Anda di halaman 1dari 16

Materi Pembelajaran

1.1 Besaran
Besaran fisika adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur.
Panjang, massa, lama waktu pertandingan bola, suhu udara, kekerasan
benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi yang tersimpan dalam
bensin, arus listrik yang mengalir dalam kabel, tegangan listrik PLN, daya
listrik lampu ruangan, dan mas sa jenis air adalah contoh sifat -sifat benda
yang dapat dikur. Maka semuanya merupakan besaran fisika. Jika didaftar,
jumlah besaran fisika yang ada saat ini sangat banyak. Namun, dari
besaran yang banyak tersebut, ternyata satu besaran dapat diperoleh dar i
besaran -besaran fisika yang lainya. Contohnya, besaran massa jenis
dapat diperoleh dari besaran massa dan volum. Massa jenis adalah hasil
bagi massa dengan volum. Besaran gaya dapat diperoleh dari besaran
massa dan percepatan , di mana gaya adalah hasil perkalian massa dan
percepatan . Besaran volum dapat diperoleh dari pengukuran tiga besaran
panjang (panjang, lebar, dan tinggi). Karena adanya hubungan antar
besaran -besaran tersebut, tentulah ada sekelompok besaran fisika saja
yang lebih mendasar dan semua besaran fisika lainnya (yang sangat
banyak tersebut) dapat diturunkan dari besaran dalam kelompok tersebut.
Kelompok besaran yang mendasar inilah yang harus ditentukan. Kelompok
besaran ini selanjutknya dinamakan besaran pokok .
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta
memiliki nilai besaran (besar) dan satuan. Sementara, satuan digunakan
sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI) adalah
satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang
berat dan ukuran. Berdasarkan satuannya, besaran terdiri dari besaran
pokok dan besaran turunan.

a. Besaran Pokok
Merupakan besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran
yang lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah
ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan.
Besaran pokok sifatnya bebas, artinya tidak bergantung pada besaran
pokok yang lain. Berikut, disajikan besaran pokok yang telah disepakati
oleh para ilmuwan.

b. Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran-
besaran pokok penyusunnya. Besaran turunan jumlahnya sangat banyak,
berikut beberapa contohnya.
Ini berarti :

1. Luas diturunkan dari besaran panjang, yaitu panjang dikali panjang.


2. Kecepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu
panjang/jarak dibagi waktu.
3. Percepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu
jarak/panjang dibagi dengan waktu pangkat dua.
4. Massa jenis diturunkan dari besaran massa dan panjang, yaitu
massa dibagi dengan panjang pangkat tiga (volume)
5. Gaya diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu
massa dikali (panjang dibagi waktu pangkat dua).
6. Tekanan diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu
massa dibagi dengan (massa dikali waktu pangkat dua).

1.2 Dimensi
Cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pokoknya
dinamakan dimensi. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh
besaran pokok yang berdimensi, sedangkan dua besaran pokok
tambahan tidak berdimensi. Cara penulisannya dinyatakan dengan
lambang huruf tertentu dan diberi tanda kurung persegi. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan tabel berikut !
Untuk penulisan perkalian pada dimensi, biasa ditulis dengan tanda
pangkat positif dan untuk pembagian ditulis dengan tanda pangkat
negatif.

Sekarang, coba kita tentukan dimensi besaran-besaran berikut :


Luas (L) = panjang × lebar = [L] × [L] = [L]²
Volume (V) = panjang × lebar × tinggi = [L] × [L] × [L] = [L]³

Analisis Dimensional
Suatu cara untuk menentukan satuan dari suatu besaran turunan, dengan
cara memerhatikan dimensi besaran tersebut.
Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran
Selain digunakan untuk mencari satuan, dimensi juga dapat digunakan
untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang terlihat berbeda.
1.3 Satuan
Tampak bahwa satuan sangat penting dalam fisika. Hasil pengukuran
tanpa satuan hanya membingungkan orang. Hasil pengukuran yang
disertai satuan akan ditafsirkan sama oleh siapa pun dan di mana pun.
Jika kalian melakukan pengukuran besaran fisika, kalian wajib
menyertakan satuan yang sesuai . Ketika kaidah ilmiah belum di
bangun, masyarakat sebenarnya telah melakukan pengukuran. Namun
satuan pengukuran yang mereka gunakan umumnya tidak baku. Mereka
menggunakan satuan jengkal, hasta, depa, yang bisa berbeda antara
satu orang dengan orang lainnya. Panjang benda yang kalian ukur
dengan jengkal tentu memberikan nilai yang berbeda jika diukur dengan
jengkal guru. Untuk meja yang sama, mungkin kalian mendapatkan 10
jengkal, sedangkan guru hanya mendapatkan 8 jengkal. Hasil
pengukuran dengan besaran tidak baku tidak da pat digunakan untuk
komunikasi antar peneliti, tidak dapat digunakan dalam penelitian ilmiah,
dan tidak dapat digunakan dalam pembangunan industri. Nilai
pengukuran akan berguna jika dilakukan dalam satuan baku. Satuan
baku adalah satuan yang diterima secara umum dan terdefinisi dengan
pasti nilainya . Contoh satuan baku untuk pengukuran panjang adalah
meter, sentimeter, millimeter, kilometer, kaki, inci, mil, dan sebagainya.
Semua orang di dunia memiliki penafsiran yang sama tentang panjang
satu meter, satu millimeter, satu inci, satu kaki, dan sebagainya. Apabila
dilaporkan panjang benda adalah 1,4 meter maka semua orang akan
memiliki kesimpulan yang sama.
satuan panjang yang baku juga bermacam-macam. Ukuran ketinggian
jelajah peawat biasanya menggunakan satuan kaki. Ukuran layar TV
atau komputer biasanya menggunakan satuan inci. Ketinggian
bangunan ada yang menggunakan satuan meter ada yang
menggunakan satuan kaki. Satuan kaki, inci, dan meter adalah satuan
panjang yang baku karena berapa panjangnya telah terdefinisi dengan
jelas. Namun tidak semua orang akrab dengan bermacam -macam
satuan baku tersebut. Kita di Indonesia lebih mudah menggunakan
satuan meter daripada kaki dan inci. Negara lain mungkin lebih sering
menggunakan satuan kaki atau inci. Untuk menyeragamkan
penggunaan satuan di seluruh dunia, pada Konferensi Umum Berat dan
Pengukuran ke -14 tahun 1971 ditetapkan satuan internasional untuk
tujuh besaran pokok. Satuan tersebut selanjutny a dinamakan satuan SI
(Le Systeme Internationale ). Cabang fisika yang paling awal
berkembang adalah mekanika. Di dalam mekanika, besaran fisika yang
digunakan hanyalah panjang, massa, dan waktu.
Satuan SI untuk ketiga besaran terebut adalah meter, kilogram, dan
sekon. Kelompok tiga satuan ini diberi nama khusus yaiu satuan MKS
(M = meter, K = kilogram, dan S = second). Satuan lain yang digunakan
untuk tiga besaran dalam mekanika adalah centimeter untuk panjang,
gram untuk massa, dan second untuk waktu. Ketiga satuan tersebut
juga diberi nama khusus yaitu satuan CGS (C = centimeter, G = gram,
dan S = second). Kaitan antara satuan MKS dan CGS sangat mudah,
yaitu 1 meter = 100 centimeter dan 1 kilogram = 1.000 gram.
Penetapan Nilai Satuan SI
untuk Besaran Pokok setelah para ahli menetapkan satuan SI untuk
besaran - besaran pokok, yang harus dilakukan selanjutnya adalah
menentukan nilai untuk tiap satuan tersebut. Berapa nilai satu kilogram
tersebut ? Berapa panjangkah satu meter ? Berapa lamakah satu sekon
? Penetapan ini pun ditentukan dalam Konferensi Umum Berat dan
Ukuran para ahli seluruh dunia. Khusus untuk satuan massa, panjang,
dan waktu, nilai satuan yang telah ditetapkan hingga saat ini sebagai
berikut.

Satuan Panjang
Mula -mula satu meter didefinisikan berdasarkan keliling bumi.
Ditetapkan bahwa keliling garis bujur bumi yang me lalui kota Paris,
Prancis ditetapkan memiliki panjang 40 .000 .000 m. Jadi panjang satu
meter sama dengan 1/40 .000.000 keliling garis bujur bumi yang melalui
kota Paris. Definisi ini menjadi tidak memadai ketika perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi menuntut pengukuran yang makin akurat.
Tidak mungkin pengukuran yang akurat diperoleh dari satuan standar
yang tidak akurat. Pada akhir abad ke -19, panjang satu meter
didefinisikan ulang. Panjang satu meter ditetapkan sama dengan jarak
dua goresan pada batang campuran logam platina dan iridium yang
tersimpan di International Bureau of Weight and Measures di kota
Sevres, Prancis. Logam tersebut disimpan pada kondisi yang dikontrol
secara ketat untuk menghindari perubahan dimensi akibat perubahan
kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, tekanan udara,
intensitas cahaya, reaksi kimia, dan sebagainya . Setelah laju cahaya
dapat diukur dengan sangat teliti, pada Konferensi Umum Tentang Berat
dan Pengukuran ke -17 tahun 1983, panjang satu meter didefinisikan
ulang sebagai jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa selama
1/299 .792 .458 sekon. Ini berarti pula bahwa selama satu sekon cahaya
merambat dalam ruang hampa sepanjang 299 .792 .458 meter.

Satuan Massa
Masa standar satu kilogram adalah massa silinder logam yang terbuat
dari campuran logam platina dan iridium. Massa standar ini disimpan
dalam kondisi yang dikontrol secara ketat di International Bureau of
Weights and Measures di kota Sevres, Prancis. Sejak awal penetapan
hingga saat ini, definisi massa standar tidak pernah berubah. Beberapa
negara membuat duplikat massa standar tersebut dan menyimpannya di
lembaga pengukuran masing - masing. Massa 1 kg standar yang
disimpan di National Institute of Standard and Technology (NIST),
Amerika Serikat.

Satuan Waktu
Saat ini perangkat GPS menjadi sangat penting dalam kehidupan
manusia. Transportasi pesawat udara, kapal laut semuanya
mengandalkan GPS untuk mengetahui secara pasti di mana posisi
pesawat atau kapal saat itu. Bahkan sistem autopilot pesawat
mengandalkan data GPS untuk menentukan jalur yang akan ditempuh
pesawat. Ketika memulai proses takeoff maka jalur yang akan ditempuh
pesawat disimpan dalam komputer di dalam pesawat. Komputer yang
nanti akan mengarahkan pesawat mengikuti jalur tersebut. Komputer
mengetahui bahwa pesawat telah berada di jalur yang sudah diprogram
berdasarkan data GPS yang diterima dari satelit. Sistem autopilot
dijalankan ketika pesawat sudah berada pada posisi cruising (posisi
lintasan tertinggi). Ketika saat takeoff atau mendarat maka pilot yang
harus mengambil alih kendali pesawat.

Awalan Satuan
Satuan SI juga memperkenalkan kita pada penggunaan awalan dalam
penulisan besaran fisis. Penggunaaan awalan tersebut merupakan
alternatif penggunaan bilangan pangkat sepuluh. Awalah -awalan yang
dibakukan tampak pada Tabel di bawah ini :

Konversi Satuan
Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Berapa jarak
tempuh mobil selama 40 sekon? Tentu kamu tidak bisa langsung
mengalikan 72 u40 = 2 880 km karena satua n waktu dalam kecepatan
tidak sama dengan satuan waktu perhitungan. Hasil tersebut salah!!
Satuan waktu dalam kecepatan adalah jam sedangkan satuan waktu
yang diberikan untuk menghitung jarak adalah sekon. Perhitungan baru
dapat dilakukan jika satuan waktu keduanya disamakan dulu. Bisa sama
-sama dalam jam atau sama -sama dalam sekon. Hal semacam ini
sangat sering dijumpai dalam menyelesaikan soal -soal fisika. Kita
diberikan besaran -besaran fisis dalam satuan yang bermacam - macam
dan besaran -besaran tersebut h arus digunakan secara bersamaan
dalam perhitungan. Oleh karena itu kemampuan mengkonversi besaran
antar satuan yang berbeda harus kalian miliki. Bagaimana teknik
konversi tersebut ? Mari kita bahas. Kita kembali ke persoalan mobil di
atas. Untuk melakukan
perhitungan, kita harus samakan satuan waktu. Kita coba dua cara
berikut ini.
Satuan waktu diubah ke sekon. Kita dapat menulis 72 km/jam = 72 km /1
jam . Karena 1 jam = 3 600 s maka 72 km /1 jam = 72 km/3 600 s = 0,02
km/s . Dengan demikian, jarak tempuh mobi l selama 40 s adalah 0,02
km/s u40 s = 0,8 km . Satuan waktu diubah ke jam Karena 1 jam = 3 600
s maka 1 s = (1/3 600) jam . Dengan demikian, 40 s = 40 u (1/3 600) jam
= 0,0111 jam . Jarak tempuh mobil menjadi 72 km/jam u0,0111 jam =
0,8k

1) Tugas / Latihan
Buatlah kasus mengenai “Besaran Pokok dan Besaran Turunan”, berika
masing-masing contoh dalam setiap besaran. Untuk tugas grup akan
mengupload ke internet baik itu youtube atau aplikasi lainnya untuk di
bahas grup.

2) Evaluasi
1. Jelaskan pengertian besaran dan jenis-jenis besaran !
2. Jelaskan pengertian dimensi beserta kegunaanya !

3) Kunci Jawaban
1. Besaran adalah sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai
besaran (besar) dan satuan.
Jenis-jenis besaran : - Besaran Pokok : Merupakan besaran yang
menjadi dasar untuk menetapkan besaran
yang
lain.
- Besaran Turunan : besaran yang satuannya
diturunkan dari besaran - besaran pokok
penyusunnya.
2. Dimensi adalah cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran
Pokoknya.

Selain digunakan untuk mencari satuan, dimensi juga dapat digunakan


untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang terlihat berbeda.

b. Kegiatan Pembelajaran ke 2
1) Vektor

2) Tujuan Materi Pembelajaran


a) Mahasiswa mampu memahami perbedaan besaran vektor dan skalar
serta memberikan contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari,
b) Mahasiswa mampu melakukan operasi penjumlahan dan perkalian
vektor serta memahami aplikasinya dalam menyelesaikan berbagai
persoalan fisika.

3) Materi Pembelajaran
2.1 Vektor
Besaran Skalar
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh
bilangan dan satuan).
Contoh: waktu, suhu, volume, laju, energi
Catatan: skalar tidak tergantung sistem koordinat

Besaran Vektor
Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.
Contoh: kecepatan, percepatan, gaya
Catatan: vektortergantungsistemkoordinat

Beberapa besaran fisika seperti massa, waktu dan suhu sudah cukup jika
dinyatakan dengan suatu bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan
besarnya nilai besaran tersebut. Tetapi banyak besaran lain yang harus
menyertakan persoalan arah untuk mendeskripsikan secara lengkap
makna besaran tersebut. Sebagai misal kecepatan sebuah kereta api,
untuk mendeskripsikan gerak tersebut, kita belum cukup hanya
mengatakan seberapacepat kereta api berjalan, namun pada saat
bersamaan kita harus mengatakan ke arah mana kereta bergerak. Tanpa
menyebutkan arah gerak kereta, kita belum memperoleh informasi yang
bermakna tentang gerak tersebut.
Berdasarkan informasi di atas, besaran-besaran fisika jika ditinjau dari
pengaruh arah terhadap besaran tersebut dapat dikelompokkan menjadi :
a. Besaran Skalar : besaran yang cukup dinyatakan besarnya saja
(tidak tergantung pada arah). Misalnya : massa, waktu, suhu dsb.
b. Besaran Vektor : besaran yang tergantung pada arah. Misalnya :
kecepatan, gaya, momentum dsb.

2.2 Penggambaran Vektor


Vektor digambarkan dengan suatu anak panah.
Panjang anak panah menunjukan besar vektor, sedangkan arah anak
panah menunjukan arah vektor. Kita bisa menggambarkan negatif dari
masing-masing vektor sebagaimana ditunjukan pada Gambar dibawah
ini :

2.3 Notasi Vektor


Kita akan mulai mendalami vektor dari sebuah besaran vektor yang
paling
sederhana, yaitu perpindahan (dicplacment). Perpindahan didefinisikan
sebagai perubahan posisi dari suatu titik. Deskripsi berikut ini akan lebih
memperjelas pemahaman kita tentang vektor.
Sebuah benda bergerak dari titik A ke titik B melewati sebuah lintasan
lengkung (gambar 1.2a). Vektor perpindahan gerak tersebut ditunjukan
oleh garis terpendek (lurus) dari A ke B (gambar 1.2b) yang berikutnya
kita beri nama sebagai vektor perpindahan R (gambar 1.2c).

Notasi Geometris
Notasi geometris adalah sebuah metode untuk menganalisis vektor
dengan cara menampilkannya dalam bentuk gambar.

2.4 Penamaan sebuah vektor


Cara penulisan vektor dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai
berikut :
_ dengan huruf tebal R atau r
_ dengan tanda R atau r

Notasi Analitis
Notasi analitis digunakan untuk menganalisa vektor dengan cara
menguraikan vektor tersebut dalam komponen-komponen penyusunnya.
Sebuah vektor a dalam koordinat kartesian (dua sumbu : x dan y) dapat
dinyatakan dalam komponen-komponennya, yaitu komponan pada arah
sumbu x dan komponen pada arah sumbu y. Secara lebih jelas dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Vektor arah /vektor satuan: adalah vektor yang besarnya 1 dan arahnya
sesuai dengan yang didefinisikan. Misalnya dalam koordinat kartesian :
i, j, k yang masing masing menyatakan vektor dengan arah sejajar
sumbu x, sumbu y dan sumbu z Sehingga secara analitik vektor a dapat
ditulis :

Anda mungkin juga menyukai