan buku nonteks pembelajaran. Karena meningkatkan penguasaan
pelajaran yang lebih baik. disusun sesuai dengan ipteks dan keterampilan;
rencana pembelajaran, bias membentuk kepribadian
B.Jenis-Jenis Buku Nonteks any dimulai dengan peserta didik, pendidik,
menetapkan terlebih dahulu pengelola pendidikan, dan
Pelajaran
tujuan pembelajaran, masyarakat lainnya. Buku ini
1. Buku Pengayaan kemudian membuat diagram dapat menjadi bacaan bagi
Buku pengayaan di alur yang dikenal dengan peserta didik, pendidik,
masyarakat sering dikenal analisis pembelajaran, dan pengelola pendidikan, dan
dengan istilah buku bacaan kemudian menyusun buku masyarakat lainnya. Adapun
atau buku perpustakaan. ajar. karakteristik buku pengayaan
Buku ini dimaksudkan untuk adalah (1) Materi dapat
memperkaya wawasan, 4.4 Tolak Ukur Buku Ajar bersifat kenyataan atau
pengalaman, dan yang Baik rekaan; (2) Pengembangan
pengetahuan pembacanya. Setiap jalaman buku materi tidak terkait langsung
Buku pengayaan dalam bhendaknya mengindahkan dengan kurikulum atau
pedoman ini diartikan buku hal sebagai berikut: Setiap kerangka dasarnya; (3)
yang memuat materi yang alinea berisi satu pikiran. Materi disajikan secara
dapat memperkaya dan Menggunakan alinea pendek. popular atau teknik lain yang
meningkatkan penguasaan Menggunakan kalimat- inovatif; (4) Penyajian materi
ipteks dan keterampilan; kalimat pendek. Setiap dapat berbentuk deskripsi,
membentuk kepribadian halaman dibbuat menarik dan eksposisi, argumentasi,
peserta didik, pendidik, mudah dimengerti. Tuliskan narasi, puisi, dialog, dan/atau
pengelola pendidikan, dan kalimat motivasi. menggunakan penyajian
masyarakat pembaca gambar; (5) Penggunaan
lainnya. Buku pengayaan 4.5 Buku Referensi media bahasa atau gambar
dapat dikelompokkan Buku referensi dilakukan secara inovatif dan
menjadi tiga, yaitu buku banyak digunakan kreatif.
pengayaan pengetahuan, mahasiswa, sebagai bahan
buku pengayaan kajian untuk perkuliahan, dan 1. Jenis-jenis Buku
keterampilan, dan buku juga digunakan untuk rujukan Pengayaan
pengayaan kepribadian. bagi penelitian mahasiswa Berdasarkan
Buku pengayaan dan dosen. dominasi materi/isi yang
memiliki sifat penyajian yang disajikan di dalamnya, buku
khas, berbeda dengan buku Buku referensi ditulis dengan pengayaan dapat
teks pelajaran. Buku mengikuti alur dan struktur diklasifikasikan ke dalam
pengayaan dapat disajikan logika bidang keilmuan. Isi tiga jenis, yaitu kelompok
secara bervariasi, baik buku disusun dari hasil buku pengayaan: (1)
dengan menggunakan variasi penelitian yang dilakukan pengetahuan, (2)
gambar, ilustrasi, atau variasi oleh dosen bersangkuatn atau keterampilan, dan (3)
alur wacana. Buku hasil penelitian orang lain kepribadian. Setiap jenis
pengayaan bersifat yang relevan dengan bidang buku pengayaan kadang-
mengembangkan dan keilmuan tertentu. kadang sulit dibedakan,
meluaskan kompetensi siswa, namun jika dikaji
baik dalam aspek 4.6 Diktat berdasarkan materi/isi yang
pengetahuan, keterampilan, Buku diktat disusun mendominasi di dalamnya
maupun kepribadian. dengan alur dan struktur maka dapat ditetapkan ke
logika bidang keilmuan sama dalam salah satu jenis buku
2. Buku Referensi persis dengan buku pengayaan.
Buku referensi pengayaan. Bedanya terletak
merupakan buku yang berisi pada keluasan dan kedalaman 2. Teknik Menulis Buku
materi yang dapat digunakan pembahasan materinya. Buku Pengayaan
untuk mendapatkan jawaban diktat jauh lebih sederhana Buku pengayaan
atas kejelasan pengetahuan isinya, dan merupakan merupakan buku yang dapat
tentang sesuatu hal. ringkasan-ringkasan dari memperkaya dan
Penyajian materi pada jenis setiap bab atau pokok meningkatkan penguasaan
buku ini disusun secara bahasan buku referensi. ipteks, keterampilan, dan
sistematis sehingga pembaca Menyusun buku diktat, bisa membentuk kepribadian
dapat menemukannya secara dilakukan dengan dua cara. peserta didik, pendidik,
cepat dan tepat. Buku Cara pertama, dimulai dari pengelola pendidikan, dan
referensi biasanya catatan kuliah atau slide masyarakat lainnya. Buku
memberikan informasi dasar transparansi yang digunakan jenis ini tidak semata-mata
yang menjadi rujukan ketika dosen untuk mengajar. dimaksudkan hanya untuk
orang berusaha memahami Kemudian diberi ulasan peserta didik (siswa) namun
suatu istilah atau konsep, secukupnya, mengacu pada dapat pula digunakan oleh
baik tentang sesuatu yang buku referensi. Cara kedua, pihak lain atau masyarakat
umum atau sesuatu yang dengan melakukan kajian pada umumnya. Buku
bersifat khusus (dalam suatu terhadap buku referensi, pengayaan dapat digunakan
bidang keilmuan tertentu). kemudian mengambil pokok- guru dalam memperkaya
Jenis buku-buku pokok pikirannya, disusun hasil proses pembelajaran
referensi bermacam-macam. sesuai dengan kebutuhan dan guru dapat
Namun, pada umumnya belajar mahasiswa atau menganjurkan peserta didik
dapat dikelompokkan ke peserta didik. untuk membaca buku-buku
dalam tiga kelompok buku jenis ini.
referensi yaitu kamus, 4.7 Monograf Sesuai dengan
ensiklopedia, dan peta atau Buku onograf adalah fungsinya sebagai buku
atlas. Beberapa jenis lainnya tulisan ilmiah dalam bentuk pengayaan dalam proses
seperti standar instalasi buku yang substansi pembelajaran di sekolah
kelistrikan dan mesin pembahasannya hanya pada (SD/MI, SMP/MTs, dan
otomotif, tabel logaritma, satu hal saja dalam suatu SMA/MA/SMK), penulis
kumpulan data-data statistik, bidang ilmu. buku pengayaan harus
dan sebagainya dapat juga memerhatikan tiga aspek,
dikelompokan sebagai buku yaitu yang berkaitan dengan
referensi. materi/isi buku, penyajian
materi/isi, kaidah bahasa atau
3. Buku Panduan Pendidik ilustrasi yang digunakan, dan
Buku panduan aspek grafika suatu buku
pendidik merupakan buku yang layak untuk digunakan
yang memuat prinsip, di sekolah.
prosedur, deskripsi materi
pokok, atau model 3. Aspek Materi/Isi Buku
pembelajaran yang dapat Dalam menulis buku
digunakan oleh para pendidik pengayaan (baik
dalam menjalankan tugas pengetahuan, keterampilan,
pokok dan fungsi sebagai maupun kepribadian) harus
pendidik. Dalam pengertian memerhatikan tiga kriteria
yang lebih luas, buku pokok, yaitu:
panduan pendidik adalah (1) Memiliki kesesuaian
buku yang materi atau isinya dengan tujuan pendidikan;
dapat digunakan untuk (2) Menyesuaikan dengan
meningkatkan kinerja perkembangan ilmu;
pendidik dan/atau tenaga (3) Mengembangkan
kependidikan. Materi atau isi kemampuan bernalar.
buku dapat berupa teori-teori
yang berhubungan dengan
pengembangan kurikulum,
metode pembelajaran, media
pembelajaran, evaluasi
pembelajaran, penelitian
pendidikan, atau jenis lain
yang terkait dengan tugas
profesional pendidik
dan/atau tenaga
kependidikan.
Jenis buku panduan
pendidik dapat dikelompokan
ke dalam bidang-bidang
pendidikan dan pembelajaran
yang biasanya dilakukan oleh
pendidik dan/atau tenaga
kependidikan. Oleh karena
itu, materi atau isi buku
panduan pendidik dapat
berupa:
1) Pembahasan materi yang
berhubungan dengan
pedoman pendidikan dan
pembelajaran, yaitu materi
atau isi buku berupa panduan
dalam pengembangan
kurikulum menjadi silabus,
rencana proses
pembelajaran, atau
manajemen pendidikan pada
umumnya.
2) Pembahasan materi yang
berhubungan dengan metode
pembelajaran yaitu materi
atau isi yang menjabarkan
model, pendekatan, metode,
teknik, dan strategi
pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai pedoman
atau panduan bagi pendidik
dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
3) Pembahasan materi yang
berhubungan dengan
penggunaan media
pembelajaran yaitu materi
atau isi buku berupa proses
pembuatan atau pemanfaatan
media pembelajaran yang
dilengkapi model atau
teknik pembuatan dan
pemanfaatan media tersebut
dalam kegiatan
pembelajaran.
4) Pembahasan materi yang
berhubungan dengan evaluasi
pembelajaran yaitu materi
atau isi buku panduan
menjabarkan langkah-
langkah kegiatan evaluasi
pembelajaran atau evaluasi
pendidikan sesuai dengan
perkembangan teori
pembelajaran dan teori
pendidikan terkini.
5) Pembahasan materi yang
berhubungan dengan
penelitian pendidikan yaitu
materi atau isi buku
menjabarkan langkah-
langkah penelitian, mulai
dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai dengan
pelaporan hasil dengan
mengemukakan model,
pendekatan, metode, dan
teknik penelitian yang dapat
dilaksanakan di dunia
pendidikan
C. Bentuk Buku Nonteks
Pelajaran
Bentuk tulisan untuk
buku nonteks pelajaran
dapat berupa tulisan orisinal,
terjemahan, atau saduran.
Tulisan orisinal dapat
disusun atas dasar
pengalaman, penelitian, atau
pengamatan tentang sesuatu
hal. Untuk melengkapi
tulisan bentuk ini seorang
penulis harus memiliki
kompetensi dan kemampuan
diri mengolah potensi yang
dimiliki atau kepemilikan
berbagai referensi yang
sangat mendukung bagi
kelengkapan tulisan buku
nonteks pelajaran.
Bentuk tulisan
terjemahan merupakan
bentuk penulisan buku yang
mengalihbahasakan dari
bahasa asing ke dalam
bahasa Indonesia. Ketentuan
tentang penerjemahan ini
diatur dalam bentuk
pengalihan hak cipta (copy
right) oleh penerbit.
Biasanya, penerbit yang
berkeinginan untuk
menerjemahkan suatu buku
menyampaikan permohonan
terlebih dahulu kepada
penerbit asing. Berdasarkan
kesepakatan di antara
keduanya maka terciptalah
bentuk tulisan buku nonteks
pelajaran sebagai hasil
terjemahan.
Selain bentuk tulisan
terjemahan, terdapat pula
bentuk buku saduran. Bentuk
ini lebih kontekstual karena
beberapa hal yang diangkat
dari buku aslinya dilakukan
penyesuaian dengan kondisi
atau kebutuhan penerbitan
buku tersebut.
Bentuk tulisan saduran ini
dikembangkan berdasarkan
ketentuan penerbitan yang
disepakati. Materi atau isi
buku saduran mengalami
penyuntingan khusus, baik
untuk mengurangi hal-hal
yang kurang sesuai dengan
kondisi Indonesia maupun
menambah beberapa bagian
yang dianggap sangat penting
dalam melengkapi penerbitan
buku tersebut.
Berdasarkan penyajian
suatu tulisan, penulis buku
nonteks pelajaran dapat
menggunakan penyajian
bentuk kisahan, bahasan,
alasan, lukisan, atau cakapan.
Hal ini sejalan dengan
ungkapan Yus Rusyana
(1984:135, 210) yang
menyatakan bahwa jika
dilihat dari penyajiannya
terdapat bacaan atau
karangan berjenis kisahan,
lukisan, cakapan, bahasan,
dan alasan. Dalam bacaan
kisahan atau sering disebut
narasi terdapat rangkaian
peristiwa yang mengandung
pelaku, perilaku, dan latar.
Dari segi keterjadiannya
dalam ruang dan waktu,
bentuk tulisan kisahan
dibedakan atas yang faktual
dan rekaan.
Penyajian bentuk
tulisan ini bergantung pada
jenis buku yang ditulis dan
tujuan penulisan buku
nonteks pelajaran. Bentuk
pengisahan dapat dipilih
penulis jika akan menyajikan
tulisan berupa buku
pengayaan kepribadian,
misalnya jika akan menulis
novel, kumpulan cerpen,
kumpulan puisi, drama, atau
biografi dan autobiografi.
Bentuk bahasan dapat dipilih
penulis jika bermaksud
menulis buku pengayaan
pengetahuan. Namun
demikian, dalam suatu buku
yang ditulis tidak mungkin
hanya digunakan satu bentuk
tulisan melainkan
menggunakan bentuk
lainnya, tetapi yang dominan
digunakan mungkin hanya
salah satu bentuk tulisan.
BAB IV

PEMBAHASAN

Ketiga buku ini sama-sama mebahas tentang Buku Pengayaan. Namun isi dari Ketiga
buku ini sungguh sangat beda. Berikut akan saya uraikan pemahaman dari tiap Buku:

1. Pada Buku “Pedoman Menulis Buku Nonteks” Karya Sugijanto


Bab yang saya kritisi adalah bab 2 tentang Buku Nonteks Pelajaran. pada bab ini lebih
membahas tentang jenis-jenis dari buku nonteks pelajaran. Pada bab ini sudah jelas
tertuang ragam buku nonteks pelajaran, jenis-jenis buku nonteks pelajaran, bentuk buku
nonteks pelajaran. Buku ini memang mefokuskan tentang buku nonteks pelajaran,
terkhusus pada bab 2 ini lebih menguraikan materi seputar buku nonteks pelajaran. Tidak
banyak basa-basi dalam buku ini. Singkat padat dan jelas, uraian yang disajikan sudah
sangat baik.

2. Pada Buku “Sukses Menulis Buku Pengayaan dan Referensi” Karya Adi Kusrianto Arifin
Buku ini merupakan Buku yang terbit pada tahun 2009. Buku ini merupakan buku yang
lebih baru dari buku yang pertama.. Buku ini lebih memfokuskan pada penulisan buku.
Dalam buku ini, saya mengkritik bab 4 materi tentang ragam strategi menulis buku.
Dalam bab ini diuraikan cara menulis buku mulai dari buku ajar, buku referensi, diktat,
dan buku monograf. Buku ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam penulisan suatu buku,
jika kita hendak menulis suatu buku.

3. Pada Buku “Menulis Buku Pengayaan” Karya Suherli


Buku ini merupakan buku yang lebih memfokuskan pada penulisan buku pengayaan saja.
Tidak membahas tentang penulisan buku lainnya. pada buku ini, saya mengkritik bab 1
pendahuluan, yang berisikan tentang jenis-jenis buku pengayaan, teknik menulis buku
pengayaan, aspek materi/isi buku pengayaan. Sama seperti buku kedua, tetapi pada buku
ini lebih memfokuskan pada buku pengayaan.
KELEBIHAN KE-3 BUKU

 Buku “Pedoman Menulis Buku Nonteks” Karya Sugijanto

Buku ini merupakan buku yang baik untuk digunakan oleh Mahasiswa ataupun
pelajar yang ingin memahami cara untuk menulis buku nonteks. Dalam buku ini terdapat
banyak penjelasan yang singkat, padat dan jelas. Terutama pada bab 2 yang saya kritik saya
membaca bab ini dan mendapatkan penjelasan yang tidak bertele-tele. Hampir keseluruhan
isinya dapat untuk dimengerti. Contohnya untuk Beberapa pengertian yang diuraikan dalam
bab 2 ini menggunkaan kalimat yang padat dan mudah untuk dipahami pembaca.

 Buku “Sukses Menulis Buku Pengayaan dan Referensi” Karya Adi Kusrianto Arifin

Buku ini memiliki banyak fungsi, khsususnya bab 4 yang saya kritik. Pada bab 4 ini
memaparkan tentang penulisan buku dan memberikan beberapa penjelasan tentang cara untuk
penulisan buku.

 Buku “Menulis Buku Pengayaan” Karya Suherli

Buku ini sangat baik untuk digunakan oleh mahasiswa dan pelajar yang
menginginkan kemampuan baik terhadap penulisan buku pengayaan. Dalam bab 1 yang saya
kritik, membahas tentang bagaimana pedoman atau cara dalam penulisan buku pengayaan.
Dari bab ini kita bisa mengerti bagaimana cara penulisan buku pengayaan yang baik dan
benar.
KELEMAHAN KE-3 BUKU

 Buku “Pedoman Menulis Buku Nonteks” Karya Sugijanto

Kelemahan dari buku ini, khususnya bab yang saya kritik menurut saya tidak banyak,
hanya saja buku ini tidak banyak menggunakan teori dari pendapat ahli. Misalnya saja, dalam
memaparkan suatu pengertian, di dalam bab ini langsung menuliskan pengertian secara
umum saja tidak membuat pendapt ahli terlebih dahulu.

 Buku “Sukses Menulis Buku Pengayaan dan Referensi” Karya Adi Kusrianto Arifin

Menurut saya kekurangan dari buku ini adalah isi dari buku tidak sesuai dengan judul
buku. Seperti pada bab yang saya kritik ini, pada bab ini hanya memuat bagaimana cara
menuliskan buku teks (buku ajar) aja, sedangkan pada judul buku terdapat kata “penulisan
buku pengayaan dan referensi”. Dan menurut saya judul buku ini tidak sesuai dengan isi
buku. Harusnya judul buku diganti dengan “Sukses Menulis Buku” dan kata “Pengayaan dan
Referensi” dihilangkan. Supaya tidak berpatokan hanya pada buku pengayaan saja.

 Buku “Menulis Buku Pengayaan” Karya Suherli

Pada buku ini, khusunya bab yang saya kritik. Menurut saya kelemahan dari buku ini
adakah penulis hanya sedikit memaparkan materi, sedangkan menurut saya buku ini
seharusnya banyak memberikan penjelasan-penjelasan mengenai bagaimana cara menulis
buku pengayaan, supaya pembaca lebih mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam lagi
mengenai penulisan buku pengayaan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Buku pengayaan di masyarakat sering dikenal dengan istilah buku bacaan atau buku

kepustakaan. Buku ini dimaksudkan untuk memperkaya wawasan, pengalaman, dan

pengetahuan pembacanya. Buku pengayaan diartikan sebagai buku yang memuat materi yang

dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan ipteks dan keterampilan; membentuk

kepribadian peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan masyarakat lainnya. bentuk-

bentuk buku pegayaan juga bisa dijadikan sebagai buku komik, bacaan umum, cerita atau

pendidikan karakter. Buku ini dapat menjadi bacaan bagi peserta didik, pendidik, pengelola

pendidikan, dan masyarakat lainnya (Kusmana 2008).

Buku pengayaan adalah buku peunjang buku utama (buku teks) yang digunakan oleh

peserta didik dan dalam penulisan naskah buku pengayaan tidak mengacu kepada kurikulum

dan di dalam materi buku pengayaan tidak dibenarkan adanya latihan.


DAFTAR PUSTAKA

Sugijanto, 2008. Pedoman Menulis Buku Nonteks. Jakarta: Depdiknas.

Arifin, Adi Kusrianto. 2009. Sukses Menulis Buku Pengayaan dan Referensi. Jakarta:

Grasindo.

Suherli. 2009. Menulis Buku Pengayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai