Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK :

1. MADO JULITA MAKARRANG


2. SUKMA INDAH ANSYAR
3. KENTYA H. PEBRIANTI
Fisika Berasal dari bahasa yunani yang artinya “alam”. Fisika adalah ilmu
yang mempelajari sifat dan gejala benda-benda di alam. Gejala ini pada
mulanya adalah apa yang dirasa oleh indra kita, misalnnya penglihatan
menemukan optika atau cahaya.

Fisika adalah salah satu disiplin akademik paling tua, mungkin yang
tertua melalui astronomi yang juga termasuk di dalamnya. Lebih
dari dua milenia, fisika menjadi bagian dari Ilmu Alam bersama
dengan kimia, biologi, dan cabang tertentu matematika, tetapi
ketika munculnya revolusi ilmiah pada abad ke-17, ilmu alam
berkembang sebagai program penelitian sendiri.Fisika berkembang
dengan banyak spesialisasi bidang ilmu lain, seperti biofisika dan
kimia kuantum, dan lain-lain.
Tujuan Fisika adalah agar kita dapat mengerti bagian – bagian dasar dari benda –
benda dan interaksi antara benda – benda, jadi untuk menerangkan gejala –
gejala alam. Dari pernyataan ini kita ketahui bahwa fisika adalah bidang ilmu
pengetahuan alam yang paling dasar. Ilmu kimia berdasarkan kepada fisika dan
kimia, untuk menerangkan proses – proses yang terjadi dalam benda – benda
hidup. Ilmu teknik juga bersandar pada fisika dan kimia. Fisika adalah penting
untuk menunjang riset murni maupun terpakai. Misalnya ahli – ahli geologi dalam
risetnya menggunakan metode – metode gravimentri, ekustik, listrik, dan
mekanika. Rumah – rumah sakit modern dilengkapi dengan alat – alat elektronik.
Ahli – ahli astronomi memerlukan optik, spektrografi dan teknik radio, dan
demikian pula ahli – ahli meteorologi, oceanologi, seismologi memerlukan
pengetahuan fisika.
ILMU FISIKA DALAM KEDOKTERAN
Ilmu fisika kesehatan atau disebut dengan medical physics adalah ilmu yang
menggabungkan dua bidang kajian yang sangat luas, yaitu : ilmu fisika dan ilmu
kesehatan serta keterkaitannya. Fisika kesehatan mengacu pada dua bidang kajian
utama, yaitu:
pertama, penerapan fungsi ilmu fisika pada tubuh manusia dan penerapannya untuk
mengatasi penyakit yang dialami oleh tubuh.
kedua, penerapan ilmu fisika pada kegiatan teknik pemeriksaan medis.
Bagian yang pertama sering disebut physics of physiology; sementara bagian yang
kedua melibatkan seluruh pemahaman tentang konsep dasar dan cara kerja
instrumen-instrumen (peralatan) kedokteran yang digunakan untuk mendiagnosa
para pasien. Kedua bidang kajian tersebut menjadi sangat penting untuk menjaga
(bagian yang pertama) kesehatan dan (bagian yang kedua) untuk mengatasi atau
menyembuhkan tubuh bila telah terserang penyakit.
Ilmu fisika digunakan menganalisis secara sempurna tentang proses fisis peristiwa
radiasi dan memberikan solusi lengkap tentang cara mengatasi permasalahan-
permasalahan yang mungkin terjadi pada tubuh manusia akibat pemberian
perlakuan radiasi tersebut. Proses penyembuhan tubuh manusia dari berbagai
penyakit dengan cara radiasi dengan demikian dapat dilakukan dengan baik dan
sempurna.
Pengukuran
Suatu hal yang perlu dilakukan oleh fisikawan adalah mengukur. Mengukur
adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Namun
angka kesalahan tak dapat dihindari dalam setiap pengukuran. Padahal
fisika termasuk ilmu eksakta, pengetahuan eksak yang berdasarkan paa
pengukuran. Setiap pengukuran selalu mempunyai batas ketelitian,
disebabkan oleh antara lain: alat ukurnya sendiri dan pembacanya.

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya


terhadap suatu standar atau satuan ukur. Pengukuran juga dapat
diartikan sebagai pemberian angka tehadap suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek
tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati.
1. Besaran skalar
Besaran skalar adalah besaran yang tidak
memiliki arah. Contohnya waktu, volume, massa jenis dan
suhu.
Panjang pensil merupakan besaran skalar, karena tidak
memiliki arahnya maka “panjang” dan “jarak” merupakan
besaran skalar
2. Besaran vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki
nilai dan arah. contohnya gaya, kecepatan dan
percepatan.
Panjang anak panahnya menggambarkan “besar vektor”.
Sementara arah anak panah menggambarkan “arah
vektor”. yang perlu kamu ingat adalah, ada perjanjian
terbuka yang dilakukan di sini. Kalau kamu membuat
tanda panahnya mengarah ke kanan atau atas, itu
artinya kita beri tanda positif (+). Sebaliknya, kalau kamu
menggambar vektor ke kiri dan bawah, kita beri tanda
negatif (-)
Besaran pokok yaitu besaran yang sudah didefinisikan dan ditetapkan Satuan Internasional
ada 7 besaran. Merupakan besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang
lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu
berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok sifatnya bebas, artinya tidak
bergantung pada besaran pokok yang lain. Berikut, disajikan besaran pokok yang telah
disepakati oleh para ilmuwan.
besaran turunan, besaran turunan ini adalah satuan besaran yang
diturunkan dari besaran pokok, misalnya pembagian atau perkalian 2
besaran pokok dan lain-lain. Satuan besaran turunan disebut satuan
turunan dan diperoleh dengan menggabungkan beberapa satuan besaran
pokok.
Energi potensial (Ep) adalah energi yang dimiliki benda bermassa
(m) yang memiliki jarak kedudukan (h) terhadap acuan muka
bumi karena pengaruh gravitasi (g). Rumusannya, Ep = mgh.
Disini, m dan h adalah besaran pokok,sedangkan Ep dan g adalah
besaran turunan.Berikut ini contoh lain penelusuran
besaranturunan dari besaran pokok :Daya (P) = usaha (W) x
waktu (t)
Usaha (W) = gaya (F) x perpindahan (x)
Gaya (F) = massa (m) x percepatan (a)
Percepatan (a) = kecepatan (v) / waktu (t)
Kecepatan (v)= perpindahan(x) / waktu (t)
Definisi: Dimensi adalah cara penulisan dari besaran – besaran dengan meggunakan
simbol – simbol (lambang – lambang)besaran dasar.
Cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pokoknya dinamakan dimensi. Pada
sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan
dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi. Cara penulisannya dinyatakan dengan
lambang huruf tertentu dan diberi tanda kurung persegi.

Misalkan, kita tentukan dimensi besaran-besaran berikut ya:


Luas (L) = panjang × lebar = [L] × [L] = [L]²
Volume (V) = panjang × lebar × tinggi = [L] × [L] × [L] = [L]³
Satuan
Satuan dibagi atas 2:

1. Satuan Tidak Standar : satuan yang tidak


ditentukan secara resmi dan untuk orang yang
berbeda menghasilkan pengukuran berbeda.
Contohnya : satuan tidak baku yang terkenal di
Indonesia adalah jengkal, jengkal merupakan jarak
yang dihitung dari ujung ibu jari sampai ujung
kelingking. Biasanya jengkal digunakan untuk
mengukur panjang, misalnya jika kamu bermain
kelereng, jengkal digunakan untuk menghitung
jarak kelereng satu ke kelereng lainnya.
Satuan
2.Satuan Standar : satuan yang ditentukan secara resmi oleh para ilmuwan
dan dijadikan standar acuan, satuan ini jika diukur oleh orang yang berbeda akan
tetap menghasilkan pengukuran yang sama.
satuan internasional atau satuan baku, berlaku dan diakui secara
internasional. Satuan ini disepakati para ilmuwan pada sebuah pertemuan di Paris,
Perancis tahun 1960 untuk menghindari kebingungan dan kerancuan.
Satuan internasional memiliki beberapa syarat, yaitu:
1. Tidak mengalami perubahan oleh pengaruh apapun;
2. Berlaku di semua tempat dan setiap saat;
3. Mudah ditiru;
Satuan internasional terdiri dari tujuh satuan yang melambangkan tujuh besaran.
Tujuh besaran itu adalah besaran pokok. Untuk menentukan hasil pengukuran lebih
besar dan lebih kecil maka digunakan awalan-awalan berikut ini
Alat Ukur Besaran
Alat Ukur Besaran Pokok
a. Panjang ( Mistar, Jangka Sorong & Mikrometer Sekrup)
b. Massa ( Neraca )
c. Waktu ( Stopwatch, Arloji )
d. Kuat Arus Listrik ( Ampere meter )
e. Jumlah Zat ( Pengukuran Tdk Langsung)
f. Intensitas Cahaya ( Lightmeter )
Alat Ukur Besaran Turunan
Speedometer : mengukur kelajuan
Dinamometer : mengukur besarnya gaya.
Higrometer : mengukur kelembaban udara.
Ohm meter : mengukur tahanan ( hambatan ) listrik
Volt meter : mengukur tegangan listrik.
AVOmeter : mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan listrik
Barometer : mengukur tekanan udara luar.
Hidrometer : mengukur berat jenis larutan.
Manometer : mengukur tekanan udara tertutup.
Kalorimeter : mengukur besarnya kalor jenis zat.
HUKUM GERAK NEWTON
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika
klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada
suatu benda dan gerak yang disebabkannya.

ISSAC NEWTON
Sebelum membahas mengenai teori hukum Newton, ada baiknya
mengetahui sekilas info tentang Newton. Terlahir dengan nama
lengkap Isaac Newton, merupakan sosok di balik penemuan teori
hukum gerak dan gravitasi dalam dunia keilmuan fisika. Ia dikenal
sebagai seorang filusuf matematika dan fisika. Penemu asal Inggris
tersebut membukukan pemikirannya pada tahun 1687.
Buku itu berjudul Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica (Prinsip Matematika dalam Filsafat Alam). Buku
tersebut menjadi sebuah pondasi perkembangan ilmu matematika
dan fisika modern. Atas dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan
matematika dan fisika, Newton mendapatkan gelar bangsawan
kehormatan dari Kerajaan Inggris pada tahun 1705.
HUKUM GERAK NEWTON
Hukum Newton 1
Hukum Newton I tentang gerak menyebutkan “Setiap benda akan diam atau bergerak lurus
beraturan jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.” Teori
tersebut juga menyebutkan bahwa setiap benda bersifat lembam. Artinya, benda
cenderung mempertahankan kedudukannya.
• Benda diam akan tetap diam dan ketika benda bergerak cenderung bergerak. Hukum I
Newton juga menggambarkan sifat benda yang selalu mempertahankan keadaan diam
atau bergeraknya. Istilah untuk itu ialah inersia atau kelembaman. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa Hukum Newton I disebut pula dengan istilah Hukum
Kelembaman.
Hukum Newton I dalam rumus fisikanya ialah sebagai berikut:

Arti dari rumus tersebut ialah resultan gaya-gaya yang bekerja sama
dengan nol. Jika resultan gaya sebuah benda sama dengan nol,
berarti benda tersebut tidak memiliki percepatan atau
percepatannya sama dengan nol.
HUKUM GERAK NEWTON
Hukum Newton 2
Hukum Newton II menyebutkan “Besarnya percepatan yang dialami suatu benda
berbanding lurus dengan gaya yang bekerja terhadap benda tersebut dan berbanding
terbalik dengan massa bendanya.” Berdasarkan teori tersebut, percepatan yang timbul
pada suatu benda karena dipengaruhi gaya yang bekerja pada benda, besarnya akan
berbanding lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa
benda.
Dalam pemahaman yang lebih sederhana, jika resultan gaya-gaya yang bekerja pada
sebuah benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak dengan
suatu percepatan.
HUKUM GERAK NEWTON
Hukum Newton 3
Hukum Newton III menyatakan “Setiap ada gaya aksi yang bekerja pada suatu
benda, maka akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama, tetapi arahnya
berlawanan.” Maksud dari hukum tersebut ialah jika sebuah benda pertama
mengerjakan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua pun mengerjakan
gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama tetapi berlawanan arah.
Untuk memahami teori tersebut, kamu bisa melihat contoh di kehidupan nyata.
Contoh tersebut seperti ketika seorang penyelam tengah melakukan penyelaman.
Kaki dan tangan penyelam mendorong air ke belakang (gaya aksi), sehingga badan
penyelam terdorong ke depan sebagai gaya reaksi.
Bila dirumuskan maka Hukum Newton III menjadi seperti berikut:

Gaya aksi-reaksi pada memiliki sifat-sifat


tertentu. Sifat-sifat tersebut antara lain:
sama besar, terletak dalam satu garis kerja,
berlawanan arah, dan bekerja pada dua
benda yang berlainan.
GRAVITASI
Rumus hukum gravitasi Newton menjadi salah satu rumus
yang ada dalam ilmu Fisika yang ditemukan oleh Isaac
Newton. Gaya gravitasi bumi sendiri adalah gaya tarik bumi
pada benda di atas permukaannya ke arah pusat bumi.
Fungsi rumus hukum gravitasi Newton sendiri banyak
sekali. Seperti untuk penerapan dasar ilmu penerbangan,
sumber energi, olahraga sampai untuk hiburan.

Anda mungkin juga menyukai