Fisika adalah salah satu disiplin akademik paling tua, mungkin yang
tertua melalui astronomi yang juga termasuk di dalamnya. Lebih
dari dua milenia, fisika menjadi bagian dari Ilmu Alam bersama
dengan kimia, biologi, dan cabang tertentu matematika, tetapi
ketika munculnya revolusi ilmiah pada abad ke-17, ilmu alam
berkembang sebagai program penelitian sendiri.Fisika berkembang
dengan banyak spesialisasi bidang ilmu lain, seperti biofisika dan
kimia kuantum, dan lain-lain.
Tujuan Fisika adalah agar kita dapat mengerti bagian – bagian dasar dari benda –
benda dan interaksi antara benda – benda, jadi untuk menerangkan gejala –
gejala alam. Dari pernyataan ini kita ketahui bahwa fisika adalah bidang ilmu
pengetahuan alam yang paling dasar. Ilmu kimia berdasarkan kepada fisika dan
kimia, untuk menerangkan proses – proses yang terjadi dalam benda – benda
hidup. Ilmu teknik juga bersandar pada fisika dan kimia. Fisika adalah penting
untuk menunjang riset murni maupun terpakai. Misalnya ahli – ahli geologi dalam
risetnya menggunakan metode – metode gravimentri, ekustik, listrik, dan
mekanika. Rumah – rumah sakit modern dilengkapi dengan alat – alat elektronik.
Ahli – ahli astronomi memerlukan optik, spektrografi dan teknik radio, dan
demikian pula ahli – ahli meteorologi, oceanologi, seismologi memerlukan
pengetahuan fisika.
ILMU FISIKA DALAM KEDOKTERAN
Ilmu fisika kesehatan atau disebut dengan medical physics adalah ilmu yang
menggabungkan dua bidang kajian yang sangat luas, yaitu : ilmu fisika dan ilmu
kesehatan serta keterkaitannya. Fisika kesehatan mengacu pada dua bidang kajian
utama, yaitu:
pertama, penerapan fungsi ilmu fisika pada tubuh manusia dan penerapannya untuk
mengatasi penyakit yang dialami oleh tubuh.
kedua, penerapan ilmu fisika pada kegiatan teknik pemeriksaan medis.
Bagian yang pertama sering disebut physics of physiology; sementara bagian yang
kedua melibatkan seluruh pemahaman tentang konsep dasar dan cara kerja
instrumen-instrumen (peralatan) kedokteran yang digunakan untuk mendiagnosa
para pasien. Kedua bidang kajian tersebut menjadi sangat penting untuk menjaga
(bagian yang pertama) kesehatan dan (bagian yang kedua) untuk mengatasi atau
menyembuhkan tubuh bila telah terserang penyakit.
Ilmu fisika digunakan menganalisis secara sempurna tentang proses fisis peristiwa
radiasi dan memberikan solusi lengkap tentang cara mengatasi permasalahan-
permasalahan yang mungkin terjadi pada tubuh manusia akibat pemberian
perlakuan radiasi tersebut. Proses penyembuhan tubuh manusia dari berbagai
penyakit dengan cara radiasi dengan demikian dapat dilakukan dengan baik dan
sempurna.
Pengukuran
Suatu hal yang perlu dilakukan oleh fisikawan adalah mengukur. Mengukur
adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Namun
angka kesalahan tak dapat dihindari dalam setiap pengukuran. Padahal
fisika termasuk ilmu eksakta, pengetahuan eksak yang berdasarkan paa
pengukuran. Setiap pengukuran selalu mempunyai batas ketelitian,
disebabkan oleh antara lain: alat ukurnya sendiri dan pembacanya.
ISSAC NEWTON
Sebelum membahas mengenai teori hukum Newton, ada baiknya
mengetahui sekilas info tentang Newton. Terlahir dengan nama
lengkap Isaac Newton, merupakan sosok di balik penemuan teori
hukum gerak dan gravitasi dalam dunia keilmuan fisika. Ia dikenal
sebagai seorang filusuf matematika dan fisika. Penemu asal Inggris
tersebut membukukan pemikirannya pada tahun 1687.
Buku itu berjudul Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica (Prinsip Matematika dalam Filsafat Alam). Buku
tersebut menjadi sebuah pondasi perkembangan ilmu matematika
dan fisika modern. Atas dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan
matematika dan fisika, Newton mendapatkan gelar bangsawan
kehormatan dari Kerajaan Inggris pada tahun 1705.
HUKUM GERAK NEWTON
Hukum Newton 1
Hukum Newton I tentang gerak menyebutkan “Setiap benda akan diam atau bergerak lurus
beraturan jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.” Teori
tersebut juga menyebutkan bahwa setiap benda bersifat lembam. Artinya, benda
cenderung mempertahankan kedudukannya.
• Benda diam akan tetap diam dan ketika benda bergerak cenderung bergerak. Hukum I
Newton juga menggambarkan sifat benda yang selalu mempertahankan keadaan diam
atau bergeraknya. Istilah untuk itu ialah inersia atau kelembaman. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa Hukum Newton I disebut pula dengan istilah Hukum
Kelembaman.
Hukum Newton I dalam rumus fisikanya ialah sebagai berikut:
Arti dari rumus tersebut ialah resultan gaya-gaya yang bekerja sama
dengan nol. Jika resultan gaya sebuah benda sama dengan nol,
berarti benda tersebut tidak memiliki percepatan atau
percepatannya sama dengan nol.
HUKUM GERAK NEWTON
Hukum Newton 2
Hukum Newton II menyebutkan “Besarnya percepatan yang dialami suatu benda
berbanding lurus dengan gaya yang bekerja terhadap benda tersebut dan berbanding
terbalik dengan massa bendanya.” Berdasarkan teori tersebut, percepatan yang timbul
pada suatu benda karena dipengaruhi gaya yang bekerja pada benda, besarnya akan
berbanding lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa
benda.
Dalam pemahaman yang lebih sederhana, jika resultan gaya-gaya yang bekerja pada
sebuah benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak dengan
suatu percepatan.
HUKUM GERAK NEWTON
Hukum Newton 3
Hukum Newton III menyatakan “Setiap ada gaya aksi yang bekerja pada suatu
benda, maka akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama, tetapi arahnya
berlawanan.” Maksud dari hukum tersebut ialah jika sebuah benda pertama
mengerjakan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua pun mengerjakan
gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama tetapi berlawanan arah.
Untuk memahami teori tersebut, kamu bisa melihat contoh di kehidupan nyata.
Contoh tersebut seperti ketika seorang penyelam tengah melakukan penyelaman.
Kaki dan tangan penyelam mendorong air ke belakang (gaya aksi), sehingga badan
penyelam terdorong ke depan sebagai gaya reaksi.
Bila dirumuskan maka Hukum Newton III menjadi seperti berikut: