Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Arus dan Tekanan Air Sebagai Faktor Pembatas

Dosen Pengampu : Dr. St. Fatma Hiola, S.P., M.Si.

Kelompok III

Hasliza Habir (210107502041)


Sarmila Natasya Andis (210107500019)
Ardiansya (210107502014)
Nurqalbi Amir (210107502015)

PENDIDIKAN BIOLOGI A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan memiliki habitat hidupnya masing-masing. Habitat ada karena
lokasi tersebut sesuai dengan spesies tumbuhan tertentu sehingga spesies
tanaman tersebut banyak dijumpai pada wilayah itu. Beberapa tumbuhan
banyak ditemui karena memang hidup berkoloni tetapi pada wilayah yang
merupakan habitat suatu tumbuhan akan banyak ditemui suatu spesies
tumbuhan serupa padahal, tumbuhan tersebut bukanlan spises tumbuhan yang
hidup berkoloni. Fenomena ini dapat terjadi karena kondisi pada lokasi
tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh tumbuhan itu sehingga
tumbuhan tersebut dapat berkembang biak dengan baik.
Di alam bebas, tumbuhan tumbuh subur pada habitatnya namun, apakah
kita pernah melihat suatu tumbuhan tumbuh bukan pada habitat biasanya?
Jika pernah maka itu bukanlah suatu hal yang aneh. Ada alasan mengapa
suatu tumbuhan dapat tumbuh pada lingkungan yang sebenarnya bukanlah
habitat dari tumbuhan tersebut. Tumbuhan memiliki tolenransi terhadap
situasi tertentu yang membuatnya dapat bertahan hidup di lingkungan yang
kurang sesuai dengan kondisi tumbuhan itu. Namun terdapat faktor pembatas
yang menentukan tingkat toleransi suatu tanaman. Pada makalah ini akan
dibahas salah satu faktor pembatas yaitu arus dan tekanan air.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud arus dan tekanan air?
2. Apa yang dimaksud dengan faktor pembatas?
3. Apa yang dimaksud dengan toleransi?
4. Apa yang membuat arus dan tekanan air dapat menjadi faktor
penghambat?
5. Apa contoh dari faktor penghambat tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Arus dan Tekanan Air
Air adalah sumber kehidupan. Air merupakan elemen yang sangat penting
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air menjadi sangat penting
karena zat hara dari dalam tanah diserap oleh tumbuhan melalui air karena zat
hara larut dalam air. Oleh karen itu, tanpa air tumbuhan tidak mampu untuk
bertahan hidup.
Kata arus dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti gerak air yang
mengalir atau aliran. Pada konsep lingkungan, arus yang dimaksud mengarah
kepada daerah perairan yang airnya mengalir dari satu arah ke arah yang lain.
Perairan pada sungai akan mengalir dari hulu ke hilir dan di laut arus air
dapat terbentuk karena hembusan angin. Arus dalam hal ini juga berupa angin
yang berhembus di darat.
Tekanan air merupakan tekanan yang diberikan oleh air akibat adanya
gaya gravitasi bumi. Tekanan air akan meningkat seiring dengan
bertambahnya kedalaman pada air diukur dari permukaan air. Akibat adanya
gaya gravitasi, berat partikel air akan menekan partikel dibawahnya dan
begitu seterusnya partikel yang ada dibawah akan menekan partikel yang
berada dibawahnya juga sehingga semakin dalam air maka semakin besar
tekanannya.
B. Faktor Pembatas
Faktor pembatas (limiting factor) merupakan keadaan yang mendekati atau
melampaui batas toleransi. Faktor pembatas suatu organisme mencakup
kisaran minimum atau maksimum dari faktor-faktor abiotik suatu ekosistem
salam satunya yaitu arus dan tekanan air. Disebut dengan faktor pembatas
yaitu karenaa kondisi tersebut telah melewati batas toleransi suatu organisme
yang dalam hal ini adalah tumbuhan sehingga tumbuhan tersebut dapat
mengalami gangguan pertumbuhan atau bahkan kematian.
Liebig dalam bukunya yang berjudul Organic chemistry in its applications
to agriculture and physiology (von Liebig dan Playfair, 1840) menjelaskan
dengan mengambil contoh tanaman gandum (Triticum) bahwa pertumbuhan
tanaman dalam hal ini gandum yang ditanam di kawasan tanah pasir atau
tanah berkarbonat tinggi bukann menjadi penyebab tanaman tidak tumbuh
dengan optimal, tetapi kurangnya unsur-unsur tertentu yang menyebabkan
tanaman tidak tumbuh dengan baik (Mustaqim, 2018).
C. Toleransi
Toleransi merupakan keadaan dimana tumbuhan atau tanaman mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Setiap organisme mempunyai
batas-batas maksimum dan minimum ekologis yang merupakan batas-batas
dari kisaran toleransinya. Pada kondisi demikian tanaman dapat bertahan dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya namun, batas-batas ini berbeda-
beda tergantung dari spesies tumbuhan tersebut. Umumnya, toleransi sebuah
speies tanaman dipengaruhi oleh habitat asli atau dari mana tanaman itu
berasal. Misalnya kaktus yang mempunyai toleransi yang tinggi terhadap
kandungan air yang sedikit pada media tanamnya karena memang habitat asli
dari kaktus adalah daerah gurun. Semakin luas toleransi dari tanaman atau
tumbuhan tersebut maka akan spesies tersebuh akan lebih luas persebarannya
di berbagai wilayah dengan kondisi yang berbeda-beda. Tanaman dengan
ukuran yang lebih besar biasanya lebih toleran terhadap berbagai kondisi.
Keberhasilan organisme dapat dikendalikan oleh kekurangan atau
kelebihan secara kualitatif dan kuantitatif dari salah satu faktor yang
mendekati batas toleransi organisme tersebut. Hukum Toleransi Shelford
menyatakan bahwa untuk setiap faktor lingkungan suatu jenis organisme
mempunyai suatu kondisi minimum dan maksimum yang mampu
diterimanya, diantara kedua harga ekstrim tersebut merupakan kisaran
toleransi dan didalamnya terdapat sebuah kondisi yang optimum (Marpaung
et al., 2021).
D. Arus dan Tekanan Air Sebagai Penghambat
Air memang elemen yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman
tetapi, pada lingkungan tertentu air justru dapat menghambat pertumbuhan
suatu tanaman. Aliran air atau arus air dapat mengganggu pertumbuhan suatu
tanaman yang habitatnya di perairan. Dorongan dari arus dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman contohnya pada tanaman kangkung (Ipomea aquatica)
pada kekuatan arus air tertentu tanaman kangkung masih dapat bertahan atau
menoleransi keadaan dengan menggunakan kekuatan akarnya. Tetapi jika
arus terlalu deras maka tanaman kangkung akan terseret oleh arus dan tentu
pertumbuhannya akan terganggu.
Selain arus air, hembusan angin yang ada di darat juga dapat mejadi faktor
penghambat. Hembusan angin memang memiliki peranan yang sangat
penting dalam ekosistem alam khususnya dalam membantu penyerbukan
bunga dan banyak peranan penting lainnya. Akan tetapi, hembusan angin
yang memiliki kekuatan tertentu tidak dapat ditolerir oleh beberapa spesies
tanaman. Dampak dari hembusan angin yang kuat akan sangat dirasakan
terutama bagi tanaman yang tidak memiliki akar yang kuat contohnya pada
tanaman padi (Oryza sativa) yang rentan tumbang pada keadaan angin
kencang.
Tekanan air adalah tekanan yang dihasilkan oleh berat partikel karena
gaya gravitasi. Tekanan air atau tekanan hidrostatis sangan berkaitan erat
dengan proses penyerapan air pada akar tumbuhan. Penyerapan air ini sangat
dibutuhkan untuk proses fotosintesis. Pengangkutan air oleh tumbuhan dari
akar menuju daun sangat dipengaruhi oleh tekanan air di dalam tanah.
Penyerapan air oleh akar bersifat osmosis sehingga tekanan air diluar akar
harus lebih besar dibandingkat dengan tekanan air di dalam akar. Contohnya
yaitu penyerapan air oleh akar jagung (Zea mays). Akar jagung akan
memanfaatkan tekanan air diluar akar untuk berosmosis sehingga air dapat
diangkut menuju daun yang selanjutnya akan dijadikan bahan baku untuk
proses fotosintesis.
Tekanan air yang besar tidak selamanya baik bagi tumbuhan. Tumbuhan
memiliki batas minimum dan maksimum untuk hal tersebut. Idealnya tekanan
air tidak melewati batas tersebut agar tanaman tumbuh dengan optimal.
Namun, perlu untuk kita garis bawahi bahwa batas-batas tersebut berbeda-
beda tiap spesienya. Terdapat spesies tanaman yang mampu bertahan dengan
tekanan air yang rendah misalnya kaktus (Cactaceae) dan ada pula tanaman
yang mampu bertahan pada kondisi tekanan air yang tinggi misalnya padi
(Oryza sativa).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arus merupakan aliran yang dapat berupa aliran air atau hembusan udara.
Tekanan air adalah tekanan partikel air yang terjadi karena adanya gaya
gravitasi. Semakin dalam air tersebut maka semakin besar tekanan yang
dihasilkan. Faktor pembatas (limiting factor) merupakan keadaan yang
mendekati atau melampaui batas toleransi. Setiap tumbuhan memiliki
batasannya tersendiri berdasarkan spesiesnya masing-masing. Semakin luas
toleransi suatu spesies tumbuhan maka semakin mudah ia ditemukan.
Arus air dapat menjadi penghambat jika kekuatan arus tidak dapat
ditoleransi oleh tanaman dan dapat menghambat pertumbuhannya. Hembusan
angin dapat merusak pertumbuhan tanaman terutama tanaman yang memiliki
akar yang kurang kuat misalnya padi (Oryza sativa). Tekanan air juga dapat
menghambat pertumbuhan tanaman bahkan dapat membuat tanaman mati
apabila tekanan air di tanah tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut
karena dapat mengganggu proses pengangkutan air oleh akar dan hal tersebut
akan berdampak pada terganggunya proses fotosintesis tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Marpaung, A. S. T., Rahayu, A., & Rochman, N. (2021). RESPON
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS TEGAK (Phaseolus
vulgaris L.) TERHADAP BERBAGAI PUPUK ORGANIK SUMBER
NITROGEN. Jurnal Agronida, 7(1), 36–44.
https://doi.org/10.30997/jag.v7i1.4142
Mustaqim, W. A. (2018). Hukum Minimum Liebig - Sebuah Ulasan dan Aplikasi
Dalam Biologi Kontemporer. Bumi Lestari Journal of Environment, 18(1),
28. https://doi.org/10.24843/blje.2018.v18.i01.p04

Anda mungkin juga menyukai