Anda di halaman 1dari 20

SUMMARY MATERI FISIKA DASAR BERAZAS BIOLOGI

PENGUKURAN, SUHU DAN KALOR, DAN BUNYI

Dosen Pengampuh :
Prof. Dr. Bunga Dara Amin, M.Ed

Disusun oleh :
Indah Nurul Izzah
210107500005
Pendidikan Biologi B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
1. PENGUKURAN
A. BESARAN
 Pengertian Besaran

Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang didapat dari hasil


pengukuran yang dinyatakan dalam bentuk angka dan satuannya.

 Besaran Pokok dan Turunan


Besaran-besaran dalam fisika dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah
besaran yang satuannya didefinisikan atau ditetapkan terlebih dahulu,
yang berdiri sendiri, dan tidak tergantung pada besaran lain. Para ahli
merumuskan tujuh macam besaran pokok.

a. Satuan standar (SI)


Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi
standar dari suatu besaran. Sebuah besaran tidak hanya memiliki satu
satuan saja. Besaran panjang ada yang menggunakan satuan inci, kaki,
mil, dan sebagainya. Untuk massa dapat menggunakan satuan ton,
kilogram, gram, dan sebagainya. Adanya berbagai macam satuan
untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan. Kalian harus
melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan
persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli
sepakat untuk menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan
satuan standar Sistem Internasional, disebut Systeme Internationale
d’Unites (SI). Satuan Internasional adalah satuan yang diakui
penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah
baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang
timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang
digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre
– Kilogram – Second (MKS).
b. Mengkonversi Satuan
Besaran apapun yang kita ukur, seperti panjang, kecepatan maupun
arus listrik, harus terdiri dari suatu bilangan dan suatu satuan. Jika
besaran-besaran tersebut dijumlahkan, dikurangi, dikalikan atau
dibagikan dalam suatu persamaan aljabar, maka satuannya juga harus
diperlakukan sama seperti bilangan lainnya. Sering kita di beri besaran
dalam satuan set satuan, tetapi kita ingin menyatakan dalam set satuan
yang lain. Sebagai contoh, kita mengukur bahwa tinggi badan seorang
pasien 21,5 inci, dan kita ingin menyatakan dalam centimeter.

B. PENGUKURAN
 Pengertian Pengukuran
Pengukuran merupakan proses mengukur. Sedangkan mengukur
didefinisikan sebagai kegiatan untuk membandingkan suatu besaran
dengan besaran standart yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Dari
pengertian ini dapat diturunkan pengertian berikutnya yaitu besaran dan
satuan.
 Pengertian Alat Ukur
Alat ukur merupakan Alat yang sudah diakui sebagai acuan suatu ukuran
berdasarkan standard Internasional, yang digunakan untuk mengukur benda
atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang
bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran
dinamakan metrologi.

 Jenis dan Faktor Penyebab Timbulnya Kesalahan atau Ralat


a. Ralat sistematik, ralat kelompok ini bersifat tetap adanya,
penyebabnya:
1) kalibrasi, harga skala, kondisi alat yang berubah, pengaruh alat
terhadap besaran yang diukur, dan sebagainya.
2) Pengamat, misal karena ketidakcermatan pengamat dalam membaca.
3) Kondisi fisis pengamatan, misal karena kondisi pada saat peneraan
alat.
4) Metode pengamatan, ketidaktepatan dalam pemilihan metode akan
berpengaruh terhadap hasil pengamatan. Misalnya sering terjadi
kebocoran pada besaran fisis seperti panas, cahaya dan sebagainya.

b. Ralat Kebetulan, kesalahan yang terjadi pada pengamatan yang


dilakukan secara berulang-berulang terhadap besaran fisis yang
1) Salah menaksir, missal kesalahan penaksiran terhadap nilai skala
terkecil.
2) Kondisi fisis yang berubah (berfluktuasi) ; missal karena perubahan
temperatur atau perubahan listrik ruang yang tidak stabil.
3) Gangguan,missal adanya medan magnet yang kuat, dapat
mempengaruhi penunjukan jarum penunjuk alat ukur listrik.
4) Definisi; missal karena penampang pipa tidak bulat betul maka
penentuan diameternya pun akan menimbulkan kesalahan.

c. Ralat kekeliruan tindakan, bagi pengamat dapat terjadi dalam 2 bentuk


:
1) Salah berbuat, misalnya salah membaca, pengaturan situasi/kondisi.
2) Salah anggapan; misal terjadi pada pembulatan angka perhitungan.

Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran dapat diperkecil dengan cara


lebih banyak berlatih, pemilihan metode yang tepat serta menggunakan
alat ukur yang terkalibrasi dan memiliki tingkat ketepatan (akurasi) dan
kebenaran (presisi) yang tinggi.
2. BIOMEKANIKA
A. HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
Hukum gerak newton menghubungkan konsep gaya dan konsep gerak.
Gaya didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda
sehingga menyebabkan benda mengalami perubahan gerk atau perubahan
bentuk. Gaya adalah besaran yang memiliki arah, misalnya gaya berat yang
arahnya ke bawah. Gaya untuk menggeserkan meja arahnya mendatar. Jadi
gaya termauk besaran vektor (mempunyai nilai dan arah).

a. Hukum Newton I
Hukum I Newton menyatakan: Sebuah benda dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan, akan tetap diam atau akan terus
bergerak dengan kecepatan konstan, kecuali ada gaya-gaya eksternal
yang bekerja pada benda itu”.
b. Hukum Newton II
Hukum II Newton menyatakan: “Percepatan sebuah benda berbanding
lurus dengan gaya total yang bekerja padanya, dan berbanding terbalik
dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang
bekerja padanya”.

c. Hukum Newton III


Hukum III Newton menyatakan: Ketika suatu benda memberikan gaya
pada benda kedua, benda kedua akan memberikan gaya yang sama
besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama”.

B. GAYA GRAVITASI
Menurut Galileo bahwa benda-benda yang dijatuhkan didekat
permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan yang sama jika hambatan
udara dapat di abaikan. Gaya yang dapat menyebabkan percepatan g
disebut gaya gravitasi. gaya gravitasi FG pada sebuah benda, yang biasa
disebut berat benda (diberi lambing W dari kata weight)dapat ditulis
sebagai :

FG = m.g , atau W = m.g

Berat adalah gaya gravitasi bumi (sering disebut gaya tarik bumi),
karena itu vector berat selalu berarah tegak lurus pada permukaan bumi
menuju ke pusat bumi.

C. GAYA PADA TUBUH DAN DALAM TUBUH


Gaya didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda
sehingga menyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau perubahan
bentuk.
Sistem otot dan tulang pada manusia bekerja sebagai sistem pengumpil.
Ada tiga macam sistem pengumpil yang bekerja pada tubuh manusia,
yaitu:
a. Klas pertama sistem pengumpil

Titik tumpuan terletak di antara gaya berat dan gaya otot. (Gambar 2.4)

b. Klas kedua sistem pengumpil


Gaya berat di antara titik tumpuan dan gaya otot. (Gambar 2.5)

c. Klas ketiga sistem pengumpil

Gaya otot terletak di antara titik tumpuan dan gaya berat. (Gambar 2.6)

D. ANALISIS GAYA DAN KEGUNAAN KLINIK


Gaya adalah konsep pokok dalam ilmu fisika. Jika kita mendorong atau
menarik suatu benda dengan kata lain kita memberi gaya pada benda
tersebut. Gaya merupakan besaran vector yang memiliki arah dan nilai.
a. Gaya Vertikal
Jika seseorang berdiri diatas suatu benda, maka orang tersebut
memberi gaya berat terhadap benda tersebut yang disebut gaya aksi,
sedangkan Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan 16 benda juga
memberi gaya normal yang arahnya ke atas yang disebut sebgai gaya
reaksi.
b. Gaya Horizontal
 Benda di Atas Lantai Kasar ditarik dengan Gaya
Horizontal
Karna pada kedua sumbu lebih dari satu gaya, maka balok tidak
mengalami pergerakan pada sumbu Y sehingga N = W,
sedangkan pada sumbu X jika benda mengalami pergerakan.
 Benda di Atas Lantai Licin Ditarik Melalui Katrol oleh
Benda Lain

Jika benda kedua bergera turun kebawa, maka berlaku

 Titik berat
Titik berat dari suatu benda tegar adalah titik tunggal yang
dilewati oleh resultan dari semua gaya berat dari partikel
penyusun benda tegar tersebut. Titik berat disebut juga dengan
pusat gravitasi.

3. SUHU DAN KALOR


A. TEMPERATUR
Konsep temperature dapat dikenal dengan adanya perasaan dngin atau
panas dengan secara langsung menyentuh sebuah benda atau merasakan.
Meskipun demikian kita tidak dapat menyatakan dengan tepat kuantitas
temperature tersebut. John Locke di tahun 1969 melakukan percobaan
dengan mencelupkan tangan kiri pada ember yang berisi air dingin dan
tangan kanan pada ember yang berisi air hangat selama kira-kira 30 detik.
Kemudian dengan cepat memindahkan kedua tangannya kedalam ember
berisi air dengan suhunya diantara air dingin dan hangat. Air terasa lebih
sejuk untuk tangan kanan dan lebih hangat untuk tangan kiri.
a. Suhu dan Energi Termal
Energi termal adalah energy total benda yaitu jumlah energy kinetic
dan energy potensial molekuler benda. Jika dua buah benda
disinggungkan satu sama lain maka energi termal akan ditransfer dari
benda yang satu menuju ke benda yang lain.
b. Pengukuran Suhu
Suhu dapat diukur pada besaran mekanik, optik maupun elektrik yang
bervariasi terhadap suhu. Jika pertambahan ukuran benda dapat
diketahui kaitannya dengan perubahan suhu maka dalam keadaan
sebaliknya variasi panjang yang dikehendaki dapat dikalibrasi dengan
menentukan suhunya. Alat yang dikalibrasi untuk keperluan ini
disebut thermometer, yaitu alat berskala yang dapat digunakan untuk
menunjukkan suhu.

Pengaturan temeratur atau regulasi termal ialah suatu pengaturan


secara komplek dari suatu proses fisiologis dimana terjadi
kesetimbangan antara produksi panas (heat product) dan kehilangan
panas (heat lost) sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara
konstan.

Topografi Temperatur Badan dan Kulit

Temperature 37 C diterima sebagai temperature normal tubuh


manusia. Salah satu metode untuk mengetahui rata-rata temperature
kulit (mean skin temperature) yang lazim digunaka adalah:
0,07 Tkepala + 0,14 Tlengan+ 0,05 Ttangan + 0,07 Tkaki + 0,13
Tbetis + 0,09 Tpaha + 0,35 Tbatang tubuh
Dengan mengetahui temperature kulit rata-rata tersebut dapat
menghitung temperature tubuh ratarata dengan persamaan:

Kwantitad ini berkaitan dengan panas yang bertampung di dalam


tubuh manusia (Heat storage). Untuk menghitung banyaknya panas
yang terapung di dalam tubuh harus menghitung perubahan temperatur
tubuh rata – rata dikalikan dengan panas spesifik dan massa badan.
Secara matematis dapat dirumuskan dengan persamaan:

Heat conduntance adalah ratio antara rata rata transfer panas (rate
of heat transfer)/rata-rata alih panas dengan perbedaan temperature
antara teperatur internal/rectal dengan temperature kulit rata-rata.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

B. KALOR JENIS

Jika kalor diberikan suatu benda, maka temperature benda akan naik. Dari
nhasil eksperimen diperoleh hasil bahwa besar kalor q yang dibutuhkan untuk
menaikkan temperature suatu zat sebanding dengan massa m dan perubahan
zat tersebut. Hal ini ndapat dinyatakan dengan persamaan

𝑄 = 𝑚𝑐∆𝑇

kalor jenis merupakan besaran karakteristik dari zat tersebut. Kalor jenis
adalah nilai yang menyatakan jumlah atau banyaknya kalor yang diperlukan
oleh suatu zat untuk menaikkan suhunya sebesar 1 tiap satu satuan massa.
Dapat dinyatakan dalam persamaan:

𝑐 = 𝑄 𝑚∆𝑇
maka satuan kalor jenis adalah J/kg (dalam SI) atau cal/g(dalam cgs).

C. KALORIMETER

Tehnik pertukaran energy panas tersebut dikenal dengan nama kalorimetri.


Sedangkan peralatan yang digunakan untuk mengukur panas yang hilang
maupun panas yang diterima adalah kalorimeter. Satu kegunaan yang penting
dari kalorimeter adalah dalam penentuan kalor jenis zat Kalorimeter terdiri
dari dari cairan yang akan diberi kalor yang berasal dari listrik melalui
peanasan air. Panas air di dalam kalorimeter berasal dari listrik yang
membangkitkan energy.

Jika turunnya suhu cairan akibat dimasukkan benda tersebut maka besarnya
kalor yang dilepaskan cairan sama dengan

D. PERPINDAHAN PANAS

Panas adalah bentuk energi yang bergerak. Jika dua benda memiliki suhu
yang berbeda atau dua bagian dari suatu benda memiliki suhu yang berbeda,
maka panas akan mengalir dari benda (bagian benda) yang bersuhu tinggi ke
benda (bagian benda) yang bersuhu rendah.

1. Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas oleh tumbukan antar molekul yang


bertetangga. Atau dapat juga diartikan proses perpindahan panas dari suatu
obyek yang bersuhu tinggi menuju obyek yang besuhu lebih rendah dengan
jalan kontak langsung.
2. Konveksi
Konveksi adalah aliran panas melalui fluida dari tempat yang bersuhu
tinngi menuju benda yang bersuhu rendah dengan gerakan atau aliran
partikel-partikel fluida itu sendiri. Pada konveksi, kalor berpindah
bersama-sama dengan perpindahan partikel zat.

3. Radiasi
Radiasi adalah proses perpindahan panas oleh gelombang
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik tersebut bergerak dengan
kecepatan 186mil/s atau 300 juta m/, dan untuk bergerak tidak
memerlukan medium perantara.

Termograf merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah


radiasi infra merah yang hasilnya berupa perbedaan warna pada
termogram

4. Evaporasi
Evaporasi adalah peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap.
Manusia kehilangan sekitar 9.10 kalori/gram melalui penguapan par-paru.

E. KALOR DAN USAHA

a. Definisi Kalor dan Tenaga


Kalor adalah tenaga yang mengalir dari suatu benda ke benda lain
karena perbedaan suhu. Sedangkan kerja adalah tenaga yang dipindahkan dari
suatu benda ke benda lain namun perbedaan suhu tidak terlibat secara
langsung.

b. Proses Isotermal

Proses isothermal adalah proses perubahan keadaan sistem pada suhu


konstan. Usaha yang dilakukan sistem adalah:

c. Proses isobaric

Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem pada tekanan


konstan. Usaha yang dilakukan oleh sistem adalah:

𝑾 = 𝑷(𝑽𝟐 − 𝑽𝟏 ) = 𝑷. ∆

d. Proses Adiabatik

Proses adibatik adalah proses perubahan keadaan sistem tanpa adanya


pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungan. Proses adibatik terjadi jika
sistem terisolasi dengan baik atau proses terjadi dengan sangat cepat sehingga
kalor yang mengalir masuk atau keluar sistem. Hubungan antara tekanan dan
volume pada proses proses adibatik dinyatakan dalam rumus Poisson berikut:

𝑷𝟏𝑽𝟏 𝜸 = 𝑷𝟐𝑽𝟐 𝜸

Dengan 𝛾 > 1, yang besarnya: 𝜸 = 𝑪𝑷 𝑪𝑽

E. KALOR DAN USAHA

a. Definisi Kalor dan Tenaga


Kalor adalah tenaga yang mengalir dari suatu benda ke benda lain
karena perbedaan suhu. Sedangkan kerja adalah tenaga yang
dipindahkan dari suatu benda ke benda lain namun perbedaan suhu
tidak terlibat secara langsung.

b. Proses Isotermal

Proses isothermal adalah proses perubahan keadaan sistem


pada suhu konstan. Usaha yang dilakukan sistem adalah:

c. Proses isobaric

Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem pada


tekanan konstan. Usaha yang dilakukan oleh sistem adalah:

𝑾 = 𝑷(𝑽𝟐 − 𝑽𝟏 ) = 𝑷. ∆

d. Proses Adiabatik

Proses adibatik adalah proses perubahan keadaan sistem tanpa


adanya pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungan. Proses
adibatik terjadi jika sistem terisolasi dengan baik atau proses terjadi
dengan sangat cepat sehingga kalor yang mengalir masuk atau keluar
sistem. Hubungan antara tekanan dan volume pada proses proses
adibatik dinyatakan dalam rumus Poisson berikut:

𝑷𝟏𝑽𝟏 𝜸 = 𝑷𝟐𝑽𝟐 𝜸

Dengan 𝛾 > 1, yang besarnya: 𝜸 = 𝑪𝑷 𝑪𝑽

F. PENERAPAN HUKUM I TERMODINAMIKA


Hukum pertama termodinamika adalah pernyataan kekekalan energy. Hukum
ini menggambarkan hasil banyak eksperimen yang menghubungkan usaha yang
dilakukan pada system, panas yang ditambahkan pada atau dikurangkan dari
system, dan energy internal system. Dari definisi mula-mula kalori, kita tahu
bahwa dibutuhkan 1 kalori panas untuk kenaikan temperatur air atau system lain
apapun dengan melakukan usaha pada tanpa menambahkan sedikitpun panas.

Hukum I Termodinamika berkaitan dengan Hukum Kekekalan Energi


untuk sebuah sistem yang sedang melakukan pertukaran energi dengan
lingkungan dan memberikan hubungan antara kalor, energi, dan kerja (usaha).
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa untuk setiap proses, apabila kalor
ditambahkan ke dalam sistem dan sistem melakukan usaha, maka akan terjadi
perubahan energi. Jadi, dapat dikatakan bahwa Hukum I Termodinamika
menyatakan adanya konsep kekekalan energi.

Perubahan energi dalam pada sistem yang tertutup merupakan selisih kalor
yang diterima dengan usaha yang dilakukan oleh sistem.

∆𝑼 = 𝑸 − 𝑾 𝒂𝒕𝒂𝒖

𝑸 = ∆𝑼 + 𝑾

dengan:

∆𝑈 = perubahan energi dalam (J)

𝑄 = kalor yang diterima (J)

𝑊 = usaha (J)

Hukum I Termodinamika pada beberapa proses termodinamika, yaitu


proses isobaric, isokhorik, isothermal, dan adiabatik. Konsep tentang energi
dalam untuk gas monoatomik sesuai dengan teorema ekipartisi energi.

𝑼 = 𝟑 𝟐 𝑵. 𝒌. 𝑻 = 𝟑 𝟐 𝒏.𝑹.

a. Proses Isotermal
Proses isothermal terjadi pada suhu konstan (∆𝑇 = 0) sehingga 3 2
𝑛. 𝑅. ∆𝑇 = 0. Berdasarkan Hukum I Termordinamika, maka:

v₂
𝑄 = 𝑊 = 𝑛. 𝑅. 𝑇 = 𝑙𝑛 ( )
v₁
b. Proses Isobarik
Proses isobaric terjadi pada tekanan konstan (∆𝑃 = 0). Sesuai
Hukum I Termodinamika, maka:

c. Proses Isokhorik
Proses isokhorik terjadi pada volume tetap (∆𝑉 = 0) sehingga (𝑊 =
𝑃. ∆𝑉 = 0). Berdasarkan Hukum I Termodinamika maka:

d. Proses Adiabatik
Dalam proses adibatik tidak ada pertukaran energi antara sistem
dengan lingkungan (𝑄 = 0.Berdasarkan Hukum I Termodinamika, maka:

4. BUNYI
A. PENGERTIAN BUNYI
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang arah
getarannya seaarah dengan arah rambatannya. Gelombang ini terjadi karena
perapatan dan perenggangan dalam medium gas, cair padat. Gelombang bunyi
dihasilkan dari getaran partikel-partikel benda yang saling beradu satusama
lain sehingga menghasilkan energy. Energy dipindahkan dari sumber dalam
bentuk gelombang longitudinal dan kemudian dapat dideteksi oleh telinga
atau suatu alat tertentu
B. LAJU GELOMBANG BUNYI
Laju gelombang bunyi bergantung pada sifat medium. Laju
gelombang bunyi berbeda untuk materi yang berbeda. Untuk gelombang
bunyi dalam fuida seperti udara atau

Dengan rho adalah adalah kerapatan materi dan B adalah modulus


elastis. Pada udara di 0 C dan 1 atm, bunyi merambat dengan laju 331 ms.
Ada dua aspek dari setiap bunyi yang dirasakan oleh pendengaran manusi,
yaitu kenyaringan dan ketinggian. Masing-masing menyatakan sensasi dalam
kesadaran pendengar. Untuk masing-masing sensasi subjektif ini, ada besaran
yang dapat diukur secara fisis.

C. INTENSITAS BUNYI
Sebagaimana ketinggian, kenyaringan juga merupakan sensasi dalam
kesadaran manusia. Ketinggian juga berhubungan dengan intensitas
gelombang. Intensitas gelombang didefinisikan sebagai energi yang dibawa
sebuah gelombang persatuan waktu melalui satuan luas.

D. TELINGA
Telinga manusia merupakan detector bunyi yang sangat sensitive.
Fungsi telinga adalah untuk secara efesien merubah energy getaran dari
gelombang menjadi sinyal listrik yang dibawa ke otak melalui saraf. Hal ini
sama dengan mikrofon di mana gelombang bunyi yang mengenai diafragma
mikrofon akan menggetarkannya, dan getaran ini diubah menjadi sinyal listrik
dengan frekuensi yang sama, kemudian dikuatkan oleh amplifier dan dikirim
ke pengeras suara. Telinga dibagi menjadi tiga bagian utama: telinga luar,
telinga tengah, dan telinga dalam. Di telinga luar, gelombang bunyi dari luar
merambat sepanjang saluran telinga ke gendang telinga (timpani), yang
bergetar sebagai tanggapan terhadap gelombang yang menimpanya. Telinga
tengah terdiri dari tiga tulang kecil yang dikenal dengan nama martil landasan
dan sanggurdi, yang memindahkan getaran gendang telinga dalam jendela
oval. Yang cukup besar, tetapi energy yang tersisa dibuang melalui jendela
bundar di ujung luar saluran timpani. Antara dua saluran ini ada saluran ke
tiga, yang disebut sebagai pembuluh rumah siput. Pada membran yang
memisahkan pembuluh rumah siput dengan saluran timpani, (membrane
basilar) terdapat organ Corti yang berisis sekitar 30.000 ujung saraf.
Sementara gelombang tekanan melewati saluran timpani, gelombang ini
menyebabkan riak riak di membrane basilar dan organ Corti yang melekat
pada saluran ini.

E. KEBISINGAN
Bunyi biasa seperti yang dihasilkan dengan memukulkan dua batu,
merupakan bunyi yang mempunyai kualiltas tertentu, tetapi ketinggian yang
jelas tidak dapat dilihat. Bunyi seperti ini merupakan campuran dari banyak
frekuensi yang sedikit hubungannya satu sama lain. Bunyi seperti ini disebut
kebisingan. Bising disefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki yang
berasal dari aktivitas alam seperti bicara manusia, dan buatan manusia seperti
bunyi mesin. Kebisingan mempengaruhi kita baik secara psikologis maupun
fisiologi. Kadang-kadang kebisingan hanya merupakan gangguan biasa, tetapi
kebisingan yang keras dapat menyebabkan kehilangan pendengaran yang saat
ini menjadi permasalahan di pabrik-pabrik dan tempat industry. Kehilangan
pendengaran Karena tingkat kebisingan yang berlebihan ditemukan oleh
orang Romawi kuno. Kebisingan menyebabkan kehilangan pendengaran yang
serius pada frekuensi 2000-5000 Hz yang merupakan daerah penting untuk
percakapan dan music. Kebisingan dapat diukur dengan sound level meter
yang dapat mengukur kebisingan antara 30-130 dB dan frekuensi 20-20.000
Hz.
a. Pembagian Kebisingan
b. Pengaruh Kebisingan terhadap Kesehatan
c. Pencegahan Ketulian dari Kebisingan

F. EFEK DOPPLER
Apa bila sumber bunyi bergerak mendekati pengamat/pendenga,
ketinggian nada lebih tinggi dari pada ketika sumber tersebut dalam keadaan
dia; dan ketika sumber bunyi menjauh dari pengamat ketinggian nada lebih
rendah. Fenomena ini dikenal sebagai efek Doppler. Perhatikan sirine
mobilambulan ketika dalam keadaan diam, yang memancarkan bunyi dengan
frekuensi tertentu ke semuah arah. Kenyaringan sirine mobil ambulan berubah
ketika ambulan mendekat atau menjauhi pengamat. Kecepatan gelombang
hanya bergantung pada medium dimana ia merambat, dan tidak tergantung
dari kecepatan sumber ataupun pengamat. Perubahan frekuensi bunyi sedikit
berbeda bergantung apakah sumber Fisika untuk Jurusan Biologi dan
Kesehatan 57 atau penerima yang sedang bergerak relative terhadap medium.
Apabila sumber bunyi yang, bergerak, panjang gelombang akan berubah, dan
frekuensi baru f akan ditemukan dengan pertama kali mencari panjang
gelombang baru ë dan kemudian menghitung f = υ/ë. Bila sumber bergerak
mendekati pengamat yang diam dengan frekuensi f dan kecepatan υs sedang
kecepatan bunyi di udara υ, maka frekuensi yang terdengaroleh pengamat
adalah :

G. APLIKASI ULTRASONIK DALAM BIDANG KLINIK


Gelombang ultrasonikadalah gelombang bunyi denganfrekuensi di
atas 20.000 Hz yang di hasilkan oleh getaran magnet listrik dan Kristal fiezo
elektrik . Batang feromagnetik yang di letakkan pada medan magnet listrik
atau juga dengan melingkari dengan kumparan yang di aliri arus listrik dapat
menimbulkan gelombang bunyi ultra Fisika untuk Jurusan Biologi dan
Kesehatan 58 pada ujung batangnya. Demikian juga apabila Kristal piezo
elektrik dialiri tegangan listrik maka lempengan Kristal akan bervibrasi
sehingga timbul frekuensi ultra. Berdasarkan sifat tersebut, Kristal piezo
elektrik digunakan sebagai tranduser pada ultrasonografi. Ultrasonic
digunakan oleh kapal-kapal laut untuk mendeteksi kapal-kapal selam dan
benda-benda dibawah laut lainnya dengan satu piranti yang disebut
Sonar(sound navigation and ranging- navigasi dan panjakan bunyi).
a. Aplikasi Ultrasonik Sebagai Diagnosis
b. Aplikasi Ultrasonik untuk Pengobatan

Anda mungkin juga menyukai